A. Pengkajian
1. Identitas
Nama : Ny. S
Umur : 24 thn
Jenis kelamin : perempuan
Agama : islam
Suku/bangsa : Jawa/Indonesia
Bahasa : Indonesia
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Penanggung jawab : BPJS
Tanggal MRS : 10 Oktober 2018
Status : Rujukan
Diagnosa Medis : Myastenia Gravis
2. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan utama :
Pasien mengalami penurunan kesadaran
b. Riwayat penyakit sekarang :
Keluarga pasien mengatakan pasien merasa sesak, sulit menelan, batuk berdahak
4 hari sebelumnya dan mual muntah setelah minum obat TB (pasien dalam
pengobatan TB paru 3 bulan) dan di bawa ke RS Mitra Plumbon dan di rujuk ke
RS Hasan Sadikin. Lalu pasien di rawat di ruangan tetapi setelah 4 hari sesak
semakin memberat dan di pindahkan ke ruangan HCU.
c. Riwayat penyakit dahulu :
Keluarga Pasien mengatakan memiliki riwayat penyakit TB dan mengkonsumsi
OAT (Obat Anti TB)
d. Riwayat penyakit keluarga :
Keluarga Pasien mengatakan tidak memiliki penyakit yang menurun
3. Pemeriksaan Fisik
a. B1 (Breathing)
terintubasi dengan sedasi, gerakan dinding dada simetris, tidak ada ronki maupun
wheezing pada kedua lapangan paru, nafas terkontrol ventilator.
b. B2 (Blood)
tekanan darah 100/80 mmHg, nadi 108 kali per menit dengan irama
Electrocardiografi (ECG) sinus takikardi, tanpa support, dan saturasi 98%, suhu
tubuh 37°C
c. B3 (Brain)
Penurunan kesadaran
d. B4 (Bladder)
Terpasang kateter
e. B5 (Bowel)
Terpasang NGT
f. B6 (Bone)
Kelemahan otot
B. Diagnosa Keperawatan
1. Ketidakefektifan pola nafas berhubungan dengan disfungsi neuromuscular
2. Gangguan menelan berhubungan dengan gangguan neurologis
3. Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan gangguan muskoloskeletal
4. Keletihan berhubungan dengan kelesuan fisiologis
5. Ketidakefektifan bersihan jalan nafas berhubungan dengan disfungsi neuromuskular
6. Resiko aspirasi
7. Resiko cedera
8. Hambatan komunikasi verbal berhubungan dengan kesulitan mengekspresikan pikiran
secara verbal
9. Gangguan citra tubuh berhubungan dengan perubahan fungsi tubuh
C. Diagnose Prioritas
1. Ketidakefektifan pola nafas berhubungan dengan disfungsi neuromuskular
2. Ketidakefektifan bersihan jalan nafas berhubungan dengan disfungsi neuromuskular
3. Resiko aspirasi
4. Resiko cedera
5. Gangguan menelan berhubungan dengan gangguan neurologis
6. Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan gangguan muskoloskeletal
7. Keletihan berhubungan dengan kelesuan fisiologis
8. Hambatan komunikasi verbal berhubungan dengan kesulitan mengekspresikan
pikiran secara verbal
9. Gangguan citra tubuh berhubungan dengan perubahan fungsi tubuh
D. Outcomes (NOC)
1. Ketidakefektifan pola nafas berhubungan dengan disfungsi neuromuscular
a. Status pernafasan (0415) hal: 556
Indicator Outcome 1 2 3 4 5
041003 Tersedak
090901 Kesadaran
041003 Tersedak
090901 Kesadaran
3. Resiko aspirasi
a. Status pernafasan (0415) hal: 556
Indicator Outcome 1 2 3 4 5
E. Intervensi (NIC)
1. Ketidakefektifan pola nafas berhubungan dengan disfungsi neuromuscular,557
a. Menejemen jalan nafas buatan,186
Buka jalan nafas dengan teknik chinlift atau jawtrush sebagaimana mestinya
Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi
Indetifikasi kebutuhan actual/potensial pasien untuk memasukkan alat
membuka nafas
Monitor status pernafasan dan oksigenasi, sebagaimana mestinya.
b. Menejemen ventilasi mekanik: invasive,218
Monitor kondisi yang mengidentifikasi perlunya dukungan ventilasi
Monitor terjadinya gagal nafas
Konsultasikan dengan petugas kesehatan yang lain dalam pemilihan jenis
ventilator
Pastikal amrm ventilator menyala
Cek secara teratur semua sambungan ventilator
c. Monitor neurologi,235
Pantau ukuran pupil, bentuk, kesimetrisan dan reaksivitas
Monitor tingkat kesadaran
Monitor kecenderungan GCS
Monitor TTV: suhu, tekanan darah, denyut nadidan respirasi
3. Resiko aspirasi,499
a. Monitor pernafasan,236
Monitor kecepatan,irama, kedalaman dan kesulitan bernafas
Catat pergerakan dada, catat ketidaksimetrisan, penggunaan otot bantu nafas
Monitor suara nafas tambahan
Monitor saturasi oksigen pada pasien yang tersedasi
b. Monitor neurologi ,235
Pantau ukuran pupil, bentuk, kesimetrisan dan reaksivitas
Monitor tingkat kesadaran
Monitor kecenderungan GCS
Monitor TTV: suhu, tekanan darah, denyut nadidan respirasi
c. Pengaturan posisi,306
Tempatkan pasien diatas matras/ tempat tidur terapeutik
Berikan matras yang lembut
Monitor status oksigenasi
Tempatkan perubahan posisi tempat tidur dalam jangkauan pasien,
4. Resiko cedera,502
a. Pencegahan jatuh,274
Indetifikasi kekurangan baik kognitif atau fisik dari pasien yang mungkin
meningkatkan potensi jatuh pada lingkungan tertentu
Identifikasi factor yang mempengaruhi resiko jatuh
Kaji ulang bersama keuarga riwayat jatuh
Instruksikan pasien untuk memanggil bantuan terkait pergerakan dengan
tempat
Sediakan pencahayaan yang cukup
b. Latihan control implus,140
Pilih strategi pemecahan masalah yang tepat sesuai dengan tingkat
perkembangan pasien dan fungsi koognitif
Gunakan cara modifikasi perilaku,sesuai kebutuhan, untuk mendukung
strategi pemecahan masalah
Bantu pasien untuk memilih tindakan yang paling menguntungkan
Sediakan dukungan positif (pujian dan hadiah)
c. Menejemen jalan nafas buatan,187
Selalu mencuci tangan
Menggunakan alat pelindung diri
Memberikan kelembapan 100% pada udara, oksigen atau gas yang akan di
hisap
Monitor tekanan balon setiap 4-8 jam selama ekspirasi
Inspeksi adanya cairan, kemerahan iritasi dan perdarahan pada kulit sekitar
Tinggikan kepala sama dengan atau lebih besar 30 derajat