Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga Laporan Tahunan Komite
Pengendalian Resistensi Antimikroba (KPRA) Rumah Sakit Bhayangkara Hasta
Brata Batu Tahun 2018 dapat terselesaikan. Laporan tahunan ini berisi tentang hasil
kegiatan yang telah dilakukan, hambatan dan masalah pada Tahun 2018. Dengan
disusunnya laporan tahunan ini, diharapkan menjadi bahan evaluasi sampai sejauh
mana keberhasilan pelaksanaan kegiatan yang telah direncanakan, identifikasi
hambatan dan masalah serta sebagai bahan penilaian kinerja KPRA selama Tahun
2018.
Semoga laporan tahunan ini bermanfaat bagi semua pihak. Laporan tahunan
ini masih perlu penyempurnaan, semua saran dan kritik membangun sangat kami
tunggu untuk mencapai hasil yang lebih baik di tahun-tahun mendatang.
Menyetujui,
Kepala Rumah Sakit Bhayangkara hasta Brata Batu
BAB I
PENDAHULUAN
Salah satu tantangan terbesar bagi dunia kesehatan saat ini adalah
meningkatnya kejadian resistensi antimikroba. Meskipun kejadian resistensi
antimikroba itu sendiri merupakan sebuah fenomena alam, namun sebenarnya
penyebab utamakejadian resistensi antimikroba adalah karena penggunaan
antibiotik yang tidak bijak pada manusia dan hewan, serta rendahnya ketaatan
terhadap kewaspadaan standar. Hal tersebut diperburuk lagi dengan adanya
penyalahgunaan obat antimikroba, program pencegahan dan pengendalian infeksi
yang tidak memadai, penggunaan obat- obatan berkualitas rendah, kapasitas
laboratorium dan sistem pengawasan yang masih lemah serta regulasi yang tidak
memadai untuk masalah penanganan penyakit infeksi, khususnya pada penggunaan
antimikroba. Adanya resistensi antimikroba (Antimicrobal Resistance/AMR)
menyebabkan penurunan kemampuan antibiotik tersebut dalam mengobati infeksi,
baik pada manusia maupun pada makhluk hidup lainnya.
Semua kegiatan tersebut memerlukan pendekatan multidisiplin baik dalam
perencanaan maupun implementasi di lapangan agar promosi penggunaan
antimikroba secara optimal dan penanggulangan infeksi dapat terwujud. Diharapkan
melalui penerapan “Program Pengendalian Resistensi Antibiotik” dapat
meningkatkan mutu pelayanan kesehatan khususnya penanganan kasus- kasus
infeksi di rumah sakit serta mampu meminimalkan risiko terjadinya kesalahan medis
yang dialami pasien di rumah sakit. Akibat dari resistensi antibiotika yaitu
pengobatan pasien menjadi gagal atau tidak sembuh, biaya jadi meningkat karena
LOS (Length Of Stay) lebih lama dan jenis antibiotika beragam serta keberhasilan
program kesehaan masyarakat dapat terganggu. Resistensi Antimikroba adalah
kemampuan mikroba untuk bertahan hidup terhadap efek antimikroba sudah tidak
efektif lagi dalam penggunaan klinis. Pengendalian Resistensi Antimikroba adalah
aktivitas yang ditujukan untuk mencegah dan/atau menurunkan adanya kejadian
mikroba resisten. Dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan kesehatan melalui
mengendalikan penggunaan antimikroba di lingkungan RS Bhayangkara Hasta
Brata Batu, maka dibentuklah Panitia Pengendalian Resistensi Antimikroba yang
selanjutnya disingkat PPRA. Berbagai upaya dan strategi telah disusun antara lain
intervensi edukasi berupa edukasi formal, seminar, pelatihan, penyebaran brosur
dan literatur; intervensi managerial seperti penyusunan formularium rumah sakit,
panduan/pedoman pengobatan, kebijakan penggunaan antibiotik, supervisi klinik,
audit medik dan sebagainya, serta intervensi regulasi di kalangan profesi medis dan
paramedis seperti registrasi dan ijin praktek tenaga dokter maupun tenaga
kesehatan lainnya. Pelaksanaan Forum Kajian Pasien Infeksi Terintegrasi pada 6
bulan semester pertama tahun 2018 lebih dititik beratkan pada pasien dengan
infeksi. Hasil yang didapatkan akan dievaluasi untuk menjadi salah satu
pertimbangan pada penetapan Pilot Project pada tahun 2018.
BAB II
Antibiogram RS Bhayangkara Hasta Brata Batu
Antibiogram RS Bhayangkara Hasta Brata Batu mengacu pada RSUD Dr. Saiful
Anwar Malang.
➢ Jenis dan Jumlah Spesimen Bulan Januari – Juni 2018
Ruangan HCU
No Jenis Spesimen Jumlah Kepekaan
1 Darah 508 53
2 Sputum 182 19
3 Urin 271 28
Total 961 100
Catatan:
Input data isolat dari spesimen pus periode Januari – Juni 2018 masih dalam
pengerjaan.
➢ Bakteri Patogen Berdasarkan Jenis Spesimen Bulan Januari – Juni 2018
1. Ruangan HCU
a. JENIS SPESIMEN : DARAH (n = 508)
No Nama Bakteri Jumlah Prosentase
1 Klebsiella pneumoniae 7 8
ESBL : 7 (100%)
CR : 0
2 Acinetobacter baumannii 7 8
CR : 5 (71%)
3 Escherichia coli 6 7
ESBL : 5 (83%)
CR : 0
4 Pseudomonas 5 6
aeruginosa
CR : 2 (40%)
5 Staphylococcus aureus 4 5
MRSA : 2 (50%)
6 Streptococcus 1 1
pneumoniae
7 Enterococcus faecalis 2 2
8 Acinetobacter spp 3 3
9 Citrobacterspp 2 2
10 Flora normal 51 58
* prosentase dari kultur darah positif (n = 88) kecuali kultur tidak ada pertumbuhan
prosentase dari semua spesimen kultur darah; ESBL = extended spectrum beta
lactamase; MRSA = methicillin-resistant Staphylococcus aureus; CR = carbapenem
resistant. Carbapenem resistant : Klebsiella pneumoniae + E. coli + Acinetobacter
baumannii + Pseudomonas aeruginosa = 7/25 = 28 %
5 Escherichia coli 7 4
ESBL :3 (43%)
CR : 1 (14%)
6 Enterobacter cloacae 5 3
7 Enterobacter aerogenes 3 2
8 Enterococcus faecalis 2 1
9 Stenotrophomonassp 2 1
10 Sphingomonaspaucimobilis 1 0,5
11 Flora normal 26 14
4 Enterococcus faecalis 10 10
5 Candida albicans 9 9
6 Pseudomonas aeruginosa 4 4
CR : 2 (50%)
7 Klebsiella pneumoniae 5 5
ESBL :4 (80%)
CR : 0
8 Lain-lain 13 13
9 Flora normal 15 15
10 Tidak ada pertumbuhan 168 62
* Prosentase dari kultur urin positif (n = 102), kecuali kultur tidak ada pertumbuhan
prosentase dari semua spesimen kultur urin. Candida spp meliputi Candida famata
(7 isolat), Candida tropicalis (4 isolat), Candida dubliniensis (1 isolat), Candida
lusitaniae (1 isolat); ESBL = extended spectrum beta lactamase; CR = carbapenem
resistant. Carbapenem resistant : Klebsiella pneumoniae + E. coli + Acinetobacter
baumannii + Pseudomonas aeruginosa = 16/42 = 38%
2. Ruangan Non-HCU
a. JENIS SPESIMEN : DARAH (n = 2.332)
No Nama Bakteri Jumlah Prosentase
1 Staphylococcus aureus 52 11
MRSA : 17 (33%)
2 Klebsiella pneumoniae 51 11
ESBL :38 (75%)
CR : 9 (18%)
3 Escherichia coli 41 9
ESBL :27 (66%)
CR : 2 (5%)
4 Citrobacterspp 19 4
5 Pseudomonas aeruginosa 15 3
CR : 5 (33%)
6 Acinetobacter baumannii 13 3
CR : 6 (46%)
7 Pseudomonas spp 10 7
8 Enterobacter cloacae 10 2
9 Acinetobacter spp 9 2
10 Enterococcus faecium 7 1
11 Serratiaspp 7 1 7 1
12 Candida albicans 4 0,8
13 Streptococcus 4 0,8
pneumoniae
14 Staphylococcus koagulase 214 45
15 Tidak ada pertumbuhan 1852 75
* prosentase dari kultur darah positif (n = 480) kecuali kultur tidak ada pertumbuhan
prosentase dari semua spesimen kultur darah; ESBL = extended spectrum beta
lactamase; MRSA = methicillin-resistant Staphylococcus aureus; CR = carbapenem
resistant. Carbapenem resistant : Klebsiella pneumoniae + E. coli + Acinetobacter
baumannii + Pseudomonas aeruginosa = 22 /120 = 18%
b. JENIS SPESIMEN : SPUTUM (n = 1.355)
No Nama Bakteri Jumlah Prosentase
1 Klebsiella pneumoniae 221 16
ESBL :145 (66%)
CR : 23 (10%)
2 Pseudomonas aeruginosa 158 12
CR :23 (15%)
3 Acinetobacter baumannii 99 7
CR :30 (30%)
4 Escherichia coli 68 5
ESBL : 50 (75%)
CR : 4 (6%)
5 Staphylococcus aureus 62 5
MRSA : 14 (23%)
6 Enterobacter cloacae 42 3
7 Serratiamarcescens 21 2
8 Pseudomonas spp 17 1
9 Achromobacterxylosoxidans 14 1
10 Acinetobacter spp 10 0,7
11 Enterobacter aerogenes 10 0,7
12 Enterococcus faecium 10 10 0,7
0,7
13 Citrobacterspp 6 0,4 6 0,4
14 Streptococcus pneumoniae 6 0,4
6 0,4
* Prosentase dari kultur urin positif (n = 553), kecuali kultur tidak ada pertumbuhan
prosentase dari semua spesimen kultur urin. Candida spp meliputi Candida famata
(11 isolat), Candida tropicalis (10 isolat), Candida glabrata (4 isolat), Candida
guilliermondii (2 isolat), Candida parapsilosis (1 isolat); ESBL = extended spectrum
beta lactamase; CR = carbapenem resistant. Carbapenem resistant : Klebsiella
pneumoniae + E. coli + Acinetobacter baumannii + Pseudomonas aeruginosa =
39/317 = 12
➢ Antibiogram Bakteri Gram Negatif bulan Januari-Juni 2018
Ruangan HCU
% KEPEKAAN (%S) , SPESIMEN: DARAH
bakteri N CRO CAZ FEP SAM GEN AK CIP LEV MEM TIG SXT
%S N %S N %S N %S N %S N %S N %S N %S N %S N %S N %S N
BGN 30 7 2 27 8 10 3 20 6 27 8 77 23 17 5 44 13 67 20 70 21 27 8
Catatan: species bakteri yang sering dijumpai pada kultur darah berjumlah kurang dari30, sehingga analisis dijadikan satu
kelompok bakteri gram negatif; BGN= batang gram negative terdiri dari Klebsiella pneumoniae (7 isolat), Acinobacter baumannii
(7isolat), Eschericia coli (6 isolat), Pseudomonas aeruginosa (5 isolat), Acinobater spp (3 isolat), Citrobacter spp(2 isolat)
% KEPEKAAN (%S), SPESIMEN; SPUTUM
Bakteri N CRO CAZ FEP SAM GEN AK CIP LEV MEM TIG SXT
%S N %S N %S N %S N %S N %S N %S N %S N %S N %S N %S N
Aba 45 0 0 2 1 2 1 11 5 11 5 20 9 7 3 9 4 11 5 13 6 18 8
Kpn 41 15 6 15 6 15 6 12 5 22 9 95 39 15 6 22 9 76 31 76 31 12 5
CRO= ceftriaxone; CAZ= ceftazidime; FEP= Cefepime; SAM= ampicillin sulbactam; GEN= gentamicin; AK= amikacin; CIP=
ciprofloxacin; LEV= levofloxacin; MEM= meropenem; TIG= tigecydine, SXT=trimethoprim-sulfamethoxazole; Aba=
Acinobacter baumannii; Kpn= Klebsiella pneumoniae
Bakteri N CRO CAZ FEP SAM GEN AK CIP LEV MEM TIG SXT
%S N %S N %S N %S N %S N %S N %S N %S N %S N %S N %S N
BGN 42 14 6 19 8 24 10 12 5 40 17 71 30 14 6 10 4 62 26 90 38 36 15
CRO= ceftriaxone; CAZ= ceftazidime; FEP= Cefepime; SAM= ampicillin sulbactam; GEN= gentamicin; AK= amikacin; CIP=
ciprofloxacin; LEV= levofloxacin; MEM= meropenem; TIG= tigecydine, BGN= batang gram negatif terdiri dari Eschericia Coli
(17 isolat), Acinobacter baumannii (16 isolat), Klebsiella pneumoniae (5 isolat), dan Pseudomonas aeruginosa (4 isolat).
RUANGAN NON-HCU
Bakteri N CRO CAZ FEP SAM GEN AK CIP LEV MEM TIG SXT
%S N %S N %S N %S N %S N %S N %S N %S N %S N %S N %S N
Kpn 51 25 13 25 13 25 13 10 5 25 13 82 42 67 34 65 33 82 42 92 47 41 21
CRO= ceftriaxone; CAZ= ceftazidime; FEP= Cefepime; SAM= ampicillin sulbactam; GEN= gentamicin; AK= amikacin; CIP=
ciprofloxacin; LEV= levofloxacin; MEM= meropenem; TIG= tigecydine, SXT= trimethoprim-sulfamethoxazole; Kpn=Klebsiella
pneumoniae; Eco= Eschericia coli
% KEPEKAAN (%S), SPESIMEN; SPUTUM
Bakteri N CRO CAZ FEP SAM GEN AK CIP LEV MEM TIG SXT
%S N %S N %S N %S N %S N %S N %S N %S N %S N %S N %S N
Kpn 22 34 7 34 76 34 76 33 7 51 11 99 21 57 12 55 12 88 19 87 19 43 9
1 6 2 2 8 5 1 8 3 5
Pae 15 84 13 73 11 2 3 82 12 96 15 77 12 64 10 85 13
8 IR 2 5 9 1 1 1 5 IR IR
Aba 99 48 48 53 53 68 6 60 59 80 76 62 61 57 56 70 69 88 87 76 7
IR 7 5
Eco 68 26 1 29 20 31 21 35 2 72 49 99 61 19 13 29 20 94 64 99 67 37 2
8 4 0 5
Ecl 42 35 1 36 15 55 23 5 2 52 22 5 2 60 25 72 30 10 4 79 33 45 1
5 9
CRO= ceftriaxone; CAZ= ceftazidime; FEP= Cefepime; SAM= ampicillin sulbactam; GEN= gentamicin; AK= amikacin; CIP=
ciprofloxacin; LEV= levofloxacin; MEM= meropenem; TIG= tigecydine, SXT= trimethoprim-sulfamethoxazole; IR= intrinsic
resistant; Aba= Acinobacter baumannii; Kpn= Klebsiella pneumoniae, Pae= Pseudomonas aeruginosa; Eco= Eschericia coli;
Ed= Enterobacter cloacae
% KEPEKAAN (%S), SPESIMEN; URIN
Bakteri N CRO CAZ FEP SAM GEN AK CIP LEV MEM TIG SXT
%S N %S N %S N %S N %S N %S N %S N %S N %S N %S N %S N
Eco 18 37 6 37 6 37 6 22 3 63 11 97 17 19 3 22 4 98 17 10 18 28 5
0 6 6 6 9 4 5 4 0 6 0 0 0
Kpn 85 18 1 16 1 18 1 16 1 36 31 87 74 31 2 32 2 76 65 87 74 19 1
5 4 5 4 6 7 6
CRO= ceftriaxone; CAZ= ceftazidime; FEP= Cefepime; SAM= ampicillin sulbactam; GEN= gentamicin; AK= amikacin; CIP=
ciprofloxacin; LEV= levofloxacin; MEM= meropenem; TIG= tigecydine, SXT= trimethoprim-sulfamethoxazole; Eco=
Eschericia coli; Ed= Enterobacter cloacae
Ruangan HCU
Jumlah isolat bakteri Gram positif hanya 7 isolat (kurang dari 30) sehingga tidak dapat dilakukan analisis antibiogram.
Jumlah isolat bakteri gram positif hanya 16 isolat (kurang dari 30) sehingga tidak dapat dilakukan analisis antibiogram.
RUANGAN NON-HCU
Bakteri N
OXA CZO GEN CIP LEV TET SXT VAN
%S N %S N %S N %S N %S N %S N %S N %S N
Sau 52 67 35 67 35 58 30 52 27 54 28 40 21 83 43 100 52
MRSA 17 0 0 0 0 Jumlah isolat MRSA hanya 17 (<30) sehingga tidak dapat dilakukan 100 17
analisis antibiogram untuk antibiotik Gentamycin, Ciprofloxacin,
Levofloxacin, Tetracyclin dan Trimethoprim-sulfamethoxazole
OXA= oxacillin, CZO= cefazolin (representasi dari cephalosporins generasi I), GEN= gentamycin; CIP= ciprofloxacin; LEV=
levofloxacin, TET= tetracyclin; SXT= trimethropim-sulfamethoxazole; VAN= vancomycin, Sau= Staphylococcus aureus, MSSA=
methicillin-susceptible Staphylococcus aureus; MRSA= methicilillin-resistant Staphylococcus aureus
% KEPEKAAN (%S), SPESIMEN: SPUTUM
Bakteri N
OXA CZO GEN CIP LEV TET SXT VAN
%S N %S N %S N %S N %S N %S N %S N %S N
Sau 62 77 48 77 48 23 14 29 18 29 18 53 33 92 57 100 48
MRSA 14 0 0 0 0 Jumlah isolat MRSA hanya 17 (<30) sehingga tidak dapat dilakukan 100 48
analisis antibiogram untuk antibiotik Gentamycin, Ciprofloxacin,
Levofloxacin, Tetracyclin dan Trimethoprim-sulfamethoxazole1
OXA= oxacillin, CZO= cefazolin (representasi dari cephalosporins generasi I), GEN= gentamycin; CIP= ciprofloxacin; LEV=
levofloxacin, TET= tetracyclin; SXT= trimethropim-sulfamethoxazole; VAN= vancomycin, Sau= Staphylococcus aureus, MSSA=
methicillin-susceptible Staphylococcus aureus; MRSA= methicilillin-resistant Staphylococcus aureus
% KEPEKAAN (%S), SPESIMEN; URIN
%S N %S N %S N %S N %S N %S N
Eco 45 91 41 91 41 33 15 13 6 93 42 96 43
AMP= ampicillin, CIP= ciprofloxacin, TET= tetracycline, NIT= nitrofurantoin, VAN= vancomycin, Efa= Enterococcus
BAB III
METODE PENGENDALIAN PELAYANAN ANTIMIKROBA
KAT VI V IVA IVB IVC IVD IIIA IIIB IIA IIB IIC I O
Jml 4 10 5 3 5 4 3 4 2 5 3 5 7
% 6,67 16,67 8,33 5 8,33 6,67 5 6,67 3,33 8,33 5 8,33 11,67
BAB V
KEGIATAN RUMAH SAKIT UNTUK MENDUKUNG PROGRAM PENGENDALIAN
RESISTENSI ANTIMIKROBA
➢ Kendala
a) Belum adanya pembanding data dengan semester sebelumnya
b) Belum memiliki laboratorium mikrobiologi klinik