2
Mei 2019
ISSN:
2302-9528
http://ejournal.unesa.ac.id/index.php/bioedu
Berkala Ilmiah Pendidikan Biologi
Yuliani
Program Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,
Universitas Negeri Surabaya
yuliani@unesa.ac.id
Abstrak
Miskonsepsi adalah ide atau gagasan yang ada dalam diri siswa yang tidak sesuai dengan konsep
yang dianggap benar oleh para ilmuwan. Salah satu materi dalam pelajaran Biologi yang sering ditemukan
terjadi miskonsepsi yaitu materi fotosintesis dan respirasi tumbuhan. Konsep ini merupakan konsep yang
sulit dipahami oleh siswa karena konsep ini sangat kompleks dan abstrak.Tujuan penelitian ini adalah
untuk mendeskripsikan profil miskonsepsi siswa pada materi fotosintesis dan respirasi tumbuhan
menggunakan three-tier multiple choice diagnostic test. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif
kuantitatif, yaitu membuat instrument three-tier test yang divalidasi oleh ahli, mengujikan soal, analisis
hasil penelitian menggunakan tabel kategori dan kriteria tingkat miskonsepsi, serta penarikan kesimpulan.
Subjek penelitian yakni siswa kelas XII sebanyak 78 siswa yang sudah mendapatkan materi fotosintesis
dan respirasi tumbuhan. Hasil penelitian menunjukkan profil miskonsepsi terdiri dari siswa mengalami
miskonsepsi sebesar 55,21%, siswa tidak paham konsep sebesar 29,32%, dan siswa paham konsep sebesar
15,47%. Siswa yang mengalami miskonsepsi diperoleh kriteria miskonsepsi tinggi sebesar 28,21%,
miskonsepsi sedang sebesar 66,67%, dan miskonsepsi rendah sebesar 5,13%.
Kata Kunci: fotosintesis dan respirasi tumbuhan, miskonsepsi, Three-tier test.
Abstract
Misconceptions are concepts or ideas formed by students that are not in accordance with the
concepts considered true by scientists. One of the materials in Biology that is often being misconception is
photosynthesis and plant respiration. This concept is difficult to be understood by students because it is
very complex and abstract. The study aimed to describe the student’s misconception profile on
photosynthesis and plant respiration by using three tier multiple choice diagnostic test. This research was
quantitative descriptive research, was using three-tier test validated by expert, test question for the student,
analysis research results with table of three tier test criteria and category, and conclusions. The research
subjects were 78 students of grade XII Science who had obtained material photosynthesis and plant
respiration. The results showed that students’ misconceptions profile consists 55.21% of student have
misconception, the percentage of students who didn’t understand the concept was 29.32%, and there were
15.47% students who had understood the concept. The percentage of students who were categorized as
having higher misconception were 28.21%, middle misconceptions were 66.67%, and lower
misconceptions were 5.13%.
Keywords: photosynthesis and plant respiration, misconceptions, Three-Tier Test.
Machshunah, Ayu Ayatul & Yuliani : Profil Miskonsepsi Siswa Pada Materi Fotosintesis dan Respirasi Tumbuhan
201
BioEdu Vol. 8 No.2
Mei 2019
ISSN:
2302-9528
http://ejournal.unesa.ac.id/index.php/bioedu
Berkala Ilmiah Pendidikan Biologi
diubah dan siswa cenderung kembali kepada miskonsepsi pada siswa (Tridianti & Yuliani, 2017),
prakonsepsinya meskipun sudah dikenalkan yang karena setiap kategori memiliki perbedaan cara dalam
sebenarnya menurut oleh para ahli, hal ini disebut dengan mengatasinya. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian
miskonsepsi (Ibrahim, 2012). yang bertujuan untuk mendeskripsikan profil miskonsepsi
Miskonsepsi adalah ide atau gagasan yang ada dalam siswa terhadap konsep-konsep dalam materi fotosintesis
diri siswa yang tidak sesuai dengan konsep yang dan respirasi tumbuhan menggunakan three-tier multiple
dianggap benar oleh para scientist (ilmuwan) (Tekkaya, choice diagnostic test.
2002). Miskonsepsi yang terjadi pada peserta didik lebih
banyak disebabkan oleh beberapa hal yaitu kesalahan METODE
siswa ketika memahami materi, guru dalam Penelitian ini termasuk dalam penelitian deksriptif
menggunakan atau menentukan buku teks yang kuantitatif, yaitu kegiatan pengumpulan data untuk
mengandung miskonsepsi, dan cara penyampaian materi dibandingkan dengan kriteria yang sudah ditentukan. Data
atau model pembelajaran yang dilakukan (Suparno, pada penelitian ini berupa persentase profil miskonsepsi
2005). siswa. Tahapan dalam penelitian ini terdiri atas tahap
Siswa masih banyak mengalami miskonsepsi pada persiapan, pelaksanaan, dan penyelesaian.
beberapa topik atau konsep-konsep dasar dalam biologi Pertama, tahap persiapan yang berupa pembuatan
(Tekkaya, 2002). Salah satu materi dalam pelajaran instrument three tier test yang telah divalidasi oleh dosen
Biologi yang sering ditemukan miskonsepsi yaitu materi ahli materi, konstruksi, dan kebahasaan. Kedua, tahap
fotosintesis dan respirasi tumbuhan (Russel et.al, 2004). pelaksanaan yaitu tahap pengambilan data yang terdiri
Konsep fotosintesis dan respirasi tumbuhan merupakan atas kegiatan pengerjaan soal three tier test oleh siswa.
konsep yang sulit dipahami oleh siswa karena konsep ini Ketiga, tahap penyelesaian terdiri atas tahap analisis data
sangat kompleks dan abstrak serta memiliki keterkaitan dan penarikan kesimpulan.
dengan disiplin ilmu yang lain seperti fisika dan kimia, Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober 2018 -
jika tidak dipelajari secara tepat maka dapat Maret 2019 dengan sasaran penelitian yaitu siswa kelas
menimbulkan terjadinya miskonsepsi pada siswa (Susanti XII MIPA 2, MIPA 4, dan MIPA 7 MA Negeri 1
dkk, 2010; Ross et al, 2006). Beberapa konsep pada Lamongan. Instrumen dalam penelitian ini menggunakan
materi fotosintesis yang cenderung tidak benar dipahami instumen tes diagnostic three-tier multiple choice materi
siswa adalah terkait pengertian fotosintesis, waktu fotosintesis dan respirasi tumbuhan. Teknik analisis data
terjadinya respirasi, tahapan respirasi aerob, fungsi menggunakan tabel kategori konsepsi siswa dengan three-
tahapan karboksilasi oksidatif, fungsi enzim dalam siklus tier test seperti pada Tabel 1 berikut:
krebs dan tahapan respirasi anaerob (Rusydiana &
Tabel 1. Kategori Konsepsi Siswa
Yuliani, 2016).
No. Tier-1 Tier-2 Tier-3 Kategori-Siswa
Miskonsepsi pada materi fotosintesis dan respirasi 1 -Salah -Salah -Yakin -Miskonsepsi
tumbuhan perlu untuk diidentifikasi, jika tidak segera 20 -Benar -Salah -Yakin -Miskonsepsi Positif
diidentifikasi dan terus disimpan dalam memori siswa 30 -Salah -Benar -Yakin -Miskonsepsi Negatif
4 -Benar -Benar -Yakin -Paham Konsep
maka akan berdampak negatif pada penerimaan dan 50 -Salah -Salah -Tidak Yakin -Tidak Paham Konsep
pemahaman konsep materi selanjutnya, karena konsep- 6 -Salah -Benar -Tidak Yakin -Tidak Paham Konsep
konsep dalam biologi memiliki keterkaitan (Ramadhani 7 -Benar -Salah -Tidak Yakin -Tidak Paham Konsep
8 -Benar -Benar -Tidak Yakin -Tidak Paham Konsep
dkk, 2016). Identifikasi miskonsepsi sangat penting
(Sumber: Gurel et.al, 2015)
dilakukan sebagai cara untuk mengetahui profil
Persentase profil siswa yang mengalami miskonsepsi,
miskonsepsi siswa pada materi fotosintesis dan resprasi
miskonsepsi positif, miskonsepsi negatif, paham konsep,
tumbuhan. Identifikasi miskonsepsi siswa dapat
dan tidak paham konsep dihitung menggunakan rumus
dilakukan dengan menggunakan salah satu jenis metode
berikut:
tes diagnostik, yaitu Three-tier multiple choice diagnostic
test (tes diagnostic pilihan ganda tiga tingkat).
Instrumen three-tier multiple choice diagnostic test
ini memiliki keunggulan dalam memberikan informasi
Keterangan :
kategori siswa paham konsep, siswa mengalami P = Jumlah persentase (%) setiap kategori
miskonsepsi, dan siswa tidak paham konsep (Gurel et.al, F = Jumlah siswa yang dikategorikan miskonsepsi, paham
2015). Identifikasi miskonsepsi dengan metode Three- konsep, dan tidak paham konsep.
tier multiple choice diagnostic test ini dapat membantu N = Jumlah seluruh siswa
guru dalam menentukan cara yang tepat untuk mengatasi
Machshunah, Ayu Ayatul & Yuliani : Profil Miskonsepsi Siswa Pada Materi Fotosintesis dan Respirasi Tumbuhan
202
BioEdu Vol. 8 No.2
Mei 2019
ISSN:
2302-9528
http://ejournal.unesa.ac.id/index.php/bioedu
Berkala Ilmiah Pendidikan Biologi
Hasil persentase miskonsepsi siswa yang diperoleh Persentase kriteria miskonsepsi terbanyak yaitu pada
selanjutnya dikategorikan dalam tiga kriteria miskonsepsi, kriteria miskonsepsi sedang dengan persentase 66,67%,
yaitu miskonsepsi tinggi jika persentase miskonsepsinya kriteria miskonsepsi rendah sebanyak 5,13%, dan kriteria
61%-100%, miskonsepsi sedang jika persentasenya 31%- miskonsepsi tinggi sebanyak 28,21%.
60%, dan miskonsepsi rendah jika persentasenya 0%-30% Hasil penelitian juga menunjukkan persentase
(Arikunto, 2013). konsepsi siswa terhadap tiap butir soal terkait konsep-
HASIL konsep dalam materi fotosintesis dan respirasi tumbuhan.
Penelitian ini menghasilkan data berupa persentase Persentase konsepsi siswa pada setiap butir soal disajikan
miskonsepsi siswa. Profil miskonsepsi siswa pada pada Tabel 3 berikut.
penelitian ini berupa kategori konsepsi siswa, kriteria
Tabel 2. Jumlah persentase miskonsepsi, paham konsep,
tingkat miskonsepsi siswa, dan topik yang mengalami
dan tidak paham konsep untuk tiap indikator.
miskonsepsi. Berdasarkan hasil tes dapat diketahui rata- M PK TPK
rata persentase kategori konsepsi siswa terhadap konsep- Konsep Indikator
(%) (%) (%)
konsep dalam materi fotosintesis dan respirasi tumbuhan Mekanisme Menentukan
umum mekanisme umum 92,31 5,13 2,56
yang disajikan pada Gambar 1 berikut. fotosintesis fotosintesis
Komponen Menunjukkan proses
fotosintesis yang terjadi pada
55,13 2,56 42,31
bagian struktur
kloroplas
Mengidentifikasi
Miskonsepsi sumber energi dalam 35,90 55,13 8,97
29,32% proses fotosintesis
Menganalisis
Paham Konsep pengaruh cahaya pada
55,21%
proses fotosintesis 28,21 62,82 8,97
berdasarkan hasil
Tidak Paham percobaan.
15,47%
Konsep Menentukan fungsi
klorofil dan pigmen
78,21 12,82 8,97
fotosintesis dalam
struktur fotosistem
Menentukan besarnya
pusat penangkap pada
Gambar 1. Jumlah rata-rata persentase kategori 39,74 19,23 41,03
fotosistem I dan
konsepsi.siswa fotosistem II.
Mengidentifikasi
Gambar 1 diatas menunjukkan bahwa rata-rata siswa spektrum absorpsi
yang efektif pada
mengalami miskonsepsi sebanyak 55,21%, siswa paham 53,85 35,90 10,26
proses fotosintesis
konsep sebanyak 15,47%, dan siswa tidak paham konsep berdasarkan analisa
grafik
sebanyak 29,32%. Hasil penelitian juga menunjukkan Reaksi Terang Menganalisis jenis dan
adanya data kriteria tingkat miskonsepsi yang dialami dan gelap waktu reaksi
fotosintesis 75,64 2,56 21,79
siswa, data rata-rata kriteria tingkat miskonsepsi siswa berdasarkan perubahan
tersajiakan dalam diagram (Gambar 2) berikut. molekul
Menentukan produk
70.00% dari proses reaksi 61,54 10,26 28,21
60.00% terang dan reaksi gelap
66.67% Menganalisis fase
Persentase
Machshunah, Ayu Ayatul & Yuliani : Profil Miskonsepsi Siswa Pada Materi Fotosintesis dan Respirasi Tumbuhan
203
BioEdu Vol. 8 No.2
Mei 2019
ISSN:
2302-9528
http://ejournal.unesa.ac.id/index.php/bioedu
Berkala Ilmiah Pendidikan Biologi
Machshunah, Ayu Ayatul & Yuliani : Profil Miskonsepsi Siswa Pada Materi Fotosintesis dan Respirasi Tumbuhan
204
BioEdu Vol. 8 No.2
Mei 2019
ISSN:
2302-9528
http://ejournal.unesa.ac.id/index.php/bioedu
Berkala Ilmiah Pendidikan Biologi
menurun, sehingga pemahaman konsep siswa rendah dan klorofil berfungsi untuk mengabsorpsi cahaya yang
mudah berubah (Nusantari, 2015). berupa radiasi gelombang elektromagnetik pada spektrum
Persentase miskonsepsi siswa dikelompokkan kasat mata. Klorofil melekat pada tilakoid yang terdapat
menjadi tiga kriteria, yaitu diperoleh hasil miskonsepsi dalam kloroplas, klorofil berperan secara langsung pada
tinggi sebesar 28,21%, miskonsepsi sedang sebesar proses reaksi terang fotosintesis yang terjadi di dalam
66,67%, dan miskonsepsi rendah sebesar 5,13%. Adanya tilakoid, klorofil menangkap energi dari cahaya matahari
perbedaan tingkat kriteria miskonsepsi pada siswa untuk kemudian dipindahkan ke bagian pusat reaksi dan
dikarenakan setiap siswa memiliki kemampuan kognitif merubahnya menjadi energi kimia (Salisbury & Ross,
yang tidak sama atau berbeda, siswa yang memiliki 1995). Miskonsepsi tersebut disebabkan sebagian besar
kriteria miskonsepsi tinggi memiliki tingkat kognitif yang siswa tidak memahami fungsi klorofil, siswa hanya
lebih rendah dibandingkan siswa yang masuk dalam mengetahui bahwa klorofil merupakan unsur penting
kriteria miskonsepsi sedang dan rendah (Limon, 2001). dalam proses fotosintesis (Svandova, 2017).
Tingginya miskonsepsi siswa juga dipengaruhi oleh Miskonsepsi yang terjadi dalam diri siswa lebih
minat siswa dalam belajar, siswa dengan minat belajar cenderung menetap dan sulit untuk diubah sehingga dapat
yang rendah maka tingkat miskonsepsinya semakin tinggi memengaruhi proses belajar mengajar berikutnya
(Ulfah & Fitriani, 2017). Selain itu, daya retensi siswa (Setiawati dkk, 2014). Miskonsepsi siswa harus segera
juga memengaruhi pemahaman konsep siswa, siswa yang diatasi dan dicegah, karena miskonsepsi dapat
memiliki daya retensi tinggi maka tidak akan rentan menyebabkan siswa mengalami kegagalan dalam
mengalami miskonsepsi, karena siswa mudah memahami memahami konsep ilmiah sehingga dapat menurunkan
dan mengingat konsep yang sudah dipelajarinya sehingga prestasi belajar siswa (Setiawati dkk, 2014).
konsep tersebut tidak mudah salah atau berubah ketika
konsep tersebut diperlukan (Hasanah dkk, 2017). PENUTUP
Hasil penelitian ini menunjukkan siswa mengalami Simpulan
kesalahan konsep atau miskonsepsi pada semua konsep. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan
Miskonsepsi tertinggi dialami siswa sebesar 92,31% pada bahwa sebesar 55,21% siswa mengalami miskonsepsi,
konsep mekanisme umum fotosintesis dan sebesar sebesar 29,32% siswa tidak paham konsep, dan sebesar
78,21% terkait fungsi klorofil. 15,47% siswa paham konsep. Kriteria siswa miskonsepsi
Pada konsep mekanisme umum fotosintesis, sebagian tinggi sebesar 28,21%, siswa miskonsepsi sedang sebesar
besar siswa menganggap bahwa mekanisme dari proses 66,67%, dan siswa miskonsepsi rendah sebesar 5,13%.
fotosintesis merupakan proses tanaman melakukan
pertukaran gas dengan menyerap CO2 dan mengeluarkan Saran
O2, serta mengubah CO2 menjadi O2 melalui bantuan Beberapa aran yang dapat diberikan peneliti untuk dapat
cahaya, dengan alasan bahwa pada proses fotosintesis, mencegah terjadinya miskonsepsi pada siswa yaitu:
cahaya mengubah CO2 menjadi oksigen dengan bantuan 1. Guru harus memperbaiki kualitas metode pengajaran
klorofil pada daun untuk dilepas ke atmosfer. Konsep yang tepat sesuai karakteristik materi yang diajarkan
siswa tersebut salah, hal ini sesuai dengan penelitian ke siswa, sehingga siswa mudah memahami materi,
Tekkaya (2002) yang menunjukkan adanya miskonsepsi seperti mengadakan praktikum materi fotosintesis dan
terkait fotosintesis, banyak yang menganggap bahwa respirasi. Selain itu, guru juga sebaiknya
fotosintesis merupakan proses pertukaran gas pada menggunakan lebih dari satu buku yang akan
tanaman dan proses pengubahan senyawa CO2 menjadi dijadikan sebagai sumber atau referensi dalam
O2. Konsep yang benar terkait mekanisme proses menyampaikan materi ke siswa.
fotosintesis yaitu proses penggunaan energi cahaya untuk 2. Bagi peneliti lain yang akan melakukan identifikasi
mengubah CO2 dan H2O menjadi glukosa melalui proses miskonsepsi siswa dapat mengembangkan instrumen
reaksi oksidasi dengan menghasilkan O2 dan reaksi tes diagnostik dengan menambahkan tingkatan
reduksi CO2 untuk membentuk glukosa (Salisbury & keempat yaitu berupa alasan siswa dalam memilih
Ross, 1995). tingkat keyakinan jawaban, sehingga dapat diketahui
Pada konsep tentang fungsi dari klorofil dalam penyebab atau sumber alasan siswa meyakini
struktur fotosistem, persentase siswa yang mengalami jawabannya pada tingkat pertama dan kedua.
miskonsepsi sebesar 78,21%. Sebagian besar siswa
menganggap bahwa klorofil berfungsi dalam
UCAPAN TERIMAKASIH
menguraikan cahaya sehingga tersebar merata dalam
struktur kloroplas. Konsep yang benar adalah bahwa
Machshunah, Ayu Ayatul & Yuliani : Profil Miskonsepsi Siswa Pada Materi Fotosintesis dan Respirasi Tumbuhan
205
BioEdu Vol. 8 No.2
Mei 2019
ISSN:
2302-9528
http://ejournal.unesa.ac.id/index.php/bioedu
Berkala Ilmiah Pendidikan Biologi
Kami mengucapkan terimakasih kepada Dr. Fida Hasjmy Kabupaten Aceh Besar. Jurnal Ilmiah
Rachmadarti, M. Kes., dan Dra. Evie Ratnasari, M.Si., Mahasiswa Pendidikan Biologi. Vol.1, No.1, hal. 1-9.
selaku validator serta penelaah pada penelitian ini.
Ross, P., Tronson, D., & Ritchie, R. J. 2006.
Modelling’Photosynthesis to Increase Conceptual
DAFTAR PUSTAKA Understanding. Journal of Biological Education, Vol.
40, No. 2, page: 84 - 88
Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian Suatu
Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta Russel, A. W., Netherwood, G.M.A., & Robinson, S.A.
2004. Photosynthesis-In-Silico. Overcoming-the-
Andriyani. 2015. Representasi Siswa Tunanetra dalam
Challenges of Photosynthesis Education Using a
Memahami Konsep Persegi. Prosiding Semnas
Multimedia CD-ROM. Journal of Bioscience
Matematika PGRI Adibuana Suarabaya. ISBN : 978-
Education. Vol. 3, No.1, page: 1-14.
979-8559-54-9.
Rusydiana.-E., Yuliani., Raharjo. 2016. Analisis Butir
Gurel, D.K., Eryilmaz, A., MscDermoot, L.C. 2015. A
Tes Pilihan Ganda Dua Tingkat Untuk
Review and Comparison to Diagnostic Instruments to
Mengidentifikasi Miskonsepsi Siswa pada Konsep
Identify Students' Misconceptions in Science.
Fotosintesis dan Respirasi Tumbuhan. Jurnal Bioedu.
Eurasia-Journal-of-Mathematics, Science and
Vol.5 No.2, hal: 96-103
Technology-Education. Vol.11, No.5, page: 989-
1008. Salisbury, F. B. & Ross C.W. 1995. Fisiologi-Tumbuhan.
Bandung: ITB
Hasanah, N.N., Supeno., Wahyuni, S. 2017. Kekuatan
Retenso Siswa dalam Pembelajaran Fisika pada Setiawati, G.A.D., Arjaya, I.B.A., & Ni Wayan, E. 2014.
Pokok Bahasan Momentum dan Impuls Identifkasi Miskonsepsi Materi Fotosintesis &
Menggunakan LKS Berbasis Mind Mapping. Jurnal Respirasi Tumbuhan Siswa Kelas IX SMP Kota
Pembelajaran dan Pendidikan Sains. Vol 2, No.1, Denpasar. Jurnal Bakti Saraswati. Vol. 3, No. 2, hal:
hal: 25-32. 17 - 31.
Limon, M. 2001. On the Cognitive Conflict as an Tapilouw, F., Setaiawan, W. 2008. Meningkatkan
instructional strategy for conceptual change: A critical Pemahaman & Retensi Siswa dengan Pembelajaran
Apprasial. Journal of Learning and Instruction. Berbasis Multimedia Interaktif. Jurnal Pendidikan
Vol.11, No.4, page: 357-380. Teknologi Informasi dan Komunikasi. Vol 1 No.2, hal
: 19-26.
Nusantari, E. 2015. Kajian Faktor yang Mempengaruhi
Retensi Siswa SMA (Analisis Hasil Penelitian Tekkaya, C. 2002. Misconception as Barrier to
Eksperimen dan PTK). Artikel Penelitian Prodi Understanding Biology. Journal of Hacettepe
Pendidikan Biologi Universitas Negeri Gorontalo. Universitesi Egitim Fakultesi Dergisi. Vol 23 page:
259-266.
Ramadhani, R., Hasanuddin., Asiah, M.D. 2016.
Identifikasi Miskonsepsi Siswa Pada Konsep Sistem Tridiyanti, E.P., Yuliani. 2017. Profil Miskonsepsi
Reproduksi Manusia kelas XI IPA SMA Unggul Ali Dengan Menggunakan Three Tier Test pada
Machshunah, Ayu Ayatul & Yuliani : Profil Miskonsepsi Siswa Pada Materi Fotosintesis dan Respirasi Tumbuhan
206
BioEdu Vol. 8 No.2
Mei 2019
ISSN:
2302-9528
http://ejournal.unesa.ac.id/index.php/bioedu
Berkala Ilmiah Pendidikan Biologi
Machshunah, Ayu Ayatul & Yuliani : Profil Miskonsepsi Siswa Pada Materi Fotosintesis dan Respirasi Tumbuhan
207