Anda di halaman 1dari 4

FIXED DRUG ERUPTION

No.Dokumen : SOP/ /440/I/2019


No.Revisi :
Tgl Terbit : Januari 2019
SPO Halaman :

PEMERINTAH PUSKESMAS
KAB. BOLSEL PINOLOSIAN
Ditetapkan Oleh : Tanda tangan
Kepala UPTD
Puskesmas I Wayan Sugiri
Pinolosian Nip. 19710913 199403 1 007

1 Pengertian Fixed drug eruption adalah salah satu jenis erupsi obat yang sering dijumpai. Dari
namanya dapat disimpulkan bahwa kelainan akan terjadi berkali-kali pada tempat
yang sama. Mempunyai tempat predileksi dan lesi yang khas berbeda dengan
Eksanthematous drug eruption. FDE merupakan reaksi alergi tipe 2 (sitotoksik).
2 Tujuan Prosedur ini sebagai pedoman dalam melakukan pemeriksaan dan tatalaksana
pada pasien Fixed drug eruption di Puskesmas Pinolosian
3 Kebijakan Dibawah pengawasan dan tanggung jawab dokter puskesmas pinolosian
4 Referensi Peraturan Mentri Kesehatan Republik Indonesia N0. 514 Tahun 2015 tentang
Panduan Praktek Klinik Bagi Dokter di Fasilitas pelayanan kesehatan primer
5 Alat Tensi darah digital, termometer, arloji
6 Prosedur/ 1. Anamnesa
Langkah- Keluhan
langkah Pasien datang keluhan kemerahan atau luka pada sekitar mulut, bibir atau di
alat kelamin yang terasa panas. Keluhan timbul setelah mengkonsumsi obat-
obat yang sering menjadi penyebab seperti Sulfonamid, Barbiturat,
Trimetoprim dan analgetik.
Anamnesis yang dilakukan harus mencakup riwayat penggunaan obat-obatan
atau jamu. Kelainan timbul secara akut atau dapat juga beberapa hari setelah
mengkonsumsi obat. Keluhan lain adalah rasa gatal yang dapat disertai
dengan demam yang subfebril.
Faktor Risiko
 Riwayat konsumsi obat (jumlah, jenis, dosis, cara pemberian, pengaruh
pajanan sinar matahari, atau kontak obat pada kulit terbuka)
 Riwayat atropi diri dan keluarga
 Alergi terhadap alergen lain
 Riwayat alergi obat sebelumnya

2. Pemeriksaan Fisik
Tanda Patognomonis
Lesi khas :
 Vesikel, bercak
 Eritema
 Lesi target berbentuk bulat lonjong atau numular
 Kadang-kadang disertai erosi
 Bercak hiperpigmentasi dengan kemerahan ditepinya, terutama pada lesi
berulang
Tempat Prediksi :
 Sekitar mulut
 Daerah bibir
 Daerah penis atau vulva

3. Pemeriksaan Penunjang
Biasanya tidak diperlukan pemeriksan penunjang

4. Penegakan Diagnosa
Diagnosa berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan

5. Diagnosa Banding
 Pemfigoid bulosa
 Selulitis
 Herpes simpleks
 SSJ

6. Rencana Penatalaksanaan Komprehensif


Prinsip tatalaksana adalah menghentikan obat terduga. Pada dasarnya erupsi
obat akan menyembuh bila obat penyebabnya dapat diketahui dan segera
disingkirkan
Untuk mengatsi keluhan, farmakoterapi yang dapat diberikan, yaitu:
 Kortikosteroid sitemik
 Antihistamin sistemik untuk mengurangi rasa gatal
 Pengobatan topikal

7. Komplikasi
Infeksi sekunder

8. Konseling dan Edukasi


 Prinsipnya eliminasi obat terduga
 Pasien dan keluarga diberitahukan untuk membuat catatan kecil di
dompetnya taentang alergi obat yang dideritanya
 Memberitahukan bahwa kemungkinan padien bisa sembuh dengan
adanya hipergmentasi pada lokal lesi. Dan bila alergi berulang terjadi
kelainan yang sma, pada lokasi yang sama

9. Kriteria Rujukan
 Lesi luas, hampir diseluruh tubuh, termasik mukosa dan dikhawatirkan
akan berkembang menjadi SSJ
 Bila diperlukan untuk membuktikan jenis obat yang diduga sebagai
penyebab
 Bila tidak ada perbaiakn setelah mendapat pengobatan standara selama 7
hari dan menghindari obat

10. Prognosis
Prognosis umumnya bonam, jika pasien tidak mengalamai komplikasi atau
tidak memenuhi kriteria rujukan
7 Saran dan 1. Tempat tidur pasien
prasarana
6 Dokumen 1. Rekam medik
Terkait 2. Register poli umum
3. Register UGD
4. Resep

7 Unit Terkait 1. Poli umum


2. UGD

Anda mungkin juga menyukai