Anda di halaman 1dari 30

LAPORAN PENDAHULUAN

ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI


PADA PASIEN Ny.W dengan “KISTA ANEMI + ANEMIA”

DISUSUN OLEH :

NAMA :FANNI RIFQOH


NIM : (P07120118035)

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN


PROGRAM STUDI DIPLOMA TIGA KEPERAWATAN
YOGYAKARTA
2019/2020
TINJAUAN TEORI
KONSEP GANGGUAN KEBUTUHAN NUTRISI

A. Definisi
Nutrisi adalah keseluruahan dari berbagai proses dalam tubuh
makhluk hidup untuk menerima bahan-bahan dari lingkungan hidupnya dan
menggunakan bahan-bahan tersebut agar menghasilkan berbagai aktivitas
penting dlam tubuhnya sendiri. Bahan-bahan tersebut dikenal dengan istilah
nutrient. (Marry E. Beck, 2011)
Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh adalah asupan nutrisi tidak cukup
untuk memenuhi kebutuhan metabolik (NANDA, 2015-2017).
Nutrisi juga dapat dikatakan sebagai elemen yang dibutuhkan untuk
proses dan fungsi tubuh. Kebutuhan energi didapatkan dari berbagai nutrisi,
seperti: karbohidrat, protein, lemak, air, vitamin, dan mineral (Potter and
Perry, 2010 :275).
B. Proses Pencernaan
Pencernaan makanan terdiri dari pemecahan mekanik dengan
mengunyah, mengaduk, dan menggabungkan dengan cairan, dan reaksi
kimia sehingga makanan berkurang menjadi bentuk yang paling
sederhana.
Pencernaan dimulai dari mulut, tempat makanan dipecahkan secara
mekanik dengan mengunyah.Makanan dicampur dengan saliva yang
mengandung ptyalin.Makanan yang telah ditelan memasuki esophagus dan
bergerak sepanjangnya dengan kontraksi otot seperti gelombang
(peristalsis) kemudian masuk ke dalam lambung.Lambung bertindak
sebagai penyimpanan dan makanan menetap di dalam perut kira-kira 3 jam
dengan rentang dari 1-7 jam. Makanan meninggalkan lambung sebagai
asam, massa cair yang disebut kimus. Kimus mengalir ke duodenum dan
bercampur cepat dengan empedu, getah intestinal, sekresi
pankreas.Peristalsis terjadi terus-menerus dalam usus kecil,
mencampurkan sekresi dengan kimus.Campurannya menjadi alkalin,
menghalangi aksi enzim lambung dan meningkatkan aksi sekresi
duodenum.Porsi besar dari pencernaan terjadi dalam usus kecil yang
memproduksi glukosa, fruktosa, dan galaktosa dari karbohidrat.
Proses pencernaan makanan menurut Potter & Perry antara lain:
1. Ingesti
Ingesti adalah proses memasukan makanan dari lingkungan ke
dalam tubuh. Prosesnya yaitu :
a. Pemasukkan makanan ke dalam mulut (koord antara otot rangka
& sistem saraf)
b. Pengunyahan
c. Menelan (koordinasi antara lidah, reflex pharing & esophagus
serta saraf cranial)
d. Waktu : 5 – 15 detik

2. Digesti
Digesti adalah perubahan fisik & kimia makanan untuk dapat
diabsorbsi dengan bantuan enzim, dan coenzim (diatur oleh hormon
dan saraf) sehingga menjadi chime. Prosesnya yaitu :
a. Karbohidrat : monosacharida
b. Protein : asam amino
c. Lemak : asam lemak
d. Waktu : 1 – 4 jam
3. Absorbsi
Absorbsi adalah proses masuknya partikel zat makanan dari
saluran pencernaan ke dlm pembuluh darah dan limphe. Prosesnya
yaitu :
a. Mayoritas terjadi di usus halus
b. Gaster : berupa alkohol & aspirin
c. Sistem limpatik : zat makanan yang larut dalam lemak
d. Kapiler darah : zat makanan yang larut dalam air
4. Transportasi/Distribusi
Transportasi adalah proses masuknya zat makanan yang larut dalam
lemak maupun air ke dalam sel. Zat makanan akan dibawa oleh
pembuluh darah menuju sel-sel dalam seluruh tubuh.

C. Status Nutrisi
Pemecahan makanan, pencernaan, absorpsi, dan asuhan makanan
merupakan faktor penting dalam menemukan status nutrisi.

1. Keseimbangan energi
Pengertian energi secara umum adalah suatu kemampuan untuk
melakukan usaha (kerja) atau melakukan suatu perubahan. Kemampuan
ini diukur dengan variabel waktu dan besarnya usaha yang dilakukan.
Keseimbangan energi = Pemasukan energi – Pengeluaran energy
Atau
Pemasukan energi = Total pengeluaran energi (panas + kerja
energi yang disimpan)
a. Pemasukan Energi
Pemasukan energi merupakan energi yang dihasilkan selama
oksidasi makanan. Makanan merupakan sumber utama energi manusia.
Dari makanan yang dimakan kemudian dipecah secara kimiawi menjadi
protein, lemak, dan karbohidrat. Besarnya energi yang dihasilkan dengan
satuan kalori. Satu kalori juga disebut satu kalori besar (K) atau Kkal
adalah jumlah panas yang dibutuhkan untuk menaikan suhu 1 kg air
sebesar 1 derajat celcius. Satu kkal = 1 K atau sama dengan 1.000 kalori.
Ketika makanan tidak tersedia maka akan terjadi pemecahan glikogen
yang merupakan cadangan karbohidrat yang disimpan dalam hati dan
jaringan otot.

b. Pengeluaran energi
Pengeluaran energi adalah energi yang digunakan oleh tubuh
untuk men-support jaringan dan fungsi-fungsi organ tubuh. Cadangan
energi tubuh berbentuk senyawa fosfat seperti adenosin triphosfat
(ATP).
Kebutuhan energi seseorang ditentukan oleh Basal
Metabolisme Rate (BMR) dan aktivitas fisik. Kebutuhan energi setiap
hari ditentukan dengan rumus :
(BMR + 24) + (0,1 x Konsumsi kkal ssetiap hari) + (Energi untuk
aktivitas)
Energi untuk aktivitas misalnya :
- Istirahat = 30 kal/jam
- Duduk = 40 kal/jam
- Berdiri = 60 kal/jam
- Menjahit = 70 kal/jam
- Mencuci piring = 130 – 176 kal/jam
- Melukis = 400 kal/jam
Jika nilai pemasukan energi lebih kecil dari pengeluaran
energi maka akan terjadi keseimbangan negatif sehingga cadangan
makanan dikeluarkan, hal ini akan berakibat pada penurunan berat
badan. Sebaliknya, jika pemasukan energi lebih banyak dari
pengeluaran energi maka terjadi keseimbangan positif, kelebihan
energi akan disimpan dalam tubuh sehingga terjadi peningkatan berat
badan.
c. Basal Metabolisme Rate (BMR)
Basal Metabolic Rate (BMR) atau Angka Metabolisme Basal
(AMB) adalah kebutuhan minimal energi untuk melakukan proses
tubuh vital. Proses tubuh vital meliputi mempertahankan tonus otot,
sistem peredaran darah, pernapasan, metabolisme sel, dan
mempertahankan suhu tubuh.
Kebutuhan kalori basal dipengaruhi oleh :
1. Usia
Pada usia 0-10 tahun kebutuhan metabolisme basal
bertambah dengan cepat, hal ini berhubungan dengan faktoe
pertumbuhan. Setelah usia 20 tahun lebih konstan.
2. Jenis kelamin
Kebutuhan metabolisme basal laki – laki lebih besar
dibanding wanita. Pada laki – laki kebutuhan BMR 1.0 kkal/Kg
BB/jam sedangkan pada wanita 0.9 kkal/Kg BB/jam.
3. Tinggi dan berat badan
Tinggi dan berat badan berpengaruh terhadap luas
permukaan tubuh. Makin luas pengeluaran panaas akan lebih
banyak sehingga kebutuhan basal metabolisme lebih besar.
4. Kelainan endokrin
Hormon tiroksin berpengaruh terhadap metabolisme
terhadap metabolisme, peningkatan tiroksin misalnya pada
hipertiroid akan meningkatkan basal metabolisme sedangkan
penurunan kadar tiroksin akan menurunkan metabolisme.

5. Suhu lingkungan
Suhu lingkungan yang lebih dingin akan meningkatkan
metabolisme untuk menyesuaikan diri, tubuh harus lebih banyak
memproduksi panas.
6. Keadaan sakit
Pada orang sakit suhu tubuh meningkat. Peningkatan suhu
tersebut akan mempercepat reaksi kimia, di mana peningkatan 1
derajat celcius akan meningkatkan BMR sebanyak 14%.
Karakteristik status nutrisi di ditentukan dengan adanya Body
Mass Index (BMI) dan Ideal Body Weight (IBW).
1. Body Mass Index (BMI)
Merupakan ukuran dari gambaran berat badan seseorang
dengan tinggi badan. BMI dihubungkan dengan total lemak dalam
tubuh dan sebagai panduan untuk mengkaji kelebihan berat badan
(over weight) dan obesitas.
Rumus BMI diperhitungkan :
BB (Kg) atau BB (pon) x 704,5
TB2 (m) TB (inci)2

IMT Kategori
T < 18,5 kg/M2 Under weight
a 18,5 s/d <23 kg/M2 Healthy weight
b 23 s/d < 25 kg/M2 Overweight
e
25 s/d < 30 kg/M2 Obese I
l
kategori BMI :

2. Ideal Body Weight (IBW)


Merupakan perhitungan berat badan optimal dalam fungsi
tubuh yang sehat.Berat badan ideal adalah jumlah tinggi dalam
sentimeter dikurangi dengan 100 dan dikurangi 10% dari jumlah
itu.
Kegiatan yang membutuhkan energi, antara lain:
1. Vital kehidupan, pernapasan, sirkulasi darah, suhu tubuh, dan
lain-lain.
2. Kegiatan mekanik oleh otot.
3. Aktivitas otot dan saraf.
4. Energi kimia untuk membangun jaringan, enzim, dan hormon.
5. Sekresi cairan pencernaan.
6. Absorsi zat-zat gizi di saluran pencernaan.
7. Pengeluaran hasil metabolisme.
Faktor-faktor yang memengaruhi kebutuhan energi:
1. Peninggalan basal metabolism rate.
2. Aktivitas tubuh.
3. Faktor usia.
4. Suhu lingkungan.
5. Penyakit atau status kesehatan.

2. Tanda Fisik Status Nutrisi (Potter & Perry, 2009)


Area Tubuh Tanda Nutrisi Baik Tanda Nutrisi Buruk
Penampilan umum Waspada, responsif Tidak bergairah, apatis
Berat badan Berat badan normal Obesitas, berat badan rendah
sesuai tinggi badan dan
usia
Fungsi Nafsu makan baik, Anoreksia, indigesti,
gastrointestinal eliminasi normal, tidak konstipasi atau diare,
ada massa atau organ pembengkakan liver atau
yang terpalpasi, ginjal
Fungsi Denyut dan irama Denyut jantung cepat (diatas
kardiovaskuler jantung normal, tekanan 100 kali/menit), hati
darah normal sesuai usia membesar, tekanan darah
meningkat
Rambut Kulit kepala sehat, Rambut kusam, kering, tipis,
rambut tidak mudah mudah rontok, mudah patah
patah, tidak mudah
rontok
Kulit (umum) Kulit halus, lembab, Kasar, kering, bersisik,
warna kulit merata pucat, iritasi, memar,
kehilangan lemak subkutan
Wajah dan leher Warna merah Berminyak, berubah
merata,halus, merah warna,bersisik, bengkak,
muda, penampilan segar, kulit kering melebihi pipi
tidak bengkak dan dibawah mata, keadaan
bergumpal atau berplak pada
kulit di sekitar hidung dan
mulut.
Bibir Lembut, warna merah Kering, kemerahan dan
muda, tidak pecah pecah bengkak (seilosis), lesi
angular pada ujung mulut,
stomatitis.
Mulut Membrane mukosa pink Bengkak, membrane mukosa
pada rongga mulut oral kotor
Gusi Warna pink, sehat dan Gusi seperti spons yang
merah, tidak bengkak mudah berdarah, kemerahan
atau berdarah marginal, inflamasi
Lidah Warna merah atau pink, Bengkak, warna magenta,
tidak bengkak, lebut, glositis, papilla atrofi
permukaan papilla
tampak, tidak ada lesi
Gigi Tidak ada karies, tidak Gigi ompong, berlubang,
nyeri, gigi bersih malformasi, permukaan
berulat
Mata Tidak ada nyeri diujung Konjungtiva anemis
membrane, konjungtiva
lembab berwarna pink

D. Elemen Nutrien/Zat Gizi


 Elemen Nutrisi
Elemen nutrient/zat gizi terdiri atas:
1. Karbohidrat.
2. Protein.
3. Lemak.
4. Vitamin.
5. Mineral.
6. Air.

Karbohidrat, lemak, dan protein disebut energi nutrient karena


merupakan sumber energi dari makanan; sedangkan vitamin, mineral, dan air
merupakan substansi penting untuk membangun, mempertahankan, dan
mengatur metabolisme jaringan tubuh.Fungsi zat gizi adalah:

1. Sebagai penghasil energi bagi fungsi organ, gerakan, dan kerja


fisik.
2. Sebagai bahan dasar untuk pembentukan dan perbaikian jaringan.
3. Sebagai pelindung dan pengatur.
1. Karbohidrat
Karbohidrat merupakan sumber energi utama. Hampir 80%
energi dihasilkan dari karbohidrat. Setiap 1 gram karbohidrat
mengahasilkan 4 kilokalori (kkal). Karbohidrat yang disimpan dalam hati
dan otot berbentuk glikogen dengan jumlah yang sangat sedikit. Glikogen
adalah sintesis dari glukosa. Pemecahan energi selama masa
istirahat/puasa. Kelebihan energi karbohidrat berbentuk asam lemak.

a. Jenis karbohidrat
Berdasarkan susunan kimianya karbohidrat digolongkan
menjadi tiga jenis yaitu monosakarida, disakarida, dan polisakarida.

1) Monosakarida
Monosakarida merupakan jenis karbohidrat yang paling
sederhana dan merupakan molekul yang paling kecil. Dalam
bentuk ini molekul dapat langsung diserap oleh pembuluh
darah. Jenis dari monosakarida adalah glukosal dektrosa yang
banyak terdapat pada buah-buahan dan sayuran, fruktosa
banyak terdapat pada buah, sayuran, madu, dan galaktosa yang
berasal dari pecahan disakarida.
2) Disakarida
Jenis disakarida adalah sukrosa, maltose, dan laktosa. Sukrosa
dan maltose banyak pada makanan nabati, sedangkan laktosa
yaitu merupakan jenis gula dalam air susu baik susu ibu
maupun susu hewan.
3) Polisakarida
Merupakan gabungan dari beberapa molekul monosakarida.
Jenis polisakarida adalah zat pati, glikogen, dan selulosa.
b. Fungsi karbohidrat
1) Sumber energi yang murah.
2) Sumber energi utama bagi otak dan saraf.
3) Membuat cadangan tenaga tubuh.
4) Pengaturan metabolisme lemak.
5) Untuk efesiensi penggunaan protein.
6) Memberikan rasa kenyang.
c. Sumber karbohidrat
Sumber karbohidrat umumnya adalah makanan pokok,
umumnya berasal dari tumbuh-tumbuhan seperti beras, jagung,
kacang, sagu, singkong, dan lain-lain. Sedangkan pada karbohidrat
hewani berbentuk glikogen.

d. Metabolisme karbohidrat
Proses dari makanan sampai dapat digunakan oleh tubuh
melalui pencernaan, absorpsi, dan metabolisme.
e. Metabolisme karbohidrat
Proses dari makanan sampai dapat digunakan oleh tubuh
melalui pencernaan, absorpsi, dan metabolisme.Pencernaan adalah
memecahkan makanan menjadi bagian yang lebih kecil dan dapat
diabsorpsi melalui cairan tubuh. Mekanisme pencernaan bisa secara
mekanik maupun secara kimia. Pencernaan secara mekanik melibatkan
fungsi saraf dan otot untuk memindahkan makanan dalam saluran
pencernaan melalui kontraksi otot, pencernaan secara kimia melalui
tipe sekresi yang diproduksi pada saluran pencernaan. Ada 4 tipe
produk sekresi yang dapat membantu pencernaan yaitu enzym yang
spesifik, Hcl, mucus, air, dan elektrolit.

Zat gizi diabsorpsi oleh usus kecil dan bagian proksimal usus
besar metabolisme karbohidrat mengandung tiga proses :

1) Perubahan dari katabolisme glikogen menjadi glukosa, kabon


dioksida, dan air disebut Glikogenolisis.
2) Perubahan dari anabolisme glukosa menjadi glikogen disebut
Glikogenesis.
3) Perubahan dari asam amino dan gliserol menjadi glukosa disebut
Glukoneogenesis.
f. Masalah-masalah yang terkait dengan karbohidrat
Penyakit Kurang Kalori dan Protein (KKP) atau Protein Energi
Malnutrisi (PEM) dan penyakit kegemukan karena ketidakseimbangan
antara asupan dengan energi yang dibutuhkan. Penyakit akibat
gangguan metabolisme karbohidrat tampak pada Diabetes Mellitus.

2. Protein
Protein berfungsi sebagai pertumbuhan, mempertahankan dan
mengganti jaringan tubuh. Setiap 1gram protein menghasilan 4 kkal.
Bentuk sederhana dari protein adalah asam amino. Asam amino disimpan
dalam jaringan dalam bentuk hormone dan enzim. Asam amino esensial
tidak dapat disintesis dalam tubuh tetapi harus didapat dari makanan. Jenis
asam amino esensial diantaranya lisin, triptofan, fenilalanin,
leusin.Berdasarkan susunan kimianya, protein dapat dibagi menjadi tiga
golongan yaitu:
a) Protein sederhana
Jenis protein ini tidak berkaitan dengan zat lain, misalnya abumin dan
globulin.
b) Protein bersenyawa
Protein ini dapat membentuk ikatan dengan zat lain seperti glikogen
membentuk glikoprotein, dengan hemoglobin membentuk
kromoprotein.
c) Turunan atau devirat dari protein
Termasuk dalam turunan protein adalam albuminosa, pepton, dan
gelatin.
a. Fungsi Protein
1) Untuk keseimbangan cairan yaitu dengan meningkatkan tekanan
osmotik koloid, keseimbangan asam.
2) Pertumbuhan dan pemeliharaan jaringan.
3) Pengaturan metabolisme dalam bentuk enzim dan homon.
4) Sumber energi di samping karbohidrat dan lemak.
5) Dalam bentuk kromosom, protein berperan sebagai tempat
menyimpan dan meneruskan sifat-sifat keturunan dalam bentuk
genes.

b. Sumber Protein
1) Protein hewani yaitu protein yang berasal dari hewan seperti susu,
daging, telur, hati, udang, ikan, kerang, ayam, dan sebagainya.
2) Protein nabati yaitu protein yang berasal dari tumbuhan seperti
jagung, kedelai, kacang hijau, terigu, dan sebagainya.
c. Metabolisme Protein
Jika makanan yang sudah berada dalam lambung, maka akan
dikeluarkan enzim protease yaitu pepsin. Pepsin mengubah protein
menjadi albuminosa dan pepton. Albuminosa dan pepton di dalam usus
halus diubah menjadi asam-asam amino dengan bantuan enzim tripsin
dari pankreas dan selanjutnya diserap atau berdisfusi ke aliran darah
yang menuju ke hayi. Asam-asam amino disebar oleh hati ke jaringan
tubuh untuk mengganti sel-sel yang rusak dan sebagian digunakan
untuk membuat protein darah. Karena protein dapat larut dalam air
sehingga umumnya dapat dicerna secara sempurna sehingga hampir
tidak tersisa protein makanan dalam feses.

Asam amino yang tidak dapat digunakan ditranspor kembali ke


hati kemudian dilepaskan ikatan nitrogennya seghingga terpecah
menjadi dua macam zat yaitu asam organik dan amoniak (NH3).
Amoniak dibuang melalui ginjal, sedangkan asam organic
dimanfaatkan sebagai sumber energi.

Faktor-faktor yang memengaruhi kebutuhan protein di


antaranya:

1) Berat badan individu.


2) Aktivitas.
3) Keadaan pertumbuhan, bayi: 3gr/kg BB, anak-anak: 1,75-
2,5gr/kg BB, dan pada remaja sampai dengan lanjut usia: 1,25-
1,75gr/kg BB.
4) Pada wanita hamil ditambah 10gr/hari.
5) Pada ibu menyusui ditambah 20gr/hari.
6) Keadaan/kondisi kesehatan.
3. Lemak
Lemak atau lipid merupakan sumber energi paling besar.
Berdasarkan ikatan kimianya lemak dibedakan menjadi:

a) Lemak murni yaitu lemak yang terdiri atas asam lemak dan gliserol.
b) Zat-zat yang mengandung lemak misalnya fosfolipid yaitu ikatan
lemak dengan garam fosfor, glikolipid yaitu ikatan lemak dengan
glikogen.
a. Fungsi lemak
1) Memberikan kalori, di mana setiap 1 gram lemak dalam peristiwa
oksidasi akan memberikan kalori sebanyak 9 kkal.
2) Melarutkan vitamin sehingga dapat diserap oleh dinding usus.
3) Memberikan asam-asam lemak esensial.

b. Sumber lemak
Menurut sumbernya lemak berasal dari nabati dan hewani.
Lemak nabati mengandung lebih banyak asam lemak tak jenuh
seperti yang terdapat pada kacang-kacangan, kelapa, dan lain-lain.
Sedangkan lemak hewani banyak mengandung asam lemak jenuh
dengan rantai panjang seperti pada daging sapi, kambing, dan lain-lain.

c. Metabolisme lemak
Pencernaan lemak dimulai dari lambung dengan bantuan enzim
lipase yang berasal dari pankreas. Di dalam duodenum trigliserida
dipecah menjadi diglyserida, monoglysakarida, dan asam lemak bebas
dengan bantuan lipase. Asam lemak bebas rantai panjang tidak larut
dalam air tetapi berkaitan dengan garam-garam empedu dan dapat larut
(emulsi). Lemak kemudian diserap ke darah menuju ke hati. Di dalam
hati sebagian digunakan untuk energi, sebagian diubah menjadi zat
keton, dan sebagian lagi disimpan dalam bentuk lemak badan. Apabila
tubuh kehabisan glikogen maka lemak badan akan diambil kembali.
Mula-mula lemak badan menjadi fosfolipid, kemudian dalam hati
dalam bentuk lemak bebas, jika dalam makanan terdapat kelebihan
karbohidrat atau lemak dari kebutuhan tubuh maka kelebihan tersebut
disimpan sebagai cadangan tenaga. Lemak cadangan disimpan
disekitar jantung, paru-paru, ginjal, dan alat tubuh yang lain. Simpanan
lemak dalam tubuh digunakan sebagai:
1) Cadangan tenaga/energi.
2) Bantalan bagi alat-alat tubuh seperti ginjal, biji mata.
3) Mempertahankan panas tubuh.
4) Perlindungan tubuh terhadap trauma, zat-zat kimia berbahaya.
5) Membentuk postur tubuh.
4. Mineral
Mineral adalah elemen anorganik esensial untuk tubuh karena
perannya sebagai katalis dalam reaksi biokimia. Mineral dapat
diklasifikasikan menjadimakromineral yaitu jika kebutuhan tubuh 100mg
atau lebih; dan mikromineral jika kebutuhan tubuh kurang dari 100mg.
Termasuk dalam makromineral adalah kalsium, magnesium fosfat
sedangkan yang termasuk dalam mikromineral adalah klorida, yodium,
iron, zinc.

Secara umum fungsi dari mineral adalah:

1) Membangun jaringan tulang.


2) Mengatur tekanan osmotik dalam tubuh.
3) Memberikan elektrolit untuk keperluan otot-otot dan saraf.
4) Membuat berbagai enzim.

5. Vitamin
Vitamin adalah sustansi organik, keberadaannya sangat sedikit
pada makanan dan tidak dapat dibuat dalam tubuh. Vitamin sangat
berperan dalam proses metabolisme karena fungsinya sebagai katalisator.
Vitamin dapat dikasifikasikan menjadi:

1) Vitamin yang larut dalam air: Vitamin B kompleks, B1, B2, B3, B12,
folic acid, serta vitamin C.
2) Vitamin yang larut dalam lemak: Vitamin A, D, E, K.
Fungsi utama vitamin adalah untuk pertumbuhan, perkembangan,
dan pemeliharaan kesehatan.

6. Air
Airadalah komponen tubuh yang sangat penting karena fungsi sel
bergantung pada lingkungan air.Air membentuk 60-70% berat tubuh total.
Persentase air dalam seluruh tubuh lebih besar untuk orang kurus daripada
orang yang obesitas karena otot terdiri atas lebih banyak air daripada
jaringan yang lain, kecuali darah. Bayi memiliki persentase total air yang
paling besar dalam tubuh, dan lansia memiliki persentase total air yang
paling sedikit. Saat kehilangan air, seseorang tidak akan mampu bertahan
hidup lebih dari beberapa hari.
Individu memenuhi cairan yang dibutuhkan dengan minum air dan
makan makanan yang tinggi air, seperti buah-buahan, dan sayur-sayuran
segar. Air juga di produksi selama proses pencernaan saat makanan
dioksidasi. Pada individu yang sehat, asupan cairan dari berbagai sumber
sama dengan keluaran cairan melalui eleminasi, respirasi dan keringat.
Seseorang yang sakit memiliki kebutuhan cairan yang
meningkat.Sebaliknya, seseorang yang sakit juga mengalami penurunan
kemampuan untuk mengekskresikan cairan yang menyebabkan
dibutuhkannya restriksi cairan.

E. Faktor yang Mempengaruhi Kebutuhan Nutrisi


Menurut Alimul (2015) faktor yang mempengaruhi kebutuhan nutrisi
adalah sebagai berikut:
1) Pengetahuan
Pengetahuan yang kurang tentang manfaat makanan bergizi dapat
memengaruhi pola konsumsi makan.Hal tersebut dapat disebabkan
oleh kurangnya informasi sehingga dapat terjadi kesalahan dalam
memahami kebutuhan gizi.
2) Prasangka
Prasangka buruk terhadap beberapa jenis bahan makanan bergizi tinggi
dapat memengaruhi status gizi seseorang. Misalnya, di beberapa
daerah, tempe merupakan sumber protein yang paling murah, tidak
dijadikan bahan makanan yang layak untuk dimakan karena
masyarakat menganggap bahwa mengonsumsi makanan tersebut dapat
merendahkan derajat mereka.
3) Kebiasaan
Adanya kebiasaan yang merugikan atau pantangan terhadap makanan
tertentu juga dapat memengaruhi status gizi.Misalnya di beberapa
daerah, terdapat larangan makan pisang dan papaya bagi para gadis
remaja.Padahal, makanan tersebut merupakan sumber vitamin yang
sangat baik.Ada pula larangan makan ikan bagi anak-anak karena ikan
dianggap dapat mengakibatkan cacingan, padahal ikan merupakan
sumber protein yang sangat baik bagi anak-anak.
4) Kesukaan
Kesukaan yang berlebihan terhadap suatu jenis makanan dapat
mengakibatkan kekurangan variasi makanan, sehingga tubuh tidak
memperoleh zat-zat yang dibutuhkan secara cukup.Kesukaan dapat
mengakibatkan merosotnya gizi pada remaja bila nilai gizinya tidak
sesuai dengan yang diharapkan.
5) Ekonomi
Status ekonomi dapat memengaruhi perubahan status gizi karena
penyediaan makanan bergizi membutuhkan pendanaan yang tidak
sedikit.Oleh karena itu, masyarakat dengan kondisi perekonomian
yang tinggi biasanya mampu mencukupi kebutuhan gizi keluargannya
dibandingkan masyarakat dengan kondisi perekonomian rendah.
F. Masalah Kesehatan Yang Berhubungan Dengan Nutrisi
Masalah nutrisi erat kaitannya dengan intake makanan dan metabolisme
tubuh serta faktor – faktor yang mempengaruhinya.Secara umum faktor yang
mempengaruhi kebutuhuhan nutrisi adalah faktor fisiologis untuk kebutuhan
metabolisme basal, faktor patofisiologi seperti adanya penyakit tertentu yang
mengganggu pencernaan atau meningkatkan kebutuhan nutrisi, faktor
sosioekonomi seperti adanya kemampuan individu dalam memenuhi
kebutuhan nutrisi.
Masalah-masalah berhubungan dengan nutrisi menurut Potter & Perry
antara lain:
1. Kekurangan nutrisi
Kekurangan nutrisi merupakan keadaan yang dialami seseorang
dalam keadaan tidak berpuasa (normal) atau resiko penurunan berat
badan akibat ketidakcukupan asupan nutrisi untuk proses metabolisme.
2. Kelebihan nutrisi
Kelebihan nutrisi merupakan suatu keadaan yang dialami seseorang
yang mempunyai risiko peningkatan berat badan akibat asupan
kebutuhan metabolisme secara berlebihan.
3. Malnutrisi
Malnutrisi merupakan masalah yang berhubungan dengan
kekurangan zat gizi pada tingkat seluler atau dapat dikatakan sebagai
asupan zat gizi yang tidak sesuai denga kebutuhan tubuh.
4. Obesitas
Obesitas merupakan masalah peningkatan berat badan yang
mencapai lebih dari 20% berat badan normal.Status nutrisinya adalah
melebihi kebutuhan metabolisme karena kebutuhan metabolisme karena
kelebihan asupan kalori dan penurunan dalam penggunaan kalori.
5. Diabetes militus
Diabetes militus merupakan gangguan kebutuhan nutrisi yang
ditandai dengan adanya gangguan metabolisme karbohidrat akibat
kekurangan insulin atau penggunaan karbohidrat berlebih.
6. Hipertensi
Hipertensi merupakan gangguan nutrisi yang disebabkan oleh
berbagai masala pemenuhan kebutuhan nutrisi seperti penyebab dari
adanya obestas serta asupan kalsium, natrium, dan gaya hidup yang
berlebih.
G. GEJALA DAN TANDA
1. Defisit nutrisi
a. Data mayor
- Berat badan menurun minimal 10% dibawah rentang ideal
b. Data minor
- Cepat kenyang setelah makan
- Kram/nyeri abdomen
- Nafsu makan menurun
- Bising usus hiperaktif
- Otot pengunyah lemah
- Otot menelan lemah
- Membran mukosa pucat
- Sariawan
- Serum albumin turun
- Rambut rontok berlebihan
- Diare
2. Berat badan lebih
a. Data mayor
- IMT > 25 kg/m2 (pada dewasa) atau berat dan panjang badan lebih dari
presentil 95 (pada anak 2-18 tahun)
b. Data minor
- Tebal lipatan kulit trisep >25 mm
RENCANA PENGKAJIAN
A. Riwayat Keperawatan dan diet
1. Apakah pasien mengalami perubahan nafsu makan?
2. Apakah pasien merasa mual, muntah?
3. Apakah ada gangguan menelan?
4. Apakah ada kesulitan dalam mengunyah?
5. Berapa kali pasien makan dalam sehari?
6. Kapan saja pasien makan?
7. Apa saja menu pasien dalam sekali makan? (nasi, sayur, lauk, dan buah)
8. Apakah pasien makan sayur setiap hari?
9. Jenis makanan apa yang klien sukai? (berkuah/tidak berkuah)
10. Apakah pasien makan buah setiap hari?
11. Apakah pasien biasa makan menggunakan tangan/muluk?
12. Apakah pasien biasa makan menggunakan sendok?
13. Apakah makanan yang disukai?
14. Apakah makanan yang tidak disukai?
15. Apakah pasien biasa memasak makanan sendiri?
16. Apakah pasien biasa membeli makanan di luar?
17. Bagaimana pasien memasak makanan? (misalnya dibakar, digoreng,
dikukus)
18. Apakah pasien berdoa terlebih dahulu sebelum makan?
19. Dimana pasien biasanya makan? (restoran, rumah, warung)
20. Apakah pasien biasa makan sendiri?
21. Apakah pasien biasa makan dengan ditemani orang lain/keluarga?
22. Apakah ada makanan pantangan (agama, adat, alergi)?
23. Apakah ada penurunan atau peningkatan berat badan?
24. Berapa lama waktu periodenya?
25. Apakah pasien sedang menjalankan diet khusus karena masalah medis?
26. Jenis diet apa yang pasien jalani?
27. Apakah pasien taat dalam menjalankan dietnya?
28. Sudah berapa lama pasien menjalankan diet tersebut?
29. Apakah pasien mengkonsumsi obat-obatan tertentu untuk menurunkan
berat badan?
30. Apakah pasien membatasi anggaran dalam makanan?
B. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan umum
a. Kesadaran : sadar penuh, apatis, somnolen, sopor, koma
b. Keadaan fisik : lemah, lesu, pucat
c. Berat Badan :
d. Tinggi badan :
e. Indeks Masa Tubuh (IMT) :
f. TTV
2. Kepala
a. Rambut : lebat, tipis, mudah rontok, mudah patah
b. Mata : konjungtiva anemis
c. Bibir : kering, pecah-pecah, lesi, stomatitis, membrane mukosa
d. Gusi : perdarahan, peradangan
e. Gigi : ompong, karies, karang gigi
3. Fungsi gastrointestinal : anoreksia, diare, mual muntah, konstipasi
4. Kulit : kering, bersisik, turgor kulit, pucat
ANEMIA
1. PENGERTIAN
Anemia adalah suatu kondisi penyakit dimana jumlah sel darah merah
lebih rendah dari jumlah normal. Kondisi ini juga disebut sebagai kekurangan
darah. Kondisi ini juga bisa terjadi jika sel-sel darah merah tidak mengandung
cukup hemoglobin.

2. PENYEBAB
Penyakit anemia pada dasarnya disebabkan karena tubuh kekurangan sel
darah merah. Akibatnya, sel-sel dalam tubuh tidak mendapat cuku oksigen dan
tidak berfungsi secara normal.
Secara garis besar anemia dapat terjadi karena:
- Produksi sel darah merah kurang
- Kehilangan darah secara berlebihan
- Hancurnya sel darah merah yang terlalu cepat
3. GEJALA
Gejala umum pada anemia yang sering muncul antara lain:
A. Merasa lemah atau lelah lebih sering daripada biasanya.
B. Sakit kepala
C. Sulit berkonsentrasi
Gejala anemia yang semakin memburuk antara lain:
A. Ada warna putih pada bagian dalam kelopak mata
B. Kuku jari kaki dan tangan rapuh
C. Punya keinginan makan yang disebut sebagai pica, yaitu seperti
makan es batu atau tanah
D. Saat berdiri merasa pusing
E. Warna kulit pucat
F. Sesak napas

4. JENIS-JENIS ANEMIA
1. Jenis yang disebabkan oleh penurunan produksi sel darah merah:

- Anemia defisiensi zat besi, ini adalah kondisi yang terjadi karena
kemampuan tubuh dalam menyerap zat besi telah menurun. Kasus
kehilangan banyak darah juga dapat menghabiskan simpanan zat besi
di dalam tubuh Anda.
- Anemia kekurangan vitamin, ini adalah penyakit yang disebabkan
karena kekurangan asupan folat, B-12, atau vitamin C.
- Anemia peradangan adalah jenis kondisi kekurangan darah merah yang
sering disebabkan oleh penyakit kronis seperti sakit ginjal, leukemia
atau kanker darah lainnya, lupus, HIV, dan rheumatoid arthritis.
- Anemia karena kemoterapi ini menyebabkan produksi sel darah merah
dalam tubuh berhenti sementara.
- Anemia aplastik adalah kondisi penyakit kekurangan darah merah
akibat dari kegagalan sumsum tulang

2. Jenis yang disebabkan karena kehilangan darah merah

- Anemia kehilangan darah akut bisa disebabkan karena mengalami


pembedahan Terlihat pada trauma, pembedahan, atau perdarahan
akut dari borok
- Anemia kehilangan darah kronis merupakan tipe kondisi
kekurangan darah merah yang dapat disebabkan karena menstruasi
yang berat (menorrhagia) atau karena perdarahan saluran
pencernaan. Kondisi ini juga dapat menyebabkan kekurangan zat
besi.

3. Jenis kondisi akibat kerusakan sel darah merah:

- Anemia karena keturunan bisa terjadi akibat struktur hemoglobin atau


sel darah merah berubah, sehingga membuatnya lebih rapuh atau
berumur pendek. Kondisi ini termasuk penyakit sel sabit, talasemia,
defisiensi glukosa-6-fosfat dehidrogenase (G6PD), defisiensi piruvat
kinase, elliptocytosis herediter, dan spherocytosis herediter.
- Anemia hemolitik alloimun adalah jenis kondisi yang disebabkan
karena paparan golongan darah yang tidak kompatibel. Ini bisa terjadi
melalui reaksi transfusi atau pada kehamilan ketika darah ibu Rh-
negatif dan darah janin Rh-positif.
- Anemia hemolitik autoimun adalah suatu kondisi di mana sistem
kekebalan tubuh Anda menjadi bingung dan menyerang dan
menghancurkan sel darah merah Anda.
- Anemia hemolitik yang diinduksi obat dapat terjadi akibat reaksi
sistem kekebalan tubuh. Biasanya terjadi karena obat antibiotik.
- Anemia hemolitik mekanis ini adalah penyakit yang disebabkan oleh
kerusakan fisik pada sel darah merah. Ini dapat disebabkan akibat efek
alat medis, tekanan darah tinggi, atau bahkan aktivitas berat.
- Hemoglobinuria nokturnal paroksismal adalah jenis kekurangan darah
yang terjadi ketika tubuh Anda menghancurkan sel darah merah lebih
cepat. Selain itu tubuh juga membuat setiap jenis sel darah terlalu
sedikit.
5. KOMPLIKASI
Apa komplikasi yang mungkin terjadi?
Jika tidak diobati, kondisi kekurangan darah ini dapat menyebabkan
berbagai komplikasi, seperti:

- Kelelahan berat. Anda mungkin akan mudah lelah sehingga Anda


tidak dapat menyelesaikan tugas sehari-hari. Anda mungkin terlalu
lelah untuk bekerja atau bahkan beraktivitas ringan
- Masalah jantung. Kondisi kekurangan darah ini dapat
menyebabkan denyut jantung yang cepat atau tidak teratur, disebut
aritmia. Jantung Anda harus memompa lebih banyak darah untuk
memenuhi kekurangan oksigen dalam darah. Di mana ini bahkan
dapat menyebabkan gagal jantung kongestif.
- Kematian. Beberapa kondisi keturunan seperti anemia sel sabit,
bisa menjadi serius dan menyebabkan komplikasi yang
mengancam jiwa. Kehilangan banyak darah dengan cepat dan
parah dapat berakibat fatal.

4. CARA MENGOBATI
Pengobatan penyakit anemia dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu:
A. Tranfusi darah
B. Kortikosteroid atau obat lain yang menekan sistem kekebalan
tubuh
C. Erythropoietin, obat yang membantu sumsum tulang anda
membuat lebih banyak sel darah
D. Suplemen zat besi, vitamin B12, asam folat, atau vitamin dan
mineral lainnya.

DAFTAR PUSTAKA

Carpenito, Linda Jual. 2012. Buku Diagnosis Keperawatan. Jakarta: EGC

Hidayat, A. Aziz Alimul.2015. Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia, Edisi 2 Buku


2.Jakarta:Salemba Medika

Nanda NIC-NOC.2013.Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan


DiagnosaMedis Edisi Revisi Jilid 1. Jakarta: ECG

Nanda NIC-NOC.2013.Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa


Medis Edisi Revisi Jilid 2. Jakarta: ECG

Potter & Perry. 2010. Fundamental of Nursing Fundamental Keperawatan,


Buku 3 Edisi 7.Jakarta: Elsevier

Tim Pokja SDKI DPP PPNI. 2017. Standar Diagnosis Keperawatan


Indonesia : definisi dan indikator diagnostik. Jakarta Selatan : DPP PPNI

Beck, Marry E. 2011. Ilmu Gizi dan Diet.Yogyakarta : CV. Andi Offset
Carpenito, Lynda Juall. 2000. Diagnosa Keperawatan Edisi 8. Jakarta : EGC

Anda mungkin juga menyukai