Tugas 2
Tugas 2
NIM:018.01.3583
PROGRAM B/SEMESTER II
TUGAS 2
3. Klasifikasi
Ventilasi mekanik secara umum diklasifikasikan menjadi dua yaitu:
a. ventilator tekanan negative; yang memberikan tekanan negatif pada
intrathorak selama inspirasi memungkinkan udara mengalir ke dalam paru.
Ventilator ini digunakan pada kegagalan pernapasan kronik dengan gangguan
neurovascular seperti miastenia gravis poliomyelitis, distrofi muscular dan
sklerosis lateral amiotrifik. b. ventilasi tekanan positif ; yang meliputi pressure
cycle ventilation, time cycle ventilation dan volume cycle ventilation yang
paling banyak digunakan. Ventilator ini memberikan tekanan positif pada
jalan nafas sehingga mendorong alveoli untuk mengembang selama inspirasi,
sehingga memerlukan intubasi endotrakeal atau trakeostomi. Ventilator ini
digunakan pada penyakit/gangguan paru primer. Indikasi klinik pemasangan
ventilasi mekanik adalah: a. kegagalan ventilasi yaitu; depresi system saraf
pusat, penyakit neuromuscular, penyakit system saraf pusat, penyakit
muskulosceletal, ketidakmampuan torak untuk melakukan ventilasi;
b. kegagalan pertukaran gas yaitu: kegagalan pernapasan akut; kegagalan
pernapasan kronik; gagal jantung kiri; ketidakseimbangan ventilasi/perfusi.
4. Mode ventilator
Mode operasional volume cycle ventilation pada klien dewasa meliputi:
respiratory rate (RR) permenit; tidal volume; konsentrasi oksigen (FiO2) dan
positive end respiratory pressure (PEEP). Konsentrasi oksigen diberikan
berdasarkan nilai prosentase O2 dalam analisa gas darah (AGD). Frekuensi
pernafasan antara 12-15 x/menit; tidal volume sekitar 10-15 ml/kg BB. Fraksi
oksigen (FiO2) diatur pada level PaO2 dan saturasi oksigen rendah untuk
menentukan konsentrasi oksigen. PEEP digunakan untuk mencegah alveolar
kolaps dan meningkatkan alveolar capillary diffusion. Mode operasional ventilasi
mekanik terdiri dari :
a. Pengertian
Weaning adalah proses penyapihan pada ketergantungan paru terhadap
bantuan ventilasi mekanik sehingga paru kembali melakukan fungsi secara
mandiri.
b. Indikasi weaning
Indikasi dilakukanya weaning meliputi faktor penyebab kegagalan pernapasan
telah dapat diatasi, kesadaran klien membaik, klien mampu bernafas spontan,
dan hemodinamik stabil. tanda-tanda vital dalam batas normal dengan RR
<35 x/min serta perbaikan saturasi oksigen mencapai nilai >95%, selain itu
dipertimbangkan tekanan inspirasi maksimal, tidal volume, minute volume,
kecepatan pernapasan serta nilai PaO2 dan PaCO2 dari pemeriksaan BGA.34
c. Ekstubasi
Ekstubasi adalah pencabutan endotrakheal tube (ETT) dari trakea bila
kebutuhan intubasi tidak dibutuhkan lagi. Indikasi dilakukan ekstubasi yaitu;
hemodinamik stabil, pasien mampu mengeluarkan sekret secara mandiri,
risiko aspirasi minimal, dukungan ventilasi mekanik tidak dibutuhkan dalam
jangka waktu lama, dan adanya perbaikan jalan nafas.