Anda di halaman 1dari 11

98 − Jurnal Akuntabilitas Manajemen Pendidikan

MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA DI SMK N 1 KASIHAN BANTUL


Putri Isnaeni Kurniawati, Suminto A. Sayuti
PPs UNY, Universitas Negeri Yogyakarta
puspu_18@yahoo.co.id
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui manajemen sarana dan prasarana yang
digunakan dan mendeskripsikan proses pengadaan, pemeliharaan dan penghapusan sarana
dan prasarana di SMK N 1 Kasihan, Bantul. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualita-
tif dan metode survey. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawan-
cara, dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan sebagai berikut. Manajemen
sarana dan prasarana yang digunakan oleh SMK N 1 Kasihan khususnya pada mata pelajar-
an produktif adalah manajemen standar. Pengadaan sarana dan prasarana dilakukan setiap
akhir tahun dengan menganalisis kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan dengan menetap-
kan perencanaan untuk jangka satu semester atau satu tahun ke depan dengan memperhati-
kan dana yang dimiliki. Pemeliharaan sarana dan prasarana sekolah, dilakukan dengan
pemeliharaan sehari-hari, pemeliharaan secara berkala, dan pemeliharaan yang sifatnya
mencegah dari kerusakan. Penghapusan sarana dan prasarana sekolah, sampai saat ini
belum pernah melakukan penghapusan barang.
Kata kunci: manajemen, sarana dan prasarana

THE MANAGEMENT OF FACILITIES AND INFRASTRUCTURE


IN SMK N 1 KASIHAN BANTUL
Abstract
This research aims to reveal the management of facilities and infrastructure and to describe the
process of procurement, maintenance, and abolishment of facilities and infrastructure at SMK N 1
Kasihan, Bantul. This research used the qualitative approach and survey method. The data were
collected through observation, interviews, and documentary study. The result of the research shows
the following. The management of facilities and infrastructure at SMK N 1 Kasihan, particularly
productive subjects, is the standardized management. The infrastructure procurement is conducted
every year end by analyzing the needs which are required by determining the plans for one semester or
one year ahead with regard to the funds. The maintenance of the school facilities and infrastructure is
through daily maintenance, regular maintenance, and maintenance which prevents the damage. The
abolishment of goods has never been done,
Keywords: management, infrastructure and fasilities

Jurnal Akutabilitas Manajemen Pendidikan Volume 1, Nomor 1, 2013


Manajemen Sarana dan Prasarana di SMK N 1 Kasihan Bantul − 99
Putri Isnaeni Kurniawati, Suminto A. Sayuti

Pendahuluan peserta didiknya pengetahuan dan kete-


Pendidikan kejuruan merupakan rampilan sesuai dengan tuntunan dunia
bagian dari sistem pendidikan yang mem- kerja. Departemen Pendidikan Nasional
melalui Direktorat Pembinaan SMK telah
persiapkan seseorang agar mampu bekerja
membuat Rencana Strategis (Renstra) 2010-
pada satu kelompok pekerjaan atau satu
2014, yang berisi kerangka dan arah
bidang pekerjaan dari pada bidang-bidang
“pengembangan pendidikan kejuruan
pekerjaan. Untuk mencapai tujuan terse-
yang membangun manusia yang berjiwa
but, pendidikan kejuruan harus mengem-
kreatif, inovatif, sportif dan wirausaha”.
bangkan program pengajarannya melalui
Usaha tersebut dilakukan untuk mening-
analisis jabatan pekerjaan yang diperlukan
peserta didik. Pendidikan kejuruan adalah katkan penyelenggaraan proses belajar
mengajar agar lebih baik, efektif dan efisi-
pendidikan yang mempersiapkan peserta
didiknya untuk memasuki lapangan kerja en (Garis-garis Besar Program Pembinaan
serta mengembangkan sikap profesional SMK Tahun 2012).
Permasalahan yang muncul dari
sebagai tenaga kerja tingkat menengah pa-
usaha di atas adalah adanya dilema, di sa-
da usaha dan industri/dunia kerja. De-
tu sisi menuntut Sekolah Menengah Keju-
ngan demikian bentuk program-program
ruan tanggap terhadap tuntutan dunia
pendidikan di Sekolah Menengah Kejuru-
kerja, namun di sisi lain Sekolah Mene-
an (SMK) harus disesuaikan dengan jenis-
ngah Kejuruan menuntut biaya investasi
jenis pekerjaan yang ada di lapangan kerja.
yang besar, karena Sekolah Menengah
Sekolah Menengah Kejuruan seba-
gai pendidikan menengah kejuruan meru- Kejuruan membutuhkan fasilitas praktik
berupa gedung, mesin-mesin, peralatan
pakan salah satu subsistem dari sistem
dan fasilitas pendukung praktik lainnya
Pendidikan Nasional yang memainkan pe-
ran sangat strategis bagi terwujudnya serta biaya operasional yang tinggi. Keber-
tenaga kerja terampil nasional. Hal ini hasilan program pendidikan di Sekolah
Menengah Kejuruan melalui proses belajar
sesuai dengan tujuan Sekolah Menengah
mengajar dipengaruhi oleh banyak faktor,
Kejuruan yaitu meningkatkan kecerdasan,
salah satu di antaranya adalah tersedianya
pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia,
sarana dan prasarana pendidikan untuk
serta keterampilan untuk hidup mandiri,
menunjang proses pembelajaran yang ter-
dan mengikuti pendidikan lebih lanjut se-
atur dan berkelanjutan (PP No. 19 Tahun
suai dengan kejuruannya (PP No. 19 Tahun
2005 pasal 42 ayat 1 dan 2).
2005 pasal 26 ayat 3). Sekolah Me-nengah
Kejuruan memiliki peran yang sangat Sarana dan prasarana pendidikan
strategis dalam menyiapkan sumber daya merupakan salah satu faktor pendidikan
yang keberadaannya sangat mutlak dalam
manusia. Guna menghadapi tantangan di
era globalisasi, maka minimal kompetensi proses pendidikan. Ary H. Gunawan (2002,
p.116) menyatakan bahwa kegiatan admi-
yang harus dimiliki lulusan SMK adalah
nistrasi sarana dan prasarana pendidikan
penguasaan teori, kemampuan praktek,
meliputi: “perencanaan, prakualifikasi,
sikap kerja, kompetensi personal dan
pengadaan, penyimpanan, pemeliharaan,
kompetensi sosial (Zamtinah, 2000, p.209).
penghapusan dan pengendalian”. Fakta di
Oleh karena itu, tenaga kerja Indo-
lapangan ternyata masih ditemui berbagai
nesia harus memiliki karakteristik kualitas
persoalan pengelolaan sarana dan pra-
sumber daya manusia sebagai kompetensi
kunci yang sangat dibutuhkan dalam sarana pendidikan di Sekolah Menengah
memperebutkan pekerjaan yang diberikan Kejuruan yakni para guru belum dapat
dalam bentuk program-program pendi- mengelola sarana dan prasarana pendidik-
dikan di Sekolah Menengah Kejuruan. an sesuai praktek dan teorinya.
Untuk itu, proses pembelajaran di Sekolah Persoalan pengelolaan sarana dan
prasarana pendidikan di Sekolah Mene-
Menengah Kejuruan wajib memberikan
ngah Kejuruan tersebut juga dialami oleh

Jurnal Akutabilitas Manajemen Pendidikan Volume 1, Nomor 1, 2013


100 − Jurnal Akuntabilitas Manajemen Pendidikan

SMK N 1 Kasihan Bantul yang merupakan suatu manajemen atau pengelolaan sarana
salah satu Sekolah Menengah Kejuruan dan prasarana pendidikan.
pada bidang kompetensi kelompok seni Manajemen sarana dan prasarana
yang bertujuan meningkatkan sumber da- pendidikan khususnya mata pelajaran
ya manusia untuk menghasilkan tamatan produktif meliputi: pengadaan, pemeliha-
yang mandiri dan profesional dalam bi- raan, dan penghapusan. Manajemen sara-
dang seni pertunjukan sesuai dengan na dan prasarana pendidikan sangat berpe-
program keahlian masing-masing dan me- ngaruh dalam peningkatan kualitas pem-
ningkatkan kinerja sekolah untuk meng- belajaran guna mendukung tercapainya
hasilkan tamatan yang berkualitas, kreatif mutu pendidikan di SMK N 1 Kasihan dan
di bidang seni pertunjukan guna meme- menjadi hal yang essensial untuk diteliti.
nuhi kebutuhan tenaga kerja seni pertun-
jukkan di era globalisasi yang sesuai de- Manajemen Pendidikan
ngan visi dan misi sekolah tersebut. Manajemen mengandung arti se-
SMK N 1 Kasihan memiliki empat mua kegiatan yang diselenggarakan oleh
program keahlian, yaitu: (1) Seni Karawit- seseorang atau lebih, dalam suatu kelom-
an; (2) Seni Tari; (3) Seni Theater; dan (4) pok atau organisasi/lembaga untuk men-
Seni Pedalangan. Untuk mencapai standar capai tujuan organisasi/lembaga yang
kompetensi yang telah ditetapkan oleh telah ditetapkan. Terry (1977, p.4) menye-
industri/dunia usaha/asosiasi profesi, butkan: “management is a distinct process
struktur kurikulum SMK N 1 Kasihan me- consisting of planning, organizing, actuating
ngelompokkan dan mengorganisasikan and controlling performed to determine and
menjadi mata pelajaran normatif, adaptif accomplish stated objective by the use of hu-
dan produktif. Kualitas lulusan sangat di- man beings and other resources”. Manajemen
pengaruhi oleh struktur kurikulum yang adalah proses yang berbeda antara peren-
ada, tetapi mata pelajaran produktif sa- canaan, pengorganisasian penggerakan
ngat berperan pada kualitas lulusan ka- dan pengawasan yang dilakukan untuk
rena berfungsi membekali peserta didik menentukan dan memenuhi tujuan yang
agar memiliki kompetensi kerja sesuai telah ditetapkan melalui penggunaan
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indo- sumber daya manusia dan sumber daya
nesia (SKKNI). Dalam mata pelajaran pro- lainnya.
duktif dengan empat program keahlian di Rue & Byar (2000, p.4) mendefini-
SMK N 1 Kasihan, masing-masing prog- sikan manajemen sebagai sebuah bentuk
ram keahlian membutuhkan sarana dan kerja yang melibatkan proses koordinasi
prasarana pendidikan. terhadap sumber-sumber daya yang ada
Persoalan pengelolaan sarana dan dalam organisasi, seperti tanah, bangun-an,
prasarana pendidikan di SMK N 1 Kasih- pekerja, dan modal untuk mencapai tujuan
an, kondisi sarana dan prasarana pendi- organisasi.
dikan yang kurang terpelihara, kurangnya Manajemen pendidikan merupa-
pemanfaatan sarana dan prasarana pen- kan istilah yang dipakai dalam lingkung-
didikan, tidak semua guru mau menggu- an pendidikan. Bush and Coleman (2000,
nakan sarana dan prasarana pendidikan, p.4) menyatakan manajemen pendidikan
kurang tersedianya ruang untuk menyim- ialah suatu praktik yang berfokus pada
pan sarana prasarana dan minimnya ke- kegiatan organisasi pendidikan. Husaini
beradaan sarana dan prasarana pendidik- Usman (2010, p.12) mendefinisikan mana-
an di sekolah. Untuk mengatasi persoalan jemen pendidikan sebagai:
sarana prasarana di SMK N 1 Kasihan dan “seni dan ilmu mengelola sumber daya pen-
tercapainya tujuan beserta sasaran sarana didikan untuk mewujudkan suasana belajar
prasarana pendidikan mata pelajaran pro- dan proses pembelajaran agar peserta aktif
duktif pada masing-masing program ke- mengembangkan potensi dirinya untuk me-
ahlian di SMK N 1 Kasihan, maka perlu miliki kekuatan spiritual keagamaan, pe-

Jurnal Akutabilitas Manajemen Pendidikan Volume 1, Nomor 1, 2013


Manajemen Sarana dan Prasarana di SMK N 1 Kasihan Bantul − 101
Putri Isnaeni Kurniawati, Suminto A. Sayuti

ngendalian diri, kepribadian, kecerdasan, mengklasifikasikan menjadi beberapa ma-


akhlak mulia, serta keterampilan yang di- cam sarana pendidikan, yaitu ditinjau dari
perlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan sudut: (1) habis tidaknya pakai; (2) ber-
Negara”. gerak tidaknya pada saat digunakan; dan
Dari teori dalam administrasi pen- (3) hubungannya dengan proses belajar
didikan Wayne K. Hoy dan Cecil G. Miskel mengajar.
(2001, p.3), berdasarkan karya Fred N. Sedangkan prasarana pendidikan
Kerlinger yakni teori manajemen pen- di sekolah bisa diklasifikasikan menjadi
didikan adalah seperangkat konsep yang dua macam. Pertama, prasarana pendidik-
saling terkait, asumsi, generalisasi yang an yang langsung digunakan untuk proses
secara sistematis menggambarkan dan belajar mengajar. Seperti ruang teori, ruang
menjelaskan keteraturan dalam perilaku perpustakaan, dan ruang laboratorium.
dalam organisasi pendidikan. Definisi ini Kedua, prasarana sekolah yang keberada-
menyarankan tiga hal: annya tidak digunakan untuk proses
- Teori logis terdiri dari konsep, asumsi belajar mengajar. Contohnya adalah ruang
dan generalisasi; kantor, kantin sekolah, ruang UKS, kamar
- Fungsi utama dari teori adalah untuk kecil, ruang guru, ruang kepala sekolah,
menggambarkan, menjelaskan dan dan tempat parkir kendaraan.
memprediksi keteraturan dalam peri-
Manajemen Sarana dan Prasarana
laku;
Pendidikan
- Teori heuristik adalah bahwa, dirang-
sang dan membimbing pengembangan Manajemen sarana dan prasarana
lebih lanjut dari pengetahuan. menurut Ary Gunawan (1982, p.114),
Dari pengertian manajemen pendi- menyatakan bahwa administrasi sarana
dikan di atas, dapat diambil intinya, bah- dan prasarana pendidikan merupakan
wa manajemen pendidikan itu merupakan seluruh proses kegiatan yang direncana-
keseluruhan proses dari kegiatan yang kan dan diusahakan secara sengaja dan
harus dilakukan menjadi tanggung jawab bersungguh-sungguh serta pembinaan se-
bersama untuk mencapai tujuan pendidik- cara kontinu terhadap benda-benda pen-
an. Dalam melaksanakan manajemen pen- didikan, agar senantiasa siap pakai (ready
didikan mencakup kegiatan perencanaan, for use) dalam proses belajar mengajar
pengorganisasian, pengarahan dan penga- sehingga PBM semakin efektif dan efisien
wasan baik pada tingkat birokrasi pen- guna membantu tercapainya tujuan pen-
didikan maupun di tingkat sekolah. didikan yang telah ditetapkan.
Manajemen sarana dan prasarana
Sarana dan Prasarana Pendidikan pendidikan merupakan salah satu bagian
Dalam Ibrahim Bafadal (2004, p.2), kajian dalam administrasi sekolah (school
perlengkapan sekolah atau juga sering administration), atau adminstrasi pendidik-
disebut dengan fasilitas sekolah, dapat an (educational administration) dan sekali-
dikelompokkan menjadi: (1) sarana pendi- gus menjadi bidang garapan kepala seko-
dikan; dan (2) prasarana pendidikan. Sa- lah selaku administrator sekolah. Secara
rana pendidikan adalah semua perangkat sederhana, manajemen sarana dan prasa-
peralatan, bahan dan perabot yang secara rana pendidikan dapat didefinisikan seba-
langsung digunakan dalam proses pen- gai proses kerja sama pendayagunaan
didikan di sekolah. Sedangkan prasarana semua perlengkapan pendidikan secara
pendidikan adalah semua perangkat ke- efektif dan efisien (Ibrahim Bafadal, 2004,
lengkapan dasar yang secara tidak lang- pp.1-2).
sung menunjang pelaksaan proses pen- Dapat disimpulkan bahwa, mana-
didikan di sekolah. Menurut Ibrahim jemen sarana dan prasarana pendidikan
Bafadal (2003, p.2) dalam Nawawi (1987) bertugas mengatur sarana dan prasarana

Jurnal Akutabilitas Manajemen Pendidikan Volume 1, Nomor 1, 2013


102 − Jurnal Akuntabilitas Manajemen Pendidikan

pendidikan agar dapat memberikan kon- jaan. Proses manajemen adalah suatu
tribusi secara optimal dan berarti pada rangkaian aktifitas yang harus dilakukan
jalannya proses pendidikan. oleh seorang manajer.
Dalam Ibrahim Bafadal (2004, p.6),
Tujuan Manajemen Sarana dan Prasarana
Pendidikan proses manajemen sarana dan prasarana
pendidikan di sekolah mencakup kegiatan-
Menurut Ibrahim Bafadal (2003, kegiatan pengadaan, pendistribusian,
p.5), secara umum tujuan manajemen penggunaan dan pemeliharaan, inventari-
sarana dan prasarana pendidikan adalah sasi dan penghapusan semua sarana dan
memberikan layanan secara profesional di prasarana pendidikan. Menurut Rahayu
bidang sarana dan prasarana pendidikan Islam (2009, p.42), kelima kegiatan itu
dalam rangka terselenggaranya proses dipersempit oleh Ali Imron, dkk. menjadi
pendidikan secara efektif dan efisien. tiga kegiatan yaitu: pengadaan sarana dan
Secara rinci tujuannya adalah sebagai prasarana, pemeliharaan sarana dan pra-
berikut : sarana dan penghapusan sarana dan pra-
- Untuk mengupayakan pengadaan sara- sarana sekolah.
na dan prasarana pendidikan melalui
sistem perencanaan dan pengadaan - Pengadaan Sarana dan Prasarana
yang hati-hati dan seksama. Pengadaan sarana dan prasarana
- Untuk mengupayakan pemakaian sara- merupakan fungsi operasional pertama
na dan prasarana sekolah secara tepat dalam manajemen sarana dan prasarana
dan efisien. pendidikan persekolahan. Fungsi ini pada
- Untuk mengupayakan pemeliharaan hakikatnya merupakan serangkaian kegi-
sarana dan prasarana sekolah, sehingga atan untuk menyediakan sarana dan pra-
keberadaannya selalu dalam kondisi sarana pendidikan persekolahan sesuai
siap pakai dalam setiap diperlukan oleh dengan kebutuhan, baik berkaitan dengan
semua personil sekolah. jenis dan spesifikasi, jumlah, waktu mau-
Prinsip Manajemen Sarana dan Prasarana pun tempat, dengan harga dan sumber
Pendidikan yang dapat dipertanggungjawabkan.
Untuk proses pengadaan sarana
Dalam buku Manajemen Perleng- pendidikan, ada beberapa kemungkinan
kapan Sekolah, Ibrahim Bafadal (2003, yang bisa ditempuh, yaitu (1) pembelian
pp.5-6), agar tujuan yang telah dikemu- dengan biaya pemerintah, (2) pembelian
kakan di atas dapat tercapai, ada beberapa dengan biaya dari SPP, (3) atau bantuan
prinsip yang perlu diperhatikan dalam me- dari masyarakat lainnya. Berkenaan de-
ngelola sarana dan prasarana pendidikan ngan pengadaan sarana dan prasarana
di sekolah. Prinsip-prinsip yang dimaksud pendidikan di sekolah ada tiga hal yang
adalah (1) prinsip pencapaian tujuan; (2) perlu dipahami yaitu: (a) perencanaan sa-
prinsip efisien; (3) prinsip administratif; (4) rana dan prasarana sekolah; (b) cara
prinsip kejelasan tanggung jawab; dan (5) pengadaan sarana dan prasarana sekolah;
prinsip kekohesian. Apabila kelima prinsip dan (c) administrasi sarana dan prasarana
tersebut diterapkan, manajemen perleng- sekolah.
kapan pendidikan bias menyokong terca-
paiannya tujuan pendidikan. - Pemeliharaan Sarana dan Prasarana

Proses Manajemen Sarana dan Prasarana Pemeliharaan sarana dan prasara-


Pendidikan na pendidikan adalah kegiatan untuk
melaksanakan pengurusan dan pengatur-
Suatu proses merupakan suatu an agar semua sarana dan prasarana selalu
rangkaian aktifitas yang satu sama lainnya dalam keadaan baik dan siap untuk di-
saling bersusulan. Proses adalah suatu cara gunakan secara berdayaguna dan berhasil
sistematis untuk menjalankan suatu peker- guna dalam mencapai tujuan pendidikan.

Jurnal Akutabilitas Manajemen Pendidikan Volume 1, Nomor 1, 2013


Manajemen Sarana dan Prasarana di SMK N 1 Kasihan Bantul − 103
Putri Isnaeni Kurniawati, Suminto A. Sayuti

Menurut Ibrahim Bafadal (2004, P.49), ada tang, meneliti peluang kerjaan, memban-
beberapa macam pemeliharaan sarana dan dingkan range gaji dan kemanfaatannya,
prasarana pendidikan di sekolah ditinjau membandingkan profil jabatan, dan mere-
dari sifat maupun waktunya. komendasikan kemampuan membuat la-
Ditinjau dari sifatnya ada empat maran pekerjaan scara baik dan benar.
macam pemeliharaan sarana dan prasarana Pelaksanaan pendidikan menengah keju-
pendidikan di sekolah yang cocok untuk ruan akan mencapai sasaran jika menerap-
perawatan mesin, yakni: pemeliharaan per- kan prinsip-prinsip bahwa pendidikan
lengkapan yang bersifat pengecekan, pe- kejuruan efisien.
meliharaan yang bersifat pencegahan,
pemeliharaan yang bersifat ringan dan Pendidikan Kejuruan
perbaikan berat. Definisi pendidikan kejuruan di
Ditinjau dari waktu pemeliharaan- atas, sejalan dengan UU No. 20 Tahun 2003
nya ada dua macam pemeliharaan sarana tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal
dan prasarana pendidikan di sekolah, yaitu 22 yang mengemukakan tentang konsep
pemeliharaan sehari-hari, seperti menyapu, pendidikan kejuruan bahwa: “pendidikan
mengepel lantai, membersihkan pintu dan kejuruan merupakan jenjang pendidikan
pemeliharaan berkala, misalnya pengon- menengah yang bertujuan untuk mengem-
trolan genting, pengapuran tembok. bangkan kepribadian dan sikap pemaham-
- Penghapusan Sarana dan Prasarana an ilmu dan pengetahuan serta teknologi,
apresiasi seni, dan ketrampilan hidup man-
Ibrahim Bafadal (2004, P.62) me-
diri atau mengikuti pendidikan lebih
ngemukakan bahwa secara definitif, peng-
lanjut”.
hapusan sarana dan prasarana pendidikan
Tujuan pendidikan kejuruan di
adalah kegiatan meniadakan barang milik
Indonesia masih mendua, di satu sisi me-
lembaga (bisa juga milik negara) dari
nyiapkan peserta didik memasuki dunia
daftar inventaris dengan cara berdasarkan
kerja, di sisi lain melanjutkan pendidikan
peraturan peraturan perundang-undangan
ke tingkat lebih tinggi. Akibatnya lulusan
yang berlaku. Sebagai salah satu aktifitas
sekolah menengah kejuruan tidak sepe-
dalam pengelolaan sarana dan prasarana
nuhnya memfokuskan perhatian untuk
pendidikan, penghapusan bertujuan untuk:
memasuki dunia kerja. Pendidikan kejuru-
- Mencegah dan membatasi kerugian
an adalah pendidikan yang spesifik, demo-
yang lebih besar sebagai akibat penge-
kratis, dapat melayani berbagai kebutuhan
luaran dana untuk perbaikan perleng-
individu. Program pendidikan kejuruan
kapan yang rusak
tidak hanya menyiapkan peserta didik me-
- Mencegah terjadinya pemborosan biaya
masuki dunia kerja, tetapi juga menempat-
pengamanan perlengkapan yang sudah
kan lulusannya pada pekerjaan tertentu.
tidak berguna lagi
- Membebaskan lembaga dari tanggung Karakteristik Pendidikan Kejuruan
jawab pemeliharaan dan pengamanan, Menurut Rudy Fatchurrochman,
dan (2011, p.32), pendidikan kejuruan mem-
- Meringankan beban inventarisasi. punyai kekhususan atau karakteristik ter-
tentu yang membedakan dengan subsistem
Sekolah Menengah Kejuruan
pendidikan lain. Perbedaan ini tidak hanya
Pendidikan di Sekolah Menengah dalam defenisi, struktur organisasi dan tu-
Kejuruan diharapkan mampu mewujukan juan pendidikan saja, tetapi tercermin da-
gagasan mengembangkan karier sesuai lam aspek-aspek lain yang erat kaitannya
dengan kebutuhan dunia usaha/dunia dengan pengembangan kurikulum, yaitu:
industri, mengidentifikasi sumber-sumber - Orientasi pendidikannya (kinerja indi-
dunia kerja, mengidentifikasi peluang- vidu dalam dunia kerja);
peluang pekerjaan masa ini dan masa da-

Jurnal Akutabilitas Manajemen Pendidikan Volume 1, Nomor 1, 2013


104 − Jurnal Akuntabilitas Manajemen Pendidikan

- Justifikasi untuk eksistensinya sesuai lih pendekatan deskriptif kualitatif adalah


dengan kebutuhan nyata di lapangan; untuk mengetahui mengenai karakteristik-
- Fokus kurikulumnya pada aspek-aspek nya, proses perubahan dan perkembangan-
psi-komotorik, afektif dan kognitif; nya mengenai manajemen sarana dan pra-
- Tolak ukur kriteria keberhasilan tidak sarana di SMK N 1 Kasihan.
hanya di sekolah; Teknik pengumpulan data yang
- Kepekaan terhadap perkembangan ma- digunakan adalah observasi, wawancara,
syarakat/dunia kerja; dan studi dokumentasi. Instrumen yang
- Perbekalan logistiknya; digunakan untuk mengumpulkan data
- Hubungan dengan masyarakat dan adalah lembar observasi, panduan wa-
dunia usaha. wancara, dan panduan dokumentasi. Keab-
sahan data diukur menggunakan triangu-
Pembelajaran Praktik di SMK
lasi sumber.
Pendekatan kurikulum berbasis Teknik pengumpulan data yang di-
kompetensi menekankan pada pembekal- gunakan adalah observasi, wawancara, dan
an penguasaan kompetensi kepada peser- studi dokumentasi. Instrumen yang digu-
ta didik yang mencakup aspek sikap, pe- nakan untuk mengumpulkan data adalah
ngetahuan, keterampilan, dan tata nilai lembar observasi, panduan wawancara,
secara tuntas dan utuh. Sedangkan pem- dan panduan dokumentasi. Keabsahan
belajaran berbasis produksi, selain mene- data diukur menggunakan triangulasi
kankan pada pencapaian kompetensi yang sumber.
harus dikuasai, juga menekankan pada
pemberian pengalaman belajar yang lebih
Hasil Penelitian
bermakna melalui proses kerja yang se-
sungguhnya dan menghasilkan produk Manajemen Sarana dan Prasarana Mata
barang atau jasa sesuai dengan standar Pelajaran Produktif
pasar yang layak jual.
Kurikulum Tingkat Satuan Pendi- Manajemen sarana dan prasarana
dikan SMK Tahun 2006 menjelaskan bah- yang memuat proses pengadaan, pemeli-
wa proses pendidikan dan pelatihan di haraan dan penghapusan, menurut Kepala
SMK dibagi dalam dua program, yaitu Sekolah SMK N 1 Kasihan manajemen
program produktif minimum 70% dan yang digunakan adalah manajemen stan-
program teori maksimum 30%. Dari pem- dar, karena sekolah ini sudah mengguna-
bagian persentase, hal ini mata pelajaran kan ISO 9001 : 2008 maka penyelenggara-
program produktif memiliki persentase annya juga menggunakan SOP (standart
paling besar (KTSP SMK 2006: 7-9). operating procedur) yang berdasarkan ins-
truksi kerjanya “apa yang ditulis dikerja-
Standar Sarana dan Prasarana SMK kan dan yang sudah ditulis dikerjakan”
Standar sarana dan prasarana Se- (Hasil wawancara dengan Kepala Sekolah,
kolah Menengah Kejuruan terdapat pada Drs. Sunardi, M. Pd pada tanggal 29 Sep-
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional tember 2012). Manajemen standar yang
Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2008 dikemukan kepala sekolah dapat dilihat
tentang Standar Sarana dan Prasarana pada Bukti Fisik Sasaran Mutu dan
untuk Sekolah Menengah Kejuruan/Ma- Dokumen Sistem Manajemen Mutu WKS
drasah Aliyah Kejuruan (SMK/MAK) Bidang Sarana dan Prasarana ISO 9001 :
2008.
Metode Penelitian Dalam Bukti Fisik Sasaran Mutu
WKS Bidang Sarana dan Prasarana ISO
Penelitian ini menggunakan pene- 9001 : 2008 terdapat uraian kerja organi-
litian kualiatif dengan menggunakan pen- sasi WKS Bidang Sarana dan Prasarana,
dekatan deskriptif kualitatif. Alasan dipi- persentase 91% sarana dan prasarana dapat

Jurnal Akutabilitas Manajemen Pendidikan Volume 1, Nomor 1, 2013


Manajemen Sarana dan Prasarana di SMK N 1 Kasihan Bantul − 105
Putri Isnaeni Kurniawati, Suminto A. Sayuti

dipergunakan dengan baik dalam Kegiatan hal ini pihak SMK N 1 Kasihan melaku-
Belajar Mengajar, 76% kondisi sarana dan kannya dengan cara yang hati-hati dan
prasarana dalam keadaan baik, 94% tenaga secermat mungkin, karena semuanya akan
pendidik (guru) memiliki pendidikan mini- dipertanggungjawabkan kepada Dewan
mal S1 untuk menunjang program sertifi- Sekolah. Untuk perencanaan pengadaan
kasi Guru, dan 97% kehadiran tenaga pen- sarana dan prasarana, WKS Bidang Sarana
didik setiap bulannya. Sedangkan pada dan Prasarana menerima masukan dari
Dokumen Sistem Manajemen mutu WKS beberapa koordinator masing-masing unit
Bidang Sarana dan Prasarana ISO 9001 : tentang keperluan yang dibutuhkan yang
2008 terdapat program kerja, rencana sebelumnya dimusyawarahkan terlebih
operasi, rencana pemantauan dan evaluasi dahulu melalui sebuah perencanaan.
serta hasil evaluasi/tindakan koreksi.
Perencanaan Pengadaan Sarana dan Prasarana
Manajemen standar terlihat pada
kondisi rekapitulasi persentase inventari- Cara yang dilakukan dalam peren-
sasi sarana dan prasarana kegiatan belajar canaan pengadaan sarana dan prasarana
mengajar praktik sebesar 88% dalam ke- sekolah menurut WKS Bidang Sarana dan
adaan baik serta kondisi rekalipitulasi per- Prasarana dalam wawancara mengatakan
sentase sarana dan prasarana sebesar 78% bahwa pengadaan sarana dan prasarana
dalam keadaan baik. Persentase ini me- dilakukan apabila terdapat peralatan yang
nandai bahwa manajemen yang terdapat di rusak atau yang diajukan oleh guru de-
SMK N 1 Kasihan dapat dikatakan standar ngan mengajukan usulan atau dengan per-
karena kondisi sarana dan prasarana da- wakilan dari masing-masing koordinator
lam keadaan baik, dengan adanya rencana pada rapat akhir tahun pelajaran atau
pemantauan dan evaluasi yang dilakukan sebelumnya diadakan analisa tentang ke-
oleh WKS Bidang Sarana dan Prasarana. butuhan peralatan pembelajaran dalam
satu tahun ke depan.
Pengadaan Sarana dan Prasarana Setelah melalui proses perencana-
an pengadaan barang hal lain yang kemu-
Pengadaan sarana dan prasarana
dian ditindaklanjuti adalah mengenai pe-
sekolah dilakukan untuk memenuhi kebu-
ngadaan sarana dan prasarana itu sendiri.
tuhan sesuai dengan perkembangan prog-
Berikut ini perencanaan pengadaan sarana
ram sekolah, menggantikan barang-barang
dan prasarana di SMK N 1 Kasihan tahun
yang rusak, hilang, dihapuskan atau sebab
pelajaran 2012/2013.
lain yang dapat dipertanggungjawabkan.
Pengadaan sarana dan prasarana, dalam
Tabel 1. Daftar Rencana Pengadaan Sarana dan Prasarana Program Studi di SMKN 1
Kasihan Tahun Pelajaran 2012/2013
No Bidang Kegiatan Nama Barang Jumlah
WKS 3 Sarana dan Prasarana
1. Program Keahlian Seni 1.1 Pengadaan Gong Besi 3 buah
Karawitan 1.2 Prngadaan Tabuh Gamelan 1 set
1.3 Pengadaan Tabuh Gamelan Bali 2 set
1.4 Pengadaan Kendhang Batangan 11 buah
1.5 Pengadaan Siter 10 buah
1.6 Pengadaan Gambang 4 rancak
1.7 Pengadaan Karpet Studio Karawitan
2. Program Keahlian Seni 2.1 Pengadaan Tape Recorder 1 buah
Seni Tari
3. Program Keahlian Seni 3.1 Pengadaan Set Wing di Studio Teater
Teater 3.2 Pengadaan Casing Lampu PAR 6 buah
4. Program Keahlian Seni
Pedalangan

Jurnal Akutabilitas Manajemen Pendidikan Volume 1, Nomor 1, 2013


106 − Jurnal Akuntabilitas Manajemen Pendidikan

Pengadaan Sarana dan Prasarana Administrasi Pengadaan Sarana dan Prasa-


rana
Pengadaan sarana dan prasarana
pendidikan merupakan tindak lanjut dari Dalam administrasi pengadaan sa-
perencanaan pengadaaan sarana dan pra- rana dan prasarana, WKS Bidang Sarana
sarana yang telah ditetapkan dalam mu- dan Prasarana administrasi pengadaan de-
syawarah atau yang sudah menjadi rutini- ngan mencatat semua barang yang diteri-
tas. Pengadaan sarana dan prasarana di ma ke dalam buku penerimaan, pembuat-
SMK N 1 Kasihan dilakukan dengan ber- an kode barang yang terdapat pada KIB
bagai cara antara lain adalah sebagai atau Kartu Inventaris Barang dan mela-
berikut: porkan setiap triwulan sekali.
- Pengadaan barang dilakukan dengan
cara membeli yang sifatnya rutinitas Pemeliharaan Sarana dan Prasarana
adalah kapur tulis dan spidol white- Pemeliharaan sarana dan prasara-
board untuk program keahlian Kara- na tidak mudah karena membutuhkan
witan, dimana alat-alat ini merupakan ketelatenan atau kecermatan dalam mela-
peralatan yang habis pakai. kukannya. SMK N 1 Kasihan selalu mem-
- Pengadaan barang yang bersifat jangka perhatikan dan memelihara sarana dan
panjang atau peralatan yang tidak habis prasarana yang dimiliki karena sarana dan
pakai yang pengadaannya dilakukan prasarana merupakan aset sekolah yang
dengan cara membeli antara lain: harus selalu dijaga keadaannya untuk
gamelan, tape recorder, DVD, LCD pro- menghindari hal-hal yang tidak diingin-
yektor, TV, VCD audio tari, OHP, dan kan, pemeliharaan mutlak dilakukan, ke-
alat audio lainnya yang berhubungan bersihan harus terus dijaga pemeliharaan
dengan bidang pertunjukan. gedung juga harus demikian. Sarana dan
- Pengadaan barang dengan cara menda- prasarana SMK N 1 Kasihan dipelihara
patkan hibah atau hadiah antara lain oleh orang–orang yang berkompeten dibi-
bantuan dari pemerintah. Bantuan imbal dangnya. Pemeliharaan yang dilakukan
swadaya dari dikdasmen dari Jakarta dengan berbagai cara sebagaimana yang
berupa transportasi Bus untuk bisa pen- dikemukakan oleh WKS sarana dan prasa-
tas keliling tanpa memperhitungkan rana yakni pemeliharaan dilihat dari wak-
masalah transportasi. tu dan dilihat dari sifatnya.
Tabel 2. Daftar Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Program Studi di SMKN 1 Kasihan
Tahun Pelajaran 2012/2013
No Bidang Kegiatan Nama Barang Jumlah
WKS 3 Sarana dan Prasarana
1. Program Keahlian Seni Karawitan 1.1 Melaras gender 24 rancak
1.2 Perawatan alat praktek
2. Program Keahlian Seni Seni Tari 2.1 Tape Recorder 12 buah
3. Program Keahlian Seni Teater 3.1 Kamera Ricoh 3 buah
4. Program Keahlian Seni 4.1 Perawatan gamelan di ruang
Pedalangan pedalangan

Penghapusan Sarana dan Prasarana atau rusak. Menurut WKS Bidang Sarana
Pendidikan dan Prasarana, penghapusan pada tahun
pelajaran ini belum pernah terjadi, tetapi
Dalam penghapusan sarana dan
pada tahun pelajaran yang lalu penghapus-
prasarana di SMK N 1 Kasihan, dilakukan
an terjadi terhadap alat transportasi berupa
jika barang atau peralatan pembelajaran
mobil dinas dikarenakan alat transportasi
yang sudah tidak berguna seperti pecah
tersebut sudah tidak layak pakai. Pengha-

Jurnal Akutabilitas Manajemen Pendidikan Volume 1, Nomor 1, 2013


Manajemen Sarana dan Prasarana di SMK N 1 Kasihan Bantul − 107
Putri Isnaeni Kurniawati, Suminto A. Sayuti

pusan juga akan terjadi pada per-alatan Proses pengadaaan barang yang
pendidikan yang sudah tidak sesuai sudah dilakukan, selanjutnya barang yang
dengan perkembangan zaman antara lain sudah dimiliki atau baru saja dibeli dila-
mesin komputer yang lama diganti yang kukan pemeliharaan agar mendapatkan
baru, mesin ketik manual dihapuskan dari manfaat dari sarana dan prasarana yang
daftar inventaris. dipelihara tersebut. Kemudian WKS Bi-
Sedangkan penghapusan sarana dang sarana dan prasarana melakukan
dan prasarana menurut pendapat WKS administrasi pengadaan dengan mencatat
Bidang Sarana dan Prasarana yang me- semua barang yang diterima ke dalam bu-
ngatakan bahwasannya, penghapusan sa- ku penerimaan, pembuatan kode barang
rana dan prasarana dilakukan apabila ter- yang terdapat pada KIB atau Kartu Inven-
jadi kerusakan pada barang yang sudah taris Barang dan melaporkan setiap tri-
tidak dapat dipakai lagi, akan tetapi seko- wulan sekali. Dalam melakukan pemeli-
lah ini belum melakukan penghapusan haraan sarana dan prasarana sekolah, dila-
pada barang yang berharga. Karena seko- kukan pemeliharana sehari-hari, melaku-
lah belum pernah mengalami kerusakan kan pemeliharaan secara berkala, dan pe-
barang ataupun kehilangan barang. Ka- meliharaan yang sifatnya mencegah dari
laupun hal tersebut memang terjadi maka kerusakan.
akan dimasukkan pada inventaris peng- Penghapusan sarana dan prasara-
hapusan atau penghilangan barang. na sekolah, sampai saat ini belum pernah
melakukan penghapusan barang. Tetapi
Simpulan secara umum di antara barang-barang
yang dimiliki ada yang sudah tidak dapat
Dari penelitian yang telah dilaku- dipergunakan lagi atau tidak dapat mem-
kan di SMK N 1 Kasihan dapat diperoleh berikan manfaat terhadap jalannya proses
kesimpulan sebagai berikut ini. belajar mengajar, maka barang tersebut
Manajemen sarana dan prasarana dilakukan penghapusan atau penyingkir-
yang digunakan oleh SMK N 1 Kasihan an. Penghapusan sarana prasarana yang
khususnya pada mata pelajaran produktif dilakukan adalah terhadap barang-barang
adalah manajemen standar yang menggu- yang pecah atau barang yang tidak dapat
nakan ISO 9001: 2008 dan penyelenggara- digunakan lagi. Penghapusan dilakukan
annya juga menggunakan SOP (standart melalui prosedur pencatatan pada buku
operating procedur) sehingga pertanggung- inventaris barang rusak kemudian dilapor-
jawaban tentang proses manajemen sarana kan pada WKS Bidang Sarana dan Pra-
dan prasarana berdasarkan instruksi kerja- sarana.
nya. Manajemen standar yang dilakukan Hasil penelitian ini menunjukkan
oleh sekolah melalui beberapa proses ma- bahwa pengadaan sarana dan prasarana,
najemen yaitu pengadaan, pemeliharaan setiap warga sekolah mempunyai kewajib-
dan penghapusan sarana dan prasarana. an untuk melakukan analisa kebutuhan-
Pengadaan sarana dan prasarana, kebutuhan yang diperlukan dengan tetap
dilakukan setiap akhir tahun dengan di- memusyawarahkan kepada WKS Bidang
adakannya musyawarah kerja RAKS. Sarana dan Prasarana. Pemeliharaan ter-
Menganalisis kebutuhan-kebutuhan yang hadap sarana dan prasarana di SMK N 1
diperlukan dengan menetapkan perenca- Kasihan, dilakukan menurut ukuran wak-
naan untuk jangka satu semester atau satu tu dan ukuran keadaan barang dan dila-
tahun ke depan dengan memperhatikan kukan sendiri oleh pemegangnya/penang-
dana yang dimiliki. Pengadaan barang di- gungjawabnya atau memanggil tukang/
lakukan dengan cara membeli dan juga ahli servis untuk melakukannya atau mem-
mendapatkan sumbangan baik itu dari bawanya ke bengkel servis. Dan dalam
pemerintah maupun dari iuran per bulan penghapusan perlu diperhatikan untuk
setiap siswa. WKS Bidang Sarana dan Prasarana yakni

Jurnal Akutabilitas Manajemen Pendidikan Volume 1, Nomor 1, 2013


108 − Jurnal Akuntabilitas Manajemen Pendidikan

prinsipnya yang perlu diperhatikan ialah Gunawan, Ary. H. (1996). Administrasi


bahwa penghapusan barang tidak boleh sekolah (Administrasi Pendidikan
menghambat kelancaran tugas sehari-hari Mikro). Jakarta: PT Rineka Cipta.
dan perlu dipikirkan penggantinya.
Hoy, W.K. & Miskel, C.G. (2001). Educatio-
nal administration. Theory, research,
Daftar Pustaka and practice. Sixth Edition. Library
Bafadal, Ibrahim. (2004). Manajemen of Congress Catalog-in-Publication
perlengkapan sekolah. Jakarta: Bumi Data.
Aksara. Islam, T.R. (2009). Manajemen sarana dan
Bush, T. & Coleman, M. (2000). Leadership prasarana dalam meningkatkan mutu
and strategic management in educa- pembelajaran pendidikan agama Islam
tion, (terjemahan oleh Fathuroji). di SMA N 4 Malang. Diambil pada
Yogyakarta: IRCisoD. tanggal 11 September 2012, dari
http://lib.uin-
Depdiknas. (2003). Undang-undang RI no. 20 malang.ac.id//thesis/full-
tahun 2003, tentang sistem pendidik- text/05110224-rahayu-tahrirul-
an nasional. islam.ps
_________. (2005). Peraturan pemerintah RI Rue, L.W. & Byars, L.L. (2000). Mana-
no. 19 tahun 2005, tentang standar gement: Skill and application. (8th ed.).
pendidikan nasional. Boston: Irwin McGraw-Hill.
_________. (2006). Kurikulum tingkat satuan Syaifabudi. (2003). Manajemen sekolah ung-
pendidikan sekolah menengah kejuru- gul. Diambil pada tanggal 15
an edisi 2006. Agustus 2012 dari
_________. (2008). Peraturan pemerintah RI http://www.Syaifabudi.org/-
nomor 40, tahun 2008, tentang stan- manajemen.htm.
dar sarana dan prasarana untuk
Terry, R.G. (1977). Principles of manage-
sekolah menengah kejuruan/madrasah
ment. Seventh Edition. Illionis:
aliyah kejuruan (SMK/MAK).
Richard D. Irwin Inc.
_________. (2012). Garis-garis besar prog-ram.
Usman, Husaini. (2010). Manajemen: teori,
Pembinaan SMK Tahun 2012
praktek dan riset pendidikan (Edisi 3).
Jakarta: Direktorat Pembinaan Se-
Jakarta: Bumi Aksara.
kolah Menengah Kejuruan. Direk-
torat Jenderal Manajemen Pendi- Wuradji, (2006). Panduan penelitian survei.
dikan Dasar dan Menengah. Yogyakarta: Lembaga Penelitian.
Universitas Negeri Yogyakarta.
Fatchurrochman, Rudy. (2011). Pengaruh
motivasi berprestasi terhadap kesiapan Zamtinah, (2000). Kompetensi standar
belajar, pelaksanaan prakerin dan lulusan SMK yang dibutuhkan in-
pencapaian kompetensi mata pelajar-an dustri. Jurnal Pendidikan, Lembaga
produktif Teknik kendaraan ringan Penelitian, Universitas Negeri
kelas XI: penelitian pada siswa kelas XI Yogyakarta, 209, 0125-992X
Teknik kendaraan ringan SMK N 1
Jatibarang, Kabupaten Indramayu,
Provinsi Jawa Barat. Diambil pada
tanggal 17 Januari 2012 dari
http://repository.upi.edu/operator
.upload/t_ptk_0908295_chapter2.p
df

Jurnal Akutabilitas Manajemen Pendidikan Volume 1, Nomor 1, 2013

Anda mungkin juga menyukai