Anda di halaman 1dari 18

Automatictecture : Otomatisasi Penuh dalam Arsitektur Masa Depan

(M. Galieh Gunagama dan Nur Fitri Lathifa)

AUTOMATICTECTURE :
OTOMATISASI PENUH DALAM ARSITEKTUR MASA DEPAN

M. Galieh Gunagama dan Nur Fitri Lathifa


Universitas Islam Indonesia Yogyakarta
Galieh.gunagama@uii.ac.id

ABSTRAK. Teknologi memudahkan umat manusia dalam hidup, akan tetapi, perkembangan yang
terjadi juga membawa dampak negatif berupa terancamnya sejumlah profesi dengan adanya
otomatisasi. Proses otomatisasi telah menggantikan porsi pekerjaan manusia dengan mesin
berkecerdasan, dan tren tersebut akan semakin membesar seiring berjalannya waktu. Dalam
hubungannya dengan studi eksperimental dan prediksi masa depan, dunia rancang bangun juga
memiliki kemungkinan untuk diotomatisasikan dengan adanya perkembangan dalam bidang arsitektur
digital, robotika, dan kecerdasan buatan. Di tengah kondisi global yang serba cepat dan penuh
dinamika, dunia arsitektur perlu mempersiapkan diri dalam menghadapi perkembangan tersebut jika
tidak ingin segera digantikan. Diskusi dalam paper ini mencoba untuk mengeksplorasi lebih dalam dan
memprediksikan profesi arsitek pada masa depan dalam skenario terbaik dan terburuk terkait
perkembangan proses otomatisasi yang semakin tidak terhindarkan.

Kata kunci: Arsitektur Eksperimental, Arsitektur Digital, Teknologi, Masa Depan

ABSTRACT. Technology facilitates mankind in life, however, developments that occurred also had a
negative impact in the form of threats to a number of professions with automatization. Automation
process has replaced the portion of human work with the intelligent machine, and the trend will be
growing over time. In conjunction with experimental studies and future predictions, the design and
construction field also have the possibility to be automated with the development in the field of digital
architecture, robotics, and artificial intelligence. Amid the global fast-paced and dynamic environment,
architecture needs to be prepared in facing such developments if do not want to immediately replaced.
The discussion in this paper attempts to explore deeper and predict the future of the profession in the
best and worst case scenario related to the development of automation process which is increasingly
unavoidable.

Keyword: Experimental Architecture, Digital Architecture, Technology, Future

PENDAHULUAN berubah menjadi sangat canggih melebihi


bagian manapun dari sejarah. Meskipun
Perkembangan teknologi memudahkan umat teknologi mikrochip disebut-sebut mengalami
manusia dalam hidup. Kecenderungan perlambatan [2], namun perlambatan yang
perkembangan teknologi menuju arah dimaksud bukan pada kecepatan prosesnya.
otomatisasi menjadi semakin tidak Akan tetapi lebih pada perlambatan
terhindarkan. Dari ditemukannya teknologi kemampuan teknis, yang mana, para
mikrochip untuk komputer di dekade 1960-an, produsen chip sudah hampir tidak lagi mampu
inovasi dan kemajuan daya pikir manusia telah untuk meletakkan transistor berukuran sangat
diperluas dengan adanya perangkat canggih kecil, yaitu mencapai nanometer.
yang tersedia secara umum.
Sama halnya dengan berbagai disiplin ilmu
Sebuah prediksi tentang perkembangan pengetahuan yang lain. Perkembangan
teknologi pada tahun 1960-an menyatakan teknologi juga menyentuh dunia arsitektur.
bahwa dalam setiap 2 tahun, kemampuan Munculnya teknologi mengubah cara arsitek
mikrochip komputer akan berkembang 2 kali dalam mendesain. Penggunaan media
lipat[1]. Hal ini dapat dipahami bahwa semakin presentasi desain berevolusi dari yang semula
berkembang chip komputer, maka hanya dilakukan secara manual dengan
kemampuan memproses chip tersebut juga kertas, penggaris, dan pena, menjadi data-
akan semakin tinggi. data yang tersimpan dalam memori digital.

Sejarah membuktikan bahwa kecepatan Mesin bantu gambar digital pertama diciptakan
perkembangan teknologi tersebut sudah pada dekade 60-an. Dengan kemampuannya
berlangsung selama 4 dekade dan hanya memunculkan gambar dalam bentuk digital,
dalam hitungan puluhan tahun, lansekap keberadaan mesin gambar tersebut menjadi
teknologi yang dimiliki umat manusia telah tonggak sejarah dimulainya era komputer

43
Jurnal Arsitektur NALARs Volume 16 Nomor 1 Januari 2017 : 43-60
ISSN 1412-3266

dalam dunia arsitektur[3]. Terobosan terus Dalam sistem produksi barang, kecanggihan
terjadi hingga pada dekade 80-an, sampai teknologi telah meringkas waktu perakitan
muncul perangkat lunak yang lebih ramah produk. Sebuah pabrik kendaraan dapat
dengan penggunaan elemen visual sebagai membuat sejumlah besar kendaraan hanya
tampilannya. dalam hitungan jam. Hal ini mempengaruhi
pandangan tentang produksi barang dan jasa
Kemunculan sistem operasi berbasis visual yang tampak selayaknya barang pabrikan dan
diikuti rangkaian produk aplikasi yang instan. Dengan pendeknya masa produksi,
memanfaatkan ekosistem digital tersebut. pemangkasan biaya produksi dapat dilakukan,
Pada dekade 80-an inilah muncul pula produk yang pada akhirnya akan membuat harga jual
aplikasi yang dapat membantu dalam menjadi lebih murah.
mendesain dengan komputer atau biasa
disebut dengan CAD (Computer Aided Dengan adanya dukungan teknologi yang
Design)[4]. Kemunculan CAD lalu diikuti pula semakin memudahkan umat manusia, wacana
dengan urgensi untuk mempresentasikan untuk mempercepat produksi juga merambah
bentuk bangunan dan arsitektur dengan ke dunia rancang bangun, tak terkecuali di
menggunakan bantuan komputer. Dari sinilah ranah arsitektur. Rekor demi rekor berusaha
lini produk yang dapat mencitrakan model 2 dipecahkan oleh tim-tim dari seluruh dunia
dan 3 dimensi dalam dunia arsitektur untuk menjadi yang tercepat dalam
kemudian muncul. membangun. Misalnya, pembangunan gedung
10 lantai dalam waktu 48 jam di Mohali,
Dekade 90-an dalam ranah arsitektur digital India[5] dan juga konstruksi proyek Mini Sky
merupakan saat-saat terbaik dalam hal City dengan pembangunan gedung 57 lantai
pengembangan perangkat lunak arsitektur. selama 19 hari di Changsha, Tiongkok [6].
Dalam dekade yang sama dengan munculnya Berbagai metode dilakukan untuk
CAD 2 dimensional dan softwaremodeling 3 menghasilkan bangunan dengan waktu
dimensional, dikembangkan pula perangkat tersingkat yang merupakan upaya untuk
lunak gabungan dari keduanya. Sebagai menurunkan harga produksi.Hal ini akan
generasi berikutnya dari perangkat lunak menguntungkan, baik kepada pemilik maupun
arsitektural, Building Information Modeling pengguna bangunan.
(BIM) memasukkan unsur informasi ke dalam
sistem software CAD dan 3D modeling secara Penggunaan teknologi robotika dalam dunia
bersamaan. rancang bangun telah menjadi wacana lain
yang mengemuka belakangan ini. Media
Belakangan, muncul pula wacana mengenai internasional mengabarkan secara masif
tahap berikutnya dari CAD dan BIM, yaitu penciptaan printer 3 dimensi yang dapat
Algorithm-Aided Design (AAD) dan Algorithm- digunakan untuk membangun model skalatis.
Aided Building Information Modelling (AAB) [4]. Tidak berselang lama, teknologi yang sama
Basis dari diskusi mengenai AAD dan AAB berhasil diaplikasikan untuk membangun
adalah bagaimana mengkreasi desain dengan elemen bangunan dengan skala 1 berbanding
bantuan algoritma dan pemodelan berbasis 1. Hal ini disambut baik dan diprediksi akan
parametrik yang memudahkan perancang menjadi salah satu metode membangun di
dalam menghasilkan desain dengan bantuan masa depan dengan penekanan kepada yang
komputer. instan, cepat, dan murah[7, 8, 9].

Pertumbuhan teknologi yang berjalan pesat Kombinasi kinerja BIM, AAD, dan robotika
juga memunculkan urgensi baru yang tidak dalam lingkup rancang bangun diprediksi akan
ada sebelumnya dalam sejarah. Sebagai mengubah pula wajah arsitektur. Otomatisasi
komoditas, teknologi telah mendorong umat desain secara penuh dari tahap perancangan
manusia untuk berpikir mendapatkan hal hingga pabrikasi dan konstruksi merupakan
secara instan, cepat, dan murah. Sebagai mimpi indah bagi umat manusia, yang secara
contoh, telekomunikasi abad ke-21 seakan- konsisten membutuhkan ruang beraktivitas
akan telah menghapus batasan jarak dengan dengan jumlah yang secara eksponensial
menyediakan informasi yang terpercaya dan terus tumbuh. Namun, wacana tersebut
real-time. Sehingga, saat ini setiap orang membawa diskusi lain mengenai dampak
dapat dengan mudah, cepat, dan otomatisasi, terutama dalam lingkup arsitektur.
murahberhubungan dengan orang lain
meskipun terpisah jarak yang cukup jauh.

44
Automatictecture : Otomatisasi Penuh dalam Arsitektur Masa Depan
(M. Galieh Gunagama dan Nur Fitri Lathifa)

Gambar 1. Konstruksi Mini Sky City di Gambar 2. Bangunan 10 lantai dengan


Changsa,Tiongkok oleh Broad Sustainable waktu konstruksi tercepat di Mohali, India
Building [6] oleh Synergy Thrislington [5]

Paperini mendiskusikan tentang prediksi Tumbuhnya teknologi komputer dalam


otomatisasi dalam dunia arsitektur pada masa arsitektur, dengan CAD-nya,juga
depan dan dampaknya terhadap arsitek. Studi mempengaruhi arsitektur eksperimental, yang
eksperimental menjadi dasar dalam dianggap mampu membantu arsitek
membangun pandangan mengenai masa mewujudkan desain yang berbeda serta dapat
depan dunia arsitektur. Pembahasan memberi jalan bagi harapan para arsitek
ditekankan terutama dalam hal penggunaan pendukung gerakan tersebut untuk keluar dari
teknologi, baik dalam proses desain hingga praktik desain yang konvensional[11, 12].
pabrikasi dan konstruksi, serta prediksi masa Dengan bantuan komputer, batasan daya
depan arsitek dan arsitektur dalam kognitif manusia dalam menganalisis data
hubungannya dengan konsep otomatisasi. dapat diperluas sehingga menghasilkan desain
yang tidak menyimpulkan proyek, namun
STUDIEKSPERIMENTAL DALAM PREDIKSI dapat menawarkan kemungkinan-
MASA DEPAN kemungkinan baru [13].

Arsitektur Eksperimental [10]adalah gerakan Arsitektur eksperimental, sebagai gerakan,


arsitektur yang mempertanyakan konsep dan didasarkan pada ide visioner yang kadang
batasan yang telah ada, dan dilakukan untuk dianggap radikal, bersifat pembaruan, aneh,
eksperimen dalam material, teknologi, studi dan seperti di dunia lain. Pada dasarnya,
bentuk, metode konstruksi, hingga semangatgerakan ini adalah mengembangkan
struktursosial. Dipopulerkan oleh Peter Cook metode merancang khusus dan memasukkan
pada tahun 1970 [11], arsitektur eksperimental unsur eksperimen, sehingga desain yang
terjadi sebagai akibat jenuhnya arsitek pada diproposalkan nampak seakan tidak nyata[12].
masa tersebut dengan maraknya langgam Citra arsitektur eksperimental yang demikian
desain modern yang menggunakan diseminasikan melalui Archigram, majalah
pendekatan deterministik yaitu yang yang dirilis MIT oleh Cook dan kawan-kawan
didasarkan pada kepasifan pengguna, dan pada dekade 1960-an. Gambaran yang
memprioritaskan hanya kepada fungsi sebagai dianggap paling terkenal dari gerakan ini
hasil akhir proses desain arsitektural. Pada adalah ide Walking City yang diproposalkan
dasarnya, gerakan arsitektur eksperimental oleh Ron Herron dan visi Cook di tahun 1964
mengkritisi pendekatan arsitektur, yang di yang diberi judul Plug-In City, sebuah
dalamnya, arsitek hanya bertugas megastruktur yang dikhususkan untuk sirkulasi
mengumpulkan dan menganalisis data projek, kontinyu, dengan fungsinya yang acak, batas-
lalu berdasar hasil analisisnya, batasnya yang kabur, dan menangguhkan janji
mengorganisasikan ruang dan kehidupan kolektif dari pesimisme terkait
mengkomposisikan bentuk arsitektural [11] lingkungan urban di masa depan [12]

45
Jurnal Arsitektur NALARs Volume 16 Nomor 1 Januari 2017 : 43-60
ISSN 1412-3266

Gambar 3. Citra konsep Walking City oleh Ron Herron [14]

Gambar 4. Citra konsep Plug-In City oleh Peter Cook [15]

Lebih lanjut, Sadler [12] menyebutkan bahwa saintifik mengenai pembentuk dunia yang
Archigram dan gerakan eksperimental dikenali. Dalam arsitektur, eksperimen
arsitektur telah menciptakan sebuah langgam digunakan untuk mengkonstruksi realitas masa
yang mengambil inspirasi dari mana saja – depan atau kesempatan untuk
mulai dari fiksi sains, biologi, seni pop, industri mengkontraskan dengan realitas saat ini.
manufaktur, peralatan militer, hingga teknologi Dalam desain, fungsi eksperimentasi dapat
– yang lalu kemudian digabungkan dengan sangat luas, diantaranya adalah menguji ide
tren aliran posmodern atau dekonstuktif dari tentang bagaimana membentuk masa depan
dekade 1970-an sampai dengan 1990-an. sesuai yang diinginkan [17]; mengkritisi
Materi tersebut adalah bahan yang dibutuhkan bagaimana teknologi atau ideologi membatasi
dalam proses eksperimentasi, yang jika diolah keseharian manusia [18]; dan menjadi strategi
dengan tepat, akan mendorong kreasi desain dalam intervensi untuk mempromosikan
yang tidak biasa. perubahan sosial untuk lingkungan urban [19].

Oleh karena praktik arsitektur eksperimental Dalam diskusi [16], skenario “what-if?”
berbeda dibandingkan dengan asitektur (“bagaimana jika?”) menjadi dasar dalam
konvensional, maka dalam memahami menafsirkan desain yang berhubungan
langgam tersebut dibutuhkan proses dengan fiksi. Fiksi yang dimaksud bukanlah
eksperimentasi. Eksperimentasi, bagi Knutz, kondisi tidak nyata, akan tetapi lebih dalam
Markussen, & Christensen [16], adalah upaya untuk menggapai pemahaman
ketrampilan manusia yang penting untuk mengenai yang konseptual dan yang material.
memahami citra realitas dan validitas dari teori Konseptual dalam diskusi ini bermakna

46
Automatictecture : Otomatisasi Penuh dalam Arsitektur Masa Depan
(M. Galieh Gunagama dan Nur Fitri Lathifa)

sepenuhnya desain proposal yang bersifat membantu kinerja arsitek menjadi lebih
spekulasi yang tidak akan pernah menjadi mudah.
kenyataan, dan sebaliknya, versi material
dapat diartikan sebagai desain fiksi yang Desain dengan Bantuan Komputer ataubiasa
sudah memiliki purwarupa ataupun yang disebut Computer-Aided Desain(CAD) merujuk
masih setengah fungsional [16].Dengan pada istilah umum untuk semua proses desain
mempelajari fiksi masa depan, manusia dapat yang dibantu komputer. Istilah ini kadang
memberi jarak dengan kondisi saat ini supaya hanya digunakan untuk merujuk kepada
dapat mempertanyakan kembali hal-hal yang metode gambar 2D dengan bantuan komputer
dianggap lumrah atau telah menjadi bagian (Computer-Aided Drawing) karena memiliki
dalam keseharian; dan dapat mencari lagi akronim yang sama. CAD juga sering dikenal
kemungkinan alternatif yang berbeda[20]. sebagai: Desain Digital [4].

Berdasarkan hal di atas, maka dapat Humppi [4]lebih jauh membedakan antara
disimpulkan bahwa salah satu cara dalam CAD dan CAAD. Computer-Aided Architectural
mendiskusikan desain pada masa depan Design (CAAD) adalah istilah yang mengacu
adalah dengan mendefinisikan terlebih dahulu hanya kepada bagian dari CAD yang khusus
skenario kondisi apa yang diharapkan akan untuk arsitektur. Perangkat lunakCAAD berisi
ada untuk desain tersebut. Sehingga dalam fitur yang lebih mendukung desain
kerangka arsitektur eksperimental, situasi arsitekturaldibandingkan dengan softwareCAD
dapat menjadi batasan sekaligus potensi yang pada umumnya. Produk
dapat digali lebih jauh demi menghasilkan GraphisoftArchiCADdanAutodesk Revit
gagasan desain. Architecture dapat dianggap perangkat lunak
CAAD.
Dalam memprediksi masa depan, skenario
terbaik dan terburuk, keduanya perlu untuk Dalam perjalanannya, teknologi digital
dipertimbangkan. Maka set pertanyaan yang arsitektur secara umum dibagi menjadi 3
perlu untuk didiskusikan lebih jauh adalah, masa, yaitu Masa 2 Dimensi, Masa BIM, dan
bagaimana kecenderungan teknologi masa Masa Desain Komputasi [4].
kini dirancang berkaitan dengan proses 1. Masa 2 Dimensi
otomatisasi?; bagaimana jika pada akhirnya Salah satu produk pertama teknologi dalam
profesi arsitek dan konstruktor dalam proses arsitektur adalah
desain dan konstruksi dapat diotomatisasi pengembanganSketchpad. Sketchpad
sepenuhnya oleh kemampuan komputer?; apa merupakan hasil dari disertasi Ivan
dampak yang mungkin terjadi pada profesi Sutherland pada tahun 1963 di
arsitek dan konstruktur di masa depan?; dan Massachusetts Institute of Technology
apakah ada hal yang perlu disiapkan pada (MIT). Sutherland mengembangkan
masa sekarang terhadap kemungkinan Sketchpad lebih jauh dan membuat kontak
tersebut? dengan grup penggagas CADyang berada
di MIT[3].
ARSITEKTUR DIGITAL
Sketchpaddianggap sebagai salah satu
Dewasa ini dunia arsitektur telah sangat lekat batu pijakan penting dalam dunia komputer
dengan penggunaan media digital dalam selama 4 dekade dan pada tahun 1988
mendesain. Baik sebagai media presentasi memenangkan Turing Award[3]. Sketchpad
maupun media proses desain, media digital memudahkan untuk menggambar pada
telah mengubah cara arsitek melakukan layar dengan bantuan light pen, gambar
pekerjaannya. juga mudah untuk diduplikasi, sehingga
dapat digunakan untuk teknologi
Perkembangan arsitektur digital sangat pendukung beberapa progam komputer
dipengaruhi oleh perkembangan komputer. pada masanya. Sketchpad merupakan
Tujuan pembuatan komputer pertama lebih teknologi universal yang penggunanya
menjurus pada perhitungan dengan skala yang tidak hanya kalangan arsitek, namun juga
cukup besar, seperti perhitungan sensus digunakan beberapa profesi lain.
penduduk, hingga perhitungan ukuran
bangunan-bangunan besar [21]. Masa CAD 2 dimensi dimulai sekitar
Perkembangan komputer yang sangat cepat dekade 1980-an. Sesuai sejarah yang
mempengaruhi arsitek visioner pada waktu itu tercatat, CAD merupakan program
untuk menciptakan beberapa alat yang dapat komputer pertama yang mengadopsi
desain bangunan menjadi gambar 2

47
Jurnal Arsitektur NALARs Volume 16 Nomor 1 Januari 2017 : 43-60
ISSN 1412-3266

dimensi. Namun CAD secara teoritis hanya kalkulasi rencana anggaran pada tahap
mengganti media gambar yang awalnya desain; serta meningkatkan efisiensi energi
kertas menjadi data komputasi dan sering dan bangunan yang berkelanjutan [23].
dianggap gagal dalam memanfaatkan
potensi komputer [4]. Software yang termasuk dalam BIM dan
sering digunakan seperti halnya
2. Masa BIM AutodeskRevit, AutoCAD, Ecotect, Green
Berbeda dengan CAD tradisional, BIM Building Studio, Robot, QTO, Buzzasaw,
(Building Information Modelling) merupakan Contructware, dan lainnya. Beberapa
representasi digital dari kondisi fisik dan alternatif lain BIM ialah GraphisoftArchiCAD
karakteristik bangunan asli. BIM dan MEP Modeler. Salah satu software
menawarkan mendesain dengan yang paling mudah ditemukan dan paling
kompleksitas seperti layaknya bangunan mudah digunakan adalah SketchUp. [24]
asli [22]. BIM memudahkan proses desain Meskipun dianggap memiliki keunggulan
arsitek dalam menentukan bahan hingga dibanding CAD tradisional, penggunaan
struktur yang tepat untuk bangunan BIM dikritisi karena pemanfaatannya dalam
tersebut. proses desain sebagian besar hanya
bergantung kepada komponen yang sudah
Pengembangan BIM telah dimulai pada disiapkan dalam software [25]. Akibatnya,
dekade 1980-an dan saat ini, BIM umum desain bangunan tampak hanya sebatas
digunakan sebagai metode untuk gabungan dari komponen yang sudah
mengontrol proses desain bangunan. BIM disediakan semata. Selain itu, penggunaan
menyediakan kemampuan secara digital BIM sebagai metode mendesain masih
untuk mengkoordinasikan proses belum memanfaatkan secara penuh
membangun yang kompleks dari tahap kemampuan komputasi dari teknologi
desain hingga kondisi aktual [4] komputer [4].

BIM menurutHumppi [4] adalah sebuah 3. Masa Desain Komputasi


proses desain dengan dibantu komputer Masa Desain Komputasidimulai sekitar
yang memanfaatkan objek untuk awal tahun 2000-an. Era ini
pemodelan. Dengan demikian, BIM adalah memperkenalkan pembedaan antara
termasuk Object-Oriented Modelling(OOM) deskripsi generatif dari bangunan dan
atau Metode Pemodelan Berorientasi model yang diciptakan [26]. Grafik dan
Objek. Semua objek dikendalikan dengan script (untuk pemrograman) digunakan
data parameter,yang artinya semua objek pada masa ini untuk menghasilkan desain
terintegrasi dengan informasi parametris di bangunan. Pemakaian berulang dari script
dalamnya.Data-data tersebut didefinisikan memungkinkan desainer mengeksplorasi
menjadi komponen-komponen yang dapat lebih banyak alternatif dibandingkan
secara logis digunakan dan diubah metode desain standar[4].
propertinya [4]. Hal ini bermakna bahwaBIM
menyediakan gambaran 3D dari bangunan Dalam masa Desain Komputasi, Humppi [4]
yang didesain. Proses yang ditempuh menekanan perlunya untuk melihat
melalui desain manual menggunakan perkembangan yang terjadi dan
gambar kerja yang langsung terhubung membaginya dalam 2 sisi yaitu AAD dan
dengan gambar 3D. Tidak hanya mengedit AAB, tergantung metode algoritma
pada gambar kerja, BIM menyediakan fitur pemodelan yang digunakan. Pada
pengeditan pada gambar 3D secara dasarnya perbedaan AAD dan AAB ialah
langsung. bahwa Algorithm-Aided Modelling Design
(AAD) menggunakan algoritma untuk
Keuntungan lain yang didapat pada membuat model geometrisnya saja,
pengguna BIM dibandingkan CAD dalam sedangkan dalam Algorithm-Aided Building
tahap desain[23] adalah visualisasi desain Information Modelling (AAB) algoritma
yang lebih akurat dan cepat; fitur koreksi digunakan untuk membuat model objek
otomatis saat ada perubahan desain; serta yang terintegrasi dengan informasi di
menghasilkan gambar 2D yang lebih akurat dalamnya.
dan konsisten pada setiap tahapan desain.
Selain itu, BIM memiliki keunggulan dapat Saat ini AAD dianggap sebagai gerakan
lebih dini dalam kolaborasi multidisiplin ilmu baru dalam metode mendesain bangunan
desain; kemudahan pengecekan terhadap yang berfokus untuk menghasilkan
perubahan desain; kemudahan dalam geometri. Namun demikian, desain yang

48
Automatictecture : Otomatisasi Penuh dalam Arsitektur Masa Depan
(M. Galieh Gunagama dan Nur Fitri Lathifa)

dihasilkan menggunakan AAD tidak diklaim sebagai yang terbaik dalam memenuhi
memiliki informasi tambahan apapun selain kriteria yang diminta.
mengenai geometri itu sendiri. Informasi
dalam scriptdiolah dan menghasilkan Turrin, Buelow, & Stouffs [29]mengkritisi
model geometri yang tidak mengandung bahwa dalam proses desain arsitektur
informasi parametris apapun [4]. tradisional, praktik menyediakan eksplorasi
Berdasarkan konsep aplikasinya, AAB alternatif desain yang beragam kurang
tampak sebagai gabungan antara AAD dan diminati. Arsitek pada umumnya hanya
BIM. Pada masa depan gabungan mengeksplorasi sebagian kecil kandidat
keduanya dianggap berpotensi desain yang berakibat pada kebanyakan
menawarkan kemungkinan baru dalam proses desain hanya berfokus pada
desain bangunan karena AAB kemungkinan desain yang relatif sempit. Hal
memproduksi objek sebagai hasil dari ini terjadi disebabkan antara lain oleh
proses pemodelan [4]. Pengembangan keterbatasan waktu dan batasan kognitif [29].
AAB, menurut Humppi [4], berhubungan
lekat dengan perkembangan perangkat Keterbatasan yang ada tersebut dapat diatasi
digital yang memungkinkan integrasi antara dengan adanya teknologi komputer. Seperti
AAD dan BIM. Dukungan komunitas yang yang telah disampaikan di depan, bahwa
ada dapat dimanfaatkan untuk dengan berkembangnya kemampuan
menyebarkan informasi dan memproses data pada komputer, maka proses
mengembangkan perangkat baru yang pencarian alternatif desain dapat dikerjakan
dapat membantu pencarian solusi alternatif dengan lebih cepat dan dapat menghasilkan
dalam mendesain. alternatif yang lebih kompleks.

Pada masa sekarang, diskusi AAD dan AAB Secara konseptual, semua informasi yang
masih berpotensi untuk dikembangkan ke dibutuhkan dalam mendesain dapat dikonversi
dalam cakupan otomatisasi. Dalam konsep menjadi data parametris. Semua batasan dan
pengembangan di masa depan, proses arahan desain, modul dan standar ukuran,
mendesain, selain dituntut untuk dapat perilaku manusia, serta kondisi lingkungan dan
menjadi indah secara estetis, perlu pula untuk properti, pada dasarnya merupakan informasi
dapat cepat menghasilkan alternatif desain logis yang dapat diubah menjadi data numerik.
yang tanggap terhadap kondisi, baik dalam hal Data numerik tersebut menjadi input dalam
performa bangunan yang didesain itu sendiri proses pemodelan parametrik yang dapat
maupun lingkungan sekitarnya. diprogram untuk diolah secara
otomatis,sehingga akan menghasilkan
Eksplorasi alternatif desain yang beragam alternatif solusi desain yang lebih luas [29].
dalam proses desain konseptual dianggap
penting karena dalam penerapannya, adalah Pada masa yang akan datang, dengan adanya
tidak mungkin mengembangkan solusi yang dukungan komunitas, lompatan kecanggihan
tepat hanya dengan satu kali usaha[27]. Ada 2 teknologi, peningkatan kemampuan
keuntungan sehubungan dengan eksplorasi komputasi, dan perkembangan perangkat
alternatif desain menurut Woodbury &Burrow lunak yang memadai, otomatisasi dalam
[28], yang pertama yaitu bahwa dengan proses desain akan tumbuh secara signifikan.
adanya eksplorasi alternatif, maka kekurangan Meskipun demikian, perlu pula untuk disadari
dan hal-hal yang tidak dipertimbangkan bahwa peran arsitek sebagai profesi pada
sebelumnya dalam desain akan tampak. Hal- masa tersebut akan berubah dibandingkan
hal yang sebelumnya tidak tampak tersebut dengan saat ini. Pada masa tersebut
kemudian dapat diinvestigasi lebih jauh untuk otomatisasi akan mengubah lingkup pekerjaan
memperbaiki desain akhir. dan profesi menjadi hal yang mungkin sama
sekali berbeda dibandingkan dengan apa yang
Keuntungan yang kedua adalah bahwa ada pada saat ini.
dengan adanya eksplorasi alternatif desain
yang beragam dapat memunculkan komparasi ROBOTIKA, OTOMATISASI, DAN METODE
antar desain[28]. Perbandingan yang ada KONSTRUKSI NIRAWAK
memerankan titik penting dalam memahami
apakah sebuah desain memenuhi kriteria- Sejak umat manusia ada, ide untuk
kriteria desain yang diharapkan dan menjadi menciptakan peralatan dan perkakas yang
pilihan dibandingkan dengan beberapa desain memudahkan kehidupan adalah bagian dari
lain yang menjadi pertimbangan. Proses ini insting manusiawi. Setelah lebih mengenal
dianggap penting agar desain tidak begitu saja kemajuan teknologi, manusia semakin

49
Jurnal Arsitektur NALARs Volume 16 Nomor 1 Januari 2017 : 43-60
ISSN 1412-3266

terdorong untuk menciptakan dan menemukan


cara agar peralatan yang digunakannya dapat
bekerja sendiri tanpa bantuan manusia lagi,
sehingga manusia tersebut dapat melakukan
hal lain yang membuatnya lebih produktif.
Berkenaan dengan hal tersebut, muncul
konsep automata atau benda tak bernyawa
yang dapat bergerak independen. Ide ini telah
ada sejak Zaman Romawi kuno, dan masih
terus dikembangkan hingga saat ini[30].

Otonomi, menurut Bekey [31], adalah


kapasitas untuk beroperasi dalam lingkungan Gambar 5. Adegan interaksi antara manusia (kiri)
dunia luar tanpa adanya bentuk kontrol dan robot (kanan) dalam R.U.R. oleh Karel Capek
eksternal apapun selama waktu yang [34]
panjang.Konsep mengenai otonomi sering
dipertentangkan terutama pada batasan Dalam visi Capek, robot tidak digambarkan
apakah cukup dengan „berpikir‟ saja, sebuah sebagai alat mekanikal, namun lebih berbasis
mesin dapat dianggap memiliki otonomi. Lin, biologis dan mirip seperti android. Seiring
Bekey, & Abney [32]berpendapat bahwa berjalannya waktu, konsep mengenai robot
dengan hanya memiliki kemampuan berevolusi dengan penggunaan teknologi
memproses data dan informasi saja, sebuah futuristik dan lebih bersifat mekanikal. Di
mesin belum cukup dianggap memiliki tangan Asimov, robot yang merupakan benda
otonomi. Sebuah mesin dianggap memiliki mati mekanik yang memiliki
otonomi ketika mampu „berpikir‟ dalam arti, semacamKecerdasan Buatan (Artificial
mesin tersebut mampu melaksanakan proses Intelligence/AI) hingga tampak sebagai sebuah
pengambilan keputusan yang tidak bentuk kehidupan baru. Dalam ranah fiksi-
dipengaruhi pengontrol dari luar, yang mana sains pada pertengahan abad ke-20, visi
membuat mesin terlihat mampu berpikir secara mengenai mesin yang memiliki kecerdasan
bebas, jika bukan kemampuan secara sadar mencerminkan harapan terhadap teknologi
membuat dan mengambil pilihan dalam dan masa depan. Asimov sendiri ikut
bertindak. mengembangkan prinsip otomatisasi dan
mengeksplorasi implikasi dan dampak yang
Robotics (Robotika) adalah istilah yang mungkin muncul sebagai akibat dari
pertama kali digunakan oleh Asimov[33]pada berkembangnya teknologi tersebut[30, 32]
tahun 1942 yang menggambarkan sebuah
konsep ilmu pengetahuan yang mempelajari Kurang dari seabad kemudian, prinsip robotika
tentang robot. Sedangkan kata Robotpertama telah menjadi hal yang umum. Meskipun
kali dipopulerkan oleh Karel Capek[34]pada demikian, pondasi dasar pengembangan robot
1921, yaitu dalam sebuah pementasan sampai dengan saat ini tidak terlepas dari
teatrikal berjudul R.U.R. (Rossumovi penelitian lain terutama dalam bidang
Univerzální Roboti) di Praha, Cekoslowakia, Matematika, Elektronika, Mekanika, dan AI.
tentang automata menyerupai manusia Kemajuan dalam bidang-bidang tersebut
dengan kecerdasan. Konsep robot berasal secara kolektif mempengaruhi bagaimana
dariBahasa Slavik,robota, yang berarti labor teknologi secara umum dikonstruksikan.
atau buruh, yaitu tentang konsep tenaga kerja
yang cerdas dan murah dengan kemampuan Pada abad ke-21 ini AI telah sangat canggih.
melebihi manusia pada umumnya,yaitu tanpa Salah satu capaian program AI yang telah
mengenal emosi, rasa lapar, haus, letih, dan mengubah pandangan dunia tentang teknologi
membutuhkan istirahat. adalah dengan dikalahkannya Grandmaster
Catur Dunia, Garry Kasparov, oleh komputer
buatan IBM, Deep Blue, pada tahun 1997 [35].
Baru-baru ini program AI bernama AlphaGo
yang dikembangkan oleh perusahaan Google-
DeepMindberhasil mengalahkan Lee
Sedol,Grandmaster Go profesional dalam
permainan „Go‟, yaitu semacam catur yang
berasal dari Jepang yang sering disebut lebih
rumit dari catur Eropa, dengan skor 4-1 untuk
kemenangan AlphaGo[36]

50
Automatictecture : Otomatisasi Penuh dalam Arsitektur Masa Depan
(M. Galieh Gunagama dan Nur Fitri Lathifa)

Saat ini AI telah difusikan ke dalam robotika. penerapannya dalam militer dan umum, robot
Hal inilah yang semakin memperkuat citra nirawak diciptakan dengan tujuan untuk
robot sebagai mesin pintar. Dalam definisi mengurangi korban manusia dalam
yang disampaikan Lin, Bekey, & Abney [32], peperangan[37]atau eksplorasi iptek di area
robot adalah mesin bertenaga yang memiliki yang berbahaya dan tak terjangkau manusia
karakteristik mampu merasakan, berpikir seperti zona laut dalam dan perjalanan
bebas, dan bertindak. Fitur robot yang utama antariksa[38, 39]
ialah robot mampu melakukan gerakan
dantidak akan membawa operator manusia. Mesin dengan kemampuan serupa telah
Selain itu, robot dapat dioperasikan semi dikembangkan dalam dunia konstruksi. Hampir
ataupun sepenuhnya otomatis, akan tetapi sama dengan prinsip mesin cetak
tidak bergantung sepenuhnya pada kontrol konvensional untuk media 2 dimensi,
manusia. beberapa tahun belakangan muncul teknologi
alat cetak 3 dimensi untuk mencetak model
Robot yang demikian, pada saat ini dalam skalatis dari data digital ke dalam bentuk
tahap pengembangan terutama untuk aplikasi benda 3 matra. Pengembang di seluruh dunia
militer dengan diciptakannya teknologi menggunakan teknologi tersebut untuk
unmannedmilitary vehicle (kendaraan militer membangun rumah dengan harga terjangkau
nirawak, nir = tanpa; awak = pengendali). dan menargetkan kecepatan dalam proses
Pengembangan robot nirawak juga dilakukan konstruksi[40, 41].
dalam ranah iptek secara umum. Baik

Gambar 6. Printer 3D untuk mencetak bangunan yang dikembangkan tim WASP


(World’s Advanced Saving Project) dari Italia [41]

Gambar 7.Bentuk robot “Hadrian” yang Gambar 8. Bentuk robot “SAM” (semi-automated
dikembangkan oleh Fastbrick Robotics [44] mason) yang dikembangkan oleh Construction
Robotics [45]

51
Jurnal Arsitektur NALARs Volume 16 Nomor 1 Januari 2017 : 43-60
ISSN 1412-3266

Saat ini telah dibangun pula mesin yang dapat demikian, peningkatan produktivitas tidak
membantu konstruktor dalam menyusun batu disertai dengan penambahan jumlah
bata. Beberapa perusahaan,seperti Fastbrick pekerjaan. Tingkat partisipasi pekerja, yang
Robotics yang berbasis di Australia dan mana menentukan porsi keaktifan tenaga kerja
Construction Robotics yang berbasis di dalam pekerjaan, telah menurun sejak tahun
Amerika Serikat, mulai memasarkan sejumlah 1990-an [49].
mesin yang dapat melakukan imitasi aktivitas
menyusun batu bata dengan keunggulan yang Beberapa hal yang perlu menjadi perhatian
lebih besar dibandingkan metode konvensional dalam hubungan antara AI, robotika, dan
[42, 43]. pekerjaan manusia dalam prediksi pada tahun
2025 [50], antara lain, adalah saat ini
Mesin-mesin tersebut diklaim dapat bekerja otomatisasi telah menghantam posisi pekerja
kolaboratif dengan tukang; mengurangi biaya kerah biru dalam ranah pekerjaan manual, dan
produksi dan instalasi; meningkatkan bukan tidak mungkin kemunculan inovasi
produktivitas; memperbaiki proses teknologi baru akan mengancam pekerjaan
perencanaan dan alokasi kerja; mengurangi kerah putih pada masa depan. Meskipun
resiko kesehatan dan keselamatan kerja; demikian,pekerja dengan keahlian tinggi akan
memperpanjang masa karir; serta sukses di lingkungan teknologi baru ini –tetapi,
menawarkan tingkat akurasi dan ketepatan mungkin banyak pekerja lain yang akan
yang tinggi[42, 43]. Pada tahap ini manusia mengalami perubahan pola kerja dengan
masih berperan penting sebagai operator hanya menjadi buruh pada pekerjaan industri
dalam mengoperasikan mesin tersebut. pelayanan bergaji kecil, atau bahkan mungkin
Meskipun demikian, hal ini tentu saja akan sepenuhnya dirumahkan. Selain itu,
mengurangi porsi penggunaan tenaga sistem pendidikan tidak mempersiapkan
manusia dalam proses konstruksi secara secara cukup untuk jenis pekerjaan masa
keseluruhan [46, 47]. depan, sedangkan institusi ekonomi dan politik
Aplikasi teknologi serupa masih dapat juga tidak dilengkapi perangkat yang cukup
dikembangkan lebih jauh. Dengan munculnya untuk mengatasi pilihan yang berat
kemajuan di bidang AI dan robotika, bukan tersebut[50].
tidak mungkin metode membangun
konvensional yang menitikberatkan pada Padahal, dalam laporan yang dirilis
kemampuan fisik manusia saat ini akan International Labor Organization(ILO) tahun
tergantikan sepenuhnya dengan kemampuan 2001 menyebutkan bahwa pekerjaan
mesin. konstruksi memiliki karakteristik sebagai
pekerjaan yang tidak membutuhkan sekolah
Kekhawatiran digantikannya manusia dengan atau pendidikan sebelumnya. Hal ini
robot telah sejak awal muncul bersama merupakan fenomena yang terjadi di seluruh
dengan diperkenalkannya kata tersebut. Pada dunia. Survei yang dilakukan di India,
akhir pementasan Capek, digambarkan robot Tiongkok, Brazil, dan Afrika menyebutkan
melakukan pemberontakan terhadap manusia bahwa karakteristik pekerja konstruksi di
dan menghapus seluruh umat manusia yang negara tersebut secara umum adalah mereka
ada di bumi. Berdasarkan kekhawatiran yang berusia muda, berasal dari bagian
tersebut, Asimov, yang berkarya setelah masa masyarakat kurang mampu, kurang
Capek, dengan sangat hati-hati merumuskan berpendidikan, dengan angka buta huruf
program kode etik robotika yang tinggi, dan banyak di antaranya merupakan
memungkinkan robot untuk tidak melakukan pekerja migran dari kawasan rural [51].
tindakan yang membahayakan bagi
manusia[30, 32]. Dalam studi terkini, Chang & Huynh [52]
melaporkan bahwa dalam penelitian di 5
Meskipun pada masa depan robot tidak negara ASEAN(Association of Southeast
mengambil alih posisi spesies tertinggi dari Asian Nations), yaitu Thailand, Indonesia,
manusia. Namun bukan berarti teknologi tidak Vietnam, Filipina, dan Kamboja, ada sekitar
dapat mengambil alih pekerjaan dari manusia. 56% dari seluruh pekerjaan di kawasan
Pengamat bahkan menyebut bahwa AI sudah tersebut berada di zona risiko tinggi digantikan
mengambil alih pekerjaan manusia, hanya saja oleh teknologi dalam satu atau dua dekade ke
manusia tidak sadar akan hal tersebut [48]. depan.Di kelima negara tersebut, sektor
industri penting yang memiliki kapasitas tinggi
Data terbaru menyebutkan bahwa teknologi untuk otomatisasi adalah industri hotel dan
meningkatkan produktivitas dan meningkatkan restoran; perdagangan grosir dan eceran;
ekonomi di Amerika Serikat. Meskipun konstruksi; dan manufaktur atau pabrikasi [52].

52
Automatictecture : Otomatisasi Penuh dalam Arsitektur Masa Depan
(M. Galieh Gunagama dan Nur Fitri Lathifa)

Kaum wanita adalah yang paling banyak OTOMATISASI TOTAL DALAM


bekerja di sektor yang memiliki risiko tinggi ARSITEKTUR, SEBUAH REFLEKSI
untuk diganti dengan otomatisasi. Selain itu, di
kelima negara ASEAN tersebut, Chang & Proses otomatisasi akan mengubah profesi
Huynh [52] menemukan bahwa pekerja pada masa yang akan datang. Akan tetapi,
dengan pendidikan rendah dan pekerja yang menurut prediksi Wagner [54] meskipun pada
mendapat gaji rendah adalah yang paling saat itu lansekap profesi akan banyak
rentan terhadap otomatisasi.Studi tersebut berubah, manusia akan menemukan cara
juga menyebutkan sekitar 1,7 juta pegawai kreatifnya sendiri untuk menggunakan
toko di Indonesia adalah pekerja yang paling keahlian dan ketrampilannya demi
berisiko tinggi digantikan otomatisasi. mendapatkan pekerjaan. Dengan optimis,
Sebaliknya, 1,9 juta pengajar tingkat dasar dan Tucker [55]menyebutkan “Disruptive
profesional adalah yang beisiko paling rendah technologies like automation and information
digantikan otomatisasi di Indonesia [52]. technology will destroy the jobs as surely as
they create new ones.” Munculnya teknologi
Hal ini patut menjadi perhatian karena dengan yang dianggap mengacaukan tatanan, pada
kemajuan teknologi, pekerjaan yang bersifat gilirannya akan benar-benar menghancurkan
repetitif akan sangat mudah tergantikan pada pekerjaan yang lama dan pada saat yang
masa depan.Meskipun demikian, Frey & sama akan menciptakan pula pekerjaan yang
Osborne [53] berpendapat bahwa saat ini baru.
teknologi telah memungkinkan untuk
melakukan otomatisasi hampir semua Ada 3 pendekatan dasar yang mungkin
pekerjaan, jika disediakan cukup data yang dilakukan dalam menghadapi kondisi tersebut,
dihimpun terkait untuk pengenalan pola yaitu menambahkan keahlian baru pada
(pattern recognition). Pendapat tersebut dapat pekerjaan yang sudah ada (retrofitting);
dimaknai bahwatenaga manusia yang tinggi menggabungkan ketrampilan dan kegunaan
biaya produksi, berpotensi risiko tinggi, dan dari pekerjaan atau industri yang berbeda
dapat melakukan kesalahan, akan dengan demi menciptakan spesialisasi baru (blending);
mudah digantikan oleh hal lain yang lebih dan membantu penyelesaian masalah yang
murah, dengan biaya produksi rendah, minim dihadapi pada kondisi masa depan sebagai
risiko, serta presisi. akibat munculnya kebutuhan-kebutuhan baru
(problem solving) [54].
Tren pergantian dari pekerja manusia menjadi
pekerja mekanik ini tentunya akan melengkapi Diskusi mengenai apakah profesi arsitek akan
wacana yang sudah didiskusikan di awal. Jika dapat digantikan oleh mesin telah banyak
pada masa yang akan datang teknologi telah dilakukan. Baik Grozdanic [56] maupun Davis
berhasil melakukan imitasi pada proses [57]banyak merujuk pada penelitian Frey &
desain, dan metode konstruksi telah dapat Osborne [53] tentang pekerjaan mana saja
sepenuhnya dilakukan oleh mesin mekanikal, yang sangat rentan digantikan komputer.
maka bukan tidak mungkin dunia arsitektur Arsitek berada di rangking 82 dari 700
dan konstruksi akan sepenuhnya berubah. pekerjaan yang diteliti dan hanya memiliki
Kemampuan otak manusia dalam mendesain probabillitas 0,018 dapat digantikan oleh
akan digantikan kemampuan mikrochip komputer dalam penelitian tersebut.
prosesor, sedangkan otot manusia dalam Sedangkan profesi tukang berada di posisi
mengkonstruksi bangunan akan digantikan yang cukup rendah dalam menghadapi
logam dan kabel-kabel. kemungkinan digantikan kemampuan
komputer, yaitu di kisaran rangking 455
Metode konstruksi nirawak akan menjadi dengan probablitas mencapai 0,82.
pemain utama apabila manusia telah
menyempurnakan sistem AI yang dibutuhkan. Secara universal, antara satu pekerjaan dan
Pekerjaan yang bersifat berulang-ulang dan yang lain akan saling mempengaruhi. Seperti
monoton adalah yang akan paling dahulu dan halnya rantai makanan, bila ada salah satu
paling mudah digantikan sebagaimana prinsip spesies yang hilang ataupun digantikan, maka
kerja ban berjalan di bengkel perakitan mobil. akan mengubah tatanan rantai dan terjadi
Pada masanya, bangunan akan semakin perubahan yang cukup kompleks. Pandangan
mudah, murah, dan cepat dibangun dengan ini sebenarnya mirip dengan prediksi Wegner
sedikit atau mungkin bahkan sama sekali [45]. Penggantian tenaga kerja manusia
tanpa adanya campur tangan manusia. menjadi robot dapat mempengaruhi pekerjaan
lain yang berhubungan dan pekerjaan yang
digantikan. Perubahan yang terjadi dapat

53
Jurnal Arsitektur NALARs Volume 16 Nomor 1 Januari 2017 : 43-60
ISSN 1412-3266

berupa perubahan yang baik maupun komputer adalah kecerdasan kreatif dalam
perubahan yang bersifat merusak. mendesain. Akan tetapi, jika kembali menilik
ke perkembangan teknologi yang ada, bukan
Tanpa adanya otomatisasi pun, saat ini profesi berarti kecerdasan kreatif pada masanya tidak
arsitek sedang dihantam kondisi yang kurang dapat diimitasi oleh komputer.Oleh karena itu,
menguntungkan. Menurut laporan yang dirilis arsitek pada masa kini perlu untuk mengenali
oleh RIBA (Royal Institute of British Architects) dan mempersiapkan diri dengan 3 pendekatan
[58], resesi ekonomi global saat ini seperti yang diproposalkan Wagner [54] demi
mengguncang profesi arsitek di Inggris. Di menghadapi otomatisasi pada masa depan.
tengah persaingan dengan pekerja murah dari
negara berkembang dan konsultan besar, Dalam prediksi tentang pekerjaan pada
arsitek perlu untuk dapat mengembangkan 2030[59, 60], setidaknya ada 1 profesi baru
layanannya tidak hanya sebatas desainer, sehubungan dengan arsitektur yang mungkin
namun sekaligus sebagai problem solver. akan muncul terkait perkembangan
teknologi.Augmented Reality Architect (arsitek
Hal lain yang mengkhawatirkan adalah realitas yang diperluas) adalah pekerjaan
kebutuhan layanan arsitek di Inggris telah sehubungan dengan arsitektur yang
menurun hingga 40% sejak 2008 dan diprediksikan akan memiliki deskripsi
diprediksi pula arsitek pada masa depan akan pekerjaan yaitu mendesain bangunan dengan
dipaksa untuk mampu bergerak di bidang perangkat Augmented Reality (AR). Teknologi
industri konstruksi lain, selain desain. AR merupakan teknologi yang dapat
Sedangkan perusahaan jasa arsitek yang memperluas kemampuan visual manusia yang
tetap stabil adalah praktik arsitek lokal, arsitek diprediksi akan membantu melihat dunia
bintang berskalainternasional, praktik spesialis dengan persepsi yang berbeda. Artinya,
niche, dan praktik berbasis penyedia jasa pekerjaan Arsitek AR dapat dianggap sebagai
tradisional [58]. bentuk retrofitting terhadap profesi arsitek.
Pada dasarnya, proses kreatif masih berada di
Laporan RIBA menyinggung pula tentang tangan arsitek, namun ada keahlian baru yang
pendidikan arsitek yang semakin eksklusif dan dapat dimanfaatkan untuk membantu proses
terpisah dari industri secara umum [58]. Hal ini desain dalam kurun waktu kurang dari dua
membuat arsitek kurang menyadari posisinya dekade ke depan.
sebagai bagian dari industri konstruksi,
sementara pada umumnya arsitek meletakkan Pekerjaan arsitek pada masa depan dengan
dirinya sebagai bagian dari sektor kreatif. karakteristik blending dan problem solving
Padahal kontribusi ekonomi personal dari belum banyak didiskusikan sebelumnya. Salah
sektor kreatif dianggap kurang satu prediksi pekerjaan yang menggabungkan
menguntungkan dibandingkan dengan dari 2 keahlian pada masa depan adalah semacam
sektor konstruksi. Sehingga, RIBA Desainer AI untuk Perangkat LunakArsitektural
menyarankan agar arsitek dapat lebih terbuka (AI Designer for Architectural Software).
dengan ketrampilan baru termasuk di bidang Pengembangan perangkat lunak arsitektural
finansial dan industri secara luas [58]. dengan otomatisasi tidak hanya membutuhkan
Frey & Osborne [53]berpendapat hampir pemikiran logika programer handal, namun
semua pekerjaan dapat diotomatisasikan juga perlu sentuhan artistik seorang arsitek.
kecuali untuk 3 tugas tertentu. Pada masa sekarang ini, pengembang
Berdasarkankarakter tugas yang tidak bisa software adalah tim yang terdiri dari arsitek
diotomatisasikan tersebut, 9 variabel dan programer, namun kebutuhan untuk
digunakan Frey & Osborne [53] dalam adanya seorang atau sebuah tim yang terdiri
mengklasifikasikan pekerjaan. Pertama adalah dari arsitek sekaligus programer tidak dapat
tugas mengenai persepsi dan manipulasi yang dipungkiri akan muncul dari perusahaan
meliputi kelincahan jari-jemari; kelincahan desain dan konstruktor.
manual;serta kerja di ruang sempit. Kedua
adalah tugas kecerdasan kreatif yang meliputi Faktor pendorongnya antara lain adalah
orisinalitas; dan seni murni. Sedangkan yang mahalnya harga softwaredan lisensi untuk
ketiga adalah tugas kecerdasan sosial yang korporasi yang dikeluarkan vendor besar yang
meliputi persepsi sosial; negosiasi; persuasi; dapat berpotensi mengurangi keuntungan
serta membantu dan merawat orang lain. perusahaan. Selain itu, permasalahan hukum
terkait orisinalitas desain yang terekam dalam
Berdasarkan kategori tersebut, salah satu media digital akan menjadi hal yang dapat
kemampuan yang wajib dimiliki arsitek namun mengancam pada kurun waktu satu sampai
tidak mungkin untuk digantikan dengan dua dekade ke depan. Oleh karena itu,

54
Automatictecture : Otomatisasi Penuh dalam Arsitektur Masa Depan
(M. Galieh Gunagama dan Nur Fitri Lathifa)

kebutuhan untuk menggunakan software yang arsitek pada kurun waktu lebih dari dua
dapat meminimalisir tindakan klaim sepihak dekade ke depan.
dan plagiarisme sebuah karya arsitektur akan
semakin meningkat. Dalam skenario terburuk pada masa depan,
profesi arsitek dan konstruktor akan
Hal ini dapat pula memunculkan profesi baru, sepenuhnya digantikan oleh mesin
yaitu semacam Arkeolog Digital Arsitektur berkecerdasan. Pada masanya AI akan
(Digital Architecture Archeologist). Pekerjaan menggantikan peran arsitek dan konstruktor
ini serupa arkeolog yang mencari temuan dalam mendesain dan membangun dengan
dalam data arsitektur lama yang berbentuk mengeliminasi segala kekurangan yang dimiliki
digital dan sudah berubah bentuk, serta manusia. Sebaliknya, dalam skenario terbaik,
berupaya untuk membuktikan bahwa sebuah manusia dapat bekerja berdampingan dengan
desain adalah milik satu pihak yang berseteru AI dalam desain dan konstruksi bangunan.
di persidangan. Karakteristik blending antara Segala kekurangan manusia akan dikurangi
arsitek, programer, dan praktisi hukum dapat sampai batas tertentu atau bahkan ditutup
menjadi profesi baru pada masa yang akan samasekali dengan adanya AI.
datang.
Bagaimanapun skenario yang mungkin terjadi
Sesempurna apapun program AI yang tersebut, ada 1 hal penting yang perlu untuk
diciptakan manusia, akan selalu ada selalu diingat. Bahwa 2 kondisi tersebut dapat
kemungkinan untuk AI melakukan kesalahan. terjadi sebagai pencapaian tertinggi umat
Pada masa depan yang jauh – dalam skenario manusia. Hal ini sejalan dengan pandangan
terburuknya, yaitu – saat AI dan robotika Saletan [35] merujuk atas keberhasilan
sudah mampu untuk menggantikan profesi komputer mengalahkan manusia dalam
arsitek dan konstruktor, maka tugas perawatan permainan catur.
perangkat lunak dan keras mesin canggih
tersebut akan jatuh ke tangan manusia. “In the big picture, whetherthe computer beats
Seorang Automatictecture Assistant(Asisten us isn't important. Either way, it's a human
Otomatiktektur; gabungan Automatic dan triumph. In fact, it's agreater human triumph
Architecture) akan bertugasmembantu when the computer wins, because the only
menyelesaikan permasalahan yang muncul thing harder thanoutsmarting a computer is
akibat otomatisasi desain yang kurang tepat. figuring out how it got outsmarted and
Selain itu, profesi inilah yang bergerak lebih teaching it torecognize that kind of trap next
dahulu dalam penelitian pengembangan AI time, when you won't be there to coach it. As
arsitektural dan pelaksana perawatan berkala a player,you can conceive a brilliant move
mesin canggih tersebut.Deskripsi tersebut without understanding where it came from. As
dapat dilihat sebagai bentuk profesi yang aprogrammer, you have to do something
bergerak dalam problem solving pada masa much harder: articulate rules that will
depan. generatesuch brilliance.” [35]

Pada masa depan yang jauh, arsitek juga Selain itu, adalah pencapaian tertinggi
dituntut untuk mampu menyelesaikan masalah manusia pula, bahkan jika pada akhirnya
sosial yang terjadi akibat perubahan global sebuah bangunan dapat didesain dan
dalam hubungannya dengan perkembangan dikonstruksi sepenuhnya oleh mesin. Karena
teknologi. Seorang arsitek perlu juga untuk bagaimanapun, arsitektur dan bangunan
mampu untuk memahami dan menjadi hanya dapat digunakan oleh manusia, dan
penghubung antar manusia, serta melakukan dikatakan berfungsi jika bisa dimanfaatkan
inovasi terkait ruang beraktivitas. Seorang sepenuhnya oleh manusia. Tanpa adanya
Space Planner (Perencana Ruang) pada masa manusia yang memanfaatkannya, maka
depan perlu untuk dapat menguasai dan bangunan hanya akan menjadi sekadar
menaklukkan batasan-batasan dalam metode tumpukan bata dan semen, hanya sebatas
membangun, baik di muka bumi maupun di kumpulan batu dan kayu, atau gabungan tak
tempat yang tidak biasa, seperti halnya kondisi bermakna dari material bangunan yang ada.
pada planet lain. Dalam skenarionya yang
terbaik, seorang arsitek manusia akan sangat Adalah sebuah mimpi indah jika robot nirawak
terbantu dalam menyelesaikan permasalahan cerdas dapat dilepas di kawasan yang baru
desain dengan alternatif solusi terbaik yang saja tertimpa bencana, lalu kemudian secara
dapat direkomendasikan kepadanya oleh otomatis mendesain dan membangun
mesin berkecerdasan. Hal ini merupakan bangunan dari bahan seadanya dalam kondisi
bentuk problem solving lain dalam profesi yang serba terbatas bagi para penyintas yang

55
Jurnal Arsitektur NALARs Volume 16 Nomor 1 Januari 2017 : 43-60
ISSN 1412-3266

bertahan hidup. Setidaknya, satu kebutuhan tergantikan seiring kebutuhan manusia dan
dasar berupa tempat bernaung bagi para perkembangan teknologi. Karena dalam waktu
penyintas dapat terpenuhi ditengah hiruk-pikuk dekat otomatisasi akan mulai menggantikan
kekacauan dalam kondisi pascabencana. profesi yang berbasis tindakan repetitif dan
imitasi kekuatan fisik manusia, sehingga
Dalam kondisi konflik, skenario serupa juga strategi bertahan dalam menghadapi kondisi
dapat diaplikasikan. Robot nirawak yang tersebut adalah dengan menguasai keahlian
mampu otomatis mendesain dan membangun berbasis kognitif. Hal ini dapat ditempuh
bagi pengungsi akibat konflik merupakan angin dengan mengembangkan ketrampilan baru
segar ditengah kondisi yang serba tidak yang dapat memperluas profesi yang sudah
memungkinkan.Sedangkan dalam skenario ada.
eksplorasi luar angkasa, jika pada masa depan
manusia berhasil melakukan kolonisasi di Hal ini dapat diartikan bahwa pada masa kini,
planet lain, maka robot cerdas nirawak yang institusi pendidikan dan politik perlu untuk
dibekali keahlian mendesain dan membangun mempersiapkan diri dalam menghadapi masa
akan sangat membantu manusia ketika depan dalam hubungannya dengan
dilepaskan di kawasan ekstrim luar bumi untuk otomatisasi. Institusi pendidikan arsitektur
melaksanakan tugasnya menciptakan area perlu lebih membuka diri pada disiplin ilmu
tinggal yang aman. lain, terutama yang berhubungan dengan
teknologi dan industri. Hal ini bukan berarti
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI perlu untuk mengurangi aspek kreatif dalam
pendidikan arsitektur, yang mana merupakan
Diskusi mengenai prediksi masa depan adalah dasar ketrampilan yang sangat dibutuhkan
diskusi yang kuno. Akan tetapi, selama seorang arsitek, namun lebih dalam membuka
manusia masih terbatasi dengan waktu dan kesempatan diskusi yang terkait antara desain
usia, maka masa depan tidak akan pernah dan teknologi.
habis sebagai inspirasi untuk didiskusikan.
Dalam otomatisasi, pemahaman mendalam
Sebagaimana yang didiskusikan pada bagian terkait teknologi digitaladalah inti dalam
sebelumnya, bahwa ada prediksi yang dapat menyusun program untuk dapat
terjadi terkait skenario masa depan mewujudkannya. Sehingga, hubungannya
otomatisasi arsitektur dan konstruksi. Baik dengan konteks otomatisasi arsitektur, salah
pada skenario yang terbaik maupun terburuk, satu jalan yang dapat ditempuh arsitek untuk
arsitektur akan bermetamorfosis menjadi mempersiapkan kondisi masa depan adalah
lingkup pekerjaan yang baru, dengan segala dengan mempelajari lebih dalam ketrampilan
kelebihan dan kekurangannya. Pada diskusi ini pemrograman digital. Profesi niche yang timbul
memang tidak disinggung mengenai dari fusi antara dua ketrampilan khusus adalah
perkembangan teknologi lain – seperti internet salah satu karakteristik profesi yang akan
yang sangat berpengaruh belakangan ini, – bertahan menghadapi perubahan global terkait
studi desain, serta aspek-aspek lain mengenai otomatisasi.
kehidupan sosial dan lingkungan beserta
dampaknya dalam perspektif arsitektur. Pada akhirnya, apakah nantinya otomatisasi
Diskusi dalam lingkup perkembangan mampu mengubah lansekap profesi secara
teknologi digital dan robotika baik dari global, hanya waktu yang dapat
arsitektur maupun konstruksi dianggap telah membuktikannya. Apapun yang terjadi, hal
cukup luas untuk dibahas. tersebut dapat mewujud sebagai puncak
tertinggi capaian umat manusia dalam bidang
Beberapa hal dapat dipetik dari diskusi di iptek. Otomatisasi dalam arsitektur perlu dilihat
bagian sebelumnya, antara lain dengan melalui perspektif terbuka penuh pengharapan
melakukan eksperimen desain, konstruksi tertinggi, dan bukan kekhawatiran yang
realitas dapat ditelisik kembali. Dengan menjadikannya semakin tertutup.
mempertanyakan ide yang dianggap umum
dan mengkritik teknologi dan ideologi yang
sekarang ada, manusia dapat merumuskan DAFTAR PUSTAKA
kembali kemungkinan alternatif lain dalam
hubungannya dengan kondisi masa depan. [1] G. E. Moore. (1985). “Cramming more
components onto integrated circuits,”
Pertumbuhan teknologi yang terjadi selain Electronics. Volume 38. Number 8.19
tidak dapat dihindarkan, juga memunculkan April 1965.
banyak kemungkinan baru. Profesi muncul dan
[2] T. Simonite. (2016). “Moore‟s Law Is

56
Automatictecture : Otomatisasi Penuh dalam Arsitektur Masa Depan
(M. Galieh Gunagama dan Nur Fitri Lathifa)

Dead. Now What?,” 13 Mei 2016. [11] M. M. Ghiyaei. (2012).Ambivalent


[Online]. Available: Architecture: The Architecture Of
https://www.technologyreview.com/s/601 “Distraction” The Influence Of Tele-
441/mooreslawisdeadnowwhat/ 1/5. Technology On Architecture And
[Diakses 16 Agustus 2016]. Urbanism. Toronto: Ryerson University.
[3] I. E. Sutherland. (2003). Sketchpad. A [12] S. Sadler. (2005). Archigram :
Man-Machine Graphical architecture without architecture.
Communication System.A. Blackwell Massachusetts Institute of Technology.
dan K. Rodden. Penyunt. Cambridge: [13] J. Wong dan D. Y. Kim. (2010). 1970s
University of Cambridge. Lebbeus Woods: Experimental
[4] H. Humppi. (2015). Algorithm-Aided Architecture.
Building Information Modelling; [14] R. Herron. (2005). “Walking City,” dalam
Connecting Alorithm-Aided Design Archigram: architecture without
and Object-Oriented Design. Tampere architecture. The MIT Press.
University of Technology.
[15] P. Cook. (2005). “Plug-In City,” dalam
[5] Construction World. (2013). INSTACON!. Archigram: architecture without
Januari 2013. [Online]. Available: architecture. The MIT Press.
http://www.constructionworld.in/News.as
[16] E. Knutz, T. Markussen dan P. R.
px?news=Instacon!&nid=/k7RwA9FDMq
Christensen. (2013). The Role of Fiction
7K3wK5STHPA==. [Diakses 16 Agustus
in Experiments within Design, Art &
2016].
Architecture.Kolding School of Design.
[6] Business Insider. (2015). A simple
[17] H. Simon. (1969). The sciences of the
design innovation let a Chinese
artificial. The MIT Press.
entrepreneur build a 57-story
skyscraper in 19 days," 20 Juni 2015. [18] A. Dunne dan F. Raby. (2001).Design
[Online]. Available: noir: The Secret Life of Electronic
http://www.businessinsider.co.id/chinese- Objects. Birkhauser. Basel.
skyscraper-built-in-19-days-with- [19] T. Markussen. (2013). The Disruptive
modular-design-2015- Aesthetics of Design Activism:
6/?r=US&IR=T#HqH18clEttzQ2hvb.97. Enacting Design Between Art and
[Accessed 16 Agustus 2016]. Politics.Design Issues.no. 29.
[7] The Wall Street Journal. (2014).Rapid [20] M. G. Kjærsgaard dan L. Boer. (2015).
Construction, China Style: 10 Houses “The speculative and the mundane in
in 24 Hours. 15 April 2014. [Online]. practices of futuremaking - Exploring
Available: http://blogs.wsj.com/corporate- relations between design anthropology
intelligence/2014/04/15/how-a-chinese- and critical design,” dalam Collaborative
company-built-10-homes-in-24- Formation of Issues. Aarhus. DK.
hours/?mod=e2fb. [Diakses 16 Agustus [21] K. A. Zimmermann. (2015).History of
2016]. computers: A Brief Timeline. 8
[8] Wired. (2015). Watch this giant 3D September 2015. [Online]. Available:
printer build a house. 21 September http://www.livescience.com/20718-
2015. [Online]. Available: computer-history.html.
http://www.wired.co.uk/article/giant-3d- [22] National Institute of Building Sciences.
printer-builds-houses. [Accessed 16 (2016).About The National BIM
Agustus 2016]. Standard-United States. [Online].
[9] 3Ders.org. (2016). Branch Technology Available:
to begin construction of 3D printed https://www.nationalbimstandard.org/abo
house this July. 5 Mei 2016. [Online]. ut. [Diakses 9 Agustus 2016].
Available: [23] C. Eastman, P. Teicholz, R. Sacks dan
http://www.3ders.org/articles/20160505- K. Liston. (2008). BIM Handbook: A
branch-technology-to-begin-construction- Guide to Building Information
of-3d-printed-house-this-july.html. Modeling for Owners, Managers,
[Diakses 16 Agustus 2016]. Designers, Engineers, and
[10] J. S. Curl. (2000). Experimental Contractors. John Wiley & Sons. Inc.
architecture. [Online]. Available: [24] BIM Forum. (2011).Software-BIM.
http://www.encyclopedia.com/doc/1O1- [Online]. Available:
Experimentalarchitecture.html. [Diakses http://bimforum.org/wp-
21 Agustus 2016]. content/uploads/2011/02/BIM_Tools_Mat

57
Jurnal Arsitektur NALARs Volume 16 Nomor 1 Januari 2017 : 43-60
ISSN 1412-3266

rix.pdf. [Diakses 9 Agustus 2016]. against-human-champion-1.19575.


[25] B. Peters dan T. Peters. Penyunt. (2013). [Diakses 18 Agustus 2016].
Inside Smartgeometry: Expanding The [37] N. Melzer. (2013). Human rights
Architectural Possibilities of implications of the usage of drones
Computational Design. John Wiley & and unmanned robots in warfare.
Sons Ltd. Brusel: European Parliament.
[26] R. Aish. (2013). "First Build Your Tools" [38] NASA-JPL. (2016).Mobility & Robotics.
dalamInside Smartgeometry: [Online]. Available:
Expanding The Architectural http://scienceandtechnology.jpl.nasa.gov/
Possibilities of Computational Design. research/research-topics-list/spacecraft-
John Wiley & Sons Ltd. p. 36–49. technologies/mobility-robotics. [Diakses
[27] J. Wang. (2002) "Improved engineering 19 Agustus 2016].
design concept selection using fuzzy [39] Live Science. (2013).Incredible
sets”.International Journal of Technology: How to Explore the Deep
Computer Integrated Manufacturing Sea. 15 Juli 2013. [Online]. Available:
15 (1), 2002. http://www.livescience.com/38174-how-
[28] R. Woodbury and A. Burrow. (2006). to-explore-the-deep-sea.html. [Diakses
"Whither design space?" dalamArtificial 19 Agustus 2016].
Intelligence for Engineering Design, [40] 3Dprint.com. (2016). Chinese
Analysis and Manufacturing. vol. 20. Construction Company 3D Prints an
[29] M. Turrin, P. v. Buelow and R. Stouffs. Entire Two-Story House On-Site in 45
(2011). "Design explorations of Days. 16 Juni 2016. [Online]. Available:
performance driven geometry in https://3dprint.com/138664/huashang-
architectural design using parametric tengda-3d-print-house/. [Accessed 16
modeling and genetic algorithms" dalam Agustus 2016].
Advanced Engineering Informatics 25 [41] A. Nehuen. (2015). 3D printing
[30] M. E. Rosheim. (1994).Robot Evolution: construction & architecture : building
The Development of Anthrobotics. the home of the future. Sculpteo, 7
John Wiley & Sons Inc. Oktober 2015. [Online]. Available:
https://www.sculpteo.com/blog/2015/10/0
[31] G. Bekey. (2005).Autonomous Robots:
7/3d-printing-construction/. [Diakses 19
From Biological Inspiration to
Agustus 2016].
Implementation and Control.
Cambridge. MA: MIT Press. [42] Fastbrick Robotics. (2016). Fastbrick
Robotics Homepage. [Online].
[32] P. Lin, G. Bekey and K. Abney.
Available: http://www.fbr.com.au/.
(2008).Autonomous Military Robotics:
[Diakses 19 Agustus 2016].
Risk, Ethics, and Design. San Luis
Obispo: California Polytechnic State [43] Construction Robotics. Construction
University. Robotics Homepage. 2016. [Online].
Available: http://www.construction-
[33] I. Asimov. (1941). “Liar!” dalam
robotics.com/. [Accessed 19 Agustus
Astounding Science Fiction. vol. Mei.
2016].
Street & Smith.
[44] L. Wang. (2015).Incredible bricklaying
[34] K. Capek. (1921).R.U.R. (Rossum's
robot can build a house in just two
Universal Robots). 2004 penyunt. New
days. Inhabitat. [Online]. Available:
York. NY: Penguin Group.
http://inhabitat.com/incredible-
[35] W. Saletan. (2007).Chess Bump: The bricklaying-robot-can-build-a-house-in-
triumphant teamwork of humans and just-two-days/. [Diakses 18 Agustus
computers. 11 Mei 2007. [Online]. 2016].
Available:
[45] Anonim. (2016). Semi Automated
http://www.slate.com/articles/health_and
Mason.
_science/human_nature/2007/05/chess_
bump.html. [Diakses 18 Agustus 2016]. [46] J. Sklar. (2015).Robots Lay Three
Times as Many Bricks as Construction
[36] T. Chouard. (2016). The Go Files: AI
Workers. 2 September 2015. [Online].
computer wraps up 4-1 victory against
Available:
human champion. 15 Maret 2016.
https://www.technologyreview.com/s/540
[Online]. Available:
916/robots-lay-three-times-as-many-
http://www.nature.com/news/the-go-files-
bricks-as-construction-workers/. [Diakses
ai-computer-wraps-up-4-1-victory-
19 Agustus 2016].

58
Automatictecture : Otomatisasi Penuh dalam Arsitektur Masa Depan
(M. Galieh Gunagama dan Nur Fitri Lathifa)

[47] D. Nield. (2015). Brick-laying robot can Architects?. Royal Institute of British
build a full-sized house in two days. Architects. London.
30 Juni 2015. [Online]. Available: [59] WFS. (2011). The Futurist: 70 Jobs for
http://newatlas.com/hadrian-brick-laying- 2030. Bethesda.MD: World Future
robot-fastbrick/38239/. [Diakses 19 Society.
Agustus 2016].
[60] T. Frey. (2014). 162 Future Jobs:
[48] H. Hodson. (2015). AI interns: Software Preparing for Jobs that Don’t Yet
already taking jobs from humans. 31 Exist. Futurist Speaker, 21 Maret 2014.
March 2015. [Online]. Available: [Online]. Available:
https://www.newscientist.com/article/mg2 http://www.futuristspeaker.com/business-
2630151.700-ai-interns-software-already- trends/162-future-jobs-preparing-for-jobs-
taking-jobs-from- that-dont-yet-exist/. [Diakses 22 Agustus
humans/#.VY2CxPlViko. [Diakses 12 2016].
Agustus 2016].
[49] M. Y. Vardi. (2016). Are robots taking
our jobs? [Online]. Available: DAFTAR GAMBAR
https://theconversation.com/arerobots-
takingourjobs56537. [Accessed 6 April
2016]. Gambar 1. Konstruksi Mini Sky City di
[50] Pew Research Center. (2014). AI, Changsa,Tiongkok oleh Broad
Robotics, and the Future of Jobs. Sustainable Building [6]…45
[51] ILO. (2001). The construction industry Gambar 2. Bangunan 10 lantai dengan waktu
in the twenty-first century: Its image, konstruksi tercepat di Mohali, India oleh
employment prospects and skill Synergy Thrislington [5]45
requirements. International Labour Gambar 3. Citra konsep Walking City oleh Ron
Organization. Jenewa. Herron [14]46
Gambar 4. Citra konsep Plug-In City oleh
[52] J.-H. Chang dan P. Huynh. (2016). Peter Cook [15]46
ASEAN in transformation : the future Gambar 5. Adegan interaksi antara manusia
of jobs at risk of automation. Jenewa: (kiri) dan robot (kanan) dalam R.U.R. oleh
International Labour Office. Bureau for Karel Capek [34]50
Employers‟ Activities. Gambar 6. Printer 3D untuk mencetak
[53] C. Frey and M. Osborne. (2013).The bangunan yang dikembangkan tim WASP
future of employment: How (World‟s Advanced Saving Project) dari
susceptible are jobs to Italia [41]51
computerisation?. University of Oxford. Gambar 7. Bentuk robot “Hadrian” yang
[54] C. G. Wagner. 2011. "Emerging Careers dikembangkan oleh Fastbrick Robotics
and How to Create Them,” dalam The [44]51
Futurist: 70 Jobs for 2030. Bethesda. Gambar 8. Bentuk robot “SAM” (semi-
World Future Society. automated mason) yang dikembangkan
[55] P. Tucker. (2011). "A Clash of Ideas and oleh Construction Robotics [45]51
Ideals,” dalam The Futurist: 70 Jobs for
2030. Bethesda. World Future Society.
[56] L. Grozdanic. (2016). Algorithm vs.
Architect: Will Machines Design the
Cities of the Future?. [Online].
Available:
http://www.archipreneur.com/algorithm-
vs-architect-will-machines-design-the-
cities-of-the-future/. [Accessed 19
Agustus 2016].
[57] D. Davis. (2015). Why Architects Can't
Be Automated. [Online]. Available:
http://www.architectmagazine.com/techn
ology/why-architects-cant-be-
automated_o. [Accessed 19 Agustus
2016].
[58] RIBA. (2010). The Future for

59
Jurnal Arsitektur NALARs Volume 16 Nomor 1 Januari 2017 : 43-60
ISSN 1412-3266

60

Anda mungkin juga menyukai