AUTOMATICTECTURE :
OTOMATISASI PENUH DALAM ARSITEKTUR MASA DEPAN
ABSTRAK. Teknologi memudahkan umat manusia dalam hidup, akan tetapi, perkembangan yang
terjadi juga membawa dampak negatif berupa terancamnya sejumlah profesi dengan adanya
otomatisasi. Proses otomatisasi telah menggantikan porsi pekerjaan manusia dengan mesin
berkecerdasan, dan tren tersebut akan semakin membesar seiring berjalannya waktu. Dalam
hubungannya dengan studi eksperimental dan prediksi masa depan, dunia rancang bangun juga
memiliki kemungkinan untuk diotomatisasikan dengan adanya perkembangan dalam bidang arsitektur
digital, robotika, dan kecerdasan buatan. Di tengah kondisi global yang serba cepat dan penuh
dinamika, dunia arsitektur perlu mempersiapkan diri dalam menghadapi perkembangan tersebut jika
tidak ingin segera digantikan. Diskusi dalam paper ini mencoba untuk mengeksplorasi lebih dalam dan
memprediksikan profesi arsitek pada masa depan dalam skenario terbaik dan terburuk terkait
perkembangan proses otomatisasi yang semakin tidak terhindarkan.
ABSTRACT. Technology facilitates mankind in life, however, developments that occurred also had a
negative impact in the form of threats to a number of professions with automatization. Automation
process has replaced the portion of human work with the intelligent machine, and the trend will be
growing over time. In conjunction with experimental studies and future predictions, the design and
construction field also have the possibility to be automated with the development in the field of digital
architecture, robotics, and artificial intelligence. Amid the global fast-paced and dynamic environment,
architecture needs to be prepared in facing such developments if do not want to immediately replaced.
The discussion in this paper attempts to explore deeper and predict the future of the profession in the
best and worst case scenario related to the development of automation process which is increasingly
unavoidable.
Sejarah membuktikan bahwa kecepatan Mesin bantu gambar digital pertama diciptakan
perkembangan teknologi tersebut sudah pada dekade 60-an. Dengan kemampuannya
berlangsung selama 4 dekade dan hanya memunculkan gambar dalam bentuk digital,
dalam hitungan puluhan tahun, lansekap keberadaan mesin gambar tersebut menjadi
teknologi yang dimiliki umat manusia telah tonggak sejarah dimulainya era komputer
43
Jurnal Arsitektur NALARs Volume 16 Nomor 1 Januari 2017 : 43-60
ISSN 1412-3266
dalam dunia arsitektur[3]. Terobosan terus Dalam sistem produksi barang, kecanggihan
terjadi hingga pada dekade 80-an, sampai teknologi telah meringkas waktu perakitan
muncul perangkat lunak yang lebih ramah produk. Sebuah pabrik kendaraan dapat
dengan penggunaan elemen visual sebagai membuat sejumlah besar kendaraan hanya
tampilannya. dalam hitungan jam. Hal ini mempengaruhi
pandangan tentang produksi barang dan jasa
Kemunculan sistem operasi berbasis visual yang tampak selayaknya barang pabrikan dan
diikuti rangkaian produk aplikasi yang instan. Dengan pendeknya masa produksi,
memanfaatkan ekosistem digital tersebut. pemangkasan biaya produksi dapat dilakukan,
Pada dekade 80-an inilah muncul pula produk yang pada akhirnya akan membuat harga jual
aplikasi yang dapat membantu dalam menjadi lebih murah.
mendesain dengan komputer atau biasa
disebut dengan CAD (Computer Aided Dengan adanya dukungan teknologi yang
Design)[4]. Kemunculan CAD lalu diikuti pula semakin memudahkan umat manusia, wacana
dengan urgensi untuk mempresentasikan untuk mempercepat produksi juga merambah
bentuk bangunan dan arsitektur dengan ke dunia rancang bangun, tak terkecuali di
menggunakan bantuan komputer. Dari sinilah ranah arsitektur. Rekor demi rekor berusaha
lini produk yang dapat mencitrakan model 2 dipecahkan oleh tim-tim dari seluruh dunia
dan 3 dimensi dalam dunia arsitektur untuk menjadi yang tercepat dalam
kemudian muncul. membangun. Misalnya, pembangunan gedung
10 lantai dalam waktu 48 jam di Mohali,
Dekade 90-an dalam ranah arsitektur digital India[5] dan juga konstruksi proyek Mini Sky
merupakan saat-saat terbaik dalam hal City dengan pembangunan gedung 57 lantai
pengembangan perangkat lunak arsitektur. selama 19 hari di Changsha, Tiongkok [6].
Dalam dekade yang sama dengan munculnya Berbagai metode dilakukan untuk
CAD 2 dimensional dan softwaremodeling 3 menghasilkan bangunan dengan waktu
dimensional, dikembangkan pula perangkat tersingkat yang merupakan upaya untuk
lunak gabungan dari keduanya. Sebagai menurunkan harga produksi.Hal ini akan
generasi berikutnya dari perangkat lunak menguntungkan, baik kepada pemilik maupun
arsitektural, Building Information Modeling pengguna bangunan.
(BIM) memasukkan unsur informasi ke dalam
sistem software CAD dan 3D modeling secara Penggunaan teknologi robotika dalam dunia
bersamaan. rancang bangun telah menjadi wacana lain
yang mengemuka belakangan ini. Media
Belakangan, muncul pula wacana mengenai internasional mengabarkan secara masif
tahap berikutnya dari CAD dan BIM, yaitu penciptaan printer 3 dimensi yang dapat
Algorithm-Aided Design (AAD) dan Algorithm- digunakan untuk membangun model skalatis.
Aided Building Information Modelling (AAB) [4]. Tidak berselang lama, teknologi yang sama
Basis dari diskusi mengenai AAD dan AAB berhasil diaplikasikan untuk membangun
adalah bagaimana mengkreasi desain dengan elemen bangunan dengan skala 1 berbanding
bantuan algoritma dan pemodelan berbasis 1. Hal ini disambut baik dan diprediksi akan
parametrik yang memudahkan perancang menjadi salah satu metode membangun di
dalam menghasilkan desain dengan bantuan masa depan dengan penekanan kepada yang
komputer. instan, cepat, dan murah[7, 8, 9].
Pertumbuhan teknologi yang berjalan pesat Kombinasi kinerja BIM, AAD, dan robotika
juga memunculkan urgensi baru yang tidak dalam lingkup rancang bangun diprediksi akan
ada sebelumnya dalam sejarah. Sebagai mengubah pula wajah arsitektur. Otomatisasi
komoditas, teknologi telah mendorong umat desain secara penuh dari tahap perancangan
manusia untuk berpikir mendapatkan hal hingga pabrikasi dan konstruksi merupakan
secara instan, cepat, dan murah. Sebagai mimpi indah bagi umat manusia, yang secara
contoh, telekomunikasi abad ke-21 seakan- konsisten membutuhkan ruang beraktivitas
akan telah menghapus batasan jarak dengan dengan jumlah yang secara eksponensial
menyediakan informasi yang terpercaya dan terus tumbuh. Namun, wacana tersebut
real-time. Sehingga, saat ini setiap orang membawa diskusi lain mengenai dampak
dapat dengan mudah, cepat, dan otomatisasi, terutama dalam lingkup arsitektur.
murahberhubungan dengan orang lain
meskipun terpisah jarak yang cukup jauh.
44
Automatictecture : Otomatisasi Penuh dalam Arsitektur Masa Depan
(M. Galieh Gunagama dan Nur Fitri Lathifa)
45
Jurnal Arsitektur NALARs Volume 16 Nomor 1 Januari 2017 : 43-60
ISSN 1412-3266
Lebih lanjut, Sadler [12] menyebutkan bahwa saintifik mengenai pembentuk dunia yang
Archigram dan gerakan eksperimental dikenali. Dalam arsitektur, eksperimen
arsitektur telah menciptakan sebuah langgam digunakan untuk mengkonstruksi realitas masa
yang mengambil inspirasi dari mana saja – depan atau kesempatan untuk
mulai dari fiksi sains, biologi, seni pop, industri mengkontraskan dengan realitas saat ini.
manufaktur, peralatan militer, hingga teknologi Dalam desain, fungsi eksperimentasi dapat
– yang lalu kemudian digabungkan dengan sangat luas, diantaranya adalah menguji ide
tren aliran posmodern atau dekonstuktif dari tentang bagaimana membentuk masa depan
dekade 1970-an sampai dengan 1990-an. sesuai yang diinginkan [17]; mengkritisi
Materi tersebut adalah bahan yang dibutuhkan bagaimana teknologi atau ideologi membatasi
dalam proses eksperimentasi, yang jika diolah keseharian manusia [18]; dan menjadi strategi
dengan tepat, akan mendorong kreasi desain dalam intervensi untuk mempromosikan
yang tidak biasa. perubahan sosial untuk lingkungan urban [19].
Oleh karena praktik arsitektur eksperimental Dalam diskusi [16], skenario “what-if?”
berbeda dibandingkan dengan asitektur (“bagaimana jika?”) menjadi dasar dalam
konvensional, maka dalam memahami menafsirkan desain yang berhubungan
langgam tersebut dibutuhkan proses dengan fiksi. Fiksi yang dimaksud bukanlah
eksperimentasi. Eksperimentasi, bagi Knutz, kondisi tidak nyata, akan tetapi lebih dalam
Markussen, & Christensen [16], adalah upaya untuk menggapai pemahaman
ketrampilan manusia yang penting untuk mengenai yang konseptual dan yang material.
memahami citra realitas dan validitas dari teori Konseptual dalam diskusi ini bermakna
46
Automatictecture : Otomatisasi Penuh dalam Arsitektur Masa Depan
(M. Galieh Gunagama dan Nur Fitri Lathifa)
sepenuhnya desain proposal yang bersifat membantu kinerja arsitek menjadi lebih
spekulasi yang tidak akan pernah menjadi mudah.
kenyataan, dan sebaliknya, versi material
dapat diartikan sebagai desain fiksi yang Desain dengan Bantuan Komputer ataubiasa
sudah memiliki purwarupa ataupun yang disebut Computer-Aided Desain(CAD) merujuk
masih setengah fungsional [16].Dengan pada istilah umum untuk semua proses desain
mempelajari fiksi masa depan, manusia dapat yang dibantu komputer. Istilah ini kadang
memberi jarak dengan kondisi saat ini supaya hanya digunakan untuk merujuk kepada
dapat mempertanyakan kembali hal-hal yang metode gambar 2D dengan bantuan komputer
dianggap lumrah atau telah menjadi bagian (Computer-Aided Drawing) karena memiliki
dalam keseharian; dan dapat mencari lagi akronim yang sama. CAD juga sering dikenal
kemungkinan alternatif yang berbeda[20]. sebagai: Desain Digital [4].
Berdasarkan hal di atas, maka dapat Humppi [4]lebih jauh membedakan antara
disimpulkan bahwa salah satu cara dalam CAD dan CAAD. Computer-Aided Architectural
mendiskusikan desain pada masa depan Design (CAAD) adalah istilah yang mengacu
adalah dengan mendefinisikan terlebih dahulu hanya kepada bagian dari CAD yang khusus
skenario kondisi apa yang diharapkan akan untuk arsitektur. Perangkat lunakCAAD berisi
ada untuk desain tersebut. Sehingga dalam fitur yang lebih mendukung desain
kerangka arsitektur eksperimental, situasi arsitekturaldibandingkan dengan softwareCAD
dapat menjadi batasan sekaligus potensi yang pada umumnya. Produk
dapat digali lebih jauh demi menghasilkan GraphisoftArchiCADdanAutodesk Revit
gagasan desain. Architecture dapat dianggap perangkat lunak
CAAD.
Dalam memprediksi masa depan, skenario
terbaik dan terburuk, keduanya perlu untuk Dalam perjalanannya, teknologi digital
dipertimbangkan. Maka set pertanyaan yang arsitektur secara umum dibagi menjadi 3
perlu untuk didiskusikan lebih jauh adalah, masa, yaitu Masa 2 Dimensi, Masa BIM, dan
bagaimana kecenderungan teknologi masa Masa Desain Komputasi [4].
kini dirancang berkaitan dengan proses 1. Masa 2 Dimensi
otomatisasi?; bagaimana jika pada akhirnya Salah satu produk pertama teknologi dalam
profesi arsitek dan konstruktor dalam proses arsitektur adalah
desain dan konstruksi dapat diotomatisasi pengembanganSketchpad. Sketchpad
sepenuhnya oleh kemampuan komputer?; apa merupakan hasil dari disertasi Ivan
dampak yang mungkin terjadi pada profesi Sutherland pada tahun 1963 di
arsitek dan konstruktur di masa depan?; dan Massachusetts Institute of Technology
apakah ada hal yang perlu disiapkan pada (MIT). Sutherland mengembangkan
masa sekarang terhadap kemungkinan Sketchpad lebih jauh dan membuat kontak
tersebut? dengan grup penggagas CADyang berada
di MIT[3].
ARSITEKTUR DIGITAL
Sketchpaddianggap sebagai salah satu
Dewasa ini dunia arsitektur telah sangat lekat batu pijakan penting dalam dunia komputer
dengan penggunaan media digital dalam selama 4 dekade dan pada tahun 1988
mendesain. Baik sebagai media presentasi memenangkan Turing Award[3]. Sketchpad
maupun media proses desain, media digital memudahkan untuk menggambar pada
telah mengubah cara arsitek melakukan layar dengan bantuan light pen, gambar
pekerjaannya. juga mudah untuk diduplikasi, sehingga
dapat digunakan untuk teknologi
Perkembangan arsitektur digital sangat pendukung beberapa progam komputer
dipengaruhi oleh perkembangan komputer. pada masanya. Sketchpad merupakan
Tujuan pembuatan komputer pertama lebih teknologi universal yang penggunanya
menjurus pada perhitungan dengan skala yang tidak hanya kalangan arsitek, namun juga
cukup besar, seperti perhitungan sensus digunakan beberapa profesi lain.
penduduk, hingga perhitungan ukuran
bangunan-bangunan besar [21]. Masa CAD 2 dimensi dimulai sekitar
Perkembangan komputer yang sangat cepat dekade 1980-an. Sesuai sejarah yang
mempengaruhi arsitek visioner pada waktu itu tercatat, CAD merupakan program
untuk menciptakan beberapa alat yang dapat komputer pertama yang mengadopsi
desain bangunan menjadi gambar 2
47
Jurnal Arsitektur NALARs Volume 16 Nomor 1 Januari 2017 : 43-60
ISSN 1412-3266
dimensi. Namun CAD secara teoritis hanya kalkulasi rencana anggaran pada tahap
mengganti media gambar yang awalnya desain; serta meningkatkan efisiensi energi
kertas menjadi data komputasi dan sering dan bangunan yang berkelanjutan [23].
dianggap gagal dalam memanfaatkan
potensi komputer [4]. Software yang termasuk dalam BIM dan
sering digunakan seperti halnya
2. Masa BIM AutodeskRevit, AutoCAD, Ecotect, Green
Berbeda dengan CAD tradisional, BIM Building Studio, Robot, QTO, Buzzasaw,
(Building Information Modelling) merupakan Contructware, dan lainnya. Beberapa
representasi digital dari kondisi fisik dan alternatif lain BIM ialah GraphisoftArchiCAD
karakteristik bangunan asli. BIM dan MEP Modeler. Salah satu software
menawarkan mendesain dengan yang paling mudah ditemukan dan paling
kompleksitas seperti layaknya bangunan mudah digunakan adalah SketchUp. [24]
asli [22]. BIM memudahkan proses desain Meskipun dianggap memiliki keunggulan
arsitek dalam menentukan bahan hingga dibanding CAD tradisional, penggunaan
struktur yang tepat untuk bangunan BIM dikritisi karena pemanfaatannya dalam
tersebut. proses desain sebagian besar hanya
bergantung kepada komponen yang sudah
Pengembangan BIM telah dimulai pada disiapkan dalam software [25]. Akibatnya,
dekade 1980-an dan saat ini, BIM umum desain bangunan tampak hanya sebatas
digunakan sebagai metode untuk gabungan dari komponen yang sudah
mengontrol proses desain bangunan. BIM disediakan semata. Selain itu, penggunaan
menyediakan kemampuan secara digital BIM sebagai metode mendesain masih
untuk mengkoordinasikan proses belum memanfaatkan secara penuh
membangun yang kompleks dari tahap kemampuan komputasi dari teknologi
desain hingga kondisi aktual [4] komputer [4].
48
Automatictecture : Otomatisasi Penuh dalam Arsitektur Masa Depan
(M. Galieh Gunagama dan Nur Fitri Lathifa)
dihasilkan menggunakan AAD tidak diklaim sebagai yang terbaik dalam memenuhi
memiliki informasi tambahan apapun selain kriteria yang diminta.
mengenai geometri itu sendiri. Informasi
dalam scriptdiolah dan menghasilkan Turrin, Buelow, & Stouffs [29]mengkritisi
model geometri yang tidak mengandung bahwa dalam proses desain arsitektur
informasi parametris apapun [4]. tradisional, praktik menyediakan eksplorasi
Berdasarkan konsep aplikasinya, AAB alternatif desain yang beragam kurang
tampak sebagai gabungan antara AAD dan diminati. Arsitek pada umumnya hanya
BIM. Pada masa depan gabungan mengeksplorasi sebagian kecil kandidat
keduanya dianggap berpotensi desain yang berakibat pada kebanyakan
menawarkan kemungkinan baru dalam proses desain hanya berfokus pada
desain bangunan karena AAB kemungkinan desain yang relatif sempit. Hal
memproduksi objek sebagai hasil dari ini terjadi disebabkan antara lain oleh
proses pemodelan [4]. Pengembangan keterbatasan waktu dan batasan kognitif [29].
AAB, menurut Humppi [4], berhubungan
lekat dengan perkembangan perangkat Keterbatasan yang ada tersebut dapat diatasi
digital yang memungkinkan integrasi antara dengan adanya teknologi komputer. Seperti
AAD dan BIM. Dukungan komunitas yang yang telah disampaikan di depan, bahwa
ada dapat dimanfaatkan untuk dengan berkembangnya kemampuan
menyebarkan informasi dan memproses data pada komputer, maka proses
mengembangkan perangkat baru yang pencarian alternatif desain dapat dikerjakan
dapat membantu pencarian solusi alternatif dengan lebih cepat dan dapat menghasilkan
dalam mendesain. alternatif yang lebih kompleks.
Pada masa sekarang, diskusi AAD dan AAB Secara konseptual, semua informasi yang
masih berpotensi untuk dikembangkan ke dibutuhkan dalam mendesain dapat dikonversi
dalam cakupan otomatisasi. Dalam konsep menjadi data parametris. Semua batasan dan
pengembangan di masa depan, proses arahan desain, modul dan standar ukuran,
mendesain, selain dituntut untuk dapat perilaku manusia, serta kondisi lingkungan dan
menjadi indah secara estetis, perlu pula untuk properti, pada dasarnya merupakan informasi
dapat cepat menghasilkan alternatif desain logis yang dapat diubah menjadi data numerik.
yang tanggap terhadap kondisi, baik dalam hal Data numerik tersebut menjadi input dalam
performa bangunan yang didesain itu sendiri proses pemodelan parametrik yang dapat
maupun lingkungan sekitarnya. diprogram untuk diolah secara
otomatis,sehingga akan menghasilkan
Eksplorasi alternatif desain yang beragam alternatif solusi desain yang lebih luas [29].
dalam proses desain konseptual dianggap
penting karena dalam penerapannya, adalah Pada masa yang akan datang, dengan adanya
tidak mungkin mengembangkan solusi yang dukungan komunitas, lompatan kecanggihan
tepat hanya dengan satu kali usaha[27]. Ada 2 teknologi, peningkatan kemampuan
keuntungan sehubungan dengan eksplorasi komputasi, dan perkembangan perangkat
alternatif desain menurut Woodbury &Burrow lunak yang memadai, otomatisasi dalam
[28], yang pertama yaitu bahwa dengan proses desain akan tumbuh secara signifikan.
adanya eksplorasi alternatif, maka kekurangan Meskipun demikian, perlu pula untuk disadari
dan hal-hal yang tidak dipertimbangkan bahwa peran arsitek sebagai profesi pada
sebelumnya dalam desain akan tampak. Hal- masa tersebut akan berubah dibandingkan
hal yang sebelumnya tidak tampak tersebut dengan saat ini. Pada masa tersebut
kemudian dapat diinvestigasi lebih jauh untuk otomatisasi akan mengubah lingkup pekerjaan
memperbaiki desain akhir. dan profesi menjadi hal yang mungkin sama
sekali berbeda dibandingkan dengan apa yang
Keuntungan yang kedua adalah bahwa ada pada saat ini.
dengan adanya eksplorasi alternatif desain
yang beragam dapat memunculkan komparasi ROBOTIKA, OTOMATISASI, DAN METODE
antar desain[28]. Perbandingan yang ada KONSTRUKSI NIRAWAK
memerankan titik penting dalam memahami
apakah sebuah desain memenuhi kriteria- Sejak umat manusia ada, ide untuk
kriteria desain yang diharapkan dan menjadi menciptakan peralatan dan perkakas yang
pilihan dibandingkan dengan beberapa desain memudahkan kehidupan adalah bagian dari
lain yang menjadi pertimbangan. Proses ini insting manusiawi. Setelah lebih mengenal
dianggap penting agar desain tidak begitu saja kemajuan teknologi, manusia semakin
49
Jurnal Arsitektur NALARs Volume 16 Nomor 1 Januari 2017 : 43-60
ISSN 1412-3266
50
Automatictecture : Otomatisasi Penuh dalam Arsitektur Masa Depan
(M. Galieh Gunagama dan Nur Fitri Lathifa)
Saat ini AI telah difusikan ke dalam robotika. penerapannya dalam militer dan umum, robot
Hal inilah yang semakin memperkuat citra nirawak diciptakan dengan tujuan untuk
robot sebagai mesin pintar. Dalam definisi mengurangi korban manusia dalam
yang disampaikan Lin, Bekey, & Abney [32], peperangan[37]atau eksplorasi iptek di area
robot adalah mesin bertenaga yang memiliki yang berbahaya dan tak terjangkau manusia
karakteristik mampu merasakan, berpikir seperti zona laut dalam dan perjalanan
bebas, dan bertindak. Fitur robot yang utama antariksa[38, 39]
ialah robot mampu melakukan gerakan
dantidak akan membawa operator manusia. Mesin dengan kemampuan serupa telah
Selain itu, robot dapat dioperasikan semi dikembangkan dalam dunia konstruksi. Hampir
ataupun sepenuhnya otomatis, akan tetapi sama dengan prinsip mesin cetak
tidak bergantung sepenuhnya pada kontrol konvensional untuk media 2 dimensi,
manusia. beberapa tahun belakangan muncul teknologi
alat cetak 3 dimensi untuk mencetak model
Robot yang demikian, pada saat ini dalam skalatis dari data digital ke dalam bentuk
tahap pengembangan terutama untuk aplikasi benda 3 matra. Pengembang di seluruh dunia
militer dengan diciptakannya teknologi menggunakan teknologi tersebut untuk
unmannedmilitary vehicle (kendaraan militer membangun rumah dengan harga terjangkau
nirawak, nir = tanpa; awak = pengendali). dan menargetkan kecepatan dalam proses
Pengembangan robot nirawak juga dilakukan konstruksi[40, 41].
dalam ranah iptek secara umum. Baik
Gambar 7.Bentuk robot “Hadrian” yang Gambar 8. Bentuk robot “SAM” (semi-automated
dikembangkan oleh Fastbrick Robotics [44] mason) yang dikembangkan oleh Construction
Robotics [45]
51
Jurnal Arsitektur NALARs Volume 16 Nomor 1 Januari 2017 : 43-60
ISSN 1412-3266
Saat ini telah dibangun pula mesin yang dapat demikian, peningkatan produktivitas tidak
membantu konstruktor dalam menyusun batu disertai dengan penambahan jumlah
bata. Beberapa perusahaan,seperti Fastbrick pekerjaan. Tingkat partisipasi pekerja, yang
Robotics yang berbasis di Australia dan mana menentukan porsi keaktifan tenaga kerja
Construction Robotics yang berbasis di dalam pekerjaan, telah menurun sejak tahun
Amerika Serikat, mulai memasarkan sejumlah 1990-an [49].
mesin yang dapat melakukan imitasi aktivitas
menyusun batu bata dengan keunggulan yang Beberapa hal yang perlu menjadi perhatian
lebih besar dibandingkan metode konvensional dalam hubungan antara AI, robotika, dan
[42, 43]. pekerjaan manusia dalam prediksi pada tahun
2025 [50], antara lain, adalah saat ini
Mesin-mesin tersebut diklaim dapat bekerja otomatisasi telah menghantam posisi pekerja
kolaboratif dengan tukang; mengurangi biaya kerah biru dalam ranah pekerjaan manual, dan
produksi dan instalasi; meningkatkan bukan tidak mungkin kemunculan inovasi
produktivitas; memperbaiki proses teknologi baru akan mengancam pekerjaan
perencanaan dan alokasi kerja; mengurangi kerah putih pada masa depan. Meskipun
resiko kesehatan dan keselamatan kerja; demikian,pekerja dengan keahlian tinggi akan
memperpanjang masa karir; serta sukses di lingkungan teknologi baru ini –tetapi,
menawarkan tingkat akurasi dan ketepatan mungkin banyak pekerja lain yang akan
yang tinggi[42, 43]. Pada tahap ini manusia mengalami perubahan pola kerja dengan
masih berperan penting sebagai operator hanya menjadi buruh pada pekerjaan industri
dalam mengoperasikan mesin tersebut. pelayanan bergaji kecil, atau bahkan mungkin
Meskipun demikian, hal ini tentu saja akan sepenuhnya dirumahkan. Selain itu,
mengurangi porsi penggunaan tenaga sistem pendidikan tidak mempersiapkan
manusia dalam proses konstruksi secara secara cukup untuk jenis pekerjaan masa
keseluruhan [46, 47]. depan, sedangkan institusi ekonomi dan politik
Aplikasi teknologi serupa masih dapat juga tidak dilengkapi perangkat yang cukup
dikembangkan lebih jauh. Dengan munculnya untuk mengatasi pilihan yang berat
kemajuan di bidang AI dan robotika, bukan tersebut[50].
tidak mungkin metode membangun
konvensional yang menitikberatkan pada Padahal, dalam laporan yang dirilis
kemampuan fisik manusia saat ini akan International Labor Organization(ILO) tahun
tergantikan sepenuhnya dengan kemampuan 2001 menyebutkan bahwa pekerjaan
mesin. konstruksi memiliki karakteristik sebagai
pekerjaan yang tidak membutuhkan sekolah
Kekhawatiran digantikannya manusia dengan atau pendidikan sebelumnya. Hal ini
robot telah sejak awal muncul bersama merupakan fenomena yang terjadi di seluruh
dengan diperkenalkannya kata tersebut. Pada dunia. Survei yang dilakukan di India,
akhir pementasan Capek, digambarkan robot Tiongkok, Brazil, dan Afrika menyebutkan
melakukan pemberontakan terhadap manusia bahwa karakteristik pekerja konstruksi di
dan menghapus seluruh umat manusia yang negara tersebut secara umum adalah mereka
ada di bumi. Berdasarkan kekhawatiran yang berusia muda, berasal dari bagian
tersebut, Asimov, yang berkarya setelah masa masyarakat kurang mampu, kurang
Capek, dengan sangat hati-hati merumuskan berpendidikan, dengan angka buta huruf
program kode etik robotika yang tinggi, dan banyak di antaranya merupakan
memungkinkan robot untuk tidak melakukan pekerja migran dari kawasan rural [51].
tindakan yang membahayakan bagi
manusia[30, 32]. Dalam studi terkini, Chang & Huynh [52]
melaporkan bahwa dalam penelitian di 5
Meskipun pada masa depan robot tidak negara ASEAN(Association of Southeast
mengambil alih posisi spesies tertinggi dari Asian Nations), yaitu Thailand, Indonesia,
manusia. Namun bukan berarti teknologi tidak Vietnam, Filipina, dan Kamboja, ada sekitar
dapat mengambil alih pekerjaan dari manusia. 56% dari seluruh pekerjaan di kawasan
Pengamat bahkan menyebut bahwa AI sudah tersebut berada di zona risiko tinggi digantikan
mengambil alih pekerjaan manusia, hanya saja oleh teknologi dalam satu atau dua dekade ke
manusia tidak sadar akan hal tersebut [48]. depan.Di kelima negara tersebut, sektor
industri penting yang memiliki kapasitas tinggi
Data terbaru menyebutkan bahwa teknologi untuk otomatisasi adalah industri hotel dan
meningkatkan produktivitas dan meningkatkan restoran; perdagangan grosir dan eceran;
ekonomi di Amerika Serikat. Meskipun konstruksi; dan manufaktur atau pabrikasi [52].
52
Automatictecture : Otomatisasi Penuh dalam Arsitektur Masa Depan
(M. Galieh Gunagama dan Nur Fitri Lathifa)
53
Jurnal Arsitektur NALARs Volume 16 Nomor 1 Januari 2017 : 43-60
ISSN 1412-3266
berupa perubahan yang baik maupun komputer adalah kecerdasan kreatif dalam
perubahan yang bersifat merusak. mendesain. Akan tetapi, jika kembali menilik
ke perkembangan teknologi yang ada, bukan
Tanpa adanya otomatisasi pun, saat ini profesi berarti kecerdasan kreatif pada masanya tidak
arsitek sedang dihantam kondisi yang kurang dapat diimitasi oleh komputer.Oleh karena itu,
menguntungkan. Menurut laporan yang dirilis arsitek pada masa kini perlu untuk mengenali
oleh RIBA (Royal Institute of British Architects) dan mempersiapkan diri dengan 3 pendekatan
[58], resesi ekonomi global saat ini seperti yang diproposalkan Wagner [54] demi
mengguncang profesi arsitek di Inggris. Di menghadapi otomatisasi pada masa depan.
tengah persaingan dengan pekerja murah dari
negara berkembang dan konsultan besar, Dalam prediksi tentang pekerjaan pada
arsitek perlu untuk dapat mengembangkan 2030[59, 60], setidaknya ada 1 profesi baru
layanannya tidak hanya sebatas desainer, sehubungan dengan arsitektur yang mungkin
namun sekaligus sebagai problem solver. akan muncul terkait perkembangan
teknologi.Augmented Reality Architect (arsitek
Hal lain yang mengkhawatirkan adalah realitas yang diperluas) adalah pekerjaan
kebutuhan layanan arsitek di Inggris telah sehubungan dengan arsitektur yang
menurun hingga 40% sejak 2008 dan diprediksikan akan memiliki deskripsi
diprediksi pula arsitek pada masa depan akan pekerjaan yaitu mendesain bangunan dengan
dipaksa untuk mampu bergerak di bidang perangkat Augmented Reality (AR). Teknologi
industri konstruksi lain, selain desain. AR merupakan teknologi yang dapat
Sedangkan perusahaan jasa arsitek yang memperluas kemampuan visual manusia yang
tetap stabil adalah praktik arsitek lokal, arsitek diprediksi akan membantu melihat dunia
bintang berskalainternasional, praktik spesialis dengan persepsi yang berbeda. Artinya,
niche, dan praktik berbasis penyedia jasa pekerjaan Arsitek AR dapat dianggap sebagai
tradisional [58]. bentuk retrofitting terhadap profesi arsitek.
Pada dasarnya, proses kreatif masih berada di
Laporan RIBA menyinggung pula tentang tangan arsitek, namun ada keahlian baru yang
pendidikan arsitek yang semakin eksklusif dan dapat dimanfaatkan untuk membantu proses
terpisah dari industri secara umum [58]. Hal ini desain dalam kurun waktu kurang dari dua
membuat arsitek kurang menyadari posisinya dekade ke depan.
sebagai bagian dari industri konstruksi,
sementara pada umumnya arsitek meletakkan Pekerjaan arsitek pada masa depan dengan
dirinya sebagai bagian dari sektor kreatif. karakteristik blending dan problem solving
Padahal kontribusi ekonomi personal dari belum banyak didiskusikan sebelumnya. Salah
sektor kreatif dianggap kurang satu prediksi pekerjaan yang menggabungkan
menguntungkan dibandingkan dengan dari 2 keahlian pada masa depan adalah semacam
sektor konstruksi. Sehingga, RIBA Desainer AI untuk Perangkat LunakArsitektural
menyarankan agar arsitek dapat lebih terbuka (AI Designer for Architectural Software).
dengan ketrampilan baru termasuk di bidang Pengembangan perangkat lunak arsitektural
finansial dan industri secara luas [58]. dengan otomatisasi tidak hanya membutuhkan
Frey & Osborne [53]berpendapat hampir pemikiran logika programer handal, namun
semua pekerjaan dapat diotomatisasikan juga perlu sentuhan artistik seorang arsitek.
kecuali untuk 3 tugas tertentu. Pada masa sekarang ini, pengembang
Berdasarkankarakter tugas yang tidak bisa software adalah tim yang terdiri dari arsitek
diotomatisasikan tersebut, 9 variabel dan programer, namun kebutuhan untuk
digunakan Frey & Osborne [53] dalam adanya seorang atau sebuah tim yang terdiri
mengklasifikasikan pekerjaan. Pertama adalah dari arsitek sekaligus programer tidak dapat
tugas mengenai persepsi dan manipulasi yang dipungkiri akan muncul dari perusahaan
meliputi kelincahan jari-jemari; kelincahan desain dan konstruktor.
manual;serta kerja di ruang sempit. Kedua
adalah tugas kecerdasan kreatif yang meliputi Faktor pendorongnya antara lain adalah
orisinalitas; dan seni murni. Sedangkan yang mahalnya harga softwaredan lisensi untuk
ketiga adalah tugas kecerdasan sosial yang korporasi yang dikeluarkan vendor besar yang
meliputi persepsi sosial; negosiasi; persuasi; dapat berpotensi mengurangi keuntungan
serta membantu dan merawat orang lain. perusahaan. Selain itu, permasalahan hukum
terkait orisinalitas desain yang terekam dalam
Berdasarkan kategori tersebut, salah satu media digital akan menjadi hal yang dapat
kemampuan yang wajib dimiliki arsitek namun mengancam pada kurun waktu satu sampai
tidak mungkin untuk digantikan dengan dua dekade ke depan. Oleh karena itu,
54
Automatictecture : Otomatisasi Penuh dalam Arsitektur Masa Depan
(M. Galieh Gunagama dan Nur Fitri Lathifa)
kebutuhan untuk menggunakan software yang arsitek pada kurun waktu lebih dari dua
dapat meminimalisir tindakan klaim sepihak dekade ke depan.
dan plagiarisme sebuah karya arsitektur akan
semakin meningkat. Dalam skenario terburuk pada masa depan,
profesi arsitek dan konstruktor akan
Hal ini dapat pula memunculkan profesi baru, sepenuhnya digantikan oleh mesin
yaitu semacam Arkeolog Digital Arsitektur berkecerdasan. Pada masanya AI akan
(Digital Architecture Archeologist). Pekerjaan menggantikan peran arsitek dan konstruktor
ini serupa arkeolog yang mencari temuan dalam mendesain dan membangun dengan
dalam data arsitektur lama yang berbentuk mengeliminasi segala kekurangan yang dimiliki
digital dan sudah berubah bentuk, serta manusia. Sebaliknya, dalam skenario terbaik,
berupaya untuk membuktikan bahwa sebuah manusia dapat bekerja berdampingan dengan
desain adalah milik satu pihak yang berseteru AI dalam desain dan konstruksi bangunan.
di persidangan. Karakteristik blending antara Segala kekurangan manusia akan dikurangi
arsitek, programer, dan praktisi hukum dapat sampai batas tertentu atau bahkan ditutup
menjadi profesi baru pada masa yang akan samasekali dengan adanya AI.
datang.
Bagaimanapun skenario yang mungkin terjadi
Sesempurna apapun program AI yang tersebut, ada 1 hal penting yang perlu untuk
diciptakan manusia, akan selalu ada selalu diingat. Bahwa 2 kondisi tersebut dapat
kemungkinan untuk AI melakukan kesalahan. terjadi sebagai pencapaian tertinggi umat
Pada masa depan yang jauh – dalam skenario manusia. Hal ini sejalan dengan pandangan
terburuknya, yaitu – saat AI dan robotika Saletan [35] merujuk atas keberhasilan
sudah mampu untuk menggantikan profesi komputer mengalahkan manusia dalam
arsitek dan konstruktor, maka tugas perawatan permainan catur.
perangkat lunak dan keras mesin canggih
tersebut akan jatuh ke tangan manusia. “In the big picture, whetherthe computer beats
Seorang Automatictecture Assistant(Asisten us isn't important. Either way, it's a human
Otomatiktektur; gabungan Automatic dan triumph. In fact, it's agreater human triumph
Architecture) akan bertugasmembantu when the computer wins, because the only
menyelesaikan permasalahan yang muncul thing harder thanoutsmarting a computer is
akibat otomatisasi desain yang kurang tepat. figuring out how it got outsmarted and
Selain itu, profesi inilah yang bergerak lebih teaching it torecognize that kind of trap next
dahulu dalam penelitian pengembangan AI time, when you won't be there to coach it. As
arsitektural dan pelaksana perawatan berkala a player,you can conceive a brilliant move
mesin canggih tersebut.Deskripsi tersebut without understanding where it came from. As
dapat dilihat sebagai bentuk profesi yang aprogrammer, you have to do something
bergerak dalam problem solving pada masa much harder: articulate rules that will
depan. generatesuch brilliance.” [35]
Pada masa depan yang jauh, arsitek juga Selain itu, adalah pencapaian tertinggi
dituntut untuk mampu menyelesaikan masalah manusia pula, bahkan jika pada akhirnya
sosial yang terjadi akibat perubahan global sebuah bangunan dapat didesain dan
dalam hubungannya dengan perkembangan dikonstruksi sepenuhnya oleh mesin. Karena
teknologi. Seorang arsitek perlu juga untuk bagaimanapun, arsitektur dan bangunan
mampu untuk memahami dan menjadi hanya dapat digunakan oleh manusia, dan
penghubung antar manusia, serta melakukan dikatakan berfungsi jika bisa dimanfaatkan
inovasi terkait ruang beraktivitas. Seorang sepenuhnya oleh manusia. Tanpa adanya
Space Planner (Perencana Ruang) pada masa manusia yang memanfaatkannya, maka
depan perlu untuk dapat menguasai dan bangunan hanya akan menjadi sekadar
menaklukkan batasan-batasan dalam metode tumpukan bata dan semen, hanya sebatas
membangun, baik di muka bumi maupun di kumpulan batu dan kayu, atau gabungan tak
tempat yang tidak biasa, seperti halnya kondisi bermakna dari material bangunan yang ada.
pada planet lain. Dalam skenarionya yang
terbaik, seorang arsitek manusia akan sangat Adalah sebuah mimpi indah jika robot nirawak
terbantu dalam menyelesaikan permasalahan cerdas dapat dilepas di kawasan yang baru
desain dengan alternatif solusi terbaik yang saja tertimpa bencana, lalu kemudian secara
dapat direkomendasikan kepadanya oleh otomatis mendesain dan membangun
mesin berkecerdasan. Hal ini merupakan bangunan dari bahan seadanya dalam kondisi
bentuk problem solving lain dalam profesi yang serba terbatas bagi para penyintas yang
55
Jurnal Arsitektur NALARs Volume 16 Nomor 1 Januari 2017 : 43-60
ISSN 1412-3266
bertahan hidup. Setidaknya, satu kebutuhan tergantikan seiring kebutuhan manusia dan
dasar berupa tempat bernaung bagi para perkembangan teknologi. Karena dalam waktu
penyintas dapat terpenuhi ditengah hiruk-pikuk dekat otomatisasi akan mulai menggantikan
kekacauan dalam kondisi pascabencana. profesi yang berbasis tindakan repetitif dan
imitasi kekuatan fisik manusia, sehingga
Dalam kondisi konflik, skenario serupa juga strategi bertahan dalam menghadapi kondisi
dapat diaplikasikan. Robot nirawak yang tersebut adalah dengan menguasai keahlian
mampu otomatis mendesain dan membangun berbasis kognitif. Hal ini dapat ditempuh
bagi pengungsi akibat konflik merupakan angin dengan mengembangkan ketrampilan baru
segar ditengah kondisi yang serba tidak yang dapat memperluas profesi yang sudah
memungkinkan.Sedangkan dalam skenario ada.
eksplorasi luar angkasa, jika pada masa depan
manusia berhasil melakukan kolonisasi di Hal ini dapat diartikan bahwa pada masa kini,
planet lain, maka robot cerdas nirawak yang institusi pendidikan dan politik perlu untuk
dibekali keahlian mendesain dan membangun mempersiapkan diri dalam menghadapi masa
akan sangat membantu manusia ketika depan dalam hubungannya dengan
dilepaskan di kawasan ekstrim luar bumi untuk otomatisasi. Institusi pendidikan arsitektur
melaksanakan tugasnya menciptakan area perlu lebih membuka diri pada disiplin ilmu
tinggal yang aman. lain, terutama yang berhubungan dengan
teknologi dan industri. Hal ini bukan berarti
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI perlu untuk mengurangi aspek kreatif dalam
pendidikan arsitektur, yang mana merupakan
Diskusi mengenai prediksi masa depan adalah dasar ketrampilan yang sangat dibutuhkan
diskusi yang kuno. Akan tetapi, selama seorang arsitek, namun lebih dalam membuka
manusia masih terbatasi dengan waktu dan kesempatan diskusi yang terkait antara desain
usia, maka masa depan tidak akan pernah dan teknologi.
habis sebagai inspirasi untuk didiskusikan.
Dalam otomatisasi, pemahaman mendalam
Sebagaimana yang didiskusikan pada bagian terkait teknologi digitaladalah inti dalam
sebelumnya, bahwa ada prediksi yang dapat menyusun program untuk dapat
terjadi terkait skenario masa depan mewujudkannya. Sehingga, hubungannya
otomatisasi arsitektur dan konstruksi. Baik dengan konteks otomatisasi arsitektur, salah
pada skenario yang terbaik maupun terburuk, satu jalan yang dapat ditempuh arsitek untuk
arsitektur akan bermetamorfosis menjadi mempersiapkan kondisi masa depan adalah
lingkup pekerjaan yang baru, dengan segala dengan mempelajari lebih dalam ketrampilan
kelebihan dan kekurangannya. Pada diskusi ini pemrograman digital. Profesi niche yang timbul
memang tidak disinggung mengenai dari fusi antara dua ketrampilan khusus adalah
perkembangan teknologi lain – seperti internet salah satu karakteristik profesi yang akan
yang sangat berpengaruh belakangan ini, – bertahan menghadapi perubahan global terkait
studi desain, serta aspek-aspek lain mengenai otomatisasi.
kehidupan sosial dan lingkungan beserta
dampaknya dalam perspektif arsitektur. Pada akhirnya, apakah nantinya otomatisasi
Diskusi dalam lingkup perkembangan mampu mengubah lansekap profesi secara
teknologi digital dan robotika baik dari global, hanya waktu yang dapat
arsitektur maupun konstruksi dianggap telah membuktikannya. Apapun yang terjadi, hal
cukup luas untuk dibahas. tersebut dapat mewujud sebagai puncak
tertinggi capaian umat manusia dalam bidang
Beberapa hal dapat dipetik dari diskusi di iptek. Otomatisasi dalam arsitektur perlu dilihat
bagian sebelumnya, antara lain dengan melalui perspektif terbuka penuh pengharapan
melakukan eksperimen desain, konstruksi tertinggi, dan bukan kekhawatiran yang
realitas dapat ditelisik kembali. Dengan menjadikannya semakin tertutup.
mempertanyakan ide yang dianggap umum
dan mengkritik teknologi dan ideologi yang
sekarang ada, manusia dapat merumuskan DAFTAR PUSTAKA
kembali kemungkinan alternatif lain dalam
hubungannya dengan kondisi masa depan. [1] G. E. Moore. (1985). “Cramming more
components onto integrated circuits,”
Pertumbuhan teknologi yang terjadi selain Electronics. Volume 38. Number 8.19
tidak dapat dihindarkan, juga memunculkan April 1965.
banyak kemungkinan baru. Profesi muncul dan
[2] T. Simonite. (2016). “Moore‟s Law Is
56
Automatictecture : Otomatisasi Penuh dalam Arsitektur Masa Depan
(M. Galieh Gunagama dan Nur Fitri Lathifa)
57
Jurnal Arsitektur NALARs Volume 16 Nomor 1 Januari 2017 : 43-60
ISSN 1412-3266
58
Automatictecture : Otomatisasi Penuh dalam Arsitektur Masa Depan
(M. Galieh Gunagama dan Nur Fitri Lathifa)
[47] D. Nield. (2015). Brick-laying robot can Architects?. Royal Institute of British
build a full-sized house in two days. Architects. London.
30 Juni 2015. [Online]. Available: [59] WFS. (2011). The Futurist: 70 Jobs for
http://newatlas.com/hadrian-brick-laying- 2030. Bethesda.MD: World Future
robot-fastbrick/38239/. [Diakses 19 Society.
Agustus 2016].
[60] T. Frey. (2014). 162 Future Jobs:
[48] H. Hodson. (2015). AI interns: Software Preparing for Jobs that Don’t Yet
already taking jobs from humans. 31 Exist. Futurist Speaker, 21 Maret 2014.
March 2015. [Online]. Available: [Online]. Available:
https://www.newscientist.com/article/mg2 http://www.futuristspeaker.com/business-
2630151.700-ai-interns-software-already- trends/162-future-jobs-preparing-for-jobs-
taking-jobs-from- that-dont-yet-exist/. [Diakses 22 Agustus
humans/#.VY2CxPlViko. [Diakses 12 2016].
Agustus 2016].
[49] M. Y. Vardi. (2016). Are robots taking
our jobs? [Online]. Available: DAFTAR GAMBAR
https://theconversation.com/arerobots-
takingourjobs56537. [Accessed 6 April
2016]. Gambar 1. Konstruksi Mini Sky City di
[50] Pew Research Center. (2014). AI, Changsa,Tiongkok oleh Broad
Robotics, and the Future of Jobs. Sustainable Building [6]…45
[51] ILO. (2001). The construction industry Gambar 2. Bangunan 10 lantai dengan waktu
in the twenty-first century: Its image, konstruksi tercepat di Mohali, India oleh
employment prospects and skill Synergy Thrislington [5]45
requirements. International Labour Gambar 3. Citra konsep Walking City oleh Ron
Organization. Jenewa. Herron [14]46
Gambar 4. Citra konsep Plug-In City oleh
[52] J.-H. Chang dan P. Huynh. (2016). Peter Cook [15]46
ASEAN in transformation : the future Gambar 5. Adegan interaksi antara manusia
of jobs at risk of automation. Jenewa: (kiri) dan robot (kanan) dalam R.U.R. oleh
International Labour Office. Bureau for Karel Capek [34]50
Employers‟ Activities. Gambar 6. Printer 3D untuk mencetak
[53] C. Frey and M. Osborne. (2013).The bangunan yang dikembangkan tim WASP
future of employment: How (World‟s Advanced Saving Project) dari
susceptible are jobs to Italia [41]51
computerisation?. University of Oxford. Gambar 7. Bentuk robot “Hadrian” yang
[54] C. G. Wagner. 2011. "Emerging Careers dikembangkan oleh Fastbrick Robotics
and How to Create Them,” dalam The [44]51
Futurist: 70 Jobs for 2030. Bethesda. Gambar 8. Bentuk robot “SAM” (semi-
World Future Society. automated mason) yang dikembangkan
[55] P. Tucker. (2011). "A Clash of Ideas and oleh Construction Robotics [45]51
Ideals,” dalam The Futurist: 70 Jobs for
2030. Bethesda. World Future Society.
[56] L. Grozdanic. (2016). Algorithm vs.
Architect: Will Machines Design the
Cities of the Future?. [Online].
Available:
http://www.archipreneur.com/algorithm-
vs-architect-will-machines-design-the-
cities-of-the-future/. [Accessed 19
Agustus 2016].
[57] D. Davis. (2015). Why Architects Can't
Be Automated. [Online]. Available:
http://www.architectmagazine.com/techn
ology/why-architects-cant-be-
automated_o. [Accessed 19 Agustus
2016].
[58] RIBA. (2010). The Future for
59
Jurnal Arsitektur NALARs Volume 16 Nomor 1 Januari 2017 : 43-60
ISSN 1412-3266
60