Anda di halaman 1dari 21

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.

SH DENGAN DIAGNOSA MEDIS


CKD (CHRONIC KIDNEY DISEASE)
DI RUANG PAV. 2 RSUD KOTA SALATIGA

Di Susun Oleh :
Alfin Priyantono
Dewi Marwiyanti
Maya Syulfharita
Norberta Marice
Tri Winarni

PROGAM STUDI PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KARYA HUSADA
SEMARANG
2018

ASUHAN KEPERAWATAN NY. SH


DENGAN DIAGNOSA MEDIS CKD

Nama Mahasiswa : Kelompok Pav.2

Tempat Praktek : Ruang Pav. 2 RSUD Salatiga

Tanggal : November 2018

I. PENGKAJIAN
Pengkajian dilakukan hari Minggu tanggal 18 November 2018 di ruang Paviliun 2 Rumah
Sakit Umum Daerah Salatiga secara alloanamnesa dan autoanamnesa.
A. IDENTITAS
1. Identitas Klien
Nama : Ny. SH
Umur : 52 th
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Kristen
Suku / Bangsa : Jawa/Indonesia
Status Perkawinan : Janda
Pendidikan Terakhir : S1
Pekerjaan : PNS Guru
Alamat : Getasan, Kab Semarang
No. RM : 18-19-406628
Diagnosa Medis : CKD
Tanggal masuk RS : 08 November 2018 jam : 07.00 wib
2. Identitas Penanggung Jawab
Nama : Tn. CB
Umur : 41 th
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Alamat : Salatiga
Hubungan dg klien : Anak

B. RIWAYAT KESEHATAN
1. Keluhan Utama
klien mengatakan sesak dan mual
2. Riwayat kesehatan Sekarang
klien datang ke IGD RSUD Kota Salatiga karena megalami vertigo, setelah
beberapa hari dirawat diketahui klien mengalami penyakit gagal ginjal kronis dan
gejala stroke.
3. Riwayat kesehatan Dahulu
Klien mengatakan sebelumnya pernah dirawat di RS dengan diagnosa hipertensi
dan jantung.
4. Riwayat Kesehatan keluarga
Klien mengatakan memiliki riwayat penyakit keluarga yaitu hipertensi. Selain itu
keluarga mengatakan kakak kandung dari klien meninggal karena diagnosa CKD.
5. Genogram

X X X X

X X Ny.
R

Keterangan :
: Laki – laki : orang terdekat
: Perempuan : Pasien

: Laki – laki Meninggal : Tinggal Serumah

Keterangan: Klien merupakan anak kedua dari 11 bersaudara. kakak klien sudah
meninggal 3 tahun yang lalu karena penyakit gagal jingal. suami klen
juga sudah meninggal 6 tahun yang lalu karena kanker tenggorokan. saat
ini klien berumur 52 tahun.

C. REVIEW of SISTEM (ROS)


Keadaan Umum : lemah
Kesadaran : Apatis
Skala Koma Glasgow : V: 4 M: 5 E: 3
TB/BB : 155 cm / 60 kg
IMT : 25,1 (Normal)
TTV : N: 67x/mnt S: 36,30C RR: 28x/mnt T: 195/83 mmHg

1. Sistem Pernafasan
Gejala (Subjektif) :
a. Pasien mengatakan sesak napas
b. Pasien mengatakan tidak mempunyai riwayat penyakit pernapasan (bronkitis,
asma, TBC, emfisema dan pneumonia)
c. Pemajan terhadap udara berbahaya: klien tidak pernah terpajan udara berbahaya
d. Kebiasaan merokok: klien tidak merokok
e. Batuk: Klien tidak batuk.
f. Sputum: Klien tidak ada sputum
Penggunaan alat bantu: penggunaan otot bantu pernafasan/retraksi dada, cuping
hidung.
Tanda (Objektif) :
a. Inspeksi
- Kelainan tulang belakang : Tidak ada
- Warna Kulit : Tidak sianosis
- lesi pada dinding dada : tidak ada
- luka post operasi : terdapat luka post OP pemasangan double
lumen pada dada kanan
- Terpasang WSD : tidak ada
- Dada : bentuk dada simetris
- Pergerakan dada : normal
- Frekuensi dan Irama Pernafasan: 28 x/menit/ reguler
- Pola Nafas : dispnea
- Retraksi : tidak ada
b. Palpasi
- Nyeri tekan : Tidak ada
- Massa abnormal : Tidak ada
- taktil fremitus : vokal fremitur kanan dan kiri sama
- Ekspansi paru : Normal
c. Perkusi : Sonor disemua lapang paru
d. Auskultasi : Suara nafas Vesikuler

2. Sistem Kardiovaskuler
Gejala (Subjektif)
a. Palpitasi/takikardi: tidak ada
b. Pasien mengatakan tidak ada nyeri dada
c. Keluarga mengatakan klien memiliki riwayat minum obat isosorbid dinitrate
(ISDN).
Tanda (Objektif)
a. Inspeksi
- Sklera : Tidak ikterik
- Konjungtiva : Anemis
- ictus cordis : tidak tampak
- pulpasi katub : tidak nampak
b. Palpasi
- Heart rate
Frekuensi : 67x/menit
Irama : Teratur
Isi nadi : Kuat
- Arteri karotis : Teraba
- Ekstremitas : terdapat edema pada palpebra, perut dan ekstremitas kanan
atas
- Kulit : hangat
- Capilarry refill : < 3 detik
c. Perkusi
- Bunyi perkusi jantung : pekak
- Batas jantung : Normal
d. Auskultasi
- Bunyi jantung I,II : terdengar bunyi lub dub teratur
- Gallop : tidak ada
- Murmur : tidak ada
3. Sistem gastrointestinal
Gejala (Subjektif):
a. Diit biasa: Rendah garam 1700 kkal, rendah protein, rendah kalium, tinggi sehat.
b. jumlah makan per hari: 3x dalam 1 hari
c. Makan terakhir: makan klien melalui NGT dengan takaran 3 sendok susu dan 100
ml air hangat setiap 4 jam sekali, cairan infus masuk sebanyak 500 ml/24 jam
d. Mual muntah: klien mengalami mual
e. Nyeri ulu hati: pasien mengatakan tidak merasakan nyeri di bagian ulu hati.
f. Alergi makanan: pasien mengatakan sebelumnya tidak memiliki riwayat alergi
makanan jenis apapun
g. Masalah mengunyah/menelan:
- pasien tidak memiliki masalah menelan/ mengunyah, namun klien terpasang
NGT.
h. Pola BAB: Keluarga mengatakan BAB klien tidak teratur, tidak ada riwayat
perdarahan dan hemoroid.

Tanda (Objektif)
a. Kondisi mulut: Gigi: lengkap tidak ompong, berwarna kekuningan, mukosa
mulut: tampak kering, pecah-pecah, Lidah : lidah tampak kotor dan kering.
b. Antropometri
Berat badan : 60 kg
Tinggi badan : 155 cm
IMT : 25,1 (Normal)
LILA : 28 cm
c. Biochemical
Hb : 8.1 gr/d (normal: 11,5-16,5)
Ureum : 226 (normalnya: 10-50)
Creatinine : 11.0 (normalnya : 0.6-1.1)
d. Clinical appearance: keadaan umum pasien tampak lemah dan klien makan
menggunakan alat bantu (NGT).
e. Diet (gangguan/kebiasaan pola makan): klien diet rendah garam 1700 kkal,
rendah protein, kalium, tinggi serat. Klien mendapatkan susu sebanyak 100 ml.
f. Inspeksi : perut pasien besar karena acites
g. Auskultasi
- Bising usus : 12 x/mnt
- Pengkajian peristaltik : normal
h. Palpasi : tidak ada nyeri tekan, terdapat penumpukkan cairan.
i. Perkusi : thympani
j. Hemoroid : klien tidak memiliki riwayat hemoroid

4. Sistem perkemihan
Gejala (Subjektif)
a. Riwayat penyakit ginjal/kandung kemih : Klien memiliki riwayat gagal ginjal
kronik.
b. Riwayat penggunaan diuretik: klien memiliki riwayat penggunaan diuretik
c. Rasa nyeri/terbakar saat kencing : tidak ada
d. Kesulitan BAK: Klien terpasang kateter urine. Pengeluaran urin klien tidak
normal
Tanda (Objektif)
a. Pola BAK: Klien terpasang kateter urine. klien BAK + 200 cc setiap 5 jam.
b. Perubahan kandung kemih : tidak ada distensi kandung kemih
c. Karakter urine:Warna kuning

5. Sistem persyarafan
Gejala (Subjektif)
a. Rasa ingin pingsan/pusing : tidak ada
b. Sakit kepala : ada
c. Kesemutan/kelelahan : tidak ada
d. Kesulitan menelan : tidak ada
e. Gejala sisa stroke : klien bicara pelo
f. Kejang : klien tidak memiliki riwayat kejang
Tanda (Objektif):
- Kesadaran Apatis GCS: E: 3 M:5 V: 4

6. Sistem immune
Gejala (Subjektif): tidak ada masalah pada sistem ini
Riwayat imunisasi: Klien tidak mengetahui riwayat imunisasinya.

7. Sistem reproduksi
Gejala subjektif:
a. Usia menarche : 15 tahun
b. Lamanya siklus : 28 hari
c. Durasi : 5-7 hari
d. Menopause : 50 tahun
e. perdarahan : tidak ada
Tanda (Objektif):
- Terpasang kateter urine pada klien. tidak ada infeksi, lesi dan perdarahan

8. Sistem muskuloskleletal
Gejala (Subjektif):
a. Riwayat cedera kecelakaan: klien mengatakan tidak pernah menalami cidera
kecelakaan
b. Fraktur/dislokasi: klien mengatakan tidak pernah mengalami fraktur
c. Arthritis: klien tidak mengalami arthritis.
d. Masalah punggung: klien tidak memiliki masalah dengan punggung
e. Riwayat penggunaan kortikosteroid: keluarga mengatakan tidak memiliki riwayat
penggunaan kortikosteroid.
f. Lain-lain: klien memiliki riwayat OP saat pemasangan double lumen.
Tanda (Objektif)
a. Massa/tonus otot : massa dan tonus otot klien normal
b. Postur : postur tubuh klien normal
c. Tremor : klien tidak mengalami tremor
d. Rentang gerak : klien mengalami tingkat ketergantungan penuh,
kekuatan ekstremitas kiri klien mengalami kelemahan

5 4
5 4

9. Sistem endokrin
Gejala (Subjektif):
a. klien mengalami gangguan BAK, klien sulit BAK. klien tidak mengalami
poliuria, polidipsi, polivagi.
b. Susah tidur: keluarga mengatakan klien dapat tidur.
c. Gangguan penglihatan: keluarga mengatakan klien tidak memiliki gangguan
penglihatan.
d. Riwayat penyakit keturunan dalam keluarga : keluarga mengatakan
tidak ada keluarga yang memiliki riwayat gangguan sistem endokrin.
e. klien tidak memiliki riwayat cidera kepala
Tanda (Objektif):
a. Keterlambatan pubertas: keluarga mengatakan klien tidak mengalami
keterlambatan pubertas.
b. Tubuh sangat pendek: tidak ada
c. Tremor: tidak ada
d. Berjerawat banyak: tidak ada
e. moon face: tidak ada
f. Luka sulit sembuh: klien mengatakan tidak memiliki luka yang sulit sembuh

10. Sistem integument


Gejala subyektif:
a. Riwayat gangguan kulit: tidak ada
b. keluhan klien: tidak ada
Tanda Objektif:
a. Kulit klien terlihat kering, tidak ada lesi, tidak ada ruam, dll

11. Sistem sensori : tidak ada gangguan pada sistem sensori, klien masih dapat
merasakan rangsangan nyeri.

12. Sistem hematologi


a. Riwayat kesehatan keluarga (anemia/ perdarahan): keluarga klien tidak ada yang
memiliki riwayat anemia.
b. Riwayat kesehatan klien (anemia/ perdarahan) : klien mengalami anemia
c. Jenis golongan darah: O, tidak ada tanda infeksi dan perdarahan

D. DATA PENUNJANG
1. Pemeriksaan Laboratorium
Nama : Ny. SH
Ruang : Pav. 2
Tanggal periksa: 12-11-2018

NILAI
PEMERIKSAAN HASIL SATUAN METODA
RUJUKAN
HEMATOLOGI
- Hemoglobin 8.1* 11,5-16,5 g/dl Colorimetric
- Leukosit 9.12 4,50-11,00 10^3/uL Impedance
- Trombosit 203 150-450 10^3/uL Impedance
- Hematokrit
24.6 30,0 % Analyzer Calculates
- Eritrosit
- MCV 2.91 3,80-5,80 10^6/uL Impedance
- MCH 84.7 80-96 Fl Analyzer Calculates
- MCHC 27.8 28-33 Pg Analyzer Calculates
HITUNG JENIS: 32.9 33-36 g/dl Analyzer Calculates
- Eosinofil
- Basofil 2.3 2-4 %
- Limfosit 0.6 0-1 %
- Monosit 12.2 25-60 % Impedance
- Neutrofit
5.3 2-8 %
KIMIA :
- Ureum 79.6 50-70 %
- Creatinin
- GDS 226* 10-50 Mg/dl Modif-Berhelot
11.0* 0.6-1.1 Mg/dl Jaffe
265 Mg/dl
2. Pemeriksaan diagnostik
a. Rontgen : -
b. EKG : Hasil pemeriksaan EKG adalah Normal Sinus Rythme dengan nadi
100x/menit

Terapi medikasi:

Tanggal dan waktu

Nama obat Dosis Indikasi 18.11.2018 19.11.2018 20.11.2018

P S M P S M P S M

Jenis:Per oral

Prorenal untuk
3x1 tablet meringankan 05 13 21 05 13 21 05 13 21
GGK
Allopurinol 3x 300 Mencegah
pembentukan 05 13 21 05 13 21 05 13 21
mg
batu ginjal
Valsartan mengatasi
1 x 80 mg (hipertensi) dan 05 - - 05 - - 05 - -
gagal jantung
Amlodipine Mencegah
1x10 mg 05 - - 05 - - 05 - -
hipertensi

Flunarizin Mencegah nyeri


1 x 10 mg - 13 - - 13 - - 13 -
kepala

Clobazam mengendalikan
1 x 30 mg - 13 - - 13 - - 13 -
gejala kejang

Atorvastatin menurunkan
1x 20 mg - - 21 - - 21 - - 21
kolesterol

Jenis : Injeksi

Citicoline 3x500 mg Vitamin otak 05 13 21 05 13 21 05 13 21

Omeprazole 2x40 mg Untuk melapisi 05 - 21 05 - 21 05 - 21


lambung

Ceftriaxone 2x1gr Antibiotik 05 - 21 05 - 21 05 - 21

Jenis:Lain-lain

1. Infus KN- 20 tpm Terapi cairan

3B
2. Transfusi 2 Meningkatkan 22.00 WIB 10.00 WIB
HB
PRC
3. Oksigen 3 liter Memenuhi
kebutuhan
oksigen
4. Diet Cair
5. HD 2x dalam menggantikan
fungsi ginjal
1 minggu agar tubuh
(Senin, dapat tetap

kamis) memiliki
keseimbangan
fungsi

Tanda-tanda vital

Jenis Tanggal dan waktu pemeriksaan


II. No 18 November 2018 19 November 2018 20 November 2018
Pemeriksaan P S M P S M P S M
1 TD 106 90 115 148 122 117 175 181 150
61 70 64 79 80 76 69 74 60
2 Suhu 37,7 36,5 36,1 36,6 36,5 36,1 36,6 36,6 36,5
3 Nadi 83 84 82 76 80 87 78 80 85
4 RR 28 28 28 26 24 24 24 24 20
ANALISA DATA

NO SYMPTOM ETIOLOGI PROBLEM


1 DS: Keluarga mengatakan tubuh Gangguan mekanisme Kelebihan volume
klien menjadi bengkak regulasi cairan cairan
DO:
- Tampak asites, edema pada
palpebra, ekstremitas atas dan
bawah klien
- HB: 8,1 g/dl, HT: 24,6%
- TD: 106/61 mmHg, S: 37,7 oC
N:83 x/mnt RR: 28 x/mnt
- Minum + infus: 1350 ml/24 jam
- Pengeluaran urine 200 ml/5
jam=1000ml/24 jam
2 DS: klien mengatakan mengalami Gangguan neurologis Ketidakefektifan
sesak nafas dan nyeri kepala (P: pola nafas
Alih posisi Q: berputar R: kepala
bagian belakang S: 6 T: hilang
timbul)
DO:
- Pola nafas klien takipnea,
- RR: 28 x/mnt
- cuping hidung
- penggunaan otot bantu
pernafasan/retraksi dada

III. PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Ketidakefektifan pola nafas b/d gangguan neurologis, ditandai dengan klien
mengatakan mengalami sesak nafas dan nyeri kepala (P: Alih posisi Q: berputar
R: kepala bagian belakang S: 6 T: hilang timbul), pola nafas klien takipnea, cuping
hidung, penggunaan otot bantu pernafasan/retraksi dada, dan RR: 28 x/mnt.
2. Kelebihan volume cairan b/d gangguan mekanisme regulasi ditandai dengan
keluarga mengatakan tubuh klien menjadi bengkak, tampak asites, edema pada
palpebra, ekstremitas atas dan bawah klien, HB: 8,1 g/dl, HT: 24,6%, TD: 106/61
mmHg, S: 37,7 oC N:83 x/mnt RR: 28 x/mnt, minum + infus: 1350 ml/24 jam,
pengeluaran urine 200 ml/5 jam=1000ml/24 jam.

IV. RENCANA KEPERAWATAN/ INTERVENSI

No .
Tujuan & NOC NIC Tanda tangan
DP
1 Setelah dilakukan tindakan NIC 1: Manajemen elektrolit cairan
selama 3x24 jam, diharapkan 1. Monitor hasil laboratorium
masalah kelebihan volume yang relevan dengan
cairan klien dapat teratasi keseimbangan cairan
dengan kriteria hasil: (Hematokrit, protein, BUN)
NOC 1: Keseimbangan cairan 2. Monitor TTV
dapat terpenuhi ditandai 3. Batasi cairan sebanyak 350
dengan: ml
- Tidak tampak edema 4. Siapkan pasien untuk terapi
- TD dalam batas normal dialysis
- Keseimbangan intake 5. Edukasi keluarga terkait
dan input dalam 24 jam alasan membatasi cairan
- HB dalam batas normal 6. Kolaborasi dengan ahli gizi
untuk diet cair, rendah purin
dan garam serta tinggi kalori
2 Setelah dilakukan tindakan NIC 1: Monitor pernafasan
keperawatan selama 3x24 jam, 1. Monitor kecepatan irama dan
diharapkan ketidakefektifan kesulitan bernafas
pola nafas teratasi dengan 2. Monitor suara nafas
kriteria hasil: tambahan
NOC 1: status pernafasan 3. Monitor saturasi O2
4. Posisikan klien miring
dalam batas normal ditandai
kesamping untuk mencegah
dengan
- Frekuensi pernafasan aspirasi
NIC 2: Terapi O2
dalam batas normal
1. Bersihkan mulut dan hidung
- Tidak ada suara nafas
dengan tepat
tambahan
2. Berikan O2 sesuai kebutuhan
-
klien
3. Monitor aliran O2
4. Edukasi pasien dan keluarga
mengenai penggunaan
perangkat oksigen yang
memudahkan mobilitas
V. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

NO HARI &
TANDA
DP TANGGAL IMPLEMENTASI RESPON PASIEN
TANGAN
PUKUL
1 Minggu, Memonitor kecepatan irama dan DS: klien mengatakan mengalami sesak nafas Maya
18 kesulitan bernafas DO: Klien bernafas cepat, RR 28x/menit
November
2018
07.00

1 07.30 Memberikan O2 DS: klien mengatakan bersedia diberikan oksigen Alfin


DO: Telah terpasang O2 dengan nasal kanul 3 liter. klin tampak
tenang setelah terpasag O2
2 08.00 Memonitor hasil laboratorium DS:- Alfin
Hematokrit, protein, BUN DO: Ht 24,6 % (normal: 30.0%), Urea: 226 (N: 10-50 mg/dl)
2 08.30 Membatasi cairan yang sesuai DS: Keluarga mengatakan tangan dan perut klien bengkak alfin
DO: tampak edema pada tangan kanan, palpebra, dan perut klien
2 09.30 Memberikan edukasi kepada DS: keluarga mengatakan bersedia untuk diberikan edukasi terkait alfin
keluarga terkait alasan pembatasan cairan
membatasi cairan DO: keluarga memahami bahwa pasien gagal ginjal mengalami
penurunan fungsi ginjal untuk memproduksi urin sehingga perlu
pembatasan cairan
2 10.00 Melakukan kolaborasi dengan DS: klien mengatakan bersedia untuk mengikuti program diet dari Alfin
ahli gizi untuk diet yang sesuai hali gizi
DO: klien diberikan neprisol oleh ahli gizi untuk memenuhi
kebutuhan nutrisi sebanyak 200 ml/ 4 jam
2 10.30 Memberikan makan klien DS: Klien mengatakan bersedia untuk diberikan susu (neprisol) lewat maya
melalui selang NGT NGT
DO: telah dimasukkan susu dan obat melalui selang NGT sebanyak
200 ml.
1 11.00 Melakukan pemeriksaan TTV DS: klien mengatakan bersedia untuk dilakukan pengukuran tanda- Alfin
dan saturasi oksigen tanda vital
DO: 106/61 mmHg, 37,7oC, 83 x/mnt, 28 x/mnt, SPO2 95%. oksigen
diberikan sebanyak 3 liter
1 12.00 Memberikan edukasi keluarga DS: keluarga mengatakan bersedia untuk diberikan edukasi terkait Maya
mengenai penggunaan perangkat penggunaan oksigen
oksigen yang memudahkan DO: keluarga memahami cara mengguanakan selang oksigen yang
mobilitas
tidak mengganggu klien saat tidur maupun saat bergerak serta
bersedia memantau air pada humidifier
1,2 13.00 Memberikan cefriaxone 1 gr DS: klien mengatakan bersedia untuk diberikan obat Maya
DO: telah diberikan obat ceftriaxone 1 gr melalui IV bolus dan
Memberikan terapi oral:, prorenal, allopurinol 300 mg, flunarizin 10 mg per oral
allopurinol 3x300 mg, prorenal
3x1 tablet, dan flunarizin 1x10
mg
2 14.00 Memberikan makan klien DS: klien mengatakan bersedia diberikan makan lewat NGT Marice
DO: telah diberikan susu kepada klien lewat NGT sebanyak 200 ml
melalui selang NGT
1 15.00 Memonitor aliran Oksigen DS:- Marice
DO: aliran oksigen klien tampak paten, diberikan sebanyak 3 liter
1 15.30 memonitor suara nafas tambahan DS:- Marice
DO: terdengar suara ronchi (ngorok)
1,2 16.00 Melakukan pengukuran TTV DS: klien mengatakan bersedia dilakukan pengukuran tanda-tanda Marice
vital
DO: TD:115/64 mmHg, S: 36,1oC, N: 84 x/mnt, RR: 28x/mnt, SPO2:
98%
1 17.00 Membersihkan mulut dan hidung DS: klien mengatakan bersedia dilakukan oral hygien Marice
pasien DO: mulut klien tampak kotor, mukosa bibir klien tampak kering
2 18.00 Memberikan makan pasien DS: klien mengatakan bersedia diberikan makan lewat NGT Marice
melalui NGT DO: telah diberikan susu sebanyak 200 ml untuk memenuhi
kebutuhan nutrisi melalui NGT
1,2 21.00 Memberikan obat melalui IV dan DS: klien mengatakan bersedia diberikan terapi obat Tri
peroral DO: telah diberikan ceftriaxone 1 gr dan citicolin 500 mg melalui IV
bolus serta telah diberikan dan prorenal peroral
2 22.00 Memberikan makan pasien DS: klien mengatakan bersedia diberikan makan lewat NGT dewi
melalui NGT DO: telah diberikan susu sebanyak 200 ml untuk memenuhi
kebutuhan nutrisi
19 Nov 05.00 Melakukan pengukuran TTV DS: klien mengatakan bersedia untuk dilakaukan pengukutan TTV Tri
2018 dan saturasi oksigen
1,2 DO: TD: 148/79 mmHg N:76x/mnt S: 36,6oC RR: 26x/mnt SPO2:
98%. oksigen 3 liter
1,2 06.00 Memberikan obat sesuai dosis DS: klien mengatakan bersedia diberikan obat Dewi
kepada pasien DO: telah diberikan obat prorenal, allopurinol 300 mg, valsartan 80
mg, amlodipine 10 mg, citicolin 500 mg, ceftriaxone 1 g
2 07.00 mempersiapkan pasien untuk DS: klien mengatakan bersedia untuk dilakukan tindakan Tri
tindakan dialysis hemodialisis
DO: klien menjalni HD selama 4 jam dengan pengeluaran cairan
sebanyak 1000 cc.
1,2 13.00 Memberikan obat sesuasi dosis DS: klien mengatakan bersedia untuk diberikan obat Alfin
kepada pasien DO: telah diberikan obat ceftriaxone 1 g melalui IV bolus dan
prorenal, allopurinol 300 mg, flunarizin 10 mg per oral
2 14.00 Memberikan makan pasien DS: klien mengatakan bersedia diberikan makan lewat NGT Alfin
melalui NGT DO: telah diberikan susu sebanyak 200 ml untuk memenuhi
kebutuhan nutrisi
1,2 16.00 Melakukan pemeriksaan TTV DS: klien mengatakan bersedia untuk dilakukan pengukuran tanda- Maya
dan saturasi oksigen tanda vital
DO: 122/80 mmHg, 36,5oC, 80 x/mnt, 24 x/mnt, SPO2 98%
1 17.00 Melakukan oral hygien DS: klien mengatakan bersedia dilakukan oral hygien Maya
DO: mulut klien tampak kotor, mukosa bibir klien tampak kering
(dibersikan menggunakan NACL dan Listerin)
1 17.30 Memonitor suara nafas tambahan DS:- Maya
DO: tidak terdengar adanya suara nafas tambahan

1,2 21.00 Memberikan obat melalui IV dan DS: klien mengatakan bersedia diberikan terapi obat Dewi
peroral DO: telah diberikan ceftriaxone 1 gr dan citicolin 500 mg melalui IV
bolus serta telah diberikan allopurinol 300 mg dan prerenal peroral
2 22.00 Memberikan makan pasien DS: klien mengatakan bersedia diberikan makan lewat NGT Marice
melalui NGT DO: telah diberikan susu sebanyak 200 ml untuk memenuhi
kebutuhan nutrisi
1 22.30 Memposisikan klien miring DS: klien bersedia untuk diposisikan miring kesamping Dewi
kesamping untuk mencegah DO: klien tampka nyaman dengan posisi miring kesamping
aspirasi

20 Nov 05.00 Melakukan pengukuran TTV DS: klien mengatakan bersedia untuk dilakaukan pengukutan TTV Marice
2018 dan saturasi oksigen
1,2 DO: TD: 175/69 mmHg N:78 x/mnt S: 36,6oC RR: 24x/mnt SPO2:
99%. oksigen 3 liter
1,2 06.00 Memberikan obat sesuai dosis DS: klien mengatakan bersedia diberikan obat Dewi
kepada pasien DO: telah diberikan obat prorenal 1 tablet, allopurinol 300 mg,
valsartan 80 mg, amlodipine 10 mg, citicolin 500 mg, ceftriaxone 50
mg
1 08.00 Memonitor aliran O2 DS:- Tri
DO: aliran oksigen klien tampak paten, diberikan sebanyak 3
liter/mnt
2 10.00 Membatasi jumlah cairan ynag DS: keluarga mengatakan tubuh klien banyak yang bengkak Alfin
DO: tetesan infus klien dibuat sangat lambat, minuman yang
masuk ketubuh pasien
diberikan klien diminimalkan
1,2 11.00 Melakukan pemeriksaan TTV DS: klien mengatakan bersedia untuk dilakukan pengukuran tanda- Tri
dan saturasi oksigen tanda vital
DO: 181/74 mmHg, 36,6oC, 83 x/mnt, 24 x/mnt, SPO2 97%
1,2 13.00 Memberikan obat sesuasi dosis DS: klien mengatakan bersedia untuk diberikan obat Alfin
kepada pasien DO: telah diberikan obat ceftriaxone 50 mg melalui IV bolus dan
prorenal, allopurinol 300 mg, flunarizin 10 mg per oral
2 14.00 Memberikan makan pasien DS: klien mengatakan bersedia diberikan makan lewat NGT Tri
melalui NGT DO: telah diberikan susu neprisol sebanyak 250 ml untuk memenuhi
kebutuhan nutrisi
2 14.30 Menghitung jumlah urin yang DS:- Maya
DO: terpasang double cateter pada pasien, jumlah urin yang keluar
yang keluar
sebanyak 200 cc / 4 jam
1,2 17.00 Melakukan pemeriksaan TTV DS: klien mengatakan bersedia untuk dilakukan pengukuran tanda- Maya
dan saturasi oksigen tanda vital
DO: 150/60 mmHg, 36,5 oC, N: 85 x/mnt, 20 x/mnt, SPO2 99%.
oksigen 3 liter
2 14.00 Memberikan makan pasien DS: klien mengatakan bersedia diberikan makan lewat NGT Maya
melalui NGT DO: telah diberikan susu sebanyak 200 ml untuk memenuhi
kebutuhan nutrisi
1 15.00 Memonitor kecepatan irama dan DS: klien mengatakan sudah tidak mengalami sesak nafas Maya
kesulitan bernafas DO: pola pernafasan klien normal, RR 20 x/menit

1 17.00 Melakukan oral hygien DS: klien mengatakan bersedia dilakukan oral hygien Maya
DO: mulut klien tampak kotor, mukosa bibir klien tampak kering
2 18.00 Memberikan makan pasien DS: klien mengatakan bersedia diberikan makan lewat NGT Maya
melalui NGT DO: telah diberikan susu sebanyak 250 ml untuk memenuhi
kebutuhan nutrisi
2 19.00 Memonitor edema pada pasien DS: keluarga mengatakan tangan dan perut klien masih bengkak Maya
DO: masih tampak edema pada tangan kanan dan perut klien.

VI. CATATAN PERKEMBANGAN

HARI &
NO TANDA
TANGGAL RESPON PERKEMBANGAN
DP TANGAN
PUKUL
1 Minggu, S: Klien mengatakan sesak nafas Alfin
18 November O: TD 106/61 mmHg, HR 83x/menit, RR 28x/menit, S 37,7oC, pola nafas dipsnea
2018 A: Masalah belum teratasi
(14.00) P: Lanjutkan intervensi (NIC1: Monitor pernafasan, NIC2: Terapi O2)

2 Minggu, S : keluarga mengatakan mata dan tangan kanan klien bengkak Maya
18 November O : terdapat edema pada palpebra dan ekstremitas kanan atas
2018 A : Masalah belum teratasi
(14.00) P : Lanjutkan Intervensi (NIC1: Manajemen elektrolit cairan)

HARI &
NO TANDA
TANGGAL RESPON PERKEMBANGAN
DP TANGAN
PUKUL
1 Minggu, S: klien mengatakan masih sulit bernafas, sesak nafas Marice
18 November O: TD 90/70 mmHg, HR 84x/menit, RR 28x/menit, S 36,5oC, inspirasi dan ekspirasi klien cepat
2018 A: Masalah belum teratasi
20.00 P: Lanjutkan intervensi (NIC1: Monitor pernafasan, NIC2: Terapi O2)

2 Minggu, S: Keluarga mengatakan mata dan tangan klien masih bengkak Marice
18 November O: masih terdapat edema pada palpebra dan ekstremitas kanan atas
2018 A: Masalah belum teratasi
20.00 P: Lanjutkan Intervensi (NIC1: Manajemen elektrolit cairan)

HARI &
NO TANDA
TANGGAL RESPON PERKEMBANGAN
DP TANGAN
PUKUL
1 Senin, S: Keluarga mengatakan klien masih sesak nafas Dewi
19 November O: TD 115/64 mmHg, HR 82x/menit, RR 28x/menit, S 36,1oC, dipsnea
2018 A: Masalah belum teratasi
(07.00) P: Lanjutkan intervensi (NIC1: Monitor pernafasan, NIC2: Terapi O2)

2 Senin, S: Keluarga mengatakan mata dan tangan klien masih bengkak Tri
19 November O: masih terdapat edema pada palpebra dan ekstremitas kanan atas
2018 A: Masalah belum teratasi
(07.00) P: Lanjutkan Intervensi (NIC1: Manajemen elektrolit cairan)

HARI &
NO TANDA
TANGGAL RESPON PERKEMBANGAN
DP TANGAN
PUKUL
1 Senin, S: Klien mengatakan sesak sudah berkurang Alfin
19 November O: TD 148/79 mmHg, HR 76x/menit, RR 26x/menit, S 36,6oC
2018 A: Masalah belum teratasi
(14.00) P: Lanjutkan intervensi (NIC1: Monitor pernafasan, NIC2: Terapi O2)

2 Senin, S : keluarga mengatakan masih bengkak Alfin


19 November O: masih terdapat edema pada palpebra, perut dan ekstremitas kanan atas
2018 A: Masalah belum teratasi
(14.00) P: Lanjutkan Intervensi (NIC1: Manajemen elektrolit cairan)

HARI &
NO TANDA
TANGGAL RESPON PERKEMBANGAN
DP TANGAN
PUKUL
1 Senin, S: klien mengatakan sesak nafas berkurang Maya
19 November O: TD 122/80 mmHg, HR 80x/menit, RR 24x/menit, S 36,5oC
2018 A: Masalah belum teratasi
(20.00) P: Lanjutkan intervensi (NIC1: Monitor pernafasan, NIC2: Terapi O2)

2 Senin, S : keluarga mengatakan masih bengkak Maya


19 November O: masih terdapat edema pada palpebra, perut dan ekstremitas kanan atas
2018 A: Masalah belum teratasi
(20.00) P: Lanjutkan Intervensi (NIC1: Manajemen elektrolit cairan)

HARI &
NO TANDA
TANGGAL RESPON PERKEMBANGAN
DP TANGAN
PUKUL
1 Selasa, S: klien mengatakan sesak nafas berkurang Dewi
20 November O: TD 117/76 mmHg, HR 87x/menit, RR 24x/menit, S 36,1oC
2018 A: Masalah belum teratasi
(07.00) P: Lanjutkan intervensi (NIC1: Monitor pernafasan, NIC2: Terapi O2)

2 Selasa, S : keluarga mengatakan masih bengkak Marice


20 November O: masih terdapat edema pada palpebra, perut dan ekstremitas kanan atas
2018 A: Masalah belum teratasi
(07.00) P: Lanjutkan Intervensi (NIC1: Manajemen elektrolit cairan)

HARI &
NO TANDA
TANGGAL RESPON PERKEMBANGAN
DP TANGAN
PUKUL
1 Selasa, S: Klien mengatakan sudah tidak sesak Alfin
20 November O: TD 150/60 mmHg, HR 85x/menit, RR 20x/menit, S 36,6 oC, klien tidak dipsnea, terpasang O2 3
2018 liter
(14.00) A: Masalah telah teratasi
P: Lanjutkan intervensi untuk menjaga pernafasan tetap stabil.

2 Selasa, S : keluarga mengatakan masih bengkak Tri


20 November O: masih terdapat edema pada palpebra, perut dan ekstremitas kanan atas
2018 A: Masalah belum teratasi
(14.00) P: Lanjutkan Intervensi (NIC1: Manajemen elektrolit cairan)

Anda mungkin juga menyukai