Anda di halaman 1dari 2

PANDUAN MONITORING INTERAKSI OBAT (MIO)

BAB I DEFINISI
• Monitoring Interaksi Obat (MIO) adalah tata cara melakukan pemantauan terjadinya dan
upaya pencegahan terhadap interaksi antar obat dengan obat maupun antara obat dengan
makanan yang digunakan oleh pasien di rawat inap RSU NIRMALA Purbalingga.
• Kegiatan MIO ini dilakukan dengan tahapan dari proses penilaian interaksi obat yang
actual (sedang terjadi) dan potensial (akan terjadi) pada pasien rawat inap hingga
rekomendasi pengatasan pengatasan interkasi obat diberikan pada dokter yang merawat
pasien.

BAB II RUANG LINGKUP


Ruang lingkup prosedur ini dimulai dari penilaian terhadap adanya interaksi antar obat
dan interaksi antar obat dengan makanan hingga saran dan rekomendasi pengatasan selesai
diberikan.

BAB III TATA LAKSANA


• Pelaksanaan kegiatan Monitoring Interaksi Obat (MIO) dilakukan dengan menggunakan
program Interaksi Obat pada komputer atau dengan menggunakan informasi tersier oleh
Apoteker.
• Pelaksanaan entri data pengobatan pasien yang diindikasikan mengalami interaksi dengan
menggunakan program interaksi obat. Data yang di entri antara lain:
• Tanggal penggunaan obat
• Nama Pasien;
• Nomor Medical Record
• Umur
• Jenis kelamin
• Ruang perawatan
• Nama Dokter
• Nama obat.
• Data dokumen pasien
• Data penggunaan obat harian yang bersumber dari rekam medik serta dari formulir
Kardeks.
• Pemantauan oleh apoteker tentang ada atau tidak interaksi obat dari informasi drug
interaction program untuk mengetahui:
• Interaksi obat dengan obat (antar obat)
• Interaksi obat dengan makanan.
• Penelusuran melalui studi literatur tersier jika ditemukan ada informasi awal interaksi
obat.
• Perumusan beberapa alternatif pemecahan masalah oleh apoteker untuk mengurangi
kejadian yang tidak diinginkan seperti:
• Mengganti dengan obat yang lebih aman.
• Mengatur jadwal penggunaan.
• Menurunkan dosis obat.
• Memberikan antidot/pramedikasi sebelum penggunaan obat.
• Penyampaian informasi kepada dokter yang merawat pasien oleh apoteker secara tertulis
dengan formulir rekomendasi farmasi klinik beserta data pendukung print out hasil
analisa program interaksi obat dan memberikan rekomendasi penanganan interaksi yang
potensial terjadi.
• Pelaksanaan kegiatan diskusi lanjutan oleh Apoteker dengan user (dokter) jika diperlukan
guna memperjelas rekomendasi yang telah diberikan.
• Pendokumentasian rekomendasi penanganan MIO pada formulir laporan temuan interaksi
obat.
• Penyampaian Laporan potential drug interaction yang terjadi dalam bentuk rekap data
MIO setiap 3 (tiga) bulan sekali, kepada Panitia Farmasi dan Terapi (PFT) untuk
dilakukan tindakan secara pencegahan kejadian serupa.

BAB IV DOKUMENTASI
• Laporan potential drug interaction

Anda mungkin juga menyukai