Anda di halaman 1dari 4

KEWAJIBAN LEGAL AUDITOR (KEWAJIBAN KEPADA KLIEN DAN PIHAK

KETIGA) SERTA SANKSI AP,KAP DAN CAB.KAP

A. KONDISI AUDITOR DALAM LINGKUNGAN YURIDIS

Sepanjang prespektif sejarah, dapat dicatat bahwa profesi akuntan memiliki


presentase yang sangat rendah dalam hal perbandingan antara dugaan kegagalan audit
terhadap jumlah audit yang dilaksanakan.

Krisis yang tidak terjadi ini tidak hanya terbatas pada profesi akuntan saja. Suatu studi
yang diselengarakan oleh kelompok Konsultan Hukum dan Ekonomi pada tahun 1993,
menunjukan bahwa gugatan class action tentang kecurangan (fraud) dalam bidang
sekuritas yang diterbitkan tanpa jaminan, diajukan terhadap satu dari setiap delapan
perusahaan pada New York Stock Exchange, satu dari setiap 18 perusahaan pada
American Exchange, sertasatu dari setiap 20 perusahaan pada NASDAQ.

Tumbuhnya kesadaran akan adanya masalah pada system peradilan, mendorong


terbentuknya Coalition to Eliminate Abusive Securities Suits (CEASS). Koalisi ini terdiri
dari AICPA, kantor akuntan Enam Besar, para penjamin asuransi, lebih dari 300
perusahaan manufaktur, pengecer, dan asosiasi niaga. Koalisi ini berusaha memenangkan
perubahan undang-undang.

B. TANGGUNG JAWAB AUDITOR SESUAI STANDAR AUDIT

Auditor bertanggung jawab untuk mengkomunikasikan temuan kecurangan kepada


manjemen dan mungkin juga kepada pihak lain . tanggung jawab kunci auditor dalam
mengkomunikasikan temuan kecurangan adalah sebagai berikut:

1. Setiap kecurangan yang melibatkan manajemen, harus di laporkan lansung oleh


auditor kepada komite audit atau dewan direksi.
2. Secara etis dan legal, pada umumnya auditor tidak dapat mengungkapkan kecurangan
yang terjadi di luar entitas.
3. Mendeteksi dan Melaporkan Tindakan yang Melanggar Hukum.

Dua karekteristik tindakan melanggar hukum yang mempengaruhi tanggung jawab


auditor untuk mendeteksi adalah :
1. Penentuan apakah suatu tindakan di katakan melanggar hukum atau tidak, bergantung
pada pertimbangan hukum yang pada umumnya di luar kompetensi profesional
auditor.
2. Tindakan melanggar hukum dalam kaitan dengan laporan keuangan sangat beragam.
Namun beberapa ketentuan yg berkenaan dengan kesehatan dan keselamatan kerja
serta perlindungan lingkungan hanya memiliki pengaruh tidak lansung pada laporan
keuangan.

Tanggung jawab auditor adalah menyatakan pendapat tentang atas kewajaran


penyajian suatu laporan keuangan. Apa bila suatu tindakan melanggar hukum , auditor
harus mendesak manejen melakukan revisi atas laporan keuangan . apabila revisi atas
laporan keunangan tersebut ternyata kurang tepat, auditor bertanggung jawab untuk
menginformasikannya kepada para pengguna laporan keuangan melalui suatu pendapat
wajar dengan pengecualian atau pendapat tidak wajarbahwa laporan keungan tidak sesuai
dengan GAAP.

C. KEWAJIBAN AUDITOR MENURUT HUKUM KEBIASAAN

Pada umumnya auditor harus menggunakan kecermatan sebagai pembelaan dalam


gugatan pelanggaran kontrak termasuk tuntutan ganti rugi atas kelalaian. #alam hal tuntut
an ganti rugi, pembelaan utama adalah bukti kecermatan atau kelalian kontributif.

Apabila menggunakan pembelaan berdasarkan kecermatan (due care defense), auditor


harus berusaha membuktikan bahwa audit tersebut telah dilaksanakan sesuai dengan GA
AS. Kertas kerja auditor merupakan alat bukti yang penting dalam pembelaan. Selain itu,
auditor harus dapat meyakinkan sidang pengadilan bahwa pada dasarnya dalam
proses audit terdapat batasan batasan yang bersifat melekat. Dengan demikian, karena
digunakan teknik pengujian selektif, maka terdapat risiko bahwa kesalahan yang material
atau penyimpangan yang ada, dapat saja tidak terdeteksi.

Dengan demikian, apabila penggungat telah berkontribusi atas kerugian karena


kelalaiannya sendiri, maka hukum mempertimbangkan ia akan bertanggung jawab
sebagai tergugat atas kerugian tersebut. Dalam kasus semacam ini, tidak terdapat dasar
untuk memperoleh ganti rugi karena kelalaian satu pihak telah meniadakan kelalaian
pihak lainnya.
D. PERAN AUDITOR TERKAIT UU PASAR MODAL

Pengertian pasar modal menurut Undang-undang Pasar Modal No.8 Tahun


1995:”Pasar Modal yaitu sebagai suatu kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran
umum dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang
diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek”

Undang-undang sekuritas tergolong sebagai atau hukum negara (statutory law) yang
ditetapkan oleh lembaga legislative pada tingkat Negara bagian atau tingkat federal.
Sebagian besar Negara bagian memiliki Undang-undang pengamanan surat berharga
(blue sky laws) yang dimaksudkan untuk mengatur penerbitan dan perdagangan sekuritas
dalam suatu Negara bagian. Biasanya Undang-undang ini mewajibkan pengarsipan
laporan keuangan yang telah diaudit oleh suatu badan pengatur yang ditunjuk.

Dua faktor yang memberikan kontribusi pada pengungkapan yang lebih luas pada
kewajiban hukum menurut Undang-undang sekuritas dibandingkan dengan common law
adalah:

1. Undang-undang tahun 1933 memberikan hak kepada pihak ketiga tertentu yang
namanya tidak disebutkan untuk mengugat auditor atas kelalaian biasa.
2. Tuduhan kejahatan dapat dikenakan pada auditor menurut Undang-undang tahun
1933 maupun 1934
E. REGULASI PEMERINTAH DALAM MENGATUR AP

Administrasi pemerintahan dalam hal ini didefinisikan sebagai tindakan pejabat atau
badan pemerintahan yang memiliki kekuatan hukum mengikat secara eksternal yang
didasarkan kepada pengujian syarat dan prasyarat yang telah ditetapkan dalam undang-
undang atau produk hukum lainnya. UU AP mengatur hubungan antara badan atau
pejabat administrasi pemerintahan dengan masyarakat. Dalam hubungan antara badan
atau pejabat administrasi pemerintahan dengan masyarakat ini sangat erat kaitannya
dengan badan atau pejabat yang melaksanakan urusan pemerintahan, sebagaimana
disebutkan dalam Pasal 1 butir 1 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan
Tata Usaha Negara (UU PERATUN) merupakan Badan atau Pejabat Tata Usaha
Negara. Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara dalam melaksanakan urusan
pemerintahan, memiliki kewenangan mengeluarkan suatu Keputusan Tata Usaha Negara.
Keputusan Tata Usaha Negara inilah yang bersinggungan dengan masyarakat dalam hal
pelayanan publik.

UU AP ini mengatur hubungan hukum antara badan atau pejabat administrasi


pemerintahan dengan masyarakat dalam wilayah hukum publik. Undang-undang ini
menetapkan batasan dan aturan yang memuat kewajiban dan hak kedua belah pihak
tersebut (badan atau pejabat administrasi pemerintahan dengan masyarakat). Gugatan
terhadap pelanggaran ketentuan undang-undang ini dapat diajukan kepada Badan
Peradilan Tata Usaha Negara dengan hukum acara berdasarkan Undang-Undang Nomor 5
Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara. Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2004
tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata
Usaha Negara jo. Undang-Undang Nomor 51 Tahun 2009 tentang Perubahan Kedua atas
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara.

Anda mungkin juga menyukai