Krisis yang tidak terjadi ini tidak hanya terbatas pada profesi akuntan saja. Suatu studi
yang diselengarakan oleh kelompok Konsultan Hukum dan Ekonomi pada tahun 1993,
menunjukan bahwa gugatan class action tentang kecurangan (fraud) dalam bidang
sekuritas yang diterbitkan tanpa jaminan, diajukan terhadap satu dari setiap delapan
perusahaan pada New York Stock Exchange, satu dari setiap 18 perusahaan pada
American Exchange, sertasatu dari setiap 20 perusahaan pada NASDAQ.
Undang-undang sekuritas tergolong sebagai atau hukum negara (statutory law) yang
ditetapkan oleh lembaga legislative pada tingkat Negara bagian atau tingkat federal.
Sebagian besar Negara bagian memiliki Undang-undang pengamanan surat berharga
(blue sky laws) yang dimaksudkan untuk mengatur penerbitan dan perdagangan sekuritas
dalam suatu Negara bagian. Biasanya Undang-undang ini mewajibkan pengarsipan
laporan keuangan yang telah diaudit oleh suatu badan pengatur yang ditunjuk.
Dua faktor yang memberikan kontribusi pada pengungkapan yang lebih luas pada
kewajiban hukum menurut Undang-undang sekuritas dibandingkan dengan common law
adalah:
1. Undang-undang tahun 1933 memberikan hak kepada pihak ketiga tertentu yang
namanya tidak disebutkan untuk mengugat auditor atas kelalaian biasa.
2. Tuduhan kejahatan dapat dikenakan pada auditor menurut Undang-undang tahun
1933 maupun 1934
E. REGULASI PEMERINTAH DALAM MENGATUR AP
Administrasi pemerintahan dalam hal ini didefinisikan sebagai tindakan pejabat atau
badan pemerintahan yang memiliki kekuatan hukum mengikat secara eksternal yang
didasarkan kepada pengujian syarat dan prasyarat yang telah ditetapkan dalam undang-
undang atau produk hukum lainnya. UU AP mengatur hubungan antara badan atau
pejabat administrasi pemerintahan dengan masyarakat. Dalam hubungan antara badan
atau pejabat administrasi pemerintahan dengan masyarakat ini sangat erat kaitannya
dengan badan atau pejabat yang melaksanakan urusan pemerintahan, sebagaimana
disebutkan dalam Pasal 1 butir 1 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan
Tata Usaha Negara (UU PERATUN) merupakan Badan atau Pejabat Tata Usaha
Negara. Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara dalam melaksanakan urusan
pemerintahan, memiliki kewenangan mengeluarkan suatu Keputusan Tata Usaha Negara.
Keputusan Tata Usaha Negara inilah yang bersinggungan dengan masyarakat dalam hal
pelayanan publik.