Nomor Urut: / /
NAMA MAHASISWA :
TEMPAT PRAKTIK : RSUD Ir.Soekarno,Sukoharjo
PEMBIMBING : Mulyo Suseno
2) Gerak Pasif :
Regio Lumbal
Gerakan ROM Nyeri
Fleksi Tidak Full ROM +
Ekstensi Tidak Full ROM +
Lateral Tidak Full ROM -
Fleksi (D)
Lateral Tidak Full ROM -
Fleksi (S)
i. PEMERIKSAAN SPESIFIK ( FT A / FT B / FT C / FT D / FT E *)
1. Tes SLR (Straight Leg Rissing) : (+)
Posisi pasien : Tidur terlentang
Posisi terapis : Di samping pasien
Action : Secara pasif, terapis memfleksikan hip pasien antara 35o
sampai 70o kemudian lakukan dorsofleksi ankle di tambah secara
aktif pasien memfleksikan leher.
Hasil : Bila ditemukan nyeri menjalar sepanjang tungkai berarti tes
positif.
2. Tes Brudzinski : (+)
Posisi pasien : Tidur terlentang dengan kedua tangan di belakang kepala
Posisi terapis : Di samping pasien
Action : Pasien secara katif melakukan fleksi leher diikuti fleksi hip
(dengan knee lurus) kemudian memfleksikan lutunya.
Hasil : Bila saat di fleksikan pada hip dengan lutut lurus terasa nyeri
kemudian nyeri hilang saat fleksi lutut berarti tes positif.
3. Tes Patrick : (-)
Posisi pasien : Tidur terlentang
Posisi terapis : Di samping pasien
Action : Instruksikan pasien untuk melakukan pada salah satu tungkai
fleksi knee-abduksi-eksternal rotasi dan calcaneus menyentuh patella.
Kemudian terapis memfiksasi SIAS dan medial knee setelah itu lakukan
kompresi.
Hasil : Bila terasa nyeri pada punggung bawah maka tes positif.
j. UNDERLYING PROCESS
Degeneratif
Intervensi Fisioterapi :
- IR
- TENS
Goal :
- Menghilangkan nyeri tekan pada
lumbal
- Mengembalikan aktivitas fungsional
pasien seperti sebelum sakit
-
-M
C. DIAGNOSE FISIOTERAPI
a. Body Function
1. Nyeri tekan pada lumbal
2. Kesemutan dari daerah Gluteus hingga Lumbal
3. Penurunan LGS lumbal
b. Body Structure
1. Spasme pada M. Erector Spine dan M. Quadratus Lumborum
2. Terjepitnya N. Ischiadicus karena pergeseran vetebra lumbalis akibat
pengeroposan
c. Environmental Factor
- Pasien memiliki semangat besar untuk sembuh
- Pasien mendapat suport dari keluarga dalam melawan penyakit
D. RENCANA INTERVENSI
1. TUJUAN
a. Jangka Pendek
1. Menghilangkan nyeri tekan pada lumnbal
2. Meningkatkan LGS lumbal
3. Menghilangkan oedem pada area lutut kiri
4. Mengurangi spasme pada M. Erector Spine dan M. Quadratus
Lumborum
b. Jangka Panjang
Mengembalikan kapasitas dan kemampuan fungsional pasien seperti saat
sebelum sakit dan dapat kembali mengikuti kegiatan di masyarakat
2. TINDAKAN FISIOTERAPI
a. Teknologi Fisioterapi :
1) Teknologi Alternatif :
- MWD
- TENS
- US
- IR
2) Teknologi Terpilih
(Jelaskan argumentasi / alasan metode teknologi tersebut di
lakukan)
- IR, memanfaatkan arus gelombang yang dapat menembus hingga
lapisan epidermis yang memberi efek hangat dan menimbulkan
vasodilatasi pembuluh darah yang dapat meningkatkan metabolisme
sehingga nyeri dapat berkurang.
- TENS, memanfaatkan arus listrik searah (DC) dengan frekuensi dan
intensitas yang di sesuaikan dengan batas ambang nyeri sehingga dapat
memberikan stimulasi pada grup otot yang di terapi dan merileksasi otot
paravetebra.
b. Edukasi
1. Pasien dianjurkan tetap memakai korset lumbal ketika beraktivitas
2. Pasien dianjurkan untuk mengurangi aktivitas yang membebani tulang
benlakang seperti mengangkat benda berat
3. Rencana Evaluasi
1. Nyeri menggunakan NRS
2. Keterbatasan LGS menggunakan Metline
3. Kemampuan fungsional dengan ODI (Oswestry Disability Index)
E. Prognosis
1. Quo Ad Vitam : Bonam
2. Quo Ad Sanam : Bonam
3. Quo Ad Fungsionam : Bonam
4. Quo Ad Cosmeticam : Bonam
F. Pelaksanaan Fisioterapi
1. Hari: Selasa Tgl: 13 Agustus 2019
a. Menggunakan modalitas IR
- Tujuan : Melancarkan sirkulasi darah dan merileksasi otot.
- Pelaksanaan :
- Posisi pasien : Tidur miring
- Action : Putar timer 15 menit, atur jarak IR dengan area yang akan di sinar
(lumbal) 15-30cm. Nyalakan lampu IR dengan memutar ke kanan pada
bagian atas IR. Monitor pasien setiap 5 menit, bila alarm berbunyi
menandakan terapi selesai, putar ke kiri pada bagian atas IR untuk
mematikan sinar. Terapi selesai, rapikan alat dan tempat tidur.
b. Menggunakan modalitas TENS
- Tujuan : Mengurangi nyeri
- Posisi pasien : Tidur tengkurap
- Persiapan alat :
1. Pasang elektroda pad sesuai area nyeri yang di keluhkan
2. Atur pada monitor : Phase duration (µs), Frequency (100Hz), Burst (0),
Freq. Modulation (50Hz), Mod.Program (1/1), Random mod (No), CC/CV
(CC), Treatment time (15 menit)
- Action :
1. Pastikan pasien berada pada posisi nyaman
2. Mulai terapi dengan memutar sinar secara pelan-pelan pada monitor
sampai pasien merasakan gerakan dan kontraksi otot nyaman dan
intensitas terapi sesuai toleransi pasien
3. Monitoring pasien setiap 5 menit berikutnya, tanyakan pada pasien apakah
intensitas terapi terlalu tinggi atau kurang
4. Selesai terapi, matiakn alat lalu rapikan tempat tidur dan bersihkan alat
2. Hari: Jumat Tgl: 16 Agustus 2019
a. T1 tetap dilakukan
b. Static contraction hip
- Posisi pasien : tidur terlentang
- Posisi terapis : di samping pasien
- Action : Posisikan tangan terapis di bawah lumbal pasien, instruksikan pada
pasien untuk menekan tangan terapi ke bawah dan mengontraksikan
abdomennya. Repetisi 8x10
G. Evaluasi
Evaluasi nyeri dengan NRS
Nyeri T1 (13-8-19) T2 (16-8-19)
Diam 0 0
Tekan 5 4
Gerak 4 3
T1 (13-8-19) T2 (16-8-19)
S :10cm - 14cm- 18cm S : 8,5cm - 10cm - 13cm
F (D) : 52cm (N) 38cm (F) F (D) : 47cm (N) 35cm (F)
F (S) : 53cm (N) 44cm (F) F (S) : 49cm (N) 42cm (F)