PENDAHULUAN
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
4
Skema Murabahah dengan Pesanan
(1)
(4)
Penjual Pembeli
(5)
(3)
Produsen
(2)
Supplier
Keterangan :
(1) Melakukan akad murabahah.
(2) Penjual memesan dan membeli pada supplier/produsen.
(3) Barang diserahkan dari produsen.
(4) Barang diserahkan kepada pembeli.
(5) Pembayaran dilakukan oleh pembeli.
(1)
(2)
Penjual Pembeli
(3)
Keterangan :
(1) Melakukan akad murabahah.
(2) Barang diserahkan kepada pembeli.
(3) Pembayaran dilakukan oleh pembeli.
5
2.3 Dasar Syariah
Setiap pembiayaan yang dilakukan oleh bank syariah tentunya mempunyai
suatu dasar yang kuat untuk dapat melaksanakan hal tersebut. Pada umumnya
Pembiayaan murabahan dasar yang digunakan berasal dari surat-surat dalam kitab
suci al-Qur’an, al-Hadis dan Fatwa MUI yang dikeluarkan oleh Dewan Syariah
Nasional.
Dasar hukum pelaksanaan murabahah dalam sumber utama hukum Islam
adalah sebagai berikut:
2.3.1 Al-Qur’an
Al-qur’an surat al-baqarah ayat 275,
َوَأ َﺣَﻞﱠَاﻟﻠﱠﻪَُاﻟْﺒَـ َﻴْﻊََ ََوﺣَﺮﱠ َمَاﻟﺮﱢﺑَﺎ
Artinya: “Dan allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba”
Serta terdapat dalam surat an-Nisaa’ ayat 29
َﻳَﺎََأ َﻳ ﱡـﻬَﺎَاﻟﱠﺬِﻳﻦََآﻣََﻨُﻮاَﻻَﺗَﺄْﻛُﻠُﻮاََأ َﻣْﻮَاﻟَﻜُﻢَْﺑَـ َﻴَـْﻨَﻜُﻢَْﺑِﺎﻟْﺒَﺎﻃِﻞَِإَِﻻَأ َ ْنَﺗَﻜُﻮنَ َﺗِﺠَﺎ َرةًَﻋَﻦَْﺗَـ َﺮَاض
ﻣِﻨْﻜُﻢَْ ََوﻻَﺗَـ َﻘْﺘَـ ُﻠُﻮاََأ َﻧَـْﻔُﺴَﻜُﻢَْ ِإنﱠَاﻟﻠﱠﻪََﻛَﺎنَ َﺑِﻜُﻢَْ ََرﺣَِﻴﻤًﺎ
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta
sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan
yang berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. Dan janganlah
kamu membunuh dirimu; sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang
kepadamu”.
2.3.2 Al-Hadist.
Landasan hadist yang mendasari transaksi murabahah ini adalah hadist
yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah no. 2289.
َﺛﻼَثَﻓﻴﻬﻦَاَﻟﺒﺮاﻛﺔ:َﻋﻦَﺳﻬﻴﺐَرﺿﻲَاﷲَﻋﻨﻪَاَنَاﻟﻨﺒﻲَﺻﻠﻰَاﷲَﻋﻠﻴﻪَوﺳﻠﻢَﻗﺎَل:
)اﻟﺒﻴﻊَاﻟﻰَاﺟﻞَواﻟﻤﻘﺮﺿﺔَوﺧﻠﻂَاﻟﺒﺮَﺑﺎَﻟﺸﻌﻴﺮَﻟﻠﺒﻴﺖَﻻَﻟﻠﺒﻴﻊَ(رواﻩَاَﺑﻦَﻣﺎَﺟﻪ
Artinya: “Diriwayatkan dari shuhaib r.a. bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda:
tiga hal yang mengandung berkah yaitu jual beli secara tidak tunai,
muqaradhah (mudharabah), dan mencampur gandum dengan tepung
untuk keperluan rumah tangga, bukan untuk dijual.”
6
Hadist dia atas menjelaskan diperbolehkannya praktek jual beli yang
dilakukan secara tempo, begitu juga dengan pembiayaan murabahah yang
dilakukan secara tempo, dalam arti nasabah diberi tenggang waktu untuk
melakukan pelunasan atas harga komoditas sesuai kesepakatan.
ِسَاﻟْﻌَﺸَﺮَةَُﺑِﺄَﺣَﺪََﻋَﺸَﺮََ ََوﻳَﺄْﺧُﺬَُﻟِﻠﻨـﱠﻔَﻘَﺔَِ َِرﺑْﺤًﺎَ ََوﻗَﺎلََاﻟﻨﱠﺒِﻲﱡَﺻَﻠﱠﻰَاﷲَُﻋَﻠَﻴْﻪ
َ ْﻋَﻦَْﻣُﺤَﻤﱠﺪَﻻََﺑَﺄ
)وفَ(ﺻﺤﻴﺢَاﻟﺒﺨﺎري
ِ ََُوﺳَﻠﱠﻢََﻟِﻬِﻨْﺪَﺧُﺬِيَﻣَﺎَﻳَﻜْﻔِﻴﻚَِ َو ََوﻟَﺪَ ِكَﺑِﺎﻟْﻤَﻌْﺮ
Artinya: “Dari Muhammad, tidak bahaya (menjual harga) sepuluh dengan sebelas,
dan dia mengambil untung sebagai nafkah. Dan bersabda Nabi saw
kepada Hindun:” Mengambillah engkau pada apa-apa yang mencukupi
bagimu dan anak mu dengan sesuatu yang baik.”
2.3.3 Ijma’
Mayoritas ulama membolehkan jual beli dengan cara murabahah, karena
manusia sebagai anggota masyarakat selalu membutuhkan apa yang dihasilkan
dan dimiliki orang lain.
Imam Syafi’i tanpa bermaksud untuk membela pandanganya mengatakan
jika seseorang ,menunjukkan komoditas kepada seseorang dan mengatakan,
“kamu beli untukku, aku akan berikan keuntungan bagimu’, kemudian orang itu
membelinya, maka transaksi itu sah.
Imam malik mendukung pendapatnya dengan acuan pada praktek orang-
orang madinah,yaitu ada pendapat di madinah mengenai hukum orang yang
membeli baju disebuah kota, dan mengambilnya kekota lain untuk menjualnya
berdasarkan suatu kesepakatan berdasarkan keuntungan.
7
Berdasarkan surat Dewan Pengurus Nasional (DPN) IAI No. 0823-
B/DPN/IAI/ XI/2013 maka seluruh produk akuntansi syariah yang sebelumnya
dikeluarkan oleh DSAK IAI dialihkan kewenangannya kepada Dewan Standar
Akuntansi Syariah (DSAS) IAI.
Setelah pengesahan awal di tahun 2007, PSAK 102 mengalami perubahan sebagai
berikut:
1. 13 November 2013 sehubungan dengan keluarnya Fatwa Dewan Syariah
Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN MUI) No. 84/DSNMUI/
XII/2012 tentang Metode Pengakuan Keuntungan Tamwil Bi Al-
Murabahah (Pembiayaan Murabahah) di Lembaga Keuangan Syariah.
2. 06 Januari 2016 terkait terkait definisi nilai wajar yang disesuaikan
dengan PSAK 68: Pengukuran Nilai Wajar. Perubahan ini berlaku efektif
1 Januari 2017 secara retrospektif.
Pengaturan yang terkait dengan PSAK 102 adalah Bultek 5: Pendapatan
dan Biaya Terkait Murabahah.
8
2.4.5 Penyajian
Piutang murabahah disajikan sebesar nilai neto yang dapat direalisasikan,
yaitu saldo piutang murabahah dikurangi penyisihan kerugian piutang.
Marjin murabahah tangguhan disajikan sebagai pengurang (contra
account) piutang murabahah.
Beban murabahah tangguhan disajikan sebagai pengurang (contra
account) utang murabahah.
9
BAB III
PEMBAHASAN
11
sekaligus setelah ditangguhkan beberapa lama, diterapkan secara selektif pada
nasabah pembiayaan dengan karakteristik penerimaan pendapatan musiman,
seperti nasabah yang memiliki usaha pemasok barang dengan pembeli yang
membayar secara periodik.
Dalam pelaksanaannya hal yang membedakan murabahah dengan
penjualan yang biasa kita kenal adalah penjual secara jelas memberi tahu kepada
pembeli berapa harga pokok barang tersebut dan berapa besar keuntungan yang
diinginkannya. Pembeli dan penjual dapat melakukan tawar menawar atas besaran
marjin keuntungan sehingga akhirnya diperoleh kesepakatan. Murabahah
berdasarkan pesanan dapat bersifat mengikat nasabah untuk membeli barang yang
dipesannya. Dalam murabahah pesanan mengikat pembeli tidak dapat
membatalkan pesananya.
Apabila aktiva murabahah yang telah dibeli bank (sebagai penjual) dalam
murabahah pesanan mengikat mengalami penurunan nilai sebelum diserahkan
kepada pembeli maka penurunan nilai tersebut menjadi beban penjual (bank) dan
penjual (bank) akan mengurangi nilai akad.
Pada proses pembayarannya dapat dilakukan secara tunai atau cicilan.
Selain itu, dalam murabahah juga diperkenankan adanya perbedaan dalam harga
untuk cara pembayaran yang berbeda bank dapat memberikan potongan apabila
nasabah :
a. Mempercepat pembayaran cicilan, atau
b. Melunasi piutang murabahah sebelum jatuh tempo
Harga yang disepakati dalam murabahah adalah harga jual beli sedangkan
harga beli harus diberitahukan. Jika bank mendapat potongan dari pemasok maka
potongan itu merupakan hak nasabah. Apabila potongan tersebut terjadi setelah
akad maka pembagian potogan tersebut dilakukan berdasarkan perjanjian yang
dimuat dalam akad.
a. Bank dapat meminta nasabah menyediakan agunan atas piutang murabahah,
antara lain dalam bentuk barang yang telah dibeli dari bank.
12
b. Bank dapat meminta kepada nasabah urbun sebagai uang muka pembelian
pada saat akad apabila kedua belah pihak bersepakat.
13
pesanan salah satu nasabahnya. Pembayaran ke Bank akan dilakukan dengan
cicilan sesuai akad.
Jurnal 1.a
Persediaan Rp. 300.000.000
Bank Rp. 300.000.000
Pada 7 Februari 2016, terjadi penurunan nilai atas mobil tersebut karena adanya
penurunan harga atas mobil yang sejenis sebesar Rp 20 juta, sebelum diserahkan
kepada pembeli pada 14 Februari 2016.
Jurnal 1.b
Beban penurunan nilai persediaan Rp. 20.000.000
Persediaan Rp. 20.000.000
14
Keuntungan murabahah diakui :
1. Pada saat terjadinya penyerahan barang jika dilakukan secara tunai atau secara
tangguh yang tidak melebihi satu tahun, atau
2. Selama periode akad dengan tingkat resiko dan upaya untuk merealisasikan
keuntungan tersebut untuk transaksi tangguh lebih dari satu tahun. Berikut
beberapa metodenya :
a. Keuntungan diakui saat penyerahan aset murabahah. Metode ini terapan
untuk murabahah tangguh dimana resiko penagihan kas dari piutang
murabahah dan bebean pengelolaan piutang serta penagihannya relatif
kecil.
b. Keuntungan diakui proporsional dengan besaran kas yang berhasil
ditagih dari piutang murabahah. Metode ini terapan untuk transaksi
murabahah tangguh dimana resiko piutang tidak tertagih relatif lebih
besar dan beban untuk mengelola dan menagih piutang tersebut relatif
besar juga.
c. Keuntungan diakui saat seluruh piutang murabahah berhasil ditagih.
Metode ini terapan untuk transaksi murabahah tangguh dimana resiko
piutang tidak tertagih dan beban pengelolaan piutang serta penagihannya
cukup besar. Didalam prakteknya jarang dipakai.
15
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Murabahah adalah transaksi penjualan barang dengan menyatakan harga
perolehan dan keuntungan (margin) yang disepakati oleh penjual dan pembeli.
Pembayaran atas akad jual beli dapat dilakukan secara tunai atau tangguh (ba’i
muajjal). Hal yang membedakan murabahah dengan penjualan yang biasa kita
kenal adalah penjual secara jelas memberi tahu kepada pembeli berapa harga
pokok barang tersebut dan berapa besar keuntungan yang diinginkannya.
Pertukaran barang dengan barang, terlebih dahulu harus memperhatikan apakah
barang tersebut merupakan barang ribawi atau bukan.
Harga tidak boleh berubah sepanjang akad, kalau terjadi kesulitan barang
dapat dilakukan restrukturisasi dan kalau tidak membayar karena suatu hal yang
telah ditentukan maka tidak akan dikenakan denda. Sedangkan denda yang
diperoleh tersebut akan dianggap sebagai dana kebajikan. Pembayaran uang
muaka juga diperbolehkan.
Ada beberapa jenis akad murabahah seluruhnya halal asalkan memenuhi
rukun dan ketentuan syariah. Untuk biaya yang terkait dengan aset murabahah
boleh diperhitungkan sebagai beban asalkan itu adalah biaya langsung, atau biaya
tidak langsung yang memberi nilai tambah pada aset murabahah. Pelaksanaan
akuntansi untuk murabahah diatur dalam PSAK 102.
DAFTAR PUSTAKA