Perhitunganfurnace
Perhitunganfurnace
Priangkoso)
21
Momentum, Vol. 1, No. 1, April 2005 : 22 - 26
Abstrak
Perencanaan lorong api ketel uap melibatkan perhitungan kekuatan bahan dan perpindahan
kalor dari pembakaran bahan bakar ke air melalui dinding lorong api. Ketidakseimbangan
laju perpindahan kalor pada dinding lorong api akan menyebabkan peningkatan temperatur
dinding secara terus menerus yang akan menyebabkan kegagalan konstruksi lorong api.
Dengan demikian perencanaan lorong api harus mempertimbangan kekuatan bahan dan laju
perpindahan kalor pada dinding lorong api.
Qg = Wf Vg Cp tg kkal/h (2)
Vg = volume gas asap, m3/kg
Cp = panas jenis gas asap, kkal/m3 C
tg = temperatur gas asap, C
Qr = Qf - Qg (3)
TA TB
Tf 4 Twi
4
Qr wi Awi Bo g g (4)
100 100
Gambar 3. Emisivitas H2O
wi = emisivitas dari dinding dalam lorong api
Awi = luas permukaan dinding dalam
Bo = 4,9 : 4,97
g = CO2 + H2O - g
Perpindahan kalor dari dinding dalam ke
g = CO2 + H2O - g
dinding luar lorong api.
Tf = temperatur nyala = (TA – TB)/2
Perpindahan kalor dari dinding dalam ke
Twi = temperatur dinding dalam
dinding luar lorong api berlangsung secara
CO2 = CO2 (Tf /Twi)0,65 konduksi.
H2O = H2O Besarnya laju perpindahan kalor konduksi
g = g pada lorong api adalah (Holman, 1988)
23
Momentum, Vol. 1, No. 1, April 2005 : 22 - 26
24
Analisis Perpindahan Kalor Pada Lorong Api Ketel Uap (T. Priangkoso)
Faktor yang menentukan besarnya laju tidak akan terjadi kelebihan tekanan dalam ketel
perpindahan kalor pada dinding lorong api adalah uap.
temperatur dinding dalam Twi dan temperatur Satu-satunya faktor yang mempengaruhi
dinding luar Two. Selain itu, laju perpindahan laju perpindahan kalor pada lorong api adalah
kalor juga ditentukan oleh dimensi lorong api dimensi lorong api. Dimensi yang mempengaruhi
yaitu panjang L dan ketebalan dindingnya. laju perpindahan kalor radiasi adalah luas
Twi dapat diperoleh dari persamaan (4), permukaan dinding dalam, konduksi oleh tebal
sehingga temperatur dinding dalam lorong api dan panjang lorong api. Sedangkan laju
adalah perpindahan kalor didih dipengaruhi oleh luas
g 4 permukaan dinding luar lorong api. Dengan
Q.10 8
Twi 4 Tf (7) demikian, maka seluruh dimensi lorong api,
g wi Awi Bo g selain dihitung berdasarkan kekuatan menahan
tekanan operasi ketel uap, juga harus dihitung
Untuk menjaga agar Twi tetap stabil, maka berdasarkan laju perpindahan kalor yang terjadi.
kalor yang diterima dinding dalam lorong api Kalor yang dibutuhkan untuk menguapkan
harus diteruskan seluruhnya ke dinding luar air menjadi uap jenuh besarnya dihitung dengan
lorong api supaya tidak terjadi kenaikan persamaan (6). Jadi luas permukaan pemindah
temperatur yang berlebihan dari dinding dalam. panas pada dinding luar lorong api adalah
Dengan demikian, supaya laju perpindahan kalor sebesar:
dari gas panas ke dinding dalam dan dari dinding Qd
A
dalam ke dinding luar tetap sama, maka h(Two T j )
temperatur dinding luar haruslah (10)
Q ln(ro ri ) Sedangkan
Two Twi k (8)
2 kL A 2 Do L
Do = diameter luar lorong api
Sedangkan untuk menjaga agar temperatur
dinding luar tidak mengalami kenaikan Panjang lorong api L bersifat tetap karena
temperatur secara berlebihan, maka laju berkaitan dengan dimensi ketel uap secara
perpindahan kalor dinding luar ke air harus sama keseluruhan dengan mempertimbangkan
dengan laju perpindahan kalor dari dinding dalam kebutuhan tempat untuk memasang ketel uap.
ke dinding luar lorong api. Dengan laju Dengan demikian variabel yang bisa berubah
perpindahan kalor Qd = Qk, temperatur dinding adalah pada diameter lorong api.
luar adalah Ketebalan dinding lorong api yang
Qd dibutuhkan untuk memindahkan kalor sebesar Qk
Two T j (9)
hA = Qd dihitung dengan memasukkan harga D o/2 ke
dalam ro dan L pada persamaan (5) untuk
Two yang dihitung dari persamaan (8) dan mendapatkan ri. ri pada akhirnya digunakan untuk
(9) di atas haruslah sama. Jika T wo yang dihitung mencocokkan laju perpindahan kalor pada
dari dari laju perpindahan kalor konduksi lebih furnace, sehingga dapat diperkirakan laju
tinggi dari pada Two yang dihitung dari laju pembakaran bahan bakar agar tidak
perpindahan kalor didih, maka akan terjadi menyebabkan pemanasan lebih pada dinding
penumpukan kalor pada dinding lorong api. Akan lorong api.
lebih aman jika mengalirkan kelebihan kalor ke Ketebalan dinding lorong api (ro – ri)
air dari pada membiarkan terjadinya penumpukan dicocokan dengan ketebalan yang dibutuhkan
kalor pada dinding lorong api yang akan oleh dinding lorong api untuk menahan tekanan
mengakibatkan kegagalan konstruksi. Kelebihan dalam ketel uap sebesar (ASME)
kalor yang diserap air akan mengakibatkan laju
penguapan lebih tinggi dari yang seharusnya dan D
t
dapat meningkatkan tekanan dalam ketel uap. 100SV (11)
Tetapi, ketel uap dilengkapi dengan katup 16 1 Y 1
CP
pengaman yang membatasi tekanan, sehingga
25
Momentum, Vol. 1, No. 1, April 2005 : 22 - 26
2 D/L Pustaka
Y 5
10 D / L Djokosetyardjo, M.J., Ketel Uap, Pradnya
Paramita, Jakarta, 1987.
Pencocokan laju perpindahan kalor agar Q r
= Qk = Qd dilakukan secara terus menerus Holman, J.P., E. Jasfi, Perpindahan Kalor,
sehingga diperoleh (ro – ri) > t. Pencocokan laju Erlangga, Jakarta, 1988.
perpindahan kalor akan menyebabkan
perhitungan yang berulang-ulang, diawali dari Muin, Syamsir A., Pesawat-pesawat Konversi
kebutuhan kalor yang akan digunakan untuk Energi I (Ketel Uap), Rajawali, Jakarta, 1988.
menguapkan air. Jika kemampuan lorong api
untuk mengantarkan kalor dari api ke air lebih -----------, Pedoman Penggunaan Dasar-dasar
kecil dari kalor yang dihasilkan dari pembakaran Penilaian dan Perhitungan Pesawat Uap dan
bahan bakar, maka laju pembakaran harus Bejana Tekanan, Depnaker, Jakarta.
dikurangi untuk menghindari panas berlebihan
pada dinding lorong api. -----------, Rules For Construction of Power
Boilers, ASME, New York.
Kesimpulan
Dimensi pada konstruksi lorong api ketel
uap tidak hanya cukup memperhitungkan
26