Anda di halaman 1dari 4

4.6.

PEMBAHASAN
Praktikum Analisa Fluida Reservoir minggu kedua acara pertama berjudul
Penentuan Specific Gravity. Praktikum ini bertujuan untuk menentukan specific
gravity minyak mentah atau berat jenis dari suatu crude oil dan gas pada
temperatur 60°F menggunakan hydrometer. Pada percobaan ini menerapkan
prinsip hukum archymedes dimana suatu benda yang dimasukkan ke dalam fluida
akan mengalami gaya ke atas yang sesuai dengan massa jenis fluida tersebut. Jika
massa jenis fluida lebih besar daripada benda meka benda tersebut akan terapung.
Hydrometer yang terapung pada prinsip ini dapat membaca massa jenis dari fluida
dan dikonversi kedalam skala oAPI maka didapat data yang terukur belum dalam
kondisi standar sehingga harus dikoreksi dengan perhitungan terlebih dahulu.
Prinsip bouyancy factor adalah prinsip yang menerapkan gaya apung dan
perbedaan densitas. Hal ini dimanfaatkan untuk mengukur densitas atau specific
gravity minyak. Specific gravity sendiri adalah perbandingan antara densitas
minyak terhadap densitas air yang diukur pada tekanan dan temperatur standar
(14,7 psia dan 60°F ). Specific gravity adalah salah satu sifat minyak. Dengan
specific gravity dapat ditentukan jenis minyak yang didapat dari reservoir. Jenis
minyak ini dapat digunakan untuk mengetahui sifat -sifat minyak yang lain,
misalnya titik gelembung dan titik embun. Dengan sifat – sifat yang berbeda,
dibutuhkan alat dengan spesifikasi yang berbeda – beda untuk efisiensi produksi
dan pencegahan problem produksi. Jadi specific gravity dapat digunakan untuk
memilih desain peralatan produksi minyak.

Alat dan bahan yang digunakan pada percobaan ini adalah hydrometer,
thermometer, dan gelas ukur 500 cc dan crude oil (minyak mentah). Percobaan ini
diawali dengan menuangkan 500 ml minyak dituangkan kedalam gelas ukur.
Kemudian dipilih hydrometer dengan skala yang diperkirakan adalah specific
gravity minyak yang diuji. Bila skala hydrometer tidak terbaca karena tenggelam,
maka harus digunakan skala yang lebih kecil. Sedangkan bila skala tidak terbaca
karena permukaan minyak berada dibawah skala terendah, maka harus digunakan
skala yang lebih besar. Suhu minyak yang digunakan untuk koreksi adalah pada
keadaan standar, yaitu 60°F.
Specific gravity yang didapat dari sampel A adalah 0.796 dan
temperaturnya 82,4 °F. Sedangkan pada sampel B specific gravitynya adalah
0.836 dan temperaturya 84,2 °F. Setelah dikoreksi sampel A mempunyai specific
gravity sebesar 0.813 dan °API 42,508. Sampel B mempunyai specific gravity
sebesar 0.853 dan °API 34,38. Dari specific gravity dapat dinyatakan bahwa
sampel A dan sampel B adalah minyak ringan. Penggolongan oAPI didasarkan
pada kemampuan fluida untuk mengalir. Semakin besar SG maka oAPI semakin
kecil dan sebaliknya. Semakin besar fraksi penyusunnya berarti minyak tersebut
semakin berat. SG dan oAPI berbanding terbalik. Jika SG besar akan mengganggu
proses produksi karena crude oil memiliki kecenderungan membeku lebih cepat
dan akan menyumbat pipa produksi.
Setelah melalui perhitungan dan berbagai macam koreksi didapatlah data
dari masing-masing plug yaitu dari plug A sampai plug L dari data tersebut
diketahui pada sampel A mempunyai specific gravity yang lebih kecil daripada
sampel B, ini menunjukan bahwa sampel B mengandung lebih banyak padatan
atau parafin sehingga mempunyai berat jenis yang lebih besar. Kemudian sampel
A mempunyai 0API lebih tinggi di banding pada sampel B ini di akibatkan oleh
SG yang berbanding terbalik terhadap nilai 0API dimana semakin kecil specific
gravity maka semakin besar 0API dari crude oil tersebut yang semakin besar maka
kualitas dari minyak tersebut akan semakin baik, yang artinya padatan lebih
sedikit. Dari table dapat dilihat juga beragam hasil percobaan mengenai specific
gravity. Hal ini disebabkan oleh adanya human error. Kesalahan yang dapat
terjadi adalah kesalahan pembacaan, adanya gaya tekan saat mencelupkan
hydrometer, hydrometer tidak bersih, tidak sabar saat menunggu pergerakan
hydrometer berhenti maupun minyak mentah yang tidak homogen sehingga kadar
air pada saat percobaan antar plug tidak sama.

Aplikasi lapangan dari percobaan ini adalah pada kondisi lapangan


specific gravity di gunakan untuk menentukan kualitas dari crude oil suatu
reservoir, identifikasi kualitas dari crude oil akan di kelompokan dalam minyak
berat atau minyak ringan. Kualitas crude oil tersebut pada akhirnya akan
menentukan harga ekonomis tidaknya crude oil tersebut. Serta rancangan fasilitas
produksi, pada minyak berat akan membutuhkan penanganan yang lebih untuk
mencegah terjadinya scale dan padatan di dalam crude oil atau disebut parafin
akan menyebabkan atau menimbulkan masalah seperti menyumbat laju aliran
minyak pada pipa sehingga perlu dicegah dengan menjaga temperatur agar tetap
berada diatas temperatur titik kabut, mengisolasi pipa untuk mencegah hilangnya
panas, mengecat pipa dengan warna hitam agar dapat menyerap panas dan
memasang heater untuk memanaskan sesuai dengan panas yang di butuhkan agar
fluida tetap bisa untuk mengalir.
4.7. KESIMPULAN
1. Dari percobaan yang telah dilakukan oleh plug I didapatkan data
sebagai berikut:
Specific gravity sampel pada keadaan standar:
Sampel A = 0.796
Sampel B = 0.836
2. Dari specific gravity dapat dinyatakan bahwa sampel A dan sampel B
adalah minyak ringan.
3. Specific gravity sendiri adalah perbandingan antara densitas minyak
terhadap densitas air yang diukur pada tekanan dan temperatur standar
(14,7 psia dan 60°F ).
4. Praktikum ini bertujuan untuk menentukan specific gravity minyak
mentah atau berat jenis dari suatu crude oil dan gas pada temperatur
60°F menggunakan hydrometer
5. Prinsip kerja hydrometer adalah gaya apung (buoyancy) dari hukum
Archimedes. Pada hukum Archimedes, benda dengan densitas yang
lebih besar akan tenggelam ke dasar cairan. Sedangkan benda dengan
densitas yang lebih kecil akan mengapung pada cairan tersebut. Hal
ini dimanfaatkan untuk mengukur densitas atau specific gravity
minyak.
6. Aplikasi lapangan dari percobaan ini yaitu:
a. Mengetahui jenis minyak
b. Mengetahui jenis reservoir
c. Mengetahui jenis separator yang digunakan
d. Mengetahui kualifikasi peralatan produksi yang akan digunakan
sesuai jenis minyak yang dihasilkan

Anda mungkin juga menyukai