Anda di halaman 1dari 4

SUKU LILIACEAE

Terna dengan rimpang atau umbi lapis, kadang-kadang semak atau perdu berupa
tumbuhan memanjat. Daun tunggal, tersebar pada batang atau terkumpul sebagai rozet akar, ada
kalanya tereduksi dan cabang-cabang berubah menjadi kladodium. Bunga kecil sampai sangat
besar dan amat menarik, kebanyakan banci, aktinomorf atau sedikit zigomorf. Hiasan bunga
berupa tenda bunga yang menyerupai mahkota dengan atau tanpa pelekat berupa buluh, terdiri
atas 6 daun tenda bunga, jarang hanya 4 atau lebih dari 6, kebanyakan jelas tersusun dalam 2
lingkaran. Benang sari 6, jarang sampai 12 atau hanya 3, behadapan dengan daun-daun tenda
bunga. Tangkai sari bebas atau berlekatan dengan berbagai cara. Kepala sari beruang 2,
membuka dengan celah membujur, jarang dengan suatu liang pada ujungnya. Bakal buah
menumpang atau setengah tenggelam, kebanyakan beruang 3, dengan tembuni di sudut-sudut
ruang. Buahnya buah kendaga atau buah buni. Biji dengan banyak sekali endosperm, lembaga
lurus atau bengkok.

Suku ini ditaksir meliputi sampai 4.000 jenis tumbuhan, terbagi dalam 240 marga yang
dikelompokkkan lagi dalam ± 12 anak suku. Daerah distribusinya meliputi seluruh dunia.

Contoh-contoh :

 Lilium : L. longiflorum (lilia gereja), L. tigrinum, L. canadense, L. candidum, L.


speciosum (lilia Jepang)
 Allium : A. ascalonicum (brambang, bawang merah), A. sativum (bawah putih), A.
fistulosum (locang)
 Aloe (lidah buaya) : A. ferox, A. vera, A. arborescens.
 Cordyline : C. fructicosa (andong atau hanjuang), tanaman hias sebagai tanda pembatas
di kebun the

SUKU CYPERALES

Pada umumnya berupa terna parenial yang menyukai habitat yang lembab, berpaya-paya
atau berair, jarang berupa terna annual, seringkali berumpun. Dalam tanha terdapat rimpang yang
merayap atau badan-badan seperti umbi dengan ggeragih yang merupakan alat
perkembangbiakan vegetative. Batang segi tiga, tidak berongga, di bawah serangkaian bunga
biasanya tidak bercabang. Daun bangun pita, bertulang sejajar dengan upih yang tertutup, tanpa
atau jarang mempunyai lidah-lidah, jarang tereduksi, biasanya tersusun, sebagai rozet akar.
Bunga kecil, tidak menarik, banci atau berkelamin tunggal dan berumah 1, jarang berumaah
2,tersusun dalam bulir-bulirdengan bunga-bunga yang terdapat dalam ketiak suatu daun
pelindung, daun-daun pelindung biasanya teratur dalam 2 deretan atau mengikuti suatu garis
spiral. Bulir-bulir kecil tersusun dalam serangkaian yang biasanya berbentuk payung atau payung
berganda, ada pula yang berbentuk malai, jarang berupa bulir berganda. Bunga majemuk
biasanya mempunyai 1 atau bebrapa daun pembalut yang mirip dengan daun-daun biasa pada
pangkalnya. Hiasan buang tereduksi menjadi sisik-sisik, sekat atau rambut-rambut, yang
mempunyai mahkota, sering tidak terdapat. Benang sari 3 atau kurang dari 3, jarang lebih sampai
banyak, tangkai sari bebas, kepala sari beruang 2 membuka dengan celah membujur. Bakal buah
menumpang, beruang 1 dengan 1 bakal biji yang anatrop pada dasarnya. Tangkai putik
bercabang 2→3 atau bergigi 2→3. Buahnya buah keras yang berisi 1 biji, yang semula
mempunyai tangkai putik berlekuk 2 mempunyai 2 sisi, yang semula mempunyai tangkai putik
berlekuk 3 mempunyai 3 sisi. Biji dengan lembaga yang kecil, dan endosperm bertepung yang
banyak.

Cyperaceae merupakan suatu suku dengan warga yang besar jumlahnya, semuanya
melebihi 30.000 jenis, terbagi dalam lebih dari 80 marga. Distribusinya meliputi seluruh dunia,
melimpah-limpah di daerah sekita kutub dan daerah-daerah iklim sedang.

Contoh-contoh :

 Cyperus : C. rotundus (teki), C. esculentus, umbinya dapat dimakan; C. compressus, C.


elatus
 Bulbostylis : B. barbata, B. capillaris
 Fuirena : F. umbellate, F. ciliaris
 Pycreus : P. odoratus, P. nitens, P. capillaris

SUKU POALES

Warganya berupa ternal annual atau perennial, kadang-kadang berupa semak atau pohon yang
tinggi. Batang dengan posisi yang bermacam-macam, ada yang tegak lurus, ada yang tumbuh
serong ke atas, ada yang berbaring atau merayap, kadang-kadang dengan rimpang di dalam
tanah. Bentuk batang kebanyakan seperti silindris panjang, jelas berbuku-buku dan beruas-ruas,
ruas-ruas berongga, bersekat pada buku-bukunya. Daun kebanyakan bangun pita, panjang
bertulang sejajar, tersusun sebagai rozet akar atau berseling dalam 2 baris pada batang, pada
umumnya terdiri atas helaian, upih dan lidah-lidah, jarang antara helaian dan upih terdapat
tangkai. Bunga umumnya banci, kadang-kadang berkelamin tunggal, kecil, dan tidak menarik.
Tiap bunga terdapat dalam ketiak daunpelindung yang pada suku ini disebut “palea inferior”.
Kelopak telah berubah menjadi badan yang disebut “palea superior”, tersusun atas 2 daun
mahkota (jarang 3), yang telah berubah menjadi badan seperti sisik kecil dan dapat membengkak
dan dinamakan “lodicula”. Benang sari 1→6, jarang lebih, biasanya 3, tangkai sari halus, kepala
sari beruang 2, biasanya membuka dengan celah membujur. Bunga demikian itu disebut bunga
semu (floret) yang terpisah-pisah atau bersama dengan foret lain, tersusun dalam 2 baris pada
suatu tangkai, membentuk suatu bulir kecil yang pada pangkalnya mempunyai 2 daun pellindung
tanpa bunga dalam ketiaknya yang disebut “gluma”. Satu floret atau lebih dengan gluma
membentuk suatu bulir kecil, yang terangkai dalam bunga mejemuk berganda dengan berbagai
ragam susunan, malai, tanda, atau bulir. Dalam setiap floret bakal buahnya menumpang, beruang
1 dengan bakal biji anatrop yang seringkali menempel pada sisi daun buah yang menghadap
sumbu. Tangkai putik biasanya 2, jarang hanya 1 atau 3, kepala putik seperti bulu. Buahnya
biasa berupa padi (caryopsis), yaitu buah dengan 1 biji yang bijinya berlekatan dengan kulit
buah, jarang berupa buah buni atau buah keras. Biji dengan endosperm, lembaga terdapat pada
sisi yang jauh di sumbu.

Suku ini merupakan suku terbesar bila dilihat dari jumlah jenis tumbuhan yang menjadi
warganya), meliputi lebih dari 4.000 jenis, trbagi dalam lebih dari 400 marga, distribusinya
meliputi seluruh dunia.

Contoh-contoh :

 Saccharum : S. offinarum (tebu), S. spontaneum (glagah), S. edule (tebu trubuk)


 Bambusa : B. spinosa (bambu duri), B. vulgaris (bambu wulung), B. multiplex (bambu
cendani)
 Oryza : O. sativa (padi), O. granulata, O. latifolia
 Zea : Zea mays (jagung)

KELEBIHAN :

1. Adanya gambar yang mendukung pembaca memahami isi buku


2. Ciri – ciri pada tanaman dijelaskan dengan lengkap
3. Marga dan spesies pada setiap suku di tuliskan pada buku
4. Spesies tanaman pada tiap suku di tulis beragam

KELEMAHAN :

1. Materi yang dituliskan hanya berupa ciri – ciri pada tanaman dan tidak ada materi lain
mengenai suku tanaman tersebut
2. Kata-kata yang digunakan terkadang rumpang
3. Adanya kalimat yang sulit di mengerti
DAFTAR PUSTAKA

Tjitrosoepomo, Gembong. 1988. Taksonomi Tumbuhan (Spermatophyta). Gadjah Mada

University Press : Yogyakarta

Anda mungkin juga menyukai