Anda di halaman 1dari 46

LAPORAN AKTUALISASI

NILAI-NILAI DASAR APARATUR SIPIL NEGARA

Oleh :

NAMA : RATNASARI DEWI SALAMA, A.Md.,Kep


NDH : 27
INSTANSI : PUSKESMAS TETE
JABATAN : PERAWAT TERAMPIL

PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL


GOLONGAN II ANGKATAN VIII TAHUN 2019
PEMERINTAH KABUPATEN TOJO UNA-UNA
BEKERJASAMA DENGAN
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DAERAH
PROVINSI SULAWESI TENGAH
LEMBAR PERSETUJUAN

LAPORAN AKTUALISASI
NILAI-NILAI DASAR APARATUR SIPIL NEGARA

NAMA : RATNASARI DEWI SALAMA, A.Md.,Kep


NDH : 27
INSTANSI : PUSKESMAS
JABATAN : PERAWAT TERAMPIL

Telah di periksa dan disetujui untuk diseminarkan Di BKPSDM Di Kabupaten


Tojo Una-Una Pada Hari Jumat Tanggal 02 Agustus 2019 dan Layak untuk di
Aktualisasikan

Menyetujui:

COACH MENTOR

VIVIE VIJAYA LAKSMIE S.Sos.,MSi MOH RIZAL SUMANGA, SKM


NIP. 19640613 198603 2 022 NIP.19720123 199402 1 002

PENGUJI

ALI U. USMAN, SE
NIP. 19770511 200804 1 001
KATA PENGANTAR

Puji syukur yang tak terhingga penulis ucapkan kepada Allah SWT yang
telah memberikan segenap kekuatan dan kesanggupan, sehingga penulis dapat
menyelesaikan Laporan Aktualisasi Nilai Dasar ASN. Shalawat beriring salam
penuh rasa rindu, penulis haturkan untuk baginda Rasulullah SAW. sehingga
Laporan aktualisasi nilai-nilai dasar Pelatihan Dasar CPNS Golongan II Angkatan
VIII dapat tersusun dengan baik. Laporan aktualisasi ini bertujuan untuk
memberikan kesempatan untuk mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ANEKA dan
dapat melayani masyarakat secara profesional. Selain memahami materi, CPNS
dituntut untuk dapat mengimplementasikan materi yang didapatkan selama On
Campus menjadi nyata dalam kegiatan sehari-hari, terutama saat Off Campus
yaitu di Unit Kerja masing-masing.
Dalam menyelesaikan laporan aktualisasi ini, penulis telah banyak
mendapatkan bimbingan, bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh
karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada
1. Orang tua, suami dan keluarga atas doa,perhatian dan semangat yang
telah diberikan
2. Ibu Vivie Vijaya Laksmi S.Sos.,M.Si selaku Coach yang telah
memberikan bimbingan, masukan dan pengarahan;
3. Bapak Moh Rizal Sumaga,SKM. selaku Mentor yang telah memberikan
masukan dan arahan;
4. Seluruh rekan-rekan peserta Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil
Golongan II Angkatan VIII;
5. Seluruh jajaran panitia pelaksana Pelatihan Dasar Golongan II BPSDMD
Sulteng;
6. Semua pihak yang membantu penyelesaian rancangan aktualisasi ini.

Penulis menyadari bahwa rancangan aktualisasi ini masih jauh dari


kesempurnaan, oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat
diharapkan agar bermanfaat sesuai dengan yang diharapkan
Ampana, 10 Agustus 2019

RATNASARI DEWI SALAMA, A.Md.,Kep


DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .............................................................................. i


HALAMAN PENGESAHAN ................................................................ ii
KATA PENGANTAR .........................................................................iii
DAFTAR ISI ...................................................................................... iv
Bab I PENDAHULUAN .................................................................... 1
A. Latar Belakang ................................................................... 1
B. Masalah ............................................................................. 2
C. Tujuan dan Manfaat ........................................................... 3
Bab II GAMBARAN UMUM ORGANISASI ........................................ 4
A. Profil .................................................................................. 5
B. Visi dan Misi ....................................................................... 6
C. Tupoksi ............................................................................ 7
Bab III AKTUALISASI NILAI DASAR ............................................... 8
A. Landasan Teori Aktualisasi ................................................. 9
B. Analisis Isu, Gagasan dan Anlisis Dampak ...................... 10
C. Rancangan Aktualisasi ( Tabel ) ....................................... 11
D. Jadwal .............................................................................. 12
Bab IV IMPLEMENTASI NILAI NILAI ............................................... 13
Bab V PENUTUP ............................................................................. 14
A. Saran ................................................................................. 15
B. Rencana Tindak Lanjut ...................................................... 16
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah negara hukum yang
berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Dasar hukum negara inilah yang
akan menjadi cita-cita bangsa. Dalam UU ASN No.5 Tahun 2014
dijelaskan bahwa Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah profesi bagi
Pegawai Negeri Sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja
yang bekerja pada instansi pemerintahan.
Adapun yang menjadi tugas ASN adalah sebagai pembuat dan
pelaksana kebijakan publik (eksekutor), pelayan publik, serta pemersatu
bangsa. Ada banyak ASN yang bekerja disetiap Instansi Pemerintahan,
ada yang melaksanakan tugasnya dengan jabatan struktural dan ada
juga yang melaksanakan tugasnya sebagai jabatan fungsional, salah
satunya yaitu Unit Kerja Puskesmas Tete Instansi Dinas Kesehatan
Kabupaten Tojo Una-una Provinsi Sulawesi Tengah.
Puskesmas Tete mempunyai tujuan Menjadi puskesmas pilihan
masyarakat yang bermutu, Untuk melaksanakan hal tersebut maka
Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) harus dapat membentuk karakter
dari dalam dirinya sendiri untuk menjadi ASN yang berkompeten,
profesional , berintegritas, dan berkomitmen baik atas tugas dan fungsi
yang diembannya. Untuk itulah dalam Undang-undang No 5 Tahun 2014
tentang Aparatur Sipil Negara mengamanatkan Instansi Pemerintah
Wajib memberikan Pendidikan dan Pelatihan terintegrasi bagi Calon
Pegawai Negeri Sipil (CPNS) selama 1 (satu) tahun masa percobaan.
Selanjutnya Pelaksanaan Pelatihan Dasar itu juga tertuang dalam
Peraturan LAN No. 25 Tahun 2017 tentang Pedoman Penyelenggaraan
Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III yang
menjelaskan bahwa ASN harus mengikuti pelatihan dasar dengan
memadukan pembelajaran klasikal dan pembelajaran non klasikal di
tempat pelatihan serta di tempat kerja, yang memungkinkan peserta
mampu untuk menginternalisasikan, menerapkan dan
mengaktualisasikan, serta membuatnya menjadi kebiasaan (Habituasi),
dan merasakan manfaatnya, sehingga dapat membentuk karakter PNS
yang Profesional.
Berdasarkan Peraturan tersebut maka dari itulah dibentuk suatu
sistem pola baru Pelatihan Dasar bagi Golongan III, Sehingga nantinya
ASN ini dapat memiliki daya saing tinggi dan hebat kedepannya dengan
tetap menjaga tanggung jawab, komitmen dan tugasnya berdasarkan
nilai-nilai dasar ANEKA yaitu: 1.Akuntabilitas; 2. Nasionalisme; 3. Etika
Publik; 4. Komitmen Mutu; 5. Anti Korupsi.
Dalam menjalankan tugas tersebut, maka perlunya mengetahui
masalah yang ada atau sedang berkembang di Puskesmas Tete. Dari
data yang dikumpulkan, maka masalah yang akan di angkat adalah
Lamanya Waktu Tunggu Pasien di Poli Umum.

B. MASALAH

Berdasarkan latar belakang di atas maka permasalahan yang akan di


angkat di Unit Kerja Puskesmas Tete adalah Masih lamanya Waktu
tunggu pasien di Poli umum. Masalah ini sering sekali terjadi dan ini
merupakan masalah dan tanggung jawab kita semua sebagai pelayan
kesehatan. Isu/masalah tersebut didapatkan melalui pengidentifikasian
masalah-masalah yang menyebabkan lamanya pasien menunggu di
layani, dan mendapatkan 3 isu/masalah yang ada atau sedang
berkembang, selanjutnya di validasi menggunakan Metode Analisis yaitu
sebagai Alat bantu penetapan kriteria isu yang berkualitas. Isu tersebut
erat kaitannya dengan Agenda III yaitu Manajemen ASN, Pelayan Publik
dan Whole Of Government.
Hal tersebut juga sesuai dengan upaya kesehatan yang harus dipenuhi,
yaitu: Manajemen Kesehatan, Pelayanan Kesehatan, dan Pemberdayaan
Masyarakat.
Jadi, layanan waktu tunggu pasien di Poli umum erat kaitanya
dengan masalah tingkat kepercayaan masyarakat terhadap pelayanan
yang ada di Puskesmas Tete. Maka sudah seharusnya kita berupaya
bersama dalam menyelesaikan masalah ini, yaitu dengan memulai
langkah pertama dari lingkup yang paling kecil. Tanamkan
pemahaman dan kesadaran dalam diri pribadi bahwa permasalahan
ini harus di selesaikan agar Tujuan Puskesmas Tete tercapai yaitu
Menjadi Puskesmas Pilihan Masyarakat yang Bermutu.

C. TUJUAN DAN MANFAAT


Tujuan Aktualisasi Nilai Dasar PNS
Dengan Aktualisasi ini diharapkan PNS/ASN memiliki
akuntabilitas untuk melayani masyarakat dengan baik dan maksimal,
dan memiliki nilai dasar Nasionalisme dalam melaksanakan tugasnya.
Selain itu Aparatur Sipil Negara harus dapat menerapkan nilai- nilai
Etika Publik karena ASN menjadi contoh bagi masyarakat. ASN juga
harus mengedepankan Komitmen Mutu untuk menjaga kualitas
pelayanan bagi masyarakat serta Memiliki integritas yang tinggi untuk
menjadi pribadi yang Anti Korupsi berlandaskan Spiritual
accountability.

Manfaat Aktualisasi Nilai Dasar PNS


Adapun manfaat dari aktualisasi nilai-nilai dasar PNS antara lain:
1. ASN/PNS dapat belajar untuk mengemban tanggung jawab
penuhnya sebagai abdi negara pada khususnya dan pelayan
masyarakat pada umumnya.
2. ASN/PNS dapat merubah mindset didalam dirinya untuk menjadi
lebih professional, beretika, dan berintegritas.
3. Mampu menjadi PNS yang kompeten dan profesional sesuai
dengan tugas dan fungsinya
4. Mampu memahami, menginternalisasi dan mengaktualisasikan
nilai-nilai dasar ASN yang meliputi Akuntabilitas, Nasionalisme,
Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi.
5. Rancangan aktualisasi ini dapat meningkatkan efektivitas,
efisiensi, dan inovasi serta mutu pelayanan kesehatan di wilayah
kerja Puskesmas Tete
BAB II
GAMBARAN UMUM ORGANISASI

A. PROFIL

Puskesmas Tete adalah salah satu Puskesmas yang terletak di


sebelah Timur Kota Ampana yang merupakan Ibukota Kabupaten Tojo
Una Una Propinsi Sulawesi Tengah, terletak di Desa Tete A Kecamatan
Ampana Tete, mempunyai luas wilayah kerja 656.02 km², yang terdiri
dari 14 Desa dengan batas-batas wilayah sebagai berikut :
- Sebelah Utara berbatasan dengan laut/Teluk Sebelah Tomini
- Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Bunta,Kabupaten
Banggai
- Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Ulubongka
- Sebelah Barat berbatasan dengan Kelurahan Dondo

Berdasarkan data BPS Kabupaten Tojo Una Una, jumlah


penduduk di wilayah kerja Puskesmas Tete pada akhir tahun 2018
sebesar 23.472 jiwa, dengan laju pertumbuhan penduduk 2,22 %. Jika
dibandingkan dengan laju pertumbuhan penduduk pada periode
sebelumnya, maka terlihat adanya peningkatan laju pertumbuhan.
Peningkatan laju pertumbuhan tersebut karena makin meningkatnya
tingkat kelahiran.
Gambaran Singkat Organisasi
Keadaan Umum, Wilayah dan Kependudukan
Wilayah kerja Puskesmas Tete meliputi 14 Desa : Pusungi, Tete
A, Tete B, Uebone, Mantangisi, Bantuga, Urundaka, Borone,
Balanggala, Tampabatu, Sabo, Longge, Kajulangko dan Desa
Uemakuni. Luas wilayah ±656.02 km², Bila diperhatikan menurut
wilayah desa, maka kepadatan penduduk sangat bervariasi.
Penyebaran penduduk yang tidak merata tersebut di mungkinkan
karena pemukiman penduduk masih terkonsentrasi pada dataran
rendah.
Tabel. 1

Distribusi Luas Wilayah dan Kepadatan Penduduk Menurut Desa


Puskesmas Tete Tahun 2018
Kepadatan
Jumlah Luas Wilayah
No D e s a Penduduk
Penduduk ( km²)
(km²)
1 Pusungi 3991 16 197
2 Tete A 1011 16 49
3 Tete B 1253 18 57
4 Uebone 2759 48 57
5 Mantangisi 2168 89 21
6 Bantuga 1298 82 16
7 Urundaka 1736 49 32
8 Borone 1288 46 27
9 Balanggala 1269 59 18
10 Tampa Batu 2066 78 19
11 Sabo 1163 108 10
12 Longge 631 11,02 57
13 Kajulangko 1607 12 117
14 Uemakuni 1232 24 38
Jumlah 23.472 656,02
Sumber : BPS KabupatenTojo Una-Una 2017

Puskesmas sebagai penyelenggara upaya kesehatan untuk


meningkatkankesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi
setiap penduduk agar dapat mewujudkan derajat kesehatan yang
optimal. Oleh karena pembangunan kesehatan merupakan tanggung
jawab bersama dan untuk mewujudkan visi dan misi tersebut, maka
Puskesmas di era desentralisasi mempunyai tiga fungsi yaitu :
Menggerakkan pembangunan yang berwawasan kesehatan dengan
tujuan :
1) Meningkatkan kemandirian sekolah dalam Usaha Kesehatan
Sekolah (UKS)
2) Meningkatkan kemandirian masyarakat untuk hidup sehat
3) Terselenggaranya upaya kesehatan di tempat kerja
4) Terselenggaranya upaya kesehatan di tempat-tempat umum
Memberdayakan masyarakat dan keluarga dengan tujuan
meningkatkan peran serta aktif individu, keluarga dan masyarakat
dalam bidang kesehatan.
Memberikan pelayanan kesehatan tingkat pertama yang bertujuan :
1) Peningkatan kualitas pelayanan kesehatan.
2) Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang kesehatan.
3) Meningkatkan kualitas lingkungan.
4) Meningkatkan status kesehatan ibu dan anak serta lansia.
5) Meningkatkan status gizi dan menanggulangi gizi buruk.
6) Memberantas dan mencegah penyakit menular serta
menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat penyakit
menular.

B. VISI DAN MISI


Visi Puskesmas Tete
Pelayanan Kesehatan Puskesmas Tete dilaksanakan melalui
program-program kerja dengan Visi :
”Mewujudkan Masyarakat Kecamatan Ampana Tete Yang Hebat
dan Mandiri di Bidang Kesehatan”.
Misi Puskesmas Tete
Untuk dapat mewujudkan Visi tersebut di atas, ditetapkan tiga misi
sebagai berikut :
1) Meningkatkan Derajat Kesehatan Masyarakat Dalam
Pencapaian Keluarga Sehat
2) Meningkatkan Pelayanan Kesehatan Yang Merata Dengan
Upaya Promotif dan Preventif
3) Meningkatkan Komitmen Kerjasama Lintas Program dan Lintas
Sektor Menuju Pencapaian Puskesmas Terakreditasi Paripurna
Tujuan dan Tata Nilai Puskesmas Tete
1) Tujuan
Puskesmas Tete adalah ”Menjadi Puskesmas Pilihan
Masyarakat Yang Bermutu”
2) Tata Nilai
H = Handal
E = Empati
B = Bersih
A = Aktif
T = Tanggung Jawab
- Handal : Terampil dan profesional dalam memberikan
pelayanan sesuai standard an prosedur
- Empati : Memberikan Pelayanan dengan tulus, ramah dan
sepenuh hati
- Bersih : Memperhatikan, memelihara kebersihan dan kerapian
baik terhadap diri sendiri maupun terhadap lingkungan kerja
- Tanggungjawab : menjalankan pekerjaan secara konsekuen

3) Motto
”Sehat Anda Senyuman Kami”

C. TUGAS DAN FUNGSI JABATAN


Tugas pokok dan fungsi di Puskesmas yaitu bersifat fungsional.
Adapun tugas dan fungsi perawat adalah jabatan yang mempunyai runag
lingkup tugas, tanggung jawab, dan wewenang untuk melakukan kegiatan
pelayanan keperawatan pada Fasilitas Pelayanan Kesehatan atau
Fasilitas Pelayanan Kesehatan lainnya yang diduduki oleh Pegawai
Negeri Sipil.
Dengan Fungsi sebagai berikut :
1. Melakukan pengkajian dasar pada individu
2. Mengajarkan hidup bersih dan sehat pada individu dalam rangka
melakukan upaya promotif
3. Memfasilitasi penggunaan alat-alat pengamanan atau peindung
fisik pada pasien untuk menceghah resiko cedera pada individu
dalam rangka upaya preventif
4. Memantau perkembangan pasien sesuai dengan kondisinya
(melakukan pemeriksaan fisik, mengamati keadaan pasien) pada
individudalam rangka upaya preventif
5. Memfasilitasi penggunaan pelindung diri pada kelompok dalam
rangka melakukan upaya preventif
6. Memberikan oksegenasi sederhana
7. Memberikan bantuan hidup dasar
8. Melakukan pengukuran antropometri
9. Melakukan fasilitasi pasien dalam memenuhi kebutuhan eliminasi
10. Memantau keseimbangan cairan dan elektrolit pasien
11. Melakukan mobilisasi posisi pasien
12. Mempetahankan posisi anatomis pasien
13. Melakukan fiksasi fisik
14. Memfailitasi lingkungan yang mendukung istirahat
15. Memfasilitasi kebiasaan tidur pasien
16. Memfasilitasi penggunan pakaian yang mendukung kenyamanan
pada pasien
17. Melakukan perawatan diri paisen
18. Melakukan kegiatan kompres hangat/dingin
19. Mempertahankan suhu tubuh saat tindakan (memasang warning
blangket)
20. Melakukan komunikasi terapeutik dalam memberikan asuhan
keperawatan
21. Melakukan pendamping pasien menjelang ajal (dying care)
22. Memberikan perawatan pada pasien menjelang ajal sampai
meninggal
23. Memberikan dukungan dalam proses kehilangan, berduka dan
kematian
24. Memfasilitasi suasana lingkungan yang tenang dan aman
25. Melakukan dokumentasi pelaksanaan tindakan perawatan
26. Melakukan kegiatan bantuan penganan dalam system penangan
bencana, atau berpartisipasi dalam kegiatan pelayanan kesehatan
pada masyarakat
27. Melakukan penanggulangan penyakit/wabah tertentu
28. Menyusun laporan pelaksanaan tugas
29. Melakukan tugas kedinasan
BAB III
AKTUALISASI NILAI DASAR

A. Landasan Teori Aktualisasi

Nilai-Nilai Dasar Profesi ASN (Aparatur Sipil Negara)


Berdasarkan dari kelima nilai dasar ANEKA yaitu Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika publik komitmen mutu dan Anti korupsi yang
harus di tanamkan kepada setiap ASN maka perlu di ketahui indikator
nilai dari kelima kata tersebut yaitu:
a. Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah kata yang sering kita dengar, tetapi tidak
mudah untk dipahami. Ketika seseorang mendengar kata
akuntabilitas, yang terlintas adalah sesuatu yang sangat penting,
tetapi tidak mengetahui bagaimana cara mencapainya. Dalam
banyak hal, kata akuntabilitas sering dicamakan dengan
resposinbilitas atau tanggung jawab. Namun pada dasarnya,
kedua konsep tersebut memiliki arti yang berbeda.
Responsibilitas adalah kewajiban untuk bertanggung jawab,
sedangkan akuntabilitas adalah kewajiban pertanggung jawaban
yang harus dicapai.
Nilai-nilai akuntabilitas :
1) Tanggung jawab
Menyelesaikan pekerjaan dan tugas-tugas secara tuntas dan
dengan hasil tebaik serta mampu mempertanggung jawabkan.
2) Jujur
Memberikan laporan kinerja dengan memberikan bukti nyata
dari hasil dan proses yang dilakukan.
3) Kejelasan target
Melakukan perencanaan atas apa yang perlu dilakukan untuk
mencapai tujuan dengan melalui identifikasi program atas
kebijakan yang perlu dilakukan, siapa yang bertanggung
jawab, kapan akan dilaksanan, dan biaya yang dibutuhkan.
4) Netral
Menunjukan sikap netralisasi PNS dari kepentingan tertentu.
5) Orientasi public
Mengutamakan kepentingan masyarakat diatas kepentingan
pribadi dan golongan.
6) Adil
Melayani masyarakat tanpa diskriminasi dan ketidak jujuran
7) Transparan
Keterbukaan dalam melakukan keiatan organisasi.
8) Konsisten
Melakukan tindakan yang telah disepakati dan sesuai
peraturan perundangan yang berlaku dari waktu ke waktu.
9) Partisipatif
Ikut terlibat secara mental dan emosi kepada pencapaian
tujuan dan ikut bertanggung jawab di dalamnya.
b. Nasionalisme
Setiap pegawai ASN harus memiliki nasionalisme dan wawasan
kebangsaan yang kuat dan mampu mengaktualisasikannya
dalam pelaksanaan funggsi dan tugasnya sebagai pelaksana
kebijakan publik, pelayan publik, dan pemersatu bangsa
berlandaskan pancasila dan UUD 1945.
Nasionalisme sangat penting dimilki oleh setiap pegawai ASN.
Bahkan tidak sekedar wawasan saja tetapi kemapuan
mengaktualisasikan nasionalisme dalam menjalakan fungsi dan
tugasnya merupakan hal yang lebih penting. Diharapkan dengan
nasionalisme yang kuat, maka setiap pegawai ASN memiliki
orientasi berpikir mementingkan kepentingan publik, bangsa dan
negara. Pegawai ASN akan berpikir tidak lagi sektoral dengan
mental bloknya, tetapi akan senantiasa mementingkan
kepentingan yang lebih besar yakni bangsa dan negara.
Nilai-nilai yang senantiasa berorientasi pada kepentingan publik
(kepublikan) menjadi nilai dasar yang harus dimiliki oleh setiap
pegawai ASN. Untuk itu pegawai ASN harus memahami dan
mampu mengaktualisasikan Pancasila dan semangat
nasionalisme serta wawasan kebangsaan dalam setiap
pelaksanaan fungsi dan tugasnya, sesuai bidangnya masing-
masing. Pegawai ASN dapat mempelajari bagaimana aktualisasi
sila demi sila dalam Pancasila, dan bebagai kisah ketauladan
yang dapat diambil hikmahnya. Peserta Latsar dapat belajar dari
sejarah perjalanan bangsa, ketauladanan para pejuang dan
aparatur/pejabat publik yang saat ini mampu memberikan
inspirasi betapa mereka memiliki karakter yang kuat dengan
nasionalisme dan wawasan kebangsaannya. Adapun nilai-nilai
dasar nasionalisme yakni sebagai berikut :
1) Ketuhanan
- Menghadirkan Tuhan pada setiap aktivitas
- Menghormati kemerdekaan beragama
- Membina kerukunan hidup antar umat beragama
2) Kemanusiaan
- Mencintai sesama manusia
- Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan
- Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai harkat
martabat
- Membela kebenaran dan keadilan
3) Persatuan
- Mengutamanak keutuhan bangsa
- Rela berkorban
- Mengembangkan rasa bangga berbangsa dan bernegara
tanah air Indonesia baik dalam pikiran, ucapan dan
perbuatan
- Memajukan pergaulan antar sesama manusia
- Menjaga persatuan dalam keberagaman
4) Kerakyatan
- Menghormati kedudukan, hak, dan kewajiban yang sama
- Mendahulukan kepentingan bersama
- Tidak memaksakan kehendak
- Melaksanakan hasil musyawarah mufakat
- Bertangung jawab atas keputusan bersama
- Membangun rasa persaudaraan dengan berbagai suku
dan budaya
5) Keadilan sosial
- Membangun semangat kekeluargaan dan kegotong-
royongan
- Mendahulukan kewajiban daripada hak
- Gemar menolong orang lain
- Menghormati hak orang lain dalam pelayanan publik
- Mengembangkan pola hidup sederhana
- Mengaku dan menghargai kesempatan berrkarya
c. Etika publik
Etika publik adalah refleksi tentang standar/norma yang
memntukan baik/buruk, benar/salah perilaku, tindakan dan
keputusan untuk mengarahkan kebijakan publik dalam ranhka
menjalankan tnaggung jawab pelayanan publik. Etika merupakan
sistem penilaian perilaku serta keyakinan untk menentukan
perbuatan yang pantas guna menjamin adanya perlindungan hak-
hak individu, mencakup cara-cara dalam mengambil keputusan
untuk membantu membedakan hal-hal yang baik dan yang buruk
serta mengarahkan apa yang seharusnya dilakukan sesuai
dengan nilai nilai yang dianut. Kode etik adalah aturan aturan
yang mengatur tingkah laku dalam suatu kelompok kusus, sudut
pandangnya hanya ditunjukan pada hal-hal prinsip dalam bentuk
ketentuan-ketentuan tertulis.
Tanpa memiliki kompetensi etika, pejabat cenderung
menjadi tidak peka, tidak peduli bahkan sering kali diskriminatif,
terutama pada masyarakat kalangan bawah yang tidak
beruntung. Etika publik merupakan refleksi kritis yang
mengarahkan bagaimana nilai-nilai kejujuran, solidaritas,
keadilan, kesataraan, dan nilai nilai dipraktikan dalam wujud
keprihatinan dan kepedulian terhadap kesejatraan massyarakat.
Oleh karena itu, dengan diterapkannya kode etik ASN,
perilaku pejabat publik harus berubah, Pertama, berubah dari
penguasa menjadi pelayan; Kedua berubahh dari wewenangan
menjadi peranan; Ketiga, menyadari bahwa jabatan publik adalah
amanah, yang harus dipertangungjawabkan bukan hanya di dunia
tapi juga di akhirat.
Adapun nilai-nilai dasar etika publik yakni sebagai berikut :
1) Jujur
- Tidak berbohong, dapat dipercaya dalam memberikan
pelayanan
- Tidak membebani masyarakat
- Menjalankan tugas sesuai dengan hati nurani yang bersih
2) Terbuka
- Menyampaikan sesuatu sesuai peraturan yang berlaku
- Siap menerima masukan dari pihak lain
- Tidak ada yang ditutup-tutupi dalam menjalankan tugad
dan fungsinya
3) Tulus
- Iklas dalam memberikan pelayanan
- Memberikan pelayanan tanpa pamrih
4) Sopan
- Membiasakan/membudayakan senyum, sapa, santun dan
ramah dalam memberikan pelayanan
- Saling mengargai dan berkomunikasi yang baik
- Menempatkan diri sebagai pelayan masyarakat
5) Transparansi
- Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan
- Tidak menyalakan gunakan informasi untuk mencari
keuntungan pribadi atau golongan
6) Bersikap hormat
- Toleransi dan tenggang rasa teradap orang lain
- Mengindahkan nasehat orang lain
- Mambantu/meringankan setiap urusan orang lain
- Menjunjung tinggi arga diri dan martabat sesama manusia
7) Bertanggung jawab terhadap barang milik Negara
- Menggunakan barang milik negara sesuai peruntukkannya
- Tidak menjual barrang milik Negara
- Memeliara dan tidak merusak bararng milik Negara
8) Tidak diskriminatif dan adil
- Tidak pilih kasih dalam memberikan pelayanan
- Tidak mebeda-bedakan ras, suku dan agama dalam
memberikan pelayan
- Berperilaku adil/proporsional dalam menjalankan tugas.
d. Komitmen Mutu
Mutu ada dalam persepsi orang secara individual, yang
diukur dari tingkat kepuasan masing-masing terhadap produk/jasa
yang diterimanya. Oleh karena itu, tidaklah mengerankan jika
terhadap produk/jasa yang sama akan memiliki tingkat mutu yang
berbeda bagi para pelanggan. Demikian pula halnya dengan
penilaian masyarakat terhadap mutu layanan yang mereka terima
dari berbagai instansi penyelenggara pemerintah menjadi
beragam.
Sehubungan dengan hal itu penerapan manajemen mutu
secar terpadu dalam lembaga pemerintah menjadi sebuah
keniscayaan yang tidak bisa ditawar lagi. Menejemen mutu harus
dilaksanan secara terintegritas dengan melibatkan seluru
komponen organisasi untuk senantiasa melakukan perbaikan
mutu agar dapat memuaskan pelanggan.
Adapun nilai-nilai dasar komitmen mutu yakni sebagai
berikut :
1) Efektif
- Memenuhi kebutuhan masyarakat
- Mencapai target
- Berhasil guna
2) Efisien
- Menjalankan tugas dangan tepat dan cermat
- Bekerja berdaya guna dan bertepat guna
- Bekerja tanpa kesalahan dan tanpa pemborosan
3) Inovatif
Berpikir kreatif dan inovatif
4) Orientasi mutu
- Bekerja dengan komitmen bagi kepuasan masyarakat
- Bekerja cepat, tepat, dan ramah
- Melayani dengan hati
- Melindungi dan mengayomi
- Melakukan perbaikan berkelanjutan
e. Anti korupsi
Kata korupsi berasal dari basa latin yaitu Corruption yang
artinya kerusakan, kebobrokan, dan kebusukan. Selaras cdengan
kata asalnya, korupsi sering dikatakan sebagai kejahatan luar
biasa, salah satu alasannya adalah karena dampaknya yang laur
biasa menyebabkan kerusakan baik dalam ruang lingkup, pribadi,
keluarga, masyarakat dan kehidupan yang lebih luas. Kerusakan
tersebut tidak hanya terjadi dalam kurun waktu yang pendek,
namun dapat berdampak secara jangka panjang
Faktor manusi sebagai kunci perubahan mendorong
pemberantasa korupsi di Indonesia dipandang sebagai
pembenahan permasalahan akhlak/moral. Konsep manusia
sebagai faktor kunci keberhasilan bukan bebarti menafikan faktor
lainnnya, apalagi jika memperthatikan koruosi yang sudah
menjadi kejahatan yang luar biasa, maka perlu dilakukan
pembernatasan korupsi secara terintegritas. Denagn demikian,
pembenaan akhlak/moral berari membangun integritas incididu
dan budaya anti korupsi serta membangun sistem yang
berintegritas.
Konsep tuntas integritas memastikan tersedianya manusia
yang melakukan upaya peningkatan integritas diri dan
lingkungannya dengan membangun sistem yang kondusif, hingga
terbentuk manusia manusia yang mampu menyalaraskan antar
rohani dan jasmani, dengan melakukan penyelarasan pada
semua elemen dirinya (jiwa, pikiran, perasaan, ucapan dan
tindakan) dengan nurani (standar kebaikan universal), sehingga
terbentuk perilaku integritas yang selaras pula dengan berbagai
situasi dan lingkungan.
Adapun nilai nilai anti korupsi antara lain :
1) Jujur
- Tidak melakukan perbuatan curang pada saat melakukan
pengadaan
- Tidak melakukan perbuatan curang pada saat melakukan
pengawwasan proyek
- Tidak melakukan perbuata curang pada saat melakukan
inventarisasi aset milik Negara
2) Peduli
- Tidak membiarkan orang lain merusakkan atau
menghilangkan barang inventaris dan kekayaan instansi
- Bersedia memberi ketengan atas kasus penyalahgunaan
wewenang dan kerugian negara yang sedan dilakukan
penanganan yang berwajib
3) Mandiri
- Tidak melakukan penyuapan untuk melancarkan urusannya
- Tidak memberikan hadiah/imbalan berupa apapun pada
petugas/pejabat yang telahh melaksanan tugas dan
tanggung jawab
- Tidak tergantung dengan orang lain dalam melaksanan
tugas pokoknya
4) Disiplin
- Tidak melakukan tindakan melawan hokum
- Taat menjalankan tugas yang diberikan oleh atasan
sesuai dengan peraturan yang berlaku
5) Tanggung jawab
- Tidak menyalahgunakan wewenang untuk
menguntungkan diri sendiri/orang lain dan korporasi, dan
dapat merugikan keuangna Negara
- Tidak menerima imbalan apapun atas pelaksanaan
pekerjaan yang menjadi tugas dan tanggung jawabannya
6) Kerja keras
- Bekerja dengan hasil terbaik dan tidak meminta imbalan
apapun atas pelaksanaan pekerjaan yang menjadi tugas
dan tangggung jawabnya
- Memiliki kemampuan dan kemauan bekerja sesuai aturan
- Memiliki ketekunan dalam bekerja untk mendapatkan hasil
terbaik
7) Sederhana
- Efesiensi dalam menggunakan suumberdata untuk
mendapatkan hasil terbaik
- Mensyukuri apapun asil yang dicapainya setelah
melakukan upaya maksimal
- Memiliki gaya hidup sederhana yang akan mempengarui
pelaksanaan tugas pokoknya, menggunakan dan
memelihara aset Negara
8) Berani
- Berani menolak perintah yang berlawanan dengan hukum
dan dapat merugikan Negara
- Berani memberikan informasi sesuai dengan fakta
9) Adil
- Memberikan layanan sesuai dengan aturan yang berlaku
secara konsisten pada semua orang
- Memberikan sesuai dengan apa yang menjadi haknya
2. Peran dan Kedudukan ASN dalam NKRI
Peran dan kedudukan ASN dalam NKRI bisa dilihat dari
kemampuan mereka memahami manajemen ASN, Pelayanan Publik dan
inovasi yang berkaitan dengan whole of government (WOG).
a. Manajemen ASN
Manejemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan
pegawai ASN yang profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi,
bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi dan
nepotisme. Manajemen ASN lebih menekankan kepada pengaturan
profesi pegawai sehingga diharapkan agar selalu tersedia sumber
daya ASN yang unggul selaras dengan perkembangan zaman.
b. Whole of Government
Whole of Government (WoG) Berdasarkan interpretasi analitis dan
manifestasi empiris di lapangan, maka WoG didefinisikan sebagai
“suatu model pendekatan integratif fungsional satu atap” yang
digunakan untuk mengatasi wicked problems yang sulit dipecahkan
dan di atasi karena berbagai karakteristik atau keadaan yang melekat
antara lain: tidak jelas sebabnya, multi dimensi, menyangkut
perubahan perilaku.
Terdapat beberapa cara pendekatan WoG yang dapat dilakukan, baik
dari sisi penataan institusi formal maupun informal. Cara-cara ini
pernah dipraktekkan oleh beberapa negara, termasuk Indonesia
dalam level-level tertentu.
1) Penguatan koordinasi antar lembaga. Penguatan koordinasi
dapat dilakukan jika jumlah lembaga-lembaga yang
dikoordinasikan masih terjangkau dan manageable. Dalam
prakteknya, span of control atau rentang kendali yang rasional
akan sangat terbatas. Salah satu alternatifnya adalah mengurangi
jumlah lembaga yang ada sampai mendekati jumlah yang ideal
untuk sebuah koordinasi. Dengan jumlah lembaga yang rasional,
maka koordinasi dapat dilakukan lebih mudah.
2) Membentuk lembaga koordinasi khusus, pembentukan lembaga
terpisah dan permanen yang bertugas dalam mengkoordinasikan
sektor atau kementrian adalah salah satu cara melakukan WoG.
Lembaga koordinasi ini biasanya diberikan status lembaga
setingkat lebih tinggi, atau setidaknya setara dengan
kelembagaan yang dikoordinasikan.
3) Membangun gugus tugas, gugus tugas merupakan bentuk
pelembagaan koordinasi yang dilakukan di luar struktur formal,
yang setidaknya tidak permanen. Pembentukan gugus tugas
biasanya menjadi salah satu cara agar sumber daya yang terlibat
dalam koordinasi tersebut dicabut sementara dari lingkungan
formalnya untuk berkonsentrasi dalam proses koordnasi tadi.
4) Koalisi sosial, koalisi sosial merupakan bentuk informal dari
penyatuan koordinasi antar sektor atau lembaga, tanpa perlu
membentuk pelembagaan khusus dalam koordinasi.
c. Pelayanan Publik
Sebagai Aparatur pemerintahan, ASN mempunyai salah satu peran
yang penting dalam tugas dan fungsinya sebagai Aparatur Sipil
Negara dalam penyelenggaraan tugas pemerintahan dan
pembangunan nasional melalui pelaksanaan pelayanan publik kepada
masyarakat. Aparatur Sipil Negara melakukan perannya sebagai
aparatur pemerintah dengan memberi pelayanan publik.
Pengertian melayani adalah membantu menyiapkan (mengurus) apa
yang diperlukan seseorang". Sedangkan pengertian pelayanan adalah
"usaha rnelayani kebutuhan orang lain". Contoh: menerima telepon
dari pihak lain yang berhubungan dengan unit kerja kita, adalah
bentuk pelayanan yang rutin kita lakukan.
Adapun menurut Keputusan MENPAN Nomor 63 tahun 2003,
mengenai pelayanan adalah sebagai berikut:
- Pelayanan Publik adalah segala kegiatan pelayanan yang
dilaksanakan oleh penyelenggara pelayanan publik sebagai upaya
pemenuhan kebutuhan penerima pelayanan maupun pelaksanaan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
- Penyelenggara pelayanan publik adalah Instansi Pemerintah
- Instansi Pemerintah adalah sebutan kolektif meliputi satuan kerja
satuan organisasi Kementrian, Departemen, Kesekretariatan
Lembaga Tertinggi dan Tinggi Negara, dan instansi Pemerintah
lainnya, baik Pusat maupun Daerah termasuk Badan Usaha Milik
Negara, Badan Hukum Milik Negara dan Badan Usaha Milik
Daerah.
- Unit Penyelenggara pelayanan publik adalah unit kerja pada
instansi Pemerintah yang secara langsung memberikan pelayanan
kepada penerima pelayanan publik.
- Pemberi pelayanan publik adalah pejabat/pegawai instansi
pemerintah yang melaksanakan tugas dan fungsi pelayanan publik
sesuai dengan peraturan perundang- undangan
- Penerima pelayanan publik adalah orang, masyarakat, instansi
pemerintah dan badan hukum yang menerima pelayanan dari
instansi pemerintah Pelayanan merupakan suatu proses. Proses
tersebut menghasilkan suatu produk yang berupa pelayanan,
kemudian diberikan kepada pelanggan. Sebagai contoh adalah
proses pelayanan surat masuk. Proses pelayanan surat masuk
adalah sebagai berikut: surat diterima oleh seorang petugas, surat
disortir (dipisah-pisahkan), surat diterima pencatat surat dan
kemudian dicatat dalam buku agenda atau kartu kendali, Surat
disampaikan ke pengarah surat, Surat didistribusikan ke unit
organisasi sesuai dengan alamat yang tertulis dalam surat (sering
di sebut dengan istilah "unit pengelola"),
- Aparatur Sipil Negara merupakan penyelenggara pelayanan publik
dituntut untuk memberikan kinerja dengan produktivitas yang baik
dalam memberikan pelayanan, memberikan kualitas pelayanan
yang baik dan prima, dimana Aparatur Sipil Negara responsive
serta responsibel dalam melakasanakan dan memberikan
pelayanan publik kepada masyarakat dan bertanggung jawab atau
ada pertanggung jawaban (akuntabel) terhadap tugas dan
fungsinya serta hasil pencapaian yang telah dilaksanakannya.
Untuk menjalankan kedudukan pegawai ASN, maka
pegawai ASN berfungsi dan bertugas sebagai berikut:
a. Pelaksana kebijakan public
ASN berfungsi, bertugas dan berperan untuk melaksanakan
kebijakanyang dibuat oleh pejabat pembina kepegawaian sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Untuk itu ASN
harus mengutamakan kepentingan publik dan masyarakat luas dalam
menjalankan fungsi dan tugasnya, serta harus mengutamakan
pelayanan yang berorientasi pada kepentingan public.
b. Pelayan publik
ASN berfungsi bertugas dan berperan untuk memberikan pelayanan
publik yang profesional dan berkualitas. Pelayanan publik merupakan
kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai
peraturan perundang-undangan bagi setiap warga negara dan
penduduk atas barang, jasa dan/atau pelayanan administratif yang
diselenggarakan oleh penyelenggara pelayanan publik dengan tujuan
kepuasan pelanggan.
c. Perekat dan pemersatu bangsa
ASN berfungsi, bertugas dan berperan untuk mempererat persatuan
dan kesatuan NKRI. ASN senantiasa setia dan taat sepenuhnya
kepada Pancasila, UUD1945, negara dan pemerintah. ASN
senantiasa menjunjung tinggi martabat ASN serta senantiasa
mengutamakan kepentingan negara dari pada kepentingan diri
sendiri, seseorang dan golongan. Dalam UU ASN disebutkan bahwa
dalam penyelengaraan dan kebijakan manajemen ASN, salah satu
diantaranya asas persatuan dan kesatuan.

B. ANALISIS ISU
Berdasarkan hasil identifikasi isu melalui analisis isu yang di dapat pada
Puskesmas Tete beradasarkan pengamatan selama 4 bulan
melaksanakan tugas. Isu yang akan dikemukakan berdasarkan peran dan
kedudukan ASN yaitu pelayan publik. Langkah selanjutnya adalah
mengkonsultasikan isu yang telah diidentifikasi kepada atasan yang
sekaligus menjadi mentor dan coach sehingga didapatkan satu masalah
yaitu “LAMANYA WAKTU TUNGGU PASIEN DI POLI UMUM”

Tabel 1. ANALISIS ISU DI PUSKESMAS TETE

MASALAH PENYEBAB DAMPAK GAGASAN


MASALAH

Kurangnya Petugas kurang


penerapan disiplin
peraturan yang
telah ada

Tidak dipatuhinya Pelayanan kurang


Lamanya waktu Membuat
SOP yang ada efektif
tunggu pasien di Perubahan pada
Poli Umum buku family folder
Lamanya buku Waktu tunggu Rekam medik
family folder dari pasien bertambah
rekam medik lama

Seringnya pasien Pelayanan tidak


lupa membawa efisien
kartu berobat
Dampak jika isu tidak diselesaikan

Dampak jika masalah waktu tunggu pasien tidak diselesaikan antara lain :

a. Menurunnya tingkat kepuasaan pasien


Mayoritas permaslahan pasien berobat ke Puskesmas disebabkan
lamanya waktu tunggu yang begitu lama sehingga pasien merasa
jengkel dan bosan lama menunggu. Karena waktu tunggu yang lama
merupakan faktor utama pendukung ketidakpuasaan pasien

b. Tidak tercapainya Visi, Misi dan Tujuan Puskesmas


Karena tingkat kepercayaan pasien menurun apabila pelayanan yang
diterima kurang memuaskan

Maka dengan membuat perubahan penomoran pada family folder


pasien diharapkan dapat meningkatkan mutu pelayanan di Puskesmas
Tete sehingga dapat terwujud tujuan yang ada.

Kegiatan Pengaktualisasian sesuai dengan Nilai-nilai Dasar Profesi


Melalui kegiatan tersebut maka akan di lakukan masing-masing
tahapan kegiatan. Dan setiap tahapan kegiatan yang akan saya
aktualisasikan tersebut dilandasi dengan nilai-nilai dasar profesi yaitu :
Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti
Korupsi.
RANCANGAN AKTUALISASI

Unit kerja : Puskesmas Tete

Identifikasi Isu : Waktu Tunggu Pasien di Poli Umum

Gagasan pemecahan isu : Membuat perubahan pada mekanisme penomoran buku family folder di Rekam Medik

TABEL 2. RANCANGAN KEGIATAN AKTUALISASI

Keterkaitan Kontribusi Terhadap


Output / Hasil Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Substansi Mata Visi-Misi
Kegiatan Organisasi
Pelatihan Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
1 Berkonsultasi 1. Berdoa untuk Arahan dan 1. Nasionalisme : Koordinasi dan Kegiatan
dengan memohon kekuatan persetujuan Ketuhanan Konsultasi merupakan koordinasi yang
dan petunjuk dari
Pimpinan dan mentor kegiatan awal yang dilakukan dengan
Tuhan Yang Maha
atasan Esa dilakukan agar profesional dan
langsung 2. Ketuk pintu dan 2. Etika publik : mencapai hasil terbaik akuntabel akan
mengucapkan salam
sopan dari sebuah pekerjaan, menguatkan nilai
3. Menjelaskan
maksud dan tujuan 3. Akuntabilitas : koordinasi akan organisasi yaitu :
kegiatan Kejelasan Target menunjang misi H : Handal
4. Menerima arahan
4. Anti korupsi : organisasi yaitu visi : E : Empati
langsung dari
mentor kerja keras mewujudkan B : Bersih
5. Mencatat hasil 5. Akuntabilitas : masyarakat Ampana A : Aktif
koordinasi Konsisten Tete yang mandiri di T : Tanggung
6. Berpamitan dan
mengucapakan 6. Komitmen Mutu : bidang kesehatan jawab
terima kasih dan Efisien Misi ke 1 :
salam
Meningkatkan derajat
kesehatan
masyarakat dalam
pencapaian keluarga
sehat

2 Memberikan 1. Mencari panduan tentang Tersedianya 1. Akuntabilitas : MISI ke 1 Kegiatan


penjelasan Perilaku hidup bersih dan leaflet yang Tanggung jawab Meningkatkan derajat dilakukan dengan
kepada sehat dapat kesehatan mengedepan tata
pasien 2. Menuliskan hasil diberikan pada 2. Nasionalisme : masyarakat dalam nilai yaitu
tentang rangkuman dari berbagai pasien untuk Kemanusiaan pencapaian keluarga H : Handal
Perilaku referensi meningkatkan sehat E : Empati
3. Etika publik :
Hidup Bersih 3. Menyiapkan hasil perilaku hidup Tebuka B : Bersih
Dan Sehat referensi sebagai bahan bersih dan A : Aktif
(PHBS) pembuatan leaflet sehat T : Tanggung
4. Mendesain leaflet dengan 4. Komitmen mutu : jawab
menarik dan Inovatif
mengaplikasikan
langsung di komputer
5. Mencetak leaflet 5. Anti korupsi :
Kerja keras
3 Memberikan 1. Menerima pasien baru Adanya hasil 1. Etika publik : MISI Ke 2 Memberikan
layanan yang 2. Melakukan pemeriksaan Sopan Meningkatkan pelayanan yang
pemeriksaan Tanda
menyentuh yang dapat 2.Komitmen mutu : pelayanan kesehatan professional
tanda vital
3. Mencatat hasil menunjang Orientasi Mutu yang merata dengan sesuai nilai
pemeriksaan di buku hasil diagnosa 3. Akuntabilitas : upaya promontif dan H : Handal
family folder pasien
pasien Adil preventif E : Empati
B : Bersih
1. E A : Aktif
t T : Tanggung
jawab
4 Mengubah 1. Melakukan Adanya 1.Komitmen Mutu: MISI Ke 3 pelayanan yang
penomoran koordinasi dengan persetujuan Berani Meningkatkan professional
pada buku teman sejawat yang dengan komitmen kerjasama sesuai nilai
family folder bertugas di Rekam teman lintas lintas program H : Handal
Medik sejawat dan lintas sektor E : Empati
2. Meyiapkan format yang 2. Akuntabilitas : menuju pencapaian B : Bersih
family folder yang
bertugas di Tanggung jawab puskesmas A : Aktif
di ubah
Rekam terakreditasi T : Tanggung
Medik paripurna jawab
5. Evaluasi dan 1. Melakukan evaluasi Unit terkait 1.Nasionalisme : MISI Ke 3 : Kegiatan
pelaporan hasil perubahan pada mengetahui Kerakyatan meningkatkan koordinasi yang
family folder pasien
hasil perubahan kerjasama lintas dilakukan dengan
2. Pendokumentasian
perubahan dengan gambar dan pada buku 2. Akuntabilitas : sektor dan lintas profesional dan
pada buku notulen family folder Transparan program menuju akuntabel akan
3. Melakukan pelaporan
family folder pasien 3. Anti korupsi : pencapaian menguatkan nilai
hasil kegiatan
Kerja Keras puskesmas organisasi yaitu :
terakredatasi H : Handal
paripurna. E : Empati
B : Bersih
A : Aktif
T : Tanggung
jawab
JADWAL AKTUALISI

NO KEGIATAN WAKTU PELAKSANAAN


Berkoordinasi dengan Pimpinan dan Atasan
1 05 Agustus 2019
Langsung

2 Memberikan penjelasan kepada pasien tentang 06 – 10 Agustus 2019


Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
3 Memberikan layanan yang menyentuh 12 – 17 Agustus 2019
Melakukan perubahan pada buku family folder
4 19 – 31 Agustus 2019
pasien
Evaluasi dan pelaporan hasil perubahan nomor
5 2 – 7 September 2019
pada buku family folder
BAB V
IMPLEMENTASI NILAI - NILAI

Pencapaian Kegiatan Aktualisasi Nilai – Nilai Dasar Profesi ASN/PNS

Berdasarkan hasil pelaksanaan rancangan aktualisasi kegiatan yang


dilakukan selama masa aktulisasi ( Off Class ) diperoleh hasil aktualisasi sebagai
berikut :
Kegiatan 1 :
Kegiatan Melapor dan Konsultasi kepada Mentor

Hari & Tanggal Selasa, 6 Agustus 2019

Lampiran / Bukti Fisik Foto Kegiatan

A. Capaian Aktualisasi

Sebelum saya menemui mentor, terlebih dahulu saya berdoa untuk


memohon kekuatan dan petunjuk dari Tuhan Yang Maha Esa (Nasionalisme
: Ketuhanan : Menghadirkan Tuhan pada setiap aktifitas).
Selanjutnya saya mengetuk pintu dan memberi salam kepada mentor dengan
sopan (Etika Publik : Membiasakan/membudayakan senyum, sapa, santun,
dan ramah dalam memberikan layanan). Kemudian, saya menyampaikan
maksud dan tujuan kepada mentor dengan sopan sehingga terjalin
komunikasi yang baik (Etika Publik : Saling menghargai dan berkomunikasi
yang baik). Dalam maksud dan tujuan tersebut, saya menjelaskan rencana
pelaksanaan aktualisasi secara rinci dan jelas beserta hasil yang akan dicapai
(Akuntabilitas : Kejelasan Target : Melakukan perencanaan atas apa yang
perlu dilakukan untuk mencapai tujuan dengan melalui identifikasi program
atas kebijakan yang perlu dilakukan, siapa yang bertanggung jawab, kapan
akan dilaksanakan, dan biaya yang dibutuhkan; Komitmen Mutu : Efektif :
Mencapai target).

Pada saat berkonsultasi, saya mendengar masukan dan arahan dari


mentor dengan bersikap terbuka dan hormat (Etika Publik : Siap menerima
masukan dari pihak lain; dan mengindahkan nasehat orang lain), sekaligus
meminta petunjuk untuk menjadi pedoman dalam pelaksanaan aktualisasi
(Komitmen Mutu : Efektif : Mencapai Target).
Setelah mendengar masukan dan arahan, saya lalu menutup
pembicaraan dan pamit kepada mentor dengan sopan (Etika Publik :
Membiasakan/membudayakan senyum, sapa, santun dan ramah dalam
memberikan layanan) dan dilakukan dengan efisien (Komitmen Mutu :
Menjalankan tugas dengan tepat dan cermat).
Kegiatan melapor dan konsultasi kepada mentor ini juga terkait dengan
peran dan kedudukan ASN dalam NKRI, yaitu Whole of Government karena
dalam pelaksanaanya melibatkan koordinasi, singkronisasi, dan komunikasi
antara saya dengan mentor untuk menentukan pelaksanaan aktualisasi.

Gambar konsultasi dengan mentor

A. Manfaat:
1. Bagi Peserta :
 Membiasakan diri untuk berdoa dalam mengawali kegiatan
 Membiasakan diri untuk berkonsultasi terlebih dahulu kepada
pimpinan sebelum melaksanakan kegiatan
 Membiasakan diri untuk selalu terbuka dan menjalin komunikasi
dengan sopan
2. Bagi Unit Kerja :
 Menjadi contoh bagi rekan kerja yang lain
 Terjalin komunikasi yang baik dan sikap saling menghargai dalam
unit kerja
3. Bagi Organisasi :
 Terciptanya komunikasi yang baik antara atasan dan bawahan
sehingga pelaksanaan tugas menjadi efisien dan efektif

B. Kontribusi Kegiatan Terhadap Visi dan Misi Organisasi :


Tidak ada kontribusi yang terkait
C. Penguatan Nilai Organisasi
Dengan diterapkannya nilai-nilai Nasionalisme, Etika Publik,
Akuntabilitas, dan Komitmen Mutu dalam melapor dan konsultasi kepada
mentor menjadikan saya lebih paham dalam menyusun dan melaksanakan
kegiatan, sehingga hal ini dapat berkontribusi terhadap penguatan nilai
organisasi Puskesmas Tete, yaitu : “HEBAT ( Hebat,Empati,Bersih,Aktif dan
Tanggung jawab ),” dalam menjalankan tugas.

Kegiatan 2
Kegiatan Memberikan penjelasan kepada pasien tentang
Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS)

Hari & Tanggal Rabu, 07 Agustus 2019

Lampiran / Bukti Fisik Foto Kegiatan

A. Capaian Aktualisasi
Sebelum membuat leaflet terlebih dahulu saya mencari panduan
tentang perilaku hidup bersih dan sehat, prorses pencarian panduan tersebut
saya lakukan dengan penuh tanggung jawab (Akuntabilitas : Menyelesaikan
pekerjaan dan tugas-tugas secara tuntas dan dengan hasil terbaik serta
mampu mempertanggung jawabkan) dan siap menerima masukan dari pihak
lain (Etika Publik : Terbuka) untuk mendapat hasil yang ditargetkan
(Komitmen Mutu : Efektif).
Gambar Memberikan penjelasan kepada pasien tentang PHBS

Selanjutnya saya menyusun materi yang akan dimuat dalam leaflet


dengan penuh tanggung jawab (Akuntabilitas : Menyelesaikan pekerjaan dan
tugas-tugas secara tuntas dan dengan hasil terbaik serta mampu
mempertanggung jawabkan) dan siap menerima masukan dari pihak lain).
Dalam menyusun materi, saya siap menerima masukan dari pihak lain (Etika
Publik : Terbuka) dan memberikan informasi dalam leaflet secara benar dan
tidak menyesatkan (Etika Publik : Transparansi) untuk mendapat hasil yang
diharapkan sesuai target (Komitmen Mutu : Efektif).
Setelah tersusun materi, saya mulai mendesain leaflet. Dalam
mendesain leaflet, saya siap menerima masukan dari pihak lain (Etika Publik
: Terbuka) dan menuliskan informasi dalam leaflet secara benar dan tidak
menyesatkan (Etika Publik : Transparansi). Desain leaflet ini saya buat
semenarik mungkin agar pasien/keluarga tertarik untuk membaca leaflet yang
nanti akan saya berikan (Komitmen Mutu : Inovatif : Berpikir kreatif dan
inovatif). Proses mendesain leaflet ini saya lakukan dengan tepat dan cermat
(Komitmen Mutu : Efisien) dan dengan penuh tanggung jawab
(Akuntabilitas : Menyelesaikan pekerjaan dan tugas-tugas secara tuntas dan
dengan hasil terbaik serta mampu mempertanggung jawabkan).

Setelah itu saya mengkonsultasikan desain leaflet yang telah dibuat


pada mentor dengan sopan agar terwujud komunikasi yang baik dan rasa
saling menghargai (Etika Publik : Sopan). Saya menerima masukan dari
mentor terkait tampilan leaflet yang perlu diperbaiki (Etika Publik : Terbuka)
dan bersedia memperbaiki kekurangan yang ada (Etika Publik :
Mengindahkan nasehat orang lain) dengan tidak memaksakan kehendak saya
saja (Nasionalisme : Kerakyatan). Saya ikut terlibat dan bertanggung jawab
untuk memperbaiki lagi desain leaflet seperti yang telah dikonsultasikan
dengan mentor (Akuntabilitas : Partisipatif) agar tercapai hasil desain yang
baik (Komitmen Mutu : Efektif : Mencapai Target).
Setelah desain leaflet diperbaiki kembali seperti desain yang telah
disepakati dengan mentor (Akuntabilitas : Tanggung Jawab : Menyelesaikan
pekerjaan dan tugas-tugas secara tuntas dan dengan hasil terbaik serta
mampu mempertanggung jawabkan), selanjutnya saya mencetak leaflet
(Nasionalisme: Kerakyatan : Melaksanakan hasil musyawarah mufakat).
Dalam pembuatan leaflet ini, saya berusaha bekerja dengan tekun agar
didapatkan hasil yang terbaik (Anti Korupsi : Kerja Keras) dengan tetap
mensyukuri apapun hasil yang dicapai setelah melakukan upaya maksimal
(Anti Korupsi : Sederhana). Pembuatan leaflet ini bertujuan untuk membantu
pelaksanaan discharge planning (perencanaan pulang) oleh perawat dengan
harapan hal tersebut dapat mencegah meningkatnya kunjungan ulang rumah
sakit yang akan mendukung peningkatan pengetahuan pasien mengenai cara
perawatan penyakitnya di rumah sehingga mereka dapat memiliki kualitas
hidup yang lebih baik (Komitmen Mutu : Orientasi Mutu : Bekerja dengan
komitmen bagi kepuasan masyarakat).
Kegiatan ini juga terkait dengan peran dan kedudukan ASN dalam
NKRI, yaitu Whole of Government karena dalam pelaksanaanya melibatkan
koordinasi antara saya, mentor, coach, dan ketua Pokja UKP dalam membuat
leaflet tentang Perilaku Hidup Sehat

A. Manfaat:
1. Bagi Peserta :
 Membiasakan diri untuk terbuka dalam menerima saran masukan
dari orang lain
 Membiasakan diri untuk menyelesaikan pekerjaan dan tugas-tugas
secara tuntas dan bertanggung jawab
2. Bagi Unit Kerja :
 Terjalin komunikasi dan koordinasi yang baik dalam unit kerja
 Meningkatkan mutu pelayanan dengan tersedianya media
penunjang untuk edukasi pasien pulang
3. Bagi Organisasi :
 Terwujud komunikasi yang baik sehingga pelaksanaan tugas
menjadi efektif dan efisien
 Meningkatkan kualitas pemberian asuhan keperawatan

B. Kontribusi Kegiatan Terhadap Visi dan Misi Organisasi :


Dengan diterapkannya nilai-nilai Akuntabilitas, Etika Publik,
Komitmen Mutu, Nasionalisme, dan Anti Korupsi dalam membuat leaflet
tentang perilaku hidup bersih dan sehat menjadikan saya lebih paham dalam
membuat leaflet yang dapat diberikan pada pasien untuk meningkatkan
efektifitas perilaku hidup bersih dan sehat dalam kehidupan sehari - hari,
sehingga hal ini dapat berkontribusi terhadap pencapaian Visi Puskesmas
Tete, yaitu “Mewujudkan Masyarakat Kecematan Ampana Tete yang Mandiri
di Bidang Kesehatan ” dan salah satu Misi Puskesmas Tete, yaitu
“Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dalam pencapaian keluarga
sehat.

C. Penguatan Nilai Organisasi


Dengan diterapkannya nilai-nilai Akuntabilitas, Etika Publik,
Komitmen Mutu, Nasionalisme, dan Anti Korupsi dalam membuat leaflet
tentang Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat, menjadikan saya lebih paham
dalam membuat leaflet yang dapat diberikan pada pasien untuk
meningkatkan efektifitas edukasi yang diberikan, sehingga hal ini dapat
berkontribusi terhadap penguatan nilai organisasi Puskesmas Tete, yaitu :
“HEBAT ( Handal, Empati, Bersih, Aktif, dan Tanggung Jawab”.

Kegiatan 3
Kegiatan Memberikan Layanan Yang Menyentuh
Hari & Tanggal Rabu, 12 Agustus 2019

Lampiran / Bukti Fisik Foto Kegiatan

A. CAPAIAN AKTUALISASI
Saat menerima pasien baru, saya memberi salam dan menyapa
dengan sopan (Etika Publik : Membiasakan/membudayakan senyum,
sapa, santun dan ramah dalam memberikan layanan). Kemudian saya
dengan santun dan ramah menyampaikan maksud dan tujuan kepada
pasien (Etika Publik : Sopan) bahwa saya akan melakukan pengkajian
awal atau anamneseyang mencakup tentang pemeriksaan Tanda – tanda
vital, keluhan yang di derita, riwayat penyakit sekarang, riwayat penyakit
masa lalu dan riwayat penyakit keluarga (Komitmen Mutu : Efektif :
Mencapai Target).
Saat melakukan pengakajian awal kepada pasien, saya
melakukannya dengan ikhlas dan tanpa pamrih (Etika Publik : Tulus),
menjelaskan dengan santun dan ramah agar terjalin rasa saling
menghargai dan terwujud komunikasi yang baik antara perawat dengan
pasien/keluarga (Etika Publik : Sopan). Saya menyampaikan informasi
secara benar dan tidak menyesatkan (Etika Publik : Transparansi)
sehingga dapat dipercaya dalam memberikan pelayanan (Etika Publik :
Jujur). Dengan diberikannya edukasi, diharapakan pengetahuan tentang
penyakitnya dapat meningkat (Komitmen Mutu : Efektif).
Selanjutnya, saya dengan sopan (Etika Publik : Saling menghargai
dan berkomunikasi yang baik) memberikan kesempatan kepada
pasien/keluarga untuk bertanya tentang hal yang belum dipahami. Saya
juga mejawab apa yang ditanyakan oleh pasien/keluarga dan memberikan
pula kesempatan kepada pasien/keluarga yang ingin menyampaikan
pendapatnya (Nasionalisme : Kemanusiaan : Mengakui dan
memperlakukan manusia sesuai harkat martabat). Setelah itu sebelum
menutup pembicaraan, saya memberikan leaflet kepada pasien/keluarga
dengan santun dan ramah (Etika Publik : Sopan) tanpa membeda-
bedakan pasien/keluarga (Akuntabilitas : Adil). Kegiatan ini juga terkait
dengan peran dan kedudukan ASN dalam NKRI, yaitu Pelayanan Publik
karena dalam pelaksanaanya berupa pelayanan jasa untuk memenuhi
kebutuhan pasien akan informasi terkait penyakit dan perawatan
lanjutannya di rumah.

A. Manfaat:
1. Bagi Peserta :
 Membiasakan diri bersikap jujur, sopan, dan menjalin komunikasi
dengan baik
 Membiasakan diri bersikap adil dengan tidak membeda-bedakan
perlakuan terhadap orang lain
2. Bagi Unit Kerja :
 Menjadi contoh bagi rekan kerja yang lain dalam meningkatkan
efektifitas mutu pelayanan
 Terjalin komunikasi yang baik antara pemberi asuhan (perawat)
dengan penerima asuhan (pasien/keluarga)
3. Bagi Organisasi :
 Meningkatkan kualitas pelayanan

B. Kontribusi Kegiatan Terhadap Visi dan Misi Organisasi :


Dengan diterapkannya nilai-nilai Etika Publik, Komitmen Mutu,
Nasionalisme, dan Akuntabilitas dalam melakukan pengkajian awal
kepada pasien dapat meningkatkan pemahaman pasien tentang riwayat
penyakit dan perawatan lanjutan mengenai penyakit yang di derita sehingga
hal ini dapat berkontribusi terhadap pencapaian Visi Puskesmas Tete, yaitu
“Mewujudkan masyarakat Kecematan Ampana yang Mandiri di Bidang
Kesehatan” dan salah satu Misi Puskesmas tete, yaitu “Meningkatkan
pelayanan kesehatan yang merata secara promotif dan preventif, sehingga
tujuan Puskesmas Tete tercapai yaitu menjadi Puskesmas pilihan
masyarakat yang bermutu”.

C. Penguatan Nilai Organisasi


Dengan diterapkannya nilai-nilai Etika Publik, Komitmen Mutu,
Nasionalisme, dan Akuntabilitas dalam melakukan pengkajian awal
kepada pasien dapat meningkatkan pemahaman pasien tentang penyakit dan
perawatan lanjutan mengenai penyakit yang dideritanya sehingga hal ini
dapat berkontribusi terhadap penguatan nilai organisasi Puskesmas Tete ,
yaitu : “HEBAT : Handal, Empati, Bersih, Aktif, dan Tanggung Jawab”.

Kegiatan 4
Kegiatan Melakukan perubahan pada buku family folder
pasien
Hari & Tanggal 19 Agustus 2019
Lampiran dan Bukti Foto Kegiatan

A. Capaian Aktualisasi:
Untuk membuat perubahan pada buku family folder pasien, sebelumnya
melakukan koordinasi dengan teman sejawat yang bertugas di Rekam Medik
dan anggota pokja UKP khususnya Bab VIII karena perubahan ini juga
berkaitan dengan Re Akreditasi Puskesmas Semua kegiatan saya lakukan
dengan benar (Etika Publik : Transparansi) dan sesuai target pelaksanaan
aktualisasi (Komitmen Mutu : Efektif). Saya mensyukuri apapun hasil yang
telah saya dapatkan dalam pelaksanaan aktualisasi hingga dalam proses
pembuatan laporan ini (Anti Korupsi : Sederhana).
Dalam pembuatan laporan, saya menyelesaikan semua kegiatan
dengan tuntas dan bertanggung jawab (Akuntabilitas : Tanggung Jawab)
dan bersedia menerima masukan dari orang lain terkait penyusunan dan
perbaikan laporan ini (Etika Publik : Terbuka). Saya bekerja dengan tekun
(Anti Korupsi : Kerja Keras) agar laporan ini dapat terselesaikan sesuai
waktu yang telah ditetapkan (Komitmen Mutu : Efisien) sebagai bukti
pelaksanaan aktualisasi yang telah saya lakukan (Akuntabilitas : Jujur).

Manfaat:
1. Bagi Peserta :
 Membiasakan diri untuk bekerja dengan tekun dan bertanggung
jawab
 Membiasakan diri untuk terbuka dalam menerima pendapat orang
lain
 Membiasakan diri untuk bersyukur atas apa yang telah didapatkan

2. Bagi Unit Kerja :


 Menjadi contoh bagi rekan kerja lain
3. Bagi Organisasi :
 Menjadi bukti pertanggung jawaban kegiatan aktualisasi

4. Kontribusi Kegiatan Terhadap Visi dan Misi Organisasi :


Tidak ada kontribusi yang terkait.

5. Penguatan Nilai Organisasi


Dengan diterapkannya nilai-nilai Etika Publik, Komitmen Mutu, Anti
Korupsi, dan Akuntabilitas, laporan aktualisasi ini dapat terselesaikan.
Hal ini berkontribusi terhadap penguatan nilai organisasi Puskesmas
Tete, yaitu : “Bertanggung Jawab”

Kegiatan 5
Kegiatan Evaluasi dan pelaporan hasil perubahan pada
buku family folder
Hari & Tanggal 2 - 7 September 2019
Lampiran dan Bukti Foto Kegiatan

B. Capaian Aktualisasi:
Mengevaluasi perubahan yang terjadi pada family folder pasien baik
perubahan melalui penomoran atau pengunaan personal folder yang
sebelumnya menggunakan family folder apakah ada perubahan yang
membuat layanan tunggu pasien sesuai peraturan yang yang ada atau
tidak, kemudian membuat laporan berdasarkan Pengukuran indikator mutu
layanan loket dan rekam medik.
Semua yang saya lakukan berkaitan dengan (Etika Publik : Transparansi)
dan sesuai target pelaksanaan aktualisasi (Komitmen Mutu : Efektif).
Saya mensyukuri apapun hasil yang telah saya dapatkan dalam
pelaksanaan aktualisasi hingga dalam proses pembuatan laporan ini (Anti
Korupsi : Sederhana).

Sebelum perubahan Sesudah perubahan


Gambar Hasil perubahan buku family folder pasien

Dalam pembuatan laporan, saya menyelesaikan semua kegiatan


dengan tuntas dan bertanggung jawab (Akuntabilitas : Tanggung Jawab) dan
bersedia menerima masukan dari orang lain terkait penyusunan dan
perbaikan laporan ini (Etika Publik : Terbuka). Saya bekerja dengan tekun
(Anti Korupsi : Kerja Keras) agar laporan ini dapat terselesaikan sesuai
waktu yang telah ditetapkan (Komitmen Mutu : Efisien) sebagai bukti
pelaksanaan aktualisasi yang telah saya lakukan (Akuntabilitas : Jujur).
A. Manfaat:
1. Bagi Peserta :
 Membiasakan diri untuk bekerja dengan tekun dan bertanggung
jawab
 Membiasakan diri untuk terbuka dalam menerima pendapat orang
lain
 Membiasakan diri untuk bersyukur atas apa yang telah didapatkan

6. Bagi Unit Kerja :


 Menjadi contoh bagi rekan kerja lain
7. Bagi Organisasi :
 Menjadi bukti pertanggung jawaban kegiatan aktualisasi

8. Kontribusi Kegiatan Terhadap Visi dan Misi Organisasi :


Tidak ada kontribusi yang terkait.
9. Penguatan Nilai Organisasi
Dengan diterapkannya nilai-nilai Etika Publik, Komitmen Mutu, Anti
Korupsi, dan Akuntabilitas, laporan aktualisasi ini dapat terselesaikan. Hal
ini berkontribusi terhadap penguatan nilai organisasi Puskesmas Tete, yaitu :
“HEBAT”
BAB V
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pelaksanaan aktualisasi nilai ANEKA yang
dilaksanakan
di Puskesmas Tete, penulis menyimpulkan bahwa :
1. Kegiatan yang direncanakan pada rancangan aktualisasi dapat
diaktualisasikan semuanya dengan penerapan nilai-nilai ANEKA
2. Dengan diterapkan nilai-nilai ANEKA dalam pelaksanaan melakukan
perubahan pada buku family folder pasien, maka pelaksanaan kegiatan
lebih efektif
3. Kegiatan aktualisasi ini mampu menjadi perwujudan nilai-nilai ANEKA di
lingkungan Puskesmas Tete sebagai solusi peningkatan profesionalisme
ASN khususnya perawat sebagai tenaga kesehatan
4. Kegiatan aktualisasi ini menjadi salah satu pilar untuk mewujudkan Visi
Puskesmas Tete, yaitu “Mewujudkan Masyarakat Kecamatan Ampana
Tete yang Mandiri dibidang Kesehatan” dan salah satu Misi Puskesmas
Tete, yaitu “Meningkatkan Pelayanan kesehatan yang merata dengan
upaya promotif dan preventif”.

B. RENCANA TINDAK LANJUT


1. Dalam menangani waktu tunggu pasien di Poli umum semua petugas
harus saling bekerjasama untuk meningkatkan mutu pelayanan. Dan
selalu mendahulukan kepentingan pasien daripada kepentingan sendiri.
2. Diharapkan juga kedepan dapat ditularkan kepada rekan-rekan kerja
agar tercipta lingkungan kerja yang kondusif dan memiliki etos kerja yang
baik sehingga bisa mengadapi berbagai tantangan baik internal maupun
eksternal.

Anda mungkin juga menyukai