Anda di halaman 1dari 10

Nama : Hariyati

Npm : 17.71.018061

1. Depo farmasi rawat inap


Depo farmasi rawat inap adalah depo yang melakukan kegiatan pelayanan kefarmasian
yang berupa pelayanan resep dokter yaitu obat-obatan dan BMHP ( bahan medis habis
pakai) untuk pasien umum ataupun pasien jaminan seperti JKN , Jamkesda , dan Pihak
ketiga yang di rawat inap . Depo farmasi rawat inap juga melaksanakan kegiatan lainnya
yaitu kegiatan mengamprah dari depo farmasi rawat inap ke gudang logistik perbekalan
farmasi .

Alur Pelayanan Resep Depo Farmasi Rawat Inap untuk pasien pulang dan pasien yang di
rawat inap :

Terima Resep Jika pasien Rawat Inap,resep diambil keruangan oleh


Apoteker/TTK depo farmasi rawat inap

Pasien boleh Pulang,resep diserahkan oleh keluarga


pasien ke Depo farmasi Rawat Inap.

Telaah Resep Telaah Administrasi meliputi :nama pasien,ruangan


pasien,jaminan pasien, tanggal lahir pasien,jenis kelamin
pasien,riwayat alergi ,nomor rekam medik pasien , berat
badan (jika pasien bayi/balita), dan tanda tangan dokter .
Telaah Farmasetis meliputi : nama obat , aturan pakai ,
rute pemakaian , jumlah obat dan paraf dokter . .
Pertimbangan klinis meliputi: ketepatan dosis obat,
aturan penggunaan obat, efek samping obat, duplikasi,
poli farmasi , interaksi obat , dan jika ada resep yang
tidak lengkap dan tidak terbaca maka Apoteker atau TTK
mengkonfirmasi kepada dokter yang menulis resep
tersebut.

Catatan Pemberian Obat Apoteker/TTK menuliskan catatan pemberian obat dan


BMHP yang akan diberikan oleh farmasi dengan
melihat stok sediaan obat dan BMHP yang terdapat di
depo farmasi rawat inap.

Menyiapkan Obat pasien rawat inap , Apoteker/TTK depo farmasi rawat


inap menyiapkan obat dan BMHP sesuai resep yang
telah di CPO oleh apoteker/TTK .
Pasien boleh pulang , Apoteker/TTK depo farmasi
rawat inap menyiapkan obat seperti tablet , sirup ,
kapsul , salep , tetes mata , sesuai dengan resep yang
telah di CPO oleh apoteker/TTK .

Entry memasukan data ke sistem komputer dengan


mencocokkan nama dan nomor rekam medik pasien,
input nama obat,Jumlah obat, harga obat yang sudah di
siapkan oleh Apoteker/TTK depo farmasi rawat inap.

Pemberian etiket etiket adalah pemberian informasi untuk pasien , di


depo farmasi rawat inap ada memiliki 4 etiket : etiket
putih untuk obat oral , etiket warna biru untuk obat
parenteral dan obat pemakain luar , dan etiket warna
kuning untuk BMHP ( Bahan Medis Habis Pakai) .

Telaah Obat ,memeriksa kembali obat dan BMHP


untuk memastikan kesesuaian nama serta jumlah obat
dan BMHP yang di berikan dengan yang tertulis di
resep ataupun pada etiket .
Pengemasan , Obat dan BMHP dikemas dan diberi
label dengan keterangan Nama pasien, nama ruangan
dan nomor rekam medik pasien .
Penyerahan Obat, - pasien rawat inap , obat di
antarkan dan diserahkan oleh Apoteker/TTK depo
farmasi rawat inap dengan proses serah terima dengan
perawat ( tanda tangan ).
Pasien boleh pulang rawat inap , Apoteket/TTK depo
farmasi rawat inap menyerahkan obat kepada keluarga
pasien dan memberikan PIO singkat (Pemberian
Informasi Obat) kepada keluarga Pasien yang meliputi
nama obat, dosis obat, jumlah obat,cara pakai obat
,Rute pemakaian obat, informasi obat , dan aturan pakai
obat .

Sistem pelayanan resep didepo farmasi rawat inap terbagi dalam 4 zona, berikut zona-zona yang
ada di depo farmasi rawat inap :
1. Zona A Apoteker koordinatornya yaitu Rillya Devita Sari, S. Farm., Apt.
Zona A terdiri dari Ruangan :
a. Ruang rawat inap Aster (Ruang rawat inap pasien penyakit dalam pria) Apoteker
koordinatornya adalah Grescia Oktriviana, S. Farm., Apt.
b. Ruang rawat inap Bougenville (Ruang rawat inap pasien penyakit dalam perempuan)
Apoteker koordinatornya adalah Rillya Devita Sari, S. Farm., Apt.
c. Ruang rawat inap Nusa Indah ( Ruang rawat inap pasien penyakit saraf) Apoteker
koordinatornya adalah Rahayu Triyani, S. Farm., Apt.
2. Zona B Apoteker koordinatornya yaitu Carolina, S. Farm., Apt.
Zona B terdiri dari Ruangan :
a. Ruang ruang rawat inap Cempaka , ruang rawat inap pasien ibu hamil , perawatan
lanjutan untuk ibu yang yang telah melahirkan serta untuk pasien dengan penyakit
organ reproduksi ) , Risti Pratiwi, S. Farm., Apt.
b. Ruang rawat inap Mawar ( Ruang rawat inap pasien bayi baru lahir sampai dengan
umur 1 bulan,untuk pasien bayi baru lahir sampai dengan 1 bulan yang memerlukan
perawatan intensif dilakukan di ruangan NICU (Neonatal intensive care unit )
Apoteker koordinatornya adalah Yohan, Apt.
c. Ruang rawat inap Flamboyant (Ruang rawat inap anak- anak) Apoteker
koordinatornya adalah Carolina, S. Farm., Apt.
d. Ruang rawat inap Gardenia (Ruang rawat inap pasien penyakit paru) Apoteker
koordinatornya adalah Yohan,Apt
3. Zona C Apoteker koordinatornya yaitu Anita dwi Astutiningsih, S. Farm., Apt.
Zona C terdiri dari Ruangan :
a. Ruang rawat inap ICVCU ( Ruang rawat inap Intensive Cardiovaskuler Care Unit)
,merawat pasien dengan penyakit jantung yang memerlukan perawatan intensif .
Apoteker koordinatornya adalah Anita dwi Astutiningsih, S. Farm., Apt.
b. Ruang rawat inap Sakura ( Ruang rawat inap pasien Penyakit Jantung) Apoteker
koordinatornya adalah Meirissa Sandra, S. Farm., Apt.
c. Ruang rawat inap Anggrek(VIP I), Ruang Melati(VIP II), dan Ruang Lavender(VIP
III) Apoteker koordinatornya adalah Natasya Olga R, S. Farm., Apt.
4. Zona D Apoteker koordinatornya yaitu Jeffry Ben Martin, S. Farm., Apt.
Zona D terdiri dari Ruangan :
a. Ruang rawat inap Dahlia ( Ruang rawat inap untuk pasien yang akan atau sesudah
melakukan operasi seperti, patah tulang, kanker, usus buntu, dan ginjal) Apoteker
koordinatornya adalah Jeffry Ben Martin, S. Farm., Apt.
b. Ruang rawat inap Edelweis ( Ruang rawat inap Kelas I untuk pasien yang akan atau
sesudah melakukan operasi seperti, patah tulang,usus buntu, dan ginjal) Apoteker
koordinatornya adalah Ainussyam, S. Farm., Apt.
c. Ruang rawat inap Hemodialisa ( Ruang rawat inap pasien dengan penyakit ganguan
fungsi ginjal yang harus melakukan cuci darah) Apoteker koordinatornya adalah
Kartika Sari, S. Farm., Apt.
Resep yang dilayani di Depo Farmasi Rawat Inap adalah resep umum , JKN , Jamkesda ,
pihak ketiga, adapun resep narkotika , psikotropika dan obat program , berikut
persyaratannya :
1. Resep umum depo farmasi rawat inap
 Membawa resep asli
 Membawa bukti pembayaran / kwitansi

2. Resep JKN (Jaminan kesehatan nasional ) depo farmasi rawat inap


 Membawa resep asli
 Melampirkan fotocopy kartu BPJS yang masih aktif

3. Resep Jamkesda ( Jaminan kesehatan Daerah ) depo farmasi rawat inap


 Membawa resep asli
 Melampirkan fotocopy SKTM ( Surat keterangan tidak mampu)

4. Resep pihak ketiga (Perusahaan ) depo farmasi rawat inap


 Membawa resep asli
 Melampirkan fotocopy surat rujukan atau kartu perusahaan yang
bekerja sama dengan rumah sakit RSUD dr.Doris Sylvanus

5. Resep obat narkotika


 Membawa resep asli
 Membawa resep terpisah narkotika
 Kelengkapan pasien seperti nama pasien , umur pasien , alamat
pasien , no.hp pasien ,dan tanda tangan pasien

6. Resep obat psikotropika


 Membawa resep asli
 Membawa resep terpisah psikotropika
 Kelengkapan pasien seperti nama pasien , umur pasien , alamat pasien , no.hp
pasien ,dan tanda tangan pasien

7. Resep obar program


 Obat malaria
 Membawa resep asli
 Membawa hasil tes darah laboratorium yang positif malaria
 Kelengkapan pasien seperti nama pasien , umur pasien , alamat
pasien , no.hp pasien ,dan tanda tangan pasien

 Obat HIV
 Membawa resep asli
 Membawa hasil tes darah laboratorium yang berupa darah
positif HIV , atau melampirkan riwayat penyakit HIV
 Kelengkapan pasien seperti nama pasien , umur pasien , alamat
pasien , no.hp pasien ,dan tanda tangan pasien
 Obat TB
 Membawa resep asli
 Membawa hasil tes dahak laboratorium yang berupa dahak
positif TB
 Kelengkapan pasien seperti nama pasien , umur pasien , alamat
pasien , no.hp pasien ,dan tanda tangan pasien
 Obat kusta
 Membawa resep asli
 Membawa catatan dari dokter
 Kelengkapan pasien seperti nama pasien , umur pasien , alamat
pasien , no.hp pasien ,dan tanda tangan pasien

Di depo farmasi rawat inap Apoteker/TTK tidak hanya melakukan pelayanan resep , Apoteker / TTK di
depo farmasi rawat inap juga melaksanakan kegiatan mengamprah yang bertujuan untuk memenuhi
perbekalan farmasi yang ada di depo farmasi rawat inap sehingga pelayanan resep di depo farmasi
rawat inap menjadi lebih efektif . kegiatan mengamprah dilaksanakan setiap minggu oleh Apoteker/TTK
ke instalasi gudang farmasi , berikut alur permintaan mengamprah dari Depo farmasi rawat inap ke
gudang farmasi :

Apoteker/TTK depo farmasi rawat inap melihat kembali


perbekalan farmasi yang habis ataupun yang tersisa sedikit di
depo farmasi rawat inap

Apoteker/TTK Depo farmasi rawat inap mencatat nama obat


dan BMHP beserta dengan jumlah yang di minta di buku
amprahan
Apoteker/TTK pengamprah mendatangani di buku
permintaan amprahan Depo farmasi rawat inap
Apoteker/TTK pengamprah depo farmasi rawat inap
mengantar buku amprahan ke gudang farmasi

Apoteker/TTK gudang menyiapkan obat dan BMHP sesuai


permintaan di buku amprahan , lalu di antarkan ke Depo
farmasi rawat inap

Apoteker/TTK pengamprah Depo farmasi rawat inap


memeriksa kesesuaian nama obat dan BMHP serta jumlah
fisik sediaan yang di berikan gudang farmasi dengan buku
amprahan yang di tulis oleh Apoteker/TTK pengamprah depo
farmasi rawat inap

Apoteker/TTK pengamprah Depo farmasi rawat inap


menyusun obat dan BMHP sesuai tempat nya dan
menuliskan di kartu stok

Cara Penyimpanan Obat di Depo Farmasi Rawat Inap di RSUD dr. Doris Sylvanus mempunyai
sistem penyimpanan dan sistem pengelolaan perbekalan farmasi yaitu :
 Berdasarkan Bentuk Sediaan
Penyimpanan obat yang berbentuk tablet, kapsul, salep, tetes mata,
dan sirup diletakkan pada rak obat masing masing per nama obat, dan
disusun secara alfabetis. Rak tablet, terbagi menjadi dua yaitu, rak tablet
generik dan non generik , penyimpanan BMHP di simpan di lemari BMHP
sesuai dengan kelompoknya .
 Berdasarkan suhu
Penyimpanan obat berdasarkan kestabilan obat maksudnya adalah
obat yang tidak stabil pada suhu ruangan disimpan dalam lemari pendingin
dengan suhu 2℃ – 8℃ dan pada suhu 8°C - 15°C , dan obat obat yang
stabil disimpan di suhu ruangan tetap dikondisikan dengan suhu 25℃ -
30℃ dan suhu tetap dikontrol setiap harinya agar selalu terjaga.
 Berdasarkan High Alert
Yaitu obat yang perlu pengawasan tinggi karena beresiko ROTD ( Resiko
Obat Tidak Diinginkan) , Obat ini disimpan terpisah dari obat lain di
sekeliling tempat penyimpanan ditempel dengan stiker berwarna merah
yang bertulisan High Alert.
Contoh Obat Higt Alert : clopidogrel , D40% , dan fentanyl
Obat yang termasuk dalam golongan Hight Alert adalah obat narkotika
dan psikotropika :
 obat narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau
bukan tanaman , baik sintesis maupun semi sintetis yang dapat
menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran , hilangnya
rasa , mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri dan dapat
menimbulkan ketergantungan ( Undang-undang Nomor 35 tahun
2009 tentang narkotika ) , obat narkotika di simpan di lemari
khusus yang memiliki pintu dua , tidak bisa di pindahkan dan di
angkat oleh satu orang dan memiliki kunci ganda .
 obat psikotropika adalah obat baik alamiah maupun sintesis bukan
narkotika , yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif
pada susunan saraf pusat yang menyebabkan khas pada aktivitas
mental dan perilaku (Undang-undang Nomor 5 tahun 1997 tentang
psikotropika ) obat psikotropika di simpan di lemarai khusus yang
memiliki pintu yang tidak bisa di pindahkan dan di angat oleh satu
orang dan memiliki kunci ganda .

 Berdasarkan FEFO ( first expired first out) dan FIFO (first in first out)
penyimpanan obat menggunakan sistem FEFO ( first expired
first out) adalah penyimpanan obat berdasarkan obat yang memiliki
tanggal kadaluarsa lebih cepat maka dikeluarkan lebih dulu , dan
FIFO (first in first out) adalah penyimpanan obat berdasarkan obat yang
datang lebih dulu dan dikeluarkan lebih dulu.

Sistem penyusunan obat di depo farmasi rawat inap meliputi :


 Berdasarkan LASA (Look Alike Sound Alike)
Obat yang dimaksud dengan LASA adalah obatnya terlihat sama dan
pengucapan nama nya juga terdengar hampir sama, adapun perlakuan
lainnya hingga yang hampir sama nama dan bentuknya dengan
memberikan jarak antara satu obat dan obat lainnya yang hampir sama
abjad awalnya namun berbeda jauh namanya , obat LASA di beri tanda
stiker berawarna hijau dengan tulisan LASA .
Contoh Obat LASA : SIMvastatin – , ketoROLAC – ketoPROPFEN ,
dan NICARdipine-NIFEdipine .
 Berdasarkan alpabetis , sediaan obat seperti tablet ,kapsul , sirup ,
salep di susun berdasarkan alpabetis yaitu sediaan obat dari huruf A
sampai huruf Z .

Laporan Administrasi yang dilaksanakan di depo farmasi rawat inap, yaitu :


a. Laporan rincian pemakaian perbekalan farmasi untuk pasien umum
b. Laporan pemakaian perbekalan farmasi untuk pasien JKN (Jaminan
Kesehatan Nasional )
c. Laporan pemakaian perbekalan farmasi untuk pasien Jamkesda / pasien
kelas tiga gratis
d. Laporan pemakaian perbekalan farmasi untuk pasien pihak ke tiga atau
perusahaan yang bekerja sama dengan rumah sakit dr.Doris Slyvanus
e. Laporan pemakaian obat narkotika
f. Laporan pemakaian obat psikotropika
g. Laporan kegiatan mengamprah dari gudang farmasi ke depo farmasi rawat
inap
h. Laporan pemantau suhu
i. Laporan pemakain obat program HIV
j. Laporan pemakain obat program Malaria
k. Laporan pemakain obat program TB
l. Laporan pemakain obat program kusta

Di depo farmasi rawat inap saya di tempatkan selama empat hari , kegiatan yang saya lakukan
selama di depo farmasi rawat inap adalah mendapatkan bimbingan dan arahan dari depo farmasi
rawat inap,membantu mengambil resep keruangan bougenville ,membantu menyiapkan obat
seperti tablet , kapsul , sirup , supositoria, tetes mata ,injeksi , salep , dan BMHP untuk rungan
dahlia , flamboyant , bougenville , VIP 3 , Aster , cathlab , dan melati., membantu mengantarkan
obat dan BMHP ke ruangan flamboyant , dahlia , sakura , dan edelweiss , membantu membuat
racikan obat sediaan puyer untuk pasien anak , dan membantu menyusun obat sesuai dengan jenis
sediaannya .

Anda mungkin juga menyukai