Npm : 17.71.018061
Alur Pelayanan Resep Depo Farmasi Rawat Inap untuk pasien pulang dan pasien yang di
rawat inap :
Sistem pelayanan resep didepo farmasi rawat inap terbagi dalam 4 zona, berikut zona-zona yang
ada di depo farmasi rawat inap :
1. Zona A Apoteker koordinatornya yaitu Rillya Devita Sari, S. Farm., Apt.
Zona A terdiri dari Ruangan :
a. Ruang rawat inap Aster (Ruang rawat inap pasien penyakit dalam pria) Apoteker
koordinatornya adalah Grescia Oktriviana, S. Farm., Apt.
b. Ruang rawat inap Bougenville (Ruang rawat inap pasien penyakit dalam perempuan)
Apoteker koordinatornya adalah Rillya Devita Sari, S. Farm., Apt.
c. Ruang rawat inap Nusa Indah ( Ruang rawat inap pasien penyakit saraf) Apoteker
koordinatornya adalah Rahayu Triyani, S. Farm., Apt.
2. Zona B Apoteker koordinatornya yaitu Carolina, S. Farm., Apt.
Zona B terdiri dari Ruangan :
a. Ruang ruang rawat inap Cempaka , ruang rawat inap pasien ibu hamil , perawatan
lanjutan untuk ibu yang yang telah melahirkan serta untuk pasien dengan penyakit
organ reproduksi ) , Risti Pratiwi, S. Farm., Apt.
b. Ruang rawat inap Mawar ( Ruang rawat inap pasien bayi baru lahir sampai dengan
umur 1 bulan,untuk pasien bayi baru lahir sampai dengan 1 bulan yang memerlukan
perawatan intensif dilakukan di ruangan NICU (Neonatal intensive care unit )
Apoteker koordinatornya adalah Yohan, Apt.
c. Ruang rawat inap Flamboyant (Ruang rawat inap anak- anak) Apoteker
koordinatornya adalah Carolina, S. Farm., Apt.
d. Ruang rawat inap Gardenia (Ruang rawat inap pasien penyakit paru) Apoteker
koordinatornya adalah Yohan,Apt
3. Zona C Apoteker koordinatornya yaitu Anita dwi Astutiningsih, S. Farm., Apt.
Zona C terdiri dari Ruangan :
a. Ruang rawat inap ICVCU ( Ruang rawat inap Intensive Cardiovaskuler Care Unit)
,merawat pasien dengan penyakit jantung yang memerlukan perawatan intensif .
Apoteker koordinatornya adalah Anita dwi Astutiningsih, S. Farm., Apt.
b. Ruang rawat inap Sakura ( Ruang rawat inap pasien Penyakit Jantung) Apoteker
koordinatornya adalah Meirissa Sandra, S. Farm., Apt.
c. Ruang rawat inap Anggrek(VIP I), Ruang Melati(VIP II), dan Ruang Lavender(VIP
III) Apoteker koordinatornya adalah Natasya Olga R, S. Farm., Apt.
4. Zona D Apoteker koordinatornya yaitu Jeffry Ben Martin, S. Farm., Apt.
Zona D terdiri dari Ruangan :
a. Ruang rawat inap Dahlia ( Ruang rawat inap untuk pasien yang akan atau sesudah
melakukan operasi seperti, patah tulang, kanker, usus buntu, dan ginjal) Apoteker
koordinatornya adalah Jeffry Ben Martin, S. Farm., Apt.
b. Ruang rawat inap Edelweis ( Ruang rawat inap Kelas I untuk pasien yang akan atau
sesudah melakukan operasi seperti, patah tulang,usus buntu, dan ginjal) Apoteker
koordinatornya adalah Ainussyam, S. Farm., Apt.
c. Ruang rawat inap Hemodialisa ( Ruang rawat inap pasien dengan penyakit ganguan
fungsi ginjal yang harus melakukan cuci darah) Apoteker koordinatornya adalah
Kartika Sari, S. Farm., Apt.
Resep yang dilayani di Depo Farmasi Rawat Inap adalah resep umum , JKN , Jamkesda ,
pihak ketiga, adapun resep narkotika , psikotropika dan obat program , berikut
persyaratannya :
1. Resep umum depo farmasi rawat inap
Membawa resep asli
Membawa bukti pembayaran / kwitansi
Obat HIV
Membawa resep asli
Membawa hasil tes darah laboratorium yang berupa darah
positif HIV , atau melampirkan riwayat penyakit HIV
Kelengkapan pasien seperti nama pasien , umur pasien , alamat
pasien , no.hp pasien ,dan tanda tangan pasien
Obat TB
Membawa resep asli
Membawa hasil tes dahak laboratorium yang berupa dahak
positif TB
Kelengkapan pasien seperti nama pasien , umur pasien , alamat
pasien , no.hp pasien ,dan tanda tangan pasien
Obat kusta
Membawa resep asli
Membawa catatan dari dokter
Kelengkapan pasien seperti nama pasien , umur pasien , alamat
pasien , no.hp pasien ,dan tanda tangan pasien
Di depo farmasi rawat inap Apoteker/TTK tidak hanya melakukan pelayanan resep , Apoteker / TTK di
depo farmasi rawat inap juga melaksanakan kegiatan mengamprah yang bertujuan untuk memenuhi
perbekalan farmasi yang ada di depo farmasi rawat inap sehingga pelayanan resep di depo farmasi
rawat inap menjadi lebih efektif . kegiatan mengamprah dilaksanakan setiap minggu oleh Apoteker/TTK
ke instalasi gudang farmasi , berikut alur permintaan mengamprah dari Depo farmasi rawat inap ke
gudang farmasi :
Cara Penyimpanan Obat di Depo Farmasi Rawat Inap di RSUD dr. Doris Sylvanus mempunyai
sistem penyimpanan dan sistem pengelolaan perbekalan farmasi yaitu :
Berdasarkan Bentuk Sediaan
Penyimpanan obat yang berbentuk tablet, kapsul, salep, tetes mata,
dan sirup diletakkan pada rak obat masing masing per nama obat, dan
disusun secara alfabetis. Rak tablet, terbagi menjadi dua yaitu, rak tablet
generik dan non generik , penyimpanan BMHP di simpan di lemari BMHP
sesuai dengan kelompoknya .
Berdasarkan suhu
Penyimpanan obat berdasarkan kestabilan obat maksudnya adalah
obat yang tidak stabil pada suhu ruangan disimpan dalam lemari pendingin
dengan suhu 2℃ – 8℃ dan pada suhu 8°C - 15°C , dan obat obat yang
stabil disimpan di suhu ruangan tetap dikondisikan dengan suhu 25℃ -
30℃ dan suhu tetap dikontrol setiap harinya agar selalu terjaga.
Berdasarkan High Alert
Yaitu obat yang perlu pengawasan tinggi karena beresiko ROTD ( Resiko
Obat Tidak Diinginkan) , Obat ini disimpan terpisah dari obat lain di
sekeliling tempat penyimpanan ditempel dengan stiker berwarna merah
yang bertulisan High Alert.
Contoh Obat Higt Alert : clopidogrel , D40% , dan fentanyl
Obat yang termasuk dalam golongan Hight Alert adalah obat narkotika
dan psikotropika :
obat narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau
bukan tanaman , baik sintesis maupun semi sintetis yang dapat
menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran , hilangnya
rasa , mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri dan dapat
menimbulkan ketergantungan ( Undang-undang Nomor 35 tahun
2009 tentang narkotika ) , obat narkotika di simpan di lemari
khusus yang memiliki pintu dua , tidak bisa di pindahkan dan di
angkat oleh satu orang dan memiliki kunci ganda .
obat psikotropika adalah obat baik alamiah maupun sintesis bukan
narkotika , yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif
pada susunan saraf pusat yang menyebabkan khas pada aktivitas
mental dan perilaku (Undang-undang Nomor 5 tahun 1997 tentang
psikotropika ) obat psikotropika di simpan di lemarai khusus yang
memiliki pintu yang tidak bisa di pindahkan dan di angat oleh satu
orang dan memiliki kunci ganda .
Berdasarkan FEFO ( first expired first out) dan FIFO (first in first out)
penyimpanan obat menggunakan sistem FEFO ( first expired
first out) adalah penyimpanan obat berdasarkan obat yang memiliki
tanggal kadaluarsa lebih cepat maka dikeluarkan lebih dulu , dan
FIFO (first in first out) adalah penyimpanan obat berdasarkan obat yang
datang lebih dulu dan dikeluarkan lebih dulu.
Di depo farmasi rawat inap saya di tempatkan selama empat hari , kegiatan yang saya lakukan
selama di depo farmasi rawat inap adalah mendapatkan bimbingan dan arahan dari depo farmasi
rawat inap,membantu mengambil resep keruangan bougenville ,membantu menyiapkan obat
seperti tablet , kapsul , sirup , supositoria, tetes mata ,injeksi , salep , dan BMHP untuk rungan
dahlia , flamboyant , bougenville , VIP 3 , Aster , cathlab , dan melati., membantu mengantarkan
obat dan BMHP ke ruangan flamboyant , dahlia , sakura , dan edelweiss , membantu membuat
racikan obat sediaan puyer untuk pasien anak , dan membantu menyusun obat sesuai dengan jenis
sediaannya .