Anda di halaman 1dari 10

KISI-KISI UTS PAI

1. MANUSIA DAN AGAMA

A. PENGERTIAN MANUSIA.

Manusia dalam bahasa Arab disebut dengan “insan” yang artinya ramah, mesra dan berpuas hati. Ketiga arti
ini merupakan sifat dasar yang dimiliki oleh manusia.

Ada pendapat yang menghubungkan kata “insan” dengan kata “an-nisyan” yang berarti pelupa. Pendapat ini
mengacu pada fitrah manusia yang memang sering lupa dan salah.

Menurut El-Alaqqad, manusia adalah makhluk yang bertanggung jawab, yang diciptakan dengan sifat-sifat
ke-Tuhan-an, sehingga dapat memenuhi 3 hal :

1. Manusia itu betapapun hebatnya, tetap sebagai makhluk, sesuatu yang diciptakan dan ditentukan, bukan
pencipta dan penentu sesuatu.

2. Segala perbuatan yang telah dilakukan oleh manusia harus dipertanggungjawabkan di hadapan Allah SWT.
di akhirat, oleh karena itu manusia harus memikirkan dengan sebaik-baiknya sebelum melakukan sesuatu
perbuatan.

3. Pada diri manusia ada sifat-sifat ke-Tuhan-an, berupa segala sifat yang baik yang harus dikembangkan dan
diwujudkan dalam bentuk perbuatan dan perilaku. Apabila manusia dapat mengembangkan dan mewujudkan
sifat-sifat tersebut, maka ia akan mendapatkan kebahagiaan hidup.

Dari penjelasan di atas, diketahui bahwa manusia adalah makhluk yang penuh dengan
kekurangan-kekurangan. Namun dibalik kekurangannya, Allah SWT. memberikan kelebihan yang
menjadikannya sebagai makhluk yang mulia. Kelebihan-kelebihan tersebut adalah :

 Manusia diberikan hidayah oleh Allah SWT yang sangat lengkap, yakni :
o Hidayah ath-Thabi’iyyah ( petunjuk insting / naluri )
o Hidayah al-Hissiyah ( petunjuk panca indera )
o Hidayah al-Aqliyah ( petunjuk akal )
o Hidayah ad-Din ( petunjuk agama )

Manusia dikaruniai oleh Allah SWT. bentuk yang paling baik. ( Surah at-Tin (95) : 4 )

Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya .

Manusia diberikan rezki oleh Allah SWT. dengan rezki yang baik-baik. ( Surah al-Mu’min (40) : 64 )

Kelebihan yang dimiliki oleh manusia tersebut, membedakanya dengan makhluk yang lain yang harus tetap
dipelihara agar ia hidup mulia, bahagia dan sejahtera.

Menurut al-Ghazali, ada 5 perangkat hidup manusia yang harus dipelihara dan dijaga dengan baik agar ia
mencapai kesempurnaan hidup, di dunia dan akhirat. Kelima perangkat itu adalah :

 Agama
 Jiwa
 Akal
 Keturunan
 Harta benda

B. ASAL-USUL MANUSIA

Jumhur ulama berpendapat bahwa manusia yang mendiami bumi ini berasal dari satu keturunan, yaitu Nabi
Adam dan Hawa. ( Surah an-Nisa (4) : 1 )

“Nafsin wahidah” berarti diri yang satu ( Adam ) dan kata “zaujaha” berarti isterinya ( Hawa ).

C. TUJUAN PENCIPTAAN MANUSIA

Tujuan penciptaan dan tugas kehidupan manusia ( terkait dengan kedudukan dan fungsinya ) adalah sebagai
“abdun” ( hamba ) dan khalifah ( wakil ) Allah dimuka bumi ini.

Dalam kedudukan dan fungsinya sebagai hamba, maka tujuan da tugas kehidupan manusia adalah beribadah
kepada Allah SWT. ( Surah adz-Dzariyat (51) : 56 )

Dalam kedudukan dan fungsinya sebagai khalifah ( wakil ) Allah SWT di dunia ini, maka tujuan da tugas
kehidupan manusia adalah menciptakan suatu tatanan kehidupan sosial yang berakhlak mulia. ( Surah Hud
(11) : 61 ) dan ( Surah al-A’raf (7) : 56 )

D. HAKEKAT MANUSIA

Menurut pandangan Islam, manusia itu merupakan perkaitan antara badan dan ruh. Badan dan ruh
masing-masing merupakan substansi yang berdiri sendiri, tidak tergantung adanya oleh yang lain.

Ruh yang berasal dari Allah itulah yang menjadikan hakekat manusia, dan inilah yang membedakan manusia
dengan hewan. Jasad manusia yang berasal dari ruh untuk menjalani kehidupan material, alam material bersifat
sekunder dan ruh adalah yang primer. Karena ruh tanpa jasad yang material tidak dapat dinamakan manusia.
Hubungan antara ruh dan jasad adalah hubungan penciptaan, bukan hubungan kausal, adanya ruh dan jasad
manusia, bergantung pada iradah Allah untuk menciptakannya.

E. KEBUTUHAN HIDUP MANUSIA

Kebutuhan hidup yang dianggap paling pokok pada manusia yaitu :

1. Kebutuhan biologis.
2. Kebutuhan psikis.
3. Kebutuhan sosial.
4. Kebutuhan paedagogis ( intelektual ).
5. Kebutuhan agama ( spiritual ).

2. PENGERTIAN AGAMA MENURUT BAHASA DAN ISTILAH


1. Menurut H. Endang Saifudin Ansary dan Faisal Ismail. Ketiganya mempunyai kesamaan, hanya saja berbeda
asal bahasanya, yakni agama dari bahasa sansekerta, religi dari Eropa/Inggris sedangkan ad diin dari
bahasa Arab

2. Menurut Sidi Gazalba, ketiganya mempunyai perbedaan yakni agama serta religi erat kaitannya dengan
Tuhan seangkan ad diin hanya sebatas hubungan manusia dengan manusia.
Sedangkan agama menurut istilah atau Terminologi:

 Menurut Abul A’la Al Maududi menyatakan bahwa agama mempunyai 4 pengertian sebagai berikut’

a. Penyerahan diri terhadap sang Kuasa


b. Penghambaan seseorang yang lemah terhadap yang lebih kuat
c. Peraturang yang wajib di patuhi
d. Perhitungan, pembalasan dari perbuatan manusia.

 Menurut Budiman, Agama mempunyai 2 dimensi yang meliputi :

a. Kepercayaan, percaya kepada yang ghoib serta adanya hari akhir


b. Merupakan sesuatu yang mempengaruhi hidup manusia, sehingga agama ini identik kaitannya dengan
budaya.

Agama, merupakan sesuatu yang dapat merubah perilaku seseorang sebab, agama berisi tentang aturan – aturan
yang bisa membawa seseorang ke arah yang lebih baik. Karena, setiap agama pastilah empunyai maksud –
maksud tertentu agar penganutnya menjadi lebih terarah. Walaupun sebenarnya banyak sekali agama yang
tersebar saat ini masih menjadi kontroversi. Selain itu, agama juga bisa jadi sumber konflik karena menyangkut
kepercayaan yang dipilih sehingga timbul perasaan agama kita menjadi paling baik.

3. KLASIFIKASI AGAMA
Ditinjau dari sumbernya agama dibagi dua, yaitu agama wahyu dan agama bukan wahyu. Agama wahyu
(revealed religion) adalah agama yang menghendaki iman kepada Tuhan, kepada para rasul-Nya dan kepada
kitab-kitab-Nya serta pesan-Nya untuk disebarkan kepada segenap umat manusia.
Wahyu-wahyu dilestarikan melalui AL Kitab, suhuf (lembaran-lembaran bertulis) atau ajaran lisan. Agama
wahyu menghendaki iman kepada Tuhan pemberi wahyu, kepada Rosul-rosul penerima wahyu dan kepada
kitab-kitab kumpulan wahyu serta pesannya di sebarkan kepada seluruh umat manusia.
Agama bukan wahyu (agama budaya/cultural religion) adalah semata-mata kepada ajaran seorang manusia
yang dianggap memiliki pengetahuan tentang kehidupan dalam berbagai aspeknya secara mendalam.
Contohnya agama Budha yang berpangkal pada ajaran Sidharta Gautama dan Confusianisme yang berpangkal
pada ajaran Kong Hu Cu.

4. PROSES KEJADIAN ALAM MENURUT SAINS DAN ISLAM


Sains :
1. Theory Big bang
Berdasarkan Theory Big Bang, proses terbentuknya bumi berawal dari puluhan milyar tahun yang lalu.
Pada awalnya terdapat gumpalan kabut raksasa yang berputar pada porosnya. Putaran yang dilakukannya
tersebut memungkinkan bagian-bagian kecil dan ringan terlempar ke luar dan bagian besar berkumpul di pusat,
membentuk cakram raksasa. Suatu saat, gumpalan kabut raksasa itu meledak dengan dahsyat di luar angkasa
yang kemudian membentuk galaksi dan nebula-nebula. Selama jangka waktu lebih kurang 4,6 milyar tahun,
nebula-nebula tersebut membeku dan membentuk suatu galaksi yang disebut dengan nama Galaksi Bima Sakti,
kemudian membentuk sistem tata surya. Sementara itu, bagian ringan yang terlempar ke luar tadi mengalami
kondensasi sehingga membentuk gumpalan-gumpalan yang mendingin dan memadat. Kemudian,
gumpalan-gumpalan itu membentuk planet-planet, termasuk planet bumi.
Dalam perkembangannya, planet bumi terus mengalami proses secara bertahap hingga terbentuk seperti
sekarang ini. Ada tiga tahap dalam proses pembentukan bumi, yaitu:
1. Awalnya, bumi masih merupakan planet homogen dan belum mengalami perlapisan atau perbedaan unsur.
2. Pembentukan perlapisan struktur bumi yang diawali dengan terjadinya diferensiasi. Material besi yang berat
jenisnya lebih besar akan tenggelam, sedangkan yang berat jenisnya lebih ringan akan bergerak ke permukaan.
3. Bumi terbagi menjadi lima lapisan, yaitu inti dalam, inti luar, mantel dalam, mantel luar, dan kerak bumi.
Perubahan di bumi disebabkan oleh perubahan iklim dan cuaca.

2. Teori Kabut Kant-Laplace


Sejak jaman sebelum Masehi, para ahli telah banyak berfikir dan melakukan analisis terhadap
gejala-gejala alam. Mulai abad ke 18 para ahli telah memikirkan proses terjadinya Bumi.
Ingatkah kamu tentang teori kabut (nebula) yang dikemukakan oleh Immanuel Kant (1755) dan
Piere de Laplace (1796)? Mereka terkenal dengan Teori Kabut Kant-Laplace. Dalam teori ini dikemukakan
bahwa di jagat raya terdapat gas yang kemudian berkumpul menjadi kabut (nebula). Gaya tarik-menarik antar
gas ini membentuk kumpulan kabut yang sangat besar dan berputar semakin cepat. Dalam proses perputaran
yang sangat cepat ini, materi kabut bagian khatulistiwa terlempar memisah dan memadat (karena pendinginan).
Bagian yang terlempar inilah yang kemudian menjadi planet-planet dalam tata surya.

3. Teori Planetesimal
Seabad sesudah teori kabut tersebut, muncul teori Planetesimal yang dikemukakan oleh Chamberlin dan
Moulton. Teori ini mengungkapkan bahwa pada mulanya telah terdapat matahari asal. Pada suatu ketika,
matahari asal ini didekati oleh sebuah bintang besar, yang menyebabkan terjadinya penarikan pada bagian
matahari. Akibat tenaga penarikan matahari asal tadi, terjadilah ledakan-ledakan yang hebat. Gas yang meledak
ini keluar dari atmosfer matahari, kemudian mengembun dan membeku sebagai benda-benda yang padat, dan
disebut planetesimal. Planetesimal ini dalam perkembangannya menjadi planet-planet, dan salah satunya adalah
planet Bumi kita.
Pada dasarnya, proses-proses teoritis terjadinya planet-planet dan bumi, dimulai daribenda berbentuk
gas yang bersuhu sangat panas. Kemudian karena proses waktu dan perputaran (pusingan) cepat, maka terjadi
pendinginan yang menyebabkan pemadatan (pada bagian luar). Adapaun tubuh Bumi bagian dalam masih
bersuhu tinggi.
4. Teori Pasang Surut Gas

Teori ini dikemukakan leh jeans dan Jeffreys, yakni bahwa sebuah bintang besar mendekati matahari
dalam jarak pendek, sehingga menyebabkan terjadinya pasang surut pada tubuh matahari, saat matahari itu
masih berada dalam keadaan gas. Terjadinya pasang surut air laut yang kita kenal di Bumi, ukuranya sangat
kecil. Penyebabnya adalah kecilnya massa bulan dan jauhnya jarak bulan ke Bumi (60 kali radius orbit Bumi).
Tetapi, jika sebuah bintang yang bermassa hampir sama besar dengan matahari mendekati matahari, maka akan
terbentuk semacam gunung-gunung gelombang raksasa pada tubuh matahari, yang disebabkan oleh gaya tarik
bintang tadi. Gunung-guung tersebut akan mencapai tinggi yang luar biasa dan membentuk semacam lidah pijar
yang besar sekali, menjulur dari massa matahari tadi dan merentang kea rah bintang besar itu.
Dalam lidah yang panas ini terjadi perapatan gas-gas dan akhirnya kolom-kolom ini akan pecah, lalu
berpisah menjadi benda-benda tersendiri, yaitu planet-planet. Bintang besar yang menyebabkan penarikan pada
bagian-bagian tubuh matahari tadi, melanjutkan perjalanan di jagat raya, sehingga lambat laun akan hilang
pengaruhnya terhadap-planet yang berbentuk tadi. Planet-planet itu akan berputar mengelilingi matahari dan
mengalami proses pendinginan. Proses pendinginan ini berjalan dengan lambat pada planet-planet besar, seperti
Yupiter dan Saturnus, sedangkan pada planet-planet kecil seperti Bumi kita, pendinginan berjalan relatif lebih
cepat.
Sementara pendinginan berlangsung, planet-planet itu masih mengelilingi matahari pada orbit berbentuk
elips, sehingga besar kemungkinan pada suatu ketika meraka akan mendekati matahari dalam jarak yang
pendek. Akibat kekuatan penarikan matahari, maka akan terjadi pasang surut pada tubuh-tubuh planet yang
baru lahir itu. Matahari akan menarik kolom-kolom materi dari planet-planet, sehingga lahirlah bulan-bulan
(satelit-satelit) yang berputar mengelilingi planet-planet. peranan yang dipegang matahari dalam membentuk
bulan-bulan ini pada prinsipnya sama dengan peranan bintang besar dalam membentuk planet-planet, seperti
telah dibicarakan di atas.

5. Teori Bintang Kembar


Teori ini dikemukakan oleh seorang ahli Astronomi R.A Lyttleton. Menurut teori ini, galaksi berasal
dari kombinasi bintang kembar. Salah satu bintang meledak sehingga banyak material yang terlempar. Karena
bintang yang tidak meledak mempunyai gaya gravitasi yang masih kuat, maka sebaran pecahan ledakan bintang
tersebut mengelilingi bintang yang tidak meledak. Bintang yang tidak meledak itu adalah matahari, sedangkan
pecahan bintang yang lain adalah planet-planet yang mengelilinginya
Kesimpulan
Ada dua kesimpulan yang dapat diambil dari penjelasan mengenai proses terbentuknya bumi, yaitu:
1. Bumi berasal dari suatu gumpalan kabut raksasa yang meledak dahsyat, kemudian membentuk galaksi dan
nebula. Setelah itu, nebula membeku membentuk galaksi Bima Sakti, lalu sistem tata surya.Bumi terbentuk dari
bagian kecil ringan yang terlempar ke luar saat gumpalan kabut raksasa meledak yang mendingin dan memadat
sehingga terbentuklah bumi.
2. Tiga tahap proses pembentukan bumi, yaitu mulai dari awal bumi terbentuk, diferensiasi sampai bumi mulai
terbagi ke dalam beberapa zona atau lapisan, yaitu inti dalam, inti luar, mantel dalam, mantel luar, dan kerak
bumi.

ISLAM:
Jauh sebelum para ahli dapat menemukan teori tersebut, Allah telah memberi tau manusia tentang kejadian
terbentuknaya alam semesta melalui ayat-ayatnya yang di muat dalam Al Qur'an.
Bintang-bintang yang berkilauan yang kita lihat di malam hari, sebagaimana seluruh alam semesta, dulunya
berupa materi 'asap' semacam itu. Allah telah berfirman di dalam Al Qur'an:
‫اء إِلَى ا ْست ََوى ثُم‬ َ ‫دُخَان َوه‬
ِ ‫ِي الس َم‬
Kemudian Dia menuju kepada penciptaan langit dan langit itu masih merupakan asap,... (Al Fushshiilat, 41:
11)
Karena bumi dan langit di atasnya (matahari, bulan, bintang, planet, galaksi dan lain-lain) terbentuk dari
'gumpalan asap' yang sama, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa matahari dan bumi dahulu merupakan satu
kesatuan. Kemudian mereka berpisah dan terbentuk dari 'asap' yang homogen ini. Allah telah berfirman:
‫ت أَن َكفَ ُروا الذِينَ يَ َر أَ َولَ ْم‬ َ ‫فَفَتَ ْقنَا ُه َما َرتْقًا كَانَتَا َو ْاْل َ ْر‬
ِ ‫ض الس َم َاوا‬
Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu
adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya. (Al Anbiya, 21:30)

Adapun kronologis penciptaan dalam Al-Qur’an adalah :


Fase Pertama

ََ ‫ن ُونِمْؤُي ََلَ َفأ ٍٍّ يَح ٍءْي َش لك ِءاَمْلا َنِم اَنْ َلعَجَو اَمُهاَن ْ َقتَفَف اًقْتَر َاتَنا َك َض ْ َرْْلاَو ِتاَواَمسلا َنأاوُرَف َك َني ِذلاَرَيْمَلَو‬

Artinya: “Dan apakah orang-orang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu
adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya…”(Q.S. AlAnbiya [21] :30)

Ini dimulai dengan sebuah ldakan besar (bigbang) sekitar 12-20 miliar tahun lalu.Inilah awal terciptanya materi,
energy, dan waktu. “Ledakan” pada hakikatnya adalah pengembangan ruang.Materi yang mula-mula terbentuk
adalah hydrogen yang menjadi bahan dasar bagi bintang-bintang generasi pertama.Hasi fusi nuklir antara
inti-inti hydrogen, meghasilkan unsure-unsur yang lebih berat, seperti karbon, oksigen, sampai besi atau disebut
juga Nukleosintesis Big Bang.

Nukleosintesis Big Bang terjadi pada tiga menit pertama penciptaan alam semesta dan bertanggung jawab atas
banyak perbandingan kelimpahan 1H (protium), 2H (deuterium), 3He (helium-3), dan 4He (helium-4), di alam
semesta.Meskipun 4He terus saja dihasilkan oleh mekanisme lainnya (seperti fusi bintang dan peluruhan alfa)
dan jumlah jejak 1H terus saja dihasilkan oleh spalasi dan jenis-jenis khusus peluruhan radioaktif (pelepasan
proton dan pelepasan neutron), sebagian besar massa isotop-isotop ini di alam semesta, dan semua kecuali
jejak-jejak yang tidak signifikan dari 3He dan deuterium di alam semesta yang dihasilkan oleh proses langka
seperti peluruhan kluster, dianggap dihasilkan di dalam proses Big Bang. Inti atom unsur-unsur ini,
bersama-sama 7Li, dan 7Be diyakini terbentuk ketika alam semesta berumur 100 sampai 300 detik, setelah
plasma kuark–gluon primordial membeku untuk membentuk proton dan neutron. Karena periode nukleosintesis
Big Bang sangat singkat sebelum terhentikan oleh pengembangan dan pendinginan, tidak ada unsur yang lebih
berat daripada litium yang dapat dibentuk.(Unsur-unsur terbentuk pada waktu ini adalah dalam keadaan plasma,
dan tidak mendingin ke keadaan atom-atom netral hingga waktu lama).

Fase Kedua

‫ميِلَع ٍءْي َش ٍِّلُكِبَوُهَو ٍتاَواَمَس َعْبَس نُهاوَسَف ِءاَمسلا ىَ ِلإ ى َ َوت ْسا ُمث اًعيِمَج ِض ْ َرْْلا يِفاَم ْمُكَلَقَل َخ ي ِذلاَوُه‬

Artinya : “Dia-lah Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu dan Dia berkehendak
(menciptakan) langit, lalu dijadikan-Nya tujuh langit. dan Dia Maha mengetahui segala sesuatu” (Q.S.
Al-Baqarah [2] : 29)

Masa ini adalah pembentukan langit. Pengetahuan saat ini menunjukan bahwa langit biru hanyalah disebabkan
hamburan cahaya matahari oleh partikel-partikel atmosfer. Di luar atmosfer langit biru tak ada lagi, yang ada
hanyalah titik cahaya bintang , galaxy, dan benda-benda langit lainnya. Jadi, langit bukanlah hanya kubah biru
yang ada di atas sana, melainkan keseluruhan yang ada di atas sana (bintang-bintang, galaxy, dan benda-benda
langit lainnya), maka itulah hakikat langit yang sesungguhnya. Adapun dalam fase ini, pembentukan
bintang-bintang di dalam galaxy yang masih berlangsung hingga saat ini.

Fase Ketiga

Pada masa ini dalam penciptaan alam semesta adalah proses penciptaan tata surya, termasuk bumi. Selain itu
pada masa ini juga terjadi proses pembentukan matahari sekitar 4,6 miliar tahun lalu dan mulai di pancarkannya
cahaya dan angin matahari. Proto-bumi (bayi bumi) yang telah terbentuk terus berotasi menghasilkan fenomena
siang dan malam di bumi sebagaimana yang Allah SWT firmankan dengan indah :

‫ش‬ َ ‫ض َحاهَا أ َ ْخ َر َج َو لَ ْيلَ َها َوأَ ْغ‬


َ ‫ط‬ ُ
Artinya : “dan Dia menjadikan malamnya gelap gulita, dan menjadikan siangnya terang benderang.” Q.S
An-Nazi’at [79] : 29

Fase Keempat

Bumi yang terbentuk dari debu-debu antarbintang yang dingin mulai menghangat dengan pemanasan sinar
matahari dan pemanasan dari dalam (endogenik) dari peluruhan unsure-unsur radioaktif di bawah kulit bumi.

Akibat pemanasan endogenik itu materi di bawahkulit bumi menjadi lebu,antara lain muncul sebagai lava dari
gunung api. Batuan basalt yang menjadi dasar lautan dan granit yang menjadi batuan utama di daratan
merupakan hasil pembekuan materi leburan tersebut. Pemadatan kulit bumiyang menjadi dasar lautan dan
daratan itulah yang tampaknya dimaksudkan “penghamparan bumi” .sebagaimana Allah SWT berfirman :

َ ‫دَ َحاهَا ذَلِكَ َب ْعدَ َو ْاْل َ ْر‬


‫ض‬

Artinya :“dan bumi sesudah itu dihamparkan-Nya.”(Q.S. an-Naziat [79] :30)

Fase Kelima

Hadirnya air dan atmosfer di bumi menjadi prasyarat terciptanya kehidupan di bumi. Sebagaimana firmanAllah
SWT :

…‫َن ُونِمْؤُي ََلَ َفأ ٍٍّ يَح ٍءْي َش لُك ِءاَمْلا َنِم اَنْلَعَجَو‬

Artinya :“…dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup… “ (Q.S. al-anbiya [21] : 30

Selain itu, pemanasan matahari menimbulkan fenomena cuaca dibumi, yakni awan dan halilintar. Melimpahnya
air laut dan kondisi atmosfer purba yang kaya akan gas metan (CH4)dan ammonia (NH3) serta sama sekali
tidak mengandung oksigenbebas dengan bantuan energy listrik dan halilintar diduga menjadi awal
kelahiran senyawa organic.Senyawa organic yang mengikuti aliran air akhirnya tertumpuk di laut. Kehidupan
diperkirakan bermula dari laut yang hangat sekitar 3,5 miliar tahun lalu berdasarkan fosil tertua yang pernah
ditemukan. Sebagaimana dikembalikan pada surat Al Anbiya [21] ayat 30 yang telah menyebutkan
bahwasannya semua makhluk hidup berasal dari air.

Fase Keenam

Masa keenam dalam proses penciptaan ala mini adalah dengan lahirnya kehidupan di bumi yang dimulai dari
makhluk bersel tunggal dan tumbuh-tumbuhan.Hadirnya tumbuhan dan proses fotosintesis sekitar 2 miliar
tahun lalu menyebabkan atmosfer mulai terisi dengan oksigen bebas. Pada masa ini pula proses geologis yang
menyebabkan pergeseran lempengan tektonik dan lahirnya rantai pegunungan di bumi terus berlanjut.

Setelah mengkaji cara Al-Quran menjelaskan tentang penciptaan alam semesta. Penulis menyadari bahwa ilmu
pengetahuan dan Al-Qur’an adalah bagaikan dua sisi mata uang yang tak bisa dipisahkan antara satu sama
lainnya. Seperti yang penulis kutip dari seorang ilmuan besar Albert Einsten: ”religion without science is blind
and science without religion is damage.” (Albert Einstein, 1960)

Ilmu yang tidak disertai dengan agama akan hancur dan tumbang karena tidak adanya kekuatan iman.
Sedangkan agama tanpa ilmu akan menjadi rusak karena akan dapat salah mengartikannya. Sebagaimana
orang-orang materalis yang selalu menentang akan adanya penciptaan alam semesta. Ini merupakan contoh
yang sangat signifikan jika ilmu pengetahuan tidak disertai dengan ajaran-ajaran agama.
5. PENGERTIAN IMAN, ISLAM, DAN IHSAN MENURUT BAHASA DAN ISTILAH

 IMAN
Pengertian iman
Secara bahasa iman berarti membenarka (tashdiq), sementara menurut istilah ialah “membenarkan dengan
hati, mengucapkan dengan lisan, dan mengamalkan dengan perbuatannya”. Sedang menurut istilah yang
sesungguhnya ialah kepercayaan yang meresap kedalam hati, dengan penuh keyakinan, tidak bercampur
dengan syak dan ragu, serta memberi pengaruh terhadap pandangan hidup, tingkah laku dan perbuatan
sehari-hari. Kata iman dalam Al-quran digunakan untuk arti yang bermacam-macam. Ar- Raghib al-Ashfahani
(ahli kamus Al-quran) mengatakan, iman didalam Al-quran terkadang digunakan untuk arti iman yang hanya
sebatas dibibir saja padahal dalam hati dan perbuatannya tidak beriman, terkadang digunakan untuk arti iman
yang hanya terbatas pada perbuatannya saja, sedang hati dan ucapannya tidak beriman dan ketiga kata iman
terkadang digunakan untuk arti iman yang diyakini dalam hati, diucapkan dengan lisan, dan di amalkan dalam
perbuatan sehari-hari.

 ISLAM
Pengertian islam
kata islam merupakan pernyataan kata nama yang berasal dari bahasa arab aslama, yaitu bermaksud
“untuk menerima, menyerah, atau tunduk” Dengan demikian islam berarti penerimaan dari dan penundukan
kepada tuhan, dan penganutnya harus menunjukkan ini dengan menyembah-Nya, menuruti perintah-Nya dan
menghindari politheisme. Perkataan ini memberikan beberapa maksud dari Al-qur,an. Dalam beberapa ayat,
kualitas islam sebagai kepercayaan ditegaskan: “ Barangsiapa yang Allah menghendaki akan memberikan
kepadanya petunjuk, niscaya dia melapangkan dadanya untuk (memeluk agama islam)” . Ayat lain
menghubungkan islam dan din (lazimnya diterjemahkan sebagai “Agama”) .” Pada hari ini telah
Ku-sempurnakan untukmu agamamu, dan telah Ku- cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai
islam jadi agama bagimu”.
Secara etimologis kata islam diturunkan dari akar kata yang sama dengan kata salam yang berarti “Damai”.
Kata muslim (sebutan bagi pemeluk agama islam) juga berhubungan dengan kata islam, kata tersebut
berarti ”Orang yang berserah diri kepada Allah”.
Islam memberikan banyak amalan keagamaan. Para penganut, umumnya di galakan untuk memegang lima
rukun islam, yaitu lima pilar yang menyatukan muslim sebagai sebuah komunitas. Islam adalah syari’at Allah
terakhir yang diturunkan-Nya kepada penutup para nabi dan Rasul-Nya, Muhammad bin Abullah Saw, ia
merupakan satu-satunya agama yang benar. Allah tidak menerima agama dari siapapun selainnya. Dia telah
menjadikannya sebagai agama yang mudah, tidak ada kesulitan dan kesusahan didalamnya, Allah tidak
mewajibkan dan tidak pula membebankan kepada para pemeluknya apa-apa yang mereka tidak sanggup
melakukunnya. Islam adalah agama yang dasarnya tauhid, syi’arnya kejujuran, parosnya keadilan, tiangnya
kebeenaran, ruhnya kasih sayang.ia merupakan agama agung yang mengarahkan manusia kepada seluruh hal
yang bermanfaat, serta melarang dari segala hal yang membahayakan bagi agama dan kehidupan mereka
didunia .
Pengertian islam secara bahasa yaitu:

 Sallama artinya menyerahkan, berbaik-baik, damai, menyelamatkan


 Tasallama artinya memegang atau menerima
 Aslama artinya menurut atau menyerah
 Salima artinya sejahtera
 Sullam artinya tangga atau titian.

 IHSAN
Ihsan adalah puncak ibadah dan akhlak yang senantiasa menjadi target seluruh hamba Allah swt. Sebab ihsan
menjadikan kita sosok yang mendapatkan kemuliaan darin-Nya. Sebaliknya, seorang hamba yang tidak mampu
mencapai target ini akan kehilangan kesempatan yang sangat mahal untuk menduduki posisi terhormat dimata
Allah swt. Rasulullah Saw.

Pengertan ihsan
Ihsan berasal dari kata hasana yuhsinu, yang artinya adalah berbuat baik, sedangkan bentuk masdarnya
adalah ihsanan, yang artinya kebaikan. Allah Swt. Berfirman dalam Al-qur’an mengenai hal ini.
” Jika kamu berbuat baik, (berarti) kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri . . .”(Al-isra’:7)
“Dan berbuat baiklah (kpd orang lain) seperti halnya Allah berbuat baik terhadapmu . . “(Qs AL-Qashash: 77).
Ibnu katsir mengomentari ayat diatas dengan mengatakan bahwa kebaikan yang dimaksud dalam ayat tersebut
adalah kebaikan kepada seluruh mahluk Allah Swt.

Landasan syar’I ihsan


Pertama Al- qur’anul karim
Dalam Al-qur’an, terdapat 166 ayat yang berbicara tentang ihsan dan implementasinya. Dari sini kita dapat
menarik satu makna, betapa mulia dan agungnya perilaku dan sifat ini, hingga mendapat porsi yang sangat
istimewa dalam Al-qur’an. Berikut ini adalah beberapa ayat yang menjadi landasan akan hal ini.
“ Dan berbuat baiklah kalian karena sesungguhnyaAllah mencintai orang-orang yang berbuat baik.” (Qs. Al-
baqarah: 195)
“Sesungguhnya Allah memerintahkan untuk berbuat adil dan kebaikan.” (Qs.An-nahl:90)
“. . . . .serta ucapkanlah kata-kata yang baik kepada manusia. . . .”(Qs. Al-baqarah:83)
“Dan berbuat baiklah terhadap kedua orang ibu bapak, kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga
yang dekat maupun yang jauh, teman sejawat, ibnu sabil, dan para hamba sahayamu. . . . “ (Qs. An-nisa’: 36)
Kedua, As-sunnah
Rasulullah Saw. Pun sangat memberi perhatian terhadap masalah ihsan ini. Sebab,ini merupakan puncak
harapan, perjuangan seorang hamba. Bahkan, diantara hadits-hadits mengenai ihsan tersebut, ada beberapa
yang menjadi landasan utama dalam memahami agama ini. Rasulullah Saw. menerangkan mengenai ihsan –
Ketika ia menjawab pertanyaan malaikat jibril tentang ihsan, dimana jawaban tersebut dibenarkan oleh jibril,
dengan mengatakan ,” Engkua menyembah Allah seakan-akan engkau melihat-Nya, dan apabila engkau tidak
dapat melihat-Nya, maka sesungguhnya Dia melihatmu.”
(HR. Muslim).
Aspek pokok dalam ihsan
Ihsan meliputi tiga aspek yang fundamental ketiga aspek tersebut ibadah, muamalah, dan ahklak.
Ibadah
kita berkewajiban ihsan dalam beribadah, yaitu dengan menjalankan semua jenis ibadah, seperti solat,
puasa, haji dan sebagainya dengan cara yang benar. Yaitu dengan menyempurnakan syarat, rukun, sunnah, dan
adab-adabnya. Hal ini tidak akan mungkin dapat ditunaikan oleh seorang hamba, kecuali jika saat pelaksnaan
ibadah-ibadah tersebut ia penuhi dengan cita rasa yang sangat kuat (menikmatinya), juga dengan kesadaran
penuh bahwa Allah selalu memantaunya hingga ia merasa bahwa ia sedang dilihat dan diperhatikan oleh Allah.
Minimal seorang hamba harus merasa bahwa Allah selalu memantaunya, karena dengan inilah ia dapat
menunaikan ibadah-ibadah tersebut dengan baik dan sempurna, sehingga hasil dari ibadah tersebut akan seperti
yang diharapkan.inilah maksud dari perkataan Rasulullah Saw. yang berbunyi,
“Hendaklah kamu menyembah Allah seakan-akan kamu melihat-Nya, dan jika engkau tidak dapat melihat-Nya,
maka sesungguhnya Dia melihatmu.”

Anda mungkin juga menyukai