Anda di halaman 1dari 4

1.

PENGERTIAN SARS
Intervensi yang dibuat harus sesuai dengan dignosa ygsuatu
ditegakkan 2. ETIOLOGI
Merupakan penyakit yang serius dan
5. PENATALAKSANAAN disebabkan oleh infeksi virus pada paru Penyakit SARS disebutkan oleh kelompok
1. Kasus dengan gejala SARS yang bersifat mendadak dan menunjukan Virus Corona yang merupakan penyebab
melewati triase gejala gangguan pernafasan pada pasien influenza. Penyebab lain bias karena
2. Berikan masker bedah pada penyakit apapun yang secara langsung
yang mempunyai riwayat kontak dengan
penderita maupun tidak langsung yang melalui paru-
pasien SARS. paru :
3. Pengobatan dirumah
diberikan antibiotic bila ada 1. Pneumonia
indikasi 2. Terhirupnya makanan ke dalam paru
4. Pemeriksaan fisik SARS 3. Tekanan darah yang sangat rendah
5. Lakukan pemeriksaan foto 4. Beberapa transfuse darah
toraks dan darah tepi lengkap (SEVER ACUTE
5. Emboli paru
6. Terapi suportif RESPIRATORY
6. Cedera pada dada
SYNDROME )

3. MANIFESTASI KLINIS:
6. PEMERIKSAAN PENUNJANG
SARS berupa demam dengan suhu lebih
1. Pemeriksaan radiologis dari 38°C/100,4°F disertai adanya batuk
2. Pada pemeriksaan fisik : dengan atau mengalami kesulitan bernafas.
menggunakan stetoskop, 4. PATOFISIOLOGI 1. Pernah kontak dengan penderita
terdengar bunyi pernafasan
suspect atau penderita
abnormal (seperti ronki atau Patogenesis SARS terdiri dari dua
2. Dan atau adanya riwayat pernah
wheezing, tekanan darah sering macam fase yaitu: melakukan perjalanan kedaerah
kali rendah dan kulit, bibir serta
3. Dan atau tinggal didaerah yang
kuku penderita tampak kebiruan 1. Fase pertama sedang terjangkit SARS
(sianosis, kekurangan oksigen)
3. Pemeriksaan yang biasa dilakukan 2. Fase kedua 4. Gejala umum seperti flu
5. Temperature diatas 38°C selama
untuk mendiagnosis SARS (Foto
dari 24 jam
thoraks, CT-SCAN thoraks,
6. Adanya batuk ringan sampai berat
Enzim SGPT, RT-PCR, Deteksi
7. Sakit kepala, kaku otot, anoreksia,
antigen virus, Kultur virus)
lemah, bercak merah pada kulit,
4. Pemeriksaan laboraturium
bingung, diare
5. Pemeriksaan bakteriologis
8. Gejala khas seperti fejala diatas
6. Test DNA bagi coronavirus yang
menjadi semakin berat dan cepat
dapat diperoleh hasilnya dalam 8
dapat menjadi peradangan paru-
jam
paru (pneumonia), jika terlambat
7.
dapat meninggal. Masa inkubasi 2-
10 hari.
Intervensi yang dibuat harus sesuai dengan dignosa yg ditegakkan

PP

PENGKAJIAN KEPERAWATAN
Hal hal yang perlu dikaji : DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Kaji terhadap nyeri, takipnea,  gunakan NANDA
penggunaan otot aksesori, nadi cepat
bersambungan, batuk, sputum 1. Bersihan jalan nafas tidak efektif
purulen, dan auskultasi bunyi napas b.d inflamasi dan obstruksi jalan
untuk mengetahui konsolidasi. nafas.
2. Perhatikan perubahan suhu tubuh. SARS 2. Intoleransi aktivitas b.d isolasi
3. Kaji terhadap kegelisahan dan respirtory
delirium dalam alkoholisme. 3. Nyeri b.d agen injury biologi
4. Kaji terhadap komplikasi yaitu (kerusakan organ)
demam berlanjut atau kambuhan,
tidak berhasiluntuk sembuh,
atelektasis, efusi pleural, komplikasi Pengkajian:
jantung, dan superinfeksi.
5. Faktor perkembangan pasien : Umur, 1. Identitas
tingkat perkembangan, kebiasaan 2. Keluhan utama
sehari-hari, mekanisme koping, 3. Riwayat kesehatan
kemampuan mengerti tindakan yang 4. Pola fungsi kesehatan
dilakukan. 5. Pemeriksaan fisik
6. Pengetahuan pasien atau keluarga : 6. Pemeriksaan penunjang
pernafasan, pengetahuan tentang
penyakit pernafasan dan tindakan (silahkan pengkajian yg sdh
yang dilakukan dibuat kelompok datanya
dimasukan kedalam format
pengkajian ini)

 Data pengkajian
mendukung ditegakannya
dignosa keperawatan
Intervensi yang dibuat harus sesuai dengan dignosa yg ditegakkan

NO DIAGNOSA TUJUAN DAN KRITERIA HASIL INTERVENSI


1 Bersihan jalan nafas tidak efektif b.d NOC : NIC :
inflamasi dan obstruksi jalan nafas. Respon ventilasi mekanik : dewasa (0411) Manajemen jalan nafas (3140)
Indikator : 1. Buka jalan nafas dengan
1. 041102 tingkat pernafasan teknik chin lift atau jaw
2. 041103 iraama pernafasan thrust, sebagai man
3. 041104 kedalaman inspirasi mestinya
4. 041126 kapasitas inspirator 2. Posisikan pasien untuk
5. 041106 volume tidal memaksimalkan ventillasi
6. 041112 saturasi oksigen 3. Identifikasi kebutuhan
aktual/potensial pasien
untuk memasukan alat
membuka jalan nfas
4. Masuan alat
nasopharyngeal
airway(NPA) atau
oropharyngeal airway
(OPA) sebagaimana
mestinya
5. Lakukan fisioterapi dada
sebagai mana mestinya
2 Intoleransi aktivitas b.d isolasi respirtory NOC : NIC :
Toleransi terhadap aktivitas (0005) Terapi aktivitas (4310)
Indikator : 1. Pertimbangkan
1. 000501 sturasi oksigen ketika beraktivitas kemampuan klien dalam
2. 000502 frekuensi nadi ketika beraktivitas berpartisipasi melalui
3. 000503 Frekuensi pernafasan ketika aktivitas spesifik
beraktivitas 2. Berkolaborasi kepada ahli
4. 000508 kemudahan bernapass ketika terapi fisik
beraktivitas 3. Pertimbangkan
kotmitmen klien untuk
meningkatkan frekuensi
dan jarak aktivitas
Intervensi yang dibuat harus sesuai dengan dignosa yg ditegakkan

4. Bantu klien untuk


memilih aktivitas dan
pencapaian tujuan
melalui aktivitas yang
konsisten dengan
kemampuan fisikk
fisiologis dan sosial
5. Dorong aktivitas kreativ
yang tepat
3 Nyeri Akut b.d agen injury biologi NOC : NIC :
(kerusakan organ) Kontrol nyeri (1605) Manajemen nyeri (1400)
Indikator : 1. Lakukan pengkajian nyeri
1. 160502 mengenali kapan nyeri terjadi sesui komperhensif yang
2. 160501 menggambarkan faktor penyebab ‘ meliputi
3. 160510 menggunakan jurnal harian untuk lokasi,karakteristik,
memonitor gejala dari waktu ke waktu onset/durasi, frekuensi,
4. 160503 menggunakan tindakan kualitas,intensitas atau
pencegahan beratnya nyeri dan faktor
5. 160504 menggunakan tindakan pencetus
pengurangan nyeri tanpa analgesik 2. Observasi adanya
6. 160511 melaporkan nyeri yang terkontrol petunjuk non verbal
mengenai
ketidaknyamanan
terutama pada mereka
yang dapat
berkomunikasi secara
efektif
3. Pastikan perawatan
analgesik bagi pasien

Anda mungkin juga menyukai