Anda di halaman 1dari 3

Mengatasi anak yang kerap marah-marah, mengamuk, dan suka banting-banting

barang bukanlah perkara yang mudah. Kondisi itu sering disebut tantrum pada
anak. Kondisi inimerupakan hal yang umum terjadi, terutama pada anak yang
berusia antara 1 hingga 4 tahun. Kendati menyeramkan, tantrum pada anak
merupakan salah satu cara belajar anak untuk berkomunikasi secara efektif
dengan Anda dan lingkungannya.
Meskipun tantrum pada anak adalah hal yang umum, namun Anda harus bisa mencoba
untuk menghentikan amukannya. Anda tentu akan risih jika buah hati Anda mengamuk
saat di tengah keramaian, misalnya di pusat perbelanjaan.

Penyebab Tantrum pada Anak


Bagi sebagian balita, tantrum pada anak hanyalah cara mereka untuk keluar dari
sebuah masalah. Misalnya saja, dengan berteriak-teriak maka Anda akan
membelikannya mainan, itu berarti dengan ‘amukannya’ maka Anda akan menuruti
keinginannya, dan lain sebagainya. Tantrum pada anak akan lebih cepat terjadi saat
sang anak merasa kelelahan atau kelaparan.
Penyebab tantrum pada anak adalah ketika ia menginginkan sesuatu namun tidak
dapat mengungkapkannya, hal ini disebabkan karena kemampuan bahasanya yang
belum bisa memahami struktur kalimat yang kompleks secara benar. Mereka hanya
mampu mengungkapkan beberapa kata di dalam pikirannya. Sehingga mereka
mengamuk untuk mengutarakan apa maksudnya. Tantrum pada anak bisa jadi
merupakan sebuah observasi yang ia lakukan, lho. Saat dirinya tidak bisa
mengungkapkan keinginannya, maka ia mengamuk. Ketika mengamuk dan Anda
menuruti keinginannya, maka ia akan melakukan hal (mengamuk) itu untuk memenuhi
keinginannya. Dan jika dibiarkan, hal itu akan menjadi kebiasaan buruknya.
Cara Mengatasi Tantrum pada Anak
Tantrum pada anak tidak bisa dibiarkan, karena hal itu bisa membuat Anda pusing, dan
juga menjadi kebiasaan yang tidak baik untuk buah hati Anda. Sebenarnya, cara yang
paling mudah untuk menghentikan tantrum pada anak adalah dengan memberikan apa
yang anak inginkan. Namun, dengan selalu memberikan apa yang mereka inginkan, itu
bukanlah cara yang tepat. Karena ia akan melakukan hal itu lagi dan lagi.
Lalu bagaimana cara yang benar untuk mengatasi tantrum pada anak Anda? Beberapa
cara ini dapat mengatasinya, di antaranya:

 Berbicara dengan anak Anda


Anak-anak akan marah dan menjadi agresif dalam mengekspresikan perasaan
mereka. Mencari tahu apa yang membuatnya seperti itu adalah hal utama yang
harus Anda lakukan untuk membantu meredakan tantrumnya. Berbicaralah pada
mereka tentang apa yang mereka rasakan. Tunjukkan padanya bahwa Anda
mencintai mereka, tapi tidak perilaku mereka. Anak-anak dapat berperilaku buruk
karena mereka membutuhkan perhatian yang lebih. Untuk itu, Anda harus
menunjukkan padanya bahwa Anda mencintai mereka dengan memuji
perilakunya yang baik dan memberi mereka banyak dekapan ketika mereka tidak
berperilaku buruk. Dan katakan pada mereka bahwa Anda tidak suka dengan
perilakunya yang buruk.

 Anda harus tetap tenang


Jika anak Anda tengah mengalami tantrum, usahakan bahwa Anda tidak terjebak
dalam situasi emosi tersebut. Anda harus tetap tenang dan tidak emosional.
Beritahukan padanya, jika ia tenang maka Anda akan berbicara padanya tentang
keinginannya. Bernegosiasilah dengan buah hati Anda. Sebagai orang dewasa,
Anda jangan terpancing emosi saat anak Anda mengamuk atau marah-marah.
Jangan membiarkannya melempar barang yang ada di dekatnya. Beri tahu
bahwa yang ia lakukan itu tidak baik. Jika Anda berada di tempat keramaian
(misalnya saat makan malam di luar bersama), bawalah anak Anda keluar
ruangan sebentar untuk meredakan emosinya. Jangan biarkan amarahnya
mengganggu makan malam Anda dan yang lainnya.

 Carilah pengalihan
Anak kecil sangat mudah melupakan sesuatu dan tertarik pada hal baru.
Manfaatkan hal ini untuk mengalihkan emosinya saat tantrum pada anak terjadi.
Ada baiknya Anda mencari pengalihan seperti mainan yang sudah lama tidak
dimainkan atau jajanan kesukaan untuk menghiburnya. Hal itu bisa membuatnya
lupa dengan tantrumnya, lho. Anda bisa mengajaknya bermain atau memintanya
untuk membantu Anda memasak dan lain sebagainya.
 Jangan memukul anak
Saat anak Anda mengalami tantrum, janganlah memukulnya atau berteriak
padanya. Memukulnya bukanlah pilihan yang tepat dan itu akan membuat
tantrumnya menjadi lebih buruk lagi. Kendati Anda bisa saja terpancing emosi
oleh tingkahnya, usahakan untuk ambil napas dalam-dalam, kontrol emosi Anda,
dan cobalah untuk membuatnya tenang. Anda harus berusaha tegas dan disiplin
padanya. Jangan biarkan tantrumnya menjadi kebiasaan yang kerap ia lakukan
jika ia menginginkan sesuatu yang tidak Anda turuti.

Jika tantrum pada anak Anda tampak terlalu sering atau intens, dan membuatnya
menyakiti dirinya sendiri atau orang lain, maka Anda harus segera mencari bantuan.
Segera konsultasikan pada dokter Anda untuk mendiskusikan tahap perkembangan
dan perilaku anak.

Anda mungkin juga menyukai