Anda di halaman 1dari 14

KEPERAWATAN KOMUNITAS

Di Susun Oleh :
Kelompok 4

1. Diah Ayu Oktariani


2. Eka Nancy Larasati
3. Ersa Aliefia Arianti
4. Nathalia Ramadhanti
5. Rahayu Dwi Putri
6. Rahma Novitasari BS
7. Rahmalia Ayu Pratiwi
8. Ratih Agustriani
9. Thalia Nadira Nordi
10. Ulfa Novliza

Dosen Pembimbing : Imelda Erman, S.Kep, M.Kes

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLTEKKES KEMENKES PALEMBANG
TAHUN AJARAN 2019/2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah swt, atas karunia dan izin-Nya
lah kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Konsep Asuhan
Keperawatan Gerontik. Penyusunan makalah ini untuk memenuhi tugas Mata
Kuliah Keperawatan Gerontik dan tak lupa pula kami ucapan terima kasih kepada
dosen pembimbing atas kepedulian dan kerja sama serta bimbingannya, kami
ucapkan terimakasih dan sekiranya makalah ini dapat menambah wawasan ilmu
untuk kita semua.

Dalam penyususan makalah ini, kami sadar bahwa makalah ini jauh dari
kata sempurna dengan keterbatasan ilmu pengetahuan dan kemampuan yang
dimiliki penyusun. Penyusun berharap bahwa makalah ini dapat bermanfaat bagi
semua pembaca serta bagi penyusun sendiri dan digunakan dengan baik.

Palembang, 10 April 2019

Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................... 1

DAFTAR ISI .................................................................................................................. 2

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ..................................................................................... 4

B. Rumusan Masalah.................................................................................. 4

BAB II PEMBAHASAN

A. Definisi pengorganisasian dan pengembangan Masyarakat ................... 5

B.Prinsip Pengorganisasian dan Pengembangan Masyarakat ..................... 5

C. Strategi Pengembangan Masyarakat ....................................................... 9

D. Langkah - langkah Membanggun Kerjasama Tim ............................... 11

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................................ 13

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................... 14

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Pengorganisasian dan pengembangan masyarakat (PPM)
atau community organization or comunity development (COCD)
merupakan perencanaan, pengorganisasian, atau proyek dan atau
pengembangan berbagai aktivitas pembuatan program atau proyek
kemasyarakatan yang tujuan utamanya meningkatkan taraf hidup atau
kesejahteraan sosial masyarakat. Sebagai suatu kegiatan kolektif,
PPM melibatkan beberapa aktor, seperti pekerja sosial, masyarakat
setempat, lembaga donor, serta instansi terkait yang saling bekerja
sama mulai dari perancangan, pelaksanaan, samapai evaluasi terhadap
program atau proyek tersebut.
PPM sangat memperhatikan keterpaduan antara sistem klien dengan
lingkungannya.Sistem klien bisa bervariasi, mulai dari individu,
keluarga, RT, tempat kerja, rumah sakit dll.Dalam PPM, pekerja sosial
menempatkan masayarakat sebagai sistem klien dan sistem
lingkungan sekaligus.Karenanya pengetahuan dan ketrampilan yang
harus dikuasai oleh pekerja sosial yang akan terlibat dalam PPM
meliputi pengetahuan tentang masyarakat, organisasi sosial,
perkembangan, perilaku manusia, dinamika kelompok, program sosial
dan pemasaran sosial.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Prinsip Pengorganisasian dan Pengembangan Masyarakat?
2. Strategi Pemberdayaan Masyarakat?
3. Membangun Kerjasama Tim?

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. DEFINISI PENGORGANISASIAN DAN PENGEMBANGAN


MASYARAKAT
Penggunaan istilah Pengorganisasian dan Pengembangan
Masyarakat diambil dari konsep Pengorganisasian Masyarakat
(Community Organization) dan Pengembangan Masyarakat (Community
Development). Istilah Community Organization terutama lebih banyak
muncul dalam kepustakaan yang berasal dari atau berkiblat pada Amerika
Serikat sedangkan Community Development" lebih banyak ditemukan
dalam kepustakaan yang berasal atau berkiblat dari Inggris. Meskipun
"nama"nya berbeda, tetapi isi dan konsepnya adalah sama. Keduanya
berorientasi pada proses menuju tercapainya kemandirian melalui
keterlibatan atau peran serta aktif dari keseluruhan anggota masyarakat.

B. PRINSIP PENGORGANISASIAN DAN PENGEMBANGAN


MASYARAKAT
Pengorganisasian masyarakat adalah suatu proses dimana
masyarakat dapat mengidentifikasikan kebutuhan-kebutuhannya dan
menentukan prioritas dari kebutuhan-kebutuhan tersebut, dan
mengembangkan keyakinan untuk berusaha memenuhi kebutuhan-
kebutuhan sesuai dengan skala prioritas tadi berdasarkan atas sumber-
sumber yang ada di masyarakat sendiri maupun yang berasal dari luar,
dengan usaha secara gotong-royong. Tiga aspek dalam pengorganisasian
masyarakat meliputi proses, masyarakat serta berfungsinya masyarakat.
Pengertian Proses dalam Pengorganisasian masyarakat merupakan proses
yang dapat terjadi secara sadar tetapi mungkin pula merupakan proses
yang tidak disadari oleh masyarakat. Sedangkan pengertian Masyarakat,
dapat diartikan sebagai suatu kelompok besar yang mempunyai batas-batas
geografis, bisa pula diartikan sebagai suatu kelompok dari mereka yang

5
mempunyai kebutuhan bersama dan berada dalam kelompok yang besar
tadi.
Berfungsinya masyarakat (functional community) ditandai dengan
keberhasilan mengajak orang-orang yang mempunyai inisiatif dan dapat
bekerja, membuat rencana kerja yang dapat diterima dan dilaksanakan
oleh seluruh masyarakat, serta melakukan usaha-usaha/kampanye untuk
menggolkan rencana tersebut public health problem Perencanaan dalam
pengorganisasian masyarakat, berdasarkan aspek perencanaannya, terdapat
2 (dua) bentuk, langsung (direct) dan tidak langsung (inderect).
Perencanaa yang bersifat langsung mengandung langkah-langkah
Identifikasi masalah/kebutuhan, Perumusan masalah, serta menggunakan
nilai-nilai sosial yang sama dalam mengekspresikan hal-hal tersebut di
atas.
Sedangkan bentuk yang tidak langsung (indirect), mempersyaratkan
adanya orang-orang yang benar-benar yakin akan adanya
kebutuhan/masalah dalam masyarakat yang jika diambil tindakan-tindakan
untuk mengatasinya maka akan timbu manfaat bagi masyarakat. Hal ini
dapat berupa badan perencanaan yang mempunyai dua fungsi, yaitu untuk
menampung apa yang direncanakan secara tidak formal oleh para petugas,
serta mempunyai efek samping terhadap mereka yang belum termotivasi
dalam kegiatan ini.
1. Metode pendekatan dalam pengorganisasian masyarakat
diklasifikasikan sebagai berikut :
Peranan petugas dalam pengembangan dan pengorganisasian
masyarakat terbagi dalam beberapa jenis, antara lain sebagai :
pembimbing, enabler dan ahli. (Murray G-Ross). Sebagai pembimbing
(guide) maka petugas berperan untuk membantu masyarakat mencari
jalan untuk mencapai tujuan yang sudah ditentukan oleh masyarakat
sendiri dengan cara yang efektif. Tetapi pilihan cara dan penentuan
tujuan dilakukan sendiri oleh masyarakat dan bukan oleh petugas.
Sebagai enabler, maka petugas berperan untuk memunculkan dan
mengarahkan keresahan yang ada dalam masyarakat untuk

6
diperbaiki.Sebagai ahli (expert), menjadi tugasnya untuk memberikan
keterangan dalam bidang-bidang yang dikuasainya. Sedangkan
persyaratan petugas antara lain :
a) Mampu mendekati masyarakat dan merebut kepercayaan
mereka dan mengajaknya untuk kerjasama serta membangun
rasa saling percaya antara petugas dan masyarakat.
b) Mengetahui dengan baik sumber-sumber daya maupun sumber-
sumber alam yang ada di masyarakat dan juga mengetahui
dinas-dinas dan tenaga ahli yang dapat dimintakan bantuan.
c) Mampu berkomunikasi dengan masyarakat, dengan
menggunakan metode dan teknik khusus sedemikian rupa
sehingga informasi dapat dipindahkan, dimengerti dan
diamalkan oleh masyarakat.
d) Mempunyai kemampuan profesional tertentu untuk
berhubungan dengan masyarakat melalui kelompok-kelompok
tertentu.
e) Mempunyai pengetahuan tentang masyarakat dan keadaan
lingkungannya.
f) Mempunyai pengetahuan dasar mengenai ketrampilan (skills)
tertentu yang dapat segera diajarkan kepada masyarakat untuk
meningkatkan taraf hidup masyarakat secara menyeluruh.
g) Mengetahui keterbatasan pengetahuannya sendiri.
Pengembangan masyarakat Di dalam negara yang sedang berkembang
terdapat siklus keadaan yang merupakan suatu lingkaran yang tak
berujung yang menghambat perkembangan masyarakat secara
keseluruhan.Maksudnya, keadaan sosial ekonomi rendah yang
mengakibatkan ketidakmampuan dan ketidaktahuan, ketidakmampuan
dan ketidaktahuan ini selanjutnya mengakibatkan produktivitas secara
umum juga rendah, produktivitas yang rendah selanjutnya membuat
keadaan sosial ekonomi semakin rendah dan seterusnya.
Langkah-langkah untuk mengembangkan dan meningkatkan dinamika
masyarakat, hendaknya menempuh langkah-langkah sebagai berikut :

7
a) Ciptakan kondisi agar potensi setempat dapat dikembangkan
dan dimanfaatkan
b) Pertinggi mutu potensi yang ada
c) Usahakan kelangsungan kegiatan yang sudah ada
d) Tingkatkan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan
Pengembangan masyarakat membantu manusia mengubah sikapnya
terhadap masyarakat,membantu menumbuhkan kemampuan untuk
berorganisasi, berkomunikasi dan menguasai lingkungan fisiknya.
Pembangunan ekonomi terjadi bila masyarakat melaksanakan
program-program pembangunan fisik tanpa mengembangkan
kapasitas manusianya.

2. Unsur-unsur program pengembangan masyarakat


a) Program terencana yang terfokus kepada kebutuhan-kebutuhan
menyeluruh (total needs) dari masyarakat yang bersangkutan.
b) Mendorong swadaya masyarakat (ini merupakan unsur paling
utama)
c) Adanya bantuan teknis dari pemerintah maupun badan-badan
swasta atau organisasi-organisasi sukarela, yang meliputi
tenaga personil, peralatan, bahan ataupun dana
d) Mempersatukan berbagai spesialisasi seperti pertanian,
peternakan, kesehatan masyarakat, pendidikan, kesejahteraan
keluarga, kewanitaan, kepemudaan, dll untuk membantu
masyarakat.

3. Bentuk-bentuk program pengembangan masyarakat


Menurut Mezirow, ada 3 (tiga) jenis program dalam usaha
pengembangan masyarakat, yaitu :
a) Program integratif – Memerlukan pemgembangan melalui
koordinasi dinas-dinas teknis
b) Program adaptis – Fungsi pengembangan masyarakat cukup
ditugaskan pada salah satu kementrian.

8
c) Program proyek – dalam bentuk usaha-usaha terbatas pada
wilayah tertentu dan program disesuaikan khusus kepada
daerah yang bersangkutan

4. Penjabaran secara operasional dari bentuk program


pengembangan masyarakat ini sebagai berikut
a) Biarkan agar masyarakat sendiri yang menentukan masalah,
baik yang dihadapi secara perorangan atau kelompok.
b) Biarkan agar masyarakat sendiri yang membuat analisis untuk
selanjutnya menyusun rencana usaha perbaikan yang akan
dilakukan.
c) Biarkan agar masyarakat sendiri yang mengorganisir diri untuk
melaksanakan usaha perbaikan tersebut.
d) Sedapat mungkin digali dari sumber-sumber yang ada dalam
masyarakat sendiri dan kalau betul-betul diperlukan
dimintakan bantuan dari luar.

5. Tujuan yang ingin dicapai dalam pengembangan masyarakat


a) Menumbuhkan rasa percaya kepada diri sendiri
b) Menimbulkan rasa bangga dan semangat gairah kerja
c) Mengingatkan dinamika masyarakat untuk membangun
d) Meningkatkan kesejahteraan masyarakat

C. STRATEGI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT


1. Model Pengembangan Masyarakat Lokal (PML)
Model PML memberikan perubahan dalam masyarakat dapat
dilakukan secara optimal apabila melibatkan partisipasi aktifyang
luas di semua spektrum masyarakat tingkat lokal, baik dalam tahap
penetuan perubahan.PML adalah proses yang dirancang untuk
mendapatkan kondisi sosial ekonomi yang lebih maju dan sehat bagi
seluruh masyarakat melalui partisipasi aktif mereka serta
berdasarkan kepercayaan yang penuh terhadap prakarsa mereka

9
sendiri.Strategi dasar yang digunakan untuk memecahkan
permasalahan ini adalah usahan penciptaan dan pengembangan
partisipasi yang lebih luas dari seluruh warga masyarakat.Tema-tema
pokok dalam model PML mencakup penggunaan prosedur
demokrasi dan kerjasama atas dasar kesukarelaan, keswadayaan,
pengembangan, kepemiminan setempat, dan tujuan yang bersifat
pendidikan.PML pada dasarnya merupakan proses interaksi antara
anggota masyarakatsetempat yang difasilitasi oleh pekerja
sosial.Pekerja sosial membantu meningkatkan kesadaran dan
mengembangkan kemampuan mereka dalam mencapai tujuan-tujuan
yang diharapkan.

a) Model Perencanaan Sosial (PS)


Model ini menekan ka proses pemecahan masalah secara
teknis terhadap masalah sosial substantif , seperti:
kemiskinan, pengangguran, kenakalan remaja, kebodohan dll.
Selain itu, model PS ini mengungkap pentingnya
menggunakan cara perencanaan yang matang dan perubahan
yang terkendali yakni untuk mencapai tujuan akhir secara
sadar dan rasional dan dalam pelaksanaannya dilakukan
pengawasan-pengawasan yang ketat untuk melihat
perubahan-perubahan yang terjadi.
Strategi dasar yang digunakan untuk memecahkan
permasalahan adalah denagn mengumpulkan atau
menungkapkan fakta dan data mengenai suatu
permasalahan.Kemudian, mengambil tindakan yang rasional
dan mempunyai kemungkinan-kemungkin yang dapat
dilaksanakan.
Berbeda dengan PML, PS lebih berorientasi pada “tujuan
tugas”.Sistem klien PML umumnya kelompok-kelompok
yang kurang beruntung.

10
b) Model Aksi Sosial (AS)
Model AS ini menekankan betapa gentingnya penanganan
secara terorganisasi, terarah, dan sistematis terhadap
kelompok yang tidak beruntung.Juga meningkatkan
kebutuhan yang memadai bagi masyarakat yang lebih luas
dalam rangka meningkatkan sumber atau perlakuan yang
lebih sesuai dengan keadilan sosial dan nilai-nilai
demokratisasi.
Tujuan yang ingin dicapai adalah mengubah sistem atau
kebijakan pemerintah secara langsung dalam rangaka
menanggulangi masalah yang mereka hadapi sendiri.Dalam
kaitan ini, Suharto (1996) menjelaskan tujuan dan sasaran
utama AS adalah perubahan-perubahan fundamental dalam
kelembagaan pada stuktur masyarakat melaui proses
pendistribusian kekuasaan (distribution of resourches) dan
pengambilan keputusan (distribution of decisison making).

D. MEMBANGUN KERJASAMA TIM

1. Secara garis besar, langkah pengorganisasian dan pengembangan peran


masyarakat umum sebagai berikut :

a) Penggalangan dukungan penentu kebijakan, pemimpin wilayah,


lintas sector, dan berbagai organisasi kesehatan, yang
dilaksanakan melalui dialog, seminar, dan lokakarya dengan
memanfaatkan media massa dan system informasi kesehatan.

b) Persiapan petugas penyelenggara melalui pelatihan, orientasi, atau


serasehan di bidang kesehatan.

c) Persiapan masyarakat melalui serangkaian kegiatan untuk


meningkatkan kemampuan masyarakat dalam mengenal dan
memecahkan masalah kesehatan dengan menggali dan
menggerakan swadaya yang dimiliki.

11
2. Cara dan langkah dalam meningkatakan pengembangan masyarakat
antara lain sebagai berikut :

a) Ciptakan kondisi agar masyarakat dapat mengenal dan


memanfaatkan potensi yang ada

b) Tingkatkan mutu potensi yang ada.

c) Pertahankan dan tingkatkan kegiatan-kegiatan yang sudah ada.

d) Tingkatkan Kesejahtaraan masyarakat dengan memanfaatkan


potensi yang ada

12
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
1. Pengorganisasian dan pengembangan masyarakat (PPM)
atau community organization or comunity development (COCD)
merupakan perencanaan, pengorganisasian, atau proyek dan atau
pengembangan berbagai aktivitas pembuatan program atau proyek
kemasyarakatan yang tujuan utamanya meningkatkan taraf hidup atau
kesejahteraan sosial masyarakat.
2. Pengorganisasian adalah suatu proses untuk memelihara
keseimbangan antara kebutuhan-kebutuhan sosial dengan sumber-
sumber kesejahteraan sosial dari suatu masyarakat tertentu atau suatu
bidang kegiatan tertentu.
3. Pengembangan masyarakat adalah suatu proses membantu masyarakat
untuk memperbaiki masyarakatnya melalui kegiatan yang dilakukan
secara bersama-sama.
4. Yang dimaksud istilah ”proses” adalah serentetan tindakan mulai dari
penentuan masalah atau tujuan sampai pada pemecahan masalah atau
tercapainya tujuan di dalam masyarakat.
5. Tujuan utama metode ini adalah untuk memperbaiki kualitas hidup
masyarakat melalui pendayagunaan sumber-sumber yang ada pada
mereka serta menekankan pada prinsip partisipasi social.
6. Peranan petugas dalam pengembangan dan pengorganisasian
masyarakat terbagi dalam beberapa jenis, antara lain sebagai :
pembimbing, enabler dan ahli. (Murray G-Ross). Sebagai pembimbing
(guide) maka petugas berperan untuk membantu masyarakat mencari
jalan untuk mencapai tujuan yang sudah ditentukan oleh masyarakat
sendiri dengan cara yang efektif.

13
DAFTAR PUSTAKA

Effendi, Ferry, Makhfudli. 2009. KeperawatanKesehatanKomunitas


:TeoridanPraktikdalamKeperawatan.Jakarta :SalembaMedika.

Sumijatun, Suliswati, dkk. 2005. KonsepDasarKeperawatanKomunitas. Jakarta :


EGC.

Keliat, Budi Anna. 2011. KeperawatanKesehatanJiwaKomunitas : CMHN (Basoc


Course). Jakarta : EGC.

14

Anda mungkin juga menyukai