Laporan NPI TW I 2018 Dikonversi
Laporan NPI TW I 2018 Dikonversi
T0
LAPORAN
NERACA PEMBAYARAN
INDONESIA
RealisasiTriwulan I 2018
1
Alamat Redaksi:
Grup Neraca Pembayarandan Pengembangan Statistik
Departemen Statistik
Bank Indonesia
Menara Sjafruddin Prawiranegara, Lantai 14
Jl. M.H. Thamrin No. 2
Jakarta 10350
Telepon : (021) 29815150
Faksimili : (021) 3501935
E-mail : BNP@bi.go.id
Website : www.bi.go.id
2
Mei 2018
LAPORAN
NERACA PEMBAYARAN INDONESIA
3
DAFTAR ISI
RINGKASAN 1
TRANSAKSI BERJALAN 3
Neraca PendapatanPrimer 12
Investasi Langsung 14
Investasi Portofolio 16
Investasi Lainnya 17
LAMPIRAN 27
4
DAFTAR TABEL
Hal Hal
Tabel 1 Ekspor Nonmigas menurut Kelompok Barang 5 Tabel 6 Perkembangan Ekspor Minyak 10
(Berdasarkan SITC)
Tabel 2 Ekspor Nonmigas menurut Negara Tujuan Utama 5 Tabel 7 PerkembanganImpor Minyak (f.o.b) Minyak 11
Tabel 3 Perkembangan Ekspor Komoditas Nonmigas Utama 8 Tabel 8 Perkembangan Ekspor Gas 11
(Berdasarkan HS)
Tabel 4 Impor Nonmigas (c.i.f) menurut KelompokBarang 9 Tabel 10 Indikator Sustainabilitas Eksternal 20
DAFTAR GRAFIK
Hal Hal
Grafik 5 Neraca Perdagangan Migas 10 Grafik 18 Perkembangan Posisi Kepemilikan SBI & SUN 16
oleh Asing
Grafik 6 Perkembangan Harga Minyak Dunia 10 Grafik 19 Perkembangan Transaksi Asing di BEI dan IHSG 17
Grafik 7 Perkembangan Neraca Perdagangan Jasa 11 Grafik 20 Perkembangan Indeks Bursa di Beberapa Negara 17
ASEAN
Grafik 10 Perkembangan Neraca Pendapatan 13 Grafik 23 Transaksi Aset Investasi Lainnya Sektor Swasta 18
Grafik 11 PerkembanganTransfer Personal 13 Grafik 24 Transaksi Kewajiban Investasi Lainnya Sektor Swasta 18
Grafik 12 Posisi Tenaga Kerja IndonesiaTriwulan I 2018 13 Grafik 25 Perkembangan Pinjaman LN Sektor Publik 18
5
HALAMAN INI SENGAJA DIKOSONGKAN
6
RINGKASAN
Defisit transaksi berjalan triwulan I 2018 menurun sehingga menopang ketahanan sektor
eksternal perekonomian Indonesia.Defisit transaksi berjalantercatat USD5,5 miliar (2,1% PDB) pada
triwulan I 2018, lebih rendah dari defisit pada triwulan sebelumnya yang mencapai USD6,0 miliar (2,3%
PDB).Penurunan defisit transaksi berjalanterutama dipengaruhi oleh penurunan defisit neraca jasa dan
peningkatan surplus neraca pendapatan sekunder.Penurunan defisit neraca jasa terutama dipengaruhi
kenaikan surplus jasa perjalanan t(ravel) seiring naiknya jumlah kunjungan wisatawan mancanegara dan
menurunnya impor jasa pengangkutan (freight). Peningkatan surplus neraca pendapatan sekunder
sejalan dengan naiknya penerimaan remitansi dari pekerja migran IndonesiaS. ementara itu, surplus neraca
perdagangan nonmigas menurun terutama dipengaruhi penurunan ekspor nonmigas. Impor nonmigas
juga menurun meski lebih terbatas, dengan impor barang modal dan bahan baku masih berada pada
level yang tinggi sejalan dengan kegiatan produksi dan investasi yang terus meningkat.
Transaksi modal dan finansial triwulan I 2018 tetap mencatat surplus di tengah tingginya
ketidakpastian di pasar keuangan global.Surplus transaksi modal dan finansial pada triwulan I 2018
tercatat USD1,9 miliar, terutama ditopang oleh aliran masuk investasi langsung yang masih cukup
tinggi. Hal ini mencerminkan tetap positifnya persepsi investor terhadap prospek perekonomian
Indonesia. Namun demikian, surplus transaksi modal dan finansial triwulan I 2018tercatat lebih rendah
dibandingkan dengan surpluspada triwulan sebelumnya. Penurunan surplus tidak terlepas dari dampak
peningkatan ketidakpastian di pasar keuangan global yang kemudian mengakibatkan penyesuaian
penempatan dana asing di pasarsaham dan pasar surat utang pemerintah. Penurunan surplus juga
dipengaruhi oleh komponen investasi lainnya yang tercatat defisit, terutama dipengaruhi naiknya
penempatan simpanan sektor swasta pada bank di luar negeri.
Secara keseluruhan, Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada triwulan I 2018 mencatat
defisit seiring dengan menurunnya surplus transaksi modal dan finansial.Defisit NPI pada triwulan
I 2018 tercatat USD3,9 miliar. Dengan perkembanganNPI tersebut, posisi cadangan devisa pada akhir
Maret 2018 tercatat sebesar USD126,0 miliar. Jumlah cadangan devisaini setara dengan pembiayaan
7,7 bulan impor dan utang luar negeri pemerintah serta berada di atas standar kecukupan internasional.
11
HALAMAN INI SENGAJA DIKOSONGKAN
2
PERKEMBANGAN NERACA PEMBAYARAN INDONESIA
TRIWULAN I2018
Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada triwulan juga turut berkontribusi terhadap penurunan defisit
I 2018 mengalami defisit sebesarUSD3,9 miliar. Defisit transaksi berjalan.
NPI pada triwulan laporan ini disebabkan oleh surplus Sementara itu, transaksi modal dan finansial
transaksi modal dan finansialyang menurun sehingga triwulan I 2018 masih mencatat surplus di tengah
tidak dapat membiayai defisit transaksi berjalan. kondisi ketidakpastian pasar keuangan global yang
Namun demikian, posisi cadangan devisa pada akhir meningkat. Surplus transaksi modal dan finansial
triwulan I 2018 tercatat sebesar USD126,0 miliar, terutama ditopang oleh arus masuk investasi langsung
masih cukup tinggi meskipun lebih rendah asing yang masih cukup tinggi sebagai cerminan
dibandingkan dengan posisi pada akhir triwulan persepsi investor terhadap kondisi fundamental
sebelumnya (Grafik 1). Jumlah cadangan devisa Indonesia yang tetap positif. Secara tota,l surplus
tersebut cukup untuk membiayai kebutuhan transaksi modal dan finansial triwulan I 2018 lebih
pembayaran impor dan utang luar negeri pemerintah rendah dibandingkan dengan triwulan sebelumnya
selama 7,7 bulan dan berada di atas standar maupun periode yang sama tahun sebelumnya karena
kecukupan internasional. investasi portofolio dan investasi lainya berbalik arah
menjadi defisit. Investasi portofolio mengalami defisit
karena berlanjutnya neto jual asing atas saham
domestik dan lebih rendahnya neto beli asing atas
surat utang pemerintah, sedangkan defisit investasi
lainnya terutama dipengaruhi penempatan simpanan
sektor swasta pada bank di luar negeri.
TRANSAKSI BERJALAN
Grafik 1
Neraca Pembayaran Indonesia
Neraca transaksi berjalan pada triwulan I 2018
Defisit transaksi berjalan triwulan I 2018 menurun mencatat defisit sebesar USD5,5 miliar, lebih rendah
dan tetap terjaga dalam batas aman. Defisit transaksi dibandingkan dengan defisit pada triwulan
berjalan tercatat sebesar 2,1% terhadap PDB pada sebelumnya sebesar USD6,0 miliar (Grafik 2).
triwulan I 2018, lebih rendah dibandingkan dengan Penurunan defisit tersebut dipengaruhi oleh perbaikan
defisit 2,3% terhadap PDB pada triwulan sebelumnya. kinerja neraca perdagangan jasa dan neraca
Perbaikan kinerja transaksi berjalanterutama ditopang pendapatan. Defisit neraca perdagangan jasamenurun
oleh menyusutnya defisit neraca jasaseiring dengan terutama didorong oleh peningkatan surplus jasa
meningkatnya penerimaan jasa perjalanan (travel). perjalanan. Defisit neraca pendapatan primer menurun
Selain itu, penurunan defisit neraca pendapatan primer terutama dipengaruhi oleh penurunan pembayaran
dan kenaikan surplus neraca pendapatan sekunder pendapatan investasi langsung.Sementara itu, surplus
3
neraca pendapatan sekunder meningkat ekspor nonmigas yang lebih dalam dibandingkan
terutama dipengaruhi oleh peningkatan penerimaan dengan penurunan impor. Surplus neraca
transfer personal dalam bentuk remitansidari Pekerja perdagangan nonmigas tersebut juga lebih rendah
Migran Indonesia (PMI). Di sisi lain, surplus neraca dibandingkan dengan surplus pada periode yang sama
perdagangan nonmigas menyusut sebagai dampak tahun sebelumnya yang tercatat sebesar USD7,8 miliar
dari penurunan ekspor nonmigas yang lebih tinggi dari karena lebih tingginya pertumbuhan impor
penurunan impor nonmigas. dibandingkan dengan pertumbuhan ekspor (Grafik 3).
Grafik 2 Grafik 3
Transaksi Berjalan Neraca Perdagangan Nonmigas
4
Tabel 1
Ekspor Nonmigas menurut Kelompok Barang
(Berdasarkan SITC)
A. Produk Primer
Nominal 52.0 51.0 -3.1 41.8 27.4 34.6 13.9 28.0 7.8
Riil 54.9 53.2 -3.0 10.7 8.0 16.5 -0.3 7.9 -0.9
Indeks Harga - - -0.1 28.1 18.0 15.5 14.2 18.7 8.8
Produk Pertanian
Nominal 31.6 28.0 -1.9 45.2 21.2 33.0 4.7 24.1 -9.2
Riil 35.3 33.5 -6.1 19.0 17.4 33.0 2.4 16.6 -4.3
Indeks Harga - - 4.5 22.0 3.2 0.0 2.2 6.4 -5.1
Makanan
Nominal 24.3 21.5 -0.6 42.7 17.8 28.6 -1.1 19.7 -9.5
Riil 27.3 25.9 -8.1 18.6 20.3 34.3 -0.7 16.3 -4.1
Indeks Harga - - 8.1 20.3 -2.1 -4.2 -0.4 2.9 -5.6
Bahan Baku
Nominal 7.4 6.5 -6.3 54.4 33.3 49.1 30.8 41.3 -8.2
Riil 8.0 7.5 0.4 21.4 9.6 28.8 15.9 18.5 -4.9
Indeks Harga - - -6.7 27.1 21.7 15.7 12.9 19.3 -3.4
Produk Bahan Bakar & Pertambangan
Nominal 20.3 23.1 -5.1 35.7 38.3 37.3 29.4 34.7 39.5
Riil 20.0 20.8 1.8 -1.8 -4.2 -2.4 -0.9 -2.4 11.2
Indeks Harga - - -6.8 38.3 44.4 40.6 30.5 38.0 25.4
B. Produk Manufaktur
Nominal 46.4 47.1 2.5 6.1 -7.3 15.2 9.6 5.5 9.7
Riil 43.7 44.9 -1.5 -3.7 -16.5 5.4 -0.4 -4.2 0.9
Indeks Harga - - 4.0 10.2 11.1 9.3 10.0 10.1 8.8
C. Lainnya
Nominal 1.6 1.9 -1.5 0.7 15.7 50.2 42.7 28.0 62.9
Riil 1.7 2.0 -6.9 -2.9 15.4 57.8 36.8 27.1 49.4
Indeks Harga - - 5.9 3.7 0.2 -4.8 4.3 0.7 9.0
Total
Nominal 100.0 100.0 -0.3 21.9 8.1 25.0 12.3 16.5 9.4
Riil 100.0 100.0 -2.6 3.7 -4.7 11.9 0.3 2.6 0.6
Indeks Harga - - 2.4 17.6 13.4 11.7 12.0 13.6 8.8
*) angka sementara
**) angka sangat sementara
dibandingkan dengan pertumbuhan triwulan IV 2017 1 Tiongkok 14.0 15.8 14.4 66.6 35.0 48.5 26.4 41.1 34.5
2 Amerika Serikat 11.2 11.0 2.3 18.1 -4.0 19.9 5.7 9.3 3.1
sebesar 16,1% (yoy). Perlambatan pertumbuhan 3 Jepang 9.6 10.1 1.2 4.3 3.6 26.8 11.2 11.4 21.8
4 India 9.1 7.9 -14.3 60.7 47.7 33.9 25.0 40.2 -6.1
ekspor terjadi pada negara tujuan Amerika Serikat, 5 Singapura 5.8 5.9 -0.3 -5.0 -8.1 20.5 8.3 3.4 13.3
6 Malaysia 4.6 4.7 -4.5 24.0 11.9 32.6 10.0 18.9 10.3
Korea Selatan, dan Filipina, sedangkan ekspor ke India 7 Korea Selatan 4.1 4.0 -3.0 28.6 14.8 19.7 17.9 20.1 4.1
8 Filipina 4.3 3.8 33.9 46.5 11.8 21.2 29.0 25.7 6.6
dan Belanda bahkan mengalami penurunan.Di sisi lain, 9 Thailand 3.5 3.6 0.4 18.3 11.1 29.0 13.1 17.7 15.7
10 Belanda 2.6 2.4 -5.6 52.0 23.1 26.7 3.2 23.9 -5.8
ekspor ke Tiongkok, Jepang, Singapura, Malaysi,adan Total 10 Negara 68.7 69.3 1.7 28.7 13.3 29.2 16.1 21.4 12.2
*) angka sementara
Thailand tumbuh meningkat (Tabel 2). **) angka sangat sementara
5
Ekspor menuju Tiongkok mencatat pertumbuhan Sementara itu, penurunan ekspor batubara
sebesar 34,5% (yoy), lebih tinggi dibandingkandengan diindikasikan terkait dengan relatif tingginya harga
pertumbuhan pada triwulan sebelumnya yang tercatat batubara Indonesia, mengingat karakter impor
sebesar 26,4% (yoy). Peningkatan pertumbuhan ini batubara India yang sangat sensitif terhadap harga.
utamanya didorong oleh naiknya ekspor batubara dan Ekspor ke Singapura menunjukkan pertumbuhan
barang dari logam mulia yang memiliki pangsa sebesar sebesar13,3% (yoy), lebih tinggi dibandingkan dengan
44,5% dari total ekspor ke Tiongkok. Peningkatan pertumbuhan pada periode sebelumnya yang tercatat
ekspor batubara ke Tiongkok disebabkan olehdemand sebesar 8,3% (yoy). Pertumbuhan ekspor nonmigas ke
yang meningkat untuk memenuhi kebutuhan Singapura ditopang oleh naiknya eksporbahan kimia,
pembangkit listrik dan industri pengolahan baja. Selain makanan olahan, dan asam berlemak.
itu, musim dingin yang lebih dingin dibandingkan
Peningkatan ekspor barang dari logam tidak
dengan tahun-tahun sebelumnya menyebabkan
mulia serta kontraksi ekspor minyak nabati dan
perusahaan energi meningkatkan inventori guna
makanan olahan yang lebih moderat menjadi faktor
mengantisipasi peningkatan penggunaanheater.
pendorong peningkatan ekspor ke Malaysia menjadi
Ekspor ke Amerika Serikat tercatat mengalami 10,3% (yoy). Perkembangan tersebut sedikit lebih baik
perlambatan pertumbuhan menjadi sebesar 3,1% dibandingkan pertumbuhan pada periode sebelumnya
(yoy) dari 5,7% (yoy) pada triwulan IV 2017. yang tercatat sebesar 10,0% (yoy).
Perlambatan ini disebabkan oleh perlambatan
Pertumbuhan ekspor ke Korea Selatan tercatat
pertumbuhan ekspor tekstil dan makanan olahan serta
melambat menjadi 4,1% (yoy) dibandingkan dengan
kontraksi yang lebih dalam pada ekspor karet alam
pertumbuhan ekspor pada periode sebelumnya yang
olahan. Ketiga komoditas ini memiliki pangsa sebesar
sebesar 17,9% (yoy). Kondisi ini disebabkan oleh
43,6% (yoy) dari total ekspor ke Amerika Serikat.
melambatnya pertumbuhan ekspor batubara dan
Sementara itu, ekspor alas kaki ke Amerika Serikat
tekstil, serta masih terkontraksinya ekspor barang dari
menunjukkan peningkatan setelah pada triwulan
logam tidak mulia. Ketiga komoditas tersebut memiliki
sebelumnya mengalami kontraksi.
pangsa sebesar 49,1% dari total ekspor ke Korea
Peningkatan ekspor alat listrik dan bijhi tembaga Selatan.
menjadi pendorong utama naiknya pertumbuhan
Perlambatan ekspor menuju Filipina disebabkan
ekspor menuju Jepang pada periode laporan. Ekspor ke
oleh melambatnya ekspor kendaraan dan bagiannya,
Jepang tumbuh meningkat menjadi 21,8% (yoy) dari
batubara, makanan olahan, dan minyak nabati.
triwulan sebelumnya sebesar 112
, % (yoy).
Keempat komoditas tersebut memiliki pangsa sebesar
Ekspor menuju India pada triwulan I 2018 65,6% dari total ekspor nonmigas ke Filipina.
mengalami kontraksi sebesar 6,1% (yoy) setelah Berbeda dengan Filipina, ekspor ke Thailand
sepanjang 2017 mencatat pertumbuhan yang tinggi menunjukkan peningkatan pertumbuhan menjadi
dengan tren triwulanan yang menurun. Kondisi 15,7% (yoy) dari 13,1% (yoy) pada triwulan IV 2017.
tersebut disebabkan oleh kontraksi ekspor batubara, Peningkatan pertumbuhan ekspor batubara,
minyak nabati, dan biji tembaga, serta melambatnya kendaraan dan bagiannya, serta barang dari logam
pertumbuhan ekspor barang dari logam tidak mulia. tidak mulia menjadi pendorong peningkatan ekspor
Keempat komoditas tersebut memiliki pangsa sebesar tersebut. Peningkatan eksporkendaraan didorong oleh
76,1% dari total ekspor nonmigas ke India. Penurunan meningkatnya permintaan dari Thailand serta
ekspor minyak nabati ke India disebabkan oleh adanya perluasan pabrik di Indonesia. Namun demikian,
kebijakan peningkatan bea masuk CPO sebesar 15%. ekspor mesin dan peralatan mekanik terlihat sedikit
6
melambat dibandingkan dengan periode sebelumnya. sebesar 5,5% (yoy) setelah pada periode sebelumnya
Keempat komoditas ini memiliki pangsa 53,0% dari mengalami kontraksi. Perlambatan ekspor batubara
total ekspor ke Thailand. utamanya terlihat untuk negara tujuan Jepang dan
Ekspor ke Belanda pada triwulan laporan Korea Selatan, bahkan untuk tujuan India mengalami
mengalami kontraksi sebesar 5,8% (yoy) setelah pada kontraksi, dengan pangsa ketiga negara tersebut
triwulan sebelumnya masih mencatat pertumbuhan mencapai 40,3% dari total ekspor batubara Indonesia..
positif 3,2% (yoy). Perkembangan ini disebabkan oleh Ekspor minyak nabati pada triwulan laporan
terkontraksinya ekspor minyak nabati, bahan kimia, mengalami kontraksi yang lebih dalam, yaitu 18,3%
dan alat listrik, serta perlambatan pertumbuhan ekspor (yoy) dibandingkan dengan 5,5% (yoy) pada triwulan
asam berlemak. Terkontraksinya ekspor minyak nabati IV 2017. Kondisi tersebut terutama disebabkan oleh
dipengaruhi oleh wacana negara Uni Eropa untuk tidak dalamnya penurunan harga ekspor, dan didorong pula
lagi melakukan impor minyak nabati dari Indonesia oleh penurunan ekspor riil yang lebih besa.r Penurunan
terkait isu lingkungan dan hak pekerja. ekspor terjadi untuk semua negara tujuan utama, yaitu
India, Tiongkok, Pakistan, dan Amerika Serikat dengan
Ekspor Nonmigas menurut Komoditas Utama pangsakeempat negara tersebutmencapai 45,0% dari
Melambatnya pertumbuhan ekspor nonmigas total ekspor minyak nabati Indonesia. Penurunan
triwulan I 2018 juga tercermin dari perlambatan ekspor minyak nabati ke India disebabkan oleh
pertumbuhan ekspor sepuluh komoditas utama yang peningkatan bea masuk sebesar 15%, sedangkan
menjadi 5,1% (yoy) dari 10,8% (yoy) pada triwulan penurunan ekspor menuju Amerika Serikat disebabkan
sebelumnya. Perlambatan pertumbuhan ekspor oleh tingginya pasokan kedelai yang merupakan
tersebut disebabkan oleh menurunnya kinerja substitusi kelapa sawit. Sementara itu, penurunan
pertumbuhan ekspor riil dan harga ekspor pada ekspor minyak nabati ke Tiongkok lebih disebabkan
sebagian komoditas utama (Tabel 3). oleh berkurangnya aktivitas perekonomian terkait
Ekspor batubara pada triwulan I 2018 menjadi panjangnya hari libur Tahun Baru Imlek.
komoditas ekspor nonmigas utama Indonesia Ekspor tekstil dan produk tekstil pada triwulan I
menggantikan minyak nabati, dengan pangsa 2018 tumbuh 7,9% (yoy), lebih rendah dibandingkan
mencapai 14,9%. Pada triwulan I 2018 pertumbuhan dengan pertumbuhan triwulan IV 2017 sebesar 10,2%
ekspor batubara tercatat sedikit melambat menjadi (yoy) karena melambatnya pertumbuhan ekspor riil
26,4% (yoy) dari 27,2% (yoy) pada triwulan maupun harga. Perlambatan pertumbuhan ekspor
sebelumnya. Perlambatan ini disebabkan oleh tekstil terjadi pada sebagian besar negara tujuan
perlambatan harga yang cukup dalam, melebihi utama, yaitu Amerika Serikat, Jepang, Tiongkok, dan
peningkatan pertumbuhan ekspor riil yang tercatat Korea Selatan.
7
Tabel 3
Perkembangan EksporKomoditas Nonmigas Utama (Berdasarkan HS)
Pertumbuhan (%, yoy)
Share (%)
Nominal Riil Indeks Harga
Uraian 2016 2017 2018 2016 2017 2018 2016 2017 2018
2017* 2018**
TOTAL Tw. I* Tw. II* Tw. III* Tw. IV* TOTAL* Tw. I** TOTAL Tw. I* Tw. II* Tw. III* Tw. IV* TOTAL* Tw. I** TOTAL Tw. I* Tw. II* Tw. III* Tw. IV* TOTAL* Tw. I**
1. Batubara 13.3 14.9 -9.0 45.0 48.7 45.5 27.2 40.4 26.4 -1.4 4.2 2.2 0.7 -0.3 1.3 5.5 -7.7 39.2 45.6 44.4 27.7 38.5 19.8
2. Minyak Nabati 14.3 12.2 -3.0 62.5 29.3 34.2 -5.5 25.7 -18.3 -13.6 16.2 26.4 36.3 -3.5 16.3 -4.5 12.3 39.9 2.3 -1.5 -2.0 8.1 -14.5
3. Tekstil dan Produk Tekstil 8.2 8.3 -3.7 4.1 -11.1 23.4 10.2 5.9 7.9 -6.9 -6.7 -20.7 9.3 0.4 -5.1 0.2 3.5 11.6 12.1 12.9 9.8 11.6 7.7
4. Barang dari Logam tdk Mulia 6.2 7.1 -1.9 32.0 13.6 29.4 35.7 27.7 50.6 -5.5 6.4 -5.6 14.0 19.1 8.5 29.1 3.8 24.0 20.4 13.5 14.0 17.7 16.7
5. Alat Listrik, Ukur, Fotografi, dll 5.8 5.5 -4.5 5.8 -1.1 15.8 2.1 5.5 3.2 -9.7 -6.1 -16.1 1.2 -13.2 -8.8 -10.6 5.9 12.6 17.9 14.5 17.7 15.7 15.5
6. Makanan Olahan 4.7 4.5 4.4 9.6 0.6 20.0 12.1 10.7 9.3 7.2 5.1 -3.6 16.8 10.8 7.3 5.6 -2.6 4.3 4.4 2.7 1.2 3.1 3.5
7. Kendaraan & Bagiannya 4.5 4.2 8.5 37.1 -0.1 25.8 9.3 16.5 4.1 4.0 30.1 -6.8 19.0 5.7 10.6 2.3 4.3 5.3 7.2 5.7 3.3 5.4 1.8
8. Karet Olahan 4.7 3.9 -5.2 67.3 29.3 28.1 4.8 30.6 -21.8 2.3 17.9 4.2 14.6 -0.5 8.7 -5.1 -7.3 41.8 24.1 11.8 5.3 20.2 -17.6
9. Mesin & Mekanik 3.7 3.5 5.1 19.8 -7.8 5.0 13.4 6.7 2.2 2.4 9.6 -16.3 -1.4 3.5 -2.0 -4.8 2.6 9.2 10.2 6.4 9.5 8.8 7.4
10. Alas Kaki 3.2 3.2 2.9 8.1 -7.9 21.2 6.1 5.8 7.0 1.9 -2.1 -13.4 19.9 11.3 2.7 11.9 1.0 10.3 6.4 1.1 -4.7 3.0 -4.3
Total 10 Komoditas 68.7 67.4 -2.4 31.6 12.8 27.8 10.8 20.1 5.1 -3.9 11.5 -1.1 15.7 2.4 6.7 1.3 1.6 18.1 14.1 10.5 8.2 12.5 3.8
*) angka sementara **) angka sangat sementara
Di sisi lain, ekspor barang dari logam tidak mulia Setelah mencatat pertumbuhan positif pada
pada periode laporan mencatat peningkatan triwulan IV 2017, ekspor karet olahan terkontraksi
pertumbuhan menjadi 50,6% (yoy) karena akselerasi cukup dalam sebesar 21,8% (yoy). Kontraksi harga
pertumbuhan ekspor riil dan harga. Meningkatnya ekspor menjadi faktor utama dalam penurunan ekspor
pertumbuhan ekspor ini terutama terlihat pada ekspor karet olahan, selain ekspor riil yang juga mengalami
ke negara tujuan Jepang dan Thailand. kontraksi lebih dalam. Penurunan terlihat untuk negara
Peningkatan ekspor juga terlihat padaproduk alat tujuan Amerika Serikat, Jepang, dan Tiongkok,
listrik yang tumbuh 3,2% (yoy), lebih tinggi sedangkan ekspor menuju India mengalami
2017 yang tercatat sebesar 2,1% (yoy). Peningkatan Kontraksi ekspor riil dan perlambatan harga
tersebut didorong oleh perbaikan permintaan ekspor menjadi faktor penyebab melambatnya ekspor mesin
riil di saat harga masih tumbuh tinggi meskipun dan peralatan mekanik pada triwulan laporan menjadi
melambat. Peningkatan ekspor alat listrik terlihat pada 2,2% (yoy). Perlambatan ini terutama terlihat untuk
ekspor menuju Jepang. ekspor menuju Thailand, sedangkan ekspor ke
Ekspor makanan olahan tumbuh melambat Singapura dan Amerika Serikatmengalami kontraksi.
menjadi 9,3% (yoy) disebabkan oleh penurunan ekspor Sementara itu, ekspor alas kaki pada triwulan I 2018
riil meskipun harga sudah menunjukkan peningkatan. tumbuh 7,0% (yoy), lebih tinggi dibandingkan 6,1%
Perlambatan ekspor terlihat untuk negara tujuan (yoy) pada triwulan sebelumnya. Peningkatan
Amerika Serikat, Filipina, dan Tiongkok, sedangkan pertumbuhan ini disebabkan oleh naiknya ekspor riil
ekspor ke Malaysia masih mengalami kontraksi dan didukung juga oleh melambatnya penurunan
8
(yoy). Percepatan tersebut didorong oleh peningkatan didorong pleh peningkatan pertumbuhan impor riil
pertumbuhan impor riil maupun harga impor. maupun harga impor. Peningkatan pertumbuhan
Peningkatanpertumbuhan impor riil terjadi pada impor impor bahan baku dipengaruhi oleh naiknya
bahan baku dan barang modal, sedangkan pertumbuhan impor pesawat telekomunikasi, alat
peningkatan harga impor terlihat pada barang penyambung atau pemutus listrik, dan tabung
konsumsi dan bahan baku(Tabel 4). termionis.
Tabel 4 Sementara itu, impor barang modal tumbuh
Impor Nonmigas (c.i.f) menurut Kelompok Barang
signifikan sebesar 26,8% (yoy) pada triwulan I 2018,
Pangsa (%) Pertumbuhan Tahunan (% yoy) lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnyasebesar
2016 2017 2018
Rincian 19,8% (yoy), dipengaruhi oleh peningkatan impor riil.
2017 2018*
* * Total Tw. I* Tw. II* Tw. III* Tw. IV* Total Tw. I*
Produk utama yang mendorong akselerasi
Barang Konsumsi
Nominal 10.2 10.1 15.6 1.0 19.7 17.4 19.9 14.4 22.3
pertumbuhan impor tersebut adalah mesin otomatis
Riil 9.2 8.9 14.0 -6.7 8.4 2.8 9.9 3.6 8.9
Indeks Harga - - 1.4 8.3 10.4 14.2 9.0 10.5 12.3 pengolah data serta pesawat telekomunikasi &
Bahan Baku
Nominal 70.0 69.4 -0.5 9.0 5.6 25.2 17.8 14.3 21.1
bagiannya.
Riil 72.5 71.1 5.2 2.1 -2.8 16.2 7.3 5.6 9.6
Indeks Harga - - -5.4 6.7 8.7 7.8 9.8 8.3 10.4
Barang Modal Impor Nonmigas menurut Negara Asal
Nominal 18.8 19.2 -9.8 6.0 -4.4 24.1 19.6 11.6 26.8
Riil 17.5 18.9 -10.2 -3.6 -10.7 14.6 14.1 3.8 24.1 Berdasarkan negara asal, percepatan
Indeks Harga - - 0.5 9.9 7.1 8.3 4.9 7.5 2.1
Total pertumbuhan impor nonmigas pada triwulan I 2018
Nominal 100.0 100.0 -0.9 8.1 5.2 25.0 17.4 13.9 22.8
Riil 100.0 100.0 2.8 0.5 -3.1 15.1 8.1 5.1 12.9 terjadi pada sebagian besar negara asal imporutama,
Indeks Harga - - -3.5 7.5 8.6 8.5 8.6 8.3 8.8
*) angka sementara kecuali Korea Selatan dan India yang mengalami
**) angka sangat sementara
perlambatan pertumbuhan. Pada triwulan I 2018,
Percepatan pertumbuhan impor nonmigas pertumbuhan impor nonmigas dari sepuluh negara
triwulan I 2018 merata pada seluruh jenis barang asal utama meningkat menjadi 22,3% (yoy) dari
impor menurut penggunaan. Peningkatan tertinggi triwulan sebelumnya sebesar17,7% (yoy) (Tabel 5).
terlihat pada impor barang modal, diikuti oleh barang Tabel 5
Impor Nonmigas (c.i.f) menurut Negara Asal Utama
konsumsi dan bahan baku.
Impor barang konsumsi pada triwulan I 2018 Pangsa (%) Pertumbuhan Tahunan (%, yoy)
Rincian 2017* 2018
tumbuh 22,3% (yoy), meningkat dari 19,9% (yoy)
2017* 2018**
Tw.I Tw.II Tw.III Tw.IV Total Tw.I**
pada triwulan sebelumnya karena pertumbuhanharga
1 Tiongkok 25.5 25.7 7.6 -1.1 22.2 16.8 11.3 25.7
impor, sementara pertumbuhan impor riil mengalami 2 Jepang 11.5 11.7 13.8 5.0 29.7 25.5 18.6 27.8
3 Singapura 7.3 8.0 14.4 16.0 42.3 30.0 25.8 43.1
perlambatan. Akselerasi pertumbuhan impor barang 4 Thailand 6.7 6.6 -11.0 2.3 13.4 15.0 4.2 16.2
konsumsi terutama dipengaruhi oleh naiknya impor 5 Amerika Serikat 5.8 5.7 10.7 5.4 0.6 7.7 5.9 15.2
6 Korea Selatan 5.6 5.4 34.6 16.3 36.2 21.7 26.9 3.6
beras, senjata dan amunisi, sertakosmetika. 7 Malaysia 3.9 3.9 10.4 -9.2 21.3 13.5 8.3 18.2
8 Australia dan Oseania 4.4 3.6 14.6 7.6 36.4 -2.0 12.7 0.9
Impor bahan baku pada triwulan I 2018 tumbuh 9 India 2.8 2.8 29.3 42.9 23.2 31.3 31.4 17.8
10 Jerman 2.6 2.7 2.9 11.3 18.2 10.6 10.9 37.1
21,1% (yoy), lebih tinggi dibandingkan dengan
Total 10 Negara 76.0 76.1 10.1 4.9 23.6 17.7 14.1 22.3
pertumbuhan triwulan IV 2017 sebesar 17,8% (yoy) *) angka sementara ** angka sangat sementara
9
Neraca Perdagangan Migas Secara tahunan, ekspor minyak triwulan I 2018
turun 7,4% (yoy), setelah pada triwulan IV 2017
Neraca perdagangan migas pada triwulan I 2018
tumbuh 34,4% (yoy), terutama karena turunnya
mengalami defisit sebesar USD2,4 miliar,relatif sama
volume ekspor minyak mentah sejalan denganlifting
dengan defisit triwulan IV 2017 karena penurunan
yang menurun.
impor migas disertai dengan penurunan ekspormigas.
Tabel 6
Jika dibandingkan dengan triwulan yang sama pada Perkembangan Ekspor Minyak
tahun sebelumnya, defisit neraca perdagangan migas
2017* 2018
triwulan I 2018 tercatat meningkat karena impor Rincian
Tw. IV Tw. I* *
Nilai Volume Harga¹ Nilai Volume Harga¹
tumbuh lebih tinggi dari ekspor (Grafik 5). (juta USD) (mbbl) (USD/barel) (juta USD) (mbbl) (USD/barel)
Dilihat dari rincian neraca komoditasnya, relatif Ekspor 2,151.0 35.6 1,818.0 28.1
Minyak Mentah 1,577.3 26.8 59.0 1,263.2 19.9 63.8
stabilnya defisit neraca migas pada triwulan laporan Produk Kilang 573.6 8.8 65.0 554.8 8.2 67.3
dipengaruhi oleh kenaikan surplus neraca gas yang ¹⁾ nilai ekspor dibagi dengan volume ekspor
Sumber: SKK Migas dan Pertamina (diolah)
* angka sementara ** angka sangat sementara
dapat mengkompensasi kenaikan defisit neraca
minyak.
Sementara itu, harga ekspor minyak mentah
maupun produk kilang masih menunjukkan
peningkatan sejalan dengan kenaikan harga minyak
dunia. Rata-rata harga minyak jenis SLC, Brent, WTI,
dan OPEC meningkat masing-masing dari
USD58,6/barel, USD61,5/barel, USD55,4/barel, dan
USD59,4/barel pada triwulan IV 2017 menjadi
USD66,8/barel, USD67,0/barel, USD62,9/barel, dan
USD64,7/barel pada triwulan I 2018 (Grafik 6).
Peningkatan harga minyak dunia pada periode laporan
10
Impor Minyak Neraca Perdagangan Jasa
Impor minyak triwulan I 2018 naik 0,8% (qtq) Kinerja neraca perdagangan jasa pada triwulan I
menjadi USD5,9 miliar dari triwulan sebelumnya. 2018 membaik dibandingkan dengan triwulan
sebesar USD5,8 miliar. Peningkatan impor minyak sebelumnya dan berkontribusi pada penurunan defisit
didorong oleh naiknya harga impor, sementara volume transaksi berjalan. Defisit neraca perdagangan jasa
impor menunjukkan penurunan (Tabel 7). tercatat sebesar USD14
, miliar pada periode laporan,
Secara tahunan, impor minyak pada triwulan lebih rendah dibandingkan dengan defisit pada
laporan tumbuh 8,0% (yoy), melambat dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar USD2,3 miliar.
dengan pertumbuhan triwulan IV 2017 sebesar40,1% Penurunan defisit neraca jasa tersebut terutama
(yoy). Perlambatan tersebut terutama dipengaruhi didukung oleh meningkatnya surplus jasa perjalanan
volume impor produk kilang yang lebih rendah. dan menurunnya defisit jasa transportasi(Grafik 7).
Tabel 7
Perkembangan Impor Minyak (f.o.b)
2017 2018
Tw. IV* * Tw. I* *
Rincian
Nilai Volume Harga¹ Nilai Volume Harga¹
(juta USD) (mbbl) (USD/barel) (juta USD) (mbbl) (USD/barel)
Impor 5,838.1 92.6 5,881.9 85.6
Minyak Mentah 2,161.4 37.9 56.9 2,477.6 37.6 65.8
Produk Kilang 3,676.7 54.7 67.0 3,404.4 48.0 71.2
1
1
Penerimaan jasa perjalanan dari wisatawan sebesar USD2,0 miliar, sejalan dengan menurunnya
mancanegara (wisman) meningkat menjadi USD3,5 impor barang (Grafik 9).
miliar pada triwulan I 2018, dari sebelumnya sebesar
USD3,1 miliar pada triwulan IV 2017, seiring
meningkatnya jumlah kunjungan wisman ke Indonesia
yang disertai dengan peningkatan pengeluaran
wisman. Jumlah kunjungan wisman ke Indonesia
selama periode laporanmencapai 2,95 juta kunjungan,
meningkat dari 2,88 juta kunjungan pada triwulan
sebelumnya, atau meningkat 2,4% (qtq), setelah pada
triwulan sebelumnya mengalami kontraksi sebesar
17,7% (qtq).
Grafik 9
Wisatawan asal Tiongkok, Singapura, dan
Pembayaran JasaFreight
Malaysia merupakan kelompok wisman terbesar yang
berkunjung ke Indonesia selama triwulan I 2018. Neraca PendapatanPrimer
Adapun tujuan favorit wisman ke Indonesia masih Kinerja neraca pendapatan primer turut
terkonsentrasi pada tiga daerah,yaitu Bali, Jakarta, dan menyumbang perbaikan neraca transaksi berjalan
Batam. pada triwulan I 2018. Defisit neraca pendapatan primer
Di sisi lain, pembayaran jasa perjalanantercatat triwulan I 2018 turun menjadi USD7,9 miliar dari
sebesar USD1,8 miliar, lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar USD8,0 miliar.
USD2,1 miliar pada triwulan sebelumnya. Penurunan Penurunan defisit neraca pendapatan primer
tersebut sejalan dengan turunnya jumlah kunjungan tersebut terutama dipengaruhi oleh penurunan
wisatawan nasional (wisnas) keluar negeri, yaitu dari pembayaran pendapatan investasi langsung sejalan
2,35 juta kunjungan pada triwulan IV 2017 menjadi dengan performa laba korporasi pada triwulan I 2018
2,34 juta kunjungan, dan disertai pula dengan pola yang terindikasi tumbuh melambat. Selain itu,
pengeluaran wisnas yang lebih rendah. penurunan pembayaran pendapatan investasi lainnya
Perbaikan kinerja neracajasa juga didukung oleh juga berkontribusi pada lebih rendahnya defisit neraca
penurunan defisit jasa transportasi, terutama karena pendapatan primer dalam triwulan laporan. Di sisi lain,
turunnya impor jasa transportasi penumpang sejalan pembayaran pendapatan investasi portfolio tercatat
dengan lebih rendahnya jumlah kunjungan wisnas ke meningkat terutama dipengaruhi oleh meningkatnya
luar negeri. Selain itu, pembayaran jasa freight pada pembayaran bunga surat utang pemerintah
triwulan I 2018 tercatat sebesar USD19, miliar, lebih dibandingkan dengan triwulan sebelumnya
rendah dibandingkan dengan triwulan sebelumnya (Grafik 10).
12
Pada akhir triwulan I 2018 tercatat sejumlah 3,5
juta PMI di luar negeri. Data Badan Nasional
Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia
(BNP2TKI)mengindikasikan bahwa 69,3% dari jumlah
PMI tersebut bekerja di wilayah Asia Pasifik dengan
porsi terbesar di Malaysia, Hongkong, Taiwan, dan
Singapura.Sementara itu, 30,4% dari total PMI bekerja
di wilayah Timur Tengah dan Afrika, terbesarberada di
Arab Saudi, Uni Emirat Arab, dan Yordania(Grafik 12).
Grafik 10
Perkembangan Neraca PendapatanPrimer
1
3
modal dan finansial juga berasal dari penurunan sebesar USD0,4 miliar. Arus keluar investasi langsung
investasi lainnya yang berbalik menjadi defisit.Selain di sisi aset tersebut terutama berupa modal ekuitas,
itu, surplus investasi langsung juga tercatat lebih antara lain terkait dengan transaksi akuisisi yang
rendah dibandingkan dengan triwulan sebelumnya dilakukan beberapa perusahaan yang bergerak di
(Grafik 13). sektor industri.
miliar USD Pada sisi kewajiban, investasi langsung mencaatt
20
15 neto arus masuk modal asing sebesar USD
4,0 miliar,
10 lebih rendah dibandingkan dengan USD4,8 miliar pada
5
periode sebelumnya terutama dipengarungi oleh
0
-5 penurunan arus masuk investasi langsung di sektor
-10 nonmigas.
-15
Tw.I**
Tw.I
Tw.II
Tw.III
Tw.I
Tw.II
Tw.III
Tw.I
Tw.II
Tw.III
Tw.I
Tw.II
Tw.III
Tw.I
Tw.II
Tw.III
Tw.I
Tw.II
Tw.III
Tw.I
Tw.II
Tw.III
Tw.I
Tw.II
Tw.III
Tw.IV
Tw.IV
Tw.IV
Tw.IV
Tw.IV
Tw.IV
Tw.IV
Tw.IV
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017* 2018
Investasi Lainnya Investasi Portofolio Investasi Langsung Trans. Modal & Finansial
Grafik 13
Transaksi Modal dan Finansial
Investasi Langsung
Hal ini tercermin dari investasi langsungyang mencatat Berdasarkan arah investasi, investasi langsung
neto arus masuk modal(surplus)sebesarUSD3,1 miliar asing di Indonesia mencatat arus masuk modalneto
pada triwulan I 2018, lebih tinggi dibandingkan sebesar USD3,7 miliar. Arus masuk neto Penanaman
dengan surplus pada periode yang sama tahun Modal Asing (PMA) tersebut tumbuh 18,2% (yoy) jika
sebelumnya sebesarUSD2,8 miliar (Grafik 14). dibandingkan dengan capaian triwulan yang sama
Surplus investasi langsung pada triwulan I 2018 tahun sebelumnya sebesar USD3,0 miliar. Secara
lebih rendah dibandingkan dengan surplus pada triwulanan, arus masuk PMA triwulan I 2018 lebih
triwulan sebelumnya yang tercatat sebesar USD4,3 rendah 13,7% jika dibandingkan dengan triwulan IV
miliar karena meningkatnya neto outflow di sisi aset 2017.
dan menurunnya neto inflow di sisi kewajiban. Di sisi Secara sektoral, aliran masukmodal PMA selama
aset, investasi langsung penduduk Indonesia di luar triwulan I 2018 didominasi oleh sektor manufaktur;
negeri pada periode laporan mencatat arus keluar sektor perdagangan; serta sektor pertanian, perikanan
(outflow) sebesar USD0,8 miliar, lebih tinggi dan kehutanan (Grafik 15). Aliran masuk PMA pada
dibandingkan dengan triwulan sebelumnya sebesar ketiga sektor tersebut memiliki pangsa sebesar 86,9%
USD0,5 miliar dan periode yang sama pada tahun lalu dari total PMA atau senilai USD3,9 miliar.
1 Perkembangan investasi langsung pada Tw.IV (outflow di sisi kewajiban investasi langsung), terjadi pula divestasi oleh
-2016 sangat dipengaruhi oleh
transaksi tutup sendiri (crossing)atas saham emiten di sektor perbankan pada investor domestik atas entitas di luar negeri yang memiliki saham perbankan
bursa saham domestik. Investasi langsung asing yang semula tercatat pada dimaksud (inflow di sisi aset investasi langsung) dengan nilai yang sama (Bank
sektor perbankan tersebut awalnya berasal dari dana yang bersumber dari Indonesia, Laporan Neraca Pembayaran Indonesia Triwulan IV 2016, hal. 15).
dalam negeri (round-tripping FDI), sehingga pada saat terjadi divestasi asing
14
Perkembangan PMA pada triwulan I 2018
tersebut sejalan dengan realisasi PMA yang
dipublikasikan oleh Badan Koordinasi Penanaman
Modal (BKPM)4. Berdasarkan data BKPM, realisasi PMA
selama triwulan I 2018 tercatat sebesar Rp108,9 triliun
(ekuivalen dengan USD81
, miliar). Nilai realisasi
tersebut meningkat sebesar 12,4% dibandingkan
dengan triwulan yang sama tahun sebelumnya yang
tercatat sebesar Rp97,1 triliun (ekuivalen dengan
USD7,3 miliar). Namun, nilai realisasi tersebut lebih
Grafik 15
rendah 2,7% jika dibandingkan dengan triwulan IV
Perkembangan PMA menurut Sektor Ekonom2i
2017.
Berdasarkan negara asal investasi, aliran masuk Secara sektoral, BKPM mencatat bahwa realisasi
modal PMA selama triwulan I 2018 didominasi oleh PMA terkonsentrasi pada sektorperumahan, kawasan
negara-negara ASEAN, kemudian disusul oleh Jepang, industri, dan perkantoran senilai USD1,9 miliar (pangsa
negara emerging market di Asia (termasuk Tiongkok), 23,1% dari total PMA), disusul oleh sektor industri
dan Eropa. Keempat kawasan tersebut melakukan logam dasar, barang logam, mesin, dan elektronik
investasi langsung sepanjang triwulan I 2018 masing- senilai USD1,4 miliar (pangsa 17,9%); sektor listrik,
masing senilai USD1,7 miliar, USD0,7 miliar, USD0,5 gas, dan air senilai USD0,9 miliar (pangsa 10,5%);
miliar, dan USD0,5 miliar atau total sebesar USD
3,4 sektor pertambangan senilai USD0,6 miliar (pangsa
miliar (Grafik 16). 7,9%); serta sektor tanaman pangan dan perkebunan
Arus masuk PMA dari kawasan ASEANterutama senilai USD0,6 miliar (pangsa 6,9%.) Sementara itu,
terjadi pada sektor industri pengolahan dan sektor jika ditinjau dari negara asal investasi, Singapura,
pertanian. Inflow PMA dari Jepang didominasi oleh Jepang, Korea Selatan, Tiongkok, dan Hongkong
sektor industri pengolahan dan perdagangan. merupakan negara dengan nilai realisasi terbesar
Sementara itu, PMA dari EM Asia dan Eropa sebagian masing-masing sebesar USD26
, miliar, USD1,4 miliar,
besar masuk ke sektorindustri pengolahan. USD0,9 miliar, USD0,7 miliar, dan USD0,5 miliar,
dengan pangsa mencapai 75,5% dari total PMA.
Keyakinan dunia internasional atas kondisi
fundamental ekonomi Indonesia yang semakin kuat
dikukuhkan dengan aksi perbaikan peringkat
Indonesia yang dilakukan oleh lembaga pemeringkat
global pada triwulan I 2018. Pada Februari 2018,Japan
Credit Rating Agency, Ltd. (JCR) meningkatkan
Sovereign Credit Rating(SCR) Republik Indonesia dari
BBB-/Outlook Positif menjadi BBBO
/ utlook Stabil.
Grafik 16 Selanjutnya, pada Maret 2018, Rating and Investment
Perkembangan PMA menurut Negara Asa3l
2
Bank Indonesia,loc.cit. industri rumah tangga. Sementara, data PMA yang tercatat di NPI
3
Bank Indonesia,loc.cit.
mencakup hanya data aliran modal yang diterima perusahaan PMA
4
Data realisasi PMA BKPM mencatatkeseluruhan nilai proyek yang dari investor langsungnya dan perusahaan dalam satu grup di luar
direalisasikan pada suatu periode dan tidak mencakup investasi di negeri selama suatu periode dan meliputi investasi langsung di
sektor migas, perbankan dan lembaga keuangan lainnya, serta seluruh sektor ekonomi.
1
5
Information, Inc. (R&I) meningkatkan SCR Republik Utang Negara (SUN) berdenominasi rupiah. Inflow
Indonesia dari BBB-/Outlook Positif menjadi pada SPN sebesar USD0,8 miliar, berbalik arah
BBB/Outlook Stabi.l dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang
mencatat neto aliran keluar dana asing sebesar USD0,3
Investasi Portofolio
miliar. Adapun net inflow SUN mencapai USD1,0
Masih tingginya ketidakpastian di pasar keuangan miliar, lebih rendah dibandingkan dengan inflow
global memberi dampak lebih terbatasnya aliran masuk triwulan sebelumnya sebesar USD1,7 miliar.
dana asing berjangka pendek ke Indonesia. Pada Meskipun investor asing masih melakukan neto
triwulan I 2018, neto arus masuk investasiportofolio di pembelian SUN, namun porsi kepemilikan asing pada
sisi kewajiban hanya tercatat sebesar USD0,2 miliar, SUN menurun menjadi sekitar 46,1% dari total posisi
lebih rendah dibandingkan dengan triwulan IV 2017 SUN rupiah di akhir triwulan laporandari sekitar 47,5%
yang mencapai USD3,3 miliar. Kondisi tersebut pada triwulan sebelumnya. Di sisi lain, sama seperti
terutama dipengaruhi oleh keluarnya dana asing dari triwulan sebelumnya, pada triwulan I 2018 tidak
pasar saham domestik dan menurunnya net inflow tercatat adanya SBI yangdimiliki asing (Grafik 18).
dana asing pada surat berharga negara (SBN)
berdenominasi rupiah. Selain itu, surplus kewajiban
investasi portofolio yang lebih rendah juga disebabkan
adanya pembayaran obligasi global baik pemerintah
maupun swasta yang jatuh tempo.
Selama triwulan I 2018, aliran masuk neto dana triwulan I 2017 sebesar USD6,4 miliar.
asing pada instrumen surat utang pemerintah terjadi Perkembangan bursa di pasar saham dipengaruhi
pada Surat Perbendaharaan Negara (SPN) dan Surat oleh meningkatnya ketidakpastian di pasar keuangan
16
global. Investor nonresidenpada triwulan I 2018 masih Aktivitas pasar sahamdi BursaEfek Indonesia (BEI)
tercatat melakukan neto jual saham, yaitu sebesar pada triwulan I 2018 ditopang oleh tambahan empat
USD1,9 miliar, lebih rendah dibandingkandengan neto emiten baru yang melakukan penawaran saham
jual triwulan sebelumnya sebesar USD2,2 miliar. perdana (IPO), yaitu LCK Global Kedaton (LCKM),
Sejalan dengan berlanjutnya neto jual oleh asing Borneo Olah Sarana Sukses Tbk (BOSS), Jaya Trishindo
tersebut, kinerja pasar saham pada triwulan I 2018 Tbk (HELI), dan Sky Energi Indonesia Tbk (JSKY) dengan
melemah sebagaimanaditunjukkan oleh Indeks Harga total emisi senilai Rp1,3 triliun atau setara dengan
Saham Gabungan (IHSG) yang secarapoint-to-point USD92,5 juta. Nilai emisi tersebut lebih rendah
mengalami penurunan dan ditutup pada level 6.189,0 dibandingkan dengan total nilai emisi yang tercatat
dari posisi akhir triwulan IV 2017 sebesar 6.355,7. pada triwulan sebelumnya sebesar Rp35,9 triliun atau
setara dengan USD2,6 miliar dari lima belas emiten
baru.
Dengan perkembangan tersebut, defisit investasi
portofolio neto pada triwulan I 2018 terutama
disumbang oleh sektor swasta yang secara neto
mencatat arus keluar (defisit) sebesar USD3,6 miliar,
lebih besar dari arus keluar (defisit) sebesar USD2,9
miliar pada triwulan sebelumnya. Di sisi lain, sektor
publik masih mencatat arus masuk investasi portofolio
neto sebesar USD2,4 miliar, meskipun lebih rendah
Grafik 19 dibandingkan dengan arus masuk (surplus) pada
Perkembangan Transaksi Asing di BEI dan IHSG
triwulan sebelumnya sebesar USD4,9 miliar (Grafik 21).
Pada triwulan I 2018, IHSG bergerak searah
dengan bursa Filipina yang mengalami pelemahan,
berlawanan dengan pergerakan indeks harga saham di
bursa regional Asia Tenggarayang berada dalam tren
peningkatan. Harga saham di bursa regional ditutup
menguat dibandingkan dengan hargapenutupan akhir
triwulan IV 2017 (Grafik 20).
Grafik 21
Investasi Portofolio menurut Sektor Institusi
Investasi Lainnya
1
7
sebesar USD2,4 miliar. Defisit pada triwulan laporan transaksi neto penarikan pinjaman luar negeri
tersebut terutama dipengaruhi oleh penempatan korporasi non-BUMN. Menurut krediturnya, penarikan
simpanan sektor swasta pada di luar negeri yang pinjaman tersebut terutama berasal dari Jepang,
melampaui penarikan pinjaman luar negeri neto Singapura, dan Tiongkok. Di sisi lain, kewajiban dalam
(Grafik 22). bentuk simpanan nonresiden pada perbankan
miliar USD domestik tercatat net outflow (Grafik 24).
10
8 miliar USD
6 6
4 5
2 4
0 3
-2 2
-4 1
-6 0
-8 -1
-10 -2
-12 -3
Tw.I
Tw.III
Tw.I
Tw.III
Tw.I
Tw.III
Tw.I
Tw.III
Tw.I
Tw.III
Tw.I
Tw.III
Tw.I
Tw.III
Tw.I
Tw.III
Tw.IV
Tw.IV
Tw.IV
Tw.IV
Tw.IV
Tw.IV
Tw.IV
Tw.IV
Tw.II
Tw.II
Tw.II
Tw.II
Tw.II
Tw.II
Tw.II
Tw.II
Tw.I**
-4
Tw.I
Tw.III
Tw.I
Tw.III
Tw.I
Tw.III
Tw.I
Tw.III
Tw.I
Tw.III
Tw.I
Tw.III
Tw.I
Tw.III
Tw.I
Tw.III
Tw.IV
Tw.IV
Tw.IV
Tw.IV
Tw.IV
Tw.IV
Tw.IV
Tw.IV
Tw.II
Tw.II
Tw.II
Tw.II
Tw.II
Tw.II
Tw.II
Tw.II
Tw.I**
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017* 2018
Inv. Lainnya - Kewajiban Inv. Lainnya - Aset Investasi Lainnya (net) 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017* 2018
-8 -3
Tw.I
Tw.III
Tw.I
Tw.III
Tw.I
Tw.III
Tw.I
Tw.III
Tw.I
Tw.III
Tw.I
Tw.III
Tw.I
Tw.III
Tw.I
Tw.III
Tw.IV
Tw.IV
Tw.IV
Tw.IV
Tw.IV
Tw.IV
Tw.IV
Tw.IV
Tw.II
Tw.II
Tw.II
Tw.II
Tw.II
Tw.II
Tw.II
Tw.II
Tw.I**
-10
-12
Tw.I
Tw.III
Tw.I
Tw.III
Tw.I
Tw.III
Tw.I
Tw.III
Tw.I
Tw.III
Tw.I
Tw.III
Tw.I
Tw.III
Tw.I
Tw.III
Tw.IV
Tw.IV
Tw.IV
Tw.IV
Tw.IV
Tw.IV
Tw.IV
Tw.IV
Tw.II
Tw.II
Tw.II
Tw.II
Tw.II
Tw.II
Tw.II
Tw.II
Tw.I**
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017* 2018 Pembayaran Penarikan Pinjaman (net)
* angka sementara; ** angka sangat sementara
Aset lainnya Uang & Simpanan Pinjaman Investasi Lainnya - Aset
* angka sementara; ** angka sangat sementara
Grafik 25
Perkembangan PinjamanLuar Negeri Sektor Publik
Grafik 23
Transaksi Aset Investasi LainnyaSektor Swasta
Pada triwulan I 2018, sektor publik tercatat
Pada sisi kewajiban, transaksi investasi lainnya di melakukan penarikan pinjaman luar negeri neto,
sektor swasta pada triwulan laporan mencatat arus berbalik arah dibandingkan dengan defisit pada
masuk neto sebesar USD1,7 miliar, lebih tinggi dari triwulan sebelumnya. Perkembangan tersebut karena
triwulan sebelumnya sebesar USD0,8 miliar. pembayaran kembali pinjaman yang lebih rendah
Peningkatan tersebut terutama dipengaruhi oleh sesuai pola triwulan I,disertai penarikan pinjaman yang
18
sedikit lebih tinggi dari periode sebelumnya. Penarikan dan sisanya dalam bentuk pinjaman proyek. Penarikan
pinjaman luar negeri pemerintah tercatat sebesar pinjaman pemerintah tersebut berasal dari lembaga
USD1,3 miliar, yang sebagian besar (79,2%) di internasional yaitu IBRD, ADB, dan IDB, serta
antaranya merupakan penarikan pinjaman program pemerintah Jerman dan Tiongkok.
1
9
y
20
INDIKATOR SUSTAINABILITASEKSTERNAL
Kondisi sektor eksternal perekonomian Indonesia akumulasi ekspor dan impor barang serta jasa terhadap
pada triwulan I 2018 yang tercermin dari PDB, yang menunjukkan derajat keterbukaan
perkembangan beberapa indikator sustainabilitas perekonomian Indonesia, tercatat sedikit lebih rendah
eksternal menunjukkan perbaikan atau relatif terjaga. menjadi 39,4% dari 40,3% pada triwulan sebelumnya.
Rasio defisit transaksi berjalan terhadap PDBtetap Sementara itu, indikator terkait utang luar negeri
terkendali di lebih rendah dibandingkan dengan rasio (ULN) juga relatif terjaga. Rasio posisi total ULN
pada triwulan sebelumnya seiring dengan terhadap PDB, yang menunjukkan kemampuan dalam
menyempitnya defisit transaksi berjalan. memenuhi kewajiban luar negeri, pada triwulan
Sejalan dengan itu, rasio net ekspor barang dan laporan tercatat sebesar 34,8%, relatif sama dengan
jasa terhadap PDB, yang menunjukkan kontribusi triwulan sebelumnya. Beberapa indikator terkait ULN
sektor eksternal terhadap perekonomian domestik, lainnya mengalami sedikit peningkatan bila
meningkat dari 0,3% pada triwulan IV 2017 menjadi dibandingkan dengan triwulan sebelumnya, namun
0,4% pada triwulan I 2018. Namun demikian, rasio masih relatif terjaga dalam batas yang aman.
Tabel 10
Indikator Sustainabilitas Eksternal
2
1
HALAMAN INI SENGAJA DIKOSONGKAN
22
PROSPEK NERACA PEMBAYARAN INDONESIA
2
3
HALAMAN INI SENGAJA DIKOSONGKAN
24
Boks 1:
Perubahan Angka Statistik NPI Dibandingkan Publikasi Triwulan IV2017
Dalam publikasi triwulan I 2018 ini terdapat beberapa perubahan terhadap data yang telah dirilis
sebelumnya pada publikasi triwulan IV 2017.Perubahan tersebut disebabkan adanya pengkinian data dari
beberapa sumber data dengan rincian sebagai beriku:t
Tabel 1
Perbandingan Publikasi NPI
Juta USD
2016 2017*
Komponen TOTAL Tw. I* Tw. II* Tw. III* Tw. IV* TOTAL*
Lama Baru Lama Baru Lama Baru Lama Baru Lama Baru Lama Baru
Transaksi Berjalan Barang -16,952 -16,951 -2,178 -2,164 -4,797 -4,705 -4,557 -4,616 -5,761 -6,043 -17,293 -17,528
Jasa 15,318 15,318 5,637 5,635 4,839 4,835 5,256 5,258 3,161 3,057 18,892 18,785
Pendapatan Primer -7,084 -7,084 -1,230 -1,229 -2,246 -2,223 -2,091 -2,121 -2,296 -2,258 -7,864 -7,831
Pendapatan Sekunder -29,647 -29,646 -7,723 -7,709 -8,390 -8,309 -8,904 -8,930 -7,821 -8,031 -32,838 -32,979
4,460 4,460 1,138 1,138 1,001 993 1,182 1,176 1,196 1,190 4,517 4,498
Transaksi Modal dan Finansial 29,346 29,281 6,933 6,926 5,613 5,532 10,789 10,254 6,545 6,823 29,881 29,534
Investasi Langsung Investasi 16,136 16,068 2,924 2,845 4,553 4,491 8,069 7,579 4,605 4,256 20,151 19,171
Portofolio Derivatif Finansial 18,996 18,996 6,572 6,536 8,133 8,126 4,069 4,030 1,887 1,956 20,662 20,648
Investasi Lainnya -9 -9 -72 -72 25 25 -12 -12 -69 -69 -128 -128
-5,817 -5,814 -2,491 -2,383 -7,103 -7,115 -1,356 -1,363 99 657 -10,851 -10,203
* angka sementara
Transaksi Barang perubahan data sejak Tw. I 2017 disebabkan adanya update data impor listrik serta
minyak.
Transaksi Jasa perubahan data sejak Tw. I 2017 terutama karena update data Financial Services
berdasarkan data LLD dan SIU.L
Transaksi Pendapatan Primer perubahan data sejak Tw. I2017 terutama karena update estimasi tingkat
keuntungan perusahaan investasi langsung.
Transaksi Investasi Langsung perubahan data sejak Tw. I 2017 karena update data utang luar negeri
(ULN).
Transaksi Investasi Portofolio perubahan data sejak Tw. I 2017 karena update data ULN.
Transaksi Investasi Lainnya perubahan data investasi lainnya sejak Tw. I 2017 karenaupdate data ULN.
2
5
HALAMAN INI SENGAJA DIKOSONGKAN
26
LAMPIRAN
2
7
HALAMAN INI SENGAJA DIKOSONGKAN
28
TABEL 1
NERACA PEMBAYARAN INDONESIA
RINGKASAN
(Juta USD)
Mei 2018
4. Investasi Lainnya -2,426 -382 -3,592 -915 -7,316 695 735 1,067 239 2,737 2,368
-25 -1,255 -1,094 5 -2,369 121 -923 48 -597 -1,353 650
a. Aset
-2,402 872 -2,498 -919 -4,947 575 1,659 1,020 836 4,090 1,718
b. Kewajiban
-215 1,537 5,114 5,958 12,394 4,761 827 5,638 780 12,006 -3,669
- Sektor publik2)
3) -72 625 594 -1,453 -305 -247 -89 -278 194 -420 -185
- Sektor swasta
-287 2,162 5,708 4,505 12,089 4,514 739 5,359 974 11,586 -3,855
IV. Total (I + II +
III) 287 -2,162 -5,708 -4,505 -12,089 -4,514 -739 -5,359 -974 -11,586 3,855
V. Selisih Perhitungan 287 -2,162 -5,708 -4,505 -12,089 -4,514 -739 -5,359 -974 -11,586 3,855
Bersih VI. Neraca 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Keseluruhan (IV + V) 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4)
VII. Cadangan Devisa dan yang terkait
A. Transaksi Cadangan Devisa
B. Kredit dan Pinjaman IMF 107,543 109,789 115,671 116,362 116,362 121,806 123,094 129,402 130,196 130,196 126,003
C. Exceptional Financing
7.7 8.0 8.5 8.4 8.4 8.6 8.6 8.6 8.3 8.3 7.7
-2.14 -2.41 -2.03 -0.75 -1.82 -0.89 -1.86 -1.76 -2.34 -1.73 -2.15
Memorandum:
- Posisi Cadangan
Devisa
- Transaksi Berjalan (%
PDB)
Catatan
1) Berdasarkan BPM6, namun penggunaan tanda "+" and "-" mengikuti BPM5
2) Terdiri dari Pemerintah dan Bank Sentral
3) Terdiri dari Bank and Non Bank
4) Negatif berarti surplus dan positif berarti defisit
5) Besarnya Inflow DI aset dan outflow DI liabilities pada Tw.IV'16 dan 2016 dipengaruhi oleh transaksi divestasi sektor perbankan melalui crossing di pasar negosiasi
*angka sementara ** angka sangat sementara
2
9
TABEL 2
NERACA PEMBAYARAN INDONESIA
TRANSAKSI BERJALAN
BARANG
(Juta USD)
Mei 2018
Memorandum:
1. Nominal
a. Total Ekspor (fob) 33,042 36,287 34,898 40,243 144,470 40,763 39,167 43,392 45,531 168,854 44,409
- Nonmigas 30,188 33,057 31,629 36,680 131,554 36,804 35,744 39,526 41,207 153,281 40,268
- Migas 2,854 3,230 3,269 3,563 12,916 3,960 3,423 3,865 4,325 15,573 4,141
b. Total Impor (fob) -30,444 -32,554 -31,006 -35,147 -129,152 -35,128 -34,332 -38,133 -42,475 -150,069 -42,052
- Nonmigas -26,689 -27,888 -26,409 -30,478 -111,464 -28,991 -29,368 -32,987 -35,799 -127,146 -35,547
- Migas -3,755 -4,667 -4,597 -4,669 -17,688 -6,137 -4,964 -5,146 -6,675 -22,922 -6,504
2. Pertumbuhan (% , yoy)
a. Total Ekspor (fob) -13.0 -9.1 -3.6 14.9 -3.1 23.4 7.9 24.3 13.1 16.9 8.9
- Nonmigas -9.7 -5.7 -2.4 18.1 -0.3 21.9 8.1 25.0 12.3 16.5 9.4
- Migas -36.8 -34.0 -13.9 -10.4 -24.8 38.7 6.0 18.2 21.4 20.6 4.6
b. Total Impor (fob) -12.4 -8.5 -2.9 7.1 -4.4 15.4 5.5 23.0 20.8 16.2 19.7
- Nonmigas -8.4 -3.1 1.0 8.4 -0.6 8.6 5.3 24.9 17.5 14.1 22.6
- Migas -33.4 -31.0 -20.7 -0.3 -22.7 63.4 6.4 11.9 43.0 29.6 6.0
3. Harga rata-rata ekspor minyak mentah (USD/barel) 28.7 41.3 40.6 46.5 39.3 50.8 45.8 48.9 59.0 51.1 63.8
4. Produksi minyak mentah (juta barel per hari) 0.836 0.834 0.833 0.823 0.831 0.815 0.802 0.800 0.791 0.802 0.780
Catatan:
1)
Dalam free on board (fob).
30
TABEL3
NERACA PEMBAYARAN INDONESIA
TRANSAKSI BERJALAN
JASA-JASA
(Juta USD)
Mei 2018
Memorandum:
Jumlah pelawat (ribuan orang)
- Ke dalam negeri 2,427 2,551 2,921 2,960 10,860 2,802 3,014 3,501 2,882 12,199 2,952
- Ke luar negeri 2,068 2,075 2,184 2,182 8,509 2,178 2,284 2,263 2,352 9,077 2,337
3
1
TABEL4
NERACA PEMBAYARAN INDONESIA
TRANSAKSI BERJALAN
PENDAPATANPRIMER
(Juta USD)
Mei 2018
32
TABEL 5
NERACA PEMBAYARAN INDONESIA
TRANSAKSI BERJALAN
PENDAPATAN SEKUNDER
(Juta USD)
Mei 2018
Memorandum:
- Jumlah Tenaga Kerja Indonesia/TKI (ribuan orang) 3,680 3,631 3,556 3,511 3,511 3,494 3,485 3,492 3,496 3,496 3,507
- Jumlah Tenaga Kerja Asing/TKA (ribuan orang) 83 89 93 97 97 80 91 92 96 96 79
TABEL 6
NERACA PEMBAYARAN INDONESIA
TRANSAKSI FINANSIAL
INVESTASI LANGSUNG
(Juta USD)
Mei 2018
Memorandum:
Investasi langsung berdasarkan arah investasi 2,827 3,174 6,594 3,541 16,136 2,845 4,491 7,579 4,256 19,171 3,129
A. Ke luar negeri 56 -479 1,586 11,052 12,215 -278 -968 -1,346 -20 -2,612 -561
1)
1. Modal ekuitas -192 -819 -60 13,129 12,058 -465 -266 -1,256 -665 -2,651 -694
2. Instrumen utang 248 340 1,646 -2,077 156 187 -702 -90 644 39 133
B. Di Indonesia (PMA) 2,771 3,653 5,008 -7,511 3,921 3,122 5,459 8,925 4,277 21,783 3,690
1. Modal ekuitas 1) 3,076 4,331 4,455 -8,561 3,301 3,146 4,847 7,519 3,794 19,306 3,405
2. Instrumen utang -305 -678 553 1,050 620 -24 612 1,406 483 2,477 285
Catatan:
1)
Besarnya Inflow DI aset dan outflow DI liabilities pada Tw.IV'16 dan 2016 dipengaruhi oleh transaksi divestasi sektor perbankan melalui crossing di pasar negosiasi
3
3
TABEL 7
NERACA PEMBAYARAN INDONESIA
TRANSAKSI FINANSIAL
INVESTASI PORTOFOLIO
(Juta USD)
Mei 2018
Memorandum:
Surat Utang Pemerintah, Kewajiban 4,851 6,965 3,125 1,779 16,720 6,040 4,464 6,636 4,842 21,982 2,569
1. Dalam Rupiah 3,501 2,862 3,125 -1,441 8,047 4,305 3,558 3,755 1,176 12,794 1,693
2. Dalam Valuta Asing 1,350 4,103 0 3,221 8,673 1,735 905 2,882 3,666 9,188 876
Catatan:
N/A : Tidak dapat diterapkan
34
TABEL 8
NERACA PEMBAYARAN INDONESIA
TRANSAKSI FINANSIAL
INVESTASI LAINNYA
(Juta USD)
Mei 2018
Catatan:
1)
Tidak termasuk kredit dan pinjaman dengan IMF.
3
5