Anda di halaman 1dari 7

Yanti, G. / Produktivitas Tenaga Kerja Dengan Metode Work Sampling / pp.

100 – 106

PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA DENGAN METODE WORK


SAMPLING PROYEK PERUMAHAN DI KOTA PEKANBARU
Gusneli Yanti
Program Studi Teknik Sipil Universitas Lancang Kuning
Jalan Yos Sudarso Km. 8 Rumbai Pekanbaru
E-mail : gusneli@unilak.ac.id

Abstrak

Produktivitas tenaga kerja merupakan salah satu unsur utama dalam menentukan
keberhasilan pelaksanaan suatu proyek konstruksi, tapi sering kali penggunaan tenaga
kerja yang tidak efektif. Work sampling adalah salah satu metode pendekatan yang bisa
digunakan untuk mengukur produktivitas dengan cukup mudah. Tujuan dari penelitian
ini adalah untuk menganalisa produktivitas pekerja tukang batu pada pekerjaan
pasangan dinding batu bata serta plesteran pada proyek perumahan di Kota Pekanbaru
dengan metode work sampling. Besarnya produktivitas dari tenaga kerja dapat dilihat
dari hasil perhitungan waktu baku. Waktu baku adalah waktu yang diselesaikan oleh
tenaga kerja dalam melaksanakan pekerjaanya pada kondisi standar. Ukuran
produktivitas yang didapat dari analisa ini adalah Labor Utilization Rate (LUR). Hasil
analisa work sampling menunjukkan bahwa secara keseluruhan LUR hasil pengamatan
dan analisis pada Proyek Perumahan di Kota Pekanbaru adalah sebesar 72,37% dengan
proporsi untuk kegiatan effective 66,03%, essential contributory sebesar 25,79% dan
ineffective sebesar 8,18%.

Kata Kunci : Labor Utilization Rate, Produktivitas, Work Sampling

Abstract

Labor productivity is one of the key elements in determining the successful


implementation of a construction project, but often the use of ineffective labor. Work
sampling is one approach method that can be used to measure productivity quite easily.
The purpose of this study is to analyze the productivity of masonry workers on the work
of wall pairs of bricks and plastering on Housing Project in Pekanbaru City with work
sampling method. The amount of labor productivity can be seen from the calculation of
standard time. Standard time is the time that is completed by the workforce in carrying
out its work under standard conditions. The measure of productivity gained from this
analysis is the labor utilization rate (LUR). The result of work sampling analysis shows
that overall LUR result of observation and analysis on Housing Project in Pekanbaru
City is 72,37% with proportion for effective activity 66,03%, essential contributory
equal to 25,79% and ineffective equal to 8,18%.

Keywords : Labor Utilization Rate, Productivity, Work Sampling

100
Jurnal Teknik Sipil Siklus, Vol. 3, No. 2, Oktober 2017

A. PENDAHULUAN tukang batu dibantu oleh seorang kenek


Pembangunan proyek di masa dalam pekerjaan memasang batu bata
sekarang ini begitu meningkat, namun dinding bangunan. Sudah tentu
sebaliknya juga terbatasnya kebutuhan komposisi yang berbeda akan
sumber daya berkualitas yang tersedia. menghasilkan luasan pekerjaan yang
Menghadapi keadaan tersebut, dalam berbeda pula, dengan kata lain
pelaksanaan suatu pekerjaan atau produktivitas pasangan tenaga kerja
kegiatan dalam suatu proyek langkah tersebut berbeda-beda.
yang perlu ditempuh yaitu mempertajam Ada banyak metode yang bisa
prioritas dan mengusahakan agar efisien digunakan untuk mengukur
dan efektif dalam pengolahan sumber produktivitas pekerja. Namun
daya agar dicapai hasil yang maksimal. pengukuran ini sulit untuk dilakukan
Sumber daya yang dimaksud berupa secara akurat. Oleh karena itu, metode-
sumber daya manusia, material dan metode pendekatan biasanya dilakukan
peralatan. untuk mengukur produktivitas pekerja
Sumber daya sering kali antara lain metode Work Sampling.
terbatas dan tidak sesuai harapan. Penelitian ini bertujuan untuk
Sehingga dalam pelaksanaan pekerjaan menganalisa produktivitas pekerja
tidak bisa diselesaikan sesuai dengan dengan metode work sampling dan
waktu yang telah ditetapkan ukuran produktivitas yang didapat dari
sebelumnya. Keterlambatan pelaksanaan analisa ini adalah labor utilization rate
pekerjaan ini dapat disebabkan (LUR).
oleh berbagai macam faktor. Salah satu
faktor yang sangat penting adalah B. TINJAUAN PUSTAKA
tenaga kerja. Apabila tenaga kerja 1. Proyek
yang digunakan kurang terampil Proyek merupakan suatu proses
ataupun tidak maksimal dalam sumber daya dan adanya dana tertentu
pekerjaannya, maka hasil kerja yang secara terorganisasi untuk menjadi hasil
diperoleh kualitasnya kurang baik dan pembangunan yang mantap sesuai
produktivitasnya rendah. dengan tujuan dan harapan–harapan
Produktivitas tenaga kerja bukan awal dengan menggunakan anggaran
merupakan sesuatu yang konstan. dana dari proyek tersebut, sehingga
Produktivitas tenaga kerja dapat menjadi sumber daya yang tersedia
berubah-ubah dari waktu ke waktu. dalam jangka waktu tertentu yang sesuai
Naik atau turunnya produktivitas tukang dengan fungsinya (Dipohusodo I.,
sebagai tenaga kerja lapangan harus 1996).
dicermati agar dapat ditentukan sistem
kerja yang sesuai dan jumlah tenaga Menurut Weiss J., (1992) suatu
kerja yang dibutuhkan sehingga dapat kegiatan bisa dikategorikan sebagai
menghasilkan produk yang sesuai proyek kontruksi jika memenuhi
dengan harapan. beberapa ciri sebagai berikut :
Khusus untuk pekerjaan a. Memiliki awal dan akhir kegiatan
pemasangan batu bata dinding dari suatu rangkaian kegiatan
bangunan, dilakukan oleh tukang batu b. Jangka waktu kegiatan terbatas
dan dibantu oleh kenek. Biasanya, c. Rangkaian kegiatan yang terjadi
seorang tukang batu dibantu oleh tidak berulang sehingga
seorang kenek dalam melakukan menghasilkan produk yang unik
pekerjaannya. Terkadang, dua orang

101
Yanti, G. / Produktivitas Tenaga Kerja Dengan Metode Work Sampling / pp. 100 – 106

d. Memiliki tujuan yang spesifik, adalah sekian unit atau sekian rupiah
produk akhir atau hasil kerja akhir barang (yang dihasilkan) per satu orang
tenaga kerja per satuan waktu (per jam,
2. Produktivitas per hari, per bulan atau per tahun)
Menurut Ervianto W.I., (2005), (Simanjuntak P.J., 2005). Dengan
produktivitas didefinisikan sebagai rasio demikian, pada pekerjaan konstruksi
antara output dengan input, atau rasio seperti pasangan batu bata dinding,
antara hasil produktivitas dengan total plesteran, pasangan keramik dapat
sumber daya yang digunakan. Dalam diukur dengan satuan luas sebagai
proyek konstruksi, rasio produktivitas output yang dihasilkan oleh tenaga
adalah nilai yang diukur selama proses kerja. Nilai input yang diperkirakan
konstruksi, dapat dipisahkan menjadi dapat berupa jam kerja untuk
biaya tukang, material dan alat. menghasilkan luasan kerja (output) yang
Pengukuran produktivitas tenaga dimaksud.
kerja menurut sistem pemasukan fisik Greenberg L., mendefinisikan
perorangan atau per orang atau per jam produktivitas sebagai perbandingan
kerja orang diterima secara luas, namun antara total pengeluaran pada waktu
dari sudut pandang pengawasan harian, tertentu dibagi total pemasukan selama
pengukuran-pengukuran tersebut pada periode tersebut. Dengan demikian
umumnya tidak memuaskan karena produktivitas dapat dirumuskan sebagai
adanya variasi dalam jumlah yang berikut :
diperlukan untuk memproduksi satu unit O
P = (1)
produk yang berbeda. Sinungan M., I
(2008) lebih menyetujui metode
pengukuran waktu tenaga kerja (jam, Dengan :
hari, bulan, tahun). P = Produktivitas (m2/menit)

Jam-orang bagi perusahaan yang O = Output (m2)


sudah sering menangani proyek atau I = Input (menit)
kegiatan jasa konstruksi, umumnya
memiliki data atau informasi tentang Ukuran output (O) dapat
perkiraannya. Bila hal tersebut belum dinyatakan antara lain dalam bentuk :
tersedia atau belum diperhitungkan, a. Jumlah satuan fisik produk atau jasa
dapat digunakan angka hasil analisis b. Nilai rupiah produk/jasa
dan perbandingan pekerjaan sejenis
yang pernah dilaksanakan. Untuk Ukuran input (I) dapat
membuat perkiraan jumlah tenaga kerja dinyatakan antara lain dalam bentuk :
perbulan dari jumlah jam-orang yang a. Jumlah waktu
diketahui, perlu diperhitungkan berapa b. Jumlah tenaga kerja
lama jam kerja selama seminggu dan c. Jumlah biaya tenaga kerja
efektivitasnya. Efektivitas telah d. Jumlah material
memperhitungkan hari libur, cuti, dan
lain-lain. 3. Metode Work Sampling
Produktivitas tenaga kerja secara Pengukuran produktivitas tenaga
individu disebut produktivitas parsial kerja di konstruksi dapat dilakukan
yang merupakan satu diantara jenis dengan metode-metode pendekatan,
masukan dalam proses produksi. yang salah satunya adalah metode work
Jelasnya, produktivitas tenaga kerja sampling. Work sampling secara umum

102
Jurnal Teknik Sipil Siklus, Vol. 3, No. 2, Oktober 2017

dapat dikatakan sebagai suatu teknik b. Essential contributory work adalah


dimana banyak dilakukan pengamatan- kegiatan yang tidak berpengaruh
pengamatan instan dalam periode waktu langsung terhadap hasil akhir, tetapi
dari suatu kelompok pekerja, mesin atau pada umumnya dibutuhkan dalam
proses. menjalankan suatu operasi.
Work sampling memiliki prinsip- Contohnya adalah membaca gambar,
prinsip tertentu dalam menjalankannya, membersihkan tempat kerja,
yaitu : membawa material, dan lain lain
a. Pengamat harus dapat dengan cepat c. Ineffective work adalah kegiatan
mengidentifikasikan individu dari pekerja yang menganggur atau
sample untuk dapat digolongkan melakukan sesuatu yang tidak
b. Sample yang diamati tidak boleh berkaitan langsung dengan pekerjaan
kurang dari 384 pengamatan yang sedang dilakukan. Contohnya
c. Sample terkumpul dari bermacam- adalah pekerja yang hanya berjalan-
macam bagian siklus tenaga kerja jalan saja tanpa membawa apa-apa,
untuk memastikan setiap unit melakukan pekerjaan yang tidak
mempunyai kesempatan yang sama sesuai prosedur, mengobrol dll
untuk diamati
d. Dikelompok besar manapun, sebuah Pengamatan di lapangan
sample diambil secara acak yang dilakukan dengan cara sebagai berikut :
akan mewakili sebagian atau seluruh a. Pengamat harus melengkapi diri,
karakteristik dari kelompok tersebut. minimum dengan kertas dan alat tulis
Dengan kata lain, sebuah sample b. Pengamat mengelilingi lapangan, lalu
tidak boleh menunjukkan kondisi mencatat pekerja yang ditemui dan
atau situasi khusus yang akan menggolongkannya ke dalam salah
memberikan dampak bagi yang akan satu jenis kegiatan (effective,
diamati essential contributory, atau
e. Untuk menghindari prasangka, ineffective work)
pencatatan harus dilakukan secara c. Pengamatan dilakukan dengan
cepat tanpa ragu-ragu seperti apa mengikuti prinsip-prinsip work
yang dilihat pertama kali sampling yang telah dijabarkan di
atas.
Dalam penelitian ini metode yang
dipakai adalah productivity rating, Setelah pengamatan selesai
dimana kegiatan seorang pekerja dilakukan, dilakukan perhitungan
digolongkan menjadi 3 (tiga) , yaitu: jumlah pekerja di masing-masing jenis
effective, essential contributory, dan kegiatan. Untuk menghitung berapa
ineffective. besar tingkat keefektifan (produktifitas)
Pengertian ketiga jenis kegiatan pekerja digunakan pendekatan Labor
ini adalah sebagai berikut : Utilization Rate (LUR).
a. Effective work adalah pekerjaan LUR dapat digunakan untuk
dimana kegiatan pekerja berkaitan mengetahui seberapa efektif (produktif)
langsung dengan proses konstruksi pekerja pada suatu proyek, tetapi tidak
yang berperan langsung terhadap dapat menjelaskan mengapa nilainya
hasil akhir. Contohnya adalah rendah atau tinggi. Dengan kata lain
pekerjaan memasang bata, LUR tidak dapat menunjukkan faktor-
memplester dinding, dan lain-lain faktor yang menyebabkan rendahnya
atau tingginya produktivitas pekerja

103
Yanti, G. / Produktivitas Tenaga Kerja Dengan Metode Work Sampling / pp. 100 – 106

C. DATA DAN ANALISA DATA melakukan pekerjaan pemasangan


Penelitian ini dilaksanakan di dinding batu bata selama 5 (lima) hari
Proyek Perumahan Green Serasi untuk 5 (lima) orang tenaga kerja.
Residence di Kota Pekanbaru.
Pengamatan dilakukan selama 5 1. Hasil Perhitungan LUR
(lima) hari dan waktu pekerjaan sesuai Perhitungan LUR untuk pekerjaan
jam kerja pada proyek yaitu mulai jam pembesian dilakukan dengan melakukan
08.00 WIB sampai jam 17.00 WIB. rekapitulasi data secara keseluruhan
Untuk studi work sampling, terlebih dahulu. Jumlah pekerjaan
penelitian ini mengikuti prinsip-prinsip effective, contributory, ineffective,
seperti telah dipaparkan di atas. Jenis dijumlahkan menurut klasifikasinya.
pekerjaan yang diamati adalah kegiatan Kemudian total nilai setiap perkerjaan
atau pekerjaan pasangan tukang batu. digunakan untuk perhitungan LUR.
Semua pekerjaan ini kemudian LUR untuk pekerjaan pemasangan
digolongkan menjadi tiga jenis kegiatan: dinding batu bata adalah 72,37%, hasil
effective, contributory, atau ineffective. dan proporsi setiap kegiatan dalam
Nilai LUR (Labor Utilization pekerjaan ini dalam Tabel 1.
Rate) dihitung dengan formula berikut : Dari hasil work sampling dari
Effective  1 Essential Contributo ry pekerjaan pemasangan dinding batu bata
LUR = 4
Total Pengamatan
secara keseluruhan pada proyek
perumahan diperoleh persentase
(2) pekerjaan effective tercatat sebesar 66%
sedangkan essential contributory
Effective dan essential sebesar 26% dan ineffective sebesar
contributory adalah jumlah pekerja yang 8%.
melakukan effective work dan essential
contributory work secara berturut-turut, 2. Nilai LUR Berdasarkan Waktu
dan total pengamatan adalah jumlah Pengamatan
total pekerja dari ketiga jenis kegiatan
(effective + essential contributory + Hasil pengamatan dan hitungan
ineffective works). berdasarkan waktu secara garis besar
dibagi menjadi 2 (dua) bagian yaitu pagi
D. HASIL DAN PEMBAHASAN dari pukul 08.00 – 12.00 dan kemudian
sesi siang dari pukul 14.00 – 17.00,
Setelah dilakukan pengamatan di diperoleh hasil seperti tabel 2 dan tabel
lapangan diperoleh hasil dari 3.
pengamatan dan pencatatan aktivitas
tenaga kerja di lapangan ketika

Tabel 1. Hasil Analisis Work Sampling Pada Proyek Perumahan


Jenis Jumlah Proporsi Total LUR
Kegiatan Pengamatan (%) (%) (%)
Effective 841 66,03 66,03
Essential Contributory 327 25,79 91,82
Ineffec-tive 103 8,18 100 72,37
Total 1275 100

104
Jurnal Teknik Sipil Siklus, Vol. 3, No. 2, Oktober 2017

70
60
50
40
30
20
10
0
Effective Contributory Ineffective

Gambar 1. Hubungan Proporsi dan Jenis Kegiatan

Tabel 2. Berdasarkan Waktu Pengamatan 08.00 – 12.00


Jenis Jumlah Proporsi Total LUR
Kegiatan Pengamatan (%) (%) (%)
Effective 479 65,89 65,89
Essential Contributory 178 24,48 90,37
Ineffective 70 9,63 100 72,00
Total 727 100

Tabel 3. Berdasarkan Waktu Pengamatan 14.00 – 17.00


Jenis Jumlah Proporsi Total LUR
Kegiatan Pengamatan (%) (%) (%)
Effective 362 66,06 66,06
Essential Contributory 149 27,19 93,25
Ineffective 72,74
37 6,75 100
Total 548 100

600

500

400

300 08.00-12.00
200 14.00-17.00

100

0
effective Contributory Ineffective

Gambar 2. Hubungan Proporsi dan Jenis Kegiatan Berdasarkan Waktu Pengamatan

105
Yanti, G. / Produktivitas Tenaga Kerja Dengan Metode Work Sampling / pp. 100 – 106

E. KESIMPULAN Hasibuan M., 2003, Organisasi dan


Kesimpulan yang dapat diperoleh Motivasi; Dasar Peningkatan
dari hasil pengamatan dan analisis Produktivitas, Cetakan IV, Bumi
adalah bahwa pada Proyek Perumahan Aksara, Jakarta.
di Kota Pekanbaru adalah Nilai Labor Husen A., 2011, Manajemen Proyek;
Utilization Rate (LUR) sebesar 72,37% Perencanaan, Penjadwalan dan
dengan proporsi untuk kegiatan effective Pengendalian Proyek, Edisi
66,03%, essential contributory sebesar Revisi, Andi, Yogyakarta.
25,79% dan ineffective sebesar 8,18% Simanjuntak P.J., 2005, Manajemen
dan Evaluasi Kinerja, Lembaga
Penerbit Fakultas Ekonomi
DAFTAR PUSTAKA
Universitas Indonesia, Jakarta.
Ching F.D.K., Adams C., 2008, Sinungan M., 2008, Produktivitas; Apa
Ilustrasi Konstruksi Bangunan, dan Bagaimana, Edisi II Cetakan
Erlangga, Jakarta. VII, Bumi Aksara, Jakarta.
Dipohusodo I., 1996, Manajemen Soeharto I., 2001, Manajemen Proyek
Proyek dan Konstruksi, Jilid I Dari Konseptual Sampai
Cetakan I, Kanisius, Yogyakarta. Operasional, Edisi II Cetakan I,
Ervianto W.I., 2005, Teori – Aplikasi Erlangga, Jakarta.
Manajemen Proyek Konstruksi, Sofyandi H., 2008, Manajemen Sumber
Edisi I, Andi, Yogyakarta. Daya Manusia, Cetakan 1 Edisi I,
Ervianto W.I., 2003, Manajemen Graha Ilmu, Yogyakarta.
Proyek Konstruksi, Edisi II, Andi,
Yogyakarta.

106

Anda mungkin juga menyukai