Anda di halaman 1dari 9

Makalah

SISTIM TRANSPORTASI

Disusun oleh:

Ester Sigarlaki

(20177011070)

FAKULTAS TEKNIK

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SORONG
Kata Pengantar

Syukur Alhamdulillah senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga dapat menyelesaikan makalah ini guna
memenuhi tugas perkuliahan “Sistim Transportasi”

Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki. Oleh karena itu
,kami mengharapkan segala bentuk saran serta melakukan bahkan kritik yang membangun
dari berbagai pihak.

Sorong, 19 november 2019

penulis
BAB 1
PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG

 semakin jauh rata-rata pergerakan manusia setiap hari

 Keterbatasan keuangan pemerintah

 Ketidakpastian

 Perspektif peran kendaraan pribadi sebagai moda angkutan

 Perubahan karakteristik pelaku perjalanan

 Lingkup transportasi yang luas

 Teknologi tidak menjadi kunci pemecahan masalah transportasi

 Perkembangan kota yang tidak sepenuhnya terkendali

PERMASALAHAN TRANSPORTASI
 Kesenjangan antara permintaan dan penawaran
- spasial (kesenjangan antar wilayah dan kawasan)
- temporal (kemacetan, kehilangan waktu dan pemborosan energi)
- urbanisasi, pertumbuhan penduduk, pertumbuhan ekonomi
- kemampuan keuangan yang terbatas
 Penyerapan tenaga kerja.
 Penurunan kualitas lingkungan, kelangkaan sumber energi.
 Pendekatan sektoral, visi tidak jelas

TUJUAN PERENCANAAN
 Merumuskan kebijakan yang mendukung
 Tujuan yang spesifik untuk mengarahkan program pengembangan, tetapi cukup fleksi
bel menghadapi perubahan dan prioritas implementasinya

 Dibangun berdasarkan kesepakatan dan terukur


BAB 2

Pengertian

 Perencanaan transportasi adalah proses identifikasi permasalahan transportasi dan

penetapan solusi yang efektif.

 suatu kegiatan perencanaan sistem transportasi yg sistematis dan bertujuan

menyediakan layanan transportasi baik sarana umum maupun prasarananya

disesuaikan dgn kebutuhan transportasi bagi masyarakat di suatu wilayah serta


tujuan2 kemasyarakatan yg lain

 Proses penyusunan perencanaan transportasi dibuat untuk memenuhi kebutuhan dan

permasalahan masing-masing wilayah yang juga spesifik.

Faktor-faktor perencanaan transportasi :

1. Tata guna lahan

2. Ekonomi

3. Sosial budaya teknologi transportasi

Interaksi Tata Guna Lahan

Perencanaan transportasi dibutuhkan sebagai konsekuensi dari pertumbuhan kondisi lalu

lintas dan perluasan wilayah

4 Tahap Perencanaan Transportasi


BANGKITAN PERJALANAN (TRIP GENERATION)
Perjalanan yang dibangkitkan adalah jumlah perjalanan yang dibangkikan oleh suatu
Zona atau pusat kegiatan.
Bangkitan perjalanan terbagi atas:

 Perjalanan yangmeninggalkan lokasi (trip production)


 Perjalanan yang menuju ke lokasi (trip attraction)

Bangkitan perjalanan dinyatakan dalam orang/jumlah angkutan barang persatuan waktu,

misal kend./jam

Bangkitan lalu lintas tergantung dari 2 aspek tata guna lahan :

 Tipe tata guna lahan

 Jumlah aktifitas (dan intensitas) dari sebidang lahan tsb


Tipe Tata Guna Lahan

 Tipe tata guna lahan yang berbeda mempunyai karakeristik bangkitan lalu linas yang

berbeda

 beberapa tipe guna lahan menghasilkan lau lintas yang berbeda dengan guna lahan

lainnya.

 tata guna lahan yang berbeda menghasilkan tipe lalu lintas yang berbeda (pejalan

kaki, truk, mobil)

 tipe tata guna lahan yang berbeda menghasilkan lalu lintas pada waktu yang berbeda.

kawasan perkantoran menghasilkan lalu lintas pada sore yang teratur. sedangkan toko

meghasilkan lalu lintas yang berfluktuasi sepanjang hari.

DISTRIBUSI PERJALANAN (TRIP DISTRIBUTION)


Tujuan pemodelan distribusi perjalanan adalah untuk mengkalibrasi persamaan2 yg

akan menghasilkan hasil observasi lapangan pola pergerakan asal tujuan perjalanan.

Data yg dibutuhkan untuk membuat model distribusi perjalanan adalah :

 Data matriks asal tujuan


 Data matriks impedansi (hambatan) matriks antar zona (jarak, waktu, atau biaya)

 Distribusi frekuensi pergerakan untuk setiap kategori impedansi transportasi

Model Faktor Pertumbuhan didasarkan pada asumsi bahwa pola pergerakan saat ini dapat

diproyeksikan ke masa yg akan datang dengan menggunakan tingkat pertumbuhan zona

Terdapat 5 model faktor pertumbuhan:

 model uniform

 model average

 model fratar
 model detroit

 model furness

Keuntungan metode faktor pertumbuhan:

 Mudah dimengerti dan diaplikasikan

 data yang dibutuhkan hanya asal - tujuan, dan

 faktor pertumbuhan dibutuhkan iletasi komputer untuk mendapatkan perjalanan dalam

matris (hasil model dan observasi)

Kerugian metode faktor pertumbuhan

 distribusi perjalanan hanya tergantung pada pola perjalanan saat ini dan perkiraan

pertumbuhan.

 tidak bisa memperhitungkan perubahan / tambahan fasilitas baru dimasa datang

 tidak sesuai untuk daerah dengan pertumbuhan yang pesat

 tidak sesuai untuk prediksi waktu yang panjang

PEMILIHAN MODA (MODA SPLIT)

 Bertujuan untuk mengetahui proporsi perjalanan yg akan menggunakan moda satu,

mis. kendaraan pribadi & moda lain mis. kendaraan umum

 Proses ini dilakukan dengan maksud untuk mengkalibrasi model pemilihan moda

pada tahun dasar

 Dengan mengetahui variabel2 yg berpengaruh dapat digunakan untuk mendapatkan

prediksi pemilihan moda dengan menggunakan nilai variabel untuk masa mendatang
Varibel yg biasa digunakan :

 Karakteristik pergerakan (jarak, waktu, & tujuan)

 Karakteristik orang pelaku perjalanan atau tempat tinggal mereka (pemilikan

kendaraan, pendapatan)

 Karakteristik sistem transportasi (waktu tempu, biaya, waktu tunggu & waktu

berjalan, frekuensi bus, kenyamanan, pelayanan)

 Karakteristik kota atau zona

MODEL PELIMPAHAN RUTE


Adalah suatu proses dimana pergerakan antara 2 zona untuk suatu moda tertentu dibebankan

atau dilimpahkan ke suatu rute yg terdiri dari ruas2 jalan tertentu

Analisis pelimpahan rute terdiri dari 2 bagian utama :

 Alasan pemakai jalan memilih rute tertentu

 Pengembangan model yg menggabungkan sistem transportasi dengan alasan

pemilihan rute

PROSES PERENCANAAN

Tujuan perencanaan transportasi adalah untuk menetapkan arahan bagi penyediaan

layanan transportasi disesuaikan dengan kebutuhannya dengan cara paling tepat &

menggunakan sumber daya yg ada. Perencanaan transportasi pada dasarnya adalah

memperkirakan kebutuhan transportasi di masa mendatang yg harus dikaitkan dengan

masalah ekonomi, sosial & lingkungan


 Tujuan & sasaran adalah untuk mengoptimumkan prasarana transportasi agar

sistem transportasi dapat efisien baik dalam ekonomi, lingkungan, dll

 Pengumpulan data meliputi data organisasi, pelaksanaan survei & analisis kondisi

eksisting, kalibrasi model tata guna lahan & model pergerekan

 Penaksiran Meliputi estimasi pola perjalanan pada masa mendatang sesuai dengan

rencana tata guna lahan, yaitu data tata guna lahan, populasi, tenaga kerja

 Perencanaan jaringan Pengembangan alternatif jaringan jalan & angkutan umum


yg sesuai dengan rencana tata guna lahan & estimasi pergerakan di masa

mendatang

 Analisis alternatif Pengalokasian estimasi pergerakan ke dalam alternatif jaringan,

melalui moda & rute tertentu

 Evaluasii alternatif jaringan untuk biaya, keuntungan, dampak & pelaksanaan

 Pemilihan & pelaksanaan Memilih & melaksanakan strategi pengembangan jaring

transportasi yg sesuai untuk kondisi yg ada

Anda mungkin juga menyukai