Anda di halaman 1dari 10

Vol. 1. No.

2, 2015 Jurnal Teknik Industri


Jurnal Hasil Penelitian dan Karya Ilmiah
Dalam Bidang Teknik Industri

ANALISIS BEBAN KERJA DENGAN MENGGUNAKAN METODE


WORK SAMPLING
Dewi Diniaty, ST, M.Ec, Dev1, Ridho Febriadi2
1,2
Teknik Industri, UIN SUSKA RIAU
JL. H.R. Soebrantas No. 155 KM. 18 Simpang Baru, Pekanbaru 28293
e-mail: 1dewidiniaty@uin-suska.ac.id 2Ridhofebriadi1993@gmail.com

ABSTRAK

Didalam sebuah perusahaan, untuk menghasilkan output yang baik maka para pekerja harus dalam
keadaan normal sehingga tidak ada beban kerja yang terjadi. Di dalam mengurangi beban kerja dapat di cari
solusinya dengan melaksanakan suatu analisis yaitu dengan menggunakan metode Work Sampling. Metode
sampling adalah suatu teknik untuk mengadakan sejumlah pengamatan terhadap aktivitas kerja dari
pekerja/operator. Metode sampling dalam pengamatan suatu objek tidak perlu dilaksanakan secara mnyeluruh
melainkan cukup dilakukan dengan menggunakan contoh (sampel) yang diambil secara acak bedasarkan tabel
acak. Pada pengumpulan data didapatkan data dari pembuatan bak lumpur di PT. Bormindo Nusantara yang
berada di jalan Lintas Dumai KM 6 Mandau Duri Profinsi Riau sebanyak 198 data produktif dan non produktif.
Data yang di ambil yaitu data Produktif dan data Non produktif. Data produkti yaitu mengambil alat dan bahan
yang akan digunakan, memotong, mengelas, membor, merakit, mencat bak. Sedangkan data Non produktif yaitu
merokok, ke toilet, menelpon, makan snack, ngobrol, minum. Data ini di uji dengan menggunakan uji
keseragaman data dan uji kecukupan data serta dengan melakukan perhitungan waktu baku, waktu siklus, waktu
normal dan waktu beban kerja. Berdasarkan perhitungan beban kerja tersebut, beban kerja yang dialami pekerja
adalah tinggi dan sangat dibutuhkan perbaikan sistem kerja bagi operator di PT. Bormindo Nusantara.
Kata Kunci: work sampling, Produktifitas, Beban Kerja.

Pendahuluan metode kerja yang digunakan (Wignjosoebroto,


2006).
Sumber daya manusia merupakan salah Metode sampling ini dikembangkan
satu komponen penting dalam menentukan berdasarkan hukum probabilitas, karena itulah
produktifitas, baik dilihat dari kinerjanya maupun pengamatan suatu objek tidak perlu dilaksanakan
produk yang dihasilkan. Terdapat banyak metode secara menyeluruh, melainkan cukup dilakukan
yang bisa digunakan untuk mengukur produktifitas dengan menggunakan contoh yang diambil secara
tenaga kerja di lapangan. Namun, pengukuran acak. Sampling kerja pertama kali diaplikasikan
produktifitas tenaga kerja secara akurat sulit dalam lingkungan pabrik, walaupun selanjutnya
dilakukan. diterapkan pula untuk aktivitas perkantoran. Dengan
Work sampling adalah salah satu metode sampling pekerjaan kita dapat mengetahui waktu-
pendekatan yang bisa digunakan untuk mengukur waktu menganggur, baik yang dialami oleh mesin,
produktifitas dengan cukup mudah. Sampling kerja peralatan produksi, maupun pekerja
atau sering disebut dengan Random Observation (Wignjosoebroto, 2006).
Method adalah suatu kegiatan pengukuran kerja PT. Bormindo Nusantara adalah suatu
secara langsung. Metode pengukuran ini sangat baik badan usaha berbentuk perseroan yang bergerak
diaplikasikan untuk menentukan persentase waktu dibidang industri minyak dan gas bumi. PT.
delay dari suatu kegiatan atau tingkat Bormindo Nusantara merupakan salah satu
pendayagunaan fasilitas produksi, waktu standar perusahaan Kontraktor. Yang bekerja sama dengan
dan lain-lain. Apabila metode sampling kerja PT. Chevron Pasific Indonesia (CPI). Untuk
digunakan untuk menetapkan waktu longgar melakukan proses pengeboran minyak dan gas
(allowance) maka satu hal penting yang harus bumi, perusahaan ini berkonsentrasi pada
ditetapkan terlebih dahulu adalah membakukan Drilling, Well Services, dan Workover. PT.
Bormindo Nusantara didirikan pada tahun 1981

60
Vol. 1. No. 2, 2015 Jurnal Teknik Industri
Jurnal Hasil Penelitian dan Karya Ilmiah
Dalam Bidang Teknik Industri

sebagai kontraktor pengeboran minyak nasional. bekerja dari jam 08.00-16.00. Waktu istirahat dari
Setahun kemudian Bormindo Nusantara mendirikan jam 12.00-13.00.
satu rig, Frank Cabot 658 dengan kekuatan 350 HP. Berdasarkan uraian diatas maka peneliti
PT. Bormindo Nusantara berkomitmen akan melakukan penelitian dengan judul “Analisis
untuk senantiasa menjaga keselamatan kerja Beban Kerja Dengan Menggunakan Metode
(safety). Manajemen maupun karyawan telah Work Sampling”.
bekerja keras untuk membangun perusahaan agar
dapat berkembang dengan pesat. Perusahaan ini
adalah partner bisnis strategis dari salah satu ladang Metode Penelitian
penghasil minyak terbesar di Indonesia. Selain
mengoperasikan rig minyak, perusahaan ini juga Agar penelitian yang dilakukan lebih
menyewakan peralatan yang berhubungan dengan terarah dan sistematis, maka perlu dibuat tahapan-
bidang usahanya. tahapan dari penelitian itu sendiri. Adapaun tahapan
Selain itu perusahaan juga memproduksi dalam penelitian ini dapat dilihat dari gambar
barang seperti bak lumpur untuk penunjang berikut ini:
eksplorasi minyak bumi. Adapun target yang telah
dicapai oleh perusahaan untuk pembuatan bak
lumpur dalam satu hari adalah sebagai berikut: Mulai

Penelitian Pendahuluan
1. Observasi
2. Wawancara
3. Kepustakaan

Identifikasi Masalah

Perumusan Masalah

Penetapan Tujuan

Pengumpulan Data
1. Kegiatan Produktif
2. Kegiatan Non Produktif

20
10
Persentase

0
Pengolahan Data

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 Uji Kecukupan Data

Target
15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 Tidak
Perusahaan Tambah Data Data Cukup

Ya
Unit yang
9 12 11 13 15 12 10 9 11 13 15 14 14 12 13 Uji Keseragaman Data

Tercapai
Tidak Data Data Yang Tersisa
Buang Data Ekstrem
Seragam

Ya
Gambar 1.Grafik Target Pembuatan Bak Lumpur 1. Perhitungan persentasi waktu produktif
2. Perhitungan waktu siklus
3. Perhitungan faktor penyesuaian
4. Perhitungan waktu normal
Dari rekapitulasi grafik diatas terdapat 5. Perhitungan faktor kelonggaran
6. Perhitungan waktu baku
permasalahan pada pembuatan bak lumpur, yang 7. Perhitungan beban kerja

mana selama 15 hari seharusnya perusahaan Analisa

memproduksi bak lumpur sebanyak 225 unit. Kesimpulan dan Saran


Namun pada kenyataan, perusahaan hanya
memproduksi 183 unit bak lumpur. Perusahaan Selesai

hanya mencapai target pada tanggal 14 dan 24. Gambar 2. Flow Chart
Selebihnya karyawan di lapangan tidak mencapai
target pada pembuatan bak lumpur yang ditetapkan
oleh perusahaan, disebabkan karena banyaknya
waktu menganggur dan beban kerja yang dialami
oleh karyawan dilapangan. Beban kerja yang terjadi
karena cuaca dilapangan sangat panas, pekerjaan
yang dilakukan dilapangan terlalu berat, dan tempat
bekerja tidak nyaman. Karyawan di lapangan mulai

61
Vol. 1. No. 2, 2015 Jurnal Teknik Industri
Jurnal Hasil Penelitian dan Karya Ilmiah
Dalam Bidang Teknik Industri

Hasil Dan Pembahasan a. Pengukuran Hari Pertama


Adapun perhitungan dari persentase produktif
Penentuan Jumlah Pengamatan adalah:
Dalam pengambilan data, dilakukan e
pengamatan secara langsung terhadap seorang p=
pekerja di PT. Bormindo Nusantara yang di jadikan n
sebagai operator. Penentuan jadwal pengamatan
bertujuan untuk mendapatkan waktu pengamatan 44
secara random yang akan digunakan untuk p1 = = 0.92
mengetahui kegiatan yang akan dilakukan oleh
48
Jumlah pengamatan untuk tingkat ketelitian 5
operator. Pengamatan dilakukan mulai pukul 08.00
% dan tingkat keyakinan 95 % diketahui melalui
WIB sampai dengan pukul 12.00 WIB (istirahat
rumus adalah :
Pukul 12.00-13.00 WIB) kemudian dilanjutkan lagi
pada pukul 13.00 WIB sampai dengan pukul 16.00 1600(1 − p)
N' =
WIB, dengan interval waktu pengamatan selama 10 p
menit. Untuk menentukan banyaknya bilangan P adalah persentase produktif diseluruh
random yang diperlukan selama total waktu kerja pengamatan yang telah dilakukan
dapat dilihat dari perhitungan berikut ini.
Pengamatan dimulai dari pukul 08.00 WIB sampai 1600(1 − 0.92)
N' = = 139
dengan pukul 12.00 WIB (istirahat Pukul 12.00- 0.92
13.00 WIB) kemudian dilanjutkan lagi pada pukul
13.00 WIB sampai dengan pukul 16.00 WIB. Maka
N '= data yang dibutuhkan = 139
total waktu kerja adalah 7 jam. N= data yang telah diukur = 48
'
d x 60 menit Karena N >N maka data yang diukur
n= belum mencukupi, berarti dibutuhkan 139 – 48 = 91
t kali pengamatan lagi pada hari berikutnya supaya
7 jam x 60 menit data cukup.
n=
10 menit
= 42 Tabel 2. Rekap Uji Kecukupan Data
No Hari N’ N Penentuan
Jadi, berdasarkan perhitungan di atas jumlah 1 A 139 48 Data tidak cukup
pengamatan tidak lebih dari 42 pengamatan dalam 2 B 198 98 Data tidak cukup
sehari. 3 C 198 139 Data tidak cukup
4 D 175 195 Data cukup
Data Elemen Pekerjaan Produktif dan Non
Produktif '
Karena N < N maka data yang diukur telah
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan mencukupi, sehingga tidak perlu dilakukan
di PT. Bormindo Nusantara, data elemen pekerjaan pengukuran ulang.
produktif dan non produktif adalah:
Uji Keseragaman Data
Tabel 1. Elemen Pekerjaan Produktif dan Non- Untuk menghitung keseragaman data
Produktif dapat digunakan rumus sebagai berikut:
Non-
Produktif
Produktif p(1 − p)
BKA = p+2
A :Mengambilalat, bahan 1 : Merokok n
B : Memotong 2 : Ke Toilet
C : Mengelas 3 : Menelpon p(1 − p)
BKB = p−2
D : Membor 4 : Makan n
E : Merakit 5 : Ngobrol
F : Mencat bak 6 : Minum

Uji Kecukupan Data

62
Vol. 1. No. 2, 2015 Jurnal Teknik Industri
Jurnal Hasil Penelitian dan Karya Ilmiah
Dalam Bidang Teknik Industri

Dimana rumus adalah:


Peta Keseragaman Data
p=
∑p 1
Persentase
k Elemen Produktif

n=
∑ n1 1.2
k

Produk-fitas (P)
1
Dengan:
p1 = Persentase Produktif 0.8
k = Jumlah Hari Pengamatan 0.6 BKA
n1 = Jumlah Pengamatan Yang Dilakukan 0.4 P
Sehingga diperoleh:
0.2
0.92 + 0.89 + 0.89 + 0,90 BKB
p= = 0,9 0
4 1 2 3 4
48 + 53 + 41 + 56 = 49.5
n= Hari
4
Maka :
Gambar 3. Peta Kontrol Keseragaman Data
p(1 − p)
BKA = p+2
n
0.9(1 − 0.9) Persentase Waktu Produktif Dari Setiap Elemen
BKA = 0 .9 + 2 = 0,98 =1,0 Kerja
49,5 Menentukan waktu produktif dari setiap
elemen kerja merupakan hal yang penting untuk
p(1 − p) menghitung waktu siklus. Data dikatakan seragam
BKB = p−2 apabila berada didalam batas kontrol atas dan batas
n
kontrol bawah grafik. Sebelum melakukan
0.9(1 − 0.9) perhitungan jumlah menit produktif, hal yang perlu
BKB = 0 .9 − 2 = 0,81 = 0,8 dilakukan terlebih dahulu adalah melakukan
49,5 perhitungan persentase produktif dari setiap elemen
kerja. Adapun rumus untuk melakukan perhitungan
persentase produktif adalah:

Tabel 3. Perhitungan Uji Keseragaman Data


e
P BKA BKB pi =
n
0.9 1.0 0.8
0.9 1.0 0.8 Dimana :
0.9 1.0 0.8 p: persentase produktif
0.9 1.0 0.8 e: jumlah elemen kerja produktif
(Sumber:Pengolahan Data 2014) n: jumlah pengamatan
35
pi =
198
= 0.176

63
Vol. 1. No. 2, 2015 Jurnal Teknik Industri
Jurnal Hasil Penelitian dan Karya Ilmiah
Dalam Bidang Teknik Industri

Tabel 4. Perhitungan Persentase Produktif Tabel 5. Perhitungan Jumlah Menit Produktif

H H H H
EPP Jumlah (pi)
1 2 3 4 (Me)
EPP H1 H2 H3 H4 Jumlh (pi)
295.
A 9 9 8 9 35 0.176
68
236.
B 7 12 4 5 28 0.141
A 9 9 8 9 35 0.176 88
B 7 12 4 5 28 0.141 278.
C 9 9 5 10 33 0.166
88
C 9 9 5 10 33 0.166
D 5 2 2 2 11 0.055 92.4
D 5 2 2 2 11 0.055
142.
E 6 4 1 6 17 0.085 E 6 4 1 6 17 0.085
8
F 8 7 17 20 49 0.247 414.
F 8 7 17 20 49 0.247
Total 44 43 37 52 176 96
Non Tota
44 43 37 52 176
Prod 4 7 4 4 19 l
0.87
uktif Non
4
Total Pengamatan Prod 4 7 4 19 0.87 1462
198 uktif
Keseluruhan
(Sumber: Pengolahan Data 2014) Total Pengamatan
198
Keseluruhan
(Sumber:Pengolahan Data 2014)
Langkah yang di lakukan dalam
perhitungan jumlah menit produktif adalah Waktu Siklus
persentase produktif dari setiap elemen kerja Waktu siklus yang dihitung pada
tersebut kemudian dikalikan dengan total menit pengolahan data ini berdasarkan rumus per elemen
pengamatan. Jam kerja di mulai dari pukul 08.00 kerja produktif sebagai berikut:
!"
WIB sampai dengan pukul 16.00 WIB (7 jam/hari). Wsu = !"#
Pengamatan dilakukan selama empat hari hingga Dimana :
data mencukupi. Sehingga total menit pengamatan Wsu: waktu siklus per elemen kerja
adalah (4 x 7) x 60 menit =1680 menit. Adapun Me : jumlah menit produktif
rumus menghitung jumlah menit produktif OIU: jumlah produktif per elemen kerja
adalah: pengamatan keseluruhan

Wsu = !"#$
!"
Me = pi x Total Menit Pengamatan = 41.8 menit

Tabel 6. Perhitungan Waktu Siklus Elemen Kerja


Dimana : Produktif
Me: jumlah menit produktif Ju
pi : persentase produktif elemen kerja H H H H (Ws
EPP mla (pi) (Me)
Me = 0.176 x 1680 1 2 3 4 u)
h
= 295,68 menit/elemen
0.1 295.
A 9 9 8 9 35 41.8
76 68
0.1 236.
B 7 12 4 5 28 52,2
41 88
0.1 278.
C 9 9 5 10 33 44,3
66 88

64
Vol. 1. No. 2, 2015 Jurnal Teknik Industri
Jurnal Hasil Penelitian dan Karya Ilmiah
Dalam Bidang Teknik Industri

0.0 132, Waktu normal yang dihitung pada


D 5 2 2 2 11 92.4
55 9 pengolahan data ini berdasarkan rumus adalah per
0.0 142. elemen kerja produktif sebagai berikut:
E 6 4 1 6 17 86
85 8
0.2 414. Wnu= Wsu x P
F 8 7 17 20 49 29,8 Dimana :
47 96
Tota 4 Wnu: waktu normal per elemen kerja
43 37 52 176 Wsu: waktu siklus per elemen kerja
l 4
Non 4 P : nilai penyesuaian
0.8
Prod 4 7 4 19 1462 387
7 Wnu= 41.8 x 1.12
uktif
Total Pengamatan = 46.82 menit/elemen
142
Keseluruhan
(Sumber:Pengolahan Data 2014) Tabel 7. Perhitungan Waktu Normal Elemen Kerja
Produktif
Setelah didapatkan waktu siklus per Elemen Waktu Waktu
elemen kerja produktif, maka untuk mendapatkan Pekerjaan Penyesuian Siklus Normal
waktu siklus total berdasarkan rumus : Produktif (Wsu) (Wnu)
A 1.12 41,8 46.82
Wstotal =
∑ Wsu x∑ OIU B 1.15 52,2 60.03
n C 1.15 44,3 50,94
D 1.15 132.9 152,8
Dimana: E 1.15 86 98,9
Wstotal : waktu siklus total F 1.12 29,8 33,37
∑Wsu : jumlah dari waktu siklus per Total 6.84 387 442,86
elemen kerja (Sumber: Pengolahan Data 2014)
∑OIU : jumlah dari elemen kerja produktif
n : jumlah elemen kerja Setelah didapatkan waktu normal per
elemen kerja produktif, maka untuk mendapatkan
387 waktu normal total berdasarkan rumus adalah:
Wstotal = x176
6
= 11352 menit/unit
Wntotal =
∑ Wnu x∑ OIU
Catatan: Produk yang dihasilkan hanya satu n
sehingga menit produktif di bagi dengan satu.

Perhitungan Faktor Penyesuaian


Maka faktor penyesuaian yang diberikan Dimana :
untuk pekerjaan pembuatan bak lumpur adalah Wntotal: waktu normal total
sebagai berikut: ∑Wnu: jumlah dari waktu normal per
elemen kerja
P =
∑P ∑OIU: jumlah dari elemen kerja produktif
n n : jumlah elemen kerja
1.12 + 1.15 + 1.15 + 1.15 + 1.15 + 1.12 442,86
p= Wntotal = x176
6 6
= 12990 menit/unit
= 1.14
Perhitungan Faktor Kelonggaran
Adapun faktor kelonggaran yang
Perhitungan Waktu Normal
diberikan untuk proses pembuatan bak lumpur
berdasarkan rumus adalah sebagai berikut:

65
Vol. 1. No. 2, 2015 Jurnal Teknik Industri
Jurnal Hasil Penelitian dan Karya Ilmiah
Dalam Bidang Teknik Industri

L =
∑L
n Wbtotal =
∑ Wbu x∑ OIU
n
Dimana : Dimana :
Wntotal: waktu normal total
L : rata-rata nilai kelonggaran ∑Wnu: jumlah dari waktu normal per
∑L: jumlah nilai kelonggaran per elemen elemen kerja
kerja ∑OIU: jumlah dari elemen kerja produktif
n : jumlah dari elemen kerja n : jumlah elemen kerja

603,73
L =
37 + 40 + 27 + 33 + 42.5 + 40
= 36.6%
Wbtotal = x176
6 6
= 17709 menit/unit

Perhitungan Waktu Baku Perhitunga Beban Kerja


Waktu baku yang dihitung pada Beban kerja yang di hitung pada
pengolahan data ini berdasarkan rumus adalah per pengolahan data ini berdasarkan rumus adalah
elemen kerja produktif sebagai berikut: sebagai berikut:

Wbu= Wnu + (Wnu x L) Wbtotal


Bk =
Total menit pengamatan
Dimana :
Dimana :
Wbu: waktu baku per elemen kerja
Wnu: waktu normal per elemen kerja Bk : beban kerja yang dialami operator
L : nilai kelonggaran Wbtotal: waktu baku keseluruhan
Wbu= 46.82 + (46,82 x 0.37)
= 64,14 menit/elemen
17709
Bk =
Tabel 8. Perhitungan Waktu Baku Elemen Kerja 1680
Produktif = 10,5
Eleme
n Waktu
Jumla Waktu
Pekerj Kelonggara Norma Analisa
h Baku
aan n l
(OIU) (Wbu)
Produ (Wnu) Pengumpulan Data
ktif Teknik pengumpulan data yang digunakan
A 35 0.37 46.82 64,14 yaitu metoda work sampling dengan menggunakan
B 28 0.40 60.03 84,04 tabel bilangan acak. Adapun jumlah pengamatan
C 33 0.27 50,94 64,69 yang didapat dari perhitungan jumlah pengamatan
D 11 0.33 152,8 203,22 dengan jam kerja 7 jam, dan range waktu 10 menit
E 17 0.425 98,9 140,93 adalah 42 yang berarti jumlah pengamatan yang
F 49 0.40 33,37 46,71 dilakukan di tempat pengamatan tidak lebih dari 42
Total 176 2.195 442,86 603,73 pengamatan.
(Sumber: Pengolahan Data 2014)
Data Umum Perusahaan
Setelah didapatkan waktu baku per elemen Pengambilan data terbagi menjadi dua
kerja produktif, maka untuk mendapatkan waktu yaitu, data primer dan data sekunder. Data primer
baku total berdasarkan rumus adalah: merupakan data yang diperoleh secara langsung dari

66
Vol. 1. No. 2, 2015 Jurnal Teknik Industri
Jurnal Hasil Penelitian dan Karya Ilmiah
Dalam Bidang Teknik Industri

sampel untuk kemudian dilakukan pengolahan data. 43 dari data tersebut adalah data produktif tetapi
Data primer yang dibutuhkan dalam penelitian ini, data juga belum cukup. Pada hari ketiga
misalnya: data tentang produktif dan non produktif pengamatan kembali dilakukan sebanyak 41 data
karyawan dalam bekerja. Data sekunder ini didapatkan dan 37 dari data tersebut adalah data
merupakan data yang secara tidak langsung produktif. Sehingga setelah dilakukan perhitungan
memberikan informasi kepada pengumpulam data uji kecukupan data, data dinyatakan belum juga
seperti melalui dokumen, data sekunder ini didapat mencukupi dan perlu melakukan pengamatan lagi.
melalui pimpinan perusahaan. Hari keempat data yang didapatkan adalah sebanyak
Adapun nama perusahaan yang diamati 56 data dan 52 dari data tersebut adalah data
adalah PT. Bormindo Nusantara, yang berdiri sejak produktif Sehingga setelah dilakukan perhitungan
tahun 1981. Produk yang dihasilkan ialah bak uji kecukupan data, data telah dinyatakan cukup
lumpur, ini berarti PT. Bormindo Nusantara sudah dengan data yang dibutuhkan sebanyak 178 data
berumur 33 tahun. dan data pengamatan adalah sebanyak 195 data.

Data Elemen Pekerjaan Produktif dan Non- Uji Keseragaman Data


Produktif Uji keseragaman data berguna untuk
Data elemen kerja produktif dan non menentukan data berada di dalam batas kontrol
produktif yang didapat dari pengamatan terhadap yang diberikan. Berdasarkan perhitungan uji
pengerjaan produk bak lumpur adalah sebanyak 6 keseragaman data, didapat batas kontrol atas (BKA)
data elemen kerja produktif dan 6 data elemen kerja sebesar 1, batas kontrol bawah (BKB) sebesar 0.8
non produktif. Adapun elemen kerja produktifnya dan persentase produktif dari data adalah sebesar
adalah seperti Mengambil bahan, Memotong besi, 0.9. Sehingga data berada di dalam batas kontrol
Mengelas, Membor, merakit, mengecat. Sedangkan dan dinyatakan data seragam.
non produktif adalah seperti merokok, ke kamar
kecil, istirahat, makan snack, menelepon dan Persentase Waktu Produktif dari Setiap Elemen
minum. Kerja
Menentukan waktu produktif dari setiap
Pengolahan Data elemen kerja merupakan hal yang penting untuk
Pengolahan data merupakan bagian yang nantinya menghitung waktu siklus. Adapun
terpenting dalam penelitian. Dengan melakukan persentase produktif yang didapat dari perhitungan
pengolahan data akan didapatkan tujuan dari suatu adalah sebesar 0.9. Sehingga untuk mendapatkan
penelitian. Adapun tujuan dari pengolahan data waktu produktif, persentase produktif dari setiap
pada laporan ini adalah untuk menghitung waktu elemen kerja produktif dikalikan dengan jumlah
baku, waktu siklus, waktu normal dan beban kerja menit pengamatan 1680 yaitu sebesar 1462 menit.
yang di alami operator dalam pembuatan bak
lumpur di PT. Bormindo Nusantara. Waktu Siklus
Waktu siklus merupakan waktu yang
Pengukuran Pendahuluan dibutuhkan dalam pembuatan satu produk dan bisa
Pengukuran pendahuluan berisi data juga per elemen kerja. Berdasarkan perhitungan
keselurahan pengamatan yang dilakukan terhadap waktu siklus dari produk bak lumpur ini didapatkan
produk bak. Data yang didapat selama pengamatan waktunya sebesar 1462 menit/unit. Hal ini terjadi
adalah 198 data dan 178 dari data tersebut adalah karena jumlah produk yang dihasilkan selama
data produktif. pengamatan hanya satu produk sehingga jumlah
menit produktif hanya dibagi dengan satu.
Uji Kecukupan Data Sedangkan untuk waktu siklus utamanya (Wsu)
Uji kecukupan data berguna untuk sebesar 41,8 menit, dan waktu siklus totalnya
mengetahui data apakah sudah cukup untuk (Wstotal) sebesar 11352 menit/unit.
dilakukan pengolahan data atau belum. Pada hari
pertama data yang didapatkan adalah sebanyak 48 Perhitungan Faktor Penyesuaian
data dan 44 dari data tersebut adalah data produktif. Faktor penyesuaian digunakan untuk
Sehingga setelah dilakukan perhitungan uji menyesuaikan ketidakwajaran dari operator yang
kecukupan data, data dinyatakan belum mencukupi sedang diukur waktu menyelesaikan pekerjaannya.
dan perlu melakukan pengamatan lagi. Hari kedua Ketidakwajaran ini bisa terjadi karena bekerja tanpa
data yang didapatkan adalah sebanyak 50 data dan kesungguhan, terlalu cepat atau terlalu lambat.

67
Vol. 1. No. 2, 2015 Jurnal Teknik Industri
Jurnal Hasil Penelitian dan Karya Ilmiah
Dalam Bidang Teknik Industri

Beberapa faktor seperti kondisi ruang, keterampilan perhitungan adalah sebesar 10,5. Ini menandakan
operator dalam melakukan pekerjaan, dan lain-lain bahwa beban kerja yang dialami operator adalah
sangat berpengaruh terhadap hasil kerja. Adapun tinggi. Sehingga dibutuhkan perbaikan sistem kerja
nilai faktor penyesuaian didapatkan adalah sebesar dalam mengerjakannya berdasarkan faktor-faktor
1.14 yang berarti faktor penyesuaian adalah tinggi pengganggu operator dalam bekerja. Untuk
dan pekerja terlalu cepat mengerjakan suatu mengurangi beban kerja yang dialami oleh pekerja,
pekerjaan. pihak perusahaan harus menyediakan tempat
bekerja yang ideal dalam bekerja. Misalnya: tempat
Waktu Normal pengelasan sebaik nya berada didalam ruangan dan
Waktu normal merupakan waktu yang tidak berada diruangan terbuka karna jika berada
biasanya dilakukan dalam mengerjakan suatu diruangan terbuka oprator langsumg terkena sinar
pekerjaan. Waktu normal didapatkan dari perkalian matahari, akan cepat mengalami kelelahan kerja,
antara waktu siklus dengan nilai penyesuian yang dan memberikan waktu istirahat kepada operator
diberikan. Adapun waktu normal yang didapatkan setelah mengerjakan pekerjaan yang dianggap sulit
dari perhitungan tersebut adalah sebesar 12990 dan berat dalam pelaksanaannya. Pada intinya
menit/unit. Ini berarti waktu normal jauh lebih besar operator dilatih bekerja dalam sistem kerja yang
dari pada waktu siklus yang dapat menyebabkan ideal agar terbiasa nantinya.
beban kerja yang tinggi.
Kesimpulan
Perhitungan Faktor Kelonggaran
Kelonggaran diberikan untuk tiga hal, yaitu Setelah dilakukan pengumpulan data dan
untuk kebutuhan pribadi, menghilangkan rasa lelah pengolahan data yang diperoleh dari PT. Bormindo
dan hambatan-hambatan yang tidak dapat Nusantara, maka dapat disimpulkan bahwa :
dihindarkan. Berdasarkan perhitungan faktor 1. Setelah melakukan pengamatan secara
kelonggaran didapatkan nilai kelonggarannya langsung, maka didapat pekerjaan produktif
adalah 36.6%. Yang berarti apabila kita anggap dan non produktif. Ada pun kegiatan
nilai kelonggaran = 1 adalah kelonggaran yang produktif adalah sebagai berikut, seperti
wajar, nilai kelonggaran > 1 adalah diatas Mengambil bahan, Memotong besi,
kewajaran, dan nilai kelonggaran < 1 adalah di Mengelas, Membor, Merakit, Mencat bak.
bawah kewajaran maka nilai kelonggaran 36.6% Sedangkan untuk kegiatan non produktif
(0.366) yang didapatkan dari perhitungan adalah seperti Merokok, Ke Toilet, Menelpon,
berada di bawah kewajaran. Makan snack, Ngobrol, Minum.
2. Waktu siklus yang didapatkan untuk setiap
masing-masing elemen pekerjaan seperti,
mengambil bahan 41,8 menit, memotong
Waktu Baku besi 52,2 menit, mengelas 44,3 menit,
membor 132,9 menit, merakit 86 menit,
Waktu baku merupakan waktu yang lazim mencat bak 29,8 menit. Waktu normal yang
atau yang wajar digunakan dalam mengerjakan didapatkan untuk setiap masing-masing
suatu produk. Adapun waktu baku yang didapat dari elemen pekerjaan seperti mengambil bahan
perhitungan adalah sebesar 17709 menit/unit. Ini 46,82 menit, memotong besi 60,03 menit,
mengelas 50,94 menit, membor 152,8 menit,
menandakan bahwa waktu baku jauh lebih besar
merakit 98,9 menit, mencat bak 33,37 menit.
dari pada waktu siklus dan waktu normal sehingga Waktu baku yang didapatkan untuk setiap
dapat menyebabkan tingginya beban kerja. masing-masing elemen pekerjaan seperti
mengambil bahan 64,14 menit, memotong
Perhitungan Beban Kerja besi 84,04 menit, mengelas 64,69 menit,
Beban kerja merupakan beban yang di membor 203,22 menit, merakit 140,93 menit,
alami oleh operator ketika bekerja dari faktor-faktor mencat bak 46,71 menit.
pengganggunya seperti gerakan kerja yang terlalu 3. Waktu siklus, waktu normal, dan waktu baku
cepat, kondisi kerja yang tidak ideal, kelelahan sangat menentukan dalam perhitungan beban
mata, keadaan atmosfer, dan keadaan lingkungan kerja. Jika waktu siklus jauh lebih kecil dari
bekerja. Adapun beban kerja yang didapatkan dari pada waktu normal dan waktu baku akan

68
Vol. 1. No. 2, 2015 Jurnal Teknik Industri
Jurnal Hasil Penelitian dan Karya Ilmiah
Dalam Bidang Teknik Industri

dapat mengakibatkan beban kerja yang Sutalaksana. “Teknik Tata Cara Kerja” Edisi
dialami operator tinggi. Adapun jumlah Pertama. Cetakan kedua. Penerbit Guna
waktu siklus yang didapatkan adalah 11352 Widya, Surabaya. 1979.
menit/unit, waktu normal adalah 12990
menit/unit, dan waktu baku adalah sebesar Sritomo, Wignjosoebroto. “Ergonomi Studi Gerak
17709 menit/unit. dan Waktu” Edisi Pertama. Cetakan
4. Perhitungan beban kerja yang dialami keempat. Penerbit Guna Widya, Surabaya.
operator dalam bekerja didapatkan dari 2006.
perbandingan antara waktu baku dan total
waktu pengamatan adalah 10,5, ini
menandakan bahwa beban kerja yang di
alami operator adalah tinggi sehingga
perlunya perbaikan sistem kerja operator
dalam bekerja.

Daftar Pustaka

Andi, Koento Danny Wibowo. Jurnal Analisa


Produktifitas Pekerja Dengan Metode Work
Sampling, Jurnal Teknik Sipil, Universitas
Kristen Petra Vol. 7, No. 1, 2005.

Eko, Nurmianto. “Ergonomi Konsep Dasar dan


Aplikasinya” Edisi Kedua. Cetakan ketiga.
Penerbit Guna Widya, Surabaya. 1979.

Heiland, R. E., and Wallace, J. R., Work Sampling.


New York: McGraw-Hill Book Co., 1957.

Kiayi,Syamsir Djafar. Jurnal Analisis Perancangan


Waktu Kerja Dengan Menggunakan Metode
Work Samplig, Jurnal Ilmiah Fakultas
Teknik Universitas Negeri Gorontalo Vol. 7,
No. 1, 2010.

Prasetya, A., 2004. Analisis Produktifitas Pekerja


dengan menggunakan Metode Work
Sampling. Surabaya: Universitas Kristen
Petra.

Rizani, N. C. Jurnal Perbandingan Pengukuran


Waktu Baku dengan Metode Stopwatch Time
Study Dan Metode Work Sampling Pada
Departemen Hand Insert . Jakarta :
Universitas Trisakti. Vol. 7, No. 1, 2011.

Prabowo, R. E. Jurnal Pengukuran Beban Kerja


Pada Bagian Produksi Seperator
Berdasarkan Metode Work Sampling (WS).
Surabaya: Universitas Pembangunan
Nasional “Veteran”. Vol. 3, No. 2, 2010.

69

Anda mungkin juga menyukai