Anda di halaman 1dari 6

MAKALAH ILMU ALAMIAH DASAR

KOTORAN SAPI DAPAT MEYEBABKAN PEMANASAN GLOBAL

Dosen pengampu :

Disusun Oleh :

1. Safira Yamini Bastian 17803241007


2. Novita Chayaningtyas 17803241012
3. Zulfiatun Khasanah 17803241027
4. Aliya Lathifa 17803241032

PRODI PENDIDIKAN AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pemanasan global atau biasa disebut dengan global warming saat ini memang menjadi
perbincangan yang amat hangat, sebab dampak dari pemanasan global sendiri sangat
membahayakan kelangsungan makhluk hidup di bumi. Dampak tersebut seperti
mencairnya es pada gletser-gletser pegunungan, Antartika Barat dan Greenland, serta es
lautan Artik. Tidak hanya itu permukaan laut meningkat lebih cepat selama abad terakhir
ini dikarenakan pencairan es. Beberapa spesies kupu-kupu, rubah dan tanaman alipinpun
telah berpindah lebih jauh ke utara atau ke daerah yang lebih tinggi atau dingin. Dampak-
dampak tersebut kian hari kian nyata terlihat.

Dampak-dampak tersebut terjadi disebabkan oleh berbagai hal seperti pemakaian


pendingin ruangan yang tidak ramah lingkungan, industri, bahkan penggunaan bahan
bakar untuk kendaraan bermotor. Hal-hal tersebut sangat berpengaruh pada kenaikan suhu
rata-rata di permukaan bumi. Namun ternyata tidak hanya hal tersebut diatas, melainkan
limbah dari kotoran sapipun menjadi penyokong terbesar pemanasan global sekarang ini
terjadi. Sebenarnya tidak hanya limbah dari kotoran sapi melainkan semua limbah yang
dihasilkan dari hewan ternaklah yang menyubangkan gas yang dapat menaikan
pemanasan global. Maka dari itu limbah kotoran sapi sebaiknya diolah menjadi bio gas
agar tidak menguap menjadi gas metana yang dapat menyebabkan pemanasan global.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana kotoran sapi dapat menyebabkan pemanasan global?
2. Bagaimana cara mengolah kotoran sapi supaya tidak menyebabkan pemanasan
global?
C. Tujuan Penelitian
1. Mengetahui bagaiaman sapi dapat menyebabkan pemanasan global.
2. Mengetahui bagaiaman cara mengolah kotoran sapi supaya menyebabkan pemanasan
global
BAB II
PEMBAHASAN
1. Alasan Mengapa Kotoran Sapi Dapat Menyebabkan Pemanasan Global
Dalam laporan PBB (FAO) yang berjudul Livestock's Long Shadow: Enviromental
Issues and Options, PBB mencatat bahwa industri peternakan menghasilkan emisi gas
rumah kaca yang paling tinggi yakni sebesar 18%. Jumlah ini bahkan melebihi
gabungan dari transportasi di seluruh dunia yang menghasilkan emisi sebesar 13%.
PBB juga menambahkan bahwa emisi yang dihitung hanya berdasarkan emisi gas saja.
Lebih lanjut PBB juga mengungkapkan bahwa peternakan melepaskan karbondioksida
sebanyak 19% dan gas metana sebanyak 37%. Padahal gas metana(CH4) ini 23 kali
lipat lebih berbahaya daripada karbondioksida.

Dalam jurnalnya yang berjudul Studi Variasi dan Komposisi Bahan Penyusun
Briket dari Kotoran Sapi dan Limbah Pertanian, Santosa mengungkapkan bahwa
kotoran sapi menghasilkan kalor sekitar 4000 kal/gram serta mengandung gas metana
yang cukup tinggi. Di Argentina, yang merupakan negara penghasil sapi terbesar di
dunia juga mengungkapkan hasil penelitian Penelitian bahwa kotoran sapi memberikan
andil yang besar terhadap pemanasan global di negara tersebut. Tidak kurang dari 30%
emisi rumah kaca disebabkan oleh gas metana yang berasal dari kotoran sapi. Gas
metana yang berasal dari kotoran sapi menjadi penyebab efek rumah kaca atau
pemanasan global karena gas metana akan menahan radiasi yang masuk ke bumi
hingga tidak dapat dibebaskan ke luar angkasa. (Adelin, 2016)

2. Cara Mengolah Kotoran Sapi Supaya Tidak Menyebabkan Pemanasan Global

Dampak yang ditimbulkan gas metana dapat ditanggulangi dengan memanfaatkan


menjadi bahan bakar. Kotoran sapi yang mengandung gas metana dapat diolah menjadi
biogas, selain itu kotoran sapi juga dapat diolah menjadi briket yakni dengan
mencampurkan kotoran sapi dengan sekam, jerami dan tempurung kelapa. (Adelin,
2016) Dari kotoran sapi yang diolah menjadi biogas dapat memberikan perlawanan
terhadap pemanasan global melalui 3 cara. Pertama, Biogas memberikan substitusi
atau pengganti dari bahan bakar fosil untuk penerangan, kelistrikan, memasak dan
pemanasan. Kedua, metana (CH4) yang dihasilkan secara alami oleh kotoran sapi yang
menumpuk merupakan gas penyumbang terbesar terhadap pemanasan global , bahkan
lebih besar dibandingkan CO2. Pembakaran metana pada Biogas mengubahnya
menjadi CO2 sehingga mengurangi jumlah metana di udara. Ketiga, dengan lestarinya
hutan, maka kadar CO2 yang ada di udara akan diserap oleh hutan yang menghasilkan
oksigen yang dapat mengurangi pemanasan global. (Rahayu, Purwaningsih, &
Pujianto, 2009)

Untuk membuat reaktor biogas skala rumah tangga diperlukan beberapa hal berikut:
(1) Volume reaktor (plastik): 4000 liter, (2) Volume penampung gas (plastik): 2500
liter, (3) Kompor biogas: 1 buah, (4) Drum pengaduk bahan: 1 buah, (5) Pengaman gas:
1 buah, (6) Selang saluran gas: ± 10 m, (7) Kebutuhan bahan baku: kotoran ternak dari
2-3 ekor sapi/kerbau, dan (8) Biogas yang dihasilkan: 4 m3 perhari (setara dengan 2,5
liter minyak tanah).
Adapun cara pengoperasian reaktor biogas skala rumah tangga:

1) Buat campuran kotoran ternak dan air dengan perbandingan 1:1 (bahan biogas).
2) Masukkan bahan biogas ke dalam reaktor melalui tempat pengisian sebanyak
2000 liter, selanjutnya akan berlangsung proses produksi biogas ke dalam
reaktor.
3) Setelah kurang lebih 10 hari reaktor gas dan penampung biogas akan terlihat
mengembung dan mengeras karena adanya biogas yang dihasilkan. Biogas
sudah dapat digunakan sebagai bahan bakar, kompor biogas dapat dioperasikan.
4) Sekali-sekali reaktor biogas digoyangkan supaya terjadi penguraian yang
sempurna dan gas yang terbentuk di bagian bawah naik ke atas, lakukan juga
pada setiap pengisian bahan bakar.
5) Pengisian bahan biogas selanjutnya dapat dilakukan setiap hari, yaitu sebanyak
± 40 liter setiap pagi dan sore. Sisa pengolahan bahan biogas berupa sludge
(lumpur) secara otomatis akan keluar dari reaktor setiap kali dilakukan
pengisian bahan biogas. Sisa hasil pengolahan bahan biogas tersebut dapat
digunakan langsung sebagai pupuk organik, baik dalam keadaan basah maupun
kering.
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

1. Kesimpulan

Berdasarkan diskusi kami mengenai kotoran sapi dapat menyebabkan pemanasan


global, dapat disimpulkan sebagi berikut:

a. Kotoran sapi ternyata mengandung gas metana(CH4) yang 23 kali lipat lebih
berbahaya daripada karbondioksida, sehingga dapat menyebabkan pemanasan
global. gas metana yang dihasilkan oleh kotoran sapi akan menahan radiasi
yang masuk ke bumi sehingga tidak dapat dibebaskan ke luar angkasa
b. Kotoran sapi yang tadinya dapat menyebabkan pemanasan global dapat diolah
menjadi biogas yang sangat berguna bagi kelangsungan semua makhuluk yang
ada di bumi.

2. Saran
Tidak banyak yang tahu terlebih peternak-peternak rumahan mengenai bahaya dari
kotoran sapi ini, maka dari itu kami berharap agar banyak dilakukanya sosialisasi
ataupun penyuluhan bagi peternak-peternak sehingga mereka juga dapat mengurangi
beban pemanasan global ini.
DAFTAR PUSTAKA
Adelin, A. (2016, Januari Minggu). KOTORAN SAPI PENYEBAB PEMANASAN GLOBAL?
Retrieved from tuliskan kisah kita, sahabat...: http://aurea-
13.blogspot.co.id/2016/01/kotoran-sapi-penyebab-pemanasan-global.html?m=1

Rahayu, S., Purwaningsih, D., & Pujianto. (2009). PEMANFAATAN KOTORAN TERNAK
SAPI SEBAGAI SUMBER ENERGI ALTERNATIF RAMAH LINGKUNGAN
BESERTA ASPEK SOSIO KULTURNYA.

Anda mungkin juga menyukai