Nomor : RKS-014.R-PST/GDE/II/2019
Tanggal : 20 Maret 2019
Head Office:
Gedung Aldevco Octagon, Lt.2,
Jl. Warung Jati Barat Raya No. 75, Jakarta Selatan 12740
Tel. (021) 7892925 - Fax. (021) 7892930
www.geodipa.co.id
Pekerjaan Pembangunan Jembatan dan Pagar Lahan PT Geo Dipa Energi (Persero) Unit Dieng di Wonosobo (Pelelangan Ulang)
RKS-014.R-PST/GDE/II/2019, Tanggal 20 Maret 2019
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN DAN JADWAL PENGADAAN
Pemberi kerja dan perencana pekerjaan menunjuk General Affairs Manager sebagai Direksi
Pekerjaan dalam melaksanakan pengawasan dan pemeriksaan terhadap pelaksanaan
pekerjaan.
BAB II
SYARAT-SYARAT UMUM DAN INSTRUKSI
KEPADA PESERTA PENGADAAN
2) Sampul Harga:
HC SC
Dokumen
(Asli) (Pdf)
1) Surat Pengantar Penawaran √ √
(sesuai dengan format dalam lampiran RKS)
2) Lampiran Surat Penawaran Harga √ √
(sesuai dengan format dalam Lampiran RKS)
3) Jaminan Penawaran √ √
b. Sampul Harga
1) Pembukaan Sampul Harga dilakukan oleh Panitia Pengadaan sesuai dengan jadwal yang
ditetapkan dalam RKS ini atau perubahannya atau jadwal yang ditentukan oleh Pejabat
Pengadaan, dan disaksikan oleh wakil Penyedia Barang dan Jasa atau saksi lain.
2) Dokumen Penawaran yang sudah disampaikan tidak boleh diubah, ditambah, atau
dikurangi, kecuali hanya untuk memenuhi kekurangan pada meterai, tanggal, dan tanda
tangan. Penambahan tersebut dilaksanakan seketika pada pembukaan dokumen
penawaran.
3) Dalam hal softcopy yang disampaikan oleh Peserta Pengadaan tidak terbaca, atau tidak
dapat digandakan pada saat pembukaan penawaran, Peserta Pengadaan dapat
menyampaikan softcopy dokumen penawaran yang dapat diserahkan kepada Pejabat
Pengadaan melalui CD/flashdisk, atau email ke alamat procurement@geodipa.co.id
pada saat pembukaan penawaran.
4) Apabila terdapat perbedaan isi dokumen antara versi hardcopy dan softcopy, dokumen
yang diakui dan dianggap sah oleh Pejabat Pengadaan adalah versi hardcopy.
5) Pejabat Pengadaan akan memeriksa kelengkapan Sampul Harga, dokumen Penawaran
Harga yang memenuhi persyaratan akan dinyatakan lengkap dan sah.
c. Pengumuman pemenang akan diberitahukan kepada seluruh peserta yang mengikuti proses
pengadaan.
2.5. Sanggahan
a. Peserta yang berkeberatan atas penetapan pemenang diberi kesempatan untuk
mengajukan sanggahan secara tertulis, selambat-lambatnya dalam waktu 3 (tiga) hari kerja
setelah pengumuman pemenang.
b. Sanggahan disampaikan kepada Pejabat Berwenang yang menetapkan pemenang
pengadaan, disertai bukti-bukti terjadinya penyimpangan.
c. Peserta yang melakukan sanggahan harus menyetor uang jaminan sanggahan sebesar 3%
dari nilai penawaran termasuk PPN atau menjaminkan Jaminan Penawaran yang telah
diserahkan.
d. Sanggahan dapat diajukan oleh peserta baik secara sendiri-sendiri maupun bersama peserta
lain yang merasa dirugikan, apabila;
1) Pejabat atau Pejabat Berwenang menyalahgunakan wewenangnya; dan/atau
2) Pelaksanaan pengadaan menyimpang dari ketentuan yang telah ditetapkan dalam RKS;
dan/atau
3) Terjadi praktek korupsi, kolusi dan Nepotisme (KKN) diantara peserta pengadaan dan
atau dengan anggota Pejabat Pengadaan / Pejabat Berwenang; dan/atau
4) Terdapat rekayasa pihak-pihak tertentu yang mengakibatkan pengadaan tidak adil,
tidak transparan dan tidak terjadi persaingan yang sehat.
BAB III
SYARAT-SYARAT ADMINISTRASI PERJANJIAN
3.5. Denda
a. Dalam hal terjadi keterlambatan pelaksanaan pekerjaan, Pelaksana Pekerjaan dikenakan
sanksi berupa denda sebesar 0,1% (nol koma satu persen) per hari dari total nilai
pekerjaan/perjanjian. Maksimal hari keterlambatan adalah 50 (lima puluh) hari kalender.
b. Sanksi tersebut tidak berlaku dalam hal terjadi Sebab Kahar (Force Majeure) atau
permintaan tertulis untuk penghentian pelaksanaan pekerjaan oleh PT Geo Dipa Energi
(Persero).
c. Pengenaan denda tersebut akan langsung dikenakan pada saat pelaksanaan pembayaran.
d. Maksimum Denda Keterlambatan adalah 5% dari Nilai Perjanjian.
3.12. Perpajakan
Pelaksana Pekerjaan harus mengetahui, memahami, dan patuh terhadap semua peraturan
perundang-undangan perpajakan yang berlaku di Indonesia.
BAB IV
KERANGKA ACUAN KERJA
4.1. Pendahuluan
PT Geo Dipa Energi (Persero) nantinya disebut “Perusahaan” bermaksud melaksanakan
Pengadaan Pekerjaan Pembangunan Jembatan dan Pagar PT. Geo Dipa Energi (Persero) pada
lahan yang dimiliki perusahaan di desa Krasak, kota Wonosobo, Jawa Tengah (Unit Dieng)
Selain itu Kerangka Acuan Kerja ini merupakan Pedoman yang akan digunakan oleh Kontraktor
yang akan bekerja melaksanakan pekerjaan ini, bahwa:
a. Kerangka acuan Kerja (KAK) ini merupakan petunjuk bagi Pelaksana Pekerjaan yang
memuat masukan, azas, kriteria, keluaran dan proses yang harus dipenuhi dan diperhatikan
serta diinterpretasikan ke dalam pelaksanaan tugas Jasa Rancang Bangun.
b. Dengan penugasan ini diharapkan Pelaksana Pekerjaan ini dapat melaksanakan tanggung
jawabnya dengan baik untuk menghasilkan keluaran yang baik sesuai KAK ini dan
menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan jadwal proyek yang sudah ditentukan dan
direncanakan.
c. Pembuatan abutment, pilecaps, balok jembatan, plat jembatan, ralling, DPT batu kali
4.5. Referensi
Atas seluruh bagian pekerjaan dalam Rencana Kerja dan Syarat-syarat pelaksanaan (RKS) ini,
kecuali jika secara khusus disyaratkan lain dalam satu atau lebih dokumen pelelangan /
pelaksanaan, juga berlaku:
Undang-UndangR.I.
Peraturan / Surat Keputusan dari instansi yang berwewenang.
Peraturan Pemerintah.
Peraturan Pemerintah Daerah.
Standard / Normalisasi / Pedoman di Indonesia.
Dalam hal ada bagian pekerjaan yang persyaratan teknisnya tidak termasuk dalam persyaratan
teknis umum / khusus. Maka bagian pekerjaan tersebut Pelaksana Pekerjaan / Pemborong harus
mengajukan salah satu dari persyaratan-persyaratan berikut ini guna disepakati oleh Konsultan
Pengawas/Konsultan Perencana untuk disepakati sebagai pedoman persyaratan teknis:
a. Standard / Normalisasi / Kode / Pedoman yang dapat diterapkan pada bagian pekerjaan
bersangkutan, yang dikeluarkan oleh instansi / Institusi / Asosiasi Profesi / Asosiasi Produsen
/ Lembaga Pengujian Nasional dari negara lain, sejauh hal tersebut diperoleh kesepakatan
dengan Konsultan Pengawas.
b. Brosur teknis dari produsen yang di dukung sertifikat dari lembaga pengujian yang diakui
Badan Nasional / Internasional.
gambar dan melaksanakannya setelah ada persetujuan tertulis dari Konsultan Pengawas.
c. Pengambilan ukuran-ukuran yang keliru dalam pelaksanaan didalam hal apapun menjadi
tanggung-jawab Pelaksana Pekerjaan / Pemborong.
dengan syarat-syarat yang ditentukan didalam Rencana Kerja dan Syarat-syarat pelaksanaan
(RKS) ini, menjadi tanggungjawab penuh dari Pelaksana Pekerjaan / Pemborong untuk
mengadakan perbaikan sampai dianggap cukup oleh Konsultan Pengawas atas biaya
Pelaksana Pekerjaan / Pemborong.
b. Konsultan Pengawas juga berhak untuk setiap saat minta kepada Pelaksana Pekerjaan /
Pemborong untuk mengadakan perbaikan-perbaikan dengan biaya Pelaksana Pekerjaan /
Pemborong atas semua pekerjaan yang cacat yang timbul selama masa pemeliharaan.
Bangunan-bangunan yang disediakan harus kuat, cukup luas sesuai dengan kebutuhannya
dan dilaksanakan sesuai dengan gambar bestek, bersih, dan lengkap dengan peralatannya
dan harus dengan persetujuan Konsultan Pegawas.Semua biaya untuk keperluan tersebut
harus sudah termasuk dalam harga penawaran. Setelah diselesaikannya pekerjaan, bahan-
bahan bekas fasilitas penunjang tersebut tetap merupakan milik Pemberi Tugas.
b. Pelaksana Pekejaan / Pemborong harus menyediakan atas biayanya sendiri fasilitas fasilitas
pembantu untuk melaksanakan pekerjaan, seperti:
b. Selama berlangsungnya pembangunan kebersihan halaman, kantor, gudang dan los-los kerja
dan bagian dalam bangunan yang dikerjakan harus tetap bersih dan tertib, bebas dari bahan-
bahan bekas, tumpukan tanah dan lain-lain.
d. Cara penempatan bahan dan peralatannya harus disesuaikan dengan kondisi yang
disyaratkan oleh produsen, untuk menghindarkan kerusakan-kerusakan yang diakibatkan
oleh cara penyimpanan yang salah.
e. Barang-barang dan material yang tidak akan digunakan untuk kebutuhan langsung pada
pekerjaan yang bersangkutan, tidak diperkenankan untuk disimpan didalam site.
f. Tidak diperkenankan :
Buruh menginap ditempat pekerjaan kecuali dengan izin Konsultan Pengawas. Bila izin
khusus tersebut diberikan, maka Pelaksana Pekerjaan / Pemborong tetap bertanggung-
jawab atas kemungkinan kerugian-kerugian apapun yang disebabkan oleh buruh yang
menginap tersebut.
Memasak di tempat pekerjaan kecuali atas izin Konsultan Pengawas.
Memberikan izin masuk kepada penjual-penjual makanan, buah-buahan, minuman,
rokok dsb.
Tanpa seizin petugas keamanan proyek, kepada siapapun terkecuali petugas dari
Konsultan Pengawas, tidak dibenarkan untuk keluar masuk secara bebas ke lapangan.
(Catatan: semua tamu proyek yang mendapat izin dari Konsultan Pengawas harus diberi
tanda pengenal yang disediakan oleh Pelaksana Pekerjaan / Pemborong).
Melanggar peraturan lain mengenai penertiban yang akan dikeluarkan oleh Konsultan
Pengawas pada waktu pelaksanaan.
Pekerja-pekerja diwajibkan memakai tanda pengenal. Pembuatan tanda pengenal atas
beban Pelaksana Pekerjaan / Pemborong.
b. Konsultan Pengawas berhak pada setiap waktu yang dianggap perlu tanpa memberitahukan
sebelumnya, untuk mengadakan inspeksi / pemeriksaan:
c. Bagian-bagian pekerjaan yang telah dilaksanakan tetapi luput dari pengawasan Konsultan
Pengawas tetap menjadi tanggung-jawab Pelaksana Pekerjaan / Pemborong pekerjaan. Jika
diperlukan harus segera dibuka sebagian atau seluruhnya untuk kepentingan pemeriksaan.
d. Jam kerja normal yang berlaku diproyek ini adalah pukul 07.00 sampai pukul 18.00. Dalam
hal Pelaksana Pekerjaan / Pemborong memerlukan waktu lebih dari yang ditetapkan diatas,
maka harus dimintakan izin tertulis dari Konsultan Pengawas biaya pengawasan akibat
lembur diluar jam kerja diatas menjadi tanggung-jawab Pelaksana Pekerjaan / Pemborong.
e. Semua pekerja yang bekerja didaerah berbahaya harus memakai perlengkapan pengamanan
kerja seperti Safety belt, Helm.
b. Apabila dalam waktu 7 (tujuh) hari sesudah menerima instruksi tertulis dari Konsultan
Pengawas / Pemberi Tugas masih belum ada tanda adanya perubahan yang berarti atau
belum dilaksanakan instruksi termaksud, maka Konsultan Pengawas akan mengeluarkan
peringatan tertulis. Apabila dalam 7 (tujuh) hari setelah dikeluarkannya peringatan tertulis,
masih belum ada perubahan yang berarti maka Konsultan Pengawas dapat mengambil
tindakan dengan tidak mempertimbangkan alasan-alasan apapun yang terjadi sebelumnya.
Tindakan tersebut dapat berupa dialihkannya tugas termaksud kepada pihak lain dengan
biaya dibebankan kepada Pelaksana Pekerjaan / Pemborong.
d. Apabila dengan tindakan seperti tercantum diatas ternyata pekerjaan tidak dapat berjalan
dengan baik dan lancar, maka :
Bila dipandang perlu oleh Pemberi Tugas / Konsultan Pengawas maka dalam waktu 10
(sepuluh) hari sesudah dikenakannya suatu tindakan, Pelaksana Pekerjaan / Pemborong
harus tetap menyerahkan barang-barang dan material yang diperlukan untuk
menyelesaikan pekerjaan di lapangan sesuai dengan isi kontrak ini, melalui supplier atau
Sub-Pelaksana Pekerjaan / Pemborong yang menyerahkan barangbarang dan material
sesuai dengan kontrak ini, yang mana ternyata sebegitu jauh belum dibayar oleh
Pelaksana Pekerjaan / Pemborong yaitu dengan memotong bagian yang harus
dibayarkan kepada Pelaksana Pekerjaan / Pemborong sesuai penilaian prestasi.
Apabila dianggap perlu oleh Pemberi Tugas maka semua barang yang masih tinggal di
lapangan seperti peralatan-peralatan kerja, barang-barang material dan barang-barang
yang disewanya, harus segera dikeluarkan dari lapangan dan semua biaya untuk hal
tersebut menjadi beban Pelaksana Pekerjaan / Pemborong. Apabila dalam waktu 7
(tujuh) hari ternyata hal tersebut diatas tidak dilaksanakan, maka akan diselesaikan
menurut kebijaksanaan Pemberi Tugas, dengan tidak bertanggung-jawab atas kerusakan
atau hilangnya barang-barang tersebut. Ketentuan tersebut juga berlaku bagi Pelaksana
Pekerjaan / Pemborong yang karena satu dan lain hal ternyata dihentikan kontrak
kerjanya oleh Pemberi Tugas.
b. Selekas mungkin sejak dikeluarkannya Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) atau selambat-
lambatnya 7 (tujuh) hari sebelum berakhirnya masa belaku Jaminan Penawaran, Pelaksana
Pekerjaan / Pemborong harus menyediakan Jaminan Pelaksanaan yang dikeluarkan oleh
Bank atau Badan Keuangan lain yang disetujui oleh Pemberi Tugas. Apabila Jaminan
Pelaksanaan belum diserahkan kepada Pemberi Tugas didalam jangka waktu tersebut, maka
hal ini berarti Pelaksana Pekerjaan / Pemborong mengundurkan diri dari pelaksanaan
pekerjaan kontrak ini. Demikian pula, apabila dalam waktu 7 (tujuh) hari setelah
dikeluarkannya Surat Perintah Kerja (SPK), Pelaksana Pekerjaan / Pemborong belum mulai
melaksanakan pekerjaan di lapangan dan / atau belum membayar dan / atau belum
menyerahkan Jaminan Pelaksanaan, maka hal ini berarti Pelaksana Pekarjaan / Pemborong
menolak melaksanakan pekerjaan dan mengundurkan diri dari pelaksanaan pekerjaan
tersebut.
e. Yang dimaksud dengan “gambar” adalah gambar pelaksanaan, gambar kerja, gambargambar
detail dan gambar-gambar lainnya yang dibuat untuk pekerjaan ini sebelum atau pada saat
pelaksanaan pekerjaan. Apabila terdapat perbedaan antara gambargambar tersebut, maka
gambar yang berskala lebih besarlah yang mengikat.
h. Biaya pembuatan semua keperluan gambar-gambar yang dibutuhkan selama masa kontrak,
baik gambar asli dan atau gambar perubahan yang diperlukan dalam pelaksanaan untuk
kepentingan Pelaksana Pekerjaan / Pemborong maupun gambargambar yang memerlukan
persetujuan dari Konsultan Pengawas / Konsultan Perencana yang harus dibuat diatas kertas
kalkir, dan biaya pencetakan gambar-gambar tersebut menjadi tanggung jawab Pelaksana
Pekerjaan / Pemborong.
a. Selambat-lambatnya 1 (satu) minggu setelah Surat Perintah Kerja (SPK) Pelaksana Pekerjaan
/ Pemborong telah mulai dengan pekerjaan pembangunan fisik dalam arti kata yang nyata.
Untuk itu syarat-syarat yang diwajibkan agar dapat dimulainya pekerjaan, harus segera
dipenuhi,
b. Pelaksana Pekerjaan / Pemborong harus mempunyai dan menyediakan atas biayanya sendiri
semua tenaga dan peralatan yang dibutuhkan untuk terlaksananya pekerjaan sesuai dengan
kontrak.
c. Apabila tidak disebutkan didalam kontrak, maka Pelaksana Pekerjaan / Pemborong tidak
dibenarkan untuk mensubkan sebagian dari pekerjaan yang menjadi kewajibannya tanpa
persetujuan Pemberi Tugas / Konsultan Pengawas. Dalam hal sudah mendapat persetujuan
Pemberi Tugas / Konsultan Pengawas, maka Pelaksana Pekerjaan / Pemborong Utama tetap
bertanggung jawab penuh atas hasil pekerjaan dan segala kelalaian serta kesalahan-
kesalahan yang dibuat oleh Subnya.
a. Pelaksana Pekerjaan / Pemborong wajib melakukan koordinasi dengan semua pihak yang
terkait dalam pelaksanaan pekerjaan yang tercakup dalam proyek ini.
dalam waktu 2 (dua) hari setelah peringatan tertulis dikeluarkan ternyata masih belum ada
realisasi dari pelaksana instruksi tertulis tersebut, maka Pelaksana Pekerjaan / Pemborong
dapat dikenakan tindakan administratip seperti yang disebut dalam dokumen kontrak.
b. Semua instruksi dari Konsultan Pengawas harus dikeluarkan secara tertulis (Instruksi tertulis).
Suatu instruksi lisan bukan mutlak merupakan pekerjaan yang harus segera dilaksanakan.
Oleh karena itu apabila dalam waktu 2 (dua) hari tidak dikeluarkan instruksi tertulis, hal
tersebut tidak perlu ditanggapi Pelaksana Pekerjaan / Pemborong. Tetapi sebaliknya
Pelaksana Pekerjaan / Pemborong bertanggung-jawab penuh atas biayanya sendiri untuk
segala pekerjaan yang telah dilaksanakannya tanpa adanya instruksi tertulis dari Konsultan
Pengawas.
d. Bilamana ada instruksi lisan, Pelaksana Pekerjaan / Pemborong berhak untuk melaksanakan
pekerjaan tersebut, atau mengadakan konfirmasi kepada Konsultan Pengawas. Tetapi
sebaliknya Pelaksana Pekerjaan / Pemborong bertanggung-jawab penuh atas segala
pekerjaan yang telah dilaksanakan tanpa adanya instruksi tertulis dari Konsultan Pengawas.
a. Satu minggu setelah dinyatakan sebagai pemenang lelang, Pelaksana Pekerjaan / Pemborong
harus telah siap dengan schema Bagan Kemajauan Pekerajaan (Progress Schedule) sesuai
dengan batas waktu maksimal yang telah ditetapkan dalam master schedule yang telah
diajukan dalam penawaran. Progress schedule tersebut harus disesuaikan dengan bagan
yang disusun dan dilengkapi:
Barchart
Network Planning
Volume masing-masing pekerjaan
Mandays (tenaga harian) yang diperlukan
Peralatan yang diperlukan 6. S-Curve
Gambaran mengenai bobot dan harga setiap tahapan pekerjaan sesuai dengan schedule
yang dibuat Pelaksana Pekerjaan / Pemborong.
b. Bagan Kemajuan Pekerjaan ini dicantumkan besarnya (volume) dan waktu penyelesaian
setiap item pekerjaan, sedangkan didalam rencana kerja dicantumkan secara terperinci
program setiap tahapan tentang kapasitas kerja, peralatan, tenaga kerja dan target setiap
harinya.
c. Dalam progress schedule, harus juga dibuat S-Curve, gambaran mengenai nilai / harga
pekerjaan-pekerjaan sesuai dengan schedule yang dibuat Pelaksana Pekerjaan / Pemborong.
h. Bagan Kemajuan Pekerjaan dan S-curve sebagaimana tersebut diatas yang merupakan target
prestasi akan merupakan pedoman untuk mengadakan penilaian progress kerja Pelaksana
Pekerjaan / Pemborong atas suatu tahap maupun keseluruhan pekarjaan. Hasil dari penilaian
progress kerja ini akan dikaitkan dengan pembayaran kepada Pelaksana Pekerjaan /
Pemborong.
4.23. Laporan-Laporan
b. Laporan Mingguan
Laporan mingguan dibuat berdasarkan laporan harian dan disampaikan langsung kepada
Konsultan Pengawas.Penugasan-penugasan dan instruksi dari Konsultan Pengawas baru
dianggap berlaku dan mengikat apabila telah dimuat dalam laporan harian dan telah
diperiksa dan disetujui oleh Konsultan Pengawas.
c. Foto-foto kegiatan proyek dalam bagian atau tahapan kegiatan penting sebanyak 3 (tiga) set
berikut album yang diserahkan kepada Konsultan Pengawas untuk setiap tahapan
pelaksanaan.
b. Yang dimaksud dengan perubahan tersebut adalah perubahan (alternatif atau modifikasi)
dari pada design, kwalitas maupun kwantitas dari pekerjaan seperti yang tercantum didalam
gambar-gambar kerja (kontrak). Perubahan tersebut termasuk penambahan, pembatalan
atau penggantian dari suatu pekerjaan, perubahan dari jenis atau standard dari suatu bahan,
peralatan atau mesin yang dipergunakan didalam pekerjaan.
c. Kuantitas dan nilai dari semua perubahan akan dihitung oleh Konsultan Pengawas menurut
ketentuan yang berlaku didalam kontrak ini dan apabila diperlukan, Pelaksana Pekerjaan /
Pemborong diberi kesempatan untuk mengikuti perhitungan yang dibuat. Untuk perhitungan
nilai dan perubahan, metode atau cara berikut ini harus dipakai :
Harga-harga yang tertera didalam kontrak dipakai untuk menghitung nilai dari item
pekerjaan yang bersifat sama.
Untuk item pekerjaan dimana sifatnya berbeda maka harga-harga yang tertera didalam
Penawaran merupakan dasar perhitungan dari nilai suatu perubahan, sepanjang nilai
yang didapat adalah wajar dan hanya untuk sifat yang berbeda saja yang dinilai
perubahannya.
b. Perpanjangan waktu penyerahan hanya dapat diterima jika alasan-alasan tersebut sesuai
dengan alasan-alasan yang diperkenankan dan tertulis dalam Rencana Kerja dan Syaratsyarat
pelaksanaan (RKS).
c. Rencana dan tanggal penyerahan pertama harus diajukan kepada Konsultan Pengawas,
selambat-lambatnya 2 (dua) minggu sebelum tanggal yang dimaksud, dimana Konsultan
Pengawas akan mengadakan pemeriksaan seksama atas hasil keseluruhan. Hasil
pemeriksaan ini akan disampaikan kepada Pelaksana Pekerjaan / Pemborong. Sebelum
penyerahan pertama, pemeriksaan dapat diadakan lebih dari satu kali. Pada saat-saat
pemeriksaan maupun penyerahan dibuatkan Berita Acara.
a. Setelah pekerjaan dianggap terlaksana 100%, maka pihak Konsultan Pengawas dan
Pelaksana Pekerjaan / Pemborong bersama-sama menandatangani suatu Berita Acara
Penyerahan-I. Bertepatan dengan ini berlangsunglah penyerahan pekerjaan pertama.
b. Masa pemeliharaan adalah 360 hari kalender, terhitung sejak tanggal dilakukannnya
penyerahan pertama pekerjaan dari Pelaksana Pekerjaan / Pemborong kepada Pemberi
Tugas.
d. Jika Pemberi Tugas menganggap perlu ia boleh mengeluarkan instruksi agar Pelaksana
Pekerjaan / Pemborong memperbaiki segala cacat, susut dan kesalahan lainnya yang
disebabkan oleh bahan-bahan dan cara-cara pelaksanaan yang tidak sesuai dengan kontrak.
e. Setelah semua instruksi perbaikan selesai dilaksanakan, maka dibuatkan Berita Acara.
b. Peraturan Beton Bertulang Indonesia NI.- 2 / 1971 dan Tata Cara Penghitungan Struktur
Beton Untuk Bangunan Gedung SK-SNI T-15-1991-03.
l. Standard / Normalisasi / Kode / Pedoman yang dapat diterapkan pada bagian pekerjaan
bersangkutan, yang dikeluarkan oleh Instansi / Institusi / Asosiasi Profesi / Asosiasi Produsen
/ Lembaga Pengujian Nasional ataupun dari Negara lain, sejauh mana bahwa atas hal tersebut
dianggap relevan.
batas-batas tapak.
bangunan-bangunan yang ada pada tapak, dilengkapi keterangan
mengenai letak bangunan disekitarnya;
instalasi-instalasi yang sudah ada, yang perlu diberi tanda yang jelas
dan dilindungi dari kerusakan-kerusakan yang mungkin timbul akibat
pelaksanaan pekerjaan ini.
b. Pada akhir pekerjaan pelaksanaan yang telah disetujui dan diterima oleh
pihak Konsultan Pengawas, maka Sub-Pelaksana Pekerjaan / Pemborong
diwajibkan membuat "As Built Drawing" yang setelah diteliti dan
disetujui oleh pihak Konsultan Pengawas dan Konsultan Perencana
diserahkan kepada Pemberi Tugas dalam rangkap-3 (tiga) set, lengkap
dibukukan.
b. Kondisi proyek pada progress pekerjaan mencapai 0%, 20%, 40% dan
seterusnya sampai dengan 100% (setiap peningkatan progress 20%) dan
kondisi pada waktu selesainya masa pemeliharaan.
g. Pengurugan dilakukan lapis demi lapis dan setiap lapis harus dipadatkan
sampai mencapai kepadatan 95% dari kepadatan maximum menurut
AASHTO. 99-70 atau CBR = 6. Lapisan dari material lepas selain dari
material batu-batuan, tebal tiap lapisannya tidak boleh lebih dari 30 cm,
dan harus dipadatkan dengan alat mekanis (compaction equipment).
Kadar air pada tanah urugan harus diatur agar dapat dicapai kepadatan
yang maximum.
i. Material urugan yang tidak mengandung kadar air yang cukup untuk
dapat mencapai kepadatan yang dikehendaki, harus ditambah air
dengan alat penyemprot (sprinkler) dan dicampur / aduk sampai merata
(homogen). Material urugan yang mempunyai kadar air lebih tinggi dari
seharusnya tidak boleh dipadatkan sebelum dikeringkan dan disetujui
oleh Konsultan Manajemen Konstruksi. Pekerjaan pemadatan tanah
urugan tadi harus dilaksanakan pada kadar air optimum sesuai dengan
sifat alat-alat pemadatan yang tersedia. Pada pelaksanaan Pelaksana
Pekerjaan / Pemborong harus mengambil langkah-langkah yang perlu
agar pada pekerjaan tersebut air hujan dapat mengalir dengan lancar.
4.28.3.2 Material
a. Portland Cement
Digunakan portland Cement yang memenuhi persyaratan yang
ditentukan dalam NI-8 atau minimal memenuhi S.400 menurut
ketentuan yang digariskan oleh Asosiasi Semen Indonesia. Semen yang
digunakan harus dalam keadaan fresh dan tidak terdapat
gumpalangumpalan. Merek yang dipakai tidak boleh ditukar-tukar
kecuali mendapat persetujuan dari Konsultan Manajemen Konstruksi /
Konsultan Perencana.
b. Agregates
Agregates kasar batu pecah (split) dengan diameter max. 4cm. Agregates
halus pasir beton biasa dengan kebersihan yang memenuhi ketentuan
P.B.I. 71 dan SNI Dalam hal gradasi, dapat sedikit menyimpang dari
kriteria normal menurut P.B.I 71 dengan catatan beton harus massif
(padat, tanpa rongga / pori-pori).
c. Besi Beton
Besi beton biasa (normal round steel bars), Jenis BJTD-40 untuk diameter
10mm,13 mm dan yang lebih besar dan BJTP-24 untuk diameter 8 mm
dalam percobaan lengkung 180 tidak menunjukkan tanda-tanda getas.
Pelaksana Pekerjaan / Pemborong harus melaksanakan pengujian tarik
dan lengkung untuk setiap 20 ton besi dilaboratorium yang disetujui oleh
Konsultan Manajemen Konstruksi. Disamping hasil pengujian dari
laboratorium Pelaksana Pekerjaan / Pemborong harus menyerahkan
jaminan / sertifikat kwalitas besi yang dikeluarkan oleh pabrik pembuat
4.28.3.3. Pengeboran
a. Sebelum pelaksanaan pekerjaan pengeboran Pemborong harus
menyampaikan usulan teknis kepada Konsultan Manajemen Konstruksi
untuk mendapatkan persetujuan. Usulan teknis pelaksanaan pembuatan
bored / soldier pile minimal harus mencakup:
Pengaturan lokasi kerja - Pengaturan lalulintas / traffic management
Metoda kerja dan urutan pelaksanaa
Urutan pengeboran dalam satu baris
Cara / metoda quality control yang akan diterapkan
Cara pembersihan / cleaning lubang bor
Cara mengatasi adanya lumpur yang terjebak di ujung bawah lubang
Cara mengatasi bila terjadi kemacetan pipa tremi
Batasan-batasan toleransi pelaksanaan
Dimana lumpur hasil pengeboran ditampung.
n. Kwalitas beton yang digunakan K300 atau fc’=25 Mpa dan harus
Readymix, Pelaksana Pekerjaan / Pemborong harus melakukan desain
mix dan hasilnya harus mendapat persetujuan dari Konsultan
Manajemen Konstruksi.
d. Kedudukan ujung pipa tremi maximum 5cm diatas dasar galian sebelum
beton dilepaskan dari dasar tremi. Kedudukan tremi terhadap muka
beton pada setiap phase pembetonan minimum 200 cm. Pembetonan
harus dilaksanakan tanpa interupsi (harus dilakukan secara kontinyu)
hingga pembetonan selesai. Pembetonan dan pembesian harus
ditambah minimal 1,00M diatas Cutt-off level (lihat gambar detail Bored
Pile).
g. 3 (tiga) jam setelah pengecoran, lubang dibagian atas beton harus diurug
kembali dengan pasir urug dan dipadatkan.
i. Untuk menjaga kebersihan Jalan Raya perlu dibuat cleaning pit yang akan
dipergunakan untuk mencuci ban truck pengangkut tanah yang akan
keluar proyek.
Loading test yang digunakan system PDA test, dengan kapasitas ultimate
minimum 2,5 x 110 = 275 ton
b. Semua tiang yang dinyatakan gagal oleh pengawas, harus diganti dengan
tiang baru atas biaya Pelaksana pekerjaan. Posisi tiang pengganti harus
mendapat persetujuan Konsultan Perencana.
4.28.4.3. Bahan-Bahan
a. Portland Cement,
b. Aggregates
2. Dimensi maximum dari aggregates kasar tidak lebih dari 2,5 cm dan
tidak lebih dari seperempat dimensi beton yang terkecil dari bagian
konstruksi yang bersangkutan. Khusus untuk pile caps, diluar lapis
pembesian yang berat, batas maximum tersebut 0,3 cm dengan
gradasi baik.
c. Besi Beton
Kecuali ditentukan lain dalam gambar, digunakan besi beton ulir dari
jenis BJTD 40 untuk D10, D13, D16, D19 dst keatas dan untuk Ø 8& Ø 10
digunakan besi polos dari BJTP 24. Untuk mendapatkan jaminan atas
kualitas besi yang diminta, maka disamping adanya certificate dari pabrik
(melalui suppliers), juga harus ada/dimintakan certificate dari
laboratorium baik pada saat pemesanan maupun secara periodik
minimum 2 contoh percobaan (stress-strain) dan pelengkungan untuk
setiap 20 ton besi.
e. Penyimpanan
2. Semen harus didatangkan dalam zak yang tidak pecah (utuh), tidak
terdapatkekurangan berat dari apa yang tercantum pada zak, segera
setelah diturunkan disimpan dalam gudang yang kering, terlindung dari
pengaruh cuaca, berventilasi secukupnya dan lantai yang bebas dari
tanah. Semen harus masih dalam keadaan fresh (belum mulai
mengeras). Jika ada bagian yang mulai mengeras, bagian tersebut masih
harus dapat ditekan hancur dengan tangan bebas, dan jumlahnya
4. Aggregates harus ditempatkan dalam bak-bak yang terpisah satu dan lain
gradasinya dan diatas lantai kerja ringan untuk menghindari
tercampurnya dengan tanah.
f. Bekisting
1. Type bekisting.
Bekisting yang digunakan dalam bentuk beton, baja, pasang batu kali
diplester atau kayu. Khusus untuk bagian-bagian yang terlihat harus
digunakan type bekisting yang menghasilkan permukaan yang rata ( fair
finish)
2. Perencanaan
g. Perancahan
1. Perancah harus dibuat sedemikian rupa sehingga memudahkan
pemeriksaan.
2. Perancah harus dibuat diatas pondasi yang kuat dan kokoh terhindar dari
6. Perancah harus dibuat dari baja atau kayu. Pemakaian bambu untuk hal
ini tidak diperbolehkan.
10. Setelah mutu beton memenuhi dan umur beton tercapai dan mendapat
persetujuan dari Konsultan Pengawas, perancah harus dibongkar.
h. Pemasangan Pipa-Pipa
Pemasangan pipa dalam beton tidak boleh sampai merugikan kekuatan
konstruksi, untuk itu lihat pasal 5.7. ayat 1 dari B.I.1971.
i. Kualitas Beton
1. Seluruh struktur beton bertulang biasa menggunakan kuat tekan beton
minimal K300 (kuat tekan karakteristik pada umur 28 hari untuk kubus
15 x 15 x 15 adalah 300 kg/cm2, dengan derajat konvidensi0,95). Evaluasi
penentuan karakteristik ini didalam ketentuan-ketentuan yang terdapat
dalam P.B.I. 1971.
6. Jumlah semen minimum 360 kg per m3 beton, dalam kaitan ini baik
jumlah semen minimum maupun kwalitas beton adalah mengikat.
10. Pengadukan beton dalam mixer tidak boleh kurang dari 75 detik
terhitung setelah seluruh komponen adukan masuk kedalam mixer
j. Pengecoran
3. Untuk pengecoran pelat lantai perlu dipersiapkan tenda atau terpal jika
pada saat pengecoran turun hujan
l. Penggatian Besi
m. Toleransi Besi
n. Perawatan Beton
Beton harus dilindungi dari pengaruh panas matahari, sehingga tidak terjadi
penguapanyang cepat. Untuk itu beton harus dibasahi terus menerus paling
sedikit 10 hari setelah pengecoran.Persiapan perlindungan atas
kemungkinan datangnya hujan, harus diperhatikan.Siapkan tenda-tenda
untuk keperluan tersebut.
o. Penyambungan Besi
Pagar panel beton adalah lembaran berbentuk persegi panjang yang dapat disusun
bersama panel lainnya dan diperkuat dengan bantuan tiang kolom. Panel beton ini
banyak difungsikan sebagai pagar karena susunannya bisa menghasilkan dinding beton
yang kokoh dan tidak kalah dengan beton konvensional. Produk ini akhirnya banyak
digunakan oleh industri untuk membatasi dan melindungi lahannya dari gangguan luar.
Pagar panel beton dibuat dari komposisi campuran beton seperti semen, pasir, abu batu,
dan kerikil. Material ini diproduksi secara massal oleh pabrik beton pracetak dengan
menggunakan cetakan yang terbuat dari plat besi. Pagar panel beton di golongkan
sebagai produk beton pracetak basah karena pembuatannya menggunakan campuran
beton basah.
Daun panel beton biasanya berbentuk segi empat solid. Namun untuk menyesuaikan
kebutuhan masyarakat, terdapat juga daun panel beton tembus pandang. Jenis ini
adalah panel beton berongga sehingga tidak menghalangi pandangan.
Dibandingkan dengan pagar beton konvensional, pagar panel beton memiliki kelebihan
pada banyak hal, di antaranya:
a. Praktis
Seperti produk beton siap pakai lainnya, pagar panel lebih praktis digunakan. Pagar
beton yang biasa mengharuskan Anda mengumpulkan material, membuat
campuran, kerangka, dan membangunnya. Namun lain halnya jika Anda
menggunakan pagar beton precast.
Yang perlu Anda lakukan hanya sekadar menyiapkan komponen pagar, membuat
pondasi, dan menyusunnya. Waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan seluruh
susunan pagar terbilang cukup singkat daripada pagar konvensional.
b. Hemat
Sedikitnya proses persiapan pada pagar panel beton, membuatnya lebih hemat
dalam pengeluaran. Anda bisa lebih berhemat lagi dengan memanfaatkan jasa
pemasangan pagar panel ini seperti yang disediakan oleh ASIACON.
Biaya yang dikeluarkan untuk pembangunan pagar beton ini dihitung berdasarkan
panjang pemasangan pagar panel beton per meter. Biaya ini jauh lebih murah
dibandingkan pembelian komponen secara satuan.
Pagar panel beton diproses secara pracetak di pabrik, jadi bahan material sudah
berupa panel-panel pagar yang nantinya dipasang pada site. Produk pracetak yang
dibutuhkan untuk pembuatan pagar beton adalah daun panel beton, tiang kolom
beton, serta panel caping atau penutup (disesuaikan dengan desain). Untuk
pembuatan pondasi dilakukan dengan metode pekerjaan cast in situ atau cetak di
tempat.
Jadi titik-titik kolom yang dibuat adalah per kelipatan 249 cm. Setiap panjang 249
cm sebaiknya diberikan tanda seperti pemasangan kayu patok (membuat
bowplank).
Setelah titik kolom ditemukan sesuai dengan keliling bangunan yang akan dibuat,
maka pada titik tersebut dibuat galian dengan diameter sesuai yang
dipersyaratkan pabrik. Secara struktural untuk pagar beton precast cukup
menggunakan diameter 30 cm dengan kedalaman 50 cm. Galian dibuat di setiap
titik kolom (bowplank) yang telah dibuat.
3. Pemasangan pondasi
Proses selanjutnya adalah membuat pondasi pada lubang pondasi dengan proses
cast in situ. Pertama ditancapkan dulu logam pengaku dari bahan metal yang
telah tergalvanis sebagai perkuatan. Peletakannya harus ditengah agar tepat
tertancap pada lubang kolom panel precast. Agar peletakannya lurus sebaiknya
menggunakan waterpass. Setelah logam lurus, maka adukan agregat dimasukkan
sampai dengan ketinggian yang diinginkan. Pondasi ditunggu hingga mengeras.
Kemudian dipasang penutup diatas kolom. Saat bagian tengah kolom diberi
adukan agregat maka agregat diisi hingga melebihi kolom sebagai bantalan dan
penyambung penutup dengan kolom. Fungsi caping ini juga dapat sebagai
penyambung kolom dengan panel.
7. Grouting
8. Pelapisan
Tahapan diatas adalah cara pemasangan pagar panel beton dengan cepat, sehingga
diperoleh pagar yang kuat dan tahan terhadap cuaca. Dan dari tahapan tersebut
tergambar kemudahan dan cepatnya pemasangan pagar panel beton.
4.30.2. Menyerahkan dokumen serah terima, dokumen test & commisoning, manual operasi &
pemeliharaan dan gambar final dari Kontraktor (as built drawing).
4.30. BIAYA-BIAYA
Pekerjaan ini mencakup biaya yang diperhitungkan meliputi antara lain:
a. Biaya langsung (Personil)
b. Biaya tidak langsung (Non Personil)
1. Akomodasi.
2. Transportasi.
3. Material & Peralatan
Data yang diperoleh Pelaksana Pekerjaan dari PT. Geo Dipa Energi (Persero) bersifat rahasia dan
merupakan milik PT. Geo Dipa Energi (Persero). Sifat rahasia tersebut tetap melekat meskipun
perjanjian ini telah berakhir. Kebocoran atas rahasia tersebut oleh Pelaksana Pekerjaan akan
dianggap sebagai pelanggaran yang dapat dituntut oleh PT. Geo Dipa Energi (Persero). Pelaksana
Pekerjaan harus mentaati semua peraturan yang berlaku di pemerintah maupun di PT. Geo Dipa
Energi (Persero).
4.32. LAIN-LAIN
Hal – hal yang belum tercantum dan dianggap penting berkenaan dengan pekerjaan ini akan
tetapkan dan disepakati kedua belah pihak dan dituangkan dalam Perjanjian.
BAB V
PENGESAHAN
Perubahan atau penambahan atas hal-hal yang belum tercakup dalam RKS ini akan dicantumkan dalam
Berita Acara Penjelasan (Aanwijzing) yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari RKS ini.
Disiapkan Oleh:
Idham Purnama
PTH. Ketua Panitia Pengadaan
Disahkan Oleh,
Pejabat Berwenang,
Aulijati Wachjudiningsih
Direktur Umum dan SDM
LAMPIRAN RKS
5. Pakta Integritas
[KOP SURAT]
Nomor : /xxx.xxx/xxx/xx/XXX
Kepada:
PT GEO DIPA ENERGI (PERSERO)
Gedung Aldevco Octagon, Lt.2,
Jl. Warung Jati Barat Raya No. 75
Jakarta Selatan 12740
1. Tunduk dan mentaati ketentuan pengadaan yang diatur dalam Keputusan Direksi PT Geo Dipa
Energi (Persero) No. SK.007/PST.00-GDE/II/2013, tentang Pedoman Pengadaan Barang dan Jasa
di Lingkungan PT Geo Dipa Energi (Persero) dan perubahannya serta ketentuan perundangan-
undangan yang berlaku.
3. Penawaran ini mengikat dalam jangka waktu 60 (enam puluh) hari terhitung sejak [tgl_bln_thn
pemasukan penawaran]
[materai]
………………………..
[KOP SURAT]
Nomor : /xxx.xxx/xxx/xx/XXX
Kepada:
PT GEO DIPA ENERGI (PERSERO)
Gedung Aldevco Octagon, Lt.2,
Jl. Warung Jati Barat Raya No. 75
Jakarta Selatan 12740
1. Tunduk dan mentaati ketentuan pengadaan yang diatur dalam Keputusan Direksi PT Geo Dipa
Energi (Persero) No. SK.007/PST.00-GDE/II/2013, tentang Pedoman Pengadaan Barang dan Jasa
di Lingkungan PT Geo Dipa Energi (Persero) dan perubahannya serta ketentuan perundangan-
undangan yang berlaku.
3. Nilai Penawaran adalah sebesar [Rp - Terbilang] atau sebesar [Rp - Terbilang] termasuk dengan
PPN 10%. Rincian Penawaran Harga terlampir.
4. Penawaran ini mengikat dalam jangka waktu 60 (enam puluh) hari terhitung sejak [tgl_bln_thn
pemasukan penawaran]
[materai]
………………………..
*) Rincian Harga Penawaran mengacu pada Tabel Bill of Quantity (didalam CD)
[ KOP SURAT ]
SURAT PERNYATAAN
Nama :
Alamat :
Dengan ini menyatakan bahwa Perusahaan kami tidak sedang dalam pengawasan pengadilan, tidak
pailit, perijinan tidak sedang dihentikan/dicabut dan tidak sedang menjalani hukuman penjara.
Surat Pernyataan ini dibuat sebagai salah satu persyaratan dalam Dokumen Pengadaan Administrasi
dan Teknis Pengadaan................[ judul pengadaan ]............................ di PT Geo Dipa Energi (Persero).
jakarta, [tanggal]
[materai]
Ttd
[ KOP SURAT]
SURAT PERNYATAAN
Nama :
Alamat :
Dengan ini menyatakan bahwa seluruh data yang diberikan adalah benar dan sesuai dengan asllinya.
Surat Pernyataan ini dibuat sebagai salah satu persyaratan dalam Dokumen Pengadaan Administrasi
dan Teknis Pengadaan................[ judul pengadaan ]............................ di PT Geo Dipa Energi (Persero).
Jakarta , [tanggal]
[materai]
Ttd
5. Pakta Integritas
PAKTA INTEGRITAS
Kami, ……………….., sebagai Peserta Pengadaan Barang dan Jasa pada pengadaan ………………….,
dengan ini menyatakan bahwa:
1. Selama proses pengadaan ini akan melaksanakan secara bersih, transparan, dan professional;
2. Pelaksanaan tahapan proses pengadaan barang dan jasa akan dilaksanakan dengan tunduk dan
patuh terhadap Dokumen Pengadaan Barang dan Jasa, Pedoman Pengadaan Barang dan Jasa yang
berlaku dilingkungan PT Geo Dipa Energi (Persero) (Surat Keputusan Direksi No. SK.007/PST.00-
GDE/II/2013 beserta perubahannya), serta peraturan terkait lainnya yang berlaku;
3. Selama proses pengadaan ini tidak ada benturan kepentingan dan tidak akan melakukan praktek
Kolusi, Korupsi, dan Nepotisme (KKN).
Pernyataan ini kami sampaikan dengan sebenar-benarnya dan dengan demikian kami
bertanggung jawab sepenuhnya atas kebenaran dari hal-hal yang kami nyatakan disini, demikian
pula bersedia bertanggung jawab, baik secara perdata maupun pidana, apabila pernyataan ini
tidak sesuai dengan keadaan sebenarnya.
Demikian pernyataan ini kami buat di atas materei dan berkekuatan hukum untuk digunakan
sebagaimana mestinya.
…………….., ………………………..
Peserta Pengadaan Barang dan Jasa
…………………
[materai]
…………………..
(………………..)