Anda di halaman 1dari 4

Tips SIMAK UI 2

Berawal dari keinginan melanjutkan kuliah S2 yang udah diimpikan sejak 2013 lalu,
tepatnya sebulan setelah lulus sidang skripsi. Tapi singkat cerita, aku keasikan kerja,
main, pacaran, dan jadilah lupa sama cita-cita itu. Kemudian di bulan Agustus 2017 lalu,
setelah terjadi konflik batin di dalam diri/pikiran saya, finally aku bertekad untuk
melanjutkan kuliah S2.

Awalnya aku hopeless bisa masuk universitas negeri. Selain keterbatasan waktu yang
aku punya karena aku seorang karyawan di perusahaan, aku juga kurang pede untuk ikut
seleksi karena aku belum pernah ikut semacam SNMPTN waktu mau kuliah S1. Iya, cuma
ikut USM STAN dua kali dan hasilnya gagal terus. wkkkk.

Well, aku akan jelasin gimana pengalamanku hingga diterima di Program Pascasarjana
Universitas Indonesia.

1. Menentukan Universitas
Awalnya aku berencana untuk masuk universitas swasta. Tapi karena "ide" kuliah lagi itu
muncul di akhir Agustus, yang mana di bulan itu semua kampus udah tutup penerimaan
mahasiswa untuk semester ganjil, maka terjadilah dialog di otakku seperti ini,
"daftar kampus swasta juga percuma, orang udah tutup semua"
"hmmm, gimana kalo cari daftar kampus swasta buat semester genap"
"kalo buat semester genap, mending sekalian cari kampus negeri aja"
"coba kampus negeri gak yah, kali aja ada yang buka buat semester genap. kalo gagal pun,
bisa coba lagi tahun depan buat semester ganjil, pokoknya swasta pilihan terakhir"

Aku juga diskusi sama beberapa temen yang udah duluan S2. Setelah perbincangan yang
panjang, kuputuskan untuk menelaah dan daftar kuliah di UI, UGM Jakarta, IPB dan UNJ.

2. Menentukan Jurusan
Proses ini cukup sulit buatku. Kenapa? Karena jurusan kuliah S1 dan pekerjaanku saat ini
beda banget. How about passion? I have no idea about it :/.
S1 aku jurusan Public Health, sementara saat ini aku bekerja di bidang Human Resource.
Dan masalahnya, aku suka keduanya. Aku suka banget sama materi-materi Public Health.
Epidemiologi, statistik, manajemen data dan analisis kesehatan, dll. Preventif, mencegah
sebanyak-banyaknya orang untuk gak sakit itu baik, meskipun aku sadar, disana bukan
jiwaku sepenuhnya. Tentang pekerjaanku saat ini, bisa dibilang ini adalah dunia yang
berkontribusi cukup besar untuk mendewasakanku. Because I manage human, not
things. And it's really hard. :')

Kemudian aku mulai bertanya lagi kepada diriku sendiri. What do you need? What do you
want to do? What do you want to be? Dan pada akhirnya aku bisa menjawab pertanyaan-
pertanyaan itu sendiri. Aku butuh ilmu, aku butuh diupgrade. Aku mau lebih berguna dan
berkontribusi untuk orang-orang di sekitarku (if you know what I'm doing now). Aku
mau jadi orang yang ketika aku bekerja dengan orang lain, aku punya pola pikir dan
knowledge sesuai dengan yang kubutuhkan dan kerjakan. Aku mau jadi orang yang ketika
nanti andai aku udah berkeluarga, aku bisa mendidik anakku full time, tapi tetap berguna
untuk orang lain, bahkan mungkin bisa mendidik anak orang lain juga. Who knows, but
keep dreaming and trying.

Dan semua jawaban itu mengarah pada yang paling dekat, yang sedang aku lakukan saat
ini. Jadi kuputuskan untuk memilih jurusan management human resource. Oh ya, untuk
management itu ada dua jurusan/program studi, magister management dan ilmu
management. Sebelum milih, kita harus tau dulu apa perbedaan keduanya. Paling
gampang itu bedain dari kurikulum kuliahnya.

3. Pendaftaran Universitas
Setelah menentukan kampus dan jurusannya, segeralah aku browsing tentang
pendaftaran di masing-masing kampus. Sadly, IPB udah tutup pendaftaran satu hari
sebelum aku telepon bagian akademiknya. Yes, nyesek. UNJ bahkan gak ada info
pendaftaran semester genap. Tersisalah UI dan UGM Jakarta.

#UGM Jakarta
Pendaftaran S2 UGM Jakarta agak ngebingungin. Kalo dilihat dari website, informasinya
detail banget mulai dari jurusan, kurikulum, biaya kuliah, materi ujian seleksi, dll. Tapi
sekilas dilihat dari jadwal dan materi ujiannya, kelihatan sangat ketat. Berikut info yang
aku dapet untuk seleksi S2 UGM Jakarta :
- Ujian tertulis 2 hari (Matematika dan Pengantar Ekonomi)
- Interview (jika lolos ujian tertulis)
- Test Toefl dan TPA (jika lolos interview dan jika belum ada sertifikat toefl dan TPA)

Selain itu, pendaftar wajib bikin essay/rencana studi, dan rencana judul tesis serta
gambarannya. Pendaftar juga wajib melampirkan surat rekomendasi dari dosen S1 atau
atasan tempat bekerja.

Nah, yang aku maksud ngebingungin adalah ketika aku mau daftar online, ternyata cuma
bisa sampe pembuatan akun untuk log in. Setelah kutelepon bagian akademik, malah
disuruh bawa berkas langsung ke kampus UGM Jakarta. Hmmm.

2017 lalu, kebetulan penutupan pendaftaran di UGM lebih lama dibandingkan UI. Dan
ketika aku mau daftar di UGM, ternyata jadwal seleksinya bentrok sama jadwal
interviewku di UI. Jadi, gagal lah aku mendaftar di UGM. (:

For your information, materi seleksi yang aku jelasin itu adalah info yang ada di website
tahun 2017 untuk pendaftaran semester genap. Setelah aku liat updatenya, untuk tahun
2018 ada beberapa hal yang berubah, dan keliatannya lebih simple untuk seleksinya. :))

#UI
Daftar SIMAK UI itu gampang banget.
- Masuk ke webnya di penerimaan.ui.ac.id
- bikin akun
- isi pendaftaran (identitas dan pilihan jurusan)
- upload dokumen (ijazah, transkrip nilai, dll)
- bayar pendaftaran (Rp 750.000,- saat itu)
Saat itu pendaftaran dibuka mulai tanggal 2 Oktober s.d. 3 November 2017. Disana juga
kita bisa liat pilihan jurusan, kurikulum, biaya kuliah dan ketentuan lainnya. Menurutku,
pendaftaran untuk SIMAK UI gak ribet, dan menu-menu di webnya cukup simple dan
lengkap untuk update informasi seputar pendaftaran kuliah.

4. Proses SIMAK S2 UI
SIMAK S2 UI yang aku ikuti saat itu dilakukan pada Hari Minggu, 12 November 2017 di
Kampus UI Depok. Ya, lokasinya cukup jauh saat itu karena aku tinggal di Bekasi. Sehari
sebelum ujian, peserta disarankan untuk survey lokasi untuk melihat gedung dan
ruangan ujian so di hari ujian kita gak akan telat karena nyari-nyari ruangan. Aku pun
survey di hari Sabtu, sehari sebelumnya.

Ujian dijadwalkan jam 07.00 - 12.00 WIB, jadi kita harus sampe lokasi minimal 30 menit
sebelumnya. Materi ujian cuma dua yaitu :
- Tes Potensi Akademik (TPA) terdiri dari analogi verbal, numerik dan logika 120 menit
- Bahasa Inggris 90 menit

Dua bulan sebelum ujian, aku niat persiapan belajar dengan mengerjakan soal-soal TPA.
Aku beli satu buku TPA (lumayan tebal) dan satu buku soal-soal toefl. Tapi percayalah,
kadang realisasi belajar itu gak seindah dan semudah niat. Karena sejak sekolah dulu
saku ini tipe orang deadliner (susah banget ngubahnya), so selama dua bulan itu,
aku cuma empat kali belajar soal TPA, yang terakhir aku belajar di tanggal ujian jam 00.00
- 04.30 pagi. Hehe. Kebayang dong muka zombie belum tidur, jam 7 nya harus ujian
seleksi. Sementara untuk bahasa inggris, aku sama sekali gak (sempet) belajar. Buku toefl
itu pun masih bersih sampe sekarang. :))

Untuk soal-soal TPA, jujur aku gak percaya diri di bagian soal-soal numerik. Malah
banyak soal yang gak aku isi karena udah lama banget gak ngerjain soal semacam itu, dan
gak sempet ngulang belajar numerik sebelum ujian. Kalo salah ngurangin nilai, lagipula
enggak keburu juga sih hehe. Sementara di ujian bahasa inggris, aku pede di bagian
grammar, dan paling males di bagian reading comprehension 😒

Sarannya sih untuk seleksi SIMAK UI ini, peserta jangan lupa bawa makanan dan
minuman dari rumah/luar. Dan gak perlu bawa papan jalan, karena gak kepake dan harus
dikumpulin. Jangan lupa bawa alat tulis seperti pulpen, pensil dan penghapus. Dan sering-
sering latihan ngerjain soal pake waktu, karena pas ujian kita gak akan tau waktu dan
dilarang pake jam tangan. Oh ya, harus pede, jangan minder duluan pas ngeliat banyaknya
peserta ujian. Kalo perlu gak usah liat mereka, anggep aja ini ujian spesial buat kita doang
hehe.

5. Interview
Tanggal 20 November 2017 (seminggu setelah SIMAK), aku dapet email dari Fakultas
Ekonomi dan Bisnis UI bahwa aku dinyatakan lulus tes tertulis dan diundang untuk
seleksi interview tanggal 29 November 2017. Saat itu aku seneng karena dinyatakan
lulus, apalagi daftar nama yang lulus di jurusanku cuma ada 6 orang. Tapi aku juga
bingung, kok ada seleksi interview ya? Sedangkan di web gak tercantum seleksi interview
sebagai bagian dari SIMAK S2 UI, dan dari informasi beberapa temen yang pernah kuliah
disana, mereka gak ada seleksi interview. Jadi saat itu yang aku pikirin, mungkin
aku udah fix diterima, dan interview ini cuma formalitas aja. Atau memang interview ini
bagian dari seleksi? Artinya mungkin aku masih ada peluang untuk ditolak.

Tanggal 29 November 2017 aku ke UI untuk interview di prodi ilmu manajemen. Yang
harus disiapkan untuk seleksi interview ini adalah CV, foto kopi ijazah dan transkrip nilai.
Sedikit tips, kita harus bisa membedakan CV untuk lamaran kerja, dan CV untuk test
kuliah. Saat itu aku lagi amat sangat tidak sehat. Aku demam tinggi, lemes, pilek dan suara
bindeng. Ditambah ke UI naik kereta. hmmm.

Sekitar jam 10.30 aku dapet giliran dan dipanggil untuk interview. Interviewernya ibu-
ibu, sepertinya dosen di fakultas. Proses interview kurang lebih selama 15 - 20 menit dan
pake bahasa inggris full. Entah karena CV-ku yang berbahasa inggris atau emang semua
kandidat diinterview pake bahasa inggris. Pertanyaan-pertanyaan pada saat interview
hampir sama dengan beberapa referensi interview kuliah yang aku baca di internet, yaitu
:
- background pendidikan sebelumnya
- pengalaman penelitian dan skripsi
- pekerjaan saat ini (posisi/jabatan, tugas/tanggung jawab)
- pengalaman penelitian di luar pendidikan
- alasan memilih jurusan kuliah S2
- manfaat dan korelasi pilihan jurusan kuliah S2 dengan S1 dan pekerjaan
- kontribusi dan apa yang akan dilakukan setelah lulus S2
- financial (sumber biaya kuliah)

Tips untuk interview ini intinya sih kita harus pede, harus tau dengan apa yang pernah
kita lakukan sebelumnya (S1) dan saat ini (pekerjaan), dan terpenting yakin dengan apa
yang akan kita jalani di masa mendatang. :)

6. Pengumuman Hasil Ujian SIMAK S2 UI


Pengumuman hasil ujian SIMAK S2 UI tanggal 11 Desember 2017 via web. Alhamdulillah,
aku dinyatakan lulus, meskipun sempet gak pede dan optimis gagal. :))

Nah, trus kapan kuliahnya? Seharusnya untuk gelombang SIMAK S2 UI yang aku ikuti,
mulai kuliah di semester genap yaitu bulan Februari 2018. Tapi karena kuota peserta
lulus untuk jurusanku kurang, akhirnya aku harus nunda sampai bulan Agustus 2018
(semester ganjil). Hikmahnya, aku bisa nyari beasiswa dulu hehe. :))

Semoga bermanfaat :)

Anda mungkin juga menyukai