Puji Syukur kita panjatkan Allah Swt. karena atas limpahan rahmat dan karunianyalah
sehingga saya dapat menyelsaikan makalah yang berjudul “Nilai Kemanusiaan” dengan baik
tanpa ada halangan yang berarti. Makalah di susun bertujuan untuk memberikan pengetahuan
Semoga makalah yang saya susun ini bisa bermanfaat bagi kita semua. Diluar itu, saya
sebagai manusia biasa menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan
makalah ini. Oleh sebab itu dengan segala kerendahan hati, saya selaku penyusun menerima
Penulis
1
DAFTAR PUSTAKA
BAB I...............................................................................................................................................3
PENDAHULUAN...........................................................................................................................3
1.1. Latar Belakang......................................................................................................................3
1.2. Rumusan Masalah................................................................................................................4
BAB II.............................................................................................................................................5
PEMBAHASAN..............................................................................................................................5
2.1. Nilai Kemanusiaan................................................................................................................5
2.2. Implementasi Sila Kedua (Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab)......................................6
2.3. Contoh Penerapan Nilai Kemanusiaan Yang Harus Diterapkan...........................................8
2.4. Study kasus.........................................................................................................................13
BAB III..........................................................................................................................................19
PENUTUP.....................................................................................................................................19
3.1. Kesimpulan.........................................................................................................................19
2
BAB I
PENDAHULUAN
Pancasila sebagai dasar filsafat serta ideologi bangsa dan Negara Indonesia, bukan
terbentuk secara mendadak serta bukan hanya diciptakan oleh seseorang sebagaimana yang
terjadi pada ideologi-ideologi lain di dunia, namun terbentuknya Pancasila melalui proses
Secara kausalitas Pancasila sebulum disyahkan menjadi dasar filsafat Negara nilai-nilainya
telah ada dan berasal dari bangsa Indonesia sendiri yang berupa nilai-nilai adat-istiadat,
kebudayaan, dan nilai-nilai religius. Kemudian para pendiri Negara Indonesia mengangkat
nilai-nilai tersebut dirumuskan secara musyawarah mufakat berdasarkan moral yang luhur,
antara lain dalam sidang-sidang BPUPKI pertama, sidang Panitia Sembilan yang kemudian
menghasilkan Piagam Jakarta yang memuat Pancasila yang pertama kali, kemudian dibahas
lagi dalam sidang resmi PPKI Pancasila sebagai calon dasar filsafat nagara dibahas serta
disempurnakan kembali dan akhirnya pada tanggal 18 Agustus 1945 disyahkan oleh PPKI
Nilai kemanusiaan yang adil dan beradab mengandung arti bahwa kesadaran sikap dan
perilaku sesuai dengan nilai-nilai moral dalam hidup bersama atas dasar tuntutan hati
sesuai harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan yang sama derajatnya, hak, dan
kewajiban asasinya.
3
1.2. Rumusan Masalah
4
BAB II
PEMBAHASAN
Nilai adalah patokan normatif yang mempengaruhi manusia dalam menentukan pilihannya
di antara cara-cara tindakan alternatif (Kuperman, via Mulyana, 2004). Seperti sosiolog
pada umumnya, Kuperman memandang norma sebagai salah satu bagian terpenting dari
kehidupan sosial sebab dengan penegakan norma seseorang dapat merasa tenang dan
Nilai merupakan keyakinan yang membuat seseorang bertindak atas dasar pilihannya
(Allport, via Mulyana, 2004). Menurut Gordon Allport, nilai terjadi pada wilayah psikologi
yang disebut keyakinan. Keyakinan ditempatkan sebagai wilayah psikologi yang lebih
tinggi dari wilayah lainnya seperti hasrat, motif, sikap, keinginan, dan kebutuhan.
Kluckhohn (Brameled, via Mulyana, 2004), mendefinisikan nilai sebagai konsepsi (tersirat
atau tersurat yang sifatnya membedakan ciri-ciri individu atau kelompok) dari apa yang
diinginkan yang mempengaruhi pilihan terhadap cara, tujuan antara dan tujuan akhir
tindakan.
Nilai kemanusiaan yang adil dan beradab mengandung arti bahwa kesadaran sikap dan
perilaku sesuai dengan nilai-nilai moral dalam hidup bersama atas dasar tuntutan hati nurani
harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan yang sama derajatnya, hak, dan kewajiban
asasinya.
5
Dengan kata lain, ada sikap untuk menjunjung tinggi martabat dan hak-hak asasinya atau
bertindak adil dan beradap terhadapnya. Sila ini menjamin diakui dan diperlakukan manusia
sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai mahluk Tuhan Yang Maha Esa, yang sama
suku, keturunan, agama, dan keparcayaan, jenis kelamin, kedudukan sosial, warna kulit dan
sebagainya. Karena itu dikembangkanlah sikap saling ,mencintai sesama manusia, sikap
tenggang rasa serta sikap tidak terhadap orang lain. Kemanusiaan yang adil dan beradab
berani membela kebenaran dan keadilan. Manusia adalah sederajat, maka bangsa Indonesia
merasakan dirinya sebagai bagian dari seluruh umat manusia, karena itu dikembangkan
Akan tetapi, penyimpangan dan pelanggaran tetap terjadi. Terutama terhadap nilai
kemanusiaan yang dianut pada sila kedua pancasila. Salah satu contoh kasus yang menjadi
polemik di negara Indonesia adalah terjadinya kekerasan pada anak. Ini adalah alarm bahwa
nilai pancasila belum di amalkan dengan matang. Sehingga hal ini terjadi berulang dan
Sila kedua ini mengandung makna warga Negara Indonesia mengakui adanya
manusia yang bermartabat (bermartabat adalah manusia memiliki kedudukan, dan derajat
yang lebih tinggi dan harus dipertahankan dengan kehidupan yang layak), memperlakukan
sesama secara adil (adil dalam pengertian tidak berat sebelah, jujur, tidak berpihak dan
memperlakukan orang secara sama) dan beradab (beradab dalam arti mengetahui tata krama,
6
sopan santun dalam kehidupan dan pergaulan) dimana manusia memiliki daya cipta, rasa
niat, dan keinginan sehingga jelas adanya perbedaan antara manusia dan hewan. Jadi sila
kedua ini menghendaki warga Negara untuk menghormati kedudukan setiap manusia
yang layak dan bertindak jujur serta menggunakan norma sopan santun dalam pergaulan
1. Mengakui persamaan derajat, persamaan hak, dan persamaan kewajiban antara sesama
manusia. Butir ini menghendaki bahwa setiap manusia mempunyai martabat, sehingga
tidak boleh melecehkan manusia yang lain, atau meghalangi manusia lain untuk hidup
secara layak, serta menghormati kepunyaan atau milik (harta, sifat, dan karakter) orang
lain serta menjalankan kewajiban atau sesuatu yang harus dilakukan sesama manusia
yaitu menghormati hak manusia lain seperti hidup, rasa aman, dan hidup layak.
2. Saling mencintai sesama manusia. Kata cinta menghendaki adanya suatu keinginan yang
sangat besar untuk memperoleh sesuatu dan rasa untuk memiliki dan kalau perlu
berkorban untuk mempertahankannya. Oleh sebab itu, baik agama, suku, pendidikan,
ekonomi, politik, sebaran geografi seperti kota dan desa, dan lain-lain, sebagai manusia
Indonesia, kita harus tetap memiliki keinginan untuk mencintai sesama manusia (yaitu
rasa memiliki dan kemauan berkorban untuk sesama manusia sehingga tercipta hidup
3. Mengembangkan sikab tenggang rasa. Tenggang rasa menghendaki adanya usaha dan
kemauan dari setiap manusia Indonesia untuk menghargai dan menghormati perasaan
orang lain. Oleh sebab itu, butir ini menghendaki, setiap manusia Indonesia untuk saling
menghormati perasaan satu sama lain dengan menjaga keseimbangan hak dan kewajiban.
7
Sebagai contoh selalu memberikan kritik yang membangun dengan cara yang santun dan
sebelah dan tidak berimbang. Oleh sebab itu, butir ini menghendaki, perilaku setiap
manusia terhadap orang tidak boleh sewenang-wenang harus menjunjung hak dan
dibandingkan yang lain baik dalam kekuasaan, ekonomi atau kekayaan dan status sosial
menghormati orang lain. Dan salah satu cara agar kita dihormati
itu.
sehari – hari. akan tetapi hal itu tidak berarti kita bisa semena –
mena kepada orang yang sebaya atau lebih muda. Hal itu karena
9
Siapapun itu, manusia sebagai makhluk Tuhan mempunyai hak
karena itu, kit harus mampu mengerti batas batas untuk peduli.
kurang terpuji
akan menyebabkan kerugian bagi orang lain. Dan tentu saja, hal
10
itu bertentangan dengan sikap yang menunjukkan contoh nilai
kemanusiaan.
kemanusiaan.
satu sikap yang tidak sesuai dengan nilai kemanusiaan. Hal ini
11
Kesopanan bukanlah hal yang ahrus kita lakukan kepada orang
harus kita mulai dari lingkup yang paling kecil, yaitu keluarga.
berada.
Saat ada kerabat dari teman atau saudara yang meninggal, kita
bela sungkawa. Hal ini bukan semata –mata untuk mencari uang.
satu hal yang bisa kita lakukan untuk membantu orang yang
12
Semua orang diciptakan dengan derajat yang sama. Walaupun
yang sama. Oleh karena itu, kita tidak boleh merasa lebih tinggi
dari orang lain karena pada dasarnya kita mempunyai hak dan
lemah posisinya dari pada kita. Justru kita harus bisa membantu
Hak asasi manusia adalah hak yang dimiliki manusia sejak lahir.
14
sebagai contoh nilai kemanusiaan dalam kehidupan berbangsa
orang memiliki hak yang sama sebagai manusia. Hal itu sesuai
15
Gotong royong sudah menjadi jati diri bangsa sejak jaman
Kekerasan terhadap anak adalah tindak kekerasan secara fisik, seksual, penganiyaan
emosional, atau pengabaian terhadap anak. Sebagian besar terjadi kekerasan terhadap anak
di rumah anak itu sendiri dengan jumlah yang lebih kecil terjadi di sekolah, di lingkungan
Tahun 2002, Kekerasan terhadap anak dalam arti kekerasan dan penelantaran anak adalah
seksual, penelantaran, eksploitasi komersial atau eksploitasi lain yang mengakibatkan cidera
atau kerugian nyata ataupun potensial terhadap kesehatan anak, kelangsungan hidup anak,
Kasus kekerasan pada anak ini memang miris untuk terdengar oleh telinga kita sebagai
warga Indonesia. Tentu hal ini telah melenceng dari sila kedua Pancasila, yaitu
“Kemanusiaan yang adil dan beradab”. Karena dalam sila kedua terkandung nilai-nilai
humanistis yang harus kita terapkan pada segala aspek kehidupan, antara lain:
16
Pengakuan terhadap adanya martabat manusia dengan segala hak asasinya yang harus
Pengertian manusia beradab yang memiliki daya cipta, rasa, karsa dan iman, sehingga
1. Kekerasan Fisik
membakar, membuat memar, menarik telinga atau rambut, menusuk, membuat tersedak atau
menguncang seorang anak. Bentuk kekerasan seperti ini mudah diketahui karena akibatnya
bisa terlihat pada tubuh korban. Dampak dari kekerasan seperti ini selain menimbulkan luka
Termasuk nama panggilan, ejekan, degradasi, perusakan harta benda, penyiksaan atau
perusakan terhadap hewan peliharaan, kritik yang berlebihan, tuntutan yang tidak pantas atau
kekerasan seperti ini sering diabaikan dan dianggap biasa atau bahkan dianggap sebagai
candaan. Dampak dari kekerasaan seperti ini yaitu anak jadi belajar untuk mengucapkan kata-
kata kasar, tidak menghormati orang lain dan juga bisa menyebabkan anak menjadi rendah
diri.
17
3. Kekerasan secara Mental
Kekerasaan seperti ini meliputi pengabaian orang tua terhadap anak yang membutuhkan
perhatian, teror, celaan, maupun sering membanding-bandingkan hal-hal dalam diri anak
tersebut dengan yang lain, bisa menyebabkan mentalnya menjadi lemah. Dampak kekerasan
seperti ini yaitu anak merasa cemas, menjadi pendiam, belajar rendah diri, hanya bisa iri tanpa
melakukan aktivitas seksual (terlepas dari hasilnya), paparan senonoh dari alat kelamin
kepada anak, menampilkan pornografi kepada anak, kontak seksual yang sebenarnya
terhadap anak, kontak fisik dengan alat kelamin anak, melihat alat kelamin anak tanpa kontak
Banyak anak belajar perilaku kekerasan dari orang tuanya dan ketika tumbuh menjadi
2. Stres Sosial
Stres yang ditimbulkan oleh berbagai kondisi sosial meningkatkan risiko kekerasan
18
CONTOH KASUS KEKERASAN TERHADAP ANAK
Pasangan suami Utomo Permono (45) dan istri Nur Indriasari (42) yang menelantarkan kelima
anak mereka resmi menyandang status tersangka. Penetapan status itu diputuskan setelah
penyidik menerima hasil analisis psikologi Utomo dan Nuri yang menunjukkan keduanya
Kelima anak yang ditelantarkan itu berinisial D (8) serta 4 saudarinya, C dan L (10), D (8), Al
(5), dan DA (3). Nasib D sangatlah malang. Dia mondar mandir mengendarai sepeda selama
sebulan di Perumahan Citra Gran Cibubur. Pada siang hari D mondar-mandir di perumahan
tersebut, ke rumah tetangga dan ke tempat-tempat lainnya selain rumah. Kemudian malam
harinya, D tidur di pos jaga. Selain tidak diperbolehkan masuk rumah, Dani juga sudah tidak
Memang bukan anak jalanan. Tapi hidupnya sama terlantarnya dengan mereka yang di jalanan.
Entah apa yang terjadi padanya, hingga bocah tersebut mulai berani mencuri. Dari sandal,
Krishna Murti mengatakan, selain hasil kejiwaan pelaku, polisi juga mengantongi 2 alat bukti,
yaitu hasil visum fisik anak dan keterangan saksi ahli tentang kondisi psikis anak. Dari hasil
visum et repecentrum, kondisi fisik kelima anak yang ditelantarkan mengalami gizi buruk. Selain
itu ada bekas luka di kaki anak D (8) yang menunjukkan masa penyembuhan lukanya lama
19
akibat pukulan benda tumpul. 2 Hal tersebut dianggap sebagai kekerasan dalam rumah tangga
Dengan ditetapkannya Tomo dan Nuri sebagai tersangka, maka keduanya dijerat pasal berlapis
yaitu Pasal 76B juncto 77B dan Pasal 80 juncto 76C Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014
tentang Perlindungan Anak dan atau Pasal 44 atau Pasal 5 Undang-Undang Nomor 23 Tahun
2004 tentang KDRT. “Pasal-pasal tersebut karena kedua pelaku terbukti melakukan penelantaran
dan kekerasan terhadap anak mereka dalam kurun waktu 2014-2015,” jelas Krishna.
Saat menggeledah rumah milik pasangan suami istri UP alias T dan NS, kondisi rumah 2 lantai
itu sangat memprihatinkan, berantakan dan banyak sampah. Polisi mendapati 4 anak perempuan
dalam kondisi fisik yang buruk. Mereka seperti kekurangan gizi dan tertekan. Saat polisi dan
KPAI hendak mengamankan anak-anak malang tersebut, sang ayah mencoba menghalau dan
bersikeras ia berhak melakukan perbuatan itu karena ia ayah kandung kelima anak.
Keduanya pun digelandang ke Polda Metro Jaya untuk diperiksa sebagai saksi. Saat
pengembangan kasus, polisi menemukan paket sabu di dalam kamar tidur kedua pelaku.
Keduanya lalu ditetapkan sebagai tersangka atas kasus kepemilikan narkoba dan diserahkan ke
melanggar keberadabannya sesama manusia. Kiat yang bisa dilakukan untuk itu adalah:
20
Berikan pemahaman dan ajarkan anak untuk menolak segala perbuatan yang tidak senonoh
dengan segera meninggalkan di mana sentuhan terjadi. Ingatkan anak untuk tidak gampang
mempercayai orang asing dan buat anak untuk selalu menceritakan jika terjadi sesuatu pada
dirinya.
bela diri dapat digunakan untuk membela diri sendiri dari ancaman-ancaman yang ada. Namun
tetap harus diberikan pengarahan bahwa ilmu bela diri dipelajari bukan untuk melakukan
kekerasan.
Sekolah harus memiliki fungsi kontrol sosial, yakni sekolah memiliki assessment (penilaian)
terhadap perilaku anak. Sekolah juga harus menggagas aktivitas-aktivitas internal sekolah yang
bersifat positif
Salah satu solusi untuk mencegah krisis moral yang melanda di kalangan generasi penerus
Hal ini bertujuan agar segera diambil tindakan lebih lanjut terhadap tersangka dan mengurangi
21
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Nilai kemanusiaan yang adil dan beradab mengandung arti bahwa kesadaran sikap dan
perilaku sesuai dengan nilai-nilai moral dalam hidup bersama atas dasar tuntutan hati nurani
dengan memperlakukan sesuatu hal sebagaimana mestinya. Dalam Sila kedua yang berbunyi
kemanusiaan yang adil dan berdab mengandung makna warga Negara Indonesia mengakui
adanya manusia yang bermartabat, sila kedua juga menghendaki warga Negara untuk
setiap manusia mempunyai kehidupan yang layak dan bertindak jujur serta menggunakan
norma sopan santun dalam pergaulan sesama manusia. Terdapat beberapa contoh nilai
kemanusiaan beberapa diantaranya adalah Dengan senang hati membantu teman yang
kesulitan, saling menghargai anatar sesame manusia, sadar akan hak dan kewajiban sebagai
manusia dll.
22
DAFTAR PUSTAKA
https://rizkynadiahputri.wordpress.com/tag/nilai-kemanusiaan/
https://guruppkn.com/contoh-nilai-kemanusiaan
http://putriirawan06.blogspot.com/2016/11/v-behaviorurldefaultvmlo.html
https://www.tempo.co/abc/3985/kasus-bullying-audrey-pelaku-juga-korban
https://mediaindonesia.com/read/detail/228817-kwi-nilai-kemanusiaan-adalah-yang-
utama
http://eprints.uny.ac.id/9913/2/BAB%202%20-%2005210144030.pdf
23