Anda di halaman 1dari 23

KATA PENGANTAR

Puji Syukur kita panjatkan Allah Swt. karena atas limpahan rahmat dan karunianyalah

sehingga saya dapat menyelsaikan makalah yang berjudul “Nilai Kemanusiaan” dengan baik

tanpa ada halangan yang berarti. Makalah di susun bertujuan untuk memberikan pengetahuan

kepada kita tentang Nilai Kemanusiaan.

Semoga makalah yang saya susun ini bisa bermanfaat bagi kita semua. Diluar itu, saya

sebagai manusia biasa menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan

makalah ini. Oleh sebab itu dengan segala kerendahan hati, saya selaku penyusun menerima

segala kritik dan saran yang membangun dari pembaca.

Mataram, 2 september 2019

Penulis

1
DAFTAR PUSTAKA

BAB I...............................................................................................................................................3
PENDAHULUAN...........................................................................................................................3
1.1. Latar Belakang......................................................................................................................3
1.2. Rumusan Masalah................................................................................................................4
BAB II.............................................................................................................................................5
PEMBAHASAN..............................................................................................................................5
2.1. Nilai Kemanusiaan................................................................................................................5
2.2. Implementasi Sila Kedua (Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab)......................................6
2.3. Contoh Penerapan Nilai Kemanusiaan Yang Harus Diterapkan...........................................8
2.4. Study kasus.........................................................................................................................13
BAB III..........................................................................................................................................19
PENUTUP.....................................................................................................................................19
3.1. Kesimpulan.........................................................................................................................19

2
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pancasila sebagai dasar filsafat serta ideologi bangsa dan Negara Indonesia, bukan

terbentuk secara mendadak serta bukan hanya diciptakan oleh seseorang sebagaimana yang

terjadi pada ideologi-ideologi lain di dunia, namun terbentuknya Pancasila melalui proses

yang cukup panjang dalam sejarah bangsa Indonesia.

Secara kausalitas Pancasila sebulum disyahkan menjadi dasar filsafat Negara nilai-nilainya

telah ada dan berasal dari bangsa Indonesia sendiri yang berupa nilai-nilai adat-istiadat,

kebudayaan, dan nilai-nilai religius. Kemudian para pendiri Negara Indonesia mengangkat

nilai-nilai tersebut dirumuskan secara musyawarah mufakat berdasarkan moral yang luhur,

antara lain dalam sidang-sidang BPUPKI pertama, sidang Panitia Sembilan yang kemudian

menghasilkan Piagam Jakarta yang memuat Pancasila yang pertama kali, kemudian dibahas

lagi dalam sidang resmi PPKI Pancasila sebagai calon dasar filsafat nagara dibahas serta

disempurnakan kembali dan akhirnya pada tanggal 18 Agustus 1945 disyahkan oleh PPKI

sebagai dasar filsafat Negara Republik Indonesia.

Nilai kemanusiaan yang adil dan beradab mengandung arti bahwa kesadaran sikap dan

perilaku sesuai dengan nilai-nilai moral dalam hidup bersama atas dasar tuntutan hati

nurani dengan memperlakukan sesuatu hal sebagaimana mestinya. Manusia diberlakukan

sesuai harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan yang sama derajatnya, hak, dan

kewajiban asasinya.
3
1.2. Rumusan Masalah

1. Apakah yang dimaksud dengan kemanusiaan yang adil dan beradab?


2. Apa saja implementasi dari nilai kemanusiaan?
3. Apa saja contoh nilai kemanusiaan?
4. Kenapa bias terjadi pelanggaran terhadap nilai kemanusiaan?

4
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Nilai Kemanusiaan

Nilai adalah patokan normatif yang mempengaruhi manusia dalam menentukan pilihannya

di antara cara-cara tindakan alternatif (Kuperman, via Mulyana, 2004). Seperti sosiolog

pada umumnya, Kuperman memandang norma sebagai salah satu bagian terpenting dari

kehidupan sosial sebab dengan penegakan norma seseorang dapat merasa tenang dan

terbebas dari segala tuduhan masyarakat yang akan merugikan dirinya.

Nilai merupakan keyakinan yang membuat seseorang bertindak atas dasar pilihannya

(Allport, via Mulyana, 2004). Menurut Gordon Allport, nilai terjadi pada wilayah psikologi

yang disebut keyakinan. Keyakinan ditempatkan sebagai wilayah psikologi yang lebih

tinggi dari wilayah lainnya seperti hasrat, motif, sikap, keinginan, dan kebutuhan.

Kluckhohn (Brameled, via Mulyana, 2004), mendefinisikan nilai sebagai konsepsi (tersirat

atau tersurat yang sifatnya membedakan ciri-ciri individu atau kelompok) dari apa yang

diinginkan yang mempengaruhi pilihan terhadap cara, tujuan antara dan tujuan akhir

tindakan.

Nilai kemanusiaan yang adil dan beradab mengandung arti bahwa kesadaran sikap dan

perilaku sesuai dengan nilai-nilai moral dalam hidup bersama atas dasar tuntutan hati nurani

dengan memperlakukan sesuatu hal sebagaimana mestinya. Manusia diberlakukan sesuai

harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan yang sama derajatnya, hak, dan kewajiban

asasinya.

5
Dengan kata lain, ada sikap untuk menjunjung tinggi martabat dan hak-hak asasinya atau

bertindak adil dan beradap terhadapnya. Sila ini menjamin diakui dan diperlakukan manusia

sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai mahluk Tuhan Yang Maha Esa, yang sama

derajatnya, yang sama haknya dan kewajiban-kewajiban azasinya, tanpa membeda-bedakan

suku, keturunan, agama, dan keparcayaan, jenis kelamin, kedudukan sosial, warna kulit dan

sebagainya. Karena itu dikembangkanlah sikap saling ,mencintai sesama manusia, sikap

tenggang rasa serta sikap tidak terhadap orang lain. Kemanusiaan yang adil dan beradab

berarti menjunjung tinggi nilai kemanusiaan, melakukan kegiatan-kegiatan kemanusiaan dan

berani membela kebenaran dan keadilan. Manusia adalah sederajat, maka bangsa Indonesia

merasakan dirinya sebagai bagian dari seluruh umat manusia, karena itu dikembangkan

sikap hormat menghormati dan bekerja sama dengan bangsa lain.

Akan tetapi, penyimpangan dan pelanggaran tetap terjadi. Terutama terhadap nilai

kemanusiaan yang dianut pada sila kedua pancasila. Salah satu contoh kasus yang menjadi

polemik di negara Indonesia adalah terjadinya kekerasan pada anak. Ini adalah alarm bahwa

nilai pancasila belum di amalkan dengan matang. Sehingga hal ini terjadi berulang dan

menjadi contoh yang buruk di tanah air.

2.2. Implementasi Sila Kedua (Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab)

Sila kedua ini mengandung makna warga Negara Indonesia mengakui adanya

manusia yang bermartabat (bermartabat adalah manusia memiliki kedudukan, dan derajat

yang lebih tinggi dan harus dipertahankan dengan kehidupan yang layak), memperlakukan

sesama secara adil (adil dalam pengertian tidak berat sebelah, jujur, tidak berpihak dan

memperlakukan orang secara sama) dan beradab (beradab dalam arti mengetahui tata krama,
6
sopan santun dalam kehidupan dan pergaulan) dimana manusia memiliki daya cipta, rasa

niat, dan keinginan sehingga jelas adanya perbedaan antara manusia dan hewan. Jadi sila

kedua ini menghendaki warga Negara untuk menghormati kedudukan setiap manusia

dengan kelebihan dan kekurangan masing-masing, setiap manusia mempunyai kehidupan

yang layak dan bertindak jujur serta menggunakan norma sopan santun dalam pergaulan

sesama manusia. Butir-butir implementasi sila kedua adalah sebagai berikut:

1. Mengakui persamaan derajat, persamaan hak, dan persamaan kewajiban antara sesama

manusia. Butir ini menghendaki bahwa setiap manusia mempunyai martabat, sehingga

tidak boleh melecehkan manusia yang lain, atau meghalangi manusia lain untuk hidup

secara layak, serta menghormati kepunyaan atau milik (harta, sifat, dan karakter) orang

lain serta menjalankan kewajiban atau sesuatu yang harus dilakukan sesama manusia

yaitu menghormati hak manusia lain seperti hidup, rasa aman, dan hidup layak.

2. Saling mencintai sesama manusia. Kata cinta menghendaki adanya suatu keinginan yang

sangat besar untuk memperoleh sesuatu dan rasa untuk memiliki dan kalau perlu

berkorban untuk mempertahankannya. Oleh sebab itu, baik agama, suku, pendidikan,

ekonomi, politik, sebaran geografi seperti kota dan desa, dan lain-lain, sebagai manusia

Indonesia, kita harus tetap memiliki keinginan untuk mencintai sesama manusia (yaitu

rasa memiliki dan kemauan berkorban untuk sesama manusia sehingga tercipta hidup

rukun dan sejahtera.

3. Mengembangkan sikab tenggang rasa. Tenggang rasa menghendaki adanya usaha dan

kemauan dari setiap manusia Indonesia untuk menghargai dan menghormati perasaan

orang lain. Oleh sebab itu, butir ini menghendaki, setiap manusia Indonesia untuk saling

menghormati perasaan satu sama lain dengan menjaga keseimbangan hak dan kewajiban.

7
Sebagai contoh selalu memberikan kritik yang membangun dengan cara yang santun dan

berfokus pada permasalahan alih-alih kepada individu.

4. Tidak semena-mena terhadap orang lain. Semena-mena berarti berwenang-wenang, berat

sebelah dan tidak berimbang. Oleh sebab itu, butir ini menghendaki, perilaku setiap

manusia terhadap orang tidak boleh sewenang-wenang harus menjunjung hak dan

kewajiban. Manusia karena kemampuan dan usahanya sehinga mempunyai kelebihan

dibandingkan yang lain baik dalam kekuasaan, ekonomi atau kekayaan dan status sosial

tidak boleh sewenang-wenang.

2.3. Contoh Penerapan Nilai Kemanusiaan Yang Harus Diterapkan

1. Menghormati orang tua

Menghormati orang tua adalah salah satu contoh nilai

kemanusiaan yang harus kita terapkan di dalam lingkungan

keluarga. Dengan menghormati orang tua, kita akan bisa

menghormati orang lain. Dan salah satu cara agar kita dihormati

orang lain adalah dengan kita menghormati orang lain, siapapun

itu.

2. Mematuhi nasihat orang tua

Mematuhi nasihat orang tua juga merupakan wujud bahwa kita

menghormati orang tua. Sebagai anak, kita harus bisa mematuhi


8
nasihat orang tua, karena orang tua memberi nasihat demi

kebaikan anaknya. Selain itu, nasihat juga bukti kepedulian dan

rasa kasih sayang orang tua kepada anaknya.

3. Menjaga nama baik keluarga

Segala yang kita lakukan, baik buruknya, pasti akan membawa

nama keluarga. Apabila salah satu anggota keluarga berbuat

tercela, keluarga akan ikut tercoreng karena dianggap tidak

mampu memeberikan pendidikan yang layak. Oleh karena itu,

alangkah baiknya apabila kita terus menjaga sikap demi

menjaga nama baik keluarga.

4. Menghormati orang yang lebih tua dan menghargai teman

sebaya dan yang lebih muda

Seperti halnya menghormati orang tua dalam keluarga, kita juga

harus menghormati orang lain yang lebih tua dalam kehidupan

sehari – hari. akan tetapi hal itu tidak berarti kita bisa semena –

mena kepada orang yang sebaya atau lebih muda. Hal itu karena

nilai kemanusiaan memandang semua manusia sama saja.

9
Siapapun itu, manusia sebagai makhluk Tuhan mempunyai hak

untuk dihormati dan dihargai.

5. Tidak mencampuri urusan orang lain secara berlebihan

Dalam kehidupan bermasyarakat, kepedulian memang penting

untuk diterapkan. Akan tetapi terkadang rasa kepedulian yang

berlebihan justru menjurus pada sikap terlalu ikut campur. Oleh

karena itu, kit harus mampu mengerti batas batas untuk peduli.

Tidak jarang perselisihan terjadi karena salah paham. Satu pihak

merasa peduli, sedangkan pihak lain merasa terusik.

6. Menegur dengan halus teman yang melakukan tindakan

kurang terpuji

Dalam pergaulan dengan teman atau orang – orang di lingkungan

masyarakat, banyak sifat yang kita temui. Dari sifat-sifat

tersebut, terkadang kita menemukan seseorang yang cenderung

menyimpang dengan melakukan sikap – sikap yang kurang

terpuji. Sebagai anggota masyarakat yang menjunjung tinggi

nilai kemanusiaan, kita harus bisa secara baik – baik menegur

perbuatan tersebut. Hal itu karena satu tindakan tercela pasti

akan menyebabkan kerugian bagi orang lain. Dan tentu saja, hal
10
itu bertentangan dengan sikap yang menunjukkan contoh nilai

kemanusiaan.

7. Dengan senang hati membantu teman yang kesulitan

Menunjukkan cinta kasih terhadap sesama manusia juga bisa

diwujudkan dengan tolong menolong. Kita harus dengan senang

hati menolong teman yang kesulitan. Tentu saja dalam keadaan

seperti ini kita tidak boleh mengharapkan imbalan. Karena

membantu dengan tulus ikhlas adalah lebih utama bagi

kemanusiaan.

8. Tidak menyakiti perasaan teman

Menyakiti atau menyinggung perasaan orang lain adalah salah

satu sikap yang tidak sesuai dengan nilai kemanusiaan. Hal ini

karena setiap manusia memiliki hak untuk mendapat perlakuan

yang layak. Oleh karena itu, sebaisa mungkin kita harus

menghindari menyakiti perasaan orang lain dalam bergaul.

Meskipun orang itu melakukan hal yang salah, kita harus

membuatnya sadar, bukan malah menyakiti nya.

9. Mengembangkan sikap kesopanan

11
Kesopanan bukanlah hal yang ahrus kita lakukan kepada orang

tua saja. Kepada siapapun kita tetap harus bertindak sopan.

Sopan bukan berarti kaku. Akan tetapi sopan yang dapat

menempatkan diri sesuai dengan situasi dan kondisi. Hal ini

harus kita mulai dari lingkup yang paling kecil, yaitu keluarga.

Apabila dalam keluarga saja kita sudah terbiasa dengan sopan

santun, maka sikap tersebut akan terbawa kemanapun kita

berada.

10. Mengumpulkan dana bela sungkawa

Saat ada kerabat dari teman atau saudara yang meninggal, kita

bisa memberikan bantuan dalam bentuk mengumpulkan dana

bela sungkawa. Hal ini bukan semata –mata untuk mencari uang.

Akan tetapi, mengumpulkan dana bela sungkawa adalah salah

satu hal yang bisa kita lakukan untuk membantu orang yang

tertimpa kemalangan. Selain itu, tentu saja kita harus

mendoakan orang yang meninggal sebagai wujud rasa kasih

sayang kepada sesama manusia.

11. Mengakui persamaan derajat

12
Semua orang diciptakan dengan derajat yang sama. Walaupun

terkadang diberikan status sosial dan ekonomi yang berbedia,

akan tetapi dalam kemanusiaan, manusia mempunyai derajat

yang sama. Oleh karena itu, kita tidak boleh merasa lebih tinggi

dari orang lain karena pada dasarnya kita mempunyai hak dan

yang kewajiban yang sama pula.

12. Memperlakukan sesuai dengan harkat dan martabat

Sebagai tindak lanjut dari pengakuan dari persamaan derajat,

kita harus bisa memperlakukan semua orang sesuai dengan

harkat dan martabatnya. Oleh karena itu, kita tidak boleh

semena – mena kepada orang lain meskipun orang tersebut lebih

lemah posisinya dari pada kita. Justru kita harus bisa membantu

keadaannya agar bisa jadi lebih baik.

13. Mengembangkan rasa cinta terhadap sesama

Rasa cinta bukan hanya bisa dikembangkan antara lelaki dengan

perempuan, rasa cinta juga tidak terbatas dalam satu

kekerabatan. Sebagai manusia, kita juga harus bisa mencintai

sesama. Oleh karena itu, ada baiknya kita menerapkan asas

kekeluargaan sebagai wujud rasa cinta kita terhadap sesama.


13
14. Senang melakukan kegiatan sosial tanpa pamrih

Melakukan kegiatan sosial adalah salah satu wujud konkrit dari

contoh nilai kemanusiaan. Kita dapat melakukan kegiatan sosial

seperti melakukan bakti sosial, menyalurkan sumbangan pada

korban bencana, menyantuni anka kurang mampu, dan

sebagainya. Akan tetapi yang paling penting dalam melakukan

tindakan tersebut, kita tidak boleh mengharap pamrih atau

balasan. Kita juga tidak boleh terlalu mengekspos dan bertujuan

untuk pamer dan mendapat pujian. Kita memnag dianjurkan

untuk mengajak teman atau saudara lain untuk ikut dalam

kegiatan sosial, tapi tidak boleh sampai memaksa.

15. Menjunjung hak asasi manusia

Hak asasi manusia adalah hak yang dimiliki manusia sejak lahir.

Semua manusia mempunyai hak asasi yang sama. Beberapa

contoh hak asasi adalah hak untuk hidup, mendapat pendidikan,

dan hak untuk memeluk agama. Dengan adanya itu semua,

sudah seharusya kita menghormati hak asasi setiap manusia

sebagai upaya pencegahan pelanggaran HAM. Selain itu, negara

sangat berkomitmen untuk melindungi hak asasi manusia

14
sebagai contoh nilai kemanusiaan dalam kehidupan berbangsa

dan bernegara. Bukti nyata dari komitmen tersebut adalah

dibentuknya Komisi Nasional Hak Asasi Manusia untuk

mengatasi masalah – masalah yang berkaitan

dengan pelanggaran hak asasi manusia

16. Mengembangkan sikap tenggang rasa

Indonesia adalah negara yang mempunyai banyak keragaman.

Keragaman yang ada di Indonesia antara lain adalah keragaman

budaya, bahasa, dan agama. Persatuan dan kesatuan di

Indonesia tidak akan terjadi apabila tidak ada sikap tenggang

rasa dalam memahami berbagai perbedaan tersebut. Tenggang

rasa juga dapat diwujudkan dengan menyadari bahwa setiap

orang memiliki hak yang sama sebagai manusia. Hal itu sesuai

dengan nilai kemanusiaan yang diajarkan oleh Pancasila.

17. Menerapkan sikap gotong royong

15
Gotong royong sudah menjadi jati diri bangsa sejak jaman

dahulu kala. Gotong royong juga merupakan perwujudan dari

contoh nilai kemanusiaan yang mempunyai semangat untuk

membantu sesama. Oleh karena itu, kita harus terus

menerapkan sikap gotong royong dalam kehidupan kita.

2.4. Study kasus

KASUS PELANGGARAN KEMANUSIAAN

KEKERASAN TERHADAP ANAK

Kekerasan terhadap anak adalah tindak kekerasan secara fisik, seksual, penganiyaan

emosional, atau pengabaian terhadap anak. Sebagian besar terjadi kekerasan terhadap anak

di rumah anak itu sendiri dengan jumlah yang lebih kecil terjadi di sekolah, di lingkungan

atau organisasi tempat anak berinteraksi. Menurut Undang-undang Perlindungan anak No 23

Tahun 2002, Kekerasan terhadap anak dalam arti kekerasan dan penelantaran anak adalah

semua bentuk perlakuan menyakitkan secara fisik maupun emosional, penyalahgunaan

seksual, penelantaran, eksploitasi komersial atau eksploitasi lain yang mengakibatkan cidera

atau kerugian nyata ataupun potensial terhadap kesehatan anak, kelangsungan hidup anak,

tumbuh kembang anak, atau martabat anak-anak atau kekuasaan.

Kasus kekerasan pada anak ini memang miris untuk terdengar oleh telinga kita sebagai

warga Indonesia. Tentu hal ini telah melenceng dari sila kedua Pancasila, yaitu

“Kemanusiaan yang adil dan beradab”. Karena dalam sila kedua terkandung nilai-nilai

humanistis yang harus kita terapkan pada segala aspek kehidupan, antara lain:
16
 Pengakuan terhadap adanya martabat manusia dengan segala hak asasinya yang harus

dihormati oleh siapapun.

 Perlakuan yang adil terhadap sesama manusia.

 Pengertian manusia beradab yang memiliki daya cipta, rasa, karsa dan iman, sehingga

nyatalah bedanya dengan makhluk lain.

BENTUK-BENTUK KEKERASAN PADA ANAK

1. Kekerasan Fisik

Kekerasan fisik dapat berupa meninju, memukul, menendang, mendorong, menampar,

membakar, membuat memar, menarik telinga atau rambut, menusuk, membuat tersedak atau

menguncang seorang anak. Bentuk kekerasan seperti ini mudah diketahui karena akibatnya

bisa terlihat pada tubuh korban. Dampak dari kekerasan seperti ini selain menimbulkan luka

dan trauma pada korban, juga seringkali membuat korban meninggal.

2. Kekerasan secara Verbal

Termasuk nama panggilan, ejekan, degradasi, perusakan harta benda, penyiksaan atau

perusakan terhadap hewan peliharaan, kritik yang berlebihan, tuntutan yang tidak pantas atau

berlebihan, pemutusan komunikasi, dan pelabelan sehari-hari atau penghinaan. Bentuk

kekerasan seperti ini sering diabaikan dan dianggap biasa atau bahkan dianggap sebagai

candaan. Dampak dari kekerasaan seperti ini yaitu anak jadi belajar untuk mengucapkan kata-

kata kasar, tidak menghormati orang lain dan juga bisa menyebabkan anak menjadi rendah

diri.
17
3. Kekerasan secara Mental
Kekerasaan seperti ini meliputi pengabaian orang tua terhadap anak yang membutuhkan

perhatian, teror, celaan, maupun sering membanding-bandingkan hal-hal dalam diri anak

tersebut dengan yang lain, bisa menyebabkan mentalnya menjadi lemah. Dampak kekerasan

seperti ini yaitu anak merasa cemas, menjadi pendiam, belajar rendah diri, hanya bisa iri tanpa

mampu untuk bangkit.


4. Pelecehan Seksual
Bentuk pelecehan seksual anak termasuk meminta atau menekan seorang anak untuk

melakukan aktivitas seksual (terlepas dari hasilnya), paparan senonoh dari alat kelamin

kepada anak, menampilkan pornografi kepada anak, kontak seksual yang sebenarnya

terhadap anak, kontak fisik dengan alat kelamin anak, melihat alat kelamin anak tanpa kontak

fisik, atau menggunakan anak untuk memproduksi pornografi anak.

PENYEBAB TERJADINYA KEKERASAN TERHADAP ANAK

1. Pewarisan Kekerasan Antar Generasi

Banyak anak belajar perilaku kekerasan dari orang tuanya dan ketika tumbuh menjadi

dewasa mereka melakuakan tindakan kekerasan kepada anaknya.

2. Stres Sosial

Stres yang ditimbulkan oleh berbagai kondisi sosial meningkatkan risiko kekerasan

terhadap anak dalam keluarga.

18
CONTOH KASUS KEKERASAN TERHADAP ANAK

Kasus penelataran 5 orang anak di Cibubur

Pasangan suami Utomo Permono (45) dan istri Nur Indriasari (42) yang menelantarkan kelima

anak mereka resmi menyandang status tersangka. Penetapan status itu diputuskan setelah

penyidik menerima hasil analisis psikologi Utomo dan Nuri yang menunjukkan keduanya

menentarkan anaknya dengan kesadaran penuh.

Kelima anak yang ditelantarkan itu berinisial D (8) serta 4 saudarinya, C dan L (10), D (8), Al

(5), dan DA (3). Nasib D sangatlah malang. Dia mondar mandir mengendarai sepeda selama

sebulan di Perumahan Citra Gran Cibubur. Pada siang hari D mondar-mandir di perumahan

tersebut, ke rumah tetangga dan ke tempat-tempat lainnya selain rumah. Kemudian malam

harinya, D tidur di pos jaga. Selain tidak diperbolehkan masuk rumah, Dani juga sudah tidak

bersekolah sejak sebulan lalu.

Memang bukan anak jalanan. Tapi hidupnya sama terlantarnya dengan mereka yang di jalanan.

Entah apa yang terjadi padanya, hingga bocah tersebut mulai berani mencuri. Dari sandal,

sepatu, hingga makanan milik warga pernah diambil bocah tersebut.

Krishna Murti mengatakan, selain hasil kejiwaan pelaku, polisi juga mengantongi 2 alat bukti,

yaitu hasil visum fisik anak dan keterangan saksi ahli tentang kondisi psikis anak. Dari hasil

visum et repecentrum, kondisi fisik kelima anak yang ditelantarkan mengalami gizi buruk. Selain

itu ada bekas luka di kaki anak D (8) yang menunjukkan masa penyembuhan lukanya lama
19
akibat pukulan benda tumpul. 2 Hal tersebut dianggap sebagai kekerasan dalam rumah tangga

(KDRT) oleh penyidik.

Dengan ditetapkannya Tomo dan Nuri sebagai tersangka, maka keduanya dijerat pasal berlapis

yaitu Pasal 76B juncto 77B dan Pasal 80 juncto 76C Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014

tentang Perlindungan Anak dan atau Pasal 44 atau Pasal 5 Undang-Undang Nomor 23 Tahun

2004 tentang KDRT. “Pasal-pasal tersebut karena kedua pelaku terbukti melakukan penelantaran

dan kekerasan terhadap anak mereka dalam kurun waktu 2014-2015,” jelas Krishna.

Saat menggeledah rumah milik pasangan suami istri UP alias T dan NS, kondisi rumah 2 lantai

itu sangat memprihatinkan, berantakan dan banyak sampah. Polisi mendapati 4 anak perempuan

dalam kondisi fisik yang buruk. Mereka seperti kekurangan gizi dan tertekan. Saat polisi dan

KPAI hendak mengamankan anak-anak malang tersebut, sang ayah mencoba menghalau dan

bersikeras ia berhak melakukan perbuatan itu karena ia ayah kandung kelima anak.

Keduanya pun digelandang ke Polda Metro Jaya untuk diperiksa sebagai saksi. Saat

pengembangan kasus, polisi menemukan paket sabu di dalam kamar tidur kedua pelaku.

Keduanya lalu ditetapkan sebagai tersangka atas kasus kepemilikan narkoba dan diserahkan ke

Direktorat Narkotika, sembari menjalani pemeriksaan kejiwaan. (Sumber: liputan6.com)

SOLUSI KEKERASAN TERHADAP ANAK

Tindakan pencegahan diperlukan untuk menekan tingkat frekuensi kekerasan yang

melanggar keberadabannya sesama manusia. Kiat yang bisa dilakukan untuk itu adalah:

1. Bantu Anak Melindungi Diri

20
Berikan pemahaman dan ajarkan anak untuk menolak segala perbuatan yang tidak senonoh

dengan segera meninggalkan di mana sentuhan terjadi. Ingatkan anak untuk tidak gampang

mempercayai orang asing dan buat anak untuk selalu menceritakan jika terjadi sesuatu pada

dirinya.

2. Pembekalan Ilmu Bela Diri

bela diri dapat digunakan untuk membela diri sendiri dari ancaman-ancaman yang ada. Namun

tetap harus diberikan pengarahan bahwa ilmu bela diri dipelajari bukan untuk melakukan

kekerasan.

3. Maksimalkan Peran Sekolah

Sekolah harus memiliki fungsi kontrol sosial, yakni sekolah memiliki assessment (penilaian)

terhadap perilaku anak. Sekolah juga harus menggagas aktivitas-aktivitas internal sekolah yang

bersifat positif

4. Pendidikan Budi Pekerti

Salah satu solusi untuk mencegah krisis moral yang melanda di kalangan generasi penerus

adalah mengajarkan budi pekerti, baik di rumah maupun di sekolah.

5. Laporkan kepada Pihak Berwajib

Hal ini bertujuan agar segera diambil tindakan lebih lanjut terhadap tersangka dan mengurangi

angka kejahatan yang sama terjadi.

21
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Nilai kemanusiaan yang adil dan beradab mengandung arti bahwa kesadaran sikap dan

perilaku sesuai dengan nilai-nilai moral dalam hidup bersama atas dasar tuntutan hati nurani

dengan memperlakukan sesuatu hal sebagaimana mestinya. Dalam Sila kedua yang berbunyi

kemanusiaan yang adil dan berdab mengandung makna warga Negara Indonesia mengakui

adanya manusia yang bermartabat, sila kedua juga menghendaki warga Negara untuk

menghormati kedudukan setiap manusia dengan kelebihan dan kekurangan masing-masing,

setiap manusia mempunyai kehidupan yang layak dan bertindak jujur serta menggunakan

norma sopan santun dalam pergaulan sesama manusia. Terdapat beberapa contoh nilai

kemanusiaan beberapa diantaranya adalah Dengan senang hati membantu teman yang

kesulitan, saling menghargai anatar sesame manusia, sadar akan hak dan kewajiban sebagai

manusia dll.

22
DAFTAR PUSTAKA

https://rizkynadiahputri.wordpress.com/tag/nilai-kemanusiaan/

https://guruppkn.com/contoh-nilai-kemanusiaan

http://putriirawan06.blogspot.com/2016/11/v-behaviorurldefaultvmlo.html

https://www.tempo.co/abc/3985/kasus-bullying-audrey-pelaku-juga-korban

https://mediaindonesia.com/read/detail/228817-kwi-nilai-kemanusiaan-adalah-yang-

utama

http://eprints.uny.ac.id/9913/2/BAB%202%20-%2005210144030.pdf

23

Anda mungkin juga menyukai