Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN ANALISIS SINTESIS TINDAKAN

Analisis Sintesis Tindakan pemberian Relaksasi Nafas Dalam pada Ny. K


di Bangsal Dahlia Bawah RSUD Ir. Soekarno Sukoharjo

Hari : Senin
Tanggal : 14 Oktober 2019
Jam : 13.00 WIB

A. Keluhan Utama
Pasien mengeluh nyeri pada perut bagian bawah, nyeri juga dirasakan saat
BAK

B. Diagnosa Medis
Abdominal pain, Observasi ikterik dengan hepatomegali

C. Diagnosa Keperawatan
Nyeri akut b.d agen cidera biologis dan proses perjalanan penyakit d.d
hepatomegaly, cystitis

D. Data Yang Mendukung


DS :
Pasien mengatakan sakit pada perut bagian bawah
P : Cystitis, hepatomegaly
Q : Nyeri tekan
R : Abdomen bawah
S : 2, (Nyeri Ringan)
T : Hilang Timbul
DO :
KU sedang, kesadaran Composmentis, GCS : E4V5M6
VS :
TD : 110/60 mmHg
HR : 84 x/menit
RR : 20 x/menit
S : 36°C
Terdapat nyeri suprapubik
Pasien tampak gelisah
Ekspresi non-verbal menunjukkan kurang kenyamanan.

E. Dasar Pemikiran
Kenyamanan atau rasa nyaman adalah suatu keadaan telah terpenuhnya
kebutuhan dasar manusia yaitu kebutuhan akan ketentraman (suatu
kepuasan yang meningkatkan penampilan sehari-hari), kelegaan (kebutuhan
telah terpenuhi) dan transenden (keadaan tentang sesuatu yang melebihi
masalah dan nyeri).
Nyeri merupakan sensasi rumit, unik, universal, dan bersifat individual.
Nyeri disebut individual karena respons individu terhadap sensasi nyeri
beragam dan tidak bisa disamakan satu dengan lainnya. Perawat tidak dapat
melihat dan merasakan nyeri yang dialami oleh klien karena nyeri bersifat
subyektif (antara satu individu dengan individu lainnya berbeda dalam
menyikapi nyeri).
Pada kasus Ny.K nyeri etiologinya adalah agen cidera biologis.
Klasifikasi nyerinya adalah sebagai berikut ;
1. Berdasarkan tempatnya
Deep pain, nyeri pada permukaan tubuh yang lebih dalam atau pada
organ tubuh visceral (organ hati, saluran empedu)
2. Berdasarkan sifatnya
Incidental pain, nyeri yang timbul sewaktu waktu lalu menghilang
(bila ada penekanan).
3. Berdasarkan bera ringannya
Nyeri ringan, merupakan nyeri dengan intensitas rendah (skala 2).
4. Berdasarkan lamanya serangan
Akut.
F. Prinsip Tindakan Keperawatan
1 PENGERTIAN Menurut Smeltzer & Bare dalam Trullyen, (2013)
teknik relaksasi nafas dalam merupakan suatu
bentuk asuhan keperawatan, yang dalam hal ini
perawat mengajarkan kepada klien bagaimana
cara melakukan nafas dalam, nafas lambat
(menahan inspirasi secara maksimal) dan
bagaimana menghembuskan nafas secara
perlahan, Selain dapat menurunkan intensitas
nyeri, teknik relaksasi nafas dalam juga dapat
meningkatkan ventilasi paru dan meningkatkan
oksigenasi darah
2 TUJUAN untuk meningkatkan ventilasi alveoli,memelihara
pertukaran gas, mencegah atelektasi paru,
merilekskan tegangan otot, meningkatkan
efesiensi batuk, mengurangi stress baik stress
fisik maupun emosional yaitu menurunkan
intensitas nyeri (mengontrol ataumengurangi
nyeri) dan menurunkan kecemasan.
3 INDIKASI Efektif dilakukan pada pasien dengan nyeri
intensitas ringan
4 KONTRA 1. Hemoptisis
INDIKASI 2. Penyakit Jantung
3. Serangan Asma Akut
4. Deformitas struktur dinding dada dan tulang
belakang.
5 PERSIAPAN 1. Pastikan identitas klien
PASIEN 2. Kaji persepsi nyeri klien PQRST
3. Beritahu dan jelaskan pada klien atau
keluarganya tindakan yg dilakukan
6 PERSIAPAN
ALAT
7 CARA Tahap Orientasi
BEKERJA 1. Berikan salam, panggil klien dengan namanya
(kesukaanya)
2. Perkenalkan nama dan tanggung jawab
perawat
3. Jelaskan tujuan, prosedur dan lamanya
tindakan pada klien/keluarga
Tahap Kerja
1. Berikan kesempatan klien bertanya atau
melakukan sesuatu sebelum kegiatan
dilakukan
2. Menanyakan keluhan utama klien
3. Jaga privacy klien
4. Memulai dengan cara yang baik
5. Atur posisi yang nyaman bagi klien
6. Ciptakan lingkungan yang tenang
7. Usahakan tetap rileks dan tenang, dengan
distraksi
8. Menarik nafas dalam dari hidung dan mengisi
paru-paru dengan udara melalui hitungan
1,2,3
9. Perlahan-lahan udara dihembuskan melalui
mulut sambil merasakan ekstrimitas atas dan
bawah rileks.
10. Anjurkan bernafas dengan irama normal 3
kali
11. Menarik nafas lagi melalui hidung dan
menghembuskan melalui Mulut
12. Anjurkan untuk mengulangi prosedur hingga
nyeri terasa berkurang.
13. Ulangi sampai 15 kali, dengan selingi
istirahat singkat setiap 5 kali.
8 HASIL 1. Evaluasi respon klien
2. Berikan reinforcement positif
3. Lakukan kontrak untuk kegiatan selanjutnya
4. Mengakhiri kegiatan dengan baik
9 DOKUMENTASI 1. Catat tindakan yang telah dilakukan, tanggal
dan jam pelaksanaan
2. Catat hasil tindakan (respon subjektif dan
objektif) di dalam catatan
3. Dokumentasikan tindakan dalam bentuk
SOAP

G. Analisis Tindakan
Pemberian relaksasi nafas dalam dapa dilakukan bersamaan dengan
relaksasi autogenik atau hypnosis lima jari. Tidak dilakukannya intervensi
lain dikarenakan indra pendengaran pasien/klien mengalami penurunan
akibat factor usia (67 tahun) yang mana akan berdampak signifikan yaitu
ketidakefektifan intervensi tersebut bila dilakukan.

H. Bahaya Dilakukannya Tindakan


Tindakan ini tidak berpotensi membahayakan apabila fase skrining
kontraindikasi dilakukan. Prosedur dari tindakan ini juga mudah dan efisien
sehingga memungkinkan untuk dilakukan oleh pasien kapan saja baik
dengan dampingan instruksi ataupun mandiri.
I. Tindakan Keperawatan Lain Yang Dilakukan
Modifikasi lingkungan, menciptakan suasana nyaman dan aman

J. Hasil Yang Didapat / Evaluasi


S :
Pasien mengatakan merasa nyaman setelah tindakan relaksasi nafas dalam
diberikan
P : Cystitis, hepatomegaly
Q : Nyeri tekan
R : Abdomen bawah
S : 2, (Nyeri Ringan)
T : Hilang Timbul
O :
Pasien tampak nyaman, ekspresi non-verbal menunjukkan kenyamanan
A :
Masalah teratasi sebagian, nyeri skala 2 (nyeri ringan) meskipun belum ada
perubahan penurunan namun kemampuan klien menerapkan teknik relaksasi
nafas dalam tampak optimal
P :
Lanjutkan Intervensi
Kaji KU & VS
Kaji Nyeri secara komprehensif PQRST

K. Evaluasi Diri
Saat melakukan tindakan, tidak mengalami kesulitan pasien tampak
kooperatif, komunikasi 2 arah, komunikasi terapeutik teraksana dan
tindakan dilakukan sesuai prosedur.
L. Daftar Pustaka
1. Asmadi, 2013. Teknik Prosedural Keperawatan Konsep dan Aplikasi
Kebutuhan Dasar Klien. Jakarta: SalembaMedika
2. Hidayat, 2012. Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia Aplikasi Konsep
dan Proses Keperawatan. Jakarta: SalembaMedika.
3. Nurarif, Amin H & Hardi Kusuma. 2015. Aplikasi Asuhan Keperawatan
Berdasarkan Diagnosa Medis Nanda Nic-Noc. Jilid 2. Jogjakarta:
Mediaction
4. Trullyen, V.L. 2013. Pengaruh Teknik Relaksasi Nafas Dalam Terhadap
Intensias Nyeri pada Pasien Post Operasi Sectio Caesaria.
Sukoharjo, Oktober 2019
Mengetahui,
Mahasiswa Praktikan Pembimbing klinik / CI

(Sindhung Agra Sambodo) (.............................................)

Anda mungkin juga menyukai