ABSTRACT
The transistor is an electronic component made from semiconductors that has three electrode
legs, namely the base, emitter and collector which function as amplifiers, breakers and
connectors as well as current or voltage stabilization. The three basic series of transistor
amplifiers are the common emitter amplifier, the common base and the common collector. In
the amplifier circuit the best transistor is a common emitter or a common emmiter circuit
because the strengthening of the current, voltage and power produce high measuring values.
ABSTRAK
Transistor merupakan sebuah komponen elektronik yang berbahan semikonduktor yang
memiliki tiga kaki elektroda yaitu basis, emitor dan kolektor yang berfungsi sebagai penguat,
pemutus dan penyambung serta stabilisasi arus ataupun tegangan. Adapun tiga rangkaian
dasar penguat transistor yaitu penguat emitor bersama (common emitter), basis bersama (
common basis) dan kolektor bersama (common collector). Pada rangkaian penguat transistor
yang paling baik adalah common emitter atau rangkaian emmiter bersama karena pada
penguatan arus, tegangan maupun daya menghasilkan nilai ukur yang tinggi.
a. Buat rangkaian seperti gambar 5.5. Rangkai dengan benar transistor yang
digunakan (kaki – kakinya jangan terbalik). Periksalah terlebih dahulu
semua alat ukur yang digunakan, bila fusenya putus gantilah terlebih dahulu
sebelum disambungkan ke rangkaian.
a. Buat rangkaian seperti gambar 5.6. Rangai dengan benar transistor yang
digunakan (kaki – kakinya jangan terbalik).
b. Atur sumber tegangan VCC ke 12 Volt. Kemudian aturlah tahanan basis
agar Ib mengalir sebesar 100 μA. Jaga transistor dalam kondisi aktif
c. Periksalah kondisi kerja transistor dengan memperhatikan / catat nilai dari
Ic dan VCE
d. Nyalakan osiloscope dan pasanglah penyidiknya pada titik pengamatan
yang benar.
e. Pilihlah sinyal keluaran sinusoidal dari generator fungsi dan aturlah
amplitudonya sebesar 100 mV puncak – puncak. Kemudian masukan /
injeksikan ke rangkaian penguat.
f. Amati dan gambar bentuk gelombang masukan dan keluaran yang terjadi
g. Naikan amplitude sinyal masukan secara bertahap dari 100 mV sampai 1
V peak – peak dan catat besar amplitudo keluaran yang dihasilkan penguat
h. Matikan sumber tegangan dan generator fungsi
Rangkaian Dasar Penguat Kolektor Bersama
a. Buat rangkaian seperti gambar 5.7. Rangkai dengan benar transistor yang
digunakan (kaki – kakinya jangan terbalik).
b. Atur sumber tegangan VCC ke 12 Volt. Kemudian aturlah tahanan basis
agar Ib mengalir sebesar 100 μA. Jaga transistor dalam kondisi aktif
c. Periksalah kondisi kerja transistor dengan memperhatikan / catat nilai dari
Ic dan Vce
AF
Generator
AF
Generator
AF
Generator
Rangkaian dasar penguat transistor terdiri dari tiga bagian yaitu rangkaian dasar penguat
emitor bersama ( common emitter), rangkaian dasar penguat basis bersama ( common basis)
dan rangkaian dasar penguat kolektor ( common collector). Dari ketiga dasar rangkaian
penguat adanya karakteristik dari rangkaian penguat transistor seperti penguatan arus ,
tegangan dan daya , lalu impedansi masukan dan keluaran serta hubungan fasa. Untuk
rangkaian dasar penguat transistor paling baik adalah rangkaian emitor bersama ( common
emitter ) dimana penguatan tegangan yang besar karena beda fase 1800 sehingga untuk
gambaran gelombang memiliki daerah saturasi dan cutoff dimana biar pun pada posisi cut off
terdapat penguatan tegangan yang membuat kenaikan gelombang pada posisi cut off.
Daftar Pustaka
[1]https://www.academia.edu/12301065/Rangkaian_penguat_transistor_common_emitor
_common_basis_common_colector
[2] https://caridokumen.com/download/bab-i-pendahuluan-11-tujuan-percobaan-
_5a44ac55b7d7bc7b7a7a96b9_pdf
[3] http://elektronika-dasar.web.id/penguat-1-satu-transistor/
[4] https://skemaku.com/jenis-konfigurasi-transistor-sebagai-penguat/
[5] http://dasarelektronika2.blogspot.com/2014/02/penguat-transistor.html