Anda di halaman 1dari 4

Latar Belakang

1. Sejarah Bola Voli

Permainan bola voli diciptakan pada 9 maret 1895 oleh Wiliam G. Morgan, yaitu seorang
pembina pendidikan jasmani di YMCA (Young Men Christian Association) di kota Holyoke,
Massachusetts, Amerika Serikat.W.G. (Yusmar, 2017). Dalam penemuan olahraga ini, Morgan
terisnpirasi oleh James Naismith (penemu olahraga Bola Basket), sehinga Morgan menciptakan
olahraga baru yang bernama Mintonette (Bola Voli) empat tahun setelah adanya permainan Bola
Basket. Mintonette sendiri mengadopsi dan menggabungkan beberapa olahraga seperti Baseball,
Tenis, Bola Basket, dan Bola Tangan. Pada awalnya, permainan ini diciptakan khusus bagi
anggota YMCA yang sudah tidak berusia muda lagi, sehingga permainan ini-pun dibuat tidak
seaktif permainan bola basket (Syaifullah,2011).

Perubahan nama Mintonette menjadi volleyball (bola voli) terjadi pada pada tahun 1896, saat
demonstrasi pertandingan pertamanya di International YMCA Training School. Dalam
kesempatan tersebut, Morgan membawa dua tim dan menjelaskan bahwa permainan tersebut
adalah permainan yang dapat dimainkan di dalam maupun di luar ruangan dengan sangat leluasa.
Dan menurut penjelasannya pada saat itu, permainan ini dapat juga dimainkan oleh banyak
pemain (Syaifullah,2011).

Pasca merdeka, olahraga bola voli telah banyak dimainkan oleh masyarakat Indonesia. Oleh
karenanya permainan yang sangat mudah dan murah membuat olahraga bola voli ini begitu
mudah ditemukan. Pertandingan bola voli masuk acara resmi dalam PON II 1951 di Jakarta dan
POM I di Yogyakarta tahun 1951. Perkembangan bola voli seperti jamur tumbuh di musim hujan
banyaknya klub-klub bola voli di seluruh pelosok tanah air menjadikan salah satu alasan untuk
dibentuknya induk organisasi bola voli nasional. PBVSI (Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia)
kemudian dibentuk pada tahun 1955. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Perkembangan
Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia (PBVSI), mengetahui pengaruh politik terhadap PBVSI
dan mengetahui prestasi PBVSI dikancah internasional pada Tahun 1955-1989 (Nuryani, 2017).
2. Teknik Dasar Bola Voli

Adapun teknik dasar yang harus dikuasai dalam permainan bola voli diantaranya, service,
passing, smash, dan blocking. Mukholid (2007) mengemukakan teknik permainan bola voli
terdiri dari :

a. Servis

Servis adalah pukulan atau penyajian bola sebagai serangan pertama kali kedaerah lawan
sebagai tanda suatu permainan. Cara melakukan servis pada umumnya dapat dilakukan
dengan 4 cara, yaitu:

1) servis tangan bawah,

2) servis mengembang,

3) servis topspin, dan

4) servis mengambang melingkar.

b. Passing

Passing dalam permainan bola voli adalah usaha seseorang pemain bola voli dengan
menggunakan teknik tertentu untuk mengoperkan bola yang dimainkan kepada teman
seregunya. Passing terdiri dari:

1) passing bawah

2) passing atas

c. Smash

Dengan membentuk serangan pukulan yang keras waktu bola voli berada di atas jaring,
untuk dimasukkan ke daerah lawan. Untuk melakukan dengan baik perlu memperhatikan
faktor-faktor berikut: awalan, tolakan, pukulan, dan pendaratan.

d. Block (membendung)

Blok merupakan benteng pertahanan yang utama untuk menangkis serangan lawan. Blok
dilakukan dengan pergerakan tangan aktif (kekiri dan kekanan saat tangan melakukan blok)
atau tangan pasif, artinya pemain hanya menjulurkan tangan keatas tanpa digerakkan. Blok
bisa dilakukan dengan satu, dua, atau tiga orang pemain.

1) Block oleh satu pemain (perorangan)

2) Block oleh dua atau tiga orang

3. Aturan Permainan Bola Voli

Lapangan bermain adalah sebuah persegi panjang berukuran 18 x 9 m, dikelilingi oleh zona
bebas yang memiliki lebar minimal 3 m di semua sisi. Area bermain bebas adalah area di atas
area bermain yang bebas dari segala penghalang. Area bermain bebas harus berukuran minimum
setinggi 7 m dari permukaan permainan. Semua garis lapangan selebar 5 cm. Harus dari warna
terang yang berbeda dari warna lantai dan dari garis lainnya. Terdapat zona servis memiliki area
selebar 9 m di belakang setiap garis ujung. Net Ditempatkan secara vertikal di atas garis tengah
ada jaring yang puncaknya diatur pada tinggi 2,43 m untuk pria dan 2,24 m untuk wanita. Bola
harus bulat, terbuat dari kulit fleksibel atau kulit sintetis. Warnanya mungkin warna terang yang
seragam atau kombinasi warna. Kelilingnya 65-67 cm dan beratnya 260-280 g. Tekanan bagian
dalamnya harus 0,30 hingga 0,325 kg / cm2 (4,26 hingga 4,61 psi) (294,3 hingga 318,82 mbar
atau hPa).

Dalam permainan, sebuah tim dapat terdiri dari hingga 12 pemain, ditambah Staf Pelatihan
yang terdiri atas satu pelatih, maksimal dua asisten pelatih dan Staf Medis yang terdiri dari satu
terapis tim dan satu dokter medis. Harus selalu ada enam pemain per tim dalam permainan. Jika
tim yang menservis memenangkan reli, maka mencetak poin dan terus menservis bola. Jika
sebaliknya tim penerima memenangkan reli, maka mendapat skor poin dan harus menservis pada
permainan selanjutnya. Satu set (kecuali set 5 yang menentukan) dimenangkan oleh tim yang
mencetak skor pertama 25 poin dengan keunggulan minimum dua poin. Dalam kasus dasi 24-24,
permainan dilanjutkan sampai keunggulan dua poin dicapai (26-24; 27-25; dll.) Posisi para
pemain diberi nomor sebagai berikut: tiga pemain di sepanjang jaring adalah pemain baris depan
dan menempati posisi 4 (depan-kiri), 3 (depan-tengah) dan 2 (depan-kanan); tiga lainnya adalah
pemain baris belakang yang menempati posisi 5 (kiri belakang), 6 (belakang-tengah) dan 1
(belakang-kanan).
Urutan rotasi ditentukan oleh susunan tim awal dan dikontrol dengan urutan layanan dan
posisi pemain di seluruh set. Ketika tim penerima telah mendapatkan hak untuk menservis, para
pemainnya berputar satu posisi dengan: pemain di posisi 2 berputar ke posisi 1 untuk menservis,
pemain di posisi 1 berputar ke posisi 6, dll (Official Volleyball rules 2017-2020, 2016)

Daftar Pustka:

Yusmar, A. (2017). Upaya peningkatan teknik permainan bola voli melalui modifikasi permainan siswa kelas
X SMA Negri 2 Kampar. Pendidikan dan Pengajaran Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP
Universitas Riau, 1(1), p.145.

Syaifullah, H. (2011). Sejarah bola volly.

Nuryani, W. (2017). Perkembangan persatuan bola voli seluruh Indonesia (PBVSI) tahun 1955-1989. e-
journal, [online] p.1. Available at: https://eprints.uny.ac.id/53364/6/8.%20e-journal%2011407141014.pdf
[Accessed 18 Nov. 2019].

OFFICIAL VOLLEYBALL RULES 2017-2020. (2016). E-book: FIVB.

Anda mungkin juga menyukai