Laporan Morfologi Tanaman Kopi
Laporan Morfologi Tanaman Kopi
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
Mahasiswa mampu mengenali dan menggambarkan karakteristik
morfologi (akar, batang, bunga, buah, dan biji) tanaman kopi.
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
3.2.2 Bahan
1. Tanaman Kopi
4.2 Pembahasan
Morfologi tanaman kopi terdiri dari akar, batang, daun, buah, dan bunga.
Morfologi tanaman kopi mulai dari batang, daun, buah, bunga dan akar
mempunyai fungsi atau manfaatnya masing-masing. Berikut ini adalah keterangan
dari morfologi tanaman kopi yaitu :
1. Akar
Tanaman kopi memiliki akar tunggang sehingga tidak mudah rebah.
Meskipun kopi merupakan tanaman tahunan, tetapi umumnya mempunyai
perakaran yang dangkal dimana kedalamanya hanya mencapai 0-30 cm. Oleh
karena itu tanaman ini mudah mengalami kekeringan pada kemarau panjang bila
di daerah perakarannya tidak di beri mulsa. Secara alami tanaman kopi memiliki
akar tunggang sehingga tidak mudah rebah. Tetapi akar tunggang tersebut hanya
dimiliki oleh tanaman kopi yang bibitnya berupa bibit semaian atau bibit
sambungan (okulasi) yang batang bawahnya merupakan semaian. Tanaman kopi
yang bibitnya berasal dari bibit stek, cangkokan atau bibit okulasi yang batang
bawahnya merupakan bibit stek tidak memiliki akar tunggang sehingga relatif
mudah rebah.
akar sekunder
akar tersier
akar primer
2. Batang
Kopi (Coffea spp) adalah species tanaman berbentuk pohon yang termasuk
dalam famili Rubiaceae dan genus Coffea. Tanaman ini tumbuhnya tegak,
bercabang, dan bila dibiarkan tumbuh dapan mencapai tinggi 12 m. Pohon kopi
berbatang tegak lurus dan beruas-ruas hamper pada tiap tumbuh kuncup-kuncup
pada batang dan cabang susunannya agak rumit pada batang-batang itu sering
tumbuh cabang yang tegak lurus, yang disebut cabang (orthotrop) nama cabang
atau tunas-tunas yang tumbuh pada batang itu bisa disebut tunas air atau cabang
air dan cabang yang tumbuh kesamping disebut plagiotrop.
3. Daun
Kopi mempunyai daun bulat telur ujungnya agak meruncing sampai bulat
tumbuh pada batang, cabang dan ranting-ranting tersusun berdampingan pada
ketiak. Daun lebar, memanjang lebar, 20-30 cm panjangnya, 10-16 cm lebarnya,
urat daun tenggelam, sehingga permukaan daun jelas berlekuk-lekuk. Pangkal
daun membulat. Tangkai daun 1 cm, tulang samping lk 10-12 pasang; helaian
daun mengkilat, ujung meruncing mendadak dari bagian yang mula-mula
membulat.
4. Bunga
Tanaman kopi umumnya akan mulai berbunga setelah berumur ± 2 tahun.
Mula-mula bunga ini keluar dari ketiak daun yang terletak pada batang utama atau
cabang reproduksi. Tetapi bunga yang keluar dari kedua tempat tersebut biasanya
tidak berkembang menjadi buah, jumlahnya terbatas, dan hanya dihasilkan oleh
tanaman-tanaman yang masih sangat muda. Bunga yang jumlahnya banyak akan
keluar dari ketiak daun yang terletak pada cabang primer. Bunga ini berasal dari
kuncup-kuncup sekunder dan reproduktif yang berubah fungsinya menjadi kuncup
bunga. Kuncup bunga kemudian berkembang menjadi bunga secara serempak dan
bergerombol. Tumbuhnya bunga kopi pada ketiak-ketiak cabang primer tersusun
berkelompok, tiap-tiap kelompok terdiri dari 4-6 kuntum bunga yang bertangkai
pendek. Pada tiap-tiap ketiak daun dapat tumbuh 3-4 kelompok bunga maka pada
tiap buku dapat tumbuh ± 30 kuntum bunga atau lebih dan pada musim berbunga.
5. Buah
Buah kopi yang masih muda berwarna hijau, sedangkan buah yang masak
berwarna merah. Pada umumnya kopi mengandung 2 butir biji, biji-biji tersebut
mempunyai bidang yang datar (perut) dan bidang yang cembung (punggun). Buah
terdiri dari daging buah dan biji. Daging buah terdiri atas 3 (tiga) bagian lapisan
kulit luar (eksokarp), lapisan daging (mesokarp), dan lapisan kulit tanduk
(endokarp) yang tipis tetapi keras. Buah kopi umumnya mengandung 2 butir biji,
tetapi kadang-kadang hanya mengandung satu butir saja. Biji kopi ini disebut biji
kopi lanang/kopi jantan/kopi bulat.
5.1 Kesimpulan
1. Morfologi tanaman kopi terdiri dari bunga, batang, cabang, biji, buah dan
akar, masing-masing mempunyai fungsi dan karakteristik yang berbeda-beda.
2. Tanaman kopi memiliki dua cabang yang memiliki perbedaan spesifik, yaitu
cabang plagiotrop (cabang yang kesamping) dan cabang otrthotrop (cabang
yang tegak lurus).
3. Jenis kopi Excelsa dan Robusta memiliki perbedaan masing-masing mulai
dari bentuk dan ukuran daun, bentuk batang dan cabang, bentuk buah, bentuk
dan jumlah bunga serta bentuk akar.
4. Tanaman kopi robusta lebih resisten terhadap penyakit dan tumbuh pada
ketinggian 400-700 m dpl, tetapi masih toleran pada ketinggian kurang dari
400 m dpl, dengan temperatur 21-24° C.
5. Perkembangan kopi Indonesia kedepannya mempunyai peluang besar untuk
menjadi Negara pengekspor kopi, sudah banyak hasil kopi Indonesia diminati
oleh negara- negara lain seperti halnya Singapura, Amerika dan Jerman.
5.2 Saran
Sebaiknya dalam praktikum praktikan lebih di beri wawasan atau pengertian
dan ditunjukkan mana bagian-bagian tanaman baik itu struktur buah, daun,
struktur batang, bunga dan akar sehingga praktikan lebih memahami morfologi
kopi dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA
Ellyanti, Abubakar K., dan Hairul B. 2012. Analisis Indikasi Geografis Kopi
Arabika Gayo Ditinjau dari Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten.
Agrista, 16(2): 46-61.
Maharani, Juwita S., F.X. Susilo, I Gede S., dan Joko P. 2013. Keterjadian
Penyakit Tersebab Jamur pada Hama Penggerek Buah Kopi (PBKO) di
Pertanaman Kopi Agroforestri. Agrotek Tropika, 1(1): 86-91.
Mahfud, Moh. Cholil. 2012. Teknologi dan Strategi Pengendalian Penyakit Karat
Daun untuk Meningkatkan Produksi Kopi Nasional, Pengembangan
Inovasi Pertanian, 5(1): 44-57.
Michael, W. G., Sentayehu A., Taye K., and Tadesse B. 2013. Genetic Diversity
Analysis of Some Ethiopian Specialty Coffee (Coffea arabica L.)
Germplasm Accessions Based on Morphological Traits. Time Journals of
Agriculture and Veterinary Sciences, 1(4): 47-54.
Pádua, Marlúcia S., Luciano Vilela P., Luciano Coutinho da S., Kalynka Gabriella
do L., Eduardo A., and Ana Hortência Fonseca Castro. 2014.
Morphological Characteristics and Cell Viability of Coffee Plants Calli.
Ciência Rural, Santa Maria, 4(4): 660-665.
Teressa, A., Dominique C., Vincent P., and Pier B. 2010. Genetic Diversity of
Arabica Coffee (Coffea arabica L.) Collections. EJAST, 1(1): 63-79.
Vidal, R. O., Luiz G. E. V., M. Falsarella C., and Goncalo A. G. P. 2010. A High-
Throughput Data Mining of Single Nucleotide Polymorphisms in Coffea
Species Expressed Sequence Tags Suggests Differential Homeologous
Gene Expression in The Allotetraploid Coffea arabica. Plant Physiology,
154(1): 1053–1066.