Anda di halaman 1dari 3

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Cuci tangan pakai sabun (CTPS) merupakan perilaku sehat yang telah
terbukti secara ilmiah dapat mencegah penyebaran penyakit menular seperti diare,
Infekai Saluran Pernafasan Atas (ISPA) dan flu burung, bahkan disarankan untuk
mencegah penularan influenza. Banyak pihak yang telah memperkenalkan
perilaku ini sebagai intervensi kesehatan yang sangat mudah, sederhana dan dapat
dilakukan oleh mayoritas masyarakat Indonesia. Berbagai survey di lapangan
menunjukkan menurunnya angka ketidakhadiran anak karena sakit yang
disebabkan oleh penyakit-penyakit tersebut di atas, setelah diintervensi dengan
CTPS. (Panduan CTPS DepKes RI,2009)

Gambar 1.1.1. Riset Kessehatan Dasar, Depkes, 2007

Namun demikian, pentingnya perilaku sehat cuci tangan pakai sabun


(CTPS) untuk mencegah penyakit-penyakit menular masih belum dipahami
masyarakat secara luas dan praktiknya pun masih belum banyak diterapkan dalam
kehidupan sehari-hari. Riset kesehatan dasar menunjukkan bahwa ISPA dan diare
masih ditemukan dengan persentase tertinggi pada anak usia dibawah lima tahun
masing-masing 43% dan 16%. Demikian pula perilaku CTPS yang tidak benar
masih tinggi ditemukan pada anak usia 10 tahun ke bawah. Karena anak pada
2

usia-usia tersebut sangat aktif dan rentan terhadap penyakit, maka dibutuhkan
kesadaran dari mereka bahwa pentingnya perilaku sehat cuci tangan pakai sabun
diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. (Panduan CTPS DepKes RI, 2008)

Gambar 1.1.2. Presentase Usia dengan Perilaku CTPS yang Benar

Penelitian pada siswa SDN Keburuhan Kecamatan Ngombol Kabupaten


Purworejo menemukan bahwa ada hubungan antara kebiasaan cuci tangan dengan
kejadian infeksi cacing (Wisnungsih,2004). Penelitian selanjutnya menemukan
bahwa ada perbedaan kejadian infeksi cacing usus pada anak sekolah dasar di
desa tertinggal dan non tertinggal Kecamatan Tasikmadu Kabupaten Karanganyar
dan menunjukkan bahwa ada hubungan antara mencuci tangan sebelum makan
terhadapa kejadian infeksi cacing (Widyaningsih,2004).
Pada tanggal 15 Oktober 2009 melanjutkan kesuksesan perayaan Hari
Cuci Tangan Pakai Sabun Sedunia (HCTPSS) tahun sebelumnya yang melibatkan
70 negara dan 120 anak di seluruh dunia, maka pelaksanaan di tahun kedua ini
bertujuan untuk meningkatkan praktik CTPS di lingkungan sekolah. (Panduan
CTPS DepKes RI, 2009)

1.2. Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka dapat
dirumuskan pertanyaan sebagai berikut :
3

Bagaimana perbedaan perilaku cuci tangan antara anak SD perkotaan dengan


anak SD pedesaan?

1.3. Tujuan Penelitian

1.3.1. Tujuan Umum

Penelitian ini memiliki tujuan umum untuk mengetahui perbedaan tingkat


pengetahuan dan perilaku sehat cuci tangan antara anak SD perkotaan dengan
anak SD pedesaan.

1.3.1. Tujuan Umum

Penelitian ini memiliki beberapa tujuan khusus antara lain :

1. Mengetahui pengetahuan anak tentang cuci tangan.


2. Mengetahui perilaku anak terhadap cuci tangan.
3. Mengetahui fasilitas cuci tangan yang dimiliki oleh sekolah-sekolah.

1.4. Manfaat Penelitian


Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat untuk bidang-
bidang sebagai berikut :
1. Bidang akademik
Penelitian ini dapat menjadi suatu pendahuluan dan bahan rujukan bila
ada topik serupa yang ingin diteliti peneliti lainnya.
2. Bidang pelayanan kesehatan masyarakat
Penelitian ini dapat menjadi pedoman bagi pelayanan kesehatan
masyarakat untuk terus memberikan pengajaran perilaku sehat cuci
tangan pada masyarakat khususnya anak-anak dan menyediakan
fasilitas untuk mendukung program tersebut.
3. Bidang Pemerintahan
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan evaluasi pemerintah
mengenai apakah program mereka sudah terlaksana dengan baik atau
tidak.

Anda mungkin juga menyukai