Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH KEWIRAUSAHAAN

SPIRIT KEWIRAUSAHAAN (BIDANG PELAYANAN JASA PELATIHAN


BASIC LIFE SUPPORT / BLS KEPADA MASYARAKAT NON
KESEHATAN)

Disusun Oleh Kelompok 9 :

1. Angger Permata Cantika (1720012)


2. Lidi Ayu Lestari (1720040)
3. Novia Ayu Fransisca (1720050)
4. Rudi Irfan (1720068)

PROGRAM STUDI D-III KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HANG TUAH

SURABAYA

2019-2020
KATA PENGANTAR

Rasa syukur kami sampaikan ke hadiran Tuhan YME, karena berkat rahmat-
Nya tugas makalah Kewirausahaan dapat kami selesaikan sesuai yang di harapkan.
Adapun tugas makalah ini kami usahakan semaksimal mungkin dan tentunya
dengan bantuan berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah
ini. Untuk itu kami tidak lupa menyampaikan banyak terima kasih kepada semua
pihak yang telah membantu dalam pembuatan makalah ini.

Kami menyadari bahwa menyusun makalah ini masih banyak kekurangan


dari segi penyusunan maupun bahasa dan penulisan. Oleh karena itu kami
mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun. Semoga apa yang kami
sajikan dalam makalah ini bermanfaat. Kami berharap semoga dari makalah ini
dapat diambil hikmah dan manfaatnya, sehingga dapat memberikan inspirasi
terhadap pembaca. Sekian dan Terima Kasih.

Surabaya, 14 September 2019

Penulis
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ........................................................................................ i

Daftar isi .................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah .............................................................................. 2

1.3 Tujuan Masalah .................................................................................. 2

1.4 Manfaat ............................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Kewirausahaan ................................................................. 3

2.2 Spirit Wirausaha ................................................................................. 6

2.3 Sikap Orang yang Tidak Memiliki Spirit Wirausaha yang Baik ....... 8

2.4 Kunci Agar Memiliki Spirit Kewirausahaan ..................................... 9

2.5 Delapan Langkah Spirit Wirausaha ................................................... 10

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan ........................................................................................ 11

3.2 Saran ................................................................................................... 11

Daftar Pustaka ........................................................................................ 12


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kewirausahaan (Entrepreneurship) adalah proses mengidentifikasi,
mengembangkan, dan membawa visi ke dalam kehidupan. Visi tersebut bisa
berupa ide inovatif, peluang, cara yang lebih baik dalam menjalankan sesuatu.
Hasil akhir dari proses tersebut adalah penciptaan usaha baru yang dibentuk
pada kondisi risiko atau ketidakpastian.
Wirausaha secara historis sudah dikenal sejak diperkenalkan oleh
Richard Castillon pada tahun 1755. Beberapa istilah wirausaha seperti di
Belanda dikenal dengan “ondernemer”, di Jerman dikenal dengan
“unternehmer”. Pendidikan kewirausahaan mulai dirintis sejak 1950-an di
beberapa negara seperti Eropa, Amerika, dan Kanada. Bahkan sejak 1970-an
banyak universitas yang mengajarkan kewirausahaan atau manajemen usaha
kecil. Pada tahun 1980-an, hampir 500 sekolah di Amerika Serikat memberikan
pendidikan kewirausahaan.
Di Indonesia, kewirausahaan dipelajari baru terbatas pada beberapa
sekolah atau perguruan tinggi tertentu saja. Sejalan dengan perkembangan dan
tantangan seperti adanya krisis ekonomi, pemahaman kewirausahaan baik
melalui pendidikan formal maupun pelatihan-pelatihan di segala lapisan
masyarakat kewirausahaan menjadi berkembang.
Wirasusaha adalah keberanian, keutamaan serta keperkasaan dalam
memenuhi kebutuhan serta memecahkan permasalahan hidup dengan kekuatan
yang ada pada diri sendiri. Manusia wiraswasta mempunyai kekuatan mental
yang tinggi sehingga memungkinkan ia melompat dan meluncur maju kedepan
di luar kemampuan rata-rata, adakalanya wiraswatawan tidak berpendidikan
tinggi.
Orang yang melakukan kegiatan kewirausahaan disebut wirausahawan.
Muncul pertanyaan mengapa seorang wirausahawan (entrepreneur)
mempunyai cara berpikir yang berbeda dari manusia pada umumnya. Mereka
mempunyai motivasi, panggilan jiwa, persepsi dan emosi yang sangat terkait
dengan nilai nilai, sikap dan perilaku sebagai manusia unggul.
Banyak hal yang mendorong seseorang untuk menjadi seorang
wirausahawan, diantaranya dorongan teman, dorongan ini cukup berpengaruh
terhadap semangat membuka suatu usaha, karena kita dapat berdiskusi lebih
bebas, dibandingkan dengan orang lain, teman bisa memberikan dorongan,
pengertian, bahkan bantuan, tidak perlu takut terhadap kritikan.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian dari kewirausahaan & spirit kewirausahaan?
2. Apa itu spirit kewirausahaan?
3. Bagaimana sikap orang yang tidak memiliki spirit wirausaha yang baik?
4. Bagaimana kunci agar memiliki spirit wirausaha yang baik?
5. Apa itu delapan langkah spirit kewirausahaan?

1.3 Tujuan Masalah


1. Untuk mengetahui apa itu kewirausahaan
2. Untuk mengetahui apa itu spirit kewirausahaan
3. Untuk mengetahui sikap orang yang tidak memiliki spirit wirausaha
yang baik
4. Untuk mengetahui kunci agar memiliki spirit wirausaha yang baik
5. Untuk mengetahui delapan langkah spirit kewirausahaan

1.4 Manfaat

1. Menambah wawasan dan pengetahuan lebih mendalam mengenai spirit


kewirausahaan
2. Dapat menjadi pertimbangan untuk di terapkan di dunia pendidikan
pada lembaga-lembaga di bidang kesehatan sebagai solusi terhadap
permasalahan pendidikan yang ada.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Kewirausahaan

Istilah wirausaha berasal dari kata “entrepreneur” (bahasa prancis) yang


diterjemahkan kedalam bahasa inggris dengan arti between taker atau go-
between. Dan pada abad pertengahan berarti aktor atau orang yang bertanggung
jawab dalam proyek produksi berskala besar.

Geoffrey G. Meredith et al (2000) menjelaskan seorang wirausaha


adalah orang-orang yang mempunyai kemampuan melihat dan menilai
kesempatan-kesempatan bisnis, dan mengumpulkan sumber-sumber daya yang
dibutuhkan guna mengambil keuntungan dari padanya dan mengambil tindakan
yang tepat guna memastikan sukses.

Dalam Konteks management seseorang yang memiliki kemampuan


dalam menggunakan sumber daya seperti financial (money), bahan mentah
(matrials), dan tenaga kerja (labors), untuk menghasilkan suatu produk baru,
bisnis baru, proses produksi atau pengembangan organisasi usaha.

Secara garis besar wirausaha adalah mereka yang melakukan upaya-


upaya kreatif dan inovatif dengan jalan mengembangkan ide dan meramu
sumber daya untuk menemukan peluang dan perbaikan hidup.

Arti kata spirit dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)


merupakan semangat yang tinggi merupakan salah satu factor
kemenangan.Spirit merupakan satu bagian yang sangat prinsip atau yang
dirasakan dalam kehidupan manusia dan merupakan bagian dari suasana hati
atau posisi emosi yang merupakan karakteristik gelora, semangat, gairah,
kegembiraan dalam melakukan suatu hal.

Semangat dan gairah merupakan hal yang menarik untuk dijelaskan


lebih detail. Tampaknya sama namun memiliki inti yang berbeda.
Semangat merupakan energi untuk mengerjakan suatu pekerjaan karena ada
keinginan dan hasrat untuk mencapainya, yaitu ada unsur manfaat dan tujuan,
sedangkan gairah merupakan energi yang diperlukan dalam mengerjakan suatu
pekerjaan karena ada unsur kecintaan, kesukaan, dan hobi di dalamnya. Jadi,
bukan semata-mata karena manfaat dan tujuannya.

Kewirausahaan pada hakekatnya adalah sifat, ciri dan watak seseorang


yang memiliki kemauan dalam mewujudkan gagasan inovatif kedalam dunia
nyata secara kreatif. Sedangkan yang dimaksud dengan seorang wirausahawan
adalah orang–orang yang memiliki kemampuan melihat dan menilai
kesempatan-kesempatan bisnis yaitu mengumpulkan sumber daya-sumber
daya yang dibutuhkan untuk mengambil tindakan yang tepat, mengambil
keuntungan serta memiliki sifat, watak dan kemauan untuk mewujudkan
gagasan inovatif kedalam dunia nyata secara kreatif dalam rangka meraih
sukses atau meningkatkan pendapatan.

2.2 Spirit Wirausaha

Kunci penting dalam menciptakan semangat kewirausahaan itu bisa


disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu:

1. Figure bagi seseorang guna membangkitkan semangat; karena melihat


ong itu sukses dan kaya, maka ia ingin menjadi seperti orang itu.
2. Suka mencari tantangan baru untuk menciptakan gairah, yaitu cinta akan
kewirausahaan.
3. Kepepet atau keterpaksaan karena harus tetap bertahan dan hidup
semangat bisa muncul karena keinginan untuk tetap bertahan hidup.
4. Keinginan untuk memperbaiki taraf hidup yang lebih baik lagi; tidak
ingin miskin selamaya.
5. Mengalami kegagalan dalam meniti karir pekerjaan dan mengambil
jalan pintas untuk semangat menjadi wirausahawan.
6. Memang cita-cita sejak kecil untuk menjadi wirausahawan.
Munculnya peluang bisnis yang baru akan menstimulus munculnya
entrepreneur-entrepreneur muda. Hal inilah yang mendorong muculnya spirit
of entrepreneurship seiring dengan perubahan dan perkembangan ekonomi.
Ada beberapa faktor yang menstimulus spirit of entrepreneurship, yaitu :
1. Evolusi produk :
Peubahan produk akan menimbulkan perubahan kebutuhan yang
memunculkan sebuah peluang baru.
2. Evolusi ilmu pengetahuan :
Perubahan ilmu pengetahuan akan menimbulkan inspirasi produk baru
dan begitu seterusnya.
3. Prubahan gaya hidup, selera, dan hobi :
Peubahan gaya hidup akan menimbulkan keinginan akan produk yang
berbeda.
4. Perubahan teknologi :
Berkembangnya teknologi dan semakin canggihnya teknologi akan
menciptakan produk, suasana, dan gaya hidup yang berbeda.
5. Perubahan budaya :
Perkembangan gaya hidup, pendapatan, selera, teknologi, dan
sebagainya akan mengubah budaya seseorang, sehingga hal ini
mempengaruhi kebutuhan akan produk yang berbeda di setiap tempat.

Modal paling mendasar menjadi wirausahawan adalah tekad dan


keberanian mengambil dan menghitung resiko. Tanpa ini, diberi modal sebesar
apapun, tidak akan pernah menjadi wirausahawan. Kalau sudah ada keberanian,
kita beri kesempatan bagaimana mengelola bisnis dengan baik.
Kewirausahaan adalah lebih kepada spirit, bukan sekedar yang terlihat secara
kasat mata Bisa saja orang yang sehari-harinya berbisnis tapi di dalam dirinya
tidak terdapat spririt kewirausahaan.
2.3 Sikap Orang yang Tidak Memiliki Spirit Wirausaha yang Baik
Banyak orang yang berpikir positif dan mempunyai semangat yang
tinggi tetapi tetap saja sulit meraih kesuksesan. Hal ini dikarenakan sikap yang
salah dalam menanggapi kegagalannya, diantaranya yaitu :
1. Sikap “saya takut gagal” :
Sikap takut gagal menghentikan semua energi, semangat, daya, upaya
dan gairah kerja yang dahulunya tinggi dan sekarang berubah drastis
sehingga mengalami kemunduran. Takut gagal berarti takut beresiko
sehingga lebih baik memilih mundur dan tidak mau mencari jalan
keluarnya.
2. Sikap yang keliru tentang kegagalan :
Gagal bukan berarti terminasi sebuah perjalanan karena itu merupakan
perjalanan yang panjang. Dibutuhkan proses untuk menakhlukkan
kegagalan demi kegagalan. Jadi, kegagalan adalah episode perjalanan
yang harus kita lalui baik sebuah pertandingan yang kalah tapi bisa
menang.
3. Tidak siap mengalami kegagalan :
Banyak orang berprestasi dikampus tapi tidak siap untuk menghadapi
kegagalan dalam bekerja atau berwirausaha. Hal ini dikarenakan orang
yang berprestasi cenderung ingin segalanya sukses dan tidak pernah
gagal. Padahal di kampus kita menghadapi suatu hal yang pasti ada
jawabannya, sedangkan di dunia bisnis atau pekerjaan kita menghadapi
jawaban yang kompleks, majemuk, dan bahkan mungkin belum ada
jawabannya.
4. Sikap berhenti mencoba :
Disamping sikap tidak siap menghadapi kegagalan, ada pula sikap lain
yang mematahkan semangat wirausaha, yaitu sikap berhenti mencoba.
Kesuksesan itu terjadi pada saat kita selalu mencoba dan mencoba lagi
(ada rasa penasaran) sehingga tidak terasa bila kita sudah dekat dengan
kesuksesan itu.
2.4 Kunci agar Memiliki Spirit Kewirausahaan
Kunci sukses dalam membangun semangat kewirausahaan adalah tidak
takut gagal dan jangan mengenal arti gagal dalam kamus hidup anda. Bila kita
takut gagal, artinya semangatnya akan turun sebanding dengan besarnya rasa
takut untuk gagal. Keberhasilan kewirausahaan harus didasarkan pada kerja
keras, kerja sama dengan orang lain, penampilan yang baik, yakin, semangat,
bergairah pandai membuat keputusan, mau menambah pengetahuan.

2.5 Delapan Langkah Spirit Kewirausahaan

1. Mau bekerja keras (capacity for hard work)


2. Bekerja sama dengan orang lain (getting thing done with and thought
people),
3. Penampilan yang baik (good appearance)
4. Mempunyai keyakinan (self confidence)
5. Pandai membuat keputusan (making sound decision)
6. Mau menambah pengetahuan (college education)
7. Ambisi untuk maju (ambition drive)
8. Pandai berkomunikasi (ability communicate)
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Kewirausahaan pada hakekatnya adalah sifat, ciri dan watak seseorang
yang memiliki kemauan dalam mewujudkan gagasan inovatif kedalam dunia
nyata secara kreatif. Entrepreneur memiliki “sikap jeli” terhadap kemungkinan
potensial yang terbayang dalam perkembangan masa depan, kemudian mampu
merintis dan mengatur inovasi, menempuh pola baru dalampenggunaan
sumber dana dan daya produksi dalam suatu kombinasi optimal yang baru pula.

3.2 Saran
Dalam proses pengembangan usaha ini diperlukannya jiwa seseorang
wirausaha yang tekun karena dengan adanya ketekunan, berani mengambil
resiko, terampil, tidak mudah putus asa, mempunyai kemauan terus belajar,
memberi pelayanan yang terbaik kepada konsumen, bersikap ramah terhadap
konsumen, sabar, pandai mengelola dan berdoa pasti usaha yang ingin dicapai
akan berhasil.
DAFTAR PUSTAKA

Hendro. 2011. Dasar-dasar kewirausahaan : panduan bagi mahasiswa untuk


mengenal, memahami, dan memasuki dunia bisnis. Erlangga : Jakarta.

Chairul Shaleh. 2015. Menumbuhkan Spirit Kewirausahaan

Anda mungkin juga menyukai