Pengantar Teknik Elektro TE-B
Pengantar Teknik Elektro TE-B
Disusun Oleh :
Kelas : B
FAKULTAS TEKNIK
2012/2013
KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu wata΄ala, karena berkat
rahmat-Nya saya bisa menyelesaikan makalah yang berjudul Pengetahuan Tentang
Elektronika. Makalah ini diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Teknik
Elektro.
Saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga
makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Makalah ini masih jauh dari sempurna,
oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan demi
sempurnanya makalah ini.
Semoga makalah ini memberikan informasi bagi masyarakat dan bermanfaat untuk
pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua.
i
DAFTAR ISI
Hal
LEMBAR SAMPUL
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
2.1 R esi st o r .... .... ... .... . .... .... ... .... .... .. . .... .. ..... .... .... ... .... .... ... .. . 3
2.2 Kapasitor .................................................................................. 11
2.3 Induktor ................................................................................... 17
2.4 Transistor ………………………………………………………………….. 21
2.5 Dioda ……………………………………………………………………… 24
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari kita banyak menemui suatu alat yang mengadopsi
elektronika sebagai basis teknologinya contoh ; Dirumah, kita sering melihat televisi,
mendengarkan lagu melalui tape atau CD, mendengarkan radio, berkomunikasi dengan
telepon. Dikantor kita menggunakan komputer, mencetak dengan printer, mengirim pesan
dengan faximile, berkomunikasi dengan telepon. Dipabrik kita memakai alat deteksi,
mengoperasikan robot perakit, dan sebagainya. Bahkan dijalan raya kita bisa melihat
lampu lalu-lintas, lampu penerangan jalan yang secara otomatis hidup bila malam tiba,
atau papan reklame yang terlihat indah berkelap-kelip dan masih banyak contoh yang
lainnya. Dari semua uraian diatas kita dapat membuktikan bahwa pada zaman sekarang
ini kita tidak akan lepas dari perangkat yang menggunakan elektronika sebagai dasar
teknologinya. Didalam perangkat elektronika tersebut tentunya terdapan komponen
penting yang menunjang kinerja dari perangkat elektronika tersebut. Komponen tersebut
adalah resistor, kapasitor, induktor, transistor dan diode.
Dengan berdasar hal tersebut di atas, maka penulis mengangkat judul makalah ini
dengan judul Pengetahuan Tentang Elektronika. Dalam makalah ini akan dijelaskan
mengenai pengertian, rumus dasar, bentuk dan kegunaan dari resistor, kapasitor, induktor,
transistor dan dioda.
1. 2 Perumusan Masalah
Permasalahan yang akan ditinjau dalam makalah ini adalah : Apakah yang dimaksud
dengan resistor, kapasitor, induktor, transistor dan dioda dan apa saja manfaatnya dalam
kehidupan sehari-hari.
1.3Batasan Masalah
Batasan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah :
1. Ruang lingkup makalah adalah resistor, kapasitor, induktor, transistor dan dioda
2. Makalah terbatas pada jenis-jenis bahan, rumus-rumus dasar dan bentuk resistor,
kapasitor, dan inductor.
1.4Tujuan Penulisan
Tujuan penelitian ini adalah menjelaskan dan menganalisa karakteristik dari resistor,
kapasitor, induktor, transistor dan dioda baik dari segi teori dasar, rumus dasar, bentuk
maupun manfaat dari alat tersebut.
1
1.5Manfaat Penulisan
1. Untuk Negara (masyarakat): Diharapkan dengan adanya makalah ini dapat
memberikan manfaat berupa pengetahuan kepada masyarakat tentang kegunaan dan
manfaat dari resistor, kapasitor, induktor, transistor dan dioda.
2. Untuk Akademik (Ilmu Pengetahuan): Dengan makalah ini diharapkan akan
memberikan manfaat untuk mengkaji seberapa besar kegunaan atau manfaat sebuah
resistor, kapasitor, induktor, transistor dan dioda dalam suatu rangkaian.
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Resistor
2.1.1 Teori Dasar
Resistor merupakan perangkat elektronika yang paling banyak digunakan dalam
listrik dan elektronika. Resistor dibuat dengan berbagai cara, antara lain ada yang
dibuat dari gulungan kawat tertentu yang digulungkan sedemikian rupa pada suatu
kerangka. Resistor ini banyak digunakan dalam pemakaian arus dan temperatur yang
tinggi.
Selain resistor jenis kawat gulung, ada juga resistor yang dibuat dari keramik atau
dari karbon. Resistor ini kurang tahan terhadap temperatur tinggi sehingga hanya
digunakan untuk arus kecil atau elektronika.
Resistor juga dapat dibagi menurut tahananya, ada resistor yang dapat diatur harga
tahananya ada juga yang tidak. Resistor yang bisa diatur tahananya disebut variable
resistor atau sering disebut potensiometer. Resistor yang tidak dapat diatur nilai
tahananya disebut fixed resistor.
Simbol resistor
3
2.1.2 Fungsi Resistor
Menahan sebagian arus listrik agar sesuai dengan kebutuhan suatu rangkaian
elektronika
Menurunkan tegangan sesuai yang dibutuhkan oleh rangkaian elektronika
Membagi tegangan
Bekerja sama dengan transistor dan kondensator dalam suatu rangkaian untuk
membangkitkan frekuensi tinggi maupun frekuensi rendah
4
Satuan
1
Puluhan
Gelang 2
Faktor pengali
3
Toleransi
4
Simbol NTC
5
2. PTC Thermistor (PTC = positive temperature coefficient)
PTC adalah kebalikan dari NTC. Resistor ini memiliki nilai tahanan yang kecil pada
suhu ruangan normal atau dingin. Sebaliknya pada temperatur udara yang panas nilai
tahananya menjadi naik dan besar. Resistor ini banyak ditemukan pada peralatan yang
peka terhadap panas dan beban arus lebih. Misalnya ; belitan motor listrik, generator
listrik, transformator, dll.
Simbol PTC
3. VDR (voltage dependent resistor)
VDR adalah resistor yang nilai tahananya dapat dipengaruhi oleh perubahan
tegangan. Semakin besar tegangan yang melalui resistor ini, nilai tahananya semakin
kecil. VDR banyak digunakan pada stabilisasi tegangan.
Simbol VDR
4. LDR (light dependent resistor)
LDR banyak digunakan pada peralatan sensor cahaya. Nilai tahanan resistor ini
akan turun jika cahaya mengenai permukaanya.
ER ER2 ER I
1
3
6
Hubungan pada rangkaian seri :
Besar tahanan totalnya adalah
RT = R1 + R2 + R3 + ……Rn
ER2 = I . R2
ER3 = I . R3
ERn = I . Rn
Gambar rangkaian:
I1
I2
I3
7
Hubungan pada rangkaian paralel :
RT
E E E
IR1 = IR2 = IR3 =
R1 R2 R3
Jadi arus tiap cabang adalah :
E
IRn =
Rn
Besar tegangan listriknya adalah
E = ER1 = ER2 = ER3 = ERn
E = I . RT
8
Setelah kita hitung tahanan seri R 2,3, gmbar rangkaian diatas menjadi seperti dibawah
ini.
RT = R1 + R 2,3 + R4
E
IT =
RT
E E
I R2 = I R3 =
R2 R3
Jumlah besarnya arus listrik tiap cabang besarnya sama dengan arus total.
Dimana besarnya.
IT = I R2 + IR3
ER4 = I . R4
9
2.1.8 Sifat-Sifat Rangkaian:
a. Rangkaian seri
Tahanan totalnya lebih besar dari tahanan laianya
Besar arusnya sama dalam setiap tahanan
Tegangan listriknya terbagi tergantung besar tahanan yang dilalui
b. Rangkaian parallel
Tahanan totalnya lebih kecil atau sama dengan tahanan lainya
Besar arus listriknya terbagi dalam setiap cabang tergantung nilai tahanan cabang
Tegangan dalam setiap cabang besarnya sama.
10
2.2 Kapasitor
dielektrik
elektroda elektroda
2.2.2 Kapasitansi
Kapasitansi didefinisikan sebagai kemampuan dari suatu kapasitor untuk dapat
menampung muatan elektron. Coulombs pada abad 18 menghitung bahwa 1 coulomb
= 6.25 x 1018 elektron. Kemudian Michael Faraday membuat postulat bahwa sebuah
kapasitor akan memiliki kapasitansi sebesar 1 farad jika dengan tegangan 1 volt dapat
memuat muatan elektron sebanyak 1 coulombs. Dengan rumus dapat ditulis :
Q = CV
Q = muatan electron dalam C (coulombs)
C = nilai kapasitansi F (farad)
V = besar tegangan V (volt)
Dalam praktek pembuatan kapasitor, kapasitansi dihitung dengan mengetahui
luas area plat metal (A), jarak (t) antara kedua plat metal (tebal dielektrik) dan
konstanta (k) bahan dielektrik. Dengan rumus dapat di tulis sebagai berikut :
11
C = (8.85 x 10-12) (k A/t)
Berikut adalah tabel contoh konstanta (k) dari beberapa bahan dielektrik yang
disederhanakan.
Untuk rangkaian elektronik praktis, satuan farad adalah sangat besar sekali.
Umumnya kapasitor yang ada di pasaran memiliki satuan : μF, nF dan pF.
1 Farad = 1.000.000 μF (mikro Farad)
1 μF = 1.000.000 pF (piko Farad)
1 μF = 1.000 nF (nano Farad)
1 nF = 1.000 pF (piko Farad)
12
Sedangkan jenis yang satunya lagi kebanyakan nilai kapasitasnya lebih rendah,
tidak mempunyai kutub positif atau negatif pada kakinya, kebanyakan berbentuk bulat
pipih berwarna coklat, merah, hijau dan lainnya seperti tablet atau kancing baju yang
sering disebut kapasitor (capacitor).
Pada kapasitor yang berukuran besar, nilai kapasitansi umumnya ditulis dengan
angka yang jelas. Lengkap dengan nilai tegangan maksimum dan polaritasnya.
Misalnya pada kapasitor elco dengan jelas tertulis kapasitansinya sebesar 100μF25v
yang artinya kapasitor/ kondensator tersebut memiliki nilai kapasitansi 100 μF dengan
tegangan kerja maksimal yang diperbolehkan sebesar 25 volt.
Kapasitor yang ukuran fisiknya kecil biasanya hanya bertuliskan 2 (dua) atau 3
(tiga) angka saja. Jika hanya ada dua angka, satuannya adalah pF (pico farads). Sebagai
contoh, kapasitor yang bertuliskan dua angka 47, maka kapasitansi kapasitor tersebut
adalah 47 pF. Jika ada 3 digit, angka pertama dan kedua menunjukkan nilai nominal,
sedangkan angka ke-3 adalah faktor pengali. Faktor pengali sesuai dengan angka
nominalnya, berturut-turut 1 = 10, 2 = 100, 3 = 1.000, 4 = 10.000, 5 = 100.000 dan
seterusnya.
Contoh :
104 105 222
104 = 10 x 10.000 105 = 10 x 100.000 222 = 22 x 100
= 100.000 pF = 1.000.000 pF = 2.200 pF
= 100 nF = 1.000 nF = 2,2 nF
= 1 μF atau
= 2n2
13
Tabel Kode Warna Kapasitor
Warna Nilai
Hitam 0
Coklat 1
Merah 2
Orange 3
Kuning 4
Hijau 5
Biru 6
Ungu 7
Abu-abu 8
Putih 9
Contoh :
coklat, hitam, orange
coklat hitam orange Nilainya
1 0 3 103
103 = 10 x 1.000
= 10.000 pF
= 10 nF = 0,01 μF
𝟏 𝟏 𝟏 𝟏
= + +
𝐂𝐓𝐨𝐭𝐚𝐥 𝐂𝟏 𝐂𝟐 𝐂𝟑
C1 C2 C3
14
Pada rangkaian kapasitor paralel berlaku rumus :
𝐂𝐓𝐨𝐭𝐚𝐥 = 𝐂𝟏 + 𝐂𝟐 + 𝐂𝟑
Kapasitor Electrostatic
Kapasitor electrostatic adalah kelompok kapasitor yang dibuat dengan bahan
dielektrik dari keramik, film dan mika. Keramik dan mika adalah bahan yang popular
serta murah untuk membuat kapasitor yang kapasitansinya kecil. Tersedia dari
besaran pF sampai beberapa μF, yang biasanya untuk aplikasi rangkaian yang
berkenaan dengan frekuensi tinggi. Termasuk kelompok bahan dielektrik film adalah
bahan-bahan material seperti polyester (polyethylene terephthalate atau dikenal
dengan sebutan mylar), polystyrene, polyprophylene, polycarbonate, metalized paper
dan lainnya.
Mylar, MKM, MKT adalah beberapa contoh sebutan merek dagang untuk
kapasitor dengan bahan-bahan dielektrik film. Umumnya kapasitor kelompok ini
adalah non-polar.
Kapasitor Electrolytic
Kelompok kapasitor electrolytic terdiri dari kapasitor-kapasitor yang bahan
dielektriknya adalah lapisan metal-oksida. Umumnya kapasitor yang termasuk
kelompok ini adalah kapasitor polar dengan tanda + dan - di badannya. Mengapa
kapasitor ini dapat memiliki polaritas, adalah karena proses pembuatannya
menggunakan elektrolisa sehingga terbentuk kutub positif anoda dan kutub negatif
katoda.
15
Kapasitor Electrochemical
16
2.3 Induktor
2.3.2 Penggunaan
Induktor dengan dua lilitan 47mH, sering dijumpai pada pencatu daya.
Induktor sering digunakan pada sirkuit analog dan pemroses sinyal. Induktor
berpasangan dengan kondensator dan komponen lain membentuk sirkuit tertala.
Penggunaan induktor bervariasi dari penggunaan induktor besar pada pencatu daya
untuk menghilangkan dengung pencatu daya, hingga induktor kecil yang terpasang
pada kabel untuk mencegah interferensi frekuensi radio yang melalui kabel.
Kombinasi induktor-kondensator menjadi rangkaian tala dalam pemancar dan
penerima radio. Dua induktor atau lebih yang terkopel secara magnetik membentuk
transformator.
17
siklus. Perbandingan transfer energi ini menentukan tegangan keluaran. Reaktansi
induktif XL ini digunakan bersama semikonduktor aktif untuk menjaga tegangan
dengan akurat. Induktor juga digunakan dalam sistem transmisi listrik, yang
digunakan untuk mengikangkan paku-paku tegangan yang berasal dari petir, dan juga
membatasi arus pensakelaran dan arus kesalahan. Dalam bidang ini, indukutor sering
disebut dengan reaktor.
Induktor kecil dapat dicetak langsung pada papan rangkaian cetak dengan
membuat jalur tembaga berbentuk spiral. Beberapa induktor dapat dibentuk pada
rangkaian terintegrasi menhan menggunakan inti planar. Tetapi bentuknya yang
kecil membatasi induktansi. Dan girator dapat menjadi pilihan alternatif.
18
2.3.4 Jenis-Jenis Lilitan
Lilitan Ferit Sarang Madu
Lilitan sarang madu dililit dengan cara bersilangan untuk mengurangi efek
kapasitansi terdistribusi. Ini sering digunakan pada rangkaian tala pada penerima
radio dalam jangkah gelombang menengah dan gelombang panjang. Karena
konstruksinya, induktansi tinggi dapat dicapai dengan bentuk yang kecil.
Sebuah lilitan sederhana yang dililit dengan bentuk silinder menciptakan medan
magnet eksternal dengan kutub utara-selatan. Sebuah lilitan toroid dapat dibuat dari
lilitan silinder dengan menghubungkannya menjadi berbentuk donat, sehingga
menyatukan kutub utara dan selatan. Pada lilitan toroid, medan magnet ditahan pada
lilitan. Ini menyebabkan lebih sedikit radiasi magnetik dari lilitan, dan kekebalan
dari medan magnet eksternal.
Besaran (SI,
kecuali
Konstruksi Rumus disebutkan
khusus)
L = induktansi
μ0 =
permeabilitas
vakum
K = koefisien
Lilitan silinder
Nagaoka
N = jumlah lilitan
r = jari-jari lilitan
l = panjang lilitan
L = induktansi
l = panjang
kawat
Kawat lurus
d = diameter
kawat
L = induktansi
(µH)
r = jari-jari lilitan
Lilitan silinder
(in)
pendek berinti
l = panjang lilitan
udara
(in)
N = jumlah lilitan
19
L = induktansi
(µH)
r = rerata jari-jari
lilitan (in)
Lilitan
l = panjang lilitan
berlapis-lapis
(in)
berinti udara
N = jumlah lilitan
d = tebal lilitan
(in)
L = induktansi
r = rerata jari-jari
Lilitan spiral
spiral
datar berinti
N = jumlah lilitan
udara
d = tebal lilitan
L = induktansi
μ0 =
permeabilitas
vakum
μr =
permeabilitas
Inti toroid relatif bahan inti
N = jumlah lilitan
r = jari-jari
gulungan
D = diameter
keseluruhan
20
2.4 Transistor
2.4.1 Teori Dasar
Transistor adalah alat semikonduktor yang dipakai sebagai penguat, sebagai
sirkuit pemutus dan penyambung (switching), stabilisasi tegangan, modulasi sinyal
atau sebagai fungsi lainnya. Transistor dapat berfungsi semacam kran listrik, dimana
berdasarkan arus inputnya (BJT) atau tegangan inputnya (FET), memungkinkan
pengaliran listrik yang sangat akurat dari sirkuit sumber listriknya.
Pada umumnya, transistor memiliki 3 terminal, yaitu Basis (B), Emitor (E) dan
Kolektor (C). Tegangan yang di satu terminalnya misalnya Emitor dapat dipakai untuk
mengatur arus dan tegangan yang lebih besar daripada arus input Basis, yaitu pada
keluaran tegangan dan arus output Kolektor.
21
1
Seperti terlihat pada gambar diatas transistor memiliki tiga kaki yang masing-
masing diberi nama B (Basis), K (Kolektor), dan E (Emiter). Perbedaan fungsi
dari jenis transistor ini (PNP atau NPN) terletak pada polaritas pemberian
tegangan bias dan arah arus listrik yang selalu berlawanan.
Fungsi dari transistor bipolar itu sendiri adalah sebagai pengatur arus listrik
(regulator arus listrik), dengan kata lain transistor dapat membatasi arus yang
mengalir dari Kolektor ke Emiter atau sebaliknya (tergantung jenis transistor, PNP
atau NPN) berdasarkan pada jumlah arus listrik yang diberikan pada kaki Basis.
Nama Bipolar diambil karena elektron yang mengalir pada transistor ini
melewati dua tipe material semikonduktor dengan polaritas P (Positif) dan N
(Negatif). Jika tidak ada arus listrik yang mengalir pada kaki Basis, maka
transistor akan dalam keadaan tertutup sehingga tidak ada arus yang mengalir
pada kaki Kolektor ke Emiter atau sebaliknya. Sedangkan jika arus listrik
diberikan pada kaki Basis maka transistor akan kembali terbuka sehingga arus
dapat mengalir dari Kolektor ke Emiter atau sebaliknya, sifat transistor ini banyak
digunakan dalam rangkaian elektronika sebagai sakelar elektronik.
B. FET
FET memiliki tiga kaki terminal yang masing-masing diberi nama Drain (D),
Source (S), dan Gate (G). FET beroperasi dengan cara mengendalikan aliran
elektron dari terminal Source ke Drain melalui tegangan yang diberikan pada
terminal Gate.
22
Perbedaan mendasar antara FET dan transistor bipolar adalah; jika transistor
bipolar mengatur besar kecil-nya arus listrik yang melalui kaki Kolektor ke Emiter
atau sebaliknya melalui seberapa besar arus yang diberikan pada kaki Basis,
sedangkan pada FET besar kecil-nya arus listrik yang mengalir
pada Drain ke Source atau sebaliknya adalah dengan seberapa besar tegangan
yang diberikan pada kaki Gate
Secara umum, transistor dapat dibeda-bedakan berdasarkan banyak kategori:
23
2.5 Dioda
2.5.1 Teori Dasar
Dioda berasal dari kata DI = dua dan ODA = elektroda atau dua elektroda,
dimana elektroda-elektrodanya tersebut adalah Anoda yang berpolaritas positip dan
Katoda yang berpolaritas negatip.
Sifat kesearahan yang dimiliki sebagian besar jenis diode seringkali disebut
karakteristik menyearahkan. Fungsi paling umum dari diode adalah untuk
memperbolehkan arus listrik mengalir dalam suatu arah (disebut kondisi panjar maju)
dan untuk menahan arus dari arah sebaliknya (disebut kondisi panjar mundur).
Karenanya, diode dapat dianggap sebagai versi elektronik dari katup pada transmisi
cairan.
Simbol untuk diode tabung hampa pemanasan taklangung, dari atas kebawah adalah anode,
katode dan filamen pemanas
Dalam diode katup termionik, arus listrik yang melalui filamen pemanas
secara tidak langsung memanaskan katode (Beberapa diode menggunakan pemanasan
langsung, dimana filamen wolfram berlaku sebagai pemanas sekaligus juga sebagai
katode), elektrode internal lainnya dilapisi dengan campuran barium dan strontium
oksida, yang merupakan oksida dari logam alkali tanah. Substansi tersebut dipilih
karena memiliki fungsi kerja yang kecil. Bahan yang dihasilkan menimbulkan
pancaran termionik elektron ke ruang hampa. Dalam operasi maju, elektrode logam
24
disebelah yang disebut anode diberi muatan positif jadi secara elektrostatik menarik
elektron yang terpancar.
Kaki-kaki dioda yaitu kaki katoda ditandai dengan garis pada ujungnya
C. Dioda Zener
Dioda Zener merupakan dioda junction P dan N yang terbuat dari bahan dasar
silikon. Dioda ini dikenal juga sebagai Voltage Regulation Diode yang bekerja pada
daerah reverse (kuadran III). Potensial dioda zener berkisar mulai 2,4 sampai 200
volt dengan disipasi daya dari ¼ hingga 50 watt.
Dioda emisi cahaya atau dikenal dengan singkatan LED merupakan Solid
State Lamp yang merupakan piranti elektronik gabungan antara elektronik dengan
optik, sehingga dikategorikan pada keluarga “Optoelectronic”. Sedangkan
elektroda-elektrodanya sama seperti dioda lainnya, yaitu anoda (+) dan Katoda (-).
Ada tiga kategori umum penggunaan LED, yaitu : - Sebagai lampu indikator, -
Untuk transmisi sinyal cahaya yang dimodulasikan dalam suatu jarak tertentu, -
Sebagai penggandeng rangkaian elektronik yang terisolir secara total. Simbol,
bangun fisiknya dan konstruksinya diperlihatkan pada gambar berikut.
25
Bahan dasar yang digunakan dalam pembuatan LED adalah bahan Galium
Arsenida (GaAs) atau Galium Arsenida Phospida (GaAsP) atau juga Galium
Phospida (GaP), bahan-bahan ini memancarkan cahaya dengan warna yang
berbeda-beda. Bahan GaAs memancarkan cahaya infra-merah, Bahan GaAsP
memancarkan cahaya merah atau kuning, sedangkan bahan GaP memancarkan
cahaya merah atau hijau.
Seperti halnya piranti elektronik lainnya , LED mempunyai nilai besaran terbatas
dimana tegangan majunya dibedakan atas jenis warna
Sedangkan besar arus maju suatu LED standard adalah sekitar 20 mA. Karena
dapat mengeluarkan cahaya, maka pengujian LED ini mudah, cukup dengan
menggabungkan dengan sumber tegangan dc kecil saja atau dengan ohmmeter
dengan polaritas yang sesuai dengan elektrodanya.
Dioda cahaya ini bekerja pada daerah reverse, jadi hanya arus bocor saja yang
melewatinya. Dalam keadaan gelap, arus yang mengalir sekitar 10 A untuk dioda
cahaya dengan bahan dasar germanium dan 1A untuk bahan silikon. Kuat cahaya
dan temperature keliling dapat menaikkan arus bocor tersebut karena dapat
mengubah nilai resistansinya dimana semakin kuat cahaya yang menyinari semakin
kecil nilai resistansi dioda cahaya tersebut. Penggunaan dioda cahaya diantaranya
adalah sebagai sensor dalam pembacaan pita data berlubang (Punch Tape). Selain
itu banyak juga dioda cahaya ini digunakan sebagai sensor sistem pengaman
(security) misal dalam penggunaan alarm.
26
E. Dioda Varactor
Dioda Varactor disebut juga sebagai dioda kapasitas yang sifatnya mempunyai
kapasitas yang berubah-ubah jika diberikan tegangan. Dioda ini bekerja didaerah
reverse mirip dioda Zener. Bahan dasar pembuatan dioda varactor ini adalah silikon
dimana dioda ini sifat kapasitansinya tergantung pada tegangan yang diberikan
padanya. Jika tegangan tegangannya semakin naik, kapasitasnya akan turun. Dioda
varikap banyak digunakan pada pesawat penerima radio dan televisi di bagian
pengaturan suara (Audio).
Ini adalah salah satu jenis diode kontak titik. Dioda cat's whisker terdiri dari
kawat logam tipis dan tajam yang ditekankan pada kristal semikonduktor, biasanya
galena atau sepotong batu bara. Kawatnya membentuk anode dan kristalnya
membentuk katode. Dioda Cat's whisker juga disebut diode kristal dan digunakan
pada penerima radio kristal.
G. Dioda Terobosan
Tiristor adalah suatu jenis semi kondiktir yang fungsinya hamper mirip dengan
diode. Pada diode apabila anoda diberi tegangan positif dan katoda diberi tegangan
negative, maka diode akan berkonduksi atau arus listrik akan mengalir dari kutub
positif (anoda) menuju kutub negatif (katoda).
Kalau pada terdapat dua kutub, sedangkan pada tiristor terdapat tiga kutub,
dua kutub pada tiristor sama dengan kutub diode yaitu anoda dan katoda, tetapi
disini ada tambahan satu kutub lagi yang dinamakan gerbang atau gate.
27
2.5.4 Aplikasi Dioda
A. Demodulasi Radio
B. Pengubahan daya
Penyearah dibuat dari dioda, dimana diode digunakan untuk mengubah arus
bolak-balik menjadi arus searah. Contoh yang paling banyak ditemui adalah pada
rangkaian adaptor. Pada adaptor, diode digunakan untuk menyearahkan arus bolak-
balik menjadi arus searah. Sedangkan contoh yang lain adalah alternator otomotif,
dimana diode mengubah AC menjadi DC dan memberikan performansi yang lebih
baik dari cincin komutator dari dinamo DC.
28
BAB III
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan dari hasil keseluruhan proses analisis pada makalah, maka dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut :
29
3.1.5 Fungsi Dioda
Dioda Penyearah digunakan untuk mengalirkan arus dan tegangan listrik yang
besar dalam satu arah saja.
Dioda LED digunakan sebagai lampu isyarat, sebagai lampu hias, maupun lampu
display.
Dioda Cahaya digunakan sebagai sensor dalam pembacaan pita data berlubang
(Punch Tape). Selain itu banyak juga dioda cahaya ini digunakan sebagai sensor
sistem pengaman (security) misal dalam penggunaan alarm.
Dioda Varactor digunakan pada pesawat penerima radio dan televisi di bagian
pengaturan suara (Audio).
Dioda cat's whisker digunakan pada penerima radio kristal.
Dioda Terobosan jenis yang paling tahan terhadap radiasi radioaktif.
SCR atau Tiristor merupakan diode yang dapat dikontrol.
3.2 Saran
1. Makalah ini terbatas pada teori dasar, rumus dasar, bentuk dan manfaat dari resistor,
kapasitor dan induktor.
2. Makalah ini dapat dikembangkan pada penjelasan yang lebih luas, misalnya pada
aplikasi dari resistor, kapasitor, dan induktor.
30
DAFTAR PUSTAKA
Barus, FJ, Aplikasi Hukum Kirchoff, PPPG Teknologi Medan, Medan; 2004.
Fadilah, Kismet, Ilmu Listrik, Angkasa, Jakarta; 1999.
Hayt, william H, Kernenerly, Jack E, Pantur Silaban, Rangkaian Listrik jilid 1, Erlangga,
Jakarta; 1982.
31