Anda di halaman 1dari 4

LTM KEPERAWATAN ANAK II

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK DENGAN KASUS AKUT PNEUMONIA

( PENATALAKSANAAN AWAL KELUARGA DAN EDUKASI KELUARGA SESUAI KASUS)

Endah Kurniawati, 1806269902, Kelas ekstensi 2018

Email: endah.kurnia2019@gmail.com

Pneumonia masih menjadi penyebab tertinggi kematian pada bayi baru lahir maupun pada
anak usia dibawah lima tahun (balita). Pneumonia adalah peradangan pada parenkhim paru yang
umum terjadi pada masa anak-anak dan lebih sering terjadi pada bayi dan anak usia dini. Penyebab
dari pneumonia bermacam-macam, bisa disebabkan dari virus, bakteri, jamur atau aspirasi zat
asing (Hockenberry&Wilson, 2015). Selain itu juga, pneumonia bisa diakibatkan karena
terhirupnya zat kimia ke dalam paru-paru seperti bensin, cat furniture, pengencer cat, partikel
bedak bayi, minyak tanah dan lain-lain yang kemudian terhirup ke dalam alveolar dan menganggu
aktivitas surfaktan sehingga merusak ketegangan permukaan alveoli dan mengakibatkan aliran
oksigen terhambat dan menimbulkan gangguan pernapasan (Bowden&Greenberg, 2010).

Meskipun pneumonia merupakan penyebab kematian menular pada anak, pneumonia


sebenarnya dapat dicegah dan diobati dengan segera apabila dapat segera ditangani dan diketahui
gejalanya sejak dini. WHO dan UNICEF bertujuan untuk mempercepat pengendalian pneumonia
dengan kombinasi intervensi untuk melindungi, mencegah dan mengobati pneumonia pada anak-
anak.

- Melindungi anak dari pneumonia termasuk mempromosikan pemberian ASI eksklusif dan
pemberian makanan pendamping yang memadai.
- Mencegah pneumonia dengan vaksinasi pneumokokus dan influenza, mencuci tangan
dengan sabun, mengurangi polusi udara, pencegahan HIV dan profilaksis kotrimoksazol
untuk anak yang terpajan dan terinfeksi HIV.
- Mengobati pneumonia yang berfokus untuk memastikan bahwa setiap anak memiliki akses
ke jenis perawatan yang tepat baik dari petugas kesehatan yang bebasis masyarakat atau di
fasilitas kesehatan jika penyakitnya sudah parah sehingga bisa mendapatkan antibiotik dan
oksigen yang mereka butuhkan (WHO, 2018).

Penatalaksanaan awal yang dapat dilakukan keluarga di rumah jika terjadi pneumonia pada
anak adalah (Hockenberry&Wilson, 2015) dan (Blackwell, 2012):

1. Bila anak demam suhu tubuh diatas 37 derajat celsius, berikan kompres hangat, gunakan
pakaian yang tipis. Berikan antipiretik bila suhu tubuh anak meningkat.
2. Observasi batuk pada anak apakah produktif atau tidak.
3. Posisikan anak untuk duduk semifowler atau fowler. Bila anak tidur posisikan anak untuk
tidur miring.
4. Berikan anak minum yang banyak atau hidrasi yang cukup, kecuali jika anak sedang batuk
berikan minum sedikit-sedikit secara hati-hati agar tidak terjadi aspirasi. Menurut IDAI
(2016), kebutuhan cairan tubuh ditentukan oleh jenis kelamin, usia, massa otot dan lemak
tubuh. Berikut diperkirakan kebutuhan cairan berdasarkan usia anak:
- Bayi usia 0-6 bulan membutuhkan cairan 700 ml/hari.
- Bayi usia 7-12 bulan membutuhkan cairan 800ml/hari.
- Anak usia 1-3 tahun memerlukan cairan 1300ml/hari.
- Anak usia 4-8 tahun memerlukan cairan 1700/hari.
- Anak usia 9-13 tahun memerlukan cairan 2300ml/hari bagi anak laki-laki dan 2100ml/hari
untuk anak perempuan.
- Anak usia 14-18 tahun membutuhkan cairan 3300ml/hari bagi anak laki-laki dan
2300ml/hari untuk anak perempuan.
Cairan yang dibutuhkan tubuh ini bisa berasal dari minuman dan makanan.
5. Berikan anak istirahat yang cukup.
6. Observasi anak bila terjadi salah satu gejala yaitu: pernapasan yang cepat (sesak napas),
tampak adanya penarikan pada dinding dada, sianosis, tanda-tanda dehidrasi seperti; (urin
sedikit, bibir kering, tidak ada air mata) dan demam sudah lebih dari 72 jam maka segera
bawa anak ke pelayanan kesehatan terdekat.
Sedangkan edukasi yg dapat diberikan kepada keluarga terkait kasus pneumonia adalah
(Blackwell, 2012) dan (Ball, Blinder&Cowen, 2012):

1. Ajarkan keluarga tentang cara menghitung tanda vital anak dalam batas normal, seperti:
- Frekuensi pernapasan infant 30-40x/menit, Toddler 24-26x/menit
- Frekuensi Nadi 80-110x/ menit.
- Suhu tubuh 36- 37 derajat celsius.
2. Ajarkan anak dan keluarga tentang pemberian obat terutama jika anak mendapatkan
antibiotik oral.
3. Ajarkan orang tua untuk anak memeluk boneka, bantal, guling, untuk mengurangi
ketidaknyamanan saat batuk.
4. Anjurkan orang tua untuk memposisikan anak semi fowler/fowler atau posisi miring jika
anak sedang berbaring.
5. Anjurkan orang tua untuk memberikan gizi yang cukup dan lanjutkan pemberian ASI jika
anak masih menyusu.
6. Berikan hidrasi yang cukup, berikan anak minum pelan-pelan dan sedikit-sedikit untuk
mencegah aspirasi dan berikan istirahat yang cukup.
7. Ajarkan dan anjurkan orang tua untuk memberikan kompres hangat pada anak dan
menggunakan pakain tipis.
8. Hindari anak dari asap rokok atau polusi udara.
9. Ajarkan dan anjurkan keluarga untuk menerapkan hidup sehat dan bersih, seperti: selalu
cuci tangan dengan sabun dengan cara yang benar, buka jendela kamar tidur dan pasang
ventilasi kamar jika belum ada, menjaga sanitasi lingkungan rumah dan mengolah
makanan secara bersih.
10. Anjurkan orang tua untuk memberikan imunisasi pneumokokus dan influenza pada anak
jika belum diberikan.

Sebagai perawat memberikan edukasi kepada orang tua dan keluarga pasien sangatlah penting.
Karena dengan memberikan edukasi yang benar dan tepat dapat mencegah terulangnya kejadian
penyakit yang pernah dialami dan juga dapat mencegah terjadinya hal yang lebih buruk, sehingga
dapat mengurangi angka morbiditas dan mortalitas pada penyakit pneumonia pada anak.
Sumber:

 Blackwell, W. (2012). Nursing Care in Pediatric Respiratory Disease. USA: A John Wiley
& Sons, Inc
 Hockenberry, M.J., & Wilson, D. (2015). Wong’s Nursing Care of Infants and Children.
10th edition. St. Louis, Missouri: Mosby Elsevier Inc.
 Ball, J., Blinder, R., &Cowen, K. (2012). Principles of Pediatric Nursing: Caring for
Children. Fifth edition. New Jersey: Pearson Education.
 Bowden,V.R. ,& Greenberg, C.S. (2010). Children and Their Families The Continuum of

Care. Second edition. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins

 WHO. (2018) dikases dari https://www.who.int/maternal_child_adolescent/child/world-


pneumonia-day-2018/en/ pada tanggal 6 September 2019
 IDAI. (2016) diakses dari http://www.idai.or.id/artikel/seputar-kesehatan-anak/kebutuhan-
air-pada-anak pada tanggal 6 September 2019.

Anda mungkin juga menyukai