I. BIODATA
1. IDENTITAS PASIEN
a) Nama : Ny. K
b) Jenis Kelamin : Perempuan
c) Umur : 18 Tahun
d) Status Perkawinan : Menikah
e) Agama :-
f) Pendidikan : SD
g) Pekerjaan :Ibu Rumah Tangga
h) Alamat :-
i) Tanggal :
j) No Reg :
k) Diagnosa Medis :Hiperemesis Gravidarum
2. PENANGGUNG JAWAB
a.) nama = Tn.D
b.) alamat =-
c.) pekerjaan =-
d.) hub. Dengan pasien= Suami
1. KELUHAN UTAMA
A. Provocative/Palliative
1. Apa penyebabnya :Ia sering mengeluh mual dan muntah, yang menimbulkan ia
B. Quantity/quality
2. Bagaimana dilihat : -
C. Region
1. Dimana lokasi : -
2. Apakah menyebar : -
D. Saverity
E. Time
D. Lama dirawat : -
riwayat alergi
F. Imunisasi :- :
A. Orangtua
keturunan.
B. Saudara Kandung
Tidak ada
Tidak ada
F. Penyebab meninggal:-
5. RIWAYAT OBSTETRIK
Saat ini klien sedang hamil yang pertama dengan riwayat kehamilan saat
ini adalah Gravida 1 Partus 0 Abortus 0 (G1P0A0),usia kehamilah saat ini adalah
8 minggu.HPHT pada tanggal 17 Agustus 2019.
Klien mengatakan bahwa keadaan yang dialami nya yaitu mual dan muntah
sangat mengganggu aktivitasnya sebagai IRT.
7. RIWAYAT GINEKOLOGI
Klien mengatakan menarche pada saat usia 13 tahun
8. STATUS MENTAL
Dari hasil pengkajian didapat tingkat kesadaran klien compos mentis, penampilan
tampak lemah,muka anemis.
A. Keadaan Umum
B. Tanda-tanda vital
3. Nadi : 84x/menit
4. Pernafasan : 22x/menit
5. TB : 155 cm
1. Bentuk :-
2. Ubun-ubun -
3. Kulit kepala -
b. Rambut
2. Bau :-
3. Warna kulit :-
c. Wajah
1. Warna kulit :-
2. Struktur wajah :-
d. Mata
2. Palpebra :-
4. Pupil :-
6. Visus :-
e. Hidung
2. Lubang hidung :-
3. Cuping hidung :-
f. Telinga :-
1. Bentuk telinga : -
2. Ukuran telinga : -
3. Lubang telinga :-
4. Ketajaman pendengaran :-
3. Keadaan lidah :-
4. Orofaring :-
h. Pemeriksaan integument
1. Kebersihan :-
2. Kehangatan :-
3. Warna :-
4. Turgor :-
5. Kelembaban :-
Otot simetris, tidak ada edema, namun klien mengalami kelemahan karena
kendisi mual muntahnya dan tidak nafsu makan.
k. Fungsi motorik
Klien mengalami keterbatasan fisik karena kondisinya mual dan muntah, dan
lemah,
l. Fungsi sensorik (identifikasi sentuhan, tes tajam tumpul, panas dingin, getaran)
Klien dapat merasakan semuanya
1. Frekuensi makan/hari : Klien tidak nafsu makan, karena setiap makan selalu
mual muntah .
1. Kebersihan tubuh :-
C. Pola kegiatan/aktivitas
D. Pola Eliminasi
1. BAB
- Pola BAB :-
- Karakter fases :-
- Riwayat perdarahan :-
- Diare :-
laktasif
2. BAK
- Pola BAK : -
- Karakter urin :-
- Riwayat penyakit ginjal/ kandung kemih : Tidak ada riwayat penyakit ginjal/
kandung kemih.
diuretik
E. Mekanisme koping :-
V. ANALISA DATA
yang diperoleh maka dilakukan analisa data. Yang terdiri dari data subjektif dan
data objektif, penyebab, dan masalah keperawatan hiperemesis gravidarum.
No Data Penyebab Masalah
keperawatan
1 Data Subjektif : Hiperemesis Intoleransi
Gravidarum Aktifitas
DS : Klien
mengatakan bahwa
klien dalam Intake menurun
melakukan aktivitas
sehari-hari mengalami
penurunan, disebabkan Energi menurun
badannya terasa letih
dan lemah sehingga
menghambat Kelemahan umum
pergerakan, yang
menyebabkan pasien
susah beraktivitas sehsri-hari Intoleransi aktivitas
sebagai IRT.
-Klien juga
mengatakan bahwa ia
lemah dan tidak dapat
melakukan
aktivitasnya sehari-hari
sebagai IRT
DO :
- BB sebelum hamil
55 kg
BB saat ini 50 kg
TB : 155 cm
-Keadaan tampak
lemah
-Intake pemasukan
makanan tidak adekuat
-TD : 90/70 mmHg
-N : 84 x/i
-T : 37,7 o C
-RR : 22 x/i
- Mukosa bibir tampak kering
Rumusan Masalah
a. Intoleransi aktivitas
penurunan.
No Keperawatan
DX Perencanaan
Tujuan :
Mentoleransi aktivitas yang biasa
dilakukan dan ditunjukkan dengan
daya tahan, penghematan energi,
perawatan diri
Kriteria Hasil :
- Menyadari keterbatasan energi
- Menyeimbangkan aktivitas dan
istirahat
- Tingkat daya adekuat untuk
Beraktifitas
1. Intervensi Rasional
1. Monitor keterbatasan aktivitas, 1. Merencanakan intervensi dengan
kelemahan saat aktivitas. tepat.
2. Berikan diet yang adekuat dan 2. Pasien dapat memilih dan
seimbang. merencanakan sendiri.
3. Bantu pasien dalam melakukan 3. Mengkaji sejauh mana perbedaan
aktivitas sendiri. Peningkatan selama aktivitas.
4. Catat tanda vital sebelum dan 4. Membantu mengembalikan energi.
sesudah aktivitas. 5. Metabolisme membutuhkan energi.
5. Anjurkan istirahat yang adekuat. 6. Meningkatkan pengetahuan pasien
6. Berikan pendidikan kesehatan tentang pentingnya nutrisi untuk
Tentang pentingnya :Nutrisi yang meningkatkan energi dalam tubuh.
baik untuk meningkatkan energi
yang ada dalam tubuh.
Tujuan :
Kebutuhan nutrisi adekuat
Kriteria Hasil :
- Intake nutrisi dan cairan adekuat
- Mampu mengidentifikasi
kebutuhan nutrisi
- Tidak terjadi penurunan berat
badan yang berarti
2. Rencana Tindakan Rasional
1. Kaji faktor penyebab mual dan 1.Mengetahui penyebab mual dan
muntah muntah klien
2. Kaji tanda-tanda vital klien 2. Untuk mengetahui keadaan umum
3. Tentukan status gizi klien dan klien
Kemampuan klien untuk 3. Mengetahui sejauh mana
memenuh kebutuhan gizi kekurangan nutrisi pada pasien.
4. Kaji berat badan klien 4. Untuk mengetahui apakah berat
5. Anjurkan makan dengan porsi badan klien menurun.
sedikit tetapi sering. 5. Meningkatkan kebutuhan nutrisi
6. Tanyakan makanan kesukaan klien.
klien. 6. Membantu meningkatan nafsu
7. Anjurkan makanan yang bergizi, makan klien.
tinggi 7. Memberi pilihan kepada
kalori, dan bervariasi yang dapat klien,dapat
dipilih oleh pasien. Meningkatkan nafsu makan klien.
8. Tanyakan pada klien tentang 8. Mengetahui apakah ada alergi pada
alergi makanan. makanan klien.
9. Anjurkan untuk banyak makan 9. Meningkatkan kebutuhan nutrisi
buah dan minum. klien.
10. Berikan pendidikan kesehatan 10. Meningkatkan pengetahuan klien.
tentang :
-Makanan bergizi dan tidak mahal.
Seperti tahu, tempe, dan telur.
Tujuan : Kebutuhan cairan klien
dapat terpenuhi sesuai dengan
kebutuhan tubuh klien
Kriteria hasil :
-Mengungkapkan faktor-faktor
penyebab dan metode-metode
pencegahan endema
-Memperlihatkan penurunan
endema prefier dan sakrsal
3. Rencana Tindakan Rasional
1. 1. Kaji cairan yang disukai 1. Membuat lebih kooperatif
klien dalam batas diet 2. Mempermudah untuk
2. Rencamnakan target pemantauan kondisi klien
pemberian asupan cairan 3. Pemahaman tentang alasan
untuk setiap sift tersebut memantau klien
3. Kaji pemahaman klien dalam mengatasi gagguan
tentang alasa 4. Untuk memenuhi kesehatan
mempertahankan hidrasi klien
yang adekuat 5. Untuk mengontrol asupan
4. Catat asupan dan haluaran klien
5. Pantau asupan peroral
6. Pantau haluaran cairan
1000-1500ml/24jam.
7. Pantau berat jenis urin