Mekanis 1. Trauma di jaringan tubuh ( misalnya 1. Kerusakan jaringan : iritasi lansung pembedahan) pada reseptor nyeri 2. Perubahan jaringan tubuh (misalnya 2. Inflamasi edema) 3. Distensi lumen saluran 3. Sumbatan saluran tubuh 4. Tekanan pada resptor nyeri : iritasi 4. Tumor ujung saraf 5. Spasme 5. Stimulasi reseptor nyeri Suhu 1. Suhu panas atau dingin yang ekstrem 1. Penghancuran jaringan stimulasi (misalnya luka bakar) reseptor nyeri termosensitif Kimia 1. Iskemia jaringan (misalnya 1. Stimulasi reseptor nyeri karena sumbatan arteri koroner) akumulasi asam laktat (dan zat kimia lain, seperti bradikinin dan enzim) dalam jaringan iskemia jaringan sebagai akibat sekunder dari stimulasi mekanis
Variasi usia pada pengalaman nyeri
No Kelompok usia Persepsi dan perilaku nyeri
1 Bayi 1. Merasakan nyeri 2. Berespon terhadap nyeri dengan peningkatan kepekaan 3. Bayi yang lebih besar berupaya menghindari nyeri: misalnya menghindar dan menahan secara fisik 2. Balita dan 1. Membentuk kemampuan untuk menggambarkan nyeri dan intensitas prasekolah serta lokasinya 2. Sering kali berespon dengan tangisan dan rasa marah karena anak mempersepsikan nyeri sebagai sebuah ancaman terhadap rasa aman 3. Memberi alasan pada anak di usia ini tidak selalu berhasil 4. Dapat menganggap nyeri sebagai sebuah hukuman 5. Merasa sedih 6. Dapat menganggap nyeri adalah sebuah hukuman 7. Merasa sedih 8. Dapat belajar bahwa terdapat perbadaan jenis kelamin dalam ekspresi nyeri 9. Cenderung menyalahkan seseorang sebagai penyebab nyeri
3. Anak usia 1. Mencoba berani saat menghadapai nyeri
sekolah 2. Memberi rasionalisasi sebagi upaya untuk menjelaskan nyeri 3. Berespon terhadap penjelasan 4. Biasanya dapat menjelaskan lokasi dan menngambarkan nyeri 5. Pada nyeri menetap dapat mundur ke tahap perkembangan yang lebih awal 4. Remaja 1. Mungkin lambat mengakui nyeri 2. Mengakui nyeri atau “menyerah” mungkin dianggap lemah 3. Ingin tampak berani di depan teman sebaya dan tidak melaporkan rasa nyeri 5. Dewasa 1. Perilaku yang ditunjukkan saat mengalami nyeri mungkin mungkin merupakan perilaku berdasarkan jenis kelamin yang dipelajari sewaktu kecil 2. Dapat mengabaikan rasa nyeri karena mengakui rasa nyeri dapat dianggap sebagai tanda kelemahan atau kegagalan 3. Takut terhadap makna nyeri dapat mencegah seorang dewasa untuk mengambil tindakan
6. Lansia 1. Mungkin menderita penyakit penyakit multipel yang muncul
dengan gejala tidak jelas 2. Dapat mempersepsikan rasa nyeri sebagai proses penuaan 3. Dapat mengalami penurunan sensasi atau persepsi mengenai nyeri 4. Letargi, anoreksia dan keletihan mungkin menjadi indikator nyeri 5. Dapat menahan keluhan nyeri karena takut mendapatkan terapi, takutmengalami perubahan gaya hidup yang mungkin dapat terjadi , atau takut menjadi bergantung 6. Dapat menggambarkan nyeri nyeri secara berbeda, yaitu sebagai “sakit”, “pedih” , atau “ tidak nyaman” 7. Dapat menganggap bahwa mengakui atau menunjukkan rasa nyeri tidak dapt diterima
Kozier , 2011
Nyeri merupakan perasaan tidak menyenangkan dan merupakan sensai yang sangat personal yang tidak bisa dibagi degan orang lain