11
Ind
b
Buku Petunjuk
A. Latar Belakang
Kementerian Kesehatan menetapkan salah satu strategi pembangunan
kesehatan melalui Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga
(PIS-PK) sebagaimana diatur pada Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 39
tahun 2016 tentang Pedoman Penyelenggaraan Program Indonesia Sehat
dengan Pendekatan Keluarga.
Yang dimaksud dengan Pendekatan Keluarga adalah salah satu cara
Puskesmas untuk meningkatkan jangkauan sasaran dan mendekatkan /
meningkatkan akses pelayanan kesehatan di wilayah kerjanya dengan
mendatangi keluarga. Pendekatan Keluarga tidak hanya berupa pendataan,
karena selanjutnya Puskesmas akan melakukan analisis terhadap hasil
kunjungan keluarga dan merencanakan upaya intervensi lanjut yang
dilakukan terhadap masalah kesehatan yang dibahas dalam forum lokakarya
mini Puskesmas.
Sehingga jika pendekatan keluarga dilaksanakan dengan baik maka
pelayanan dasar SPM Kabupaten/Kota Bidang Kesehatan akan tercapai.
Disamping itu, dari hasil kunjungan keluarga dapat dilakukan analisis untuk
penghitungan kebutuhan pemenuhan pelayanan dasar serta sasaran secara
riil. Sampai dengan akhir bulan Agustus 2019, jumlah keluarga yang sudah
dikunjungi dan dilakukan intervensi awal serta di entry pada aplikasi Keluarga
Sehat (KS) adalah 39.886.312 keluarga (60,56%) dari target total coverage
sebanyak 65.864.607 keluarga (data e-monev STBM) di seluruh Indonesia.
Meskipun telah tersedia akses untuk mengunduh raw data hasil kunjungan
keluarga, belum semua Puskesmas memanfaatkannya sebagai dasar
pelaksanaan analisis. Diantara 2.724 Puskesmas yang sudah menyampaikan
laporan evaluasi sampai dengan akhir Agustus 2019, 2141 Puskesmas
(78,6%) yang sudah melakukan analisis IKS awal, namun baru 1349
Puskesmas (49,52%) yang memanfaatkan raw data hasil kunjungan keluarga
untuk analisis dalam rangka perencanaan intervensi lanjut.
B. Tujuan
Tujuan buku petunjuk Instrumen Analisis Raw data PIS-PK ini adalah
tersedianya acuan cara pengoperasian Instrumen Analisis sehingga
Puskesmas dapat memperoleh informasi dari raw data untuk perencanaan
intervensi lanjut.
C. PENERIMA MANFAAT
1. Puskesmas (tim pembina keluarga dan penanggung jawab/koordinator
program)
2. Dinas kesehatan provinsi dan kabupaten/kota (koordinator PIS-PK dan
lintas program 12 indikator Keluarga Sehat)
3. Kementerian Kesehatan
A. TENTANG INSTRUMEN
Instrumen Analisis Raw data Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan
Keluarga (PIS-PK) merupakan alat bantu pengolahan raw data hasil
kunjungan keluarga menjadi informasi yang dapat dimanfaatkan Puskesmas
untuk proses analisis dalam rangka merencanakan intervensi lanjut. Bentuk
instrumen analisis yang dipilih berupa template excel yang dirasa lebih
familiar untuk digunakan oleh tenaga Puskesmas.
Melalui pemanfaatan INARATA PIS-PK, Puskesmas akan memperoleh
sasaran pelayanan kesehatan baik untuk program maupun Standar
Pelayanan Minimal Kabupaten/Kota di Bidang Kesehatan secara riil dan
tervisualisasikan dalam bentuk mapping wilayah kerja. Sehingga, Puskesmas
dapat melakukan perencanaan intervensi lanjut secara evidence based
dengan lebih tepat sasaran. Dampaknya akan terlihat melalui peningkatan
status kesehatan kesehatan mulai dari tingkat Puskesmas sampai dengan
tingkat nasional.
Instrumen analisis ini dibagikan melalui link google drive yang dapat diakses
di seluruh Indonesia. Adapun file yang dibagikan terdiri dari:
1. File instrumen analisis raw data (INARATA) PIS-PK
Terdapat tiga jenis file yang dapat diunduh, yaitu:
a. Instrumen Analisis Raw Data yang dapat mengolah data individu
sampai dengan 200.000 jiwa
b. Instrumen Analisis Raw Data_50000 yang dapat mengolah data
individu sampai dengan 50.000 jiwa
c. Instrumen Analisis Raw Data_100000 yang dapat mengolah data
individu sampai dengan 100.000 jiwa
Tiap file unduhan merupakan file excel yang terdiri dari 16 sheets yaitu:
1. Raw data
Sheet raw data memuat:
1) contoh raw data dari kolom A sampai BQ; baris 1 sampai 19.218
2) rumus olahan data pada kolom BR sampai DM
2. Sasaran SPM
3. Indeks Keluarga Sehat (IKS)
B. PENGGUNA INSTRUMEN
1. Kepala Puskesmas
2. Administrator Puskesmas
3. Tim pembina keluarga
4. Penanggung jawab/koordinator program 12 indikator keluarga sehat di
Puskesmas
2. Mengunduh file yang ada pada link tersebut dengan mengklik tanda
seperti pada gambar:
File yang diunduh dapat merupakan file raw data survei yang dilaksanakan
setiap tahunnya, Puskesmas dapat mengunduh seluruh file tersebut lalu
disimpan pada komputer/laptop.
2. Insert file raw data survei ke file instrumen analisis
a. Buka file raw data survei Puskesmas (gambar 5)
f. Paste/tempel pada sheet raw data pada file instrumen analisis mulai
pada kotak A1 (gambar 8)
Gambar 8. Paste sheet data dari file excel raw data pada sheet raw
data file instrumen analisis
h. Pada tool bar, klik data, lalu klik refresh all (gambar 10)
Gambar 17. Tabel rinci IKS dapat diklik dan memunculkan data
individu
Gambar 20. Jumlah sasaran indikator IDL dan berapa yang tidak
diimunisasi dasar lengkap
i. Sheet Hipertensi
Memuat jumlah individu ≥ 15 tahun didiagnosis hipertensi, individu
yang didiagnosis namun tidak minum obat, jumlah yang diukur
tekanan darahnya, jumlah suspek hipertensi (dari hasil pengukuran
tekanan darah sistol >140 mmHg; diastol >90 mmHg) per desa
wilayah kerja dalam bentuk tabel dan grafik (gambar 25)
j. Sheet ODGJ
Memuat jumlah keluarga dengan anggota rumah tangga (ART)
didiagnosis gangguan jiwa berat, keluarga dengan ART didiagnosis
namun tidak minum obat, jumlah keluarga dengan ART dipasung/
diterlantarkan per desa wilayah kerja dalam bentuk tabel dan grafik
(gambar 27)
k. Sheet Rokok
Memuat jumlah individu yang merokok per desa wilayah kerja dalam
bentuk tabel (gambar 29).
l. Sheet JKN
Memuat jumlah individu yang belum menjadi peserta JKN per desa
wilayah kerja dalam bentuk tabel (gambar 30).
n. Sheet jamban
Memuat jumlah keluarga yang memiliki jamban, tidak memiliki
jamban, memiliki jamban saniter dan memiliki jamban tidak saniter;
serta jumlah keluarga yang memiliki jamban saniter dan perilaku
penggunaan per desa wilayah kerja dalam bentuk tabel (gambar
32)
Masukkan v ariabel
yang i ngin d ianalisis
dalam
kolom/rows/values
sesuai kebutuhan
7. Selanjutnya akan muncul laman yang dituju dan diperoleh akses untuk
mendownload
13. Pertama kali qgis dijalankan akan muncul selamat datang dalam aplikasi
QGIS 3.8.3
17. Masukkan data spasial ber-extention .shp (hasil unduhan dari website
tanahair)
21. Setelah keluar query builder, pilih field yang akan difilter, klik operator
sama dengan (=), kemudian klik all pada values dan pilih data, lalu klik
Ok
25. Pada windows save vector layer as, pilih format esri shapefile
31. Menampilkan pada layer dengan cara klik kanan pada data spasial dan
pilih zoom to layer
36. Untuk menggabungkan data attribute dengan data spasial diperlukan kata
kunci atau id yang unik. Oleh karena itu akan diambil dari berdasarkan
hasil export data spasial
37. Pada quantum gis versi 3.8.3 sudah mendukung extension xlsx
40. Klik Ok
42. Klik ikon data source, pilih browser dan pilih lokasi menyimpan file xlsx
dan buka file tersebut, akan bertambah layer file xlsx
52. Rename layer dengan klik kanan pada layer yang akan diganti namanya
54. Pada layer hasil duplikat, klik kanan dan pilih properties
56. Klik pada kotak warna symbol, kemudian pilih garis – garis yang miring
ke sebelah kanan, Klik Ok
58. Klik ketiga pada symbol warna dan pilih garis kotak – kotak, dan klik Ok
60. Drag layer hipertensi menjadi di layer paling atas dan layer gradasi
warna JKN ada dibawah
69. Klik add new north arrow to the layout untuk menambahkan arah mata
angin
2. Kemudian klik menu di sebelah kiri atas dan pilih menu Your Places
(Tempat Anda).
5. Buat Excel Kesimpulan Raw data dari sheet kesimpulan pada file
instrumen analisis raw data.
a. Blok seluruh cell/kotak yang memiliki data pada sheet kesimpulan,
klik kanan dan pilih copy/salin
c. Lalu hapus seluruh row yang tertulis “blank” dan “Grand Total”
dengan cara blok menyeluruh dan klik kanan lalu pilih deleted.
e. Save as file baru dengan nama “Data desa wilayah kerja Puskesmas
(Isi nama puskesmas)”
10. Maka akan muncul titik desa dengan nama desa dan titik desa baru
13. Maka akan muncul titik desa dengan data yang dipilih
Pengarah :
dr. Bambang Wibowo, Sp.OG (K), MARS (Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan)
drg. Saraswati, MPH (Direktur Pelayanan Kesehatan Primer)
Dr. drh. Didik Budijanto, M.Kes (Kepala Pusat Data dan lnformasi)
Penyusun :
dr. Ganda RP Sinaga, MKM (Direktorat Pelayanan Kesehatan Primer), drg. Aditia Putri
(Direktorat Pelayanan Kesehatan Primer), dr. Monika Saraswati S, M.Sc (Direktorat
Pelayanan Kesehatan Primer), drg. Naneu Retna Arfani (Direktorat Pelayanan Kesehatan
Primer), dr. Era Renjana (Direktorat Pelayanan Kesehatan Primer), Azizah Noormala Dewi,
SST, MKM (Direktorat Pelayanan Kesehatan Primer), Hendro Nurcahyo, SKM (Direktorat
Pelayanan Kesehatan Primer)
Kontributor :
Yudianto, SKM, M.Si (Pusat Data dan lnformasi), Aang Abu Azhar, S.Kom (Pusat Data dan
lnformasi), Ismail, S.Kom (Pusat Data dan lnformasi), Andri Tryadi Adi Saputra, S.Si (Pusat
Data dan lnformasi)
Diterbitkan oleh :
Kementerian Kesehatan RI