Anda di halaman 1dari 1

Pentingnya Peningkatan Kedisiplinan

Siswa SMKN 13 Bandung

Kedisiplinan siswa merupakan salah satu indikator keberhasilan suatu sekolah. Sekolah dengan
siswa disiplin akan sangat terbantu karena sifat murid-muridnya yang kooperatif juga suportif
dapat mendukung terlaksananya visi misi sekolah. Kedisiplinan jajaran alumni juga menjadi
cerminan akan kualitas pendidikan yang dilaksanakan di sekolah. Hal ini secara otomatis akan
membentuk reputasi dan memberi kesan bagi masyarakat secara umum.
Sama seperti sekolah pada umumnya, SMKN 13 Bandung juga ingin membentuk karakter dan
kedisiplinan siswa melalui berbagai program. Salah satunya program kepramukaan yang
dilaksanakan setiap hari Kamis selama satu jam pelajaran. Program ini melatih para siswa
melalui pendisiplinan baris berbaris, etika, dan karakter siswa secara ketat.
Namun faktanya, ketidak disiplinan siswa SMKN 13 Bandung masih terlihat dari aturan-aturan
sekolah yang masih sering dilanggar. Salah satunya kelengkapan atribut dan keterlambatan
siswa yang datang ke sekolah di mana banyak siswa yang masih baris secara terpisah saat
upacara bendera karena atribut yang tidak lengkap. Atribut-atribut tersebut di antaranya topi,
dasi untuk siswa laki-laki, dan juga sepatu yang tidak sesuai dengan aturan. Sedangkan
keterlambatan dapat terlihat dari banyaknya siswa yang ditahan di luar gerbang sekolah. Kedua
hal di atas hanyalah gambaran kecil dari sekian banyak pelanggaran yang terjadi di SMKN 13
Bandung.
Hal ini menjadi bukti bahwa program kedisiplinan di SMKN 13 Bandung belum berjalan secara
efektif. Pendisiplinan yang terlalu keras belum tentu membuahkan hasil yang baik bagi para
peserta didik. Terutama di zaman sekarang, peserta didik yang masih berusia remaja
menjunjung tinggi alasan atas mengapa mereka melakukan sesuatu. Bila alasan dan manfaat
pendisiplinan tidak disosialisasikan juga tidak dipaparkan maknanya, maka tak banyak murid
yang merasa malas untuk mengikuti peraturan tersebut. Pendisiplinan lebih baik didekatkan
kepada siswa dengan mengatasnamakan manfaat dan kepentingan masa depan masing-masing
siswa. Pendisiplinan juga harus dimulai dari hal terkecil, sehingga barangkali forum yang lebih
kecil dengan seorang penanggung jawabnya dapat menjadi media pelatihan yang dimulai dari
hal-hal yang sederhana. Misalnya pendisiplinan oleh setiap guru mata pelajaran yang hendak
mengajar dengan memberi tugas dan targetnya yang berjangka waktu pendek setiap harinya,
agar waktu pengerjaan tugas yang dipadatkan dapat dimanfaatkan secara produktif sehingga
memungkinkan para siswa perlahan-lahan terbiasa mengikuti tata tertib yang telah ditentukan.
Akibatnya membuat peningkatan kedisiplinan para siswa dapat meningkat secara signifikan.
Pendisiplinan yang terbaik adalah dengan memulai dari hal yang paling sederhana melalui
penanaman makna dibalik pendisiplinan tersebut sebelum ditindak secara keras tanpa
mengetahui tujuan utamanya. Apabila para siswa telah paham mengenai tujuan dan manfaat
pendisiplinan tersebut maka kedisiplinan akan melekat pada setiap siswa dan menjadi suatu
kebiasaan tanpa perlu di tegaskan.

Anda mungkin juga menyukai