Definisi Himpunan
Himpunan : Dapat dinyatakan sebagai suatu usaha pengelompokan objek-objek yang memiliki
keterkaitan dimana di dalam suatu himpunan dapat dibedakan secara jelas yang mana termasuk
himpunan,anggota-anggota himpunan dan yang bukan termasuk anggota himpunan.
Notasi Himpunan : Adalah salah satu cara memberi simbol suatu himpunan.
{Buku,Pena,Pensil,Pengaris}.
Macam-macam himpunan
1. Himpunan bilangan asli
A = { 1, 2, 3, 4, 5, ... }
8. Himpunan berhingga
B = { 1, 3, 5, 7 }, (n)A = 4 (jumlah anggota himpunan B adalah sebanyak 4)
9. Himpunan kosong
K = { himpunan bilangan prima antara 7 dan 9 }, K = { } (jumlah anggota himpunan K adalah tidak
ada atau kosong)
Macam-Macam Himpunan
1. Himpunan Berhingga (finite set) himpunan yg unsurnya bila di hitung akan di peroleh
jumlahnya.
2. Himpunan Tak Berhingga (Infinet set) himpunan yg unsurnya bila di hitung tidak akan di
peroleh hasilnya sampai kita berhenti menghitungnya.
3. Himpunan Kosong (Hampa) adalah Himpunun yg tidak memiliki anggota sama sekali.
Contoh : Kuda bermata 3.
4. Himpunan Semesta usaha untuk menyatakan sekumpulan objek yang merupakan bagian dari
kumpulan objek-objeck tertentu tetapi memiliki batasan tertentu.
Contoh : Himpunan warga di salah satu negara bagian Amerika Selatan maka di sini kita memiliki
batasan dalam membahas himpunan tersebut. Dan secara keseluruhan warga negara di bagian
Amerika Selatan adalah sebagian dari warga negara Amerika Lambang S atau U.
5. Himpunan Sederajat adalah himpunan dua buah himpunan yang memiliki jumlah bilangan
kardinal yang sama.
N(R)=4
N ( S) = 4
6. Himpunan Kuasa suatu pengelompokan himpunan yang dapat di bedakan dgn jalas anggotanya.
{{a,b,c},{a,b},{a,c},{b,c},{a},{b},{c}}
Dimana n (2A) = 23 = 8
himpunan B.
Notasinya : A C B
Himpunan bagian A di sebut himpunan murni dan himpunan B paling sedikit harus ada 1 unsur
yang bukan unsur A.
Contoh : A{2,4,6,8}
B {2,4,6,8,1}
Contoh : S{6,8,10,12}
R {6,8,10}
Notasinya : R C S
Dan jika suatu himpunan tidak memikiki unsur di sebut himpunan kosong.
Kesimpulan:
Sehingga dapat disimpulkan bahwa pada contoh kasus (a) dan (b) di atas bukanlah termasuk contoh
himpunan, karena anggota-anggotanya tidak dapat didefinisikan atau ditetapkan dengan jelas.
Sedangkan pada contoh kasus (c) merupkanan kumpulan alat tulis dan contoh (d) merupakan
kumpulan buah-buahan.
Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa pada contoh kasus (c) dan (d) di atas merupakan contoh
dari himpunan karena anggota- anggotanya dapat didefinisikan atau ditentukan dengan jelan. Yaitu
(c) himpunan alat tulis dan (d) himpunan buah-buahan
Suatu himpunan dinyatakan dengan huruf kapital, seperti A, B, C, D, ..., dan untuk menyatakan
himpunan itu sendiri dinotasikan dengan tanda kurung kurawal (aqulade). Objek yang dibicarakan
dalam himpunan tersebut dinamakan anggota (elemen, unsur). Anggota-anggota dari suatu
himpunan dinyatakan dengan huruf kecil atau angka-angka dan berada di dalam tanda kurawal.
Tanda keanggotaan dinotasikan dengan ∈, sedangkan tanda bukan anggota dinotasikan dengan ∉.
Jika x adalah anggota dari A maka dapat ditulis x ∈ A, dan jika y bukan anggota himpunan A maka
ditulis dengan y ∉ A. Banyaknya anggota dari suatu himpunan disebut dengan kardinal (bilangan
kardinal) himpunan tersebut. Jika A adalah suatu himpunan, maka banyaknya anggota dari A
(bilangan kardinal A) ditulis dengan notasi n(A) atau |A|.
Ada empat cara atau metode untuk menyatakan (menuliskan) suatu himpunan, yaitu:
1. Cara Tabulasi
Cara ini sering disebut juga dengan cara pendaftaran (roster method) atau enumerasi, yaitu cara
menyatakan suatu himpunan dengan menuliskan anggotanya satu per satu. Untuk membedakan
anggota yang satu dengan yang lainnya digunakan tanda koma (,). Jika banyaknya anggota
himpunan itu cukup banyak atau tak terhingga, untuk menyingkat tulisan biasanya digunakan tanda
titik tiga (...) yang berarti “dan seterusnya”. Cara tabulasi biasanya digunakan jika anggota dari
himpunan itu bias ditunjukan satu persatu (diskrit), misal :
A = {0, 1, 2, 3, 4, ...}
Pada contoh pertama, banyak anggota dari himpunan A adalah tak terhingga, sehingga tidak
mungkin dituliskan semua anggotanya satu persatu, oleh karena itu digunakan titik tiga setelah
aturan (pola) bilangan yang disajikan dapat dilihat. Perhatikan bahwa kita tidak boleh menuliskan
seperti A = {0, ...} atau A = {0, 1, ...} untuk contoh yang pertama, sebab belum tampak polanya.
Penulisan seperti itu bisa mengandung interpretasi lain, sehingga tidak sesuai dengan yang
dimaksudkan.
Pada contoh kedua, juga digunakan tanda titik tiga karena banyak, anggotanya cukup banyak dan
aturan bilangannya sudah tampak, yaitu kuadrat dari bilangan cacah. Kardinal dari setiap himpunan
di atas adalah n(A) = ~, n(B) = 11, dan n(C) = 5.
Cara ini dikenal dengan “rule method” atau metode aturan, atau disebut juga metode pembentuk
himpunan. Dalam menggunakan metode deskripsi ini, anggota dari suatu himpunan tidak
disebutkan satu per satu, tetapi penyajian anggota himpunannya dilakukan dengan mendefinisikan
suatu aturan / rumusan yang merupakan batasan bagi anggota-anggota himpunan. Himpunan yang
anggotanya diskrit dapat disajikan dengan cara deskripsi ini, akan tetapi suatu himpunan yang
anggotanya kontinu hanya bisa disajikan dengan cara deskripsi, dan tidak bisa disajikan dengan
cara tabulasi.
Contoh:
(1) A = adalah himpuan bilangan cacah yang lebih dari 1 dan kurang dari 8. Himpunan
A, jika disajikan dengan cara tabulasi didapat :
A = {2, 3, 4, 5, 6. 7}
Himpunan tersebut tidak bisa disajikan dengan cara tabulasi, karena anggotanya kontinu.
Kedua himpunan tersebut memiliki kardinalitas yang berbeda, yaitu n(A) = 6 sedangkan n(B) = ~.
3. Simbol-Simbol Baku
Beberapa himpunan yang khusus dituliskan dengan simbol-simbol yang sudah baku. Terdapat
sejumlah simbol baku yang menyatakan suatu himpunan, yang biasanya disajikan dengan
menggunakan huruf kapital dan dicetak tebal. Berikut adalah contoh-contoh himpunan yang
dinyatakan dengan simbol baku, yang sering kita dijumpai, yaitu :
4. Diagram Ven
Dalam diagram venn, himpunan semesta S digambarkan dengan persegi panjang, sedangkan untuk
himpunan lainnya digambarkan dengan lengkungan tertutup sederhana, dan anggotanya
digambarkan dengan noktah. Anggota dari suatu himpunan digambarkan dengan noktah yang
terletak di dalam di dalam daerah lengkungan tertutup sederhana itu, atau di dalam persegi panjang
untuk anggota yang tidak termasuk di dalam himpunan itu.
Contoh:
Metode ini dapat di gunakan dengan mencantumkan seluruh anggota himpunan dan di pisahkan
dengan tanda koma dan diakhiri dengan tanda kurung kurawal.
Metode ini dapat di gunakan dengan menyebutkan salah satu sifat himpunan.
Catatan : Bila dalam suatu himpunan unsurnya hanya boleh muncul sekali. Dan bila dalam suatu
himpunan unsur-unsur yang muncul lebih dari satu.maka peryataan itu bukan suatu himpunan
B {Mawar,Mawar,Lili,Melati}Bukan Himpunan.
Conyohnya adalah;
Yaitu dengan cara anggota himpunan dituliskan di dalam kurung kurawal dan antara anggota yang
satu dengan yang lainnya dipisahkan dengan tanda koma.
Contohnya adalah;
Cara menyatakana himpunan dengan notasi pembentuk himpunan adalah dengan mengikuti aturan
berikut ini;
Contohnya adalah;
- A = { x I x < 7, x bilangan asli }
Dibaca: himpunan setiap x sedemikian hingga x adalah kurang dari 7 dan x adalah bilangan asli.