Anda di halaman 1dari 76

MARINE POWER PLANT

EMISSION
MATERI PERKULIAHAN
1. DASAR-DASAR PENCEMARAN LAUT
2. SUMBER PENCEMARAN DARI MEDIA TRANSPORTASI LAUT 1
3. SUMBER PENCEMARAN DARI MEDIA TRANSPORTASI LAUT 2
4. PENGENDALIAN POLUSI DARI TRANSPORTASI LAUT 1
5. PENGENDALIAN POLUSI DARI TRANSPORTASI LAUT 2
6. PENGENDALIAN POLUSI DARI TRANSPORTASI LAUT 3
7. BALLAST WATER TREATMENT
8. REGULASI MARPOL 73/78 – ANNEX I – OIL SPILL
9. REGULASI MARPOL 73/78 – ANNEX II – NOXIOUS LIQUID
10. Ujian Tengah Semester
11. REGULASI MARPOL 73/78 – ANNEX III – HARMFULL PACKAGE
12. REGULASI MARPOL 73/78 – ANNEX IV - SEWAGE
13. REGULASI MARPOL 73/78 – ANNEX V - GARBAGE
14. REGULASI MARPOL 73/78 – ANNEX VI – AIR POLLUTION
15. MARINE POWER PLANT EMISSION
16. EMISSION STANDARD
17. EMISSION CONTROL
18. Ujian Akhir Semester
EMISI adalah polusi udara yang dihasilkan oleh proses pembakaran motor bakar
Emisi dari power plant terkait erat dengan tipe motor bakar
yang digunakan untuk menggerakkan power plant tersebut.

Mesin DI diesel misalnya, saat ini menghasilkan gas buang


sebesar 1,3 nm3 gas/detik, tergantung pada kegunaan
(load profile), bahan bakar yang digunakan dan jenisnya.
Kurang dari 0,5 % gas buang mesin diesel ini adalah
polutan.

Penggunaan bahan bakar fosil pada motor diesel mengha-


silkan berbagai bahan penyebab polusi, antara lain :

Oxides of Nitrogen NOx (typically 95% NO , 5% NO2)


Oxides of Sulfur SOx (typically 95% SO2 , 5% SO3)
Urburned Hydrocarbons HC (gaseous)
Particulate Matter PM (Carbon, HC, metal-oxides/sulphates)
Carbon Monoxide CO
Walaupun pada kenyataannya sangatlah sulit untuk menetralisir
zat-zat berbahaya dari operasional motor diesel karena
konsentrasinya yang sangat kecil. Disamping kecilnya konsentrasi
zat-zat polutan yang dikeluarkan oleh mesin diesel, besarnya
ukuran dari mesin diesel itu sendiri menyebabkan tingginya tingkat
polusi yang dihasilkan.

Pada tabel dibawah ini dapat dilihat bahwa sebuah mesin diesel 4
langkah sebesar 20 MW menghasilkan emisi gas buang yang
sangat besar tiap tahunnya.

Zat – zat Perkiraan Kuantitas


SOx (at approx. 2%S) 600
NOx 100 - 1500
PM 20 - 50
HC 20 - 50
CO 50 - 100

Emisi gas buang yang dihasilkan oleh kapal yang berlayar di


lautan adalah cukup signifikan (misalnya 7% emisi NOx),
meskipun hanya 3% dari energi yang digunakan oleh dunia
dimanfaatkan untuk power plant di kapal.
EMISI MOTOR BAKAR
* DIESEL dan BENSIN sama-sama penghasil emisi
* Volatility yang lebih rendah + tanpa carburator emisi HC
diesel lebih rendah
* Polusi Particulate diesel lebih besar dibanding motor bensin :
- Mutu bahan bakar diesel lebih rendah
- Kandungan sulfur di diesel lebih besar
- 5 ~ 10 kali partikel padat dibanding motor bensin
* Diesel beroperasi pada power & torque maximum, sehingga :
- NOx meningkat akibat temp. dan press. Pembakaran
yang lebih tinggi
- HC, CO dan soot particulate meningkat
PENURUNAN EMISI
Usaha menurunkan emisi NOx selalu diiringi peningkatan emisi
HC dan PARTICULATE. Karena selama NOx dikurangi dengan
menurunkan temperatur pembakaran maka SOOT dan HC akan
tidak/kurang terbakar.
I. OXIDES OF NITROGEN (NOx)
Efek dari fuel property terhadap NOx :
1. Nox konsentrasi tinggi terjadi saat temperatur pembakaran
melebihi 25000F

2. Tidak tergantung hanya pada puncak temperature namun juga


rate penurunan/kenaikan temperatur

3. Temperatur pembakaran tergantung kwantitas dan kwalitas


fuel
Kenaikan cetane number penurunan delay period
fuel terbakar lebih awal higher temperature
more NOx

4. Semakin kecil kwantitas fuel yang diinjeksikan sebelum SOC


mengurangi fuel burning pada TDC
menurunkan peak temperature efeknya kecil terhadap
produksi NOx
PEMBENTUKAN EMISI NOx
NOx dibentuk diregion bertemperatur dan tekanan tinggi dan
tergantung dengan waktu.

SUMBER UTAMA NOx :


- Rich fuel area
- long ignition delay

1. NOx dihasilkan oleh pembakaran terhadap 80~90% N2 dari


udara, dan 10% N2 dari fuel.
2. NOx yang terbentuk di pembakaran terdiri dari 90% NO dan
10% NO2
3. NO dan NO2 bersifat colorless (tidak berwarna) dan tidak
berbau (odorless)
4. NO harmless (tidak berbahaya) terhadap kesehatan

CARB : California Air Resource Board


Hampir semua metode konvensional berefek terhadap
penurunan efisiensi, peningkatan fuel consumption dan CO2

NOx cenderung membentuk kondisi zone fuel-lean disekitar


injection spray.
Pada umumnya udara mengandung nitrogen (N2) sebesar
80%.

Dalam proses pembakaran sebagian dari nitrogen di udara


teroksidasi menjadi NO, NO2, dan N2O. Warna kekuning-
kuningan atau kecoklat-coklatan dari pipa pembuangan
menandakan tingginya konsentrasi NOx (NO2). Sekitar 2%
sampai 20% dari NOx yang dihasilkan oleh nitrogen berada
didalam bahan bakar (bahan bakar NOx).

Tingginya kualitas dari suatu bahan bakar menandakan


semakin kurangnya kandungan emisi NOx. Walaupun demikian
hal ini tidak begitu berpengaruh karena sekitar 80% - 90% dari
emisi NOx di udara dihasilkan oleh oksidasi nitrogen dalam
aksi pembakaran.
NOx sangatlah berbahaya bagi lingkungan karena menyebabkan
hujan asam. Disamping itu NOx juga berbahaya bagi manusia,
karena NOx dan HC bereaksi aktif terhadap pembentukan O3.
Dalam proses inilah NOx mampu menyebabkan korosi dan
gangguan dan infeksi dada. Terkait dengan dampak dari hujan
asam kondisi air minum akan berkurang kualitasnya karena
mengandung aluminium disamping itu diindikasikan juga
menyebabkan gangguan pada syaraf manusia.
Emisi NOx dari power plan menarik perhatian dari beberapa
pemerintah dan organisasi internasional seperti IMO.
BATASAN EMISI NOx :
- Untuk low speed, 2-stroke : 13 gr/KWh atau sekitar 5 gr/m3
- Untuk medium speed, 4-stroke : 11 gr/KWh atau 4,2 gr/m3

CARB mengusulkan :
- New-built main engine : 130 ppm
- New built aux. Engine : 600 ppm
- Existing main engine : 600 ppm
- Existing aux. Engine : 700 ppm
Reaksi di exhaust dan atmosfer
2 NO + O2 = 2NO2

NO2 bersifat high toxic yang menyebabkan lung cancer dan


merusak lapisan ozone (ozone mencegah ultraviolet dari matahari
langsung ke kulit manusia, yang dapat menyebabkan skin cancer)
Summary of existing exhaust
emissions legislation for 1993
Summary of existing or proposed
exhaust emissions legislation
from the year 2000
II. UNBURNT HYDROCARBON (HC)
Emisi HC di gas buang merupakan penyebab bau tidak enak (odor)
dari Diesel, disamping bau dari LO.
Hal ini disebabkan oleh :
1. Low Temperature dan Light Load
- Mixture terlalu LEAN untuk pembakaran yang efisien
- Pre-combustion selama ignition delay secara parsial
terhambat
- Beberapa mixture gagal terbakar

2. Low volatility diesel fuel (dibanding bensin)


- Waktu evaporasi sangat singkat sebelum combustion
- Emisi HC dihasilkan selama cold starting dan warming up
- Saat beban + rpm masih 10% HC dan CO sensitif
terhadap kwalitas fuel khususnya cetane number.

3. Setelah cold starting & selama Warming Up


- Sejumlah besar fuel gagal menguap terdeposit di
chamber

4. Cooling Effect pada Expansion Stroke


- Saat beban mendekati FULL maka fuel akan
terbakar pada zone mixture fuel RICH.
Unburnt HC juga masalah terhadap maximum power output kesulitan untuk
memenuhi cukup oksigen untuk membakar fuel. Jika fuel ditingkatkan, kondisi kritis
akan dicapai sehingga CO akan meningkat, lalu diikuti HC. Injeksi harus diatur agar
batas kritis tidak terlewati saat pasokan fuel ditingkatkan.
Pembakaran sempurna dibentuk oleh pertukaran gas yang
dikondisikan agar semua unsur C dari bahan bakar akan berubah
menjadi CO2 dan semua uncur H dari bahan bakar dapat habis
menjadi senyawa H2O.

Bagaimanapun HC masih tersisa setelah proses pembakaran.

1. Bahan bakar yang mempunyai kualitas buruk mempunyai


konsentrasi yang besar pada sisa pecahannya dimana sulit
untuk dibakar secara sempurna juga disebabkan oleh
kumpulan emisi dari HC. Dengan memindahkan beberapa
bagian dari HC dimana dikondisikan beberapa bagian itu juga
dapat dipindahkan.
2. Menghindari pemakaian bahan bakar yang buruk biasanya
dapat efektif dalam mengurangi emisi dari HC.
3. Pembakaran dengan suhu yang tinggi sehingga mencapai
pembakaran yang sempurna juga dapat meminimalisasi emisi
dari HC, tetapi juga dapat memberikan konsekuensi lain yang
didalamnya terdapat emisi dari NOx.

Ini adalah proses alami, kehadiran dari HC dapat memberikan


keseimbangan dalam lingkungan kelautan.
USAHA MENURUNKAN EMISI HC

1. Meningkatkan Ratio Compression (Rc)

2. Merancang beban yang spesifik dengan


memilih engine yang semakin kecil
dengan rating yang lebih tinggi

3. Meningkatkan rate dari swirl agar fuel


menguap lebih cepat

4. Merendahkan konsumsi LO yang juga


berdampak pada penurunan particulate
(Tahun 1980-an, konsumsi LO ~ 1% dari
FO, sekarang ~ 0.2%)

5. Menggunakan lubricant yang


mengandung proporsi rendah dari
volatile constituents.
USAHA UNTUK MENHEMAT LUBRICATING OIL (LO)
- Hindari distorsi pada cylinder bore
- Piston ring harus pada clearance optimalnya
- Oil control yang efektif
- Improve sealing pada inlet valve stems
- Leakage harus dihindari
III. CARBONMONOXIDE (CO)
Meskipun pada power maksimum, masih terdapat 38% excess air
di combustion chamber. Sehingga terbentuk sejumlah CO.

Saat fuel diinjeksi ke combustion chamber tidak seluruhnya


menjadi CO2.
CO dihasilkan oleh pembakaran
bahan bakar fosil yang kemudian ikut
mendorong terjadinya efek rumah
kaca. CO sangatlah berbahaya dan
beracun bagi kehidupan manusia,
dalam jumlah yang sangat tinggi akan
menyebabkan kurangnya oksigen
didalam paru-paru. Sampai saat ini
belum ditemukan cara agar
pembakaran bahan bakar fosil tidak
menghasilkan CO.

Gas Gaseous Fuels dengan


perbandingan H/C lebih tinggi akan
menghasilkan CO yang lebih sedikit
namun demikian sampai sekarang
belum ditemukan bahan bakar
alternatif yang secara ekonomis dan
kuantitas mampu menggantikan
bahan bakar fosil paling tidak sampai
tahun 2010.
IV. PARTICULATE MATTERS (PM)

PM adalah hasil dari pembakaran yang tidak sempurna dari bahan


bakar dan juga masuknya pelumasan oli kotor kedalam ruang
pembakaran mesin diesel.

Bahan bakar dengan kandungan sulfur yang rendah dan pada


pembakaran dengan temperatur yang tinggi sangat efektif dalam
mengurangi PM. Meski pembakaran dengan temperatur yang tinggi
dapat meningkatkan emisi NOx.

Selama proses berlangsung konsentrasi beban aliran dari PM dapat


ditingkatkan dengan factor 20 atau lebih, bagian tersendiri dari
partikel itu akan meningkat besarnya dan mengandung karbon
sampai mencapai 95% yang menghasilkan asap hitam.

Beban yang konstan dan berat mempengaruhi kerja dari bahan


bakar mencapai lebih dari 50% dan PM juga mengandung oksida
metal atau sulfat.
Pecahan dari PM tidak dapat
dioksidasikan lebih jauh lagi
sekarang ini Oksidasi dari PM
dapat dirasakan pada mesin
diesel di bus dan truk.

Penyulingan bahan bakar


dengan kandungan sulfur yang
rendah (<0,2%) dapat
mengurangi kandungan emisi
PM. Tetapi akan memacu de-
efisiensi karena tidak dapat
menggunakan bahan bakar
yang murah serta berat BBM
semakin rendah.

Energy untuk pembakaran


ditentukan oleh berat bahan
bakar bukannya volume bahan
bakar.
Typical particulate sample breakdown
from a 3000 KW diesel engine
V. SULPHUR OXIDE (SOx)
Semua bahan bakar untuk mesin diesel mengandung sulfur. Untuk
bahan bakar otomotif mengandung sulfur sebesar 0,05% sementara
bahan bakar untuk mesin yang lebih berat mengandung sulfur
sebesar 1% - 3%. Dalam proses pembakaran sulfur dioksidasi
menjadi O2 dan O3 dengan perbandingan 95% banding 5%.

Dengan memanfatkan bahan bakar yang kandungan sulfur-nya lebih


rendah akan dapat mengurangi polusi SOx sampai sebesar 1/3.
Kandungan metal didalam bahan bakar minyak bumi dapat
dihilangkan melalui proses desulfurisasi. Perundang-undangan dan
teknologi mesin diesel yang terus berkembang dewasa ini mampu
mendorong industri perkapalan untuk menekan dampak negatif dari
gas buangnya termasuk SOx.

SOx membawa akibat yang sangat buruk terhadap lingkungan yaitu


terjadinya hujan asam . Ketika hujan asam tersebut sampai ke lautan bebas
akan dapat menyebabkan korosi terhadap gedung-gedung dan bangunan
disekitar pantai. Disamping itu hujan asam juga menyebabkan menurunnya
hasil pertanian seperti juga hasil-hasil kelautan, seperti perikanan.
PENGARUH EMISI TERHADAP
LINGKUNGAN DAN MANUSIA
OUTLINE

* KENAPA MEMILIH DIESEL ?


- HARGA
- CO2
* PROGRES DAN ISSUE TERHADAP EMISI
* NOx
* PARTICULATE ( EMISI PADAT )
PENGARUH EMISI TERHADAP
KESEHATAN MANUSIA

RESIKO KANKER
AKIBAT EMISI
PARTIKULAT
DARI
DIESEL EXHAUST
Video simulasi intake charging 4-stroke diesel
Video simulasi exhaust discharging 4-stroke diesel
Video simulasi Combusting of Methanol
Video simulasi pembentukan NOx di diesel
Video simulasi spray bahan bakar di diesel
Video simulasi combustion process VOLVO diesel
SEKIAN

Anda mungkin juga menyukai