Ir. Sumito
Direktur Bina Penyelenggaraan Jasa Konstruksi
SURAT SEKJEN
Meminta Unor
menyampaikan daftar nama
KEPALA ULP
personil yang memenuhi Satker
kompetensi PBJ menetapkan SK penetapan dan
Pokja dan
menyampaik
penugasan
an ke ULP
TIM
PELAKSANA
TIM PENELITI POKJA ULP
membantu Kepala membantu
dan Sekretaris ULP Kepala ULP
UNOR
UNOR UNOR
UNOR melaksanakan mengawasi
UNOR SATKER tugas harian proses
PROSES
PROSESPELELANGAN
PELELANGAN
PROSES PELELANGAN
pemilihan
BIAYA BIAYA
- Gunakan Biaya di Satker BIAYA - Gunakan biaya di DIPBJ
- ULP menyiapkan alokasi - Gunakan Biaya di ULP
dana yang memadai untuk
operasional dan pengembangan
ULP di TA 2018-2019. Alokasi dana
yang dimaksud termasuk
pembiayaan Pokja ULP, penyiapan
fasilitas ruang rapat, ruang kerja,
ruang dan media penyimpanan
berkas, alat pengolah data, koneksi
jaringan internet, dan
pengembangan kapasitas ULP dan
anggotanya.
ROADMAP MENUJU ULP MANDIRI
SEBELUM PERMANEN SETELAH PERMANEN
LANGKAH TRANSISI
PENUGASAN POKJA PENUGASAN POKJA PENUGASAN POKJA
a. Karena pembiayaan pokja dan a. Karena keterbatasan SDM maka a. Pokja berasal dari SDM DIPBJ
fasilitas terkait proses pemilihan diusulkan agar masih ada anggota baik pusat maupun wilayah. Jika
dianggarkan di Satker. Maka, ketika Satker di Pokja yg dibentuk ULP terdapat kekurangan SDM dapat
mengusulkan paket ke ULP Satker perlu untuk melelangkan paket di Satker dilakukan permintaan usulan
menginfokan jumlah alokasi orang paket yg tersebut. Misal Pokja terdiri dari 5 SDM ke Satker yang berada di
dianggarkan.
anggota maka komposisi: 2 dari Pusat ataupun wilayah. Personil
satker (berasal dari usulan Satker) Pokja diutamakan tidak terkait
b. Untuk kelancaran proses PBJ
dalam pemanfaatan fasilitas satker , 3 dari unor berbeda-beda tetapi dengan Satker paket yang
(ruangan, media penyimpan dokumen, masih dalam 1 wilayah/lokasi kerja dilelangkan.
operasional rapat, ATK, Alat Pengolah Data, (berasal dari usulan Unor atau
Internet) maka diusulkan agar masih ada usulan Satker lain atau SDM ULP). b. Prosedur penetapan dan
anggota Satker di Pokja yg dibentuk ULP Komposisi pokja sudah gabungan penugasan Pokja dan
untuk melelangkan paket di Satker lintas Satker diharapkan lebih pelaksanaan PBJ di seluruh ULP
tersebut. Misal Pokja terdiri dari 5 anggota independen dibanding saat ini. dilaksanakan dengan standar
maka komposisi: 2 dari satker (berasal dari yang disusun oleh DPBJ.
usulan Satker) , 3 dari unor berbeda-beda b. Prosedur penetapan dan
tetapi masih dalam 1 wilayah/lokasi kerja penugasan Pokja dan pelaksanaan
(berasal dari usulan Unor atau usulan PBJ di seluruh ULP dilaksanakan
Satker lain atau SDM ULP). Komposisi pokja dengan standar yang disusun oleh
sudah gabungan lintas Satker diharapkan Biro PBMN dan LP/DPBJ.
lebih independen dibanding saat ini.
LANGKAH TRANSISI
TIM PELAKSANA DAN TIM PELAKSANA DAN TIM PELAKSANA DAN
PENELITI PENELITI PENELITI
Tugas Tim Pelaksana dan Tugas Tim Pelaksana dan Tidak diperlukan karena sudah
Peneliti agar selaras dengan Peneliti agar selaras dengan dijalankan oleh SDM DPBJ.
regulasi yang ada. regulasi yang ada.
Pembentukan Tim Pelaksana Pembentukan Tim Pelaksana
dan Tim Peneliti dilaksanakan dan Tim Peneliti dilaksanakan
dengan standar yang disusun dengan standar yang disusun
oleh Biro PBMN dan LP. oleh Biro PBMN dan LP/DPBJ.
UPAYA PEMENUHAN SDM
UPAYA PEMENUHAN SDM UPAYA PEMENUHAN SDM Perekrutan SDM DPBJ melalui
Identifikasi eksisting PPK/ Perekrutan SDM DPBJ di pusat mekanisme Jabfung Pengelola
Anggota Pokja dan Jabfung termasuk Satker di wilayah dari PBJ.
Pengelola PBJ yang berpotensi hasil identifikasi dari Pokja dan
menjadi personil di Satker PBJ. Jabfung Pengelola PBJ. Upaya
Upaya pemenuhan SDM pemenuhan SDM dilaksanakan
dilaksanakan oleh Biro PBMN oleh DPBJ.
dan LP.
To Do :
1. Kepala ULP agar segera mengirimkan Surat ke masing-
masing Satker untuk mengusulkan paket yang akan
dilelangkan beserta dokumen kelengkapannya.
(Pengusulan Kepala Satker dilakukan melalui sistem PBJ
Terintegrasi)
2. Kepala ULP agar segera membentuk Pokja berdasarkan
Surat Penyampaian Daftar Usulan Anggota Pokja dari
Sekretaris Jenderal.
3. Kepala ULP agar segera menyampaikan permasalahan yang
terjadi ke Direktorat Bina Penyelenggaraan Jasa Konstruksi
apabila terdapat permasalahan yang menghambat proses
pelelangan.
23