Anda di halaman 1dari 25

Starting & Braking

Menjalankan dan mengerem Motor(Starting & Braking of Motor)

Menjalankan motor
Modul pengajaran ini berisikan tentang : metoda menjalankan dan motor listrik

Tujuan setelah mempelajari modul ini siswa diharapkan dapat


Menentukan metoda menjalankan mesin listrik sesuai dengan
karakter dan batasan besar arus yang diijinkan

Pada saat awal menjalankan motor ,biasanya akan timbul beberapa masalah,
diantaranya;

1. Memungkinkan terjadinya penurunan tegangan yang berakibat pada


terjadinya gangguan pada beban lain dalan satu system.
2. besarnya arus starting yang berakibat pada kerusakan motor.
3. Kerusakan pada sambungan beban yang diakibatkan oleh terlalu
cepatnya perubahan percepatan,

Untuk menghindari ( menanggulangi )masalah diatas perlu adanya pemasangan


pengaman motor seperti:

 Over current protection, yang difungsikan untuk mematikan atau


memutuskan hubungan motor dengan supply.
 No voltage relay yang difungsikan untuk memutuskan hubungan motor
bila tegangan mengalami penurunan.

122 Mesin Listrik


Starting & Braking

Menjalankan motor DC ( Starting of DC Motor)

Starting of Shunt of DC Motor

Pada motor DC shunt medan maknit diasumsikan pada kondis konstan,

R1  (r1  r2  r3  ...  rn )  ra
pengaturan tegangan (ARUS ) pada armature dapat dilakukan dengan
temasangan tahanan seri seperti pada gambar 81 ditunjuknan langkah
pengaturan tahanan yang dipasang seri armature, sedang pada gambar 82
ditunjukkan grafik stepping arus fungsi perubahan tahanan.

R1
R2
Rn+1=ra

+ r1 r2 r3 rn-1 rn

1 2 3 4 n-1 n n+1

gambar 81

Jika pada pengaturan tahanan dilakukan dalam beberapa tahap ( n ) dari tahanan
seri armature ( Ra )

123 Mesin Listrik


Starting & Braking

I1
Arus armatur

I2

Waktu

Gambar 82

Jika arus starting berubah dari I 1 berkurang menjadi I 2 pada tiap langkah stater
dan jika

I1

I2

maka untuk motor DC dengan penguat medan konstan dapat dijabarkan


rumusan sebagai berikut

I 1 R1 R2 R
   .....  n
I 2 R2 R3 Rn 1

R1 R2 R R R
n    .....  n  1  1
R2 R3 Rn 1 Rn 1 ra

R1 R
 n atau  n  1
ra ra

R1
n  ln  ln 
ra

124 Mesin Listrik


Starting & Braking

V V E
R1  sehingga I 2 
I1 R1

R1
R2  sedang r1  R1  R2 dan seterusnya

Berdasar persamaan diatas dapat ditentukan tahapan dan besar tahanan


pengatur.

Contoh soal

Hitung besar resistan per step pada starter motor DC shunt bila tegangan input
220V dengan besar arus start dibatasi pada 250 A hingga 130A dan bila
tahanan armature ( ra )0,1.

Penyelesaian:

V = 220Volt ; I max = I 1 =250A ; I min  I 2 =130A ; ra  0,1

V 220
R1    0,88
I 1 250

I 1 250
    1,92
I 2 130

R1 0,88
  8,8
ra 0,1

dari persamaan

125 Mesin Listrik


Starting & Braking

R1
n  ln  ln 
ra

= 2,3 x 0,944  2,3 x 0, 28 = 3.33

tahapan yang dipilih n=4

sehingga n  4  0,944  ln 

0,944  2,3
ln    0,236  2,3
4
  1,722

R1 0,88
R2    0,511; r1  0,88  0,511  0,369
 1,722

R2 0,511
R3    0,297; r2  0,511  0,297  0,214
 1,722

R3 0,297
R4    0,172; r3  0,297  0,172  0,125
 1,722

R4 0,172
R5    0,1; r4  0,172  0,1  0,072
 1,722

Suatu stater motor shunt dengan tegangan kerja 220V besar arus maksimum
yang diijinkan 50 A dan arus minimum 33 A Hitung step dari sarter dan besar
resistan per step pada starter motor bila tahanan armature ( ra )0,44.

126 Mesin Listrik


Starting & Braking

Penyelesaian:

V = 220Volt ; I max = I 1 =50A ; I min  I 2 =33A ; ra  0,44

V 220
R1    4,4
I1 50

I 1 50
    1,515
I 2 33

R1 4,4
  10
ra 0,44

dari persamaan

R1
n  ln  ln 
ra

= 2,3 x 1  2,3 x 0,18 = 5,56

tahapan yang dipilih n = 6

sehingga n  6  2,3  ln 

1  2,3
ln    0,1666  2,3
6
  1,467

R1 4,4
R2    2,999; r1  4,4  2,999  1,401
 1,467

127 Mesin Listrik


Starting & Braking

R2 2,999
R3    2,044; r2  2,999  2,044  0,955
 1,467

R3 2,044
R4    1,393; r3  2,044  1,393  0,651
 1,467

R4 1,393
R5    0,949; r4  1,393  0,940  0,453
 1,467

R5 0,949
R6    0,647; r5  0,949  0,647  0,302
 1,467

Menjalankan Motor Induksi 3 phasa ( Starting of Polyphase


induction Motor)

Ada beberapa caran dalam menjalankan motor Induksi tiga phasa rotor sangkar
diantaranya:

 Penyambungan langsung ( Direct start /DOL ).


 Pemasangan Tahanan/ Inductor seri stator ( stator resistance starter).
 Pemasangan starter bintang segitiga ( star delta starter ).
 Pemasangan Auto trafo ( autotransformer starter ).

128 Mesin Listrik


Starting & Braking

Menjalankan Motor Induksi dengan

Penyambungan langsung ( Direct start /DOL ).

Pemasangan motor dengan cara penyambungan langsung pada sumber


tegangan ini dapat dilakukan bila arus starting yang ditimbulkan kecil atau
dapat diijinkan .

Untuk memasang motor dengan model penyambungan semacam ini hanya


diperlukan beberapa perangkat control dan pengaman diantaranya Circuit
Breaker, Termal Oferload Rellay, kontaktor dan tombol tekan.

L1
L2
M
L3 3Ø

Gambar 84 Pengoperasian system DOL

Untuk menghitung besarnya Torque dapat digunakan rumusan sebagai berikut :

InputRotor
T
Slip

I 22  r2'
T
S
dimana k = konstanta motor
k  I 22
T
S

k  I 22FL
Torque beban penuh TFL 
S FL

129 Mesin Listrik


Starting & Braking

Saaat awal motor dijalankan S = 1 sehingga Torque start dapat dihitung

k  I s2
Ts   k  I s2 dimana I s = arus starting.
1

Perbandingan torque starting dengan torque beban penuh;

Ts k  I s2 I s2
  S   S FL
TFL k  I FL
2 FL 2
I FL

Bila motor dihubungkan pada supply secara langsung maka arus starting sama
dengan arus hubung singkat I s  I sc

TSc I Sc2
 2  S FL
TFL I FL

Contoh

Suatu motor induksi 10KW , 220V/ 380V , 1470 Rpm ,50 Hz, dijalankan secara
langsung pada tegangan jala jala, jika torsi start yang dihasilkan sama dengan
torsi saat beban penuh tentukan berapa kali besar arus start dibanding arus
beban penuh.

Penyelesaian

TSc I2
 Sc
2
 S FL
TFL I FL

TSc
2
I TFl
Sc

I 2 S Fl
Fl

130 Mesin Listrik


Starting & Braking

1500  1470
S Fl   100%  2%
1500

I Sc2
 1
I Fl2 0,02

I Sc
 50  7.07
I Fl

I Sc  7,07  I Fl

PERHITUNGAN ARUS START MOTOR INDUKSI


Perhitungan arus start motor induksi dapat dihitung berdasar data yang tertera
pada nameplate yang berupa code letter.

Gambar 85 name plate motor induksi

131 Mesin Listrik


Starting & Braking

Nominal Locked rotor Nominal Locked rotor

Code Letter KVA/hp Code Letter KVA/hp

A 0-3.15 L 9.00-10.00

B 3.15-3.55 M 10.00-11.20

C 3.55-4.00 N 11.20-12.50

D 4.00-4.50 P 12.50-14.00

E 4.50-5.00 R 14.00-16.00

F 5.00-5.60 S 16.00-18.00

G 5.60-6.30 T 18.00-20.00

H 6.30-7.10 U 20.00-22.40

J 7.10-8.00 V 22.40and up

K 8.00-9.00

Sstart = (rated horse power) X (code letter)

Besar arus start

Is = Sstart / 3 V

132 Mesin Listrik


Starting & Braking

Contoh
Motor induksi 3 phasa 15 HP dengan mode letter F diberi tegangan kerja
sebesar 220V/50 Hz, hitung arus start yang terjadi
Penyelesaian
Menurut NEMA (terlampir), code letter F adalah 5,00 –5,60 kVA/HP
Sstart = 15 X 5,6 = 84 kVA
Besar arus start
Is = 8400/ 3 x 220
= 221 A

133 Mesin Listrik


Starting & Braking

Menjalankan Motor Induksi dengan

Pemasangan Tahanan/ Inductor seri stator ( stator resistance starter).

Stater motor dengan cara ini digunakan pada motor motor kecil yang fungsi
utama dari penggunanan cara ini adalah untuk memperhalus terjadinya arus
starting.

Pemberian tegangan pada motor biasanya dilakukan dengan cara memperkecil


tegangan yang diberikan pada stator, untuk memper kecil tegangan ini dapat
dilakukan dengan cara pemasangan resistansi atau induktansi seri dengan
belitan stator, setelah motor berjalan dengan putaran nominal, resistansi yang
diseri dengan belitan stator dilepas.
L1
L2
M
L3 3Ø

Gambar 86 (stator resistance starter)

Jika penurunan tegangan per phasa x V dari tegangan phasa,maka besar arus
starting yang timbul I s  x  I sc dan besar torque strarting yang timbul

Ts  x 2  Tsc

Sehingga perbandingan torque strarting dengan torque beban penuh

2
Ts 2 I sc
 x 2  S FL
TFL I FL

134 Mesin Listrik


Starting & Braking

Contoh soal

Suatu motor induksi rotor sangkar mempunyai arus starting 6 kali arus beban
penuh bila tegangan phasa yang diberikan 220 V dan saat beban penuh slip
yang terjadi 0,05 tentukan berapa besar tegangan yang harus diterima inductor
agar arus starting yang terjadi hanya 2 kali arus beban penuh ,

Penyelesaian

Bila tegangan yang diberikan pada motor 220 V arus starting 6 kali arus beban
penuh

I s ( 220V )  6  I FL

Sedang bila arus starting dibatasi 2 kali arus beban penuh maka besar tegangan
pada motor

2 I FL 1
x 
6 I FL 3

tegangan motor x V= 1  220V  73,33V


3

Sehingga besar tegangan yang diterima induktor 220V- 73,33V=146,66V

135 Mesin Listrik


Starting & Braking

Menjalankan Motor Induksi dengan

Pemasangan starter bintang segitiga ( star delta starter ).

Stater motor dengan starter bintang segitiga biasa digunakan pada


pengoperasian motor yang dirancang
pada pengoperasian segitiga ( delta ),
tegangan yang digunakan pada saat
motor terhubung bintang besrnya
V
berkurang sebesar
3

Gambar 87 ( Y  stater)

V
3

I sc
sehingga arus starting perphasa juga berkurang menjadi
3

136 Mesin Listrik


Starting & Braking

pada kondisi ini motor berfungsi seakan sebagai outo tranformator dengan
berbandingan

1
x dan arus linenya x 2  I sc  0.33  I sc
3

Perbandingan torque strarting dengan torque beban penuh

Ts I
 x 2  sc 2  S FL
TFL I FL

Contoh soal

Suatu motor induksi 3 Phasa rotor sangkar mempunyai arus starting 5 kali arus
beban penuh daya motor 10 KW ,380V efisiensi saat beban penuh 85 % dengan
power factor 0,8 lagging tentukan arus starting yang terjadi,

Penyelesaian

10.000
Input Motor P   3  380  I FL  0,8
0.85

10000
0,85 11764,7
Maka besar arus beban penuh I FL    22,34 A
3  380  0,8 526,54

Arus starting pada hubungan bintang ( Y )

1 1
I Line   I Sc   5  I FL
3 3

1
I Line   5  22,34 A  37,24 A
3

137 Mesin Listrik


Starting & Braking

Menjalankan Motor Induksi dengan Pemasangan Auto trafo

( autotransformer starter ).

Auto transformer difungsikan sebagai penurun tegangan yang digunakan untuk


mensupply stater motor induksi, penurunan tegangan ini diberikan sebesar x
dari tegangan nominal motor.

Gambar 88 ( autotransformer starter )

Dengan penurunan tegangan akan mempengaruhi besar arus starting yang


timbul dan juga berpengaruh pada torque start yang terjadi,

Besar penurunan arus starting x  I sc dan besar torque strat yang timbul

= x 2  Tse

Saat motor telah berputar tegangan yang diberikan dirubah menjadi tegangan
sumber dengan tapa adanya penurunan tegangan

Perbandingan torque strarting dengan torque beban penuh

2
Torque  strarting T I 
 s  x 2  sc   S FL
Torque  bebanpenuh TFL  I FL 

138 Mesin Listrik


Starting & Braking

Contoh soal;

Tentukan perbandingan auto trafo yang sesuai untuk mengendalikan arus


starting motor agar arus starting yang digunakan tidak melebihi 2,5 arus
beban penuh dan tentukan pula besar perbandingan torque starting dan torque
beban penuh, jika data pada motor sebagai berikut slip pada beban penuh 4%;
arus hubung singkat 5 kali arus beban penuh

Penyelesaian:

Arus line pada auto transformer =2,5 Arus beban penuh

2,5  I FL  x 2  5 I FL

5 I FL 1
x2  
2,5I FL 2

1 1
x  perbandingan auto transformer adalah 1,41 : 1
2 1,41

139 Mesin Listrik


Starting & Braking

2
Torque  strarting T I 
 s  x 2  sc   S FL
Torque  bebanpenuh TFL  I FL 
2
Ts 1 I 
  sc  S FL
TFL 2  I FL 
Ts
 5  0,04  0,5
1 2
TFL 2

Karakteristik motor Induksi yang dioperasikan dengan inferter .

Motor yang dapat dioperasikan


dengan inverter biasanya
merupakan motor induksi baik
motor 1 phasa maupun 3 phasa
sehingga yang perlu diamati
adalah karakter motor induksi
yang berhubungan dengan
perubahan yang dilakukan pada
inverter.
Gambar 89 ( inverter )
Pada prinsipnya motor induksi terdiri dari dua bagian yaitu bagian yang
bergerak disebut rotor dan bagian yang diam disebut stator (gambar 4 ) .
System pendinginan pada motor dilakukan dengan cara memasang system
penyebaran panas pada stator, sedang pada rotor dilengkapi sirip yang juga
difungsikan kipas untuk mengurangi panas yang terjadi pada motor, pada motor
yang dioperasikan dengan menggunakan inverter dengan putaran rendah
pendinginan yang dihasilkan oleh kipas menjadi berkurang sehingga untuk

140 Mesin Listrik


Starting & Braking

menjaga temperature motor agar tidak melebihi batas normal maka torque
beban perlu dikurangi.

Gambar 90

Rangkaian pengganti motor induksi

Rr
s

( gambar rangkaian Stator & rotor)

Kecepatan motor

Kecepatan motor selain dipengaruhi Torque beban juga ditentukan oleh jumlah
kutup dan frekwensi input , sehingga dapat dinyatakan dengan rumusan berikut:

141 Mesin Listrik


Starting & Braking

60  frekwensi
n 1  S 
jumlah  pasang  kutup
dimana S merupakan slip
Putaran sin krun  putaranmotor
S
putaran sin krun

Arus motor

Sedang pengaruh torque pada putaran dapat dilihat pada gambar 90, bila torque
mengalami perubahan ( berubah besar ) putaran akan mengalami penurunan
(n2), sedang bila torque mengalami penurunan maka putaran membesar(n1) ,
jika torque membesar maka arus juga membesar.

gambar 91

142 Mesin Listrik


Starting & Braking

Volt per Herts

Pada motor induksi yang dijalankan dengan menggunakan inverter, perubahan


kecepatan yang dilakukan dengan cara mengatur frekwensi harus diikuti
perubahan tegangan, hal ini ditujukan agar daya maknetisasi tetap konstan
sehingga motor terhindar dari kejunuhan maknetisasi ,besar arus maknetisasi
berbanding lurus dengan tegangan dan berbanding terbalik dengan frekwensi
yang diberikan
Tegangan
Arusmaknetisasi   kons tan
Frekwensi
misalnya suatu motor pada kondisi normal dirancang pada frekwensi 50 HZ
dengan tegangan masing masing kumparan 220V, jika motor tersebut
dioperasikan dengan inverter pada frekwensi 20HZ maka tegangan yang dapat
diberikan pada masing masing kumparan dapat menggunakan rumusan
V2 220V
  kons tan
f 2 50 HZ
220V
besar Volt per Herts pada motor ini kons tan   4,4V
50 HZ HZ

20 HZ
V2   220V  88V atau V2  kons tan f 2  4,4V  20 HZ  88V
50 HZ HZ

Prinsip inverter sebagai pengatur kecepatan motor induksi


Dari rumusan diatas terlihat bahwa pengaturan torque maupun putaran dapat
dilakukan dengan cara mengatur tegangan , tegangan berbanding lurus dengan
fluk dan frekwensi , sehingga dapat dinyatakan dengan rumusan
Va
Va  K m     
Km 
dari rumusan tersebut bila tegangan tetap pada tegangan nominal sedang
frekwensi diturunkan maka fluk akan mengalami kenaikan, hal ini akan
143 Mesin Listrik
Starting & Braking

mengakibatkan tejadinya kejenuhan fluk pada celah udara sehinga parameter


torque tidak dapat dijadikan acuan, bila frekwensi diturunkan , reaktansi pada
motor akan mengalami penurunan sehingga arus mengalami kenaikan.
Jika kecepatan sinkrun berdasar pada frekwensi nominal disebut kecepatan
dasar,  b , maka putaran sinkrun pada frekwensi lain

s
 s     b dan  
b

  b   m
S
  b
dari persamaan torque
3Rr Vs2
Td 
 2
2
S s  Rs  r    X s  X r  
R

S

maka persamaan torque menjadi
3RrVa2
Td 
 Rr  
2
2
S b  Rs     X s  X r  
 
S

jika resistansi diabaikan, torque maksimum pada kecepatan dasar
3Va2 3Va2
torque break down 2Tmb  → Tmb 
b  X s  X r  2 b  X s  X r 
besar torque pada frekwensi yang lain
2
3  Va 
Tm   
2 b  X s  X r    

Tm 1 Tmb
 2 atau  
Tmb  Tm

dan slip yang terjadi


Rr
Sm 
 X s  X r 
144 Mesin Listrik
Starting & Braking

Soal – soal Latihan

1. Hitung besar resistan per step pada starter motor DC shunt bila tegangan
input 220V dengan besar arus start dibatasi pada 200 A hingga 120A dan
bila tahanan armature ( ra )0,1.

2. Motor induksi 3 phasa 2 kutup dengan hubungan bintang, dioperasikan


pada tegangan 660 V, 50 Hz, pada saat beban penuh dengan torque beban
145 Nm, Slip yang terjadi 9%. Jika rugi gesekan dan rugi penyebaran 300
watt, rugi tembaga stator 900 watt dan rugi inti 740 watt ,Hitung arus start
motor bila code letter motor D

3. Motor induksi 3 phasa 4 kutup dengan hubungan bintang, dioperasikan


pada tegangan phasa 380 V, 50 Hz, pada saat beban penuh dengan torque
beban 75 Nm, Slip yang terjadi 9%.
Hitung arus start motor bila code letter motor E

4. Motor induksi 3 phasa 6 kutup dengan hubungan bintang, dioperasikan


pada tegangan line 660 V, 50 Hz, pada saat beban penuh dengan torque
beban 125 Nm, Slip yang terjadi 12 %.
Hitung  dan arus start motor bila code letter motor G

5. Suatu motor induksi rotor sangkar mempunyai arus starting 4 kali arus
beban penuh bila tegangan phasa yang diberikan 220 V dan saat beban
penuh slip yang terjadi 0,05 tentukan berapa besar tegangan yang harus
diterima inductor agar arus starting yang terjadi hanya 1,5 kali arus beban
penuh ,

145 Mesin Listrik


Starting & Braking

6. Tentukan perbandingan auto trafo yang sesuai untuk mengendalikan arus


starting motor agar arus starting yang digunakan tidak melebihi 2,5 arus
beban penuh dan tentukan pula besar perbandingan torque starting dan
torque beban penuh, jika data pada motor sebagai berikut slip pada beban
penuh 4%; arus hubung singkat 5 kali arus beban penuh

146 Mesin Listrik

Anda mungkin juga menyukai