Anda di halaman 1dari 23

CASE BASED DISCUSSION

CHRONIC KIDNEY DISEASE

PEMBIMBING
dr. I Nyoman Sutarka, Sp.PD-KGH, FINASIM

OLEH :
Ni Nyoman Kanta Karmani 1702612049

DEPARTEMEN/KSM ILMU PENYAKIT DALAM


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA
BADAN RUMAH SAKIT UMUM TABANAN
2019
IDENTITAS PASIEN

Nama : DMS Pekerjaan : Tidak bekerja

Umur : 52 tahun
Status pernikahan: Menikah

Jenis kelamin : Laki-laki


Alamat : Br Celagi, Denbantas,
Tabanan
Suku : Bali

Tanggal MRS: 17 September 2019


Bangsa : Indonesia

Tanggal Pemeriksaan : 2 Oktober


Agama : Hindu 2019
ANAMNESIS

KELUHAN UTAMA : LEMAS

RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG


Pasien datang ke IGD BRSU Tabanan dalam kondisi sadar diantar oleh
keluarga pada hari Selasa, 17 September 2019 dengan keluhan lemas
sejak 5 hari sebelum masuk rumah sakit. Pasien merasakan lemas di
seluruh tubuh seperti tidak memiliki tenaga untuk menjalani
kehidupan sehari-harinya. Keluhan lemas dirasakan pasien cukup berat
sampai pasien tidak mampu beraktivitas seperti biasa. Lemas dirasakan
awalnya hanya ringan seperti biasa karena baru selesai menjalani cuci
darah namun makin lama semakin memberat mulai tiga hari sebelum
masuk rumah sakit sampai pasien tidak nafsu makan dan hanya tidur
saja. Keluhan ini dirasakan pasien sepanjang hari dan menetap. Tidak
ada hal yang memperberat maupun memperingan keluhan ini.
ANAMNESIS

KELUHAN LAIN : MUAL MUNTAH

RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG


Selain itu, pasien juga mengalami mual dan muntah sejak 3 hari
sebelum masuk rumah sakit yaitu saat keluhan lemas tersebut mulai
memberat. Pasien merasakan rasa mualnya muncul hilang timbul
sepanjang hari. Mual dan muntah pasien dirasakan berat hingga nafsu
makan pasien terganggu. Muntah dikatakan tidak menyemprot,
berupa makanan dan minuman yang dikonsumsi sebelumnya, tanpa
ada darah maupun cairan berwarna kehijauan di dalamnya. Volume
muntah diperkirakan pasien sebanyak 1 gelas air. Pasien merasakan
mual dan muntahnya memburuk dengan makanan maupun minuman.
Pasien menyatakan bahwa keluhan mual dan muntahnya tidak
membaik walaupun minum obat yang rutin diminum setiap harinya.
ANAMNESIS

KELUHAN LAIN : PERUT MEMBESAR

RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG

Pasien juga mengalami perut membesar sejak 3 minggu sebelum


masuk rumah sakit. Pasien merasakan perutnya kembung seperti balon
berisi air. Keluhan tersebut menetap sepanjang hari, awalnya ringan
lalu makin lama perut pasien makin membesar. Pasien merasa perut
kembungnya tidak terlalu mengganggu aktivitas sehari-hari. Tidak ada
hal yang memperberat maupun memperingan keluhan perut kembung
tersebut selama pasien di rumah.
ANAMNESIS

KELUHAN LAIN : PERUT MEMBESAR

RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG

Pasien juga mengalami perut membesar sejak 3 minggu sebelum


masuk rumah sakit. Pasien merasakan perutnya kembung seperti balon
berisi air. Keluhan tersebut menetap sepanjang hari, awalnya ringan
lalu makin lama perut pasien makin membesar. Pasien merasa perut
kembungnya tidak terlalu mengganggu aktivitas sehari-hari. Tidak ada
hal yang memperberat maupun memperingan keluhan perut kembung
tersebut selama pasien di rumah.
ANAMNESIS

KELUHAN LAIN : PENGLIHATAN KABUR

RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG

Penglihatan pasien sudah mulai kabur 5 tahun 6 bulan yang lalu.


Penglihatan pasien semakin lama semakin memburuk. Keluhan ini
cukup berat karena sampai saat ini pasien tidak bisa melihat dengan
jelas dan sangat tergantung dengan istri atau anggota keluarga yang
lain untuk menjalani kegiatan sehari-harinya. Tidak ada hal yang
memperberat atau memperingan keluhan ini. Pasien belum pernah
periksa ke dokter mata. Keluhan sesak napas, demam, luka/kesemutan
pada kaki disangkal oleh pasien.
ANAMNESIS

FOLLOW UP (2 OKTOBER 2019)

Pada saat follow up tanggal 2 Oktober 2019, pasien mengatakan


keluhan lemas dan mual muntah sudah tidak ada lagi. Nafsu makan
pasien dikatakan sudah kembali seperti biasa sampai minta dibelikan
makanan tambahan selain makanan yang didapat di rumah sakit. Perut
pasien masih terasa kembung namun sudah lebih kecil dari
sebelumnya. Penglihatan pasien masih tetap kabur seperti sebelumnya
dan hanya bisa melihat lambaian tangan atau cahaya. BAB dan BAK
dikatakan normal dan tanpa keluhan. Pasien telah menjalani
hemodialisis sebanyak 5 kali dan mendapat transfusi darah saat
hemodialisis sebanyak total 6 kantong darah selama dirawat inap di
Ruang Cempaka 2 BRSUD Tabanan. Pasien menyatakan kondisinya
membaik setelah mendapat hemodialisis dan perawatan di ruangan.
ANAMNESIS

RIWAYAT PENYAKIT DAHULU DAN PENGOBATAN

Pasien telah terdiagnosis Diabetes Melitus tipe 2 sejak 5 tahun 6


bulan yang lalu. Saat itu pasien mengalami keluhan banyak
makan, sering haus sehingga banyak minum dan kencing namun
berat badan malah turun. Pasien dikatakan rutin kontrol ke
puskesmas. Setelah satu bulan menggunakan obat minum dan
pasien lupa nama obatnya, pasien beralih menggunakan insulin
sampai saat ini. Saat ini pasien memakai Novorapid 4 unit tiap 8
jam setelah makan dan Lantus 6 unit pada malam hari.
ANAMNESIS

RIWAYAT PENYAKIT DAHULU DAN PENGOBATAN

Pasien telah terdiagnosis penyakit Ginjal dan mulai menjalani cuci


darah sejak 1 tahun yang lalu. Saat itu keluhan pasien bengkak
pada kedua kaki dan sesak napas. Pasien rutin menjalani cuci
darah sebanyak dua kali seminggu setiap hari senin dan kamis di
BRSUD Tabanan.
Pasien tidak mengetahui riwayat tekanan darahnya sebelum
menderita penyakit Diabetes Melitus. Tekanan darah pasien
dikatakan pernah tinggi saat sudah diketahui memiliki penyakit
Ginjal namun lupa berapa angkanya.
Riwayat memiliki alergi terhadap makanan maupun obat
disangkal oleh pasien.
ANAMNESIS

RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA

Kakak pertama pasien dikatakan juga menderita penyakit


Diabetes Melitus.
Riwayat penyakit hipertensi, ginjal, jantung dan asma dalam
anggota keluarga disangkal.
ANAMNESIS

RIWAYAT SOSIAL

Pasien sudah tidak bekerja sejak sakit Diabetes. Pasien hanya beraktivitas di
rumah sehari-harinya. Pasien dulu bekerja sebagai sopir truk pengantar
barang saat belum sakit Diabetes dan selalu mengonsumsi minuman manis
seperti kratingdreng, ekstrajos dan minuman manis kaleng lainnya setiap
bekerja agar tidak mengantuk. Pasien juga rutin minum secangkir kopi manis
tiga kali sehari namun sudah berkurang sejak sakit Diabetes, saat ini tidak
mengonsumsi kopi lagi.
Pasien merokok sebanyak 3 bungkus sehari selama kurang lebih 33 tahun dan
baru berhenti merokok 2 tahun yang lalu.
Pasien juga rutin minum minuman beralkohol setiap bertugas sebagai
pecalang di desanya, pasien minum sampai tidak sadarkan diri. Pasien sudah
tidak minum minuman beralkohol lagi sejak 6 tahun yang lalu karena sudah
tidak pernah ditugaskan menjadi pecalang lagi.
PEMERIKSAAN FISIS

STATUS PRESENT (2 OKTOBER 2019)

Keadaan umum : Sakit Sedang


Kesadaran : Compos mentis (E4V5M6)
Tanda Vital :
Tekanan darah: 120/80 mmHg
Nadi : 84x / menit, reguler, isi cukup
Respirasi : 20x / menit, thorakal
Suhu : 36,6oC
VAS : 0/10
LILA : 26,5 cm
LILA% : 86,3%
Status Gizi : normal
PEMERIKSAAN FISIS

STATUS GENERALIS (2 OKTOBER 2019)


Mata : Konjungtiva anemis +, sklera ikterus - ,
visus : hand movement (+) / Light Perception
(+), lensa jernih/keruh, pupil : bulat bentuk
reguler, refleks cahaya negatif / tidak dapat
dievaluasi
THT :Telinga : Sekret -/-, hiperemis -/-
Hidung : Sekret (-), mukosa nasalis intak/intak
Rongga mulut : mukosa bibir basah, sianosis (-), stomatitis
angularis (-), atrofi papil lidah (-)
Tenggorokan : Tonsil T1/T1, faring hiperemis (-)
Leher : JVP 5 +2 cm H2O, pembesaran kelenjar getah
bening (-)
PEMERIKSAAN FISIS

STATUS GENERALIS (2 OKTOBER 2019)

Thorax : Simetris (+) , retraksi (-)


Cor : Inspeksi: Pulsasi iktus kordis tidak tampak
Palpasi : Iktus kordis tidak teraba
Perkusi : Batas kanan jantung: PSL dekstra
Batas kiri jantung: MCL sinistra
Auskultasi : S1 S2 tunggal regular, murmur (-)
Pulmo : Inspeksi : Simetris statis dan dinamis, retraksi (-)
Palpasi : Vocal fremitus N/N
Perkusi : Sonor/sonor
Sonor/sonor
Sonor/sonor
Auskultasi : Vesikuler +/+, Ronki -/-, Wheezing -/-
+/+ -/- -/-
+/+ -/- -/-
PEMERIKSAAN FISIS

STATUS GENERALIS (2 OKTOBER 2019)

Abdomen
Inspeksi : Distensi (+)
Auskultasi : Bising usus (+) normal
Palpasi : Nyeri tekan epigastrium (-), liver dan lien
tidak teraba, ballotement (-), undulasi (+),
Perkusi : Shifting dullness(+), nyeri ketok CVA (-)

Ekstremitas : Hangat +/+, edema - / - , CRT < 2 detik


+/+ -/-
Arteri dorsalis pedis dan tibialis posterior dekstra
sinistra teraba
Kulit : hiperpigmentasi
PEMERIKSAAN
PENUNJANG
PEMERIKSAAN
PENUNJANG
PEMERIKSAAN
PENUNJANG
PEMERIKSAAN
PENUNJANG

FOTO BOF (8 September 2019)


Tak tampak peritoneal fat line dan
psoas line kanan kiri samar
Tampak bayangan gas usus sampai
cavum pelvis
Tak tampak dilatasi loop usus, herring
bone (-), stepladder (-)
Tak tampak bayangan radioopak pada
lintasan urinarius
Bayangan hepar lien samar
Contour ginjal kanan kiri samar
Corpus, pedicle dan spatium
intervertebralis tampak baik
Tampak bayangan perselubungan
pada rongga abdomen
Kesan
Tampak bayangan perselubungan pada
rongga abdomen (susp ascites
sesuaikan dengan klinis pasien)
Planning Terapi dan
DIAGNOSIS Diagnostik
IVFD NaCl 0,9% : EAS primer 12
Chronic Kidney Disease tpm
Stage (CKD) Stage V ec Diet CKD 1900 kkal/hari + 50
Diabetic Kidney Disease gram protein/hari
Anemia berat (Hb 5,9 Hemodialisis rutin 2 kali
seminggu setiap senin, kamis
g/dL) hipokromik
Transfusi PRC on HD
mikrositer (membaik)
Furosemid drip 10 mg/jam
Gastropati uremikum intravena
Ascites ec susp Novorapid 4 unit tiap 8 jam SC
hipoalbuminemia Lantus 0-0-6 SC
Diabetes Melitus tipe 2 Konsul Ts. Mata
Susp retinopati diabetikum Pemeriksaan USG Abdomen
+ katarak senilis sinistra (Urologi), albumin, urin lengkap
(UL)
Monitoring
KIE
Keluhan, vital sign, balance
cairan KIE tentang penyakit
Gula darah sewaktu tiap 6 jam pasien dan komplikasi
jika GDS >200 yang dapat terjadi.
Pemeriksaan darah lengkap KIE pasien dan
setiap setelah transfusi PRC on
keluarga pasien
HD
tentang kondisi pasien
saat ini.
PROGNOSIS
Ad vitam: dubia ad bonam
KIE pasien tentang
Ad functionam: dubia ad rencana terapi dan
malam efek samping yang
Ad sanationam: dubia ad mungkin terjadi.
malam
TERIMAKASIH
ATAS
PERHATIANNYA

Anda mungkin juga menyukai