DAFTAR ISI.................................................................................................................................... i
1 Latar Belakang......................................................................................................................... 1
2 Pengertian Homeostatis ........................................................................................................... 3
3 Dasar – Dasar Homeostatis ..................................................................................................... 5
4 Mekanisme Homeostatis ......................................................................................................... 5
5 Fungsi Homeostatis Bagi Kehidupan ...................................................................................... 7
6 Faktor – Faktor Yang Dipertahankan Secara Homeostatis ..................................................... 8
7 Kontribusi Berbagai Sistem Bagi Homeostatis ....................................................................... 9
8 Sistem Kontrol Homeostatis .................................................................................................. 12
9 Homeostatis Fisiologis .......................................................................................................... 14
10 Tahapan – Tahapan Homeostatis ....................................................................................... 15
11 Ketidakseimbangan Homeostatis ....................................................................................... 16
12 Kesimpulan ........................................................................................................................ 17
Daftar Pustaka ............................................................................................................................... 18
i
1 Latar Belakang
salah satu konsep yang paling penting dalam biologi. Bidang fisiologi dapat
Contoh homeostasis yang ringkas ialah apabila cuaca panas, sistem kulit akan
merespon dengan mengeluarkan peluh melalui kelenjar keringat pada epidermis kulit untuk
mengeluarkan panas ke sekitarnya, hal ini juga menyebabkan kulit berwarna merah.
Homeostasis pada dasar nya adalah untuk menstabilkan cairan di sekitar sel-sel organisme
multisel yaitu cairan ekstrasel (CES) yang merupakan interface antara sel dengan
lingkungan liar. Oleh karena itu parameter CES yang harus dipertahankan melalui
homeostasis adalah :
1) Kadar Nutrien
2) Kadar O2 dan CO2
3) Kadar Sisa Metabolisme
4) PH
5) Kadar Air,Suhu,Volume dan Tekanan.
sehingga perubahan yang terjadi dapat di redam.Untuk itu,sel-sel tubuh harus mampu
berkomunikasi satu dengan yang lainnya. Komunikasi antar sel ini merupakan media yang
1
menopang pengendalian fungsi sel organ tubuh.Pengendalian yang paling sederhana terjadi
secara lokal (intrinsik) yaitu yang dilakukan dengan komunikasi antar sel yang
refleks yang dapat melibatkan system syaraf (lengkung refleks) maupun sistem endokrin
homeostasis dalam tubuh kita seperti misalnya dehidrasi yang artinya ialah keadaan dimana
tubuh manusia mengalami kekurangan cairan tubuh atau lebih lengkapnya mengalami
kekurangan air dan zat natrium. Dehidrasi ini terdapat dalam berbagai tingkatan baik mulai
tingkatan dehidrasi ringan sampai dengan dehidrasi akut. Kemudian saat tubuh mengalami
dehidrasi banyak gejala penunjang yang dirasakan oleh manusia seperti misalnya rasa haus.
Hal ini menunjukkan bahwa organ-organ homeostasis tubuh masih berfungsi dengan baik.
Setelah itu, kita dapat melakukan pencegahan atau pengobatan dengan cara memberikan
sangat halus namun bersifat dinamis (dynamic steady state). Macam-macam pengaturan
1) Umpan balik positif : Contohnya adalah pada saat demam,badan akan bertambah panas
2) Umpan balik negatif : Contoh pada saat keadaan panas,badan akan diatur untuk
2
Pengaturan juga tidak hanya melalui umpan balik,tetapi dapat juga bersifat kedepan
(feed forward control) yang memungkinkan tubuh mengantisipasi perubahan yang akan
datang.Bahkan besar respons juga dapat dimodulasi melalui up-regulation atau down-
sumber nutrien, pembuangan sisa metabolisme, kontrol oleh saraf dan hormon, dan
reproduksi.
2 Pengertian Homeostatis
mempertahankan keadaan”, sehingga dapat diartikan sebagai suatu keadaan tubuh untuk
ini digunakan oleh ahli fisiologi untuk menjelaskan pemeliharaan aneka kondisi yang
3
hampir selalu konstan di lingkungan dalam. Homeostasis adalah segala upaya yang
dilakukan oleh tubuh kita agar lingkungan hidup sel didalam tubuh kita, yaitu cairan
extrasel selalu dalam keadaan statis, konstan, atau menetap (Setiadi, 2007). Homeostasis
adalah pemeliharaan aneka kondisi yang hampir selalu konstan di lingkungan dalam
(Guyton et al, 2008). Homeostasis adalah mempertahankan lingkungan dalam yang relatif
stabil, organisme multisel yang kompleks dapat hidup bebas di lingkungan luar sangat
yang melibatkan semua sistem organ tubuh melalui pengaturan keseimbangan yang sangat
halus namun bersifat dinamis (dynamic steady state) (Minarma Siagian, 2004).
proses fisiologik yang berfungsi memulihkan keadaan normal setelah terjadi gangguan
menjaga fungsi sel. Dari hal tersebut dapat diketahui bahwa homeostasis merupakan
stabil dalam homeostasis ini tidak sama dengan kaku namun stabil tersebut dapat bervariasi
dalam limit atau batasan tertentu serta merupakan suatu proses yang dinamis (Guyton et al,
2008).
tubuh dan memantau organ tubuh. Untuk sebagian besar mekanisme ini dikontrol oleh
sistem saraf dan endokrin dan tidak mencakup perilaku sadar. Tubuh membuat penyesuaian
dalam frekuensi jantung, frekuensi pernapasan, tekanan darah, suhu tubuh, keseimbangan
4
cairan dan elektrolit, sekresi hormon dan tingkat kesadaran yang semuanya ditujukan untuk
Ahli ilmu faal Amerika Serikat Walter Cannon mengajukan 4 postulat yang
kehidupan.
4) Suatu sinyal kimia dapat mempunyai pengaruh yang berbeda di jaringan tubuh
berbeda.
terhadap perubahan yang besar dengan mekanisme control pengaturan sendiri seperti
sistem umpan balik. Sistem ini mengacu pada pemberian informasi dari suatu
a) Setpoint adalah nilai fisologis normal dari masing-masing variabel tubuh, seperti
suhu normal, konsentrasi zat dalam cairan ekstraseluler, atau kadar keasaman
5
c) Pusat pengendali menerima informasi dari berbagai sensor, mengintegrasi dan
kembali ke setpoint.
kembali.
mempertahankan glukosa darah pada kadar yang relatif konstan yaitu 90 sampai
110/100 ml darah.
dari kondisi fisiologi asal. Salah satu umpan balik positif terjadi saat membran
syaraf dirangsang.
6
Arus ion natrium ini kemudian menambah permeabilitas membran terhadap
ion natrium sehingga ion natrium yang melewatinya semakin banyak. Hasil
Umpan balik positif juga bisa terjadi dalam mekanisme pembekuan darah. Cetusan
pada proses pembekuan darah menyebabkan keluaranya zat-zat kimia yang mempercepat
Homeostasis memiliki banyak fungsi yang sangat penting bagi kehidupan makhluk
1) Menstabilkan cairan disekitar sel-sel organisme multi sel atau cairan extrasel (CES).
jumlah dan habitat yang lebih luas. hbMenyediakan keadaan dalam (lingkungan
dinamis dalam badan organisme) yang stabil supaya sel-sel dapat menjalankan
7
5) Memungkinkan enzim-enzim menjalankan fungsinya dengan optimum
yaitu :
Sel-sel membutuhkan pasokan molekul nutrient yang tetap untuk digunakan sebagai
mungkin energi dari molekul nutrien digunakan oleh sel. CO2 yang dihasilkan
dikeluarkan oleh paru, sehingga CO2 pembentuk asam ini tidak meningkatkan
Berbagai reaksi kimia menghasilkan proiduk-produk akhir yang berefek toksik bagi
4) PH
internal adalah perubahan mekanisme pembentuk sinyal listrik di sel saraf dan
8
Karena konsentrasi relative garam (NaCl) dan air di dalam cairan ekstrasel
(lingkungan internal) mempengaruhi berapa banyak air yang masuk atau keluar sel,
konsentrasi keduanya diatur secara ketat untuk mempertahankan volume sel yang
sesuai. Sel-sel tidak dapat berfungsi secara normal apabila mereka membengkak
Sebagai contoh denyut jantung yang teratur bergantung pada konsentrasi kalium di
6) Suhu
Sel-sel tubuh berfungsi secara optimal dalam rentan suhu yang sempit. Sel-sel akan
mengalami perlambatanaktifitas yang hebat apabila suhunya terlalu dingin dan yang
pada tekanan darah dan volume yang adekuat agar penghubung vital antara sel dan
Homeostasis sangat penting bagi kelangsungan hidup setiap sel, dan pada
gilirannya, setiap sel, melalui aktifitas khususnya masing-masing, turut berperan sebagai
bagian dari system tubuh untuk memelihara lingkungan internal yang digunakan bersama
9
1) Sistem Sirkulasi
Merupakan sistem transportasi yang membawa berbagai zat, misalnya zat gizi, O2,
CO2, zat-zat sisa, elektrolit dan hormone dari satu bagian tubuh ke bagian tubuh
lainnya.
2) Sistem Pencernaan
diserap ke dalam plasma untuk didistribusikan ke seluruh sel. Sel ini juga
3) Sistem Respirasi
4) Sistem Kemih
Mengeluarkan kelebihan garam, air, dan elektrolit lain dari plasma melalui urine,
5) Sistem Rangka
Memberi penunjang dan proteksi bagi jaringan lunak dan organ-organ. System ini
10
sempit. Bersama dengan system otot , system rangka juga memungkinkan
6) Sistem Otot
dan menjauhi bahaya. Selain itu, panas yang dihasilkan oleh kontraksi otot penting
untuk mengatur suhu. Karena berada di bawah kontrol kesedaran, individu mampu
homeostasis.
7) Sistem Integument
Berfungsi sebagai sawar protektif bagian luar yang mencegahcairan internal keluar
dari tubuhdan mikroorganisme asing masuk ke dalam tubuh. System ini juga
penting dalam mengatur suhu tubuh. Jumlah panas yang dikeluarkan dari
8) Sistem Imun
Mempertahankan tubuh dari serangan benda asing dan sel-sel tubuh yang telah
menjadi kanker. Sistem ini juga mempermudah jalan untuk perbaikan dan
9) Sistem Saraf
11
Merupakan salah satu dari dua system pengatur atau control utama tubuh. Secara
memerlukan respon cepat. Sistem ini sangat penting terutama untuk mendeteksidan
sistem ini akan bertanggung jawab atas fungsi lain yang lebih tinggi yang tidak
hormone pada system endokrin mengatur aktifitas yang lebih mementingkan daya
tahan (durasi) daripada kecepatan. System ini terutama penting untuk mengontrol
konsentrasi zat-zat gizi dan dengan menyesuaikan fungsi ginjal, mengontrol volume
Sistem ini tidak esensial bagi homeostasis, sehingga tidak penting bagi
kelangsungan hidup individu. Akan tetapi, system ini penting bagi kelangsungan
perlu dijaga dalam retang yang sempit. Tubuh juga harus mampu mengontrol berbagai
12
Sebagai contoh, untuk mempertahankan konsentrasi CO2 di cairan ekstrasel pada
kadar yang optimal, tubuh harus mampu mendeteksi adanya perubahan pada konsentrasi
CO2 dan kemudian dengan tepat mengubah aktifitas pernapasan, sehingga konsentrasi CO2
1) Control intrinsic
Control intrinsik (local, intrinsic berarti ”di dalam”) terdapat di dalam atau inheren
bagi organ yang bersangkutan. Sebagai contoh, sewaktu suatu otot yang beraktifitas
CO2 meningkat di dalam otot tersebut. Melalui kerja langsung pada otot polos di
kimiawi local tersebut menyebabkan otot polos melemas dan pembuluh terbuka
Mekanisme local ini ikut berperan mempertahankan kadar O2 dan CO2 yang
optimal di dalam lingkungan cair internal yang mengelilingi sel-sel otot tersebut.
2) Control ekstrinsik
Control ekstrinsik (extrinsic berarti “di luar”), yaitu mekanisme pengatur yang
dicetuskan di luar suatu organ untuk mengubah aktifitas organ tersebut. Control
ekstrinsik berbagai organ dan system dilaksanakan oleh system saraf dan endokrin,
dua sistem kontrol utama pada tubuh. Control ekstrinsik memungkinkan pengaturan
13
beberapa organ sekaligus untuk mencapai suatu tujuan bersama; sebaliknya, control
endokrin dan saraf otonom. Prosesnya terjadi melalui empat cara, yaitu :
1) Self Regulation
Sistem ini terjadi secara otomatis pada orang yang sehat. Contohnya : proses
2) Kompensasi
Misalnya apabila secara tiba – tiba lingkungan menjadi dingin, maka pembuluh
darah perifer akan mengalami konstriksi dan merangsang pembuluh darah bagian
panas sehingga suhu tubuh tetap stabil, pelebaran pupil untuk meningkatkan
persepsi visual pada saat terjadi ancaman terhadap tubuh, dan peningkatan keringat
abnormal, tubuh secara otomatis akan melakukan mekanisme umpan balik untuk
14
4) Umpan Balik untuk Mengoreksi Ketidakseimbangan Fisiologis
denyut jantung untuk membawa darah dan oksigen yang cukup ke sel tubuh.
1) Homeostasis primer
Jika terjadi desquamasi dan luka kecil pada pembuluh darah, akan terjadi
darah dan trombosit. Luka akan menginduksi terjadinya vasokonstriksi dan sumbat
trombosit. Homeostasis primer ini bersifat cepat dan tidak tahan lama. Karena itu,
jika homeostasis primer belum cukup untuk mengkompensasi luka, maka akan
2) Homeostasis Sekunder
Jika terjadi luka yang besar pada pembuluh darah atau jaringan lain, vasokonstriksi
dan sumbat trombosit belum cukup untuk mengkompensasi luka ini. Maka,
sekunder ini bersifat delayed dan long-term response. Kalau proses ini sudah cukup
3) Homeostasis Tersier
Homeostasis tersier ini bertujuan untuk mengontrol agar aktivitas koagulasi tidak
15
11 Ketidakseimbangan Homeostatis (Siagian, M. 2004)
Jika satu atau lebih sistem tubuh gagal berfungsi secar benar, homeostasis terganggu
dan semua sel akan menderita karena mereka tidak lagi memperoleh lingkungan yang
optimal tempat mereka hidup dan berfungsi. Muncul beberapa keadaan patofisiologis.
berkaitan dengan penyakit. Jika gangguan terhadap homeostasis menjadi sedemikian berat
Keberadaan seseorang dilingkungan sangat dingin tanpa pakaian dan perlindungan dapat
berakibat fatal jika tubuhnya gagal mempertahankan suhu sehingga suhu tubuh turun. Hal
ini disebabkan oleh terganggunya proses-proses enzimatik sel yang sangat bergantung pada
suhu tertentu.
Contoh lain adalah kehilangan darah dalam jumlah yang kecil mungkin tidak fatal
meningkatkan tekanan darah mereabsorpsi cairan di ginjal dsb. Tetapi bila kehilangan
darah terjadi dalam jumlah yang besar, upaya untuk mengkompensasi tubuh mungkin tidak
Tanggung jawab dokter dan para medis adalah untuk perawatan intensif untuk
pasien-pasien yang gawat. Berbagai indikator homeostasis akan dipantau di unit intensif
seperti frekuensi denyut jantung, tekanan darah, frekuensi pernapasan, suhu tubuh, kimia
darah, dan mengatur keluarnya cairan tubuh. Tujuan unit adalah untuk mengambil alih
fungsi homeostasis yang tidak dapat dilaksanakan oleh pasien yang sedang sakit parah
16
12 Kesimpulan
dan kimia yang relatif konstan dalam lingkungan sel organisme, menurut batas-batas
fisiologis. Persyaratan kimia untuk mempertahankan kondisi yang konstan meliputi volume
air yang mencukupi, nutrisi dan oksigen yang mencukupi persyaratan fisik meliputi suhu
Homeostatis fisiologis dalam tubuh manusia sapat dikendalikan oleh sistem endokrin dan
kondisi internal berubah secara konstan, tubuh dilindungi terhadap perubahan yang besar
dengan mekanisme kontrol pengaturan sendiri seperti sistem umpan balik. Sistem ini
mengacu pada pemberian informasi dari suatu sistem (output) kembali kedalam sistem
(input) untuk menimbulkan respons. Contoh sistem umpan balik yaitu, mekanisme umpan
17
Daftar Pustaka
Guy Ton, A. C. (2007). Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Ed.11. . Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC.
Kuntarti. (2005). Keseimbangan Cairan, Elektrolit, Asam dan Basa. Jurnal Keperawatan
Indonesia, http://staff.ui.ac.id/internal.
Sherwood, L. (2001). Fisiologi Manusia Dari Sel Ke Sistem. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC.
Sloane, E. (2003). Anatomi dan Fisiologi Untuk Pemula. Jakarta: Buku Kedokteran : EGC.
18