PEMBAHASAN
A. Pengertian hipertensi
Tekanan darah tinggi atau hipertensi adalah kondisi medis di mana terjadi peningkatan
tekanan darah secara kronis (dalam jangka waktu lama). Penderita yangmempunyai sekurang-
kurangnya tiga bacaan tekanan darah yang melebihi 140/90 mmHg saat istirahat diperkirakan
mempunyai keadaan darah tinggi. Tekanan darah yang selalu tinggi adalah salah satu faktor
risiko untuk stroke, serangan jantung, gagal jantung dan aneurisma arterial, dan merupakan penyebab
utama gagal jantung kronis.Pada pemeriksaan tekanan darah akan didapat dua angka. Angka yang
lebihtinggi diperoleh pada saat jantung berkontraksi ( sistolik ), angka yang lebih rendah
diperoleh pada saat jantung berelaksasi (diastolik ). Tekanan darah kurang dari 120/80mmHg
didefinisikan sebagai "normal". Pada tekanan darah tinggi, biasanya terjadikenaikan tekanan
sistolik dan diastolik.
B. Klasifikasi Hipertensi
a. Klasifikasi Tekanan Darah Pada Dewasa berdasarkan tingginya TD
Penyakit darah tinggi atau Hipertensi dikenal dengan 2 type klasifikasi, diantaranya
Hipertensi Primary dan Hipertensi Secondary :
· Hipertensi Primary
Hipertensi Primary adalah suatu kondisi dimana terjadinya tekanan darah tinggi sebagai
akibat dampak dari gaya hidup seseorang dan faktor lingkungan.Seseorang yang pola makannya
tidak terkontrol dan mengakibatkan kelebihan berat badan atau bahkan obesitas, merupakan
pencetus awal untuk terkena penyakit tekanandarah tinggi. Begitu pula sesorang yang berada
dalam lingkungan atau kondisistressor tinggi sangat mungkin terkena penyakit tekanan darah
tinggi, termasuk orang-orang yang kurang olahraga pun bisa mengalami tekanan darah tinggi.
· Hipertensi Secondary
Hipertensi secondary adalah suatu kondisi dimana terjadinya peningkatan tekanandarah
tinggi sebagai akibat seseorang mengalami/menderita penyakit lainnya sepertigagal jantung,
gagal ginjal, atau kerusakan sistem hormon tubuh. Sedangkan pada Ibuhamil, tekanan darah
secara umum meningkat saat kehamilan berusia 20 minggu.Terutama pada wanita yang berat
badannya di atas normal atau gemuk (gendut).Pregnancy-induced hypertension (PIH), ini adalah
sebutan dalam istilah kesehatan(medis) bagi wanita hamil yang menderita hipertensi.Kondisi
Hipertensi pada ibu hamil bisa sedang ataupun tergolang parah/berbahaya, Seorang ibu hamil
dengan tekanan darahtinggi bisa mengalami Preeclampsia dimasa kehamilannya itu.
Preeclampsia adalah kondisi seorang wanita hamil yang mengalami hipertensi, sehingga
merasakan keluhan seperti pusing, sakit kepala, gangguan penglihatan, nyeri perut, muka yang membengkak,
kurang nafsu makan, mual bahkan muntah. Apabila terjadi kekejangan sebagai
dampak hipertensi maka disebut Eclamsia.
b. Fisiologi
Jantung memiliki fungsi sebagai pemompa darah yang mengandung oksigen dalam system arteri,
yang dibawa kesel dan seluruh tubuh untuk memngumpulkan darah deoksigenasi(darah yang
kadar oksigennya kurang)dari system vena yang dikirim kedalam paru-paru untuk
reoksigenasi.(black,1997)
D. Patofisiologi hipertensi
Mekanisme yang mengkontrol kontruksi dan relaksasi pembuluh darah terletak dipusat
vasomotor, pada medulla diotak. Dari pusat vasomotor ini bermula jarak saraf simpatis yang
berlanjut kebawah korda spinalis dan keluar dari kolumna medulla spinalis keganglia simpatis
ditoraks dan abdomen.rangsangan pusat vasomotor dihantarkan dalam benmtuk implus yang
bergerak kebawah melalui saraf simpatis keganglia simpatis.pada titiook ini neuron
preganglion,melepaskan asetilkolin, yang akan merangsang serabut otot pasca ganglion
kepembuluh darah,dimana dengan dilepaskannya norepinefrin mengakibatkan kontriksi
pembuluh darah. Berbagai faktor seperti kecemasan dan ketakutan dapat mempengaruhi respon
pembuluh darah terhadap vasokonstruktor. Individu dengan hipertensi sangat sensitive terhadap
norepinefrin. Meskipun tidak diketahui dengan jelas mengapa hal itu bisa terjadi.
Pada saat bersaman dimana saraf simpatis merangsang pembuluh darah sebagai respon
rangsang emosi.kelewnjar adrenal juga terangsang juga mengakibatkan tambah aktifitas vaso
kontriksi.medula adrenal juga mengekresikan epinefrin yang menyebabkan vaso kontriksi.
Semua faktor tersebut cenderung mencetus keadaan hipertensi.
G. Gejala hipertensi
Gejala yang dimaksud adalah sakit kepala, perdarahan dari hidung, pusing, wajah
kemerahan dan kelelahan; yang bisasaja terjadi baik pada penderita hipertensi, maupun pada
seseorang dengan tekanan darahyang normal.Jika hipertensinya berat atau menahun dan tidak
diobati, bisa timbul gejala berikut:
Ø sakit kepala
Ø kelelahan
Ø mual
Ø muntah
Ø sesak napas
Ø gelisah
Ø pandangan menjadi kabur yang terjadi karena adanya kerusakan pada otak, mata, jantung dan
ginjal.
Kadang penderita hipertensi berat mengalami penurunan kesadaran dan bahkan koma
karena terjadi pembengkakan otak.Keadaan ini disebut ensefalopati hipertensif ,
yangmemerlukan penanganan segera (Anonim, 2009)
H. Penyebab Hipertensi
Penggunaan obat-obatan seperti golongan kortikosteroid (cortison) dan beberapa obat
hormon, termasuk beberapa obat antiradang (anti-inflammasi) secara terus menerus (sering)
dapat meningkatkan tekanan darah seseorang. Merokok jugamerupakan salah satu faktor
penyebab terjadinya peningkatan tekanan darah tinggidikarenakan tembakau yang berisi nikotin.
Minuman yang mengandung alkohol juga termasuk salah satu faktor yang dapat menimbulkan
terjadinya tekanan darah tinggi(Wikipedia, 2010).
Beberapa penyebab terjadinya hipertensi sekunder:
Ø Penyakit Ginjal
· Tumor-tumor ginjal
· Penyakit ginjal polikista (biasanya diturunkan)
· Trauma pada ginjal (luka yang mengenai ginjal)
· Terapi penyinaran yang mengenai ginjal
Ø Kelainan Hormonal
· Hiperaldosteronisme
· Feokromositoma (tumor medulla adrenal)
· Hipertiroidisme
Ø Obat-obatan
· Pil KB
· Kortikosteroid
· Simpatomimetik amin (efedrin, fenilpropanolamin, fenilerin, amfetamin)
· Siklosporin
· Eritropoietin
· Kokain
· Penyalahgunaan alkohol
Ø Penyebab Lainnya
· Kelainan neurologik (mis: tumor otak)
· Preeklampsia pada kehamilan
Untuk mencegah komplikasi kardiovaskuler perlu dilakukan Pengendalian berbagai faktor risiko
pada Hipertensi.
Faktor Risiko yang dapat dimodifikasi ialah:
Ø Tekanan darah
Ø Kelainan metabolik (DM, lipid darah, asam urat dan obesitas)
Ø Merokok
Ø Alkohol
Ø Inaktivitas
Faktor Risiko yang tidak dapat dimodifikasi ialah:
Ø Usia
Ø Jenis kelamin
Ø Faktor genetic
L. Pengobatan Hipertensi
Terdapat hubungan yang nyata antara Tekanan Darah dengan kejadian kardiovaskular.
Untuk individu berusia diatas 40 th, tiap peningkatan TD sebesar 20/10 mmHg meningkatkan
risiko kejadian kardiovaskular dua kali lipat.
Strategi Pengobatan:
Diet ini mengandung cukup zat-zat gizi,sesuai dengan keadaan penyakit dapat diberikan
berbagai tingkat diet garam rendah.