TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pajak
Pengertian pajak dan pandangan para ahli dalam bidang tersebut memberikan
berbagai definisi tentang pajak yang berbeda-beda, tetapi pada dasarnya definisi
2007 tentang Perubahan Ketiga atas Undang-Undang No.6 Tahun 1983 tentang
berikut:
dipaksakan) yang
terutang oleh yang wajib membayarnya menurut peraturan-peraturan umum
(Undang-Undang) dengan tidak mendapat prestasi kembali yang langsung
dapat ditunjuk dan yang gunanya adalah untuk membiayai pengeluaran-
pengeluaran umum berhubung tugas negara untuk menyelenggarakan
sebagai berikut:
1. Iuran dari rakyat kepada Negara, yang berhak memungut pajak hanyalah
3. Tanpa jasa timbal atau kontraprestasi dari negara yang secara langsung dapat
5. Selain fungsi budgetair (anggaran) yaitu fungsi mengisi kas negara atau
Pajak merupakan salah satu alat yang penting bagi pemerintah dalam
mencapai tujuan ekonomi, politik dan sosial dengan sasaran sebagai berikut :
internasional.
oleh Wajib Pajak yang bersangkutan dan tidak dapat dialihkan kepada
(PBB), Bea Materai dan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan
(BPHTB).
a. Pajak Pusat
1. Pajak Penghasilan.
2. Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa dari Pajak Penjualan atas
Barang Mewah.
12
4. Bea Materai.
b. Pajak Daerah
1. Daerah Tingkat I
2. Daerah Tingkat II
b. Pajak Hiburan.
c. Pajak Reklame.
Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2008 bahwa yang menjadi subjek pajak
adalah:
13
b. Badan; dan
2) Subjek pajak dibedakan menjadi subjek dalam negeri dan subjek pajak luar
negeri.
berada di Indonesia lebih dari 183 (seratus delapan puluh tiga) hari dalam
jangka waktu 12 (dua belas) bulan, atau Orang Pribadi yang dalam suatu
tinggal di Indonesia;
undangan;
Pemerintah Daerah;
negara;
14
yang berada di Indonesia tidak lebih dari 183 (seratus delapan puluh tiga)
hari dalam jangka waktu 12 (dua belas) bulan dan badan yang tidak
dan
yang berada di Indonesia tidak lebih dari 183 (seratus delapan puluh tiga)
hari dalam jangka waktu 12 (dua belas) bulan, dan badan yang tidak
di Indonesia.
5) Bentuk usaha tetap adalah bentuk usaha yang dipergunakan oleh orang
pribadi yang tidak bertempat tinggal di Indonesia, orang pribadi yang berada
di Indonesia tidak lebih dari 183 (seratus delapan puluh tiga) hari dalam
jangka waktu 12 (dua belas) bulan, dan badan yang tidak didirikan dan tidak
kegiatan di Indonesia
6) Tempat tinggal orang pribadi atau tempat kedudukan badan ditetapkan oleh
Menurut Yani (2004), subjek pajak adalah orang pribadi atas badan yang
memanfaatkan reklame untuk kepentingan sendiri, wajib pajak reklame adalah orang
ketiga (perusahaan jasa periklanan), maka pihak ketiga tersebut menjadi wajib pajak
reklame.
kemampuan ekonomis yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak, baik yang
berasal dari Indonesia maupun dari luar Indonesia, yang dapat dipakai untuk
c. Laba usaha;
badan lainnya;
pengembalian utang;
Premi asuransi;
pekerjaan bebas;
Perpajakan; dan
adalah :
termasuk seng atau bahan lain yang sejenis, dipasang atau digantungkan
atau dibuat pada bangunan, tembok, dinding pagar, pohon, tiang dan
atau iklan bersinar dengan gambar dan atau tulisan berwarna yang dapat
bahan kain, termasuk kertas, plastik, karet atau bahan lain yang sejenis.
kata-kata yang diucapkan atas dengan suara yang ditimbulkan dari atau oleh
perantara alat.
ada beberapa pengecualian yang tidak termasuk sebagai objek Pajak Reklame, yaitu :
c. Nama pengenal usaha atau profesi yang dipasang melekat pada bangunan
daerah, dan
(Mardiasmo, 2011) :
pemerintah (fiskus) untuk menentukan besarnya pajak yang terutang oleh wajib
pajak
pihak ketiga (bukan fiskus dan bukan wajib pajak yang bersangkutan) untuk
System. Dimana wajib pajak menghitung dan membayar sendiri jumlah pajak yang
diwakili oleh pihak tertentu yang diperkenankan oleh undang-undang dan peraturan
1. Tarif Tetap, adalah tarif berupa jumlah atau angka yang tetap,
sebanding.
Tarif pajak reklame dikenakan atas objek reklame adalah paling tinggi
sebesar 25% dari nilai sewa reklame dan ditetapkan dengan peraturan daerah
pajak yang mungkin berbeda dengan Kabupaten/Kota lainnya asalkan tidak lebih
dari 25%.
Dasar pengenaan pajak reklame adalah Nilai Sewa Reklame (NSR), yaitu
nilai yang ditetapkan sebagai dasar perhitungan penetapan besarnya Pajak Reklame.
Dalam hal reklame diselenggarakan oleh pihak ketiga, NSR ditetapkan berdasarkan
kriteria kepadatan pemanfaatan tata ruang kota untuk berbagai aspek kegiatan
didukung oleh dana yang memadai, disamping dana yang berasal dari pusat.
Namun demikian meskipun terdapat bantuan transfer dana dari pusat, daerah
diharapkan tidak selalu bergantung kepada pusat dalam artian daerah harus
b. Dana perimbangan.
adalah :
kepada daerah yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat
memaksa berdasarkan Undang-undang, dengan tidak mendapatkan imbalan
secara langsung dan dipergunakan untuk keperluan daerah bagi sebesar-
1. Jenis pajak propinsi bersifat limitatif yang berarti propinsi tidak dapat
tersebut.
tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, jenis Pajak Daerah terdiri dari :
5. Pajak Rokok.
1. Pajak Hotel.
2. Pajak Restoran.
3. Pajak Hiburan.
4. Pajak Reklame.
7. Pajak Parkir.
(sepuluh).
jasa boga/catering.
suatu barang, jasa, orang atau badan yang dapat dilihat, dibaca,
lain.
sementara.
29
pemanfaatan air tanah. Air tanah adalah air yang terdapat dalam
k. Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan, adalah pajak atas
perolehan hak atas tanah dan bangunan. Perolehan hak atas tanah
1. Pajak Hotel.
2. Pajak Restoran.
30
3. Pajak Hiburan.
5. Pajak Parkir.
6. Pajak Reklame.
kota Bandung. Terdapat hubungan yang lemah antara pajak reklame terhadap
2.
Daerah Kota Bandung memiliki hubungan yang sangat lemah dan positif atau
searah.
3.
(yang dapat dipaksakan) dengan tiada mendapat jasa timbal (kontraprestasi) yang
umum. Adapun Pajak Daerah, yang selanjutnya disebut pajak, adalah kontribusi
wajib kepada Daerah yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat
pembangunan terhadap manfaat yang diperoleh dari produk yang dihasilkan oleh
negara. Salah satu sumber penerimaan daerah adalah pajak reklame. Pajak reklame
(Watini, 2010).
Gambar 2.1
Pajak Daerah
(Mardiasmo, 2011)
Pajak Reklame
(Nugraha, 2012)
33
oleh karena itu rumusan masalah penelitian biasanya disusun dalam bentuk kalimat
pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh